Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 1:7

1:7Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.

Ini pemberitahuan tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria Surga di awan-awan yang permai.
Ada 2 peristiwa besar yang terjadi pada saat kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai:
  1. Terjadi ratapan, kesusahan, kedukaan bahkan kebinasaan secara internasional, bagi mereka yang menolak/ menikam Yesus dan bagi mereka yang tidak percaya kepada Yesus yang mati di kayu salib, yang tertikam lambungNya. Mereka akan tertinggal saat Yesus datang kedua kali dan binasa bersama di dunia.

  2. Terjadi sorak sorai yang dahsyat dari umat Tuhan secara internasional, yang percaya kepada Yesus yang mati di kayu salib, yang tertikam lambungNya.
    Wahyu 19:6-7, 9
    19:6Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: “Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
    19:7Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
    19:9Lalu ia berkata kepadaku: “Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba.” Katanya lagi kepadaku: “Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah.”

    Kita akan terangkat di awan-awan yang permai, dengan suara Haleluya, untuk bertemu Yesus yang datang kedua kali, masuk perjamuan kawin Anak Domba. Kita masuk ke dunia lewat nikah yang jasmani, nanti kita akan keluar dari bumi lewat nikah yang rohani yaitu perjamuan kawin Anak Domba. Sampai masuk kerajaan 1000 tahun damai (Firdaus yang akan datang), sampai masuk Yerusalem Baru.
Ini awasan bagi kita, ada yang masuk sorak sorai, ada yang masuk ratapan. Supaya tidak masuk ke dalam ratapan saat Yesus datang kedua kali, maka mulai sekarang kita harus banyak meratap supaya saat Yesus datang kedua kali, kita bisa masuk dalam sorak sorai dengan suara Haleluya di awan-awan yang permai.

Ada 3 macam ratapan:
  1. Ratapan dan tangisan dalam doa malam/ doa semalam suntuk supaya tidak masuk dalam kelaparan rohani.
    Ratapan 2:18-19
    2:18Berteriaklah kepada Tuhan dengan nyaring, hai, puteri Sion, cucurkanlah air mata bagaikan sungai siang dan malam; janganlah kauberikan dirimu istirahat, janganlah matamu tenang!
    2:19Bangunlah, mengeranglah pada malam hari, pada permulaan giliran jaga malam; curahkanlah isi hatimu bagaikan air di hadapan Tuhan, angkatlah tanganmu kepada-Nya demi hidup anak-anakmu, yang jatuh pingsan karena lapar di ujung-ujung jalan!

    Kelaparan rohani adalah kelaparan akan firman.

    Amos 8:11-14

    8:11“Sesungguhnya, waktu akan datang,” demikianlah firman Tuhan ALLAH, “Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.
    8:12Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.
    8:13Pada hari itu akan rebah lesu anak-anak dara yang cantik dan anak-anak teruna karena haus;
    8:14mereka yang bersumpah demi Asima, dewi Samaria dan yang berkata: Demi allahmu yang hidup, hai Dan! serta: Demi dewa kekasihmu yang hidup, hai Bersyeba! mereka itu akan rebah dan tidak akan bangkit-bangkit lagi.”

    Jika lapar secara rohani, tidak puas, akibatnya adalah banyak bersungut, ngomel, sampai rebah dan tidak bangkit. Artinya, jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba) dan kawin mengawinkan (dosa seks dengan berbagai ragamnya), mempertahankan dosa, hidup dalam dosa, enjoy dalam dosa, sampai binasa selamanya.

    Wahyu 5:4-5

    5:4Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorangpun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.
    5:5Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: “Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya.”

    Biarlah kita banyak meratap dan menangis untuk mendapatkan pembukaan firman (makanan rohani), menikmati dan mentaati pembukaan firman.
    Hasilnya adalah mengalami kebahagiaan Surga yang tidak bisa dipengaruhi oleh apa pun di dunia. Di mana ada pembukaan firman, di situ ada pembukaan jalan dari Tuhan, ada jalan keluar dari segala masalah, sampai yang mustahil sekali pun. Kita bisa hidup benar, hidup suci, sampai sempurna, sebab hanya kuasa firman yang bisa mengerem dosa.

  2. Ratapan dan tangisan dalam doa puasa supaya kita tetap bertahan melayani Tuhan sampai garis akhir (sampai meninggal dunia atau sampai Yesus datang kedua kali).
    Kisah Rasul 20:19-20, 24
    20:19dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan. Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami pencobaan dari pihak orang Yahudi yang mau membunuh aku.
    20:20Sungguhpun demikian aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumah kamu;
    20:24Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.

    2 Korintus 6:4-5

    6:4Sebaliknya, dalam segala hal kami menunjukkan, bahwa kami adalah pelayan Allah, yaitu: dalam menahan dengan penuh kesabaran dalam penderitaan, kesesakan dan kesukaran,
    6:5dalam menanggung dera, dalam penjara dan kerusuhan, dalam berjerih payah, dalam berjaga-jaga dan berpuasa;

    Tidak menghiraukan nyawa artinya tidak mau dihalangi oleh apa pun, berjuang sungguh-sungguh untuk bertahan dalam pelayanan.
    Mengapa kita harus meratap dan menangis dalam doa puasa? Sebab sepertiga bintang di langit akan diseret oleh ekor naga dan dicampakkan ke bumi.

    Wahyu 12:4a

    12:4Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. …

    Ekor naga menunjuk ajaran palsu.

    Yesaya 9:14

    9:14Tua-tua dan orang yang terpandang, itulah kepala, dan nabi yang mengajarkan dusta, itulah ekor.

    Ekor naga juga menunjuk pencobaan-pencobaan di segala bidang.
    Ekor naga juga menunjuk dosa seks/ kenajisan (di ekor naga terdapat alat reproduksi).
    Jadi kita harus menangis dan meratap dalam doa puasa supaya bertahan dalam pelayanan sampai garis akhir, tidak diseret oleh ekor naga.

    Wahyu 1:16

    1:16Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.

    Maka kita berada di dalam tangan kanan Tuhan.

    Mazmur 16:11
    16:11Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.

    Hasilnya: kita mengalami nikmat Tuhan senantiasa.

  3. Ratapan dan tangisan dalam doa penyembahan.
    Zakaria 12:10-14
    12:10“Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.
    12:11Pada waktu itu ratapan di Yerusalem akan sama besarnya dengan ratapan atas Hadad-Rimon di lembah Megido.
    12:12Negeri itu akan meratap, setiap kaum keluarga tersendiri; kaum keluarga keturunan Daud tersendiri dan isteri mereka tersendiri; kaum keluarga keturunan Natan tersendiri dan isteri mereka tersendiri;
    12:13kaum keluarga keturunan Lewi tersendiri dan isteri mereka tersendiri; kaum keluarga Simei tersendiri dan isteri mereka tersendiri;
    12:14juga segala kaum keluarga yang masih tinggal, setiap kaum keluarga tersendiri dan isteri mereka tersendiri.”

    Doa penyembahan secara berjemaah, secara keluarga, secara pribadi, untuk bisa memandang dan meratapi lambung Yesus yang tertikam, yang mengeluarkan darah dan air.

    Yohanes 19:34

    19:34tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

    Tanda darah menunjuk bertobat, berhenti berbuat dosa, kembali kepada Tuhan. Mati terhadap dosa.
    Tanda air menunjuk baptisan air. Baptisan air yang benar yaitu orang yang mati terhadap dosa (bertobat), dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit dalam hidup yang baru, hidup Surgawi. Kita mengalami pembaharuan, terutama pembaharuan hati.

    Yehezkiel 36:26-28
    36:26Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.
    36:27Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.
    36:28Dan kamu akan diam di dalam negeri yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu dan kamu akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu.

    Hati dibaharui menjadi taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara. Ini ciri kehidupan yang tergembala.
    Taat dengar-dengaran sama dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan, maka Tuhan akan mengulurkan tangan, kita hidup dalam tangan Tuhan. Hasilnya:
    1. Kita dibawa ke Kanaan, negeri yang penuh susu dan madu.
      Secara rohani, susu menunjuk pertumbuhan, madu menunjuk kekuatan. Artinya, kita bertumbuh secara rohani sampai kuat dan teguh hati. Tetap berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar. Tetap berharap Tuhan saat menghadapi masalah dan pencobaan. Tetap menyembah Tuhan. Maka kita dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, kegerakan pembangunan tubuh Kristus.
      Secara jasmani artinya kita hidup dalam kelimpahan, sampai bisa mengucap syukur. Tangan Tuhan mampu menjadikan semua baik dan indah pada waktunya.

      1 Tawarikh 19:13
      19:13Kuatkanlah hatimu dan marilah kita menguatkan hati untuk bangsa kita dan untuk kota-kota Allah kita. TUHAN kiranya melakukan yang baik di mata-Nya.”

    2. Ada kuasa kesembuhan, kita sehat secara jasmani dan rohani.
      Keluaran 15:26
      15:26firman-Nya: “Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan apa yang benar di mata-Nya, dan memasang telingamu kepada perintah-perintah-Nya dan tetap mengikuti segala ketetapan-Nya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit manapun, yang telah Kutimpakan kepada orang Mesir; sebab Aku Tuhanlah yang menyembuhkan engkau.”

    3. Tangan Tuhan sanggup meninggikan kita pada waktunya.
      1 Petrus 5:5-6
      5:5Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.”
      5:6Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

      Tangan Tuhan menjadikan kita berhasil pada waktunya.
      Tangan Tuhan membaharui kita sampai sempurna saat Yesus datang kedua kali, kita diangkat ke awan-awan yang permai, masuk pesta kawin Anak Domba, masuk kerajaan 1000 tahun damai, sampai masuk Yerusalem Baru.



Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 29 September 2017 (Jumat Malam)
    ... hidup . Nantikanlah TUHAN Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu Ya nantikanlah TUHAN Di sini kita belajar doa penyembahan yaitu mata memandang kepada Tuhan--'carilah wajah-Ku' dan mulut menyeru nama-Nya. Hasilnya Ayat Tuhan selalu menyertai kita sekalipun semua orang meninggalkan kita. Kita tidak sendiri tetapi Tuhan beserta kita semua. Ayat Tuhan menuntun kita di ...
  • Ibadah Doa Malang, 31 Juli 2018 (Selasa Sore)
    ... dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya. Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah. Saat Yesus mati di kayu salib dengan luka maka Pintu Tirai terobek. Jika dalam doa penyembahan kita mengalami tirai terobek perobekan daging maka kita mengalami lima luka Yesus terutama luka ke- untuk bangsa ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 14 Oktober 2018 (Minggu Siang)
    ... berkenan kepada-Nya dengan hormat dan takut. Praktik pertama kehidupan yang tidak tergoncangkan 'marilah kita mengucap syukur' mengucap syukur tidak kecewa putus asa dan meninggalkan Tuhan apapun yang sedang terjadi. Praktik kedua kehidupan yang tidak tergoncangkan 'beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya' beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 29 Oktober 2019 (Selasa Sore)
    ... dan menyesatkan banyak orang. . Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat sehingga sekiranya mungkin mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga. Istilah bercakap-cakap sendirian artinya kita harus menerima firman pengajaran secara pribadi untuk menghadapi kedatangan Tuhan kedua kali serta untuk menghadapi ...
  • Ibadah Persekutuan Malang III, 23 Maret 2023 (Kamis Sore)
    ... orang-orang yang tidak percaya yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah gambaran Allah. Waspada pada akhir zaman banyak hamba Tuhan pelayan Tuhan yang terpengaruh suasana kegelapan dunia sehingga keras hati menjadi buta rohani tidak bisa melihat cahaya Injil ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 23 Oktober 2016 (Minggu Siang)
    ... disukai tuannya yang telah menyediakannya bagi dirinya sendiri maka haruslah tuannya itu mengizinkan ia ditebus tuannya itu tidak berhak untuk menjualnya kepada bangsa asing karena ia memungkiri janjinya kepada perempuan itu. Kita bandingkan dengan Wahyu gt tentang . orang itulah inti mempelai wanita TUHAN dari dua belas suku Israel. Wahyu - ...
  • Ibadah Doa Malang, 01 Oktober 2024 (Selasa Sore)
    ... melupakan aku. Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya Sekalipun dia melupakannya Aku tidak akan melupakan engkau. Lihat Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku. ayat Tangan belas kasih Tuhan sanggup melindungi memelihara kita di tengah kesulitan dunia menyelesaikan semua ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 22 Januari 2015 (Kamis Sore)
    ... Alkitab. 'yang kamu terima dari kami' artinya dalam keyakinan penuh dan ketegasan terhadap firman pengajaran yang benar yang sudah kita alami. Sebab banyak ajaran lain yang tidak benar. Proses berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran Mendengar firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus baik secara ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 09 Juli 2012 (Senin Sore)
    ... . Kalau tirai terobek maka akan terlihat ruangan maha suci dimana ada tabut perjanjian didalamnya. Tabut perjanjian terdiri dari bagian besar Keluaran - . Juga engkau harus membuat tutup pendamaian dari emas murni dua setengah hasta panjangnya dan satu setengah hasta lebarnya. . Dan haruslah kaubuat dua kerub dari emas kaubuatlah itu ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 27 Oktober 2024 (Minggu Siang)
    ... melayani. Yang sudah melayani jangan berhenti. Seorang imam dan raja tidak bisa dihalangi oleh apapun dan siapapun juga termasuk oleh Setan sekalipun sehingga kita bisa melayani dengan setia dan benar sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau Yesus datang kembali bahkan selamanya di Yerusalem baru. Kalau seorang imam dan raja meninggal dunia ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.