Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kolose 4 : 12 – 18 >>> berbicara tentang pergumulan.
Kolose 4 : 17, Dan sampaikanlah kepada Arkhipus: Perhatikanlah, supaya pelayanan yang kauterima dalam Tuhan kaujalankan sepenuhnya.
Ini adalah salah satu bentuk pergumulan. Pergumulan kita dihari-hari ini adalah supaya ibadah pelayanan yang kita terima dari TUHAN dapat kita jalankan dengan sepenuhnya.
Arti kata sepenuhnya adalah:

  • dengan sepenuh hati
  • setia dari awal sampai akhir

TUHAN tidak pernah menipu kita, asalkan kita beribadah melayani dengan sepenuhnya dan hasilnya akan sangat jelas yaitu dapat kita baca di dalam

2 Petrus 1 : 10, 11,
10. Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.
11. Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.

Jadi kalau kita melayani dengan sepenuhnya, maka hasilnya adalah kita juga akan mendapatkan hak penuh untuk masuk ke dalam kerajaan kekal/Yerusalem Baru. Jika kita melayani tidak dengan penuh, maka akan berbahaya, sebab haknya juga tidak akan penuh bahkan dapat habis. Oleh sebab itu kita harus menjaganya; di ay 10 dikatakan supaya kita jangan sampai tersandung di dalam pelayanan.

Ada tiga hal yang membuat/menjadikan kita menjadi batu sandungan yaitu:

  1. Yehezkiel 18 : 30, 31,
    30. Oleh karena itu Aku akan menghukum kamu masing-masing menurut tindakannya, hai kaum Israel, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bertobatlah dan berpalinglah dari segala durhakamu, supaya itu jangan bagimu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan kamu ke dalam kesalahan.
    31. Buangkanlah dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku dan perbaharuilah hatimu dan rohmu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel?

    Durhaka/kedurhakaan, ini sama dengan tidak dengar-dengaran/memberontak. Kalau ada kedurhakaan/tidak dengar-dengaran sekalipun kita sudah melayani TUHAN, maka ini yang menjadi batu sandungan dan harus kita waspadai.
    Jika ada kedurhakaan/ada roh tidak dengar-dengaran, maka prakteknya di dalam Ibrani 10 : 25 – 27,
    25. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
    26. Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
    27. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api
    yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.
    Prakteknya adalah tidak mau beribadah melayani TUHAN/tidak setia sampai meninggalkan ibadah pelayanan sehingga menjadi batu sandungan.
    Kita tahu bahwa membunuh, berdusta itu adalah berdosa, tetapi di ayat di atas ini jelas dikatakan bahwa meninggalkan ibadah itu adalah dosa.
    Tidak beribadah/meninggalkan ibadah itu merupakan :
    • dosa yang dimulai dari dosa kebiasaan, artinya kalau kita tidak beribadah/meninggalkan ibadah, maka kita tidak merasakan apa-apa/tidak merasa berdosa/tidak merasa bersalah sebab sudah biasa. Kalau dulu, kita tidak beribadah/tidak melayani TUHAN, maka kita merasa biasa sebab dipikir masih ada minggu depan, masih ada bulan depan. Dan ini akan meningkat menjadi
    • dosa sengaja dan ini sudah merupakan kedurhakaan dan akibatnya kita akan dihukum dengan api neraka. Semoga kita mengerti.
    Semua dari kita menghadapi batu sandungan baik ia itu para pelayan TUHAN/orang yang beribadah/hamba-hamba TUHAN/ana-anak TUHAN menghadapi batu sandungan yang namanya durhaka/roh-roh yang bergentayangan/penguasa udara (Ef 2).
    Roh durhaka/roh tidak dengar-dengaran yang mau menyandung kehidupan kita ini, tetapi ada jalan keluarnya yaitu di dalam Yehezkiel 18 : 31, Buangkanlah dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku dan perbaharuilah hatimu dan rohmu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel?
    Kita harus mengalami pembaharuan batin/hati dan prosesnya adalah lewat bertobat/berhenti berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN = mati terhadap dosa dan sesudah mati, maka dikuburkan lewat baptisan air >>> ini adalah pembaharuan hati nurani dan juga pembaharuan pikiran.
    Apa yang dimaksud dengan hidup baru?
    Roma 6 : 4, Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
    Sesudah bertobat/berhenti berbuat dosa/mati terhadap dosa, kemudian dikuburkan bersama YESUS lewat baptisan air, kemudian dibangkitkan di dalam hidup baru yaitu pembaharuan hati nurani dan pikiran sehingga tidak dapat dikuasai oleh roh durhaka.
    *Hidup yang baru dimulai dari hati yang menjadi baru >>> 1 Petrus 3 : 20, 21,
    20. yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
    21. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,
    Dulu di jaman Nuh ada roh durhaka, sampaipun anak kecil juga durhaka. Kita harus berhati-hati dan mendoakan anak-anak kita, sebab di jaman Nuh, tidak ada seorangpun anak kecil yang selamat. Kalau kita memiliki anak kecil yang mau datang ke gereja, maka kita jangan melarang sebab kalau anak kecil tidak mau ke sekolah Mingga maka itu akan berbahaya sebab banyak roh durhaka yang menimpa anak-anak kecil. Kalau ada anak kecil yang mau ikut ke gereja >>> kita ajak, kita doakan dan kita tertibkan sebab ini baik sekali daripada anak itu terkena roh durhaka dan ia akan meninggalkan TUHAN. Semoga kita mengerti.
    Kolose 3 : 1, 2,
    1. Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
    2. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.

    Di dalam baptisan air, kita dikuburkan dan dibangkitkan dalam hidup baru yaitu hati nurani yang baik (1 Pet 3) sehingga kita menjadi taat dan dengar-dengaran dan roh durhaka tidak dapat menguasai kita. Kemudian hasil yang kedua adalah **pikiran yang baru yaitu memikirkan perkara yang di atas/memikirkan perkara yang rohani lebih dari perkara yang di bumi. Kalau pikiran yang lama, maka sudah jelas akan memikirkan perkara yang di bumi lebih dari ibadah. Hal ini tidak akan masuk akal jika kita berkata kepada orang dunia bahwa kita lebih mengutamakan ibadah terlebih dahulu/TUHAN terlebih dahulu.
    Mari saudaraku! Sementara TUHAN menghendaki kita bergumul sampai ibadah kita dari awal sampai akhir agar menjadi jelas upahnya yaitu kita mendapatkan hak penuh tetapi kita juga menghadapi batu sandungan dan ini harus kita jaga sebab batu sandungan/kedurhakaan ini menginginkan supaya pelayanan kita itu berhenti di tengah jalan. Batu sandungan itu namanya kedurhakaan/roh tidak dengar-dengaran dan ini yang membuat orang jatuh tergeletak.
    Jalan keluarnya adalah:
    • bertobat dan masuk dalam baptisan air/pembaharuan dalam hidup yaitu hati yang baru/hati yang dengar-dengaran.
    • dan juga pikiran yang baru yaitu hanya memikirkan perkara di surga/ibadah pelayanan lebih dari perkara di bumi dan ini adalah orang yang tidak dapat menjadi durhaka dan juga tidak mungkin dapat tersandung. Semoga kita dapat mengerti.
    Mazmur 139 : 23, 24,
    23. Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku;
    24. lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!

    Perjalanan hidup kita dalam mengikut YESUS dan juga pelayanan kita menjadi kekal/tidak pernah tersandung kalau hati dan pikiran selalu diselidiki/dibaharui. Kita jangan mengorbankan perkara surga dengan perkara yang di bumi sebab itu berarti kita masih memiliki pikiran yang duniawi/pikiran Esau yang mengorbankan hak kesulungan demi sepiring makanan. Kita mohon kepada TUHAN sebab sesudah masuk dalam baptisan air, tetapi hasil dari pikirannya bagaimana? Kalau pikiran dibaharui dengan mengutamakan TUHAN, maka jalan hidup kita tidak akan pernah tersandung tetapi jalan hidup kita mengikuti TUHAN sampai pada kekekalan yaitu mendapatkan hak penuh untuk masuk ke dalam kerajaan surga yang kekal. Semoga kita mengerti.
  2. Yehezkiel 7 : 19, 20,
    19. Perak mereka akan dicampakkan ke luar dan emas mereka akan dianggap cemar. Emas dan peraknya tidak akan dapat menyelamatkan mereka pada hari kemurkaan TUHAN. Mereka tidak akan kenyang karenanya dan perut mereka tidak akan terisi dengannya. Sebab hal itu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan mereka ke dalam kesalahan.
    20. Mereka menghiasi dirinya dengan emas dan peraknya dan kepermaian perhiasan ini membawa mereka dalam kecongkakan. Dari emas dan perak itu mereka membuat patung-patungnya yang keji dan dewa-dewanya yang menjijikkan; oleh sebab itu Aku akan menjadikan emas dan peraknya cemar bagi mereka.

    Batu sandungan yang kedua ini adalah kita harus berhati-hati di dalam ibadah pelayanan adalah emas dan perak secara jasmani/kekayaan >>> mengapa demikian? Jawabannya adalah:
    • kalau kita beribadah dan melayani TUHAN hanya untuk mencari/puas dengan kekayaan jasmani, maka hal itu akan menjadikan kita tersandung di dalam keinginan akan uang. Beribadah itu bukanlah tujuan utama untuk menjadi kaya, sebab kalau saudara ingin kaya, maka saudara harus bekerja di dunia. Tujuan utama mengikut TUHAN adalah menjadi selamat/kekal dan sempurna.
    • salah menggunakan berkat dari TUHAN sekalipun mas dan perak itu datangnya dari TUHAN tetapi karena di salah gunakan, maka berkat itu akan menjadi sandungan sebab kekayaan itu hanya untuk menghiasi diri sendiri/untuk kepentingan diri sendiri/egois sehingga ia menjadi kikir dengan tidak mengingat orang lain yang membutuhkan. Tetapi mereka juga membuat patung berhala >>> karena salah menggunakan berkat jasmani, maka berkat jasmani itu menjadi berhala.
    Penyembahan berhala = serakah.
    Tadi egois itu akan menjadi kikir >>> semuanya untuk diri dan untuk menghiasi diri sendiri.
    Membuat patung-patung berhala >>> tidak dipakai untuk diri sendiri tetapi dibuatkan patung >>> berkat jasmani menjadi berhala.
    Penyembahan berhala = serakah >>> mengambil milik orang lain.
    Di dalam gereja banyak orang yang serakah dengan mengambil milik TUHAN yaitu persepuluhan dan persembahan khusus. Ingat saudaraku! di dalam berkat jasmani yang kita terima, selain ada milik TUHAN, ada juga milik orang lain yang membutuhkan. Kalau kita mengambil milik TUHAN, berarti kita serakah, tetapi kalau kita tidak memberi kepada orang lain yang membutuhkan, berarti kita kikir dan ini berarti sebuah batu sandungan. Semoga kita mengerti.
    Jadi:
    • Batu sandungan yang pertama adalah kedurhakaan/tidak dengar-dengaran.
    • Batu sandungan yang kedua adalah kekayaan jasmani, mengapa demikian? Karena kita beribadah hanya mencari emas dan perak/beribadah hanya puas dengan mencari perkara-perkara jasmani dan ini akan menjadi batu sandungan. Atau sesudah kita diberkati, tetapi kita salah menggunakan berkat sehingga kita menjadi kikir karena hanya untuk diri sendiri/egois/untuk menghias diri sendiri dan juga serakah dengan membuat patung berhala sehingga mengambil milik TUHAN. Oleh sebab itu kita harus berhati-hati.
    Sekarang ini bagaimana jalan keluarnya supaya kita tidak tersandung dengan emas dan perak yang jasmani? Jalan keluarnya adalah kita harus mengejar dan memiliki emas dan perak yang rohani di dalam ibadah pelayanan kita. Mari saudaraku! kita datang beribadah, saya datang dari Malang >>> apa yang kita kejar? Kalau kita datang hanya untuk mengejar emas dan perak yang jasmani, maka tidak akan ada gunanya sebab kita akan tersandung dan menjadi hancur.
    Bagaimana proses dan siapa yang dapat memiliki emas dan perak yang rohani?
    Maleakhi 3 : 1 – 3,
    1. Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam.
    2. Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu.
    3. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.

    Yang berhak memiliki emas dan perak yang rohani ialah orang Lewi yaitu para imam-imam dan raja-raja/orang yang memiliki/memangku jabatan dan pelayanan serta karunia-karunia Roh.Kudus.
    Bagaimana proses untuk menjadi imam-imam dan raja-raja, sebab tidaklah semudah itu untuk mendapatkan emas dan perak secara rohani dengan menjadi imam-imam dan raja-raja?
    Prosesnya ada di ay 2 yaitu melalui penyucian dan pemurnian. Penyucian lewat apa? Lewat sabun tukang penatu dan apa yang dimaksud dengan sabun tukang penatu? Sabun ini untuk membersihkan pakaian dan ini adalah Firman pengajaran/Firman penyucian. Firman penginjilan itu penting tetapi hanya untuk memanggil orang berdosa datang kepada TUHAN; sesudah penginjilan, harus dilanjutkan dengan Firman pengajaran, tetapi juga tidak cukup dengan hanya menyampaikan Firman pengajaran, tetapi harus seperti sabun tukang penatu. Jika saudara menyabun pakaian, maka harus maju, mundur untuk kemudian dikucak. Jadi, penyucian lewat sabun tukang penatu berarti penyucian oleh Firman pengajaran lewat sistim penggembalaan yang diulang-ulang. Demikian juga seperti bunyi kokok ayam yang diulang-ulang yang terdengar sederhana tetapi pendeta senior Petrus dapat bertobat lewat kokok ayam/Firman penggembalaan.
    Oleh sebab itu doakan kami para hamba-hamba TUHAN yang masih membawakan Firman penginjilan, mereka harus meningkat untuk membawakan Firman pengajaran. Dan bagi yang sudah dipercayakan membawakan Firman pengajaran tetapi belum dalam sistim penggembalaan/penyampaian Firman TUHAN belum berurutan tetapi masih ambil sini ambil sana. Bagaimana kalau kita menyuci pakaian tetapi kita meloncat-loncat >>> satu bagian belum bersih, kita sudah berpindah ke bagian yang lain. Dulu saya menyuci pakaian sendiri dan saya mulai menyuci dengan bagian kraag/leher baju terlebih dahulu, dan tentunya saya menyuci sampai bersih, bukannya belum bersih, kemudian saya sudah berpindah ke bagian yang lain, setelah bersih baru kemudian saya berpindah ke bagian yang lain.
    Demikian juga kalau hendak membangun rumah, harus membangun secara berurutan yaitu dimulai terlebih dahulu dari dasar/fondasi, kemudian baru dilanjutkan dengan membangun tembok. Tidak bisa kita membangun dengan cara loncat sini loncat sana.
    Dan juga di dalam pekabaran Kabar Mempelai, banyak kali masih asal comot, belum secara penggembalaan dan ini juga termasuk saya yang juga harus didoakan. Memang berat saudaraku! dalam satu tema, tetapi harus disampaikan secara berurutan.
    Sabun tukang penatu ini untuk menyucikan apa? untuk menyucikan baju/pakaian pelayanan/pakaian putih dari noda-noda supaya menjadi putih. Inilah pakaian pelayanan yang disucikan lewat Firman pengajaran dalam sistim penggembalaan.
    Noda yang paling utama di dalam Matius 25 tentang talenta yaitu noda jahat dan malas. Orang yang memiliki satu talenta tetapi ia sembunyikan, sedangkan yang diberi lima talenta, ia mengerjakan sampai berkembang menjadi sepuluh talenta.
    Hati-hati bagi siswa/i Lempin-El, saya seringkali mengatakan kalau kita bodoh, TUHAN masih dapat memakai kita, tetapi kalau kita malas, maka TUHAN tidak dapat memakai kita karena itu berarti kita tidak setia. Demikian juga sebaliknya, biar kita hebat tetapi kalau kita malas, kita tidak dapat dipakai oleh TUHAN. Malas/tidak setia dengan pasangannya adalah jahat dan ini adalah noda pada pakaian yang harus disucikan lewat Firman pengajaran dalam sistim penggembalaan sehingga pakaian itu menjadi putih yaitu setia dan baik.
    Matius 25 : 21, 26,
    21. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
    26. Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?

    Jahat itu seperti iri hati, memfitnah, menjelekan orang. Di sini, YESUS itu dituduh sebagai orang yang kejam >>> orang yang tidak setia, pasti menjadi jahat dan ini yang harus disucikan sampai menjadi pakaian yang putih/suci.
    Ay 21 >>> baik dan setia adalah pakaian kesucian/hidup suci. Orang yang setia dan baik akan mengalami kebahagiaan dari TUHAN sampai pada kebahagiaan dari Pesta Nikah Anak Domba dan juga dipercayakan dalam pelayanan yang lebih besar.
    Sekarang pemurnian lewat api >>> Maleakhi 3 : 2, Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu.
    Api dari tukang pemurni logam untuk membersihkan karat-karat di sebelah dalam. Kalau noda itu berada di sebelah luar/penyucian tetapi lebih dari penyucian ini adalah pemurnian dengan api pemurni logam untuk membersihkan karat di bagian dalam dan seringkali karat ini tidak terlihat dan ini berbahaya, oleh sebab itu diperlukan pemurnian.
    Matius 23 >>> banyak hamba-hamba TUHAN itu seperti kuburan >>> di luar terlihat baik karena suka memberi/terlihat benar dan suci, tetapi bagian dalamnya berkarat/tulang belulang/kotoran. Dan untuk ini, saya dikoreksi sebab sekarang ini banyak hamba TUHAN/anak TUHAN seperti ini yaitu berkarat di bagian dalam.
    1 Petrus 4 : 12, Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
    Nyala api tukang pemurni logam adalah nyala api siksaan = percikan darah = sengsara bagi daging, untuk apa nyala api ini? Untuk membersihkan karat-karat.
    Kita dapat membayangkan, bagaimana kalau emas dan perak itu berkarat? Di dalam srt Yakobus ada emas dan perak yang berkarat dan hal ini sudah keterlaluan, sebab yang saya tahu emas dan perak itu berapa karat bukannya berkarat. Jadi emas dan perak yang berkarat (srt Yakobus) maka harus dimurnikan.
    Kita sudah disucikan/disabun >>> kalau baju itu setelah dicuci, kemudian dijemur lalu disetrika/terkena panas >>> inilah sengsara bagi daging tanpa berbuat dosa/percikan darah/nyala api siksaan untuk menyucikan kita supaya kita tampil sebagai emas dan perak yang murni.
    Emas itu apa? Emas yang murni itu adalah sifat Ilahi dan salah satunya adalah ‘takut akan TUHAN’ dan ini adalah emas yang tidak berkarat. Banyak orang yang takut kepada manusia/banyak yang munafik dan contohnya adalah Musa waktu ia mau melayani orang Israel yang berkelahi dengan orang Mesir, ia menoleh ke sana dan ke mari terlebih dahulu, sebab ia takut kepada manusia, kemudian ia mengubur mayat orang Mesir itu ke dalam pasir. Banyak kemunafikan karena kita melayani TUHAN hanya melihat manusia. Oleh sebab itu biarlah kita menjadi emas yang murni yaitu takut akan TUHAN.
    Amsal 8 : 13, Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.
    Berapa banyak kita menutupi gengsi kita dengan dusta? Ini yang harus dimurnikan dengan nyala api siksaan supaya kita tampil sebagai emas yang murni/memiliki sifat Ilahi yaitu takut akan TUHAN sampai kita membenci dusta. Kita harus bersungguh-sungguh tentang hal ini apapun pekerjaan kita.
    Banyak orang yang berkata, kalau kita jujur, maka kita tidak dapat makan >>> pendapat ini salah besar. Saya akan menunjukan kalau kita memiliki emas yaitu takut akan TUHAN/pakaian sudah disucikan, kemudian ditambah dengan perak yaitu penebusan/kelepasan dari dosa sampai lidah ini benar dan jika kita sudah memiliki emas dan perak semacam ini, maka kita tidak perlu takut >>>
    Amsal 10 ; 20, Lidah orang benar seperti perak pilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya.
    Perak pilihan = lidah orang benar/lidah orang yang jujur >>> kalau ‘ya’ katakan ‘ya’ dan kalau ‘tidak’ katakan ‘tidak’ >>> inilah perak yang tidak berkarat/perak yang murni.
    Emas yang murni = takut akan TUHAN
    Perak yang murni = tidak berdusta.
    Jika orang Kristen yang tidak jujur/berdusta = emas dan perak yang berkarat yang hanya akan dihukum (srt Yakobus >>> emas dan perakmu sudah berkarat).
    Kita harus bersungguh-sungguh untuk menyucikan pakaian dari noda + percikan darah dan emas/takut akan TUHAN dengan menjauhi kejahatan + perak/jujur, sehingga mau tidak mau, TUHAN harus memberkati orang semacam ini dan IA tidak dapat menolak. Contohnya adalah Ayub >>> Ayub 1 : 1 – 3,
    1. Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.
    2. Ia mendapat tujuh anak laki-laki dan tiga anak perempuan.
    3. Ia memiliki tujuh ribu ekor kambing domba, tiga ribu ekor unta, lima ratus pasang lembu, lima ratus keledai betina dan budak-budak dalam jumlah yang sangat besar, sehingga orang itu adalah yang terkaya dari semua orang di sebelah timur.

    Inilah, TUHAN tidak mempunyai alasan untuk tidak memberkati orang semacam ini. TUHAN memberkati rumah tangga/nikahnya dan juga buah nikahnya diberkati sampai pada memberkati kebutuhan sehari-hari kalau ada:
    • bukti-bukti bahwa pakaian disucikan/pakaian putih tanpa noda/saleh
    • ada bukti-bukti emas yaitu takut akan TUHAN dan juga
    • ada bukti-bukti perak/jujur
    Maka mau tidak mau TUHAN harus memberkati orang itu. Kesalahan kita adalah, kita mengejar emas dan perak secara jasmani sampai kita tidak jujur dengan cara menipu orang. Kita mencari sesuap nasi tetapi pakaian kita sudah tidak putih lagi/ternoda dan ini adalah kesalahan yang besar.
    Kita harus mempertahankan:
    • pakaian yang putih
    • mempertahankan emas/takut akan TUHAN
    • mempertahankan perak/kejujuran
    sehingga hanya TUHAN sendiri yang akan memberkati kita, bukan ijazah kita, bukan pekerjaan kita, tetapi TUHAN sendiri yang akan memberkati rumah tangga dan buah nikah kita dan juga memberkati kebutuhan hidup sehari-hari. Semoga kita mengerti. Inilah sandungan yang kedua.
    1. Sandungan yang pertama adalah kedurhakaan >>> mari! kita masuk dalam baptisan air >>> hati dengar-dengaran, kemudian pikiran >>> mendahulukan TUHAN/cari TUHAN/setia, maka kita tidak akan menjadi durhaka.
    2. Sandungan yang kedua adalah emas dan perak jasmani >>> mari! kita mencari emas dan perak yag rohani lewat penyucian dan lewat pemurnian sehingga kita sungguh-sungguh menjadi milik TUHAN yang tidak dapat digangggu gugat >>>
      Hagai 2 : 9, Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam.
  3. Matius 18 : 6, "Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.
    Ayat 6 di dalam bahasa aslinya kata menyesatkan itu adalah ‘menyandung’. Siapa yang menjadi batu sandungan, maka itu berarti sama dengan batu kilangan yang diikatkan pada leher dan ditenggelamkan ke dalam laut. Batu kilangan ini juga ditulis didalam ktb Wahyu 18 : 21, Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.
    Saya simpulkan Matius 18 >>> leher diikat dan ditenggelamkan ke dalam laut dan Wahyu 18 >>> batu kilangan dimasukan ke dalam laut sehingga menjadi ‘dosa Babel’ yang menjadi batu sandungan. Dan dosa Babel ini adalah dosa makan minum yang dimulai dengan merokok, mabuk, narkoba dan dosa kawin mengawinkan yaitu dosa sex sampai pada dosa homo, lesbian dll. Inilah dosa Babel yang menjadi batu sandungan supaya anak TUHAN/hamba TUHAN tidak dapat melayani dengan sepenuhnya sebab ia terkena sandungan dan jatuh sehingga ia tidak memiliki/kehilangan hak penuh untuk masuk ke dalam surga. Jadi orang yang jatuh ke dalam dosa Babel/tersandung dalam dosa Babel bagaikan orang yang lehernya diberi batu kilangan sehingga ia tidak memiliki hubungan dengan TUHAN sebab leher ini adalah hubungan antara tubuh dengan Kepala. Leher ini berbicara tentang penyembahan dan jika tidak ada penyembahan, maka kita akan menjadi kering. Kalau penyembahan kita menjadi kering, maka dikuatirkan kita mengembara di Babel. Mungkin belum dalam perbuatan, mungkin juga belum dikatakan, tetapi sudah ada di dalam hati/angan-angan/mengembara dalam hal yang najis. Inilah pengaruh pada leher/pada penyembahan kita; jangankan pelayanan, penyembahanpun menjadi terganggu sebab ini adalah hubungan yang paling intim dengan TUHAN. Sekarang ini jalan keluarnya supaya leher jangan diikat dengan batu kilangan tetapi diikat dengan perhiasan dari TUHAN.
    Saya akan memberikan dua hal yaitu:
    • Kidung Agung 4 : 4, Lehermu seperti menara Daud, dibangun untuk menyimpan senjata. Seribu perisai tergantung padanya dan gada para pahlawan semuanya.
      Pada leher digantungkan seribu perisai. Jadi penyembahan itu adalah perisai iman untuk melindungi kita dari panah api si jahat >>> Efesus 6 : 16, dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu dapat memadamkan semua panah api dari si jahat.
      Dalam menghadapi panah api si jahat termasuk *dosa Babel, termasuk juga panah asmara yang tidak hanya terkena pada para gadis dan perjaka tetapi bagi laki-laki yang sudah tuapun berbahaya sebab dapat dipanah oleh para gadis. Sebaliknya wanita yang sudah tuapun dapat dipanah oleh para perjaka. Oleh sebab itu kita jangan main-main dengan panah asmara ini, sebab panah ini tidak pandang bulu >>> baik dalam umur/cacat atau tidak. Untuk menghadapi ini, maka kita harus banyak menyembah TUHAN sebab penyembahan itu adalah perisai iman/perlindungan dari TUHAN terhadap panah api dari si jahat.
      Dan juga bagi para isteri harus banyak menyembah TUHAN karena suami yang bertugas ke luar kota sampaipun ke luar negeri.
      Panah api si jahat ini selain berbicara tentang kenajisan/dosa Babel tetapi juga berbicara tentang **emosi/pertengkaran. Di dalam rumah tangga, kalau roh najis tidak masuk, maka akan ada roh pertengkaran; tetapi kalau isteri menghadapi suami yang bengis/suka memukul dan tidak taat kepada Firman, dan isteri ini tidak melawan/bertengkar karena memiliki perisai iman/banyak menyembah TUHAN, maka ia dapat memenangkan suaminya dan juga ia dapat memenangkan anak-anaknya >>> 1 Petrus 3 : 1, Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya,
      Juga bagi para suami untuk mengalahkan emosi dalam menghadapi isteri yang tidak dapat tunduk, maka suami harus banyak menyembah TUHAN untuk mengalahkan panah api sijahat. Panah api si jahat dikalahkan dan isteri maupun anak di menangkan.
      Panah api si jahat ini juga berbicara tentang *pencobaan-pencobaan.
      Oleh sebab itu kita harus memiliki perisai iman dalam menghadapi:
      • Babel
      • Pertengkaran/emosi
      • Pencobaan- pencobaan
        Semuanya ini tidak dapat menembus kita kalau kita banyak menyembah TUHAN dihari-hari ini sampai kita menang. Jadi kalau kita banyak menyembah TUHAN maka kita akan mengalami banyak kemenangan bersama TUHAN karena kita memiliki banyak perisai sampai kita masuk ke dalam kerajaan seribu tahun damai sehingga hati akan merasa damai sejahtera. Inilah yang seharusnya dikalungkan di leher, bukan batu kilangan/dosa Babel tetapi seribu perisai sampai rumah tangga mendapatkan damai dan kita masuk dalam kerajaan seribu tahun damai waktu YESUS datang kembali.
    • Amsal 3 : 3, Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu,
      Di leher harus dikalungkan kasih setia TUHAN/Mempelai Pria Surga sebab kalung itu dikalungkan pada leher dari Mempelai Wanita (Kid.Ag).
      Ada dua macam kasih setia TUHAN yaitu:
      • kasih setia yang tidak berubah/abadi
      • kasih setia yang ajaib
        Jadi, abadi dan ajaib yang harus dikalungkan.
  • Kasih yang abadi, biar gunung-gunung beranjak, kasih setia TUHAN tidak berubah sekalipun kita sudah jatuh, DIA tetap akan mengangkat isteri masa muda tidak akan pernah dibiarkan sebab ada kasih yang abadi. Yesaya 54 : 5 – 10,
    5. Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.
    6. Sebab seperti isteri yang ditinggalkan dan yang bersusah hati TUHAN memanggil engkau kembali; masakan isteri dari masa muda akan tetap ditolak? firman Allahmu.
    7. Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali.
    8. Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau, firman TUHAN, Penebusmu.
    9. Keadaan ini bagi-Ku seperti pada zaman Nuh: seperti Aku telah bersumpah kepadanya bahwa air bah tidak akan meliputi bumi lagi, demikianlah Aku telah
    bersumpah bahwa Aku tidak akan murka terhadap engkau dan tidak akan menghardik engkau lagi.
    10. Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau.

    Di dalam penyembahan, kita menerima kasih setia TUHAN yang abadi/tidak berubah untuk menghadapi keadaan dunia yang sudah berubah ke arah kehancuran/goncangan ke arah kehancuran. Dunia berguncang ke arah kehancuran, bukan ke arah yang baik, tetapi kalau kita banyak menyembah TUHAN dihari-hari ini, maka kita memiliki kasih setia yang abadi dan kita akan tetap bersama TUHAN menuju kepada kekekalan.
    Kasih setia yang abadi menolong kita:
    • dalam menghadapi kehancuran dunia/kesulitan di dunia yaitu goncangan di segala bidang.
    • sampai kepada hidup yang kekal bersama dengan DIA.
    Saya tidak menakut-nakuti, tetapi apa yang dapat kita harapkan dari dunia ini yang sudah mengarah kepada kehancuran, tidak ada yang dapat menolong selain kasih setia yang abadi. Dan juga dalam menghadapi keadaan ekonomi yang goncang, apa yang dapat kita lakukan? Ijazah dan modal tidak dapat, hanya kasih setia abadi yang dapat menolong.
    Saudara mungkin sekarang ini menghadapi goncangan sebab tadinya semuanya berjalan baik, tetapi ingat! TUHAN tidak pernah meninggalkan kita. Di dalam penyembahan, ada kalung kasih setia yang abadi untuk menolong dan melindungi kita dari goncangan-goncangan di dunia ini dan juga krisis yang melanda dunia sampai kita mendapatkan hidup yang kekal dan abadi bersama dengan TUHAN.
  • Kasih setia yang ajaib >>> Mazmur 17 : 7, Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang ajaib, ya Engkau, yang menyelamatkan orang-orang yang berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak.
    Untuk apa kasih setia yang ajaib ini? Untuk menghapus segala kemustahilan.
    Kita menghadapi perkara-perkara yang mustahil dihari-hari ini tetapi kasih setia yang ajaib dapat menghapus segala kemustahilan sampai kemustahilan yang tertinggi yaitu kita diubahkan sedikit demi sedikit sampai kita menjadi sama mulia dengan TUHAN YESUS dan diangkat keawan-awan.

Mari saudaraku! banyak sandungan yang harus kita hadapi di dalam ibadah pelayanan tetapi TUHAN sudah memberikan jalan keluarnya kepada kita terutama di dalam menghadapi dosa Babel dihari-hari ini yaitu dengan banyak menyembah TUHAN. Dan dalam menghadapi goncangan di dunia ini, biarlah kita hanya bergantung pada kasih setia yang ajaib dan kasih setia yang abadi yang tidak pernah menipu kita. TUHAN memberkati kita sekalian. HALELUYAH.

1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 Mei 2009 (Senin Sore)
    ... atas hidup kita. Tujuannya untuk mengangkat bangsa kafir menjadi imam dan raja. untuk mengganti kutuk jadi berkat Abraham untuk bangsa-bangsa kafir. Jadi imam mendapat prioritas utama untuk mengalami berkat Abraham atas kehidupan kita. Maleakhi - kita harus waspada sebab seorang imam disini bisa kehilangan berkat dan jadi kutukan apabila imam ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 13 Februari 2014 (Kamis Sore)
    ... dari Tuhan untuk hidup sekarang sampai hidup kekal. Timotius - Latihan badani terbatas gunanya tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal karena mengandung janji baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang. Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya. Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang karena kita ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 13 Juli 2023 (Kamis Sore)
    ... Tuhan untuk menyelamatkan bangsa Kafir yang hanya senilai anjing. Matius Jawab Yesus Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Tetapi Yesus menjawab Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing. Bangsa Kafir harus menerima tanda darah dan air yang keluar dari lambung Yesus ...
  • Ibadah Doa Puasa Session II Malang, 03 Agustus 2017 (Kamis Siang)
    ... itu juga Tuhan serwa sekalian alam akan makota yang mulia dan karangan bunga yang indah-indah bagi segala umat-Nya Keluaran kautaruhlah serban di kepalanya dan jamang yang kudus kaububuh pada serban itu. Imamat Kemudian ditaruhnyalah serban di kepalanya dan di atas serban itu di sebelah depan ditaruhnyalah patam emas yakni jamang yang ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 28 Oktober 2015 (Rabu Sore)
    ... tetapi harus tergembala pada firman pengajaran yang benar. Di mana ada pengajaran di situlah kita HARUS tergembala sebab kehidupan yang tergembala pada firman pengajaran yang benar bagaikan carang melekat pada pokok anggur yang benar. Kalau tidak ada pengajaran jangan coba-coba untuk tergembala Sebab akan ada pokok anggur yang lain. Tergembala dengan baik dan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 30 Juni 2020 (Selasa Sore)
    ... dan pulau-pulau dari tempatnya. . Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung. . Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu Runtuhlah menimpa kami dan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 11 Juni 2016 (Sabtu Sore)
    ... seberang jalan. Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu ketika ia melihat orang itu ia melewatinya dari seberang jalan. Lalu datang seorang Samaria yang sedang dalam perjalanan ke tempat itu dan ketika ia melihat orang itu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya sesudah ia ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 08 November 2015 (Minggu Sore)
    ... Akibatnya jemaat Laodikia dimuntahkan artinya terpisah selamanya dari TUHAN kalau dimuntahkan tidak mungkin diambil lagi binasa. Dibakar Matius sekam untuk dibakar binasa selamanya. Hanya luar terus yang dalamnya tidak mau Nanti akan dibakar selama-lamanya. Yesaya - . Wahai Ributnya banyak bangsa-bangsa mereka ribut seperti ombak laut menderu Gaduhnya suku-suku bangsa mereka ...
  • Ibadah Raya Malang, 04 Januari 2009 (Minggu Pagi)
    ... di bumi. Oleh sebab itu untuk bisa lolos dari badai maut di bumi kita harus bisa melihat atau menerima kemuliaan Tuhan sebagai Raja di atas segala raja sebagai Mempelai Pria Surga. Bagaimana cara gereja Tuhan melihat dan menerima kemuliaan Tuhan sebagai Raja di atas segala raja sebagai Mempelai Pria Surga Mantap ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 22 Desember 2022 (Kamis Sore)
    ... Aku akan menjadikan emas dan peraknya cemar bagi mereka. Kekayaan jasmani bisa menjadi sandungan jika Emas dan perak jasmani menjadi ikatan artinya mengasihi cinta uang sehingga tidak bisa mengasihi Tuhan dan sesama. Prakteknya adalah gereja Tuhan menjadi kikir. Kikir tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan tidak mengasihi Tuhan dan tidak bisa memberi ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.