Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kita masih tetap membahas di dalam kitab Wahyu 2: 8-11, yang berbicara tentang sidang jemaat di Smirna. Wahyu 2-3 menunjuk tentang tujuh kali percikan darah di depan tabut perjanjian = tujuh surat yang ditujukan kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir (tujuh sidang jemaat di akhir jaman). Untuk apa? Untuk mengalami penyucian terakhir (percikan darah merupakan penyucian terakhir bagi tujuh sidang jemaat bangsa kafir), supaya:

  • tidak bercacat cela,
  • menjadi sempuna seperti YESUS, dan
  • menjadi Mempelai Wanita yang layak menyambut kedatangan-Nya yang ke dua kali.

Sidang jemaat yang pertama itulah sidang jemaat Efesus (ini sudah kita pelajari). Sekarang kita mempelajari sidang jemaat yang kedua itulah sidang jemaat di Smirna (dalam Wahyu 2: 8-11). Kita masih belajar ayat yang ke 9.

Wahyu 2: 9, Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu -- namun engkau kaya -- dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.

Keadaan sidang jemaat di Smirna berada dalam kesusahan, kemiskinan, fitnahan (difitnah oleh jemaah iblis), namun kaya secara rohani. Mereka menderita secara jasmani, namun kaya secara rohani. Hati-hati, sekali lagi selalu diingatkan, mereka orang Yahudi tetapi sebenarnya mereka adalah jemaah iblis. Orang Yahudi gambaran orang Kristen (hamba TUHAN, pelayan TUHAN, anak TUHAN). Orang Yahudi (orang Kristen) tetapi kalau suka memfitnah (yang benar jadi salah, yang salah menjadi benar), maka akan menjadi jemaah iblis. Inilah yang harus benar-benar digaris bawahi.

Pada ibadah yang lalu, kita sudah mempelajari kaya secara rohani di dalam 2 Korintus 8: 2- 5, seperti jemaat Makedonia, yang miskin, dalam pencobaan tetapi mereka kaya dalam kemurahan (dapat memberi). Jadi kaya secara rohani yaitu kaya dalam kemurahan = dapat memberi.

Sekarang ini kita maju satu langkah, kaya secara rohani di dalam Yakobus 2: 5
Yakobus 2: 5, Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia?

Jadi kaya secara rohani yaitu kaya dalam iman. Mengapa harus kaya dalam iman?

Lukas 18: 8, Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"

Ay 8 => 'Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang' => kedatangan TUHAN YESUS yang ke dua kali.

Jawabannya adalah hanya orang yang kaya dalam iman yang dapat menyambut kedatangan TUHAN YESUS ke dua kali di awan-awan yang permai, sampai masuk kerajaan surga yang kekal (Yakobus 2: 5 'menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya'). Inilah yang harus kita miliki (iman). Kita harus kaya dalam iman sampai TUHAN YESUS datang. Jangan sampai iman kita itu hilang. Pertanyaannya, darimana kita mendapatkan iman?

Roma 10: 17, Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

Iman dari mendengarkan Firman Kristus = Firman dalam urapan oleh Roh Kudus (Kristus artinya Yang diurapi). Proses mendapatkan iman dari mendengarkan Firman Kristus:

  • Roh Kudus menolong kita agar kita dapat mendengarkan Firman TUHAN dengan sungguh-sungguh, dengan suatu kebutuhan (seperti orang lapar yang makan roti, terlebih lagi seperti anjing menjilat remah-remah roti). Inilah kalau Roh Kudus menolong kita, yang menyampaikan Firman dalam urapan Roh Kudus dan yang mendengarkan Firman juga berada dalam urapan Roh Kudus, maka tidak akan ada kebosanan. Dalam cerita tentang perempuan Kanaan, TUHAN berkata => 'tidak layak, roti untuk anak-anak diberikan pada anjing'. Roti (Firman) ini hanya untuk bangsa Israel asli, tidak boleh diberikan kepada bangsa kafir. Tetapi perempuan Kanaan ini mengatakan => 'benar TUHAN, tetapi anjing juga makan remah-remah roti' Anjing ini gambaran bangsa kafir. Jadi bangsa kafir yang diurapi harus benar-benar rindu akan Firman.


  • Sampai mengerti Firman. Roh Kudus menolong kita agar kita dapat mengerti Firman ALLAH.
  • Roh Kudus menolong kita agar kita percaya atau yakin kepada Firman, sehingga Firman ALLAH menjadi iman di dalam hati kita (Firman ALLAH di tulis dalam hati). Jadi setiap kita mendengarkan Firman, perhatikan cara mendengar Firman supaya ditambahkan (Lukas 8), sehingga kita menjadi kaya.

Lukas 8: 18, Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya."

Ay 18 => 'Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi' => kalau kita sungguh-sungguh mendengarkan Firman, maka akan ditambah-tambahkan lagi, sampai kita menjadi kaya dalam iman.

'tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya' => hati-hati kalau mengantuk, bosan, dll, maka Firman tidak menjadi iman (tidak mempunyai iman), sampai pada akhirnya iman itu habis (keselamatannya habis). Semoga kita dapat mengerti.

Bukti kalau kita memiliki iman?
2 Korintus 5: 7, 8,
7. -- sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat --8. tetapi hati kami tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan.

Ay 7 => Jadi salah kalau iman itu diajarkan => 'lihat sesuatu, pegang, nanti kita akan mendapatkan' Salah! Ini adalah iman dari Tomas => 'sebelum aku melihat lubang di Tangan Yang di paku, mencucukkan jari ke Lambung Yang ditikam, aku tidak percaya' TUHAN katakan => 'Tomas, engkau percaya karena melihat tetapi berbahagialah orang yang tidak melihat tetapi percaya' Ini berarti orang yang melihat baru percaya, tidak berbahagia. Mereka juga dapat menyangkal TUHAN sebab memiliki iman yang tidak sehat. Yang benar adalah iman berasal dari mendengarkan Firman.

Jadi bukti kalau kita kaya dalam iman yaitu tabah = kuat teguh hati. Kuat teguh hati artinya:

  • Tetap hidup dalam kebenaran apapun resikonya (iman itu kebenaran) baik secara pribadi, dalam nikah rumah tangga, dalam pekerjaan dan juga dalam study. Inilah bukti bahwa di dalam hati kita ada iman. Bukan hanya mengaku-mengaku dengan mulut => 'saya percaya YESUS, luar biasa' Bukan seperti itu! Sebab satu waktu kita akan dihadapkan untuk memilih => 'kalau memilih yang benar, habis kamu, rugi, kalah saingan dan sebagainya' Harus memilih kebenaran! Saya sebagai hamba TUHAN diperhadapkan pada pengajaran dan pelayanan. Misalnya: kalau tetap memilih yang benar akan dikucilkan. Tidak ada masalah, itu sebabnya kita harus kuat dan tabah.


  • Tidak kecewa, tidak putus asa dalam menghadapi masalah, tetapi tetap percaya dan berharap kepada TUHAN.
  • Tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN.

Inilah kaya dalam iman = ada iman dalam hati. Kita memang diuji oleh TUHAN, apakah benar ada iman? Kalau kita mendapat uang, lalu percaya YESUS, orang barupun juga mau. Seringkali kita ke rumah sakit ada orang sakit parah (dokter sudah memvonis tidak dapat sembuh), coba saudara katakan => 'percaya kepada YESUS ya' Dia akan katakan => 'Ya saya percaya, doakan supaya sembuh' Setelah disembuhkan tidak percaya lagi kepada YESUS. Saat-saat kita dalam penderitaan (menghadapi sesuatu), apa benar ada iman di dalam hati? Apa benar masih tabah? Inilah ujian. Semoga kita dapat mengerti.

Kaya dalam iman inilah yang menentukan, supaya kita dapat menyambut kedatangan YESUS ke dua kali, kemudian dapat masuk kerajaan surga yang kekal. Iman itu berasal dari mendengarkan Firman.

Itu sebabnya, tujuan ibadah harus jelas yaitu:

  • Supaya kita kaya dalam iman, tujuan utama ibadah pelayanan kepada TUHAN yaitu
  • hendak mendengar Firman ALLAH. Inilah yang harus digaris bawahi.

Lukas 5: 1, Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah.

Jika kita mengutamakan Firman TUHAN dalam ibadah pelayanan, maka kita sedang mengerumuni Pribadi YESUS Yang dapat melakukan segala sesuatu atas hidup kita (dapat menolong kita dan sebagainya). Kalau dalam ibadah kita mengutamakan Firman, maka kita tidak sia-sia datang untuk beribadah. Kalau dalam ibadah pelayanan tidak mengutamakan Firman, hanya mengutamakan hal jasmani seperti manusia (orang yang berbuat baik kepada kita, saudara kita sendiri), uang, kedudukan, jodoh dan lain-lain, berarti sedang mengerumuni yang lainnya.

Keluaran 32: 1, 4,
1.Ketika bangsa itu melihat, bahwa Musa mengundur-undurkan turun dari gunung itu, maka berkumpullah mereka mengerumuni Harun dan berkata kepadanya: "Mari, buatlah untuk kami allah, yang akan berjalan di depan kami sebab Musa ini, orang yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir -- kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia."
4. Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat, dan dibuatnyalah dari padanya anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka: "Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!"

Ay 1 => 'maka berkumpullah mereka mengerumuni Harun' => bukan mengerumuni YESUS, tetapi mengerumuni Harun.

Ay 4 => 'dibuatnyalah dari padanya anak lembu tuangan' => berhala.

Jika ibadah pelayanan tidak mengutamakan Firman, tetapi mengutamakan perkara jasmani (figur manusia, keuangan, kedudukan, jodoh dll), maka ibadah semacam ini hanya mengerumuni Harun (mengerumuni manusia), sehingga terjadi pemberhalaan lembu emas dan yang tampil adalah setan si perusak. Semakin beribadah, semakin rusak. Semoga kita dapat mengerti.

Dalam ibadah pelayanan (penggembalaan, antar penggembalaan),siapa yang kita kerumuni? Mari kita mohon kepada TUHAN supaya dalam ibadah pelayanan kita mengutamakan Firman = berarti kita mengerumuni YESUS, sehingga Dia dapat menolong dan juga memperbaiki apa yang sudah rusak menjadi baik. Tetapi jika yang diutamakan adalah manusia, perkara jasmani dll, ini berarti mengerumuni Harun, dan terjadi pemberhalaan (ada setan si perusak yang disembah, sehingga yang baik menjadi rusak). Biarlah kita kaya dalam iman (mendengarkan Firman). Jadi tujuan ibadah haruslah mendengarkan Firman. Semoga kita dapat mengerti.

Firman yang kita dengar (mendengar/makan makanan rohani) ada dua seperti yang diteladankan oleh YESUS.

Ada dua macam pemberitaan Firman sesuai yang diteladankan oleh YESUS:

  1. Lukas 4: 42, 43,
    42. Ketika hari siang, Yesus berangkat dan pergi ke suatu tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mencari Dia, lalu menemukan-Nya dan berusaha menahan Dia supaya jangan meninggalkan mereka.
    43. Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus."

    Yang pertama: memberitakan injil = Firman penginjilan = susu = Kabar Baik = injil keselamatan.

    Efesus 1: 13, Di dalam Dia kamu juga -- karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu -- di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.

    Ay 13 => 'ketika kamu percaya' => membawa kita agar percaya kepada YESUS.
    'dimeteraikan dengan Roh Kudus' => sampai baptisan Roh Kudus.

    Injil keselamatan yaitu injil yang memberitakan tentang kedatangan YESUS pertama kali ke dunia ini, mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa. Inilah yang harus didengar.

    Tanda-tanda diselamatkan:


    • Mulai dari percaya kepada YESUS,
    • Bertobat= berhenti berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN. Tadi, orang percaya itu tabah (tetap hidup benar, tidak mau berbuat dosa).
    • Baptisan air dan baptisan Roh Kudus = lahir baru dari air dan Roh, sehingga kita memiliki hidup baru (hidup surgawi), yaitu hidup dalam kebenaran.


    Inilah tanda keselamatan. Benar = selamat. Tidak benar = tidak selamat. Mungkin ada yang berkata => 'semuanya sudah benar, tinggal sedikit' Tidak ada! Harus hidup dalam kebenaran, sampai benar sama seperti YESUS Benar. Ini tidak boleh berbeda sedikitpun; sama persis; tidak boleh menyimpang. Dan juga suci sama seperti YESUS Suci. Ini harus sama persis tidak boleh berbeda sedikit saja. Kalau beda sedikit saja, itu sudah tidak sama. Kebenaran inilah yang menyelamatkan kita. Kalau sudah hidup dalam kebenaran, sudah tenang. Kita mendapatkan keselamatan, ditambah dipelihara (tidak mungkin kelaparan).

    Amsal 10: 2, 3,
    2. Harta benda yang diperoleh dengan kefasikan tidak berguna, tetapi kebenaran menyelamatkan orang dari maut.
    3. TUHAN tidak membiarkan orang benar menderita kelaparan, tetapi keinginan orang fasik ditolak-Nya.

    Ay 2 => 'Harta benda yang diperoleh dengan kefasikan tidak berguna' => kalau kita mendapatkan harta dengan cara berbuat dosa, tidak ada gunanya, malah membawa pada kebinasaan.
    'tetapi kebenaran menyelamatkan orang dari maut' => kebenaran menyelamatkan kita dari neraka = selamat.

    Jadi sudah selamat dari maut atau neraka, ditambah bonus tidak dibiarkan kelaparan = mengalami pemeliharaan TUHAN yang berkelimpahan (sampai selalu mengucap syukur kepada TUHAN).

    Inilah makanan pertama. Iman itu berasal dari mendengarkan Firman. Tujuan ibadah harus mendengarkan Firman.

    Firman apa? Pertama penginjilan =


    • kehidupan yang sudah selamat,
    • masuk baptisan air,
    • baptisan Roh Kudus, mari mantapkan keselamatan. Hidup benar, sampai benar sama seperti YESUS Benar. Tidak ada berbeda sedikitpun.


    Kemudian pertahankan kebenaran, tingkatkan sampai benar sama seperti YESUS Benar. Itu sudah menyelamatkan kita dari maut atau neraka dan memelihara kehidupan kita sampai berkelimpahan (sampai mengucap syukur kepada TUHAN). Jangan takut! Nanti kita juga akan diuji juga untuk hidup dalam kebenaran. Contohnya: toko sebelah curang, nanti kalau aku benar bisa kalah. Tidak! Kita mungkin diuji => 'sudah hidup benar, tetapi tidak laku' Ini diuji. YESUS mati selama tiga hari, tetapi bangkit, naik ke surga untuk selama-lamanya. Dalam ujian tiga hari seringkali kita tidak kuat. Seringkali sudah dua hari setengah, tiga hari kurang sedikit sudah tidak kuat. Kalau sudah tidak kuat, berarti ujiannya sudah hampir selesai. Seperti ibu hamil yang hampir melahirkan, sebentar lagi selesai. Inilah ujian dari TUHAN. Kita diuji kebenarannya di segala bidang (dalam kelaparan). Kalau sudah merasa tidak kuat, tetapi kita tetap bertahan, kita akan bangkit selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti.


  2. Lukas 5: 2-4,
    2. Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya.
    3. Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu.
    4. Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan."

    Ay 3 => 'menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai' => ke tempat yang lebih dalam.
    'Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu' => duduk dan mengajar, inilah yang harus digaris bawahi.

    Yang kedua: Mengajar = Firman pengajaran yang benar = makanan keras = Firman yang lebih tajam dari pedang bemata dua = Cahaya Injil Kemuliaan Kristus.

    2 Korintus 4: 3, 4,
    3. Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
    4. yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

    Ay 4 => 'yang adalah gambaran Allah' => yang adalah Wujud ALLAH.
    Ini disebut juga Kabar Mempelai. Jadi Kabar Baik ditingkatkan menjadi Kabar Mempelai. Kabar Mempelai adalah injil yang memberitakan tentang kedatangan YESUS ke dua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria Surga (Kepala = Suami) di awan-awan yang permai, untuk menyucikan orang-orang yang sudah selamat, menjadi sempurna, tidak bercacat cela, sama seperti YESUS (menjadi Mempelai Wanita Surga yang layak untuk menyambut kedatangan YESUS ke dua kali di awan-awan yang permai). Kedatangan YESUS pertama kali menjadi bayi, mati di kayu salib, ini yang kita sudah terima, mari mantapkan kebenaran. Yang belum baptisan air, mari berdoa, supaya nanti mendapatkan kesempatan lagi, dapat mengambil bagian di dalamnya dan diselamatkan. Yang sudah baptisan air dan baptisan Roh Kudus mantapkan agar kita dapat hidup dalam kebenaran. Inilah yang terus menerus kita terima.

    Jadi tidak boleh ada cacat cela. Kedatangan YESUS pertama kali untuk menolong manusia berdosa. Kedatangan YESUS pertama kali, bukanlah untuk mengentas kemiskinan dll, tetapi hanya tertuju untuk menyelesaikan dosa. Kalau dosa sudah diselesaikan, maka yang lainnya juga dapat diselesaikan. Masalah dan sebagainya, ini karena adanya dosa. Kalau tidak ada dosa, dunia ini menjadi taman Eden. Dulu waktu Adam dan Hawa tidak berbuat dosa dan mereka berdua berada di taman Eden, mau makan tinggal ambil, semuanya enak. Begitu ada dosa, mulai susah. OLeh sebab itu kedatangan YESUS pertama kali fokus pada dosa ('namakan Dia YESUS, Dia lah yang akan menyelamatkan umatnya dari dosa mereka'). Tetapi kedatangan TUHAN YESUS ke dua kali (maaf), tidak ada kena mengena dengan dosa (sedikit dosa saja sudah tidak boleh). Inilah perbedaannya!

Kedatangan YESUS pertama kali, khusus untuk menyelesaikan dosa. Jangan ragu-ragu! Kalau sekarang masih ada dosa, mari selesaikan semuanya. Sebab kedatangan YESUS ke dua kali tidak ada lagi kena mengena dengan dosa. Kita harus sempuna seperti Dia. Kalau masih ada dosa, berarti kita akan tertinggal dan binasa. Sungguh-sungguh serius! Mari hari-hari ini makan Firman = kaya dalam iman lewat mendengarkan Firman.

Firman apa?

  1. Firman penginjilan = dengarkan Firman, supaya kita mantap untuk hidup benar, sampai benar seperti YESUS benar. Percayanya mantap, bertobatnya mantap. Yang belum lahir baru diperhatikan pelaksanaannya, yang sudah lahir baru hasilnya adalah hidup benar. Kemudian,


  2. Firman pengajaran. Kabar Mempelai harus didengarkan untuk menyucikan kita sampai kita menjadi sempurna, kita menjadi Mempelai Wanita yang layak menyambut kedatangan-Nya ke dua kali. Semoga kita dapat mengerti.

Kalau ada Firman pengajaran (YESUS mengajar), maka ada aktivitas TUHAN ditengah-tengah kita. Dulu YESUS mengajar, ada aktivitas TUHAN yaitu melihat, duduk. Banyak kali memberitakan Firman dengan duduk malah dihina, YESUS duduk dan mengajar juga.

Dalam setiap pemberitaan Firman pengajaran yang benar, ada aktivitas dari YESUS yaitu

  1. Lukas 5: 2, Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya.

    Aktivitas pertama: melihat, artinya tidak ada sesuatu yang tersembunyi di Mata TUHAN seperti dosa-dosa, keadaan kita, kegagalan kita, sengsara kita. Dalam Firman pengajaran, TUHAN melihat semuanya. Seseorang bersaksi, dia melanggar perintah orang tuanya, melanggar perintah TUHAN sehingga nikahnya menjadi hancur. Saat kehidupan itu mendengar Firman di hotel Kartika Graha, dia berkata => 'ini jawabannya' Inilah TUHAN melihat. Sekian lama dia lari, lalu tertangkap saat pemberitaan Firman di hotel Kartika Graha seperti melihat videonya.

    TUHAN melihat semuanya dan tidak ada yang tersembunyi. Sekalipun kita menyembunyikan kepada orang lain (keadaan kita sedih, tetapi kita tertawa dihadapan orang), TUHAN tahu semuanya saat pemberitaan Firman. TUHAN melihat dengan belas kasihan. Inilah bedanya dengan teman. Kadang-kadang teman melihat keadaan kita => 'syukur kamu' Tetapi TUHAN melihat dengan pandangan belas kasihan. Jangan ragu-ragu untuk menerima Firman pengajaran, sekalipun kita dikatakan anjing-babi, tidak mengapa sebab TUHAN melihat kita dengan belas kasihan. Apapun keadaan kita, Dia melihat kita dengan belas kasihan (bukan mengejek dan sebagainya).


  2. Lukas 5: 3, Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu.

    Aktivitas kedua: duduk. Setelah melihat (kegagalan, dosa) dengan pandangan belas kasih, Ia duduk. Duduk dimana? Perahu yang gagal. Inilah luar biasanya TUHAN. Kalau kita duduk dimana, kita memilih teman yang bagaimana? Yang sukses, supaya ikut menjadi sukses, sebab kalau dengan teman yang gagal, mungkin berkata => maaf ya saya lagi sibuk. Kalau TUHAN berbeda; Ia duduk di perahu Simon yang gagal (semalam-malaman tidak mendapatkan ikan). Disitulah luar biasanya Firman pengajaran.

    TUHAN memilih perahu Simon yang gagal, lalu duduk disana (duduk di perahu yang gagal), artinya TUHAN:


    • turut merasakan dan bertanggung jawab atas
    • segala letih lesu,
    • beban berat,
    • kegagalan, dan
    • kenajisan yang kita alami. TUHAN duduk, tidak lari. Kita sebagai keluarga saja seringkali lari. Satu kali => 'Ya sudah saya tolong ya' dua kali => 'datang lagi, ya sudah saya tolong' Tiga kali => 'sudah, lari saja' Belum datang lari duluan. Tetapi TUHAN duduk = ikut merasakan.


  3. Kemudian, TUHAN memberi perintah => 'tebarkanlah jalamu' TUHAN menyampaikan Firman, berarti TUHAN mengulurkan Tangan untuk menolong kita tepat pada waktunya. Setiap pemberitaan Firman merupakan uluran Tangan TUHAN. Sekeras apapun Firman pengajaran yang kita terima, itu merupakan uluran Tangan TUHAN atas kehidupan kita untuk menolong kita tepat pada waktunya. Jangan salah! Mungkin Firman TUHAN itu keras sekali, itulah uluran Tangan TUHAN kepada kita (untuk menolong kita semuanya). Semoga kita dapat mengerti.

Inilah keuntungan kita mendengarkan Firman pengajaran yang benar, saat itu TUHAN melihat keadaan kita (tidak ada yang tersembunyi) =

  1. Dia memandang dengan belas kasihan (bukan menghukum), kemudian
  2. Dia duduk = turut merasakan dan bertanggung jawab, dan TUHAN juga memberikan kelegaan. Letih lesu, beban berat Dia tanggung, dan Dia berikan kelegaan. Kalau sudah merasa lega (TUHAN duduk), maka satu langkah lagi


  3. Dia mengulurkan Tangan untuk menolong kita tepat pada waktunya. Semoga kita dapat mengerti.

Sekarang tergantung sikap kita. Misalnya: jatuh dalam jurang, lalu TUHAN ulurkan Tangan untuk menolong, tetapi kehidupan itu tidak mau mengulurkan tangan = kehidupan itu tidak akan dapat ditolong. Seringkali kita menyalahkan TUHAN => 'percuma pengajaran-pengajaran, aku tidak pernah ditolong' => itu bukan salah TUHAN, kita lah yang bersalah; TUHAN sudah mengulurkan TanganNya, tetapi kita tidak pernah mengulurkan tangan (kita malah menghindar). Sehebat apapun, siapapun juga tidak akan dapat menolong, kalau kita yang menghindar. Mau dipegang, malah berkelit. Tidak akan bisa. Biarlah sikap kita yang benar.

Sikap TUHAN sudah pasti mau menolong kita. Sekarang bagaimana sikap kita?
Lukas 5: 2, 5, 6,
2. Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya
5. Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."
6. Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.

Jadi sikap kita adalah 'tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga' = taat dengar-dengaran kepada Firman pengajaran yang benar = mempraktikkan Firman pengajaran yang benar, sekalipun tidak sesuai dengan logika (tidak sesuai dengan keadaan dunia) apapun resiko yang harus kita tanggung. Jadi Firman ini bukan untuk diperdebatkan dan sebagainya, tetapi untuk dilakukan. Mereka semalam-malaman menangkap ikan di tempat yang baik (sudah cocok dengan logika, bekerja keras dengan pengalaman dll), tetap tidak mendapatkan apa-apa. Tetapi karena 'Engkau yang menyuruh sekarang, maka kami lakukan (diperintahkan TUHAN menangkap ikan siang hari di pinggir pantai). Disinilah kuncinya; taat dengar-dengaran pada Firman pengajaran; melakukan Firman pengajaran yang benar sekalipun di luar logika (tidak masuk akal). Apapun resiko yang kita hadapi, lakukan. Semoga kita dapat mengerti.

Kalau kita taat, sama dengan mengulurkan tangan kepada TUHAN dan TUHAN juga akan mengulurkan Tangan kepada kita. Kita mengulurkan tangan kepada TUHAN untuk menyambut uluran Tangan TUHAN kepada kita, sehingga terjadi mujizat. Kita hidup di dalam Tangan TUHAN dan kita mengalami mujizat atau kuasa TUHAN. Saat ini mari kita bersungguh-sungguh. Hidup kita bergantung pada Firman; bagaimana cara kita mendengarkan Firman. Kalau sudah hidup dalam Tangan TUHAN, pasti akan terjadi mujizat (kuasa TUHAN bekerja) = 'mujizat masih ada, dulu sekarang sampai selamanya'

Di dalam cerita di atas tadi terdapat tiga macam mujizat atau kuasa TUHAN yang kita alami:

  1. Lukas 5: 6, Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.

    Mujizat pertama: kuasa penciptaan dari tidak ada ikan menjadi banyak ikan. Mungkin orang mengatakan => 'tidak bisa, tidak ada itu' Kalau TUHAN Yang perintahkan, maka dari tidak ada ikan menjadi ada ikan. Bumi ini diciptakan TUHAN dari tidak ada bumi menjadi ada bumi. Apalagi hanya ikan.

    Kuasa penciptaan dari tidak ada ikan menjadi banyak ikan = untuk memelihara kehidupan kita secara jasmani ditengah kemustahilan. Menurut logika manusia mungkin sudah tidak bisa (usaha ini itu sudah tidak bisa), tetapi kalau TUHAN Yang memerintah, maka tidak ada yang mustahil. Kita tinggal menunggu sampai TUHAN turun Tangan. Mari kita angkat tangan, inilah yang TUHAN tunggu. Kalau kita yang bekerja keras, Petrus mengatakan => 'kami semalaman bekerja keras (turun tangan terus)' Tidak akan bisa. Sekarang TUHAN menunggu untuk kita mengangkat tangan (taat), baru TUHAN lah yang turun Tangan. Kalau TUHAN Yang turun Tangan, sekejap saja sudah menangkap banyak ikan (tidak perlu berjam-jam). Ini juga pelajaran bagi kami sebagai hamba TUHAN. Ikan juga menunjuk jiwa-jiwa . Kalau TUHAN sudah turun Tangan, maka kita tinggal membuka pintu gereja, masuklah jiwa-jiwa. Semoga kita dapat mengerti.

    Jadi kuasa penciptaan dari tidak ada ikan menjadi ada ikan = TUHAN memelihara kehidupan kita secara jasmani (ikan untuk dimakan, sisanya bisa dijual) ditengah kemustahilan dunia. Ini dalam persaingan yang begitu ketat. Petrus semalam-malaman tidak bisa menangkap ikan, padahal Petrus sudah berpengalaman sebagai nelayan. Belum lagi kalau lautnya bergelombang (ini lautnya masih tenang dan persaingannya ketat). Maaf, kalau kita hanya mengandalkan sesuatu dari dunia ini untuk hidup di akhir zaman yang penuh persaingan dan penuh gelombang, tidak akan bisa (seperti Petrus gagal total). Harus ditambah dengan Firman pengajaran yang benar. Kepandaian, pengalaman silahkan digunakan, tetapi juga ditambah dengan Firman pengajaran yang benar. Jangan lupa, taati Firman pengajaran yang benar, inilah penentunya.

    Ada juga cerita, tidak ada anggur menjadi ada anggur = TUHAN memelihara kehidupan kita secara rohani (jiwa kita dipelihara) = kita mengalami kebahagiaan surga/kemanisan surga. Nikah rumah tangga kita juga dipelihara, sehingga tetap bersuasana anggur surga, sampai pada puncaknya masuk perjamuan kawin Anak Domba. Jika suami, isteri, anak taat, maka semuanya terpelihara.

    Di Kana tidak boleh tidak ada anggur. Kalau ada anggur, dan terus bertambah, sampai puncaknya yaitu perjamuan kawin Anak Domba saat YESUS datang kembali, inilah masuk nikah yang rohani atau nikah yang sempurna.

    Mari kita berdoa, sebab:


    • TUHAN melihat keadaan/menunujukkan keadaan dan juga dosa-dosa kita masing-masing lalu
    • TUHAN duduk (TUHAN tidak lari, tetapi ikut merasakan, Dia bertanggung jawab atas keadaan kita, Dia memberikan kelegaan kepada kita), kemudian
    • TUHAN mengulurkan Tangan untuk menyelesaikan semuanya = TUHAN menolong kita semuanya.


    Saya sebagai gembala setelah mendengar kesaksian-kesaksian kaum muda, saya merasa harus ditingkatkan lagi pelayanan. Sebab begitulah keadaan kaum muda yang memang di akhir zaman ini, dunia benar-benar dikuasai oleh roh jahat dan najis. Sampai ada yang bersaksi => 'saya takut kalau keluar dari gereja (keluar kebaktian), lebih baik terus berada di dalam gereja saja' Sebab setelah keluar dari gereja, mau kemana saja ada dosa. Ke pekerjaan ada dosa, kuliah ada dosa, kemanapun ada dosa, lebih enak tinggal di gereja saja. Kenyataannya memang seperti itu sekarang. YESUS ikut bertanggung jawab dan saya sebagai gembala manusia juga ikut merasakan serta bertanggung jawab. Semoga kita dapat mengerti.

    Inilah kuasa penciptaan; dari tidak ada menjadi ada. Kuasa penciptaan juga berarti dari mustahil menjadi tidak mustahil untuk menolong kita; menyelesaikan semua masalah kita tepat pada waktunya.


  2. Lukas 5: 8, Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkur di depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa.

    Begitu Simon melihat banyak ikan, justru dia tersungkur dan mengaku => 'pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa' Inilah kuasa penyucian.

    Mujizat kedua: Mengalami kuasa penyucian. Kalau kita mengaku dosa, itu sudah merasakan ketajaman pedang Firman (kuasa penyucian). Kalau kita selalu menyalahkan orang lain, gawat! Berarti tidak pernah merasakan tajamnya pedang Firman, seperti Yudas (dosanya bertimbun-timbun di dalam perut hati sampai pecah dan binasa). Kita bersyukur saat kita beribadah, mendengarkan Firman => 'aku berdosa TUHAN, masih tidak layak, masih ada kesalahan, tolong saya TUHAN, tingkatkan saya TUHAN' = ini ditusuk/mengalami kuasa penyucian.

    Hati-hati saat diberkati. Saat kita diberkati (berhasil) seringkali kita menjadi keras hati (sombong), tidak mau ditusuk pedang Firman (tidak mau ditegor) => 'apa! buktinya saya berhasil' Kalau ditusuk justru berkata => 'aku mau keluar dari gereja, sebab aku memiliki semuanya, mau apa?' Tetapi juga saat-saat gagal, seringkali kita menjadi keras hati, tidak mau disucikan (tidak mau ditegor atau dinasihati). Hati-hati saat berhasil dan saat gagal. Semoga kita dapat mengerti.

    Petrus mengalami kuasa penyucian oleh Firman pengajaran yang benar/pedang Firman/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Petrus disucikan terutama dari dosa kebenaran diri sendiri. Ini yang seringkali tidak kita sadari.

    Kebenaran diri sendiri yaitu:


    • Menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain, sampai
    • menyalahkan TUHAN (menyalahkan pengajaran yang benar),
    • Kebenaran di luar Firman atau alkitab (yang tidak sesuai dengan alkitab). Inilah seringkali yang digunakan. Contohnya seperti Adam dan Hawa telanjang, kemudian mereka menyemat daun pohon ara. Inilah kebenaran sendiri. Daun pohon ara terkena matahari dsb, akan hancur dan mereka akan telanjang lagi.


    Petrus disucikan dari kebenaran diri sendiri, sehingga dia dapat mengaku dosa dan jika diampuni jangan berbuat dosa lagi. Nanti mendengar Firman lagi, ditusuk lagi, mengaku dosa, dan jika diampuni jangan berbuat dosa lagi. Sampai satu waktu tidak ada lagi dosa/tidak bercacat cela dan sempurna seperti YESUS. Inilah kuasa penyucian. Kita dapat mengaku dosa, diampuni dan jangan berbuat dosa lagi; dosa a tidak berbuat lagi, dosa b tidak berbuat lagi, sampai dosa z, kita tidak berbuat lagi, berarti sudah tidak ada dosa lagi, tidak bercacat cela, sempurna seperti YESUS.

    Mari saat ini jangan pertahankan dosa-dosa, terutama dosa kebenaran sendiri (dia sendiri jahat, najis tetapi menyalahkan orang, dan juga menyalahkan Firman). Semoga kita dapat mengerti.

    Kalau ada dosa kebenaran sendiri, maka dosanya akan bertumpuk-tumpuk seperti Yudas. TUHAN berkata => 'orang yang mencelupkan roti bersama Aku dalam pinggan, dialah itu' Ini sudah ditusuk pedang Firman, tetapi Yudas berkata => 'bukan aku' Yudas tidak mau mengaku, malah menyalahkan orang. Kalau berkata 'bukan aku' berarti menyalahkan yang lainnya. Dosanya ditimbun terus, sampai satu waktu perutnya pecah dan ia binasa untuk selamanya. Tetapi kalau kita terkena tusuk oleh pedang Firman, mengaku dan meninggalkan dosa, maka satu waktu tidak bercacat cela, sempurna seperti YESUS. Mari dosa apapun, jangan dipertahankan. Semoga kita dapat mengerti.


  3. Lukas 5:10, demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia."

    Dari penjala ikan menjadi penjala manusia, inilah kuasa pembaharuan. Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua; tajam pertama menyucikan (memotong dosa-dosa), tajam kedua membaharui. Kalau yang lama dipotong, maka yang baru akan muncul.

    Mujizat ketiga: Kuasa pembaharuan atau keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti YESUS; dari penjala ikan menjadi penjala manusia. Kalau menjala ikan untuk kepentingan diri sendiri. Ikan ditangkap, dimakan, sisanya dapat dijual (untuk membuat pakaian). Tetapi kalau menjala manusia, manusia tidak dapat dimakan. Menjala manusia itu untuk kerajaan surga. Jadi yang diubahkan adalah egois = kepentingan diri sendiri.

    Jadi pembaharuan dari kepentingan diri sendiri menjadi kepentingan surga (mengutamakan kepentingan TUHAN)= rela berkorban apapun untuk TUHAN. Inilah kuasa pembaharuan; orang yang kaya dalam iman. Biasanya dia menjala ikan, tinggal makan, lalu sisanya dijual. Ini sudah dilakukannya bertahun-tahun, tetapi sekarang ia diperintahkan untuk menjala manusia (manusia tidak dapat dimakan).

    Petrus egois, yaitu:


    • Petrus menyangkal TUHAN sebanyak tiga kali; mengorbankan TUHAN dan berdusta. Kalau mementingkan diri sendiri, maka kita dapat menyangkal TUHAN (bukan berkorban untuk TUHAN, tetapi mengorbankan TUHAN). Ketika ditanya => 'apakah Petrus mengenal YESUS' jawabannya => 'aku tidak mengenal Dia' Inilah mengorbankan TUHAN. Menyangkal sama dengan berdusta.


    • Petrus egois/mementingkan diri sendiri. Begitu YESUS mau ditangkap di taman Getsemani, dia langsung mengambil pedang dan memutuskan telinga Malkus. Maksudnya bukan untuk membela YESUS dan supaya TUHAN jangan ditangkap, melainkan supaya Petrus juga tidak ditangkap.


    Jadi egois ini


    • marah tanpa sebab,
    • marah tanpa kasih (marah sampai matahari terbenam),Petrus memotong telinga Malkus, inilah orang yang egois (merugikan orang lain, mengorbankan orang lain). Hati-hati! Kalau marah tanpa kasih, marah tanpa alasan, akhirnya timbul kebencian dan pertengkaran. Inilah orang yang egois yang tidak memiliki kasih.


    Tadi egois yaitu mengorbankan YESUS; berdusta (menyangkal TUHAN). Orang yang berdusta itu egois, tidak ada kasih. Inilah yang dialami Petrus dan harus dibaharui. Petrus yang hebat harus dibaharui, bagaimana dengan kita? Kita juga harus dibaharui.

    Efesus 4: 23-26,
    23. supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
    24. dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
    25. Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.
    26. Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu

    Ini judulnya manusia baru. Mulai ayat 17 itu tentang manusia baru.
    Ay 25 => 'Karena itu buanglah dusta' => nomor satu dusta, inilah egois. Petrus mengorbankan TUHAN; menyangkal TUHAN (berdusta).

    Ay 26 => Kalau marah sampai matahari terbenam berarti marah tanpa kasih, marah tanpa alasan, marah sampai timbul kebencian dan pertengkaran. Hati-hati kita akan rugi kalau kita marah sampai kita membenci.

    Dua ini yang harus diubahkan yaitu dusta dan marah. Petrus yang hebat tetapi egois (ada dusta dan marah tanpa kasih), apalagi kita. Harus berhati-hati, biarlah saat ini kita mengalami kuasa pembaharuan (mujizat terbesar), yaitu:


    • Tidak ada dusta lagi = berkata benar dan baik (dusta diubahkan menjadi berkata benar dan baik). Berkata baik artinya menjadi berkat bagi orang lain (tidak merugikan).


    • Marah tanpa kasih diubahkan menjadi marah dengan kasih untuk menolong kehidupan yang sudah jatuh. Marah boleh (TUHAN juga pernah marah), tetapi dengan kasih. Tidak ada lagi emosi, tetapi marah dengan kasih. Semoga kita dapat mengerti.

Inilah manusia baru. Saya percaya, kalau kita pulang dengan berkata benar dan baik, emosi/kebencian disingkirkan diganti dengan marah dengan kasih (marah dengan kasih untuk menolong kehidupan yang jatuh = saling mengasihi, tidak ada kebencian lagi), maka mujizat yang jasmani juga akan terjadi (pertolongan TUHAN akan nyata dalam kehidupan kita). Sampai satu waktu, kalau TUHAN datang kembali ke dua kali, kita benar-benar akan diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia (memiliki tubuh kemuliaan). Kita menjadi Mempelai Wanita yang siap untuk menyambut kedatangan-Nya ke dua kali di awan-awan yang permai.

Inilah kaya dalam iman. Kalau kita mendengarkan Firman, maka ada kuasa TUHAN. Kita mendengarkan FIrman dan dengar-dengaran (mengulurkan tangan kepada TUHAN), maka TUHAN juga mengulurkan Tangan sehingga ada kuasa TUHAN dan mujizat akan terjadi. Kuasa TUHAN ada ditengah-tengah kita.

TUHAN memberkati kita semuanya.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 09 Maret 2018 (Jumat Sore)
    ... kamu yang sejati kepada Kristus' kesetiaan sejati itu kepada pribadi Yesus dulu bukan pada pelayanan--ada orang melayani karena dapat uang. Itu pokoknya sehingga mau diapapun juga--seperti Petrus mau disalibkan-- akan tetap setia kepada Yesus. Pokok kesetiaan yang sejati adalah kesetiaan yang sejati kepada Kristus--pribadi-Nya. Ini sama dengan kesetiaan yang sejati kepada ...
  • Ibadah Raya Malang, 15 April 2012 (Minggu Pagi)
    ... Allah. Firman itu telah menjadi manusia dan diam di antara kita dan kita telah melihat kemuliaan-Nya yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa penuh kasih karunia dan kebenaran. Yesus adalah firman pengajaran Logos yang lahir menjadi daging. Jadi Nazaret artinya firman pengajaran yang menjadi daging untuk mendewasakan kerohanian kita untuk ...
  • Ibadah Doa Malang, 30 Oktober 2012 (Selasa Sore)
    ... ditentukan-Nya dari semula mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya mereka itu juga dimuliakan-Nya. Ketika kita dipanggil kita dalam keadaan tidak baik rusak hancur dalam dosa. Roma seperti ada tertulis Tidak ada yang benar seorangpun tidak. Maka sesudah kita dibenarkan kita ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 01 Agustus 2018 (Rabu Sore)
    ... terobek. Pada saat Yesus mati di kayu salib dengan lima luka utama pintu tirai terobek. Kalau dibandingkan dengan Lukas bisa kita simpulkan kalau kita merobek daging dengan lima sifat tabiatnya di dalam doa penyembahan kita akan mengalami lima luka Yesus terutama luka kelima--luka terbesar dan terdalam di lambung Yesus yang merupakan kemurahan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja, 16 Juli 2011 (Sabtu Sore)
    ... dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami. Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya. Padahal kami dahulu mengharapkan bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa ...
  • Ibadah Doa Malang, 19 Januari 2016 (Selasa Sore)
    ... akan menyucikan sampai menyempurnakan hidup kita. Tuhan tergerak dengan belas kasihnya untuk memberi makan orang yang lapar. Jadi kegerakan rohani sama dengan kegerakan belas kasihan Tuhan untuk memberi makan kita supaya kita bisa makan makanan rohani mengalami penyucian dan pembaharuan sampai sempurna sampai layak menyambut kedatangan Tuhan kedua kali. Syarat masuk ...
  • Ibadah Doa Malang, 09 November 2010 (Selasa Sore)
    ... sebagai kehidupan yang tergembala bisa menjadi teladan di mana saja di rumah di gereja dll. Matius - . Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis. Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam akhirnya laparlah Yesus. Salah satu teladan dari Tuhan Yesus adalah berpuasa. Yesus ...
  • Ibadah KKR Palangkaraya II, 25 Februari 2009 (Rabu Pagi)
    ... firman menjadi iman di hati. Cara mendengar firman ini menentukan nasib masa depan kita. Kebajikan Medzbah Korban Bakaran . Perbuatan baik dari Tuhan Yesus adalah mati di atas kayu salib untuk menebus dosa kita. Perbuatan baik dari kita yang ditunggu oleh Tuhan adalah bertobat yaitu berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan mati ...
  • Ibadah Raya Malang, 13 Februari 2022 (Minggu Pagi)
    ... Dia oleh baptisan dalam kematian supaya sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Matius . Karena itu pergilah jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus Pelaksanaan baptisan air yang ...
  • Ibadah Raya Malang, 29 Mei 2022 (Minggu Pagi)
    ... ke hadapan Tuhan sehingga terjadi penghukuman hujan api dan belerang atas Sodom dan Gomora sehingga menjadi laut mati tidak ada kehidupan sama sekali. Lukas - Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot mereka makan dan minum mereka membeli dan menjual mereka menanam dan membangun. Tetapi pada hari Lot pergi keluar ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.