Harus dibuat 4 buah
gelang emas dan diletakkan pada keempat ujung/sudutmeja dekat ke jalur
pinggirnya sebagai tempat memasukkan kayu pengusung supaya meja dapat
diangkut.
2 buah pengusung dibuat dari kayu penaga dan disalut dengan emas.
Pinggan, cawan (untuk dupa), kendi (=ceper) dan pialanya dibuat
dari emas.
12 ketul roti bundar
dibuat dari dua persepuluh efa tepung yang terbaik.
Roti-roti tersebut
harus dijadikan 2 susun masing-masing terdiri dari 6 ketul diletakkan
diatas meja murni (=suci).
Diatas setiap susun
roti harus dibubuhi kemenyan (dupa) tulen menjadi bagian ingat-ingatan
roti itu, yakni suatu korban api-apian bagi Tuhan.
Pada setiap hari
Sabat roti-roti itu harus tetap (senantiasa) diatur atau disediakan
dihadirat Tuhan, ini berarti yang lama harus diundurkan dan diganti
yang baru.
Roti yang diundurkan
ini adalah bagi pemeliharaan Imam-Imam, bagian mahakudus dari segala
korban api-apian bagi Tuhan; ini menjadi suatu ketetapan untuk selama-lamanya.
PENGERTIAN
ROHANINYA
Arti rohani dari meja
roti sajian adalah persekutuan yang mendalam dengan Yesus, Anak
Allah lewat FirmanNya (pengajaran) dan Perjamuan Suci.
M E J A (LOH) = hati
manusia (Amsal 3:3; 7:1-3; 2 Korintus 3:3).
Hati kita maupun
hati sidang jemaat harus suci dan murni dihadirat Tuhan (Imamat
24:6).
Makin suci hati kita
makin lebih ROTI HIDUP yakni Firman Allah dinyatakan dan hidup dalam
diri kita, demikianpun sebaliknya.
Kesucian hanya dikerjakan
oleh Firman Allah (Yohanes 15:3), Mazmur 119:9,11).
Meja yang disalut
oleh emas artinya kekudusan dan kesucian yang dikerjakan oleh Roh
Elkudus lewat Firman Allah.
Roti
Yesus adalah ROTI
HIDUP menunjuk pada FIRMAN ALLAH (Yohanes 6 : 35).
Yesus adalah Roti
Hidup menunjuk pada PERJAMUAN SUCI = FIRMAN YANG MENJADI DAGING
(Yohanes 6 : 48 - 56).
12 ketul
roti menunjuk pada pengajaran Rasul-Rasul yang harus ditekuni (Kisah
Para Rasul 2 : 42).
Setiap SABAT roti
harus diganti dan dibaharui = penyajian Firman Allah harus selalu
baru dan segar demi kesejahteraan dan pemeliharaan Hamba-hamba Tuhan
maupun Jemaat. (Imamat 24 : 8 - 9)
Bingkai atau
karangan bunga emas
Bingkai/karangan bunga
emas, mahkota maupun tiara (diadem) memiliki pengertian yang hampir
sama dan menunjuk pada KESUCIAN dan KEMULIAAN, (Keluaran 29:6; Imamat
8:9; Yeremia 13:18; 1 Petrus 5:4; 1 Korintus 9:25; 2 Timotius 4:8).
2 buah bingkai
artinya oleh sebab persekutuan yang tekun dan mendalam dengan Kristus
lewat Firman Allah dan Perjamuan Suci maka terjadilah penyucian
dan kemuliaan yang ganda.
Ini merupakan PERHIASAN
Mempelai Wanita Tuhan bagi Suaminya (Wahyu 21:2).
Perhatikan juga Amsal
4:5-9.
4 buah gelang
dan pengusung dari emas, menunjuk pada tanggung jawab dan
tugas memberitakan Injil ke seluruh Bumi (4 penjuru Bumi) dengan
kuasa Roh Elkudus dan Kasih.
Contoh : Matius
14:13-21; Kepada murid-muridNya Tuhan Yesus berkata; "…….,
kamu harus memberi mereka makan " (ayat 16). |