Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kita masih tetap membahas di dalam srt Yudas 1 yang berbicara tentang tudung penghukuman yang berarti perlindungan dan pemeliharaan TUHAN kepada gereja yang benar dan sekaligus pemisahan dengan gereja yang palsu. Bagaikan ilalang/gereja palsu yang dipisahkan dari gandum/gereja yang benar; ilalang/gereja palsu akan dibakar habis sedangkan gandum/gereja benar yang mengutamakan Firman akan masuk ke dalam lumbung/kerajaan surga yang kekal.

Yudas 1 : 17 – 19 >>> gereja daging,
17. Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, ingatlah akan apa yang dahulu telah dikatakan kepada kamu oleh rasul-rasul Tuhan kita, Yesus Kristus.
18. Sebab mereka telah mengatakan kepada kamu: "Menjelang akhir zaman akan tampil pengejek-pengejek yang akan hidup menuruti hawa nafsu kefasikan mereka."
19. Mereka adalah pemecah belah yang dikuasai hanya oleh keinginan-keinginan dunia ini dan yang hidup tanpa Roh Kudus.

Jadi tanda dari gereja daging adalah:

  • tampil sebagai pengejek-pengejek -> sudah kita pelajari dan yang diejek adalah Firman pengajaran yang benar yang memberitakan tentang kedatangan YESUS Yang keduakalinya. Sehingga mereka jatuh ke dalam dosa seperti pada jaman Nuh dan pada jaman Lot yang akan dibinasakan oleh TUHAN.
  • mereka adalah pemecah belah yang menolak pekerjaan dari Roh Kudus/hidup tanpa Roh Kudus. Pekerjaan Roh Kudus di akhir jaman adalah pembangunan/penyatuan Tubuh Kristus yang sempurna/Mempelai Wanita. Jadi pemecah belah itu menolak kesatuan.

Kita tahu ada tiga tingkatan kesatuan di dalam Tubuh Kristus yang di mulai dengan:

  • kesatuan di dalam nikah.
  • kesatuan di dalam penggembalaan dan antar penggembalaan.
  • kesatuan tubuh internasional yaitu bangsa Israel menjadi satu dengan bangsa kafir menjadi satu tubuh yang sempurna/Mempelai Wanita TUHAN.
    Pemecah belah ini menolak ketiga hal di atas ini. Itu sebabnya kita harus berhati-hati dengan pemecah belah ini.

Mari kita pelajari sekarang tentang kesatuan di dalam nikah yang merupakan kesatuan tubuh yang terkecil. Nikah ini adalah pemberian yang mulia dari TUHAN dan diberikan hanya kepada manusia. Malaikat tidak mengenal nikah apalagi ciptaan yang lain seperti binatang. Itu sebabnya kita harus memperhatikan nikah agar kita jangan menjadi pemecah belah di dalam nikah. Inilah gereja daging yang mulai memecah belah nikah.

Ada banyak problem/masalah di dalam nikah, misalnya ada yang sakit, kekurangan uang. Tetapi problem/masalah yang terberat di dalam nikah adalah jika nikah itu tidak menjadi satu antara suami dan isteri, anak dengan orang tua dan juga antara kakak dengan adik seperti Kain dengan Habel. Inilah problem yang terberat di dalam nikah sehingga tidak ada kebahagiaan. Di dunia ini, tidak ada kebahagiaan yang melebihi kebahagiaan nikah yang menjadi satu sebab kebahagiaan itu akan meningkat sampai pada kebahagiaan pesta nikah Anak Domba/kebahagiaan surga -> hidup di dunia tetapi serasa hidup di surga.

Tetapi lawan katanya -> tidak ada sengsara yang lebih daripada sengsara di dalam nikah yang terpecah belah/serasa di neraka -> hidup di dunia, tetapi sudah merasakan neraka kalau nikah itu terpecah belah. Ini tidak dapat ditutupi dengan harta atau dengan apapun. Inilah gereja daging/pemecah belah di dalam nikah sehingga tidak memiliki kebahagiaan tetapi yang ada hanyalah sengsara bagaikan di dalam neraka.

Bagi kaum muda yang belum menikah, sangatlah berbahagia mendengar berita ini dan ini bukan berarti saudara dipaksa untuk menikah -> tidak! Tetapi ini merupakan persiapan jika TUHAN memanggil untuk menikah, supaya pengalaman-pengalaman dari nikah-nikah yang terpecah belah itu jangan terulang lagi.

Supaya nikah tidak terpecah belah, maka nikah itu harus memperhatikan dua hal yaitu:

  1. awal/permulaan dari nikah sebab ini yang menentukan. Bagi kaum muda perhatikan! Mau melangkah untuk menikah, harus perhatikan, apakah saudara mau masuk ke dalam neraka atau mau masuk ke dalam surga -> ini yang saya katakan secara terang-terangan -> awal/permulaan nikah ini yang menentukan, apakah kita mau ke surga atau ke neraka dan ini adalah hal yang sungguh-sungguh serius.
    Kejadian 6 : 1, 2,
    1. Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan,
    2. maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.

    Inilah kesalahan di jaman Nuh sehingga terjadi kawin mengawinkan dan nikah itu benar-benar menjadi terpecah belah karena anak-anak TUHAN bersalah dalam awal/permulaan nikah. Anak-anak ALLAH menikah karena melihat sesuai dengan selera mereka yaitu dengan mempertimbangkan selera daging
    Sekarang dipositifkan yaitu jangan menikah hanya dengan menuruti selera daging/hanya mempertimbangkan daging. Mungkin pertimbangan bentuk wajahnya, pertimbangan tinggi badannya atau juga pertimbangan kekayaannya. Jadi hanya mempertimbangkan hal yang bersifat kedagingan saja. Dulu, di jaman Nuh, nikah dari anak-anak ALLAH hancur, tetapi hanya satu yaitu nikah dari Nuh bersama dengan anak-anaknya dan menantunya yang selamat, sedangkan yang lain hancur karena awal/permulaan nikah mereka sudah salah.
    Itu sebabnya kita jangan menikah hanya dengan melihat hal yang bersifat daging, tetapi kita harus melihat nilai yang rohani. Kalau sudah terlanjur salah, sehingga hendak bercerai untuk mencari yang baru -> jangan! Kalau sudah terlanjur dan baru mendengar Firman sekarang ini sehingga baru tahu kalau dulu itu saudara itu salah pada awal/permulaan nikah, maka saudara harus meminta ampun dari TUHAN dan juga meminta ampun kepada sesama/kepada suami/isteri. Semoga kita mengerti.
    Anak-anak ALLAH melihat anak-anak manusia = kawin campur, jangan kawin campur, sebab ini penyebab dari pemecah belah. Itu sebabnya kita menikah harus dengan yang satu iman, iman dari apa? Iman dari mendengar Firman -> Roma 10 : 17, Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. berarti satu iman = satu pengajaran Firman. Mari! inilah modal untuk masuk dalam nikah yaitu melihat yang rohani/satu dalam Firman pengajaran. Kita jangan menikah tanpa Firman sebab akan terpecah belah. Kalau kita menikah tanpa Firman, (maka maafkan saya kalau saya tegaskan) akan mengarah kepada sengsara di neraka.
    Inilah yang pertama supaya nikah tidak terpecah belah, maka harus diperiksa permulaan dari nikah -> ini harus sungguh-sungguih benar yaitu menikah harus ditandai dengan Firman sebab ini yang menjadi modal dari nikah.
  2. Perjalanan nikah, sesudah awal/permulaan, maka nikah itu berjalan terus. Itu sebabnya perjalanan nikah itu juga harus diperiksa. Bagi yang sudah menikah -> mungkin sudah berjalan dua tahun yang lalu, duapuluh tahun yang lalu, tigapuluh tahun yang lalu -> periksa awal/permulaan dari nikah, kalau ada kesalahan, kita mengaku kepada TUHAN dan juga kepada sesama untuk diselesaikan dan juga perjalanan nikah sekalipun sudah bertahun-tahun, tetapi tetap harus diperiksa.
    Matius 19 : 5 – 8,
    5. Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
    6. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."
    7. Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?"
    8. Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.

    Jadi jelas di ay 5 dan ay 6 ini, merupakan tujuan dari nikah -> jadi tujuan kita menikah itu apa? Sebab menikah itu merupakan perjalanan; jadi tujuan kita menikah itu adalah menjadi satu. Banyak kali kita bersalah -> kalau seorang hamba TUHAN yang hendak menikah, kemudian jika ditanya, mengapa memilihnya untuk dinikahi? Jawabannya adalah karena ia pandai melayani. Tujuan menikahnya hanya untuk melayani dan nikah semacam ini tidak akan kuat/bisa gagal di tengah jalan, sebab tujuan dari menikah itu adalah keduanya menjadi satu daging.

Tetapi kita melihat secara kenyataan, suami dan isteri itu secara fisik/secara jasmani itu memiliki banyak perbedaan -> rambutnya berbeda selera makannya berbeda, kesukaan/hobbinya berbeda, itu sebabnya bagaimana dapat menjadi satu? Yang jasmani dapat berbeda, tetapi dapat ditutupi dengan yang rohani yaitu kesatuan di dalam Firman pengajaran. Kalau yang jasmani sudah berbeda, kemudian yang rohani juga berbeda, kapan dapat menyatu/menjadi satu? Tidak mungkin dapat menjadi satu. Hanya Firman pengajaran yang mampu/yang dapat menggarap kehidupan nikah/suami, isteri, anak, orang tua, kakak dan adik menjadi satu kesatuan. Itu sebabnya saya bertekad, kalau ada yang mau menikah tetapi mereka memiliki baptisan air yang berbeda, maka saya tidak akan mau memberkati nikah mereka. Sebab itu bukanlah memberkati, tetapi justru mencerai beraikan nikah mereka. Yang jasmani sudah tidak sama, kemudian yang rohani juga tidak sama, kemudian nikah itu hendak dibawa ke mana -> ini yang selalu saya katakan kepada kaum muda. Sebab kalau tidak menjadi satu, maka nikah itu hanyalah hawa nafsu daging/melampiaskan hawa nafsu daging/kembali ke jaman Nuh dan ke jaman Lot. Semoga kita dapat mengerti hal ini.

Di dalam injil Matius 18, ini khusus untuk suami isteri. Kalau suami dan isteri sudah menjadi satu, maka nikah itu akan menjadi hal yang luar biasa.
Matius 18 : 19, Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.
Sepakat = sehati -> ini adalah suami dan isteri/jika dua orang sepakat/sehati.
Kapan suami dapat sehati dengan isterinya? Kalau hati suami itu diisi dengan satu macam Firman pengajaran yang benar. Jika sudah sepakat/satu hati, maka mereka berdua dapat berdoa dan menyembah TUHAN sehingga doa mereka naik ke hadirat TUHAN dan TUHAN menjawab doa mereka, berarti segala masalah dapat diselesaikan dengan benar. Kalau tidak sepakat/tidak sehati, hanya mendatangkan/menambah masalah, tetapi kalau kita sepakat/sehati untuk diisi dengan satu macam Firman pengajaran maka suami isteri dapat menaikkan doa. Apalagi ditambah dengan anak-anak sebab di mana dua/tiga orang berkumpul, akan menjadi sangat luar biasa sebab TUHAN hadir menjawab doa sehingga segala masalah selesai dan suasana surga/suasana damai ada di dalam nikah itu.

Anak-anak juga dilibatkan bersama orang tuanya seperti Nuh yang masuk dalam satu bahtera bersama isterinya dan juga dengan anak-anaknya. Kalau Nuh sudah memiliki cucu, pasti cucunya juga sudah masuk ke dalam bahtera bersama dengan mereka. Bahtera ini juga menunjuk pada tabernakel/pengajaran tabernakel.

Jadi inilah perjalanan nikah yang harus diperiksa, terlebih dahulu tujuan dari saya menikah dengan dia itu apa? Yaitu menjadi satu dan bukan yang lain. Dan dimulai dengan satu hati/sepakat untuk diisi dengan satu Firman pengajaran yang benar.

Kalau di dalam tabernakel, maka itu adalah meja roti sajian (http://www.gptkk.org/mrs.php) yang di atas meja itu terdapat dua susun roti yang masing-masing susun terdiri atas enam susun roti/66 ini menunjuk pada isi dari alkitab/Firman pengajaran yang benar. Di atas roti itu terdapat dupa. Kalau dua susun roti itu adalah Firman pengajaran yang benar tetapi kalau dipecah menjadi satu susun/enam, maka itu merupakan angka dari manusia sebab manusia itu diciptakan pada hari keenam. Manusia tetapi sudah berbentuk roti -> manusia daging yang sudah diisi dengan Firman pengajaran yang benar = suami. Enam yang lain/manusia daging yang sudah diisi dengan Firman pengajaran yang benar = isteri. Jika suami dan isteri diisi dengan satu Firman pengajaran yang benar maka naiklah asap dupa ke atas -> doa mereka naik dan dijawab oleh TUHAN sehingga segala masalah selesai + suasana surga ada di tengah mereka. Apalagi jika anak-anak juga dilibatkan -> dua atau tiga orang. Kita di sini sekarang berapa orang yang ada di sini, alm.bpk.pdt Totaijs mengatakan kita sebagai mezbah dupa yang besar maka hadirat TUHAN nyata kalau kita satu hati. Semoga kita dapat mengerti.

Tetapi didalam perjalanan nikah masih ada yang menjadi halangan dalam kesatuan nikah -> Matius 19 : 8, Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.
Kita harus menjaga ketegaran hati/kekerasan hati, sebab ini yang menyebabkan terjadinya perpecahan di dalam nikah. Kekerasan hati ini bukan hanya penyebab perpecahan di dalam rumah tangga, tetapi juga terjadinya kekerasan di dalam perbuatan di dalam rumah tangga yang sudah banyak kita dengar dan sudah dilaporkan ke polisi yang terjadi atas pembantu rumah tangga, atas sesama anggauta di dalam rumah tangga dlsbnya. Ini semua dapat terjadi karena bersumber dari kekerasan hati/ketegaran hati.

Apa yang menjadi praktek dari kekerasan hati itu? prakteknya adalah memakai kebenaran diri sendiri.
Kebenaran diri sendiri ini adalah kebenaran dari orang berdosa/orang yang salah dengan cara menyalahkan orang lain -> pribadinya sendiri yang bersalah, supaya menjadi benar, ia menyalahkan orang lain dan sampai pada akhirnya pribadi itu menyalahkan TUHAN. Ini yang mencerai beraikan/yang memecah belah. Semoga kita dapat mengerti.

Sedangkan kebenaran dari TUHAN/dari Firman yaitu kebenaran dari manusia berdosa yang diperoleh dengan cara mengaku dosa karena pekerjaan dari Firman pengajaran. Kalau Firman TUHAN bekerja menusuk dosa-dosa kita dan kita mengakuinya, maka itu adalah kebenaran dari TUHAN -> kita mengaku dosa/merasa bersalah, tetapi dapat menjadi satu dan ini berbeda dari mengaku benar, tetapi terjadi perpecahan. Mengaku dosa kepada sesama itu memang terasa sulit sebab bagaikan kita menaiki gunung Joljuta -> sulit karena mempertahankan gengsi dlsbnya. Kalau kita menunjuk kesalahan orang lain, maka itu berarti bagaikan kita bermain pedang tetapi biarlah pedang itu menusuk kita/kita yang mengaku dosa sebab ini yang menyatukan. Semoga kita dapat mengerti.

Rumus dari nikah itu ada di dalam injil Matius 19 : 5, Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
Rumus dari nikah itu adalah 1/suami + 1/isteri = seharusnya menjadi 2, tetapi keduanya ini menjadi 1 -> 1 + 1 = 1. Di antara suami dan isteri itu hanya boleh ada tanda +/salib = kasih dari kayu salib. Sesungguhnya kita sebagai manusia daging ini tidak memiliki kasih, yang ada hanyalah emosi, ambisi, keinginan dllnya. Jadi, kalau seorang suami harus mengasihi isteri/isteri harus mengasihi suami -> darimana asal kasih itu? kita hanya menerima dari atas kayu salib/kasih dari Joljuta/dari Korban Kristus sebab ini yang menyatukan nikah.

Sekarang ini pertanyaannya, apakah saya sudah memiliki kasih dari kayu salib/kasih dari Korban Kristus di dalam nikahku? Banyak kali kita salah, sebab kita berpikir kalau berbicara tentang kasih, itu berarti kita memberi/mengasih sesuatu kepada seseorang. Padahal kita diberi/dikasih untuk membelenggu mulut kita. Memberi kepada orang itu bukanlah itu yang terutama, sebab kalau kita memiliki kasih dari atas kayu salib, maka ada prakteknya.

Praktek dari kita memiliki kasih itu, kita hanya melihat kepada YESUS saja, sebab untuk apa YESUS mati di atas kayu salib? untuk mengakui dosa-dosa kita serta mengampuni dosa-dosa kita. YESUS tidak berdosa/tidak bersalah tetapi IA mengakui segala dosa manusia dan mengampuni -> ‘Bapa, ampunilah’. Jadi praktek kasih dari kayu salib adalah saling mengaku dan saling mengampuni -> ini artinya kita benar-benar memiliki kasih. Kalau hanya memberi/mengasih, belum tentu kita memiliki kasih.

Di dalam setiap penataran untuk pasangan yang akan menikah, banyak kali saya memberi contoh yang ekstrim -> seorang suami datang dari Singapura dengan membawa cincin berlian yang mahal, sehingga isteri berkata, bahwa suaminya itu mengasihinya, padahal suami ini sudah menelikung isterinya sebab ia juga memiliki isteri di Singapura dan isteri tidak mengetahuinya. Suami memberikan, supaya isteri itu diam/bungkam dan berpikir bahwa suaminya itu adalah seorang yang baik. Inilah arti dari kasih kalau hanya didefinisikan dengan memberi/mengasih tetapi arti sesungguhnya dari kasih adalah saling mengaku dan saling mengampuni. Kalau mengaku dosa harus dengan jujur dan kalau diampuni jangan berbuat dosa lagi; kalau sudah mengampuni, harus melupakan, kita jangan mengingat-ingat lagi -> dosa itu benar-benar dipaku di kayu salib sehingga nikah itu menjadi satu sehingga suasana surga ada ditengah-tengah mereka.

Mari! kita memeriksa awal dari nikah kita, kemudian memeriksa perjalanan nikah, apa yang menjadi tujuan dan halangan dari kita menikah. Jangan ada kekerasan hati tetapi kita kembali kepada Firman pengajaran yang merupakan modal dari nikah dan juga kita kembali ke kayu salib/kembali kepada Korban Kristus supaya dapat menjadi satu. Untuk sekarang ini, maka sangat bagus kalau nikah itu tekun di dalam ibadah pendalaman alkitab/tekun di dalam Firman pengajaran untuk menerangi awal nikah, perjalanan nikah sebab ada Korban Kristus untuk menghapus segala dosa kesalahan kita. Sebab siapa yang tidak pernah terkena debu kalau berjalan? Atau tersandung kalau berjalan? Kalau suami isteri, anak dan orang tua tekun di dalam ibadah pendalaman alkitab karena ada Firman pengajaran yang benar dan juga da Korban Kristus, maka nikah itu semakin hari akan semakin disatukan. Inilah kesatuan yang terkecil yang sudah harus kita raih dihari-hari ini. Semoga kita dapat mengerti.

Kalau sudah ada kesatuan di dalam nikah, maka selanjutnya adalah kesatuan di dalam penggembalaan. Mari penggembalaan di gereja masing-masing/kesatuan di dalam penggembalaan dan nanti sekaligus kesatuan di dalam antar penggembalaan/antar gereja.
Kita harus memperhatikan kesatuan di dalam penggembalaan sebab ada dua hal penyebab perpecahan di dalam penggembalaan yaitu:

  1. Matius 26 : 31, Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai.
    Tercerai-berai = perpecahan; membunuh= kebencian. Jadi yang memecah belah di dalam penggembalaan adalah kebencian. Kebencian bisa terjadi karena ada iri hati, dendam, kepahitan hati,ada rasa tidak suka. Itu sebabnya sekarang ini biar kita dapat menjadi satu di dalam penggembalaan dengan mencabut segala kebencian lewat berdamai satu dengan yang lain.
    Matius 5 : 23, 24,
    23. Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,
    24. tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.

    Mezbah = ibadah pelayanan. Seringkali kita merasa rendah hati sehingga tidak merasa layak untuk melayani, kemudian kita mau meninggalkan ibadah pelayanan -> salah! Atau kita mengalah karena merasa selalu tidak enak dengan membiarkan orang lain melayani dan kita tidak mau melayani -> kita jangan melakukan ini. Yang baik, kalau ada kebencian, rasa tidak suka, mari! kita berdamai dengan saling mengaku dan saling mengampuni -> mari! sama-sama melayani sampai TUHAN YESUS datang. Itu sebabnya di dalam penggembalaan, kalau ada rasa tidak suka dlsbnya, mari diselesaikan dan bersama-sama kita kembali ke pelayanan dan beribadah kepada TUHAN sampai kita bersama-sama masuk di dalam kandang penggembalaan terakhir yaitu saat TUHAN YESUS datang kembali, kita akan masuk dalam kerajaan surga yang kekal. Semoga kita dapat mengerti.
  2. Yohanes 10 : 4, 5,
    4. Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
    5. Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."

    Jadi yang kedua yang membuat perpecahan di dalam penggembalaan adalah suara asing. Suara asing ini saya definisikan yang gampang saja yaitu suara yang tidak senada dengan Firman penggembalaan yang kita terima/yang kita makan.
    Apa bentuk dari suara asing ini?
    • dapat dalam bentuk gosip-gosip yaitu sesuatu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Apalagi gosip tentang gembala/tentang seseorang yang memberitakan Firman. Suara asing ini membuat kita menjadi terasing dari penggembalaan; kalau kita mendengar kepada suara asing, maka itu menjadikan kita terasing di dalam penggembalaan sehingga kita akan keluar seperti Yudas. Gosip-gosip ini merupakan tanggung jawab dari domba-domba.
    • dapat juga dalam bentuk ajaran-ajaran asing/ajaran-ajaran lain. Untuk ajaran asing ini, menjadi tanggung jawab dari seorang gembala sebab kalau gembala itu mengajarkan ajaran-ajaran asing, maka gembala itulah yang menjadi pemecah belah di dalam penggembalaan itu. Semoga kita dapat mengerti.
    Mari! kita memohon kepada TUHAN, supaya di dalam penggembalaan, kita dibina oleh Firman pengajaran yang benar sehingga kita menjadi satu di dalam penggembalaan dan sampai pada tempat penggembalaan yang terakhir yaitu di Yerusalem Baru/kerajaan surga yang kekal. Itu sebabnya kita harus memperhatikan dengan baik kedua hal ini yaitu kebencian dan suara asing. Semoga kita dapat mengerti.

Kemudian kesatuan selanjutnya adalah kesatuan Tubuh internasional yaitu Israel dan kafir menjadi satu tubuh yang sempurna/Mempelai Wanita TUHAN di dalam Tubuh Kristus. Itu sebabnya, sekarang ini kita jangan menjadi pemecah belah tetapi kita masuk dalam kesatuan yang di mulai dari kesatuan di dalam nikah, kesatuan di dalam penggembalaan sampai nanti kita akan masuk dalam kesatuan Tubuh Kristus secara internasional/Tubuh Kristus yang sempurna/Mempelai Wanita TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

Yohanes 10 : 16
Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.

Satu kawanan dengan satu gembala = satu Tubuh dengan Satu Kepala.
Sebenarnya domba itu adalah Israel -> waktu perempuan Kanani datang kepada TUHAN dan ia berkata -> ‘tolonglah aku karena anakku kerasukan setan dan ia sangat menderita’. Jawaban dari TUHAN adalah -> ‘Aku datang hanya untuk mencari domba yang hilang dari Israel’. Jadi yang diakui sebagai domba adalah Israel. Tetapi kafir adalah anjing -> ‘tidak patut roti untuk anak-anak/Israel diberikan kepada anjing/kafir’. Tetapi kalau kafir sudah ditebus, maka mereka juga menjadi domba dari TUHAN.

Ada padaKU domba lain yang bukan dari kandang ini. Kandang ini = Israel. Domba lain = kafir yang harus KUtuntun juga sampai menjadi satu kawanan/Israel dan kafir dengan Satu Gembala/satu tubuh dengan Satu Kepala itulah YESUS. Di dalam injil Yohanes 10 : 11 -> ‘Gembala Yang Baik menyerahkan Nyawa’ -> untuk dapat mempersatukan domba dari kandang Israel dengan domba dari kandang kafir, tidaklah mudah. Itu sebabnya YESUS sebagai Gembala Yang Baik harus menyerahkan Nyawa di atas kayu salib dan ini merupakan jaminannya.

Di dalam srt Efesus juga dijelaskan bahwa untuk menyatukan Israel dan kafir harus melewati salib/Korban dari gembala Yang Baik -> Efesus 2 : 13 – 16,
13. Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.
14. Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,
15. sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,
16. dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.

Jauh = bangsa kafir; Darah = di atas kayu salib. Gembala Yang Baik menyerahkan NyawaNYA di atas kayu salib/Korban Kristus untuk mempersatukan Israel dengan kafir menjadi satu kawanan dengan Satu Gembala/satu tubuh dengan Satu Kepala. Ini yang menjadi arah kita. Itu sebabnya kita jangan membicarakan tentang kesatuan tubuh Kristus kalau kita belum mencapai kesatuan di dalam nikah dan juga kesatuan di dalam penggembalaan. Itu sebabnya kita harus bersungguh-sungguh di dalam kesatuan, kita jangan menjadi gereja daging/gereja palsu yang justru memecah belah karena mereka itu anti kesatuan. Semoga kita dapat mengerti.

Jika kita ingin masuk di dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus maka ada syaratnya yaitu:

  1. kesucian, jadi syaratnya bukanlah kepandaian dlsbnya tetapi kesucian. Mari saudaraku! kita berada di dalam kesatuan nikah, kemudian di dalam kesatuan di dalam penggembalaan dan kita juga harus berada di dalam kesatuan Tubuh Kristus -> mari! dihari-hari ini kita harus aktif di dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus lewat ibadah dan pelayanan kita dengan syarat utamanya adalah kesucian -> Efesus 4 : 11 – 15,
    11. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
    12. untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
    13. sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,
    14. sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,
    15. tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.

    Ay 12 -> memperlengkapi orang-orang kudus = kesucian.
    Ay 13 -> kedewasaan penuh = sempurna.
    Jadi jelas! Syarat pelayanan untuk pembangunan Tubuh Kristus, kita harus menjadi orang-orang kudus = kesucian dan kalau kita melayani TUHAN dengan kesucian, maka TUHAN akan memberikan jabatan-jabatan pelayanan/tempat di dalam Tubuh Kristus dan karunia-karunia Roh Kudus/kemampuan ajaib dari Roh Kudus.
    Mungkin ijazah kita kecil, keuangan kita juga tidak seberapa tetapi karena ada karunia dari Roh Kudus, maka kita dapat melayani TUHAN di dalam ibadah pelayanan. Itu sebabnya jika kita melayani TUHAN, maka tempatnya harus jelas yaitu di dalam jabatan pelayanan/tempat kita di dalam tubuh. Misalnya tangan -> maka tempat dari tangan itu harus pada tempat yang sudah di tentukan dan juga kemampuan dari tangan itu bukan dari diri sendiri, tetapi dari karunia-karunia Roh Kudus.
    Kalau kita melayani TUHAN dengan jabatan pelayanan dan juga dengan karunia-karunia dari Roh Kudus, maka kita akan mengarah kepada YESUS sebagai Kepala -> kita tidak mengarah kepada yang lain. Misalnya kaki mau menjadi tangan atau tangan mau menjadi kaki, maka pelayanan itu seperti bermain akrobat sehingga menjadi tontonan dan dikatakan hebat. Terlihat hebat tetapi lama kelamaan akan ambruk. Apalagi jika berjalan dengan memakai tangan untuk naik ke atas gunung Yerusalem Baru, tidak mungkin bisa, sebab jalan di jalan yang datar saja, sebentar lagi akan ambruk -> naik ke gunung, maka hancurlah ia.
    Itu sebabnya di dalam pelayanan itu tidak asal melayani/tidak sembarangan melayani sebab jabatan pelayanan itu berasal dari TUHAN. Memang bisa dipaksakan -> saudara menjadi guru, saudara menjadi gembala karena ia merupakan anak dari seorang gembala padahal panggilannya bukan menjadi seorang gembala, bisa dipaksakan, tetapi sebentar lagi akan ambruk.

    Mari! kita melayani TUHAN dengan kesucian yaitu melayani dengan jabatan-jabatan pelayanan yang merupakan tempat di dalam tubuh dan karunia-karunia Roh Kudus sehingga arahnya pasti kepada YESUS sebagai Kepala. Inilah syarat melayani TUHAN di dalam pembangunan Tubuh Kristus.
    Tetapi di dalam kesatuan pembangunan Tubuh Kristus itu memiliki halangan yaitu:
    • Efesus 4 : 14, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,
      Halangan pertama adalah angin pengajaran palsu. Angin pengajaran palsu ini yang bertiup untuk memecah belah Tubuh Kristus dan juga yang mengombang-ambingkan iman kehidupan kita. Air laut kalau terkena angin, maka akan ke sana dan kemari -> ini kalau kita bimbang, kita mau ke mana? Angin-angin pengajaran ini membuat kita menjadi bimbang sehingga kita akan gugur dari iman/tenggelam di lautan api dan belerang.
      Pengajaran sesat ini lebih dahsyat melebihi gempa bumi atau dari tsunami bahkan dari perang nuklir yang mungkin dipakai pada perang dunia ketiga. Sebab kalau tsunami dan gempa bumi ini hanya membunuh tubuh. Seandainya anak TUHAN diijinkan mati terkena gempa, tetapi di saat dia mau mati, ia tetap beriman yang benar kepada TUHAN, maka jiwa dan rohnya akan selamat. Tetapi di saat ia bimbang karena pengajaran sesat, gugur dari iman maka pengajaran sesat ini mematikan tubuh, jiwa dan rohnya di dalam neraka. Itu sebabnya angin-angin pengajaran itu sangatlah berbahaya sebab akan memecah belah dan menghancurkan Tubuh Kristus sehingga kita harus sungguh-sungguh serius dan berhati-hati.
    • Yohanes 10 : 22, Tidak lama kemudian tibalah hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem; ketika itu musim dingin.
      Dulu, merupakan bait ALLAH secara jasmani, sekarang bait ALLAH secara rohani itulah Tubuh Kristus yang selesai. Hati-hati! Justru penyelesaian pembangunan bait ALLAH dan untuk sekarang penyatuan/penyempurnaan Tubuh Kristus yang sempurna, terjadi di saat musim dingin -> dingin secara rohani, dingin dari kasih.
      Kita harus berhati-hati, sebab menjelang kedatangan TUHAN YESUS, musim dingin menghantam gereja TUHAN. Semua melayani, tetapi bukan melayani karena kasih lagi.
  2. Matius 24 : 12, Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.
    Mari kita periksa, tadi di bagian atas dikatakan bahwa kita melayani harus dengan kesucian. Sekarang kita harus melayani dengan kasih -> kita jangan datang ke gereja hanya karena kewajiban tetapi apa yang menjadi motor/penggerak di dalam pelayanan itu? kalau motor/penggeraknya uang, maka akan habis. Kalau motor/penggeraknya kedudukkan, juga akan habis. Tetapi kalau motor/penggeraknya kasih, kasih itu kekal, maka pelayanan kita itu kekal sampai YESUS datang. Jangan musim dingin yang menjadi motor/penggerak pelayanan kita. Itu sebabnya kita harus berhati-hati sebab di musim dingin menjelang penyelesaian pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna/pentahbisan bait suci/menjelang kedatangan YESUS Yang keduakali, maka kasih menjadi dingin. Mari sekarang ini! sebab terjadi krisis kasih, maka kita mohon biarlah TUHAN mencurahkan kasihNYA sekarang ini kepada kita sekalian.
    Bait ALLAH dibangun/bait ALLAH itu sudah dibaharui/direnovasi barulah bait ALLAH itu ditahbiskan dan selesai. Begitu juga dengan kehidupan kita, kalau kasih ALLAH itu berkobar-kobar di dalam kehidupan kita, maka kasih itu akan membaharui kehidupan kita bagaikan bait ALLAH yang diperbaiki/direnovasi/dibaharui sampai ditahbiskan ->
    Zefanya 3 : 16 -18,
    16. Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem: "Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lesu.
    17. TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai,
    18. seperti pada hari pertemuan raya." "Aku akan mengangkat malapetaka dari padamu, sehingga oleh karenanya engkau tidak lagi menanggung cela.

    Ay 16 -> mungkin di dalam pelayanan kita sudah merasa letih lesu/capek dan bosan, maka itu adalah tanda tidak ada kasih. Tetapi sekarang ini, kita memohon biar kita berkobar-kobar di dalam kasih yang akan menguatkan tangan/kembali menjadi kuat/bergairah kembali untuk melayani TUHAN dan juga mengangkat tangan di dalam penyembahan + kasih itu sedang merestorasi/membaharui dan mengubahkan kehidupan kita supaya dapat diselesaikan dan ditahbiskan bait ALLAH yang rohani itulah Tubuh Kristus, diubahkan sampai menjadi sempurna seperti YESUS. Inilah ditahbiskan yaitu menjadi sempurna seperti YESUS.

Apa yang terlebih dahulu diubahkan? Di dalam Yohanes 10, yang diubahkan adalah pancaindera. Mari! pelayanan pembaharuan Tubuh Kristus harus didorong oleh kasih sehingga kita tidak menjadi lemah tetapi kita selalu berkobar-kobar untuk melayani TUHAN dan menyembah TUHAN. Tetapi juga bukti adanya kasih yaitu kasih itu membaharui kehidupan kita dan dimulai dari pancaindera kita.
Sekarang ini, tidak kelima indera yang akan kita bahas, hanya dua yang saya pilih yaitu ->

Yohanes 10 : 27, 28,
27. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
28. dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

Telinga harus direstorasi/diubahkan sebab ini merupakan penentu nasib kita. Telinga direstorasi menjadi telinga yang mendengar Firman dan dengar-dengaran = domba-dombaKU mendengarkan suara-KU. Mari! kalau kita tidak mau mengalami musim dingin tetapi ingin memiliki kasih, maka buktinya ada restorasi/pembaharuan telinga yang diubahkan menjadi telinga yang dapat mendengar suara Firman penggembalaan dan dengar-dengaran maka hasilnya kita hidup di dalam Tangan Gembala Agung -> dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-KU.
Mari! dihari-hari ini kita dengar-dengaran sebab hasilnya kita berada di dalam Tangan Gembala Agung, ada jaminan untuk hidup sekarang di dunia sampai hidup kekal bersama Dia. Ini ditentukan oleh telinga.
Jika kita tidak dengar-dengaran, maka kita akan terlepas dari Tangan Gembala Agung. Maafkan saudaraku! kalau kita terlepas dari Tangan TUHAN maka pasti kita berada di dalam tangan setan/tangan antikrist hanya untuk dibinasakan dan untuk ini tidak ada alternatif lain.
Mulut juga harus direstorasi -> Yohanes 10 : 36, masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?
Karena YESUS berkata bahwa IA adalah Anak ALLAH, maka orang-orang itu berkata bahwa YESUS menghujat. Jadi perkataan kita harus diubahkan supaya jangan sampai kata-kata kita itu menghujat.
Saya pernah mendefinisi/menerangkan bahwa arti dari menghujat itu adalah:

  • Perkataan yang menyakitkan orang lain.
  • Menjelek-jelekan orang lain.
  • Menghina orang lain.
  • Memfitnah orang lain.
  • Menghujat TUHAN/menghujat Firman pengajaran yang benar.

Di dalam ktb Wahyu, dikatakan bahwa mulut dari antikrist itu menghujat tabernakel/Kemah kediaman ALLAH/pengajaran tabernakel. Itu sebabnya kita harus berhati-hati dengan mulut agar tidak menghujat sebab pengajaran tabernakel sekarang ini banyak dihujat.
Tetapi mulut yang sudah direstorasi adalah:

  • Mulut yang dapat mengaku dosa = mengaku bahwa YESUS adalah Mesias. Mulut kita bukan untuk menjelek-jelekan orang lain tetapi untuk mengaku kejelekan diri sendiri sehingga kita diampuni oleh TUHAN.
  • Mulut untuk bersaksi dan untuk
  • Menyembah TUHAN.

Inilah mulut yang sudah direstorasi. Mari saudaraku! sekarang ini telinga dan mulut direstorasi oleh kasih ALLAH.

Musim dingin sudah tiba sehingga banyak terjadi kedurhakaan. Dengan telinga mendurhaka sehingga anak tidak dengar-dengaran kepada orang tua, domba juga tidak mau dengar-dengaran kepada gembalanya dan ini banyak terjadi sekarang ini. Telinga ini harus direstorasi supaya menjadi telinga yang dengar-dengaran sehingga berada di dalam Tangan TUHAN, kalau tidak dengar-dengaran, akan berada di dalam tangan setan dan hancur.
Demikian juga dengan mulut yang banyak dipakai untuk mencaci maki sesama dan menghujat TUHAN dihari-hari ini. Mari direstorasi sebab ada kasih, jangan musim dingin, tetapi mulut untuk mengaku dosa dan kita diampuni. Mulut ini juga untuk bersaksi tentang Firman TUHAN/tentang YESUS/Firman yang sudah memberkati hidup kita, kita saksikan daripada kita berbicara yang lain lebih baik kita menyaksikan Firman TUHAN. Dan mulut dapat menyembah TUHAN.

Mulut yang tidak baik/menghujat dlsbnya = bisu.
Telinga yang tidak baik/yang tidak dengar-dengaran = tuli.
Jika keduanya ini dapat direstorasi/bisa dijadikan baik, maka segala sesuatu di dalam hidup kita juga menjadi baik.

Markus 7 -> ini adalah restorasi oleh TUHAN/penyelesaian pembangunan Tubuh Kristus/kesatuan Tubuh lewat kasih ALLAH.
Markus 7 : 37, Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata."
Kalau telinga dan mulut menjadi baik, maka YESUS Gembala Agung sanggup menjadikan segala sesuatu menjadi baik di dalam hidup kita -> nikah menjadi baik, masa depan menjadi baik, ekonomi juga menjadi baik, semuanya menjadi baik. Semoga kita dapat mengerti.

YESUS Gembala Yang baik, IA rela menyerahkan Nyawa dan menjadi buruk. Di dalam Yesaya 52, di atas kayu salib dikatakan IA menjadi buruk sehingga tidak menyerupai manusia lagi/IA seperti anjing dan babi/seperti setan di dalam dosa-dosa manusia yang harus ditanggungNYA untuk menjadikan semuanya menjadi baik.

Kita jangan menjadi ragu-ragu tetapi sekarang ini:

  • kita masuk ke dalam kesatuan di dalam nikah,
  • kesatuan di dalam penggembalaan/kesatuan di dalam tubuh sehingga kita mengalami pembaharuan/restorasi oleh kasih ALLAH.
  • kita melayani di dalam kesucian.
  • kita melayani di dalam kasih sampai kita direstorasi dan dimulai dengan
  • telinga dan mulut menjadi baik sehingga semuanya menjadi baik sebab YESUS sudah menanggung segala apa yang buruk sehingga IA menjadi buruk untuk menjadikan semuanya menjadi baik.

Yesaya 52 : 13, 14,
13. Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan.
14. Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia--begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi—

YESUS menjadi buruk untuk menjadikan semuanya menjadi baik dan berhasil. YESUS sebenarnya Yang berhasil dan Yang mulia tetapi IA menjadi bahan ejekkan -> IA Sendiri tidak dapat menyelamatkan Dirinya Sendiri/dianggap tidak berhasil supaya kita dapat berhasil/yang gagal menjadi berhasil, yang buruk menjadi baik. Sekarang ini semuanya menjadi baik dan berhasil, Nama TUHAN dipermuliakan dan keberhasilan tertinggi adalah kalau kita bertemu dengan Dia diawan-awan yang permai.

TUHAN memberkati kita.

1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 24 April 2009 (Jumat Sore)
    ... dari manusia. Roma yang hilang dari manusia Kehilangan pakaian kemuliaan sehingga telanjang. Kehilangan damai sejahtera. Kejadian kehilangan berkat dan diganti dengan kutuk. Ad. . Semua manusia sudah berbuat dosa berarti sudah kehilangan berkat dan hidup dalam kutukan. Kutukan ini menembusi dari zaman ke zaman sebagai berikut Zaman permulaan zaman Allah Bapa -- diwakili oleh ...
  • Ibadah Raya Malang, 14 Juni 2015 (Minggu Pagi)
    ... mendapat kasih karunia rahmat dan damai sejahtera supaya Timotius juga bisa menerima pakaian putih dan diangkat menjadi imam dan raja. Mengapa kita harus memakai pakaian putih Penghuni Kerajaan tahun damai adalah imam dan raja yang memiliki pakaian putih. Wahyu Berbahagia dan kuduslah ia yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. ...
  • Ibadah Doa Malang, 17 Januari 2012 (Selasa Sore)
    ... Kristus. Ayat -- gt Murid-murid meninggalkan Yesus dan melarikan diri. Yohanes lari dengan telanjang. Yakobus juga meninggalkan Yesus dan melarikan diri. Kita harus berhati-hati. Ukuran kasih kita kepada Tuhan adalah saat menghadapi Getsemani. Ad. . Yakobus meninggalkan Yesus dan melarikan diri. Matius Akan tetapi semua ini terjadi supaya genap yang ada tertulis dalam kitab ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 19 Juni 2022 (Minggu Siang)
    ... di antara orang-orang kudus-Nya dan untuk dikagumi oleh semua orang yang percaya sebab kesaksian yang kami bawa kepadamu telah kamu percayai. 'Injil Yesus Tuhan kita' firman Tuhan. Kedatangan Yesus kedua kali akan membawa api kemuliaan bagi yang mau bertobat disucikan dan disempurnakan. Tetapi juga api penghukuman bagi yang tidak bertobat--bagi penindas. ...
  • Ibadah Raya Malang, 26 Juni 2016 (Minggu Pagi)
    ... dalam kegelapan dosa bisa hidup dalam terang sampai duduk bersanding dengan Yesus di tahta Sorga. Ada macam batu permata Permata yaspis menunjuk iman pintu gerbang tabernakel . Permata sardis berwarna merah menunjuk bertobat mezbah korban bakaran . Batu kristal lautan kaca menunjuk baptisan air kolam pembasuhan . Batu zamrud pelangi menunjuk baptisan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 05 Desember 2009 (Sabtu Sore)
    ... tidur rohani. Jika kita tidur kedatangan Yesus kedua kali akan bagaikan pencuri yang datang di malam hari kita akan ketinggalan tidak terangkat ke awan-awan binasa selamanya. Ada waktu jaga malam menjelang malam -- gt menjaga firman tengah malam -- gt menjaga roh kudus larut malam -- gt menjaga kasih pagi-pagi ...
  • Ibadah Raya Malang, 22 Februari 2009 (Minggu Pagi)
    ... kekal di neraka. Wahyu - Babel atau pelacur besar atau gereja palsu. Hati-hati ini kehidupan yang sudah di dalam Tuhan. Gereja palsu ini adalah Kehidupan anak-anak Tuhan yang menerima ajaran palsu. Salah satunya adalah ajaran Babel yaitu hanya mengajarkan tentang kemakmuran daging atau jasmani dan hiburan daging sehingga tidak mengutamakan firman ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 15 Mei 2013 (Rabu Sore)
    ... adalah Yusuf. Dalam Kitab Kejadian Yusuf dijual dimasukkan dalam penjara dsb. Tetapi dia tetap disertai oleh Tuhan. Kejadian Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf tatkala berumur tujuh belas tahun--jadi masih muda--biasa menggembalakan kambing domba bersama-sama dengan saudara-saudaranya anak-anak Bilha dan Zilpa kedua isteri ayahnya. Dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 30 Juni 2014 (Senin Sore)
    ... Petrus - Karena itu saudara-saudaraku berusahalah sungguh-sungguh supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya kamu tidak akan pernah tersandung. Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus. hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal kunci Kerajaan ...
  • Ibadah Doa Malang, 10 November 2015 (Selasa Sore)
    ... Tuhan yang tidak mengalami keubahan hidup pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani tetap mempertahankan manusia darah daging dengan sifat tabiat daging seperti orang Etiopia tidak bisa mengganti kulitnya atau macan tutul tidak bisa mengubah belangnya. Orang Etiopia sama dengan bangsa kafir. Macan tutul menunjuk antikris. Wahyu - Lalu aku ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.