Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kita masih berada di dalam kitab Wahyu 2-3, dalam susunan tabernakel menunjuk tentang tujuh kali percikan darah di depan tabut perjanjian. Ini sama dengan tujuh surat yang ditujukan kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir (tujuh sidang jemaat akhir zaman). Tujuh kali percikan darah adalah penyucian terakhir yang TUHAN lakukan kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir (sidang jemaat akhir zaman) supaya menjadi sempurna seperti YESUS.

Tujuh sidang jemaat yang mengalami percikan darah yang pertama adalah sidang jemaat di Efesus (Wahyu 2:1-7).

Wahyu 2: 4, 7,
4. Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.
7. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah."

Ay 4 => sidang jemaat Efesus memiliki banyak kelebihan-kelebihan, tetapi ada celanya, yaitu kehilangan kasih mula-mula. Jadi ayat 4 ini tentang penyucian terakhir bagi sidang jemaat Efesus yaitu supaya kembali kepada kasih mula-mula.

Ay 7 => Jika sidang jemaat Efesus mau kembali pada kasih mula-mula (menerima penyucian terakhir), maka sidang jemaat Efesus juga akan kembali ke taman Firdaus ALLAH = makan buah pohon kehidupan. Jadi taman Firdaus dikaitkan dengan makanan rohani. Hati-hati, persoalan makanan rohani, itu persoalan apakah kita dapat kembali ke Firdaus atau tidak!

Sekali lagi, makanan rohani menentukan apakah kita dapat ke Firdaus atau tidak. Oleh sebab itu makanan rohani harus diperhatikan. Ini bukan berarti kita eksklusif atau mau benar sendiri, tidak! Tetapi kita harus menjaga dengan sungguh-sungguh sebab makanan rohani berkaitan dengan taman Firdaus ALLAH (makan buah kehidupan).

Kejadian 2: 8, 9,
8. Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.
Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, (1)yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan (2)pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, (3)serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.

Ada tiga macam pohon buat-buahan di taman Firdaus ALLAH (tiga macam makanan rohani), antara lain:

  1. Pohon yang buahnya dapat (baik) dimakan dengan bebas. Perintah TUHAN kepada Adam dan Hawa => 'semua buah pohon dalam taman boleh kamu makan buahnya dengan bebas' Bebas artinya dalam urapan Roh Kudus. Pohon yang buahnya dapat dimakan dengan bebas, menunjuk Firman ALLAH yang kita makan dalam kebaktian umum (ibadah raya). Dalam tabernakel kebaktian umum dilambangkan dengan pelita emas (Mazmur 119: 105)

    Mazmur 119: 105, Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

    Ay 105 => Kebaktian umum dilambangkan dengan pelita emas.
    Makan nasi itu lewat mulut, sampai di lambung dan seterusnya. Makan Firman ALLAH = mendengar Firman ALLAH dengan sungguh-sungguh sampai dengar-dengaran pada Firman ALLAH (mempraktikkan Firman ALLAH).

    Kalau kita makan Firman ALLAH dalam kebaktian umum; mendengar dan dengar-dengaran kepada Firman ALLAH, maka Firman ALLAH menjadi:


    • 'pelita bagi kaki ku' artinya supaya kita tidak tersandung dan terjatuh dalam kegelapan dunia akhir zaman.


    • 'terang bagi jalan ku' artinya memberikan arah supaya kita tidak tersesat (tidak terhilang) di padang gurun dunia akhir zaman ini, tetapi kita sampai kepada tujuan yaitu kota terang (Yerusalem Baru atau kerajaan surga yang kekal). Di kota terang tidak perlu matahari lagi.


  2. Pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, sekarang menunjuk Firman ALLAH yang dapat kita makan dalam kebaktian pendalaman Alkitab dan perjamuan suci (pengetahuan = pengertian). Dalam tabernakel ini dilambangkan dengan meja roti sajian. Dalam bentuk roti = Firman pengajaran. Pada meja roti sajian terdapat dua susun roti, masing-masing susun terdiri atas enam roti (enam-enam). Angka enam-enam menunjuk alkitab (enam puluh enam kitab dalam alkitab) = Firman pengajaran yang benar.

    Firman ALLAH yang dapat kita makan dalam kebaktian pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, yaitu Firman pengajaran yang benar yang memberikan pengertian yang lebih mendalam tentang Pribadi YESUS, sehingga kita dapat mengenal Pribadi YESUS dengan lebih jelas. Semakin hari semakin jelas. Kita mengenal YESUS sebagai Juruselamat, Tabib, Penolong, Bapa Yang Baik, boleh semuanya, tetapi harus lebih jelas, yaitu sampai mengenal Pribadi YESUS sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria Surga (Kepala). Dalam ibadah pendalaman Alkitab, pengenalan kita kepada Pribadi YESUS akan lebih ditingkatkan.

    Kalau sekarang kita hanya mengenal YESUS sebagai Tabib, akan berbahaya! Saat kita sakit, kita datang kepada YESUS. Setelah sembuh, kita tidak membutuhkan Tabib lagi = Ini dapat melupakan TUHAN. Banyak orang-orang di rumah sakit yang tidak mengenal YESUS, lalu didoakan => 'mari percaya YESUS, Dia sebagai Tabib' Jawabannya => 'Ya, percaya' Setelah sembuh, tidak mau lagi datang kepada YESUS (orang yang sembuh tidak membutuhkan tabib lagi). Sebab itu harus ada pendalaman Alkitab, pengenalan akan Pribadi YESUS ditingkatkan lebih jelas lagi, sampai mengenal YESUS sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria Surga (Suami = Kepala), sehingga kita selalu membutuhkan Dia. Kalau kita mengenal YESUS sebagai Mempelai Pria Surga (Kepala), baik sehat atau sakit, miskin atau kaya, kita akan selalu membutuhkan YESUS. Kalau hanya mengenal YESUS sebagai Pemberi berkat, kalau miskin kita membutuhkan YESUS, tetapi setelah kaya tidak membutuhkan YESUS lagi.

    Ada orang yang kaya, berkata => 'kalau saya mengenal YESUS supaya kaya, untuk apa? Saya sekarang sudah kaya, ia tidak mau mengenal YESUS. Tetapi kalau mengenal YESUS sebagai Kepala, Mempelai Pria Surga, baik miskin atau kaya, apapun keadaan kita selalu membutuhkan YESUS. Jadi kebaktian pendalaman Alkitab itu penting! Kalau ibadah hari Minggu dilambangkan dengan pelita (menjadi pelita bagi kaki, terang bagi jalan), ini bagaikan penginjilan.

    Tetapi dalam kebaktian pendalaman Alkitab, ada Firman pengajaran yang akan mendewasakan (menumbuhkan) kerohanian kita, sehingga kita mengenal YESUS semakin jelas, lebih jelas lagi sampai mengenal YESUS sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria Surga (Kepala) sehingga:


    • Kita selalu membutuhkan Dia apapun keadaan kita dan kita selalu menyatu dengan Dia (tidak boleh terpisah sedikitpun). Kepala dengan tubuh tidak boleh terpisah sedikitpun. Kalau kita mengenal YESUS sebagai Mempelai Pria, inilah yang mendorong kita untuk sungguh-sungguh setia. Kalau mengenal YESUS sebagai Bapa Yang Baik, begitu kita butuh duit kita datang kepada YESUS, setelah diberikan duit, kita tidak membutuhkan YESUS lagi. Mau ibadah malas, karena semua kebutuhan sudah ada. Jadi ada penginjilan dan ada juga pengajaran. Penginjilan harus ditingkatkan kepada pengajaran. Semoga kita mengerti.


    • Kalau kita semakin jelas mengenal YESUS sampai mengenal YESUS sebagai Mempelai Pria Surga, Kepala (puncaknya), maka kita juga mengenal diri sendiri. Lewat pemberitaaan Firman pengajaran, kita semakin jelas mengenal YESUS, betapa YESUS benar, suci, sempurna dan kita semakin jelas mengenal diri sendiri dalam kekurangan-kekurangan kita. Kita banyak diperiksa, mari tinggalkan kekurangan-kekurangan. Saat Firman disampaikan, akan lebih jelas lagi, YESUS mulia dan kita yang hina (banyak kekurangan).


    • Kita juga mengenal setan dengan tipu dayanya. Kita tidak perlu belajar tentang setan atau neraka secara khusus. Kalau ada Firman pengajaran yang benar, maka kita akan mengenal Pribadi YESUS lebih jelas, mengenal YESUS sebagai Mempelai Pria Surga, maka kita juga akan mengenal setan lebih jelas lagi dengan segala tipu dayanya dan kita tidak mungkin diperdaya oleh setan seperti Hawa. Semoga kita dapat mengerti.


    Inilah makanan-makanan kita di dalam taman Eden. Sekarang dalam ibadah kita disediakan makanan rohani. Ibadah hari Minggu, Firman menjadi pelita dan terang bagi kita. Ibadah pendalaman alkitab; buah pengetahuan baik dan jahat memang menunjuk taurat, tetapi taurat sudah digenapkan. Dulu memang tidak boleh dimakan, tetapi sekarang sudah digenapkan oleh YESUS, sehingga menjadi pengajaran yang harus kita makan (supaya kita lebih jelas mengenal YESUS).

    Mazmur 119: 11, Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.

    Kalau kita makan Firman pengajaran yang benar = mendengar dan dengar-dengaran pada pengajaran yang benar, maka Firman pengajaran yang benar akan tertanam atau tersimpan dalam hati, menjadi iman yang teguh di dalam hati (menjadi rem), supaya kita tidak berbuat dosa. Dalam ibadah pendalaman Alkitab, iman kita semakin teguh. Inilah pentingnya ibadah pendalaman alkitab. Semakin mendalam mengenal YESUS, iman kita semakin dalam, semakin teguh. Semoga kita dapat mengerti.

    Iman yang teguh dalam hati, menjadi rem, sehingga kita tidak mau berbuat dosa apapun resiko yang kita hadapi. Contoh di Alkitab yaitu Yusuf. Yusuf tidak mau berbuat dosa. Yusuf dihadapkan kepada isteri Potifar (ada kesempatan, ada resiko dipenjara), Yusuf tetap tidak mau berbuat dosa, sebab ada remnya (ada iman semakin yang teguh dalam hati). Dosa itu semakin memuncak. Kalau iman kita tidak semakin teguh (tidak semakin meningkat), tidak akan kuat. Contohnya: kalau kendaraannya semakin besar, maka remnya juga semakin besar (rodanya semakin besar, kampas remnya semakin besar). Kalau rodanya besar, kampas remnya kecil, tidak akan dapat berhenti dan terus jalan sampai menabrak. Mari, dalam ibadah pendalaman alkitab, iman kita akan semakin meningkat.

    Kalau dosa semakin meningkat dan iman semakin meningkat akan seimbang (ada rem yang tetap kuat). Kita tidak akan berbuat dosa apapun resikonya. Seperti Yusuf saat menghadapi babel (dosa kenajisan), Sadrakh, Mesakh, Abednego saat menghadapi pengajaran palsu dan penyembahan palsu, mereka tidak mau berbuat dosa. Inilah iman yang teguh. Semoga kita dapat mengerti.


  3. Buah pohon kehidupan yang ada ditengah-tengah taman Firdaus. Inilah Firdaus. Manusia diciptakan menurut Gambar ALLAH, kemudian di tempatkan di Firdaus, langsung ada makanan. Yang ditunjukkan adalah makanan. Inilah yang nomor satu. Makanan rohani ini menentukan, kita bersuasana Firdaus atau kutukan. Biarpun kita dikatakan kebenaran sendiri, mau sendiri saja, eksklusif, terserah! yang penting sesuai dengan Firman. Kalau tidak sesuai Firman, biarpun ramai-ramai, itu berbahaya. Biarpun sendiri tetapi sesuai dengan Firman, tetap kita pertahankan. Semoga kita dapat mengerti.

    Buah pohon kehidupan yang ada ditengah-tengah taman Firdaus, sekarang menunjuk Firman ALLAH yang dapat kita makan dalam kebaktian doa penyembahan (sari-sari makanan). Dalam tabernakel dilambangkan dengan mezbah dupa emas. Tadi Firman dalam kebaktian umum, makan secara umum. Kemudian dalam pendalaman Alkitab, digiling (diperhalus) terus, sampai jadi sari-sari makanan. Dalam doa penyembahan, kita tinggal menyerap sari-sari makanan, ini sama dengan Sifat YESUS menjadi tabiat dalam kehidupan kita (Sifat YESUS yang mulia masuk dalam kehidupan kita), sehingga satu waktu kita menjadi sempurna sama mulia dengan Dia. Semoga kita dapat mengerti.

Inilah tiga macam makanan di taman Firdaus, sekarang menunjuk ketekunan dalam tiga macam ibadah. Bisa disimpulkan, jadi untuk kembali ke taman Firdaus ALLAH, maka kita harus tekun makan Firman ALLAH dalam tiga macam ibadah pokok = masuk ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok/ketekunan dalam kandang penggembalaan/masuk ruangan suci (pelita emas, meja roti sajian, mezbah dupa emas). Ini sama dengan makan Firman penggembalaan atau tergembala dengan benar dan baik. Tergembala itu mulai dari gembala dan domba-domba semuanya. Kehidupan yang tergembala dengan benar dan baik, bukan dilihat dari aktif berkorban, aktif melayani, ini belum tentu! Yudas aktif melayani, bendahara (kepercayaan TUHAN), akhirnya Yudas mengkhianati YESUS, karena tidak makan Firman. TUHAN berkata => 'siapa mencelupkan tangannya bersama Aku, dialah itu' Yudas menjawab => 'bukan aku' Ini karena Yudas tidak makan Firman. Firman sudah menunjukkan dosanya, dijawab => 'bukan aku' Jadi kehidupan yang tergembala, dilihat dari makan Firman ALLAH. Kita harus makan Firman penggembalaan = tergembala dengan benar dan baik. Jika sidang jemaat (domba-domba) tidak mau makan Firman penggembalaan yang benar, maka akan dimakan oleh serigala. Domba-domba yang berkeliling-keliling akan dimakan serigala. Sebaliknya, jika gembala tidak memberi makan domba-domba, maka gembala pasti akan memakan domba-domba dan gembala itu menjadi lebih ganas dari serigala. Serigala itu tidak makan bulu. Tetapi gembala, memakan domba-domba dan bulunya dijadikan jas (wol). Ini lebih kejam dari serigala. Mari kita bersungguh-sungguh pada saat ini. Jadi kembali ke Firdaus, berarti kembali kepada ketekunan dalam tiga macam ibadah (ketekunan dalam kandang penggembalaan). Makanlah Firman penggembalaan yang benar = mendengar dan taat dengar-dengaran, kita dapat tergembala dengan benar dan baik. Semoga kita dapat mengerti.

Jadi dalam ibadah, makanan harus yang nomor satu. Jadi yang menentukan kita kembali ke Firdaus atau tidak adalah soal makanan. Si bungsu lari dari rumah bapanya, akhirnya sampai di ladang babi dan makan makanan babi. Inilah kegunaan Firman penggembalaan yang diulang-ulang, satu waktu ada yang terhilang seperti si bungsu, yang diingat bukanlah => ' di rumah bapa kamar ku bagus, kenapa sekarang aku sekarang di kandang babi' Tidak! Tetapi yang diingat adalah 'makanan di rumah bapaku berlimpah' Ini soal makanan. Kalau sudah ingat Firman yang dulu pernah diterima (makanan penggembalaan), dia pasti akan kembali. Yang sudah tinggalkan Firman, doakan, supaya ingat Firman yang dulu pernah diterima dan disaksikan => 'karena Firman ini aku diubahkan, dan ditolong' Satu waktu dia akan kembali. Semoga kita dapat mengerti.

Mari semuanya tergembala dengan benar dan baik. Jangan seperti Yudas, sudah berada di kandang tetapi tidak makan, ini bahaya besar! Sebab akan dimakan oleh serigala. Yudas dimakan serigala, habis, perutnya robek, isi perutnya terburai bagaikan diterkam binatang buas, sama sekali tidak ada keindahan. Semoga kita dapat mengerti.

Inilah soal makanan. Kalau kita perhatikan makanan yang rohani, masa yang jasmani tidak berikan oleh TUHAN? Tidak mungkin! Saya sudah mengalami, bukan dari sidang jemaat (maafkan sidang jemaat), tetapi dari makanan Firman. Kalau ada makanan Firman, masa makanan jasmani tidak ada? Pasti ada! Demikian juga sidang jemaat, bukan hidup dari toko, gaji sekalipun itu ada, semuanya hanya sarana. Tetapi dari makan Firman penggembalaan, disitulah ada makanan yang jasmani (pemeliharaan TUHAN).

Hasil kehidupan yang tergembala dengan benar dan baik (makan Firman penggembalaan) adalah:

  1. Amsal 30: 8, 9,
    8. Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku.
    9. Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku.

    Hasil pertama: TUHAN memberikan makanan yang secukupnya, artinya


    1. Makanan yang dapat dinikmati sehingga kita merasa kenyang atau puas (merasakan kepuasan surga). Bukan dinikmati sampai sakit! Kalau ada makanan rohani, makanan jasmani pasti ada.


    2. Tidak kekurangan, bahkan berlimpah-limpah, sampai kita dapat mengucap syukur kepada TUHAN, selalu memuliakan TUHAN dan kita tidak memalukan TUHAN. Berlimpah-limpah bukan berjuta-juta, bukan itu ukurannya, melainkan sampai selalu dapat mengucap syukur. Semoga kita dapat mengerti.


    Inilah jaminan dari TUHAN. Kalau ada makanan rohani yang dapat kita nikmati, maka makanan jasmani juga dapat dinikmati sehingga memberikan kepuasan dari surga. Kepuasan surga, supaya kita tidak jatuh dalam dosa makan minum dan kita tidak sembarangan dalam hal makan yang dapat menimbulkan penyakit dan lain sebagainya ('taruhlah pisau di leher') = makan makanan yang tidak menimbulkan penyakit bagi kita. Sebab banyak yang tidak puas dengan makanan dan minuman, akhirnya jatuh dalam dosa makan minum. Jagalah makanan! Jangan makan sembarangan dan berkata 'yang penting dalam Nama YESUS ...' Ini yang tidak benar!

    Kita dapat menyimpulkan: jika kita tergembala dengan baik, maka domba-domba (sidang jemaat) tidak akan mencari nafkah sampai menghalalkan segala cara. Tidak perlu, sebab sudah mendapatkan dari TUHAN, semuanya cukup dari TUHAN. Apalagi kami hamba TUHAN. Kalau hamba TUHAN (kalau gembala tergembala dengan baik), maka tidak perlu bekerja yang jasmani. Kalau gembalanya tidak bekerja, tetapi isterinya yang bekerja, itu tanda belum tergembala dengan baik (belum dapat makan Firman penggembalaan). Bukan berarti kalau jemaatnya sudah banyak, lalu merasa kasihan yang di desa, tidak! Saya pernah menjadi gembala di desa, untuk ongkos ke Johor secara otak tidak cukup (kolektenya tidak cukup), tetapi saya dapat sampai di Johor sebab TUHAN Yang menolong. Inilah pengalaman saya.

    Kalau tergembala, jemaat tidak mungkin sampai menghalalkan segala cara, apalagi sampai menipu, sebab semuanya dicukupkan oleh TUHAN. Kalau tidak tergembala, maka akan menjadi seperti Yudas. Yudas mencuri milik TUHAN dan sebagainya, ini tidak benar. Mari tergembala, itulah Firdaus. Kembali ke Firdaus, kembali dalam penggembalaan; mendengar dan dengar-dengaran, tekun dalam tiga macam ibadah. Kalau kita dapat makan Firman (menikmati), kita mulai mengalami keubahan hidup, yaitu sifat YESUS yang mulia masuk dalam kehidupan kita, sampai kita menjadi sempurna. Percayalah, yang jasmani sudah TUHAN siapkan.


  2. Kidung Agung 2: 16, 1, 2,
    16. Kekasihku kepunyaanku, dan aku kepunyaan dia yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung.
    1. Bunga mawar dari Saron aku, bunga bakung di lembah-lembah.
    2. Seperti bunga bakung di antara duri-duri, demikianlah manisku di antara gadis-gadis.

    Ay 16 => penggembalaan itu mengarah ke bunga bakung.

    Hasil kedua: Firman penggembalaan mampu menuntun kita kepada bunga bakung (Mempelai Wanita), artinya dapat menuntun/membawa (menyucikan) kita menjadi Mempelai Wanita TUHAN yang sempurna. Ini hanya terjadi dalam penggembalaan; kita disucikan, sehingga kerohanian kita bertumbuh, sampai kita tampil sebagai bunga bakung (Mempelai Wanita Surga yang sempurna).

    Posisi bunga bakung berada di lembah (ayat 1), bukan di gunung. Kita jangan heran. Mungkin kita sudah tergembala, makan Firman, disucikan, diubahkan, mengapa berada di lembah? Memang bunga bakung posisinya di lembah, tetapi jangan takut (kuatir) sebab YESUS sudah turun ke lembah maut, untuk:


    1. Mengulurkan Tangan kemurahan kebaikan-Nya kepada kita,
    2. Mengangkat kita dari lembah.

Seperti tulisan raja Daud dalam Mazmur 23: 6 => 'kemurahan dan kebaikan TUHAN yang mengikuti aku seumur hidupku' Raja Daud pernah jatuh di lembah, tetapi Tangan kemurahan kebaikan TUHAN mengangkat Daud. Lembah apa saja?

Dalam Kidung Agung 2 ada lembah duri-duri (kutukan).
Kidung Agung 2: 2, Seperti bunga bakung di antara duri-duri, demikianlah manisku di antara gadis-gadis.

  1. Seringkali bunga bakung diantara duri-duri = suasana kutukan =


    • suasana stress,
    • kepedihan hati,
    • air mata,
    • penderitaan,
    • kesusahan,
    • letih lesu,
    • beban berat.


    Duri itu pedih, kalau menusuk pikiran, dapat membuat kita menjadi stress (stress berat, stress ringan). Stress ini seringkali tidak dirasa => 'saya tidak apa-apa, padahal sudah stress' TUHAN tolong semuanya. Mungkin saat ini bunga bakung sedang di lembah duri-duri, tetapi Tangan kemurahan kebaikan TUHAN sanggup mengangkat kita. Tetapi di lembah duri-duri, Tangan kemurahan kebaikan TUHAN juga mampu mengangkat/menolong kita, supaya kita dapat merasakan damai sejahtera, tenang, semuanya enak dan ringan.


  2. Lembah Akhor = lembah kesukaran (Akhan sekeluarga masuk ke lembah Akhor). Akhan mencuri milik TUHAN. Padahal ada kegerakan yang besar; kegerakan bangsa Israel masuk ke Kanaan dan menghancurkan Yerikho, tetapi sayang Akhan mencuri milik TUHAN. Yang seharusnya diletakkan di rumah perbendaharaan, tetapi dia ambil sendiri dan diletakkan di kemahnya sendiri. Akhirnya Akhan sampai di lembah Akhor.

    Yosua 7: 24, 25,
    24. Kemudian Yosua, beserta seluruh Israel mengambil Akhan bin Zerah, dan perak, jubah dan emas sebatang itu, anak-anaknya yang laki-laki dan perempuan, lembunya, keledainya dan kambing dombanya, kemahnya dan segala kepunyaannya, lalu semuanya itu dibawa ke lembah Akhor.
    25. Berkatalah Yosua: "Seperti engkau mencelakakan kami, maka TUHAN pun mencelakakan engkau pada hari ini." Lalu seluruh Israel melontari dia dengan batu, semuanya itu dibakar dengan api dan dilempari dengan batu.

    Mungkin kita dalam kesulitan, kesukaran, masalah yang mustahil (bagaikan di lembah Akhor), tetapi Tangan kemurahan kebaikan TUHAN mampu mengangkat kita semuanya = menyelesaikan semua masalah kita.

    Sekarang di lembah Akhor, mungkin mengalami kesulian, kesukaran (bidang ekonomi), masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan apapun juga (mustahil), biar Tangan kemurahan kebaikan TUHAN mengangkat kita dari lembah Akhor= menyelesaikan masalah yang mustahil tepat pada waktunya. Harus yakin! Asalkan kita dalam penggembalaan, maka ada makanan (disediakan pemeliharaan), ada Tangan kemurahan kebaikan TUHAN yang mengangkat kita dari lembah-lembah.

    Dalam penggembalaan kita harus bertemu dengan lembah-lembah, posisi domba-domba banyak di lembah-lembah, tetapi jangan takut, sebab ada Tangan Gembala Agung Yang kuat akan mengangkat kita. Yang stress akan menjadi damai sejahtera, semua enak dan ringan. Kita terus berjalan bersama dengan Dia sekalipun melewati lembah-lembah. Dalam penggembalaan akan melewati lembah dan gunung, sampai ke tempat penggembalaan yang terakhir, itulah Yerusalem Baru (kota diatas gunung). Memang kita melewati lembah, tetapi ada Tangan kemurahan kebaikan TUHAN; Tangan Gembala Agung Yang sanggup mengangkat kita.


  3. Lembah Maut:


    • Secara jasmani: menghadapi penyakit-penyakit, kecelakaan, celaka mara bahaya di dunia ini, bencana-bencana.


    • Secara rohani: dosa-dosa sampai puncaknya dosa (dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan). Banyak yang gugur. Pada permulaan jaman (jaman Nuh) semuanya gugur, hanya delapan orang yang selamat. Pada akhir jaman disebutkan dalam injil Lukas 'jaman akhir akan kembali seperti jaman Nuh' Sedikit juga yang selamat, sebab tidak mampu menghadapi lembah maut. Kalau kita tergembala, memang harus melewati lembah maut, tetapi ada Tangan Yang kuat mengangkat kita dari lembah maut.

      Mengangkat kita dari lembah maut, artinya:


      1. Secara jasmani: TUHAN melindungi kita dari celaka mara bahaya, memberikan kita panjang umur sehingga kita dapat dipakai oleh TUHAN (untuk kemuliaan TUHAN).


      2. Secara rohani:


        1. Di dalam Tangan kemurahan kebaikan TUHAN, kita dapat hidup benar dan hidup suci sampai menjadi sempurna seperti Dia.
        2. Jika YESUS datang kembali ke dua kali, Tangan kemurahan kebaikannya mengangkat kita di awan-awan yang permai, kita bertemu dengan Dia di awan yang permai, masuk perjamuan kawin Anak Domba ALLAH (kita sebagai Mempelai Wanita dan Dia sebagai Mempelai Pria masuk perjamuan kawin anak Domba). Sesudah itu masuk kerajaan seribu tahun damai (Firdaus yang akan datang). Sesudah itu masuk ke Yerusalem Baru (kerajaan surga yang kekal selama-lamanya).

Kita memang harus menghadapi lembah, tidak bisa tidak! Penggembalaan itu melewati lembah dan gunung, tetapi ada Dua tangan TUHAN. Daud dari menggembalakan dua-tiga ekor kambing dapat menjadi raja, karena Tangan kemurahan kebaikan TUHAN. Waktu Daud jatuh di lembah (berzinah dengan Betsyeba), masih ada Tangan TUHAN Yang mengangkat. Mari semuanya kembali pada penggembalaan yang benar, makan Firman penggembalaan yang benar, maka kita berada dalam Tangan kemurahan kebaikan TUHAN. Semuanya sudah cukup; sudah ada makanan, perlindungan ada, dan semuanya ada. Sampai kita terangkat bersama Dia di awan-awan yang permai.

TUHAN memberkati kita semuanya.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 23 Juni 2013 (Minggu Sore)
    ... Roma . Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah Ini adalah kenyataan dimana sejak Adam dan Hawa berbuat dosa maka semua manusia sudah berbuat dosa dan telanjang kehilangan kemuliaan Allah bahkan terpisah dari Tuhan. Jangankan hidup dalam Tangan Tuhan untuk mendekat pada Tuhanpun tidak bisa. Keadaan orang yang ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 16 Agustus 2019 (Jumat Sore)
    ... dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia. . Dan dalam keadaan sebagai manusia Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati bahkan sampai mati di kayu salib. Yesus sebagai manusia yang tidak berdosa rela merendahkan diri dan direndahkan sampai mati terkutuk di kayu salib untuk mengakui dosa-dosa kita. ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 11 Juli 2013 (Kamis Sore)
    ... engkau sebab ke mana engkau pergi ke situ jugalah aku pergi dan di mana engkau bermalam di situ jugalah aku bermalam bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku Rut - Boas menjawab Telah dikabarkan orang kepadaku dengan lengkap segala sesuatu yang engkau lakukan kepada mertuamu sesudah suamimu mati dan bagaimana engkau meninggalkan ...
  • Ibadah Kenaikan Tuhan Malang, 25 Mei 2017 (Kamis Pagi)
    ... Aku akan mendirikannya kembali. Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri. Tuhan beralih dari pembangunan bait Allah jasmani ke bait Allah rohani. Mengapa Pembangunan bait Allah jasmani adalah ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 12 November 2014 (Rabu Sore)
    ... Dan apabila keinginan itu telah dibuahi ia melahirkan dosa dan apabila dosa itu sudah matang ia melahirkan maut. Cara pertama yang dilakukan setan untuk menarik anak Tuhan hamba Tuhan lewat pencobaan-pencobaan. Setan adalah sumber pencobaan di segala bidang yang mengakibatkan hamba Tuhan anak Tuhan jatuh dalam pencobaan dan menuju kepada maut. Ada sumber ...
  • Ibadah Doa Malang, 24 Agustus 2017 (Kamis Sore)
    ... juga maka ia tertutup untuk mereka yang akan binasa yaitu orang-orang yang tidak percaya yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah gambaran Allah. Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat supaya nyata bahwa kekuatan yang melimpah-limpah ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 08 Agustus 2010 (Minggu Sore)
    ... itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. . Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta katanya Tuan lima talenta tuan percayakan kepadaku lihat aku telah beroleh laba lima talenta. . Maka kata tuannya itu kepadanya Baik sekali perbuatanmu itu hai hambaku yang baik dan setia ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Session I Malang, 13 Januari 2015 (Selasa Malam)
    ... mayat orang Mesir di dalam pasir artinya menyelesaikan masalah-masalah dalam pelayanan dalam rumah tangga dll dengan cara-cara dunia cara di luar firman . Sepertinya masalah sudah selesai tetapi suatu waktu akan terbongkar dan semakin hancur. Masalah dalam pelayanan dalam rumah tangga dll hanya bisa diselesaikan ditutup dengan darah Yesus. Yohanes ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 12 Oktober 2013 (Sabtu Sore)
    ... Yakub hanya suku Lewi yang boleh melekat mendekat pada Tuhan dan melayani Tuhan. Atau hanya suku Lewi yang boleh berada di Tabernakel atau rumah Tuhan. Tetapi dalam Lukas Lewi duduk di rumah cukai artinya melekat pada uang sehingga tidak bisa berada di rumah Tuhan tidak bisa beribadah melayani Tuhan terpisah ...
  • Ibadah Doa Malang, 28 Februari 2023 (Selasa Sore)
    ... Allah lalu ia tidak ada lagi sebab ia telah diangkat oleh Allah. Amsal karena orang yang sesat adalah kekejian bagi TUHAN tetapi dengan orang jujur Ia bergaul erat. Praktik bergaul dengan Allah adalah jujur mulai jujur soal Tuhan firman pengajaran benar sampai jujur dalam segala hal. Musa. Ulangan - Lalu ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.