RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 04 Juni 2012 (Senin Sore)
Matius
27: =
dalam Tabernakel, terkena pada 7
kali percikan darah di
atas
tabut perjanjian/tutup pendamaian=
sengsara yang dialami oleh Yesus sampai... Ibadah Doa Puasa Malang Session II, 21 Januari 2014 (Selasa Siang)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Keluaran 4:18-31 tentang Musa kembali ke... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 21 Juli 2018 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam
kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Dalam injil Lukas 12,
ada lima tabiat daging yang... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 24 Januari 2011 (Senin Sore)
Pembicara: Pdt. Mikha Sanda Toding
Matius 7:
1-6 7:1. "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak
dihakimi. 7:2. Karena dengan penghakiman... Ibadah Doa Malang, 14 September 2010 (Selasa Sore)
Matius 25:16-30 menunjuk SIKAP TERHADAP TALENTA. Setelah kita menerima talenta, kita harus menjaganya... Ibadah Doa Surabaya, 14 Maret 2012 (Rabu Sore)
Matius
27 = Yesus
diserahkan kepada Pilatus sampai Yesus disalibkan dan Yesus
dikuburkan.
Dalam
susunan Tabernakel ini terkena kepada 7
percikan... Ibadah Raya Malang, 06 Januari 2013 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Matius 28 secara keseluruhan menunjuk pada... Ibadah Raya Malang, 07 Desember 2014 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 2-3 dalam susunan Tabernakel menunjuk... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 04 Juli 2016 (Senin Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 25 Mei 2009 (Senin Sore)
Pembicara: Pdt. Mikha Sanda Toding
Matius 5:
pasal 5-7 merupakan 10 hukum perjanjian baru:
ay. 21-26: hukum... Ibadah Raya Malang, 25 Oktober 2009 (Minggu Pagi)
Matius 24:36-44 adalah nubuat ketujuh tentang HUKUMAN ATAS DUNIA PADA SAAT... Ibadah Doa Ucapan Syukur Surabaya, 28 Desember 2009 (Senin Sore)
1 Tesalonika 5: 18
Kita harus mengucap syukur dalam segala hal.
3 hal... Ibadah Doa Malam Surabaya, 21 Juni 2017 (Rabu Malam)
Melanjutkan ibadah doa tadi, tugas bangsa kafir bekerja di kebun
anggur satu jam adalah beribadah melayani... Ibadah Doa Semalam Suntuk Session II Malang, 08 Juli 2015 (Rabu Dini Hari)
Salam
sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Keluaran 27:3 27:3
Juga harus engkau membuat... Ibadah Tutup Buka Tahun, 31 Desember 2008 (Rabu Malam)
Matius 24:29-31 adalah keadaan pada waktu kedatangan Yesus kedua kali, ada 3 keadaan:
TRANSKRIP LENGKAP
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 17 September 2014)
Tayang: 29 April 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 15 September 2014)
Tayang: 29 April 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 14 September 2014)
Tayang: 24 Maret 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 September 2014)
Tayang: 06 Maret 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Raya Surabaya, 03 Februari 2019 (Minggu Siang)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera,
kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di
tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu
9: =>
sangkakala kelima dan keenam. Penghukuman sangkakala adalah
penghukuman dari Anak Allah atas dunia yang hidup dalam dosa; menolak
bunyi sangkakala; firman yang keras, yang diulang-ulang untuk
menyucikan hidup kita sampai sempurna.
Dalam
susunan Tabernakel, Wahyu
9 terkena pada pada dua loh
batu. Dua
loh batu terbagi menjadi dua bagian:
-
Loh
batu pertama: berisi empat hukum, yaitu mengasihi Tuhan dengan
segenap tubuh, jiwa, dan roh; mengasihi Tuhan lebih dari
semua.
Yohanes 14: 15 14:15.
"Jikalau
kamu mengasihi
Aku,
kamu akan menuruti
segala perintah-Ku.
Praktik
mengasihi Tuhan: taat dengar-dengaran pada perintah Tuhan--firman
pengajaran yang diulang-ulang; bunyi sangkakala.
-
Loh batu kedua: berisi
enam hukum, yaitu mengasihi sesama seperti diri sendiri.
Matius
24: 12 24:12.
Dan
karena makin bertambahnya
kedurhakaan,
maka kasih
kebanyakan orang akan menjadi dingin.
Kita
harus waspada, pada akhir zaman terjadi musim dingin rohani; kasih
menjadi dingin, dan kedurhakaan/dosa bertambah-tambah. Musim dingin
jasmani sudah dahsyat, apalagi musim dingin rohani. Praktiknya--tanpa
dua loh batu--:
-
Tidak mengasihi Tuhan=
tidak taat dengar-dengaran; menolak bunyi sangkakala; menolak
penyucian; melawan Tuhan; senang hidup dalam dosa sampai puncaknya
dosa, yaitu dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba), dan kawin
mengawinkan (dosa percabulan dengan berbagai ragamnya).
-
Tidak mengasihi sesama=
timbul kebencian tanpa alasan, penganiayaan, sampai pembunuhan.
Kasih
menjadi dingin juga melanda gereja Tuhan,
salah satu contoh: hamba Tuhan yang merasa melayani Tuhan tetapi ia
membenci, menganiaya, dan membunuh--melayani Tuhan tanpa kasih--,
itulah Saulus. Merasa
melayani Tuhan tetapi kalau tanpa kasih--mulai ada iri hati, rasa
tidak suka, kebencian, akhirnya akan mengucilkan, menganiaya, bahkan
membunuh, sampai pembunuhan besar-besaran pada zaman antikris selama
tiga setengah tahun. Cikal
bakalnya dari tanpa kasih--tidak
disadari kalau tidak ada kasih.
Kisah
Rasul 9: 1 9:1.
Sementara
itu berkobar-kobar
hati Saulus
untuk mengancam
dan membunuh murid-murid Tuhan.
Ia menghadap Imam Besar,
'mengancam
dan membunuh murid-murid Tuhan'=
kebencian; tanpa kasih. Kalau dilanjutkan, akibatnya:
mengalami penghukuman sangkakala atas dunia, sampai hukuman neraka
selamanya.
Tetapi bersyukur, Saulus menerima kasih karunia
Tuhan yang besar--dua loh batu--dan hidup dalam kasih karunia Tuhan,
sehingga berubah menjadi rasul Paulus yang dipakai Tuhan. Kasih
karunia adalah pemberian Tuhan kepada orang yang sebenarnya tidak
layak untuk menerimanya.
1
Timotius 1: 12-15 1:12.
Aku
bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan
kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini
kepadaku-- 1:13.
aku
yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang
ganas, tetapi aku
telah dikasihani-Nya,
karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar
iman. 1:14.
Malah
kasih
karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya
kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus. 1:15.
Perkataan
ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus Yesus datang
ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa," dan di antara
mereka akulah yang paling berdosa.
Sebenarnya
krisis kasih melanda dunia, tetapi kita harus hati-hati karena juga
melanda gereja Tuhan--berkobar-kobar untuk melayani tetapi membunuh
karena tanpa kasih. Ini yang bahaya! Seringkali tidak sadar, merasa
sudah melayani, tetapi sebenarnya menghancurkan tubuh Kristus karena
tanpa kasih. Manusia daging memang tidak punya kasih tetapi hanya
keinginan, ambisi, emosi, dan hawa nafsu daging. Kasih
hanya bisa kita terima dari Tuhan,
tidak ada yang lain--'Allah
adalah kasih'.
Praktik
menerima kasih karunia dan hidup di dalamnya:
-
1
Timotius 1: 15
1:15.
Perkataan
ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus
Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa,"
dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.
Praktik
pertama
menerima kasih karunia dan hidup di dalamnya: menerima
keselamatan dari Tuhan sekalipun kita manusia paling berdosa.
Jadi tidak ada alasan untuk tidak diselamatkan.
Proses
menerima keselamatan:
- Percaya
Yesus
lewat mendengarkan firman Kristus--firman yang diurapi Roh
Kudus.
Kalau bisa mendengar firman, itu adalah kasih Tuhan yang
membuat kita gemar mendengar firman. Kalau tidak suka mendengar
firman, berarti ia sudah dingin biarpun ia suka menyanyi atau main
musik.
- 'dengan
hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku
dan diselamatkan '=
bertobat--mati
terhadap dosa--, artinya:
- Berhenti
berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan= mengaku
dosa
kepada Tuhan dan sesama, jika diampuni jangan berbuat dosa
lagi.
Siapapun kita, sekalipun manusia paling berdosa, tidak
masalah, yang penting dengar firman.
Bukan berarti saya
setuju orang berdosa, tetapi sampai detik ini, yang penting dengar
firman, Tuhan mau memberikan kasih karunia-Nya, supaya kita hidup
di dalamnya; kita menerima keselamatan dan bertobat.
- Kalau
sudah merasa paling berdosa, berarti kita tidak bisa menghakimi
orang lain, malah mengampuni
dosa orang lain dan melupakannya.
-
Baptisan
air.
Kisah
Rasul 9: 17-18 9:17.
Lalu
pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan
tangannya ke atas Saulus, katanya: "Saulus, saudaraku, Tuhan
Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau
lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat
lagi dan penuh
dengan Roh Kudus." 9:18.
Dan
seketika itu juga seolah-olah selaput gugur dari matanya, sehingga
ia dapat melihat lagi. Ia
bangun lalu dibaptis.
Saulus
juga menerima baptisan air dan baptisan Roh Kudus. Ini adalah
pengecualian--prosedur yang wajar adalah percaya Yesus, bertobat,
baptisan air, baru menerima baptisan Roh Kudus. Ada juga yang
seperti rasul Paulus, yaitu ditumpangi tangan atau ikut berdoa lalu
kepenuhan Roh Kudus lebih dulu. Kalau terjadi seperti itu, gembala
harus membawa dia masuk baptisan air.
Roma
6: 2, 4 6:2.
Sekali-kali
tidak! Bukankah kita telah mati
bagi dosa,
bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya? 6:4.
Dengan
demikian kita telah dikuburkan
bersama-sama dengan Dia oleh
baptisan
dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan
dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan
hidup dalam hidup yang baru.
Syarat
baptisan air yang benar: percaya dan bertobat; mati terhadap
dosa--tidak mengulangi dosa sendiri, ditambah dengan mengampuni
dosa orang lain dan melupakannya. Pelaksanaan
baptisan air yang benar adalah orang yang sudah percaya Yesus dan
bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama
Yesus dan bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus sehingga
mendapatkan hidup baru/hidup sorgawi yaitu mengalami baptisan
Roh Kudus--setelah
Yesus dibaptis, Roh Kudus turun ke atas-Nya--,
sehingga kita bisa hidup
dalam kebenaran.
Hidup
benar sama dengan selamat dan diberkati Tuhan,
bukan dikutuk lagi; tidak ada hukuman lagi. Tidak benar sama
dengan tidak selamat. Setelah selamat dan diberkati Tuhan, kita
harus menjadi
berkat bagi orang lain.
1
Timotius 1: 16 1:16.
Tetapi
justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai
orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh
kesabaran-Nya. Dengan
demikian aku menjadi contoh bagi mereka
yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang
kekal.
'aku
menjadi contoh'=
menjadi berkat; sama dengan menjadi
teladan
bagi yang lain. Sesudah baptisan, tugas kita adalah hidup benar;
menjadi teladan mulai dari teladan
iman--kebenaran
adalah iman.
Ibrani
13: 7-9 13:7.
Ingatlah
akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah
kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah
iman mereka. 13:8.
Yesus
Kristus tetap sama,
baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya. 13:9.
Janganlah
kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing.
Sebab yang baik ialah, bahwa hati kamu diperkuat dengan kasih
karunia dan bukan dengan pelbagai makanan yang tidak memberi faedah
kepada mereka yang menuruti aturan-aturan makanan macam
itu.
'pemimpin-pemimpin
kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu'=
gembala. Tugas pokok gembala adalah menyampaikan firman dengan
sungguh-sungguh, setelah itu baru pelayanan lainnya yaitu doa
penyahutan termasuk ibadah kunjungan. Kalau tidak mau menyampaikan
firman, dia bukan gembala. Teladan iman berasal dari
Yesus.
Menjadi teladan iman bagi yang lain, artinya:
- Segala
aspek hidup kita harus benar.
Kalau perkara kecil saja tidak
bisa benar, tidak mungkin bisa benar pada perkara yang
besar. Tuhan berkata: Carilah
dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya.
Kerajaan sorga adalah kebenaran, kalau tidak benar, tidak mungkin
masuk sorga.
- Hanya
percaya dan berharap Yesus saat menghadapi pencobaan. Jangan jauh
dari Tuhan! Kalau jauh dari Tuhan mau berharap siapa? Manusia
terbatas untuk menolong, tetapi Tuhan tidak terbatas.
- 'Yesus
Kristus tetap sama; janganlah kamu disesatkan oleh berbagai-bagai
ajaran asing'=
Yesus tidak berubah-ubah dalam pengajaran yang benar. Jangan
merubah alkitab, artinya tetap berpegang teguh pada pengajaran
yang benar dan taat dengar-dengaran.
Dulu
manusia diciptakan menurut gambar dan teladan Allah. Tetapi karena
berbuat dosa, gambar dan teladan Allah hilang. Sekarang lewat kasih
karunia Tuhan, kalau kita hidup benar, hanya percaya dan berharap
Tuhan saat menghadapi pencobaan, dan berpegang teguh pada
pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran, kita akan
dikembalikan
pada gambar dan teladan Allah Tritunggal.
Karena itu, teladan iman adalah Yesus.
Kejadian
1: 26 1:26.
Berfirmanlah
Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan
rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut(di
kitab wahyu sudah menjadi binatang buas dari laut)
dan burung-burung di udara(di
kitab wahyu sudah menjadi naga di udara)
dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang
melata yang merayap di bumi(di
kitab wahyu sudah menjadi binatang buas di bumi)."
(terjemahan
lama) 1:26. Maka firman Allah: Baiklah Kita menjadikan manusia
atas peta dan atas teladan
Kita,
supaya diperintahkannya segala ikan yang di dalam laut dan segala
unggas yang di udara dan segala binatang yang jinak dan seisi bumi
dan segala binatang pelata yang menjalar di tanah.
'ikan-ikan
di laut(di
kitab wahyu sudah menjadi binatang buas dari laut)
dan burung-burung di udara(di
kitab wahyu sudah menjadi naga di udara)
dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang
melata yang merayap di bumi(di
kitab wahyu sudah menjadi binatang buas di bumi)'=
setan tritunggal. Dulu manusia sama dengan Tuhan bisa
menaklukkan binatang-binatang ini, tetapi karena berbuat dosa,
manusia kehilangan teladan Allah, sehingga hari-hari ini manusia
ditaklukkan oleh setan tritunggal..
Oleh karena itu kita
harus kembali pada gambar dan teladan Allah Tritunggal lewat hidup
benar--selamat, diberkati, dan menjadi berkat--, kemudian menjadi
teladan iman, sehingga kita menerima
kuasa Yesus
yang tidak berubah dari dulu, sekarang, sampai selamanya. Manusia
memang bertambah pintar, tetapi tidak mampu menghadapi setan
tritunggal. Harus kembali pada teladan iman, baru bisa menang atas
setan tritunggal!
Kalau setan tritunggal dikalahkan, berarti
kita
kembali pada suasana Firdaus.
Mari,
kembali pada keselamatan--hidup benar, selamat, diberkati, dan
menjadi berkat, kemudian menjadi teladan iman. Kita menaklukkan
setan tritunggal, dan kita kembali pada suasana Firdaus.
Mengapa
hidup pahit getir?
Periksa, teladan siapa yang kita contoh! Kalau teladannya setan,
hidup kita akan pahit getir. Jangan percaya setan! Dia bilang: enak,
tetapi di balik itu hanya pahit getir, susah payah, dan kehancuran.
Kalau memilih teladan Tuhan: kebenaran dan menjadi teladan
iman, kita akan mengalami suasana Firdaus.
-
1
Timotius 1: 12
1:12.
Aku
bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus,
Tuhan kita, karena Ia menganggap
aku setia
dan mempercayakan
pelayanan ini kepadaku--
Praktik
kedua
menerima kasih karunia dan hidup di dalamnya: menjadi
hamba/pelayan Tuhan yang setia dan dapat dipercaya;
hamba/pelayan Tuhan yang beribadah melayani Tuhan dengan setia dan
dapat dipercaya.
Efesus
4: 8-12 4:8.
Itulah
sebabnya kata nas: "Tatkala Ia
naik
ke tempat tinggi, Ia membawa
tawanan-tawanan;
Ia memberikan
pemberian-pemberian
kepada manusia." 4:9.
Bukankah
"Ia telah naik" berarti, bahwa Ia
juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah? 4:10.
Ia
yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari
pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu. 4:11.
Dan
Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik
pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan
pengajar-pengajar, 4:12.
untuk
memperlengkapi
orang-orang kudus
bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan
tubuh Kristus,
Ayat
11= jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus. Kasih
karunia Tuhan adalah:
- Yesus
turun
ke bagian bumi paling bawah--alam maut; mati di kayu salib--untuk
melepaskan tawanan dosa, bahkan orang yang paling berdosa, supaya
diselamatkan dan menjadi teladan iman--diberkati dan menjadi
berkat.
- Yesus
bangkit dan naik
ke sorga untuk memberikan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus
kepada kita yang sudah selamat; sama dengan mengangkat kita menjadi
imam dan raja yang dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh
Kristus yang sempurna.
Sebelum
menerima kasih karunia--tanpa kasih--, pelayanan Saulus masih
seperti dalam kisah rasul 9. Kisah
Rasul 9: 1-2, 4-5 9:1.
Sementara
itu berkobar-kobar
hati Saulus
untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam
Besar, 9:2.
dan
meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis
Yahudi di Damsyik, supaya, jika ia menemukan laki-laki atau
perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan
membawa mereka ke Yerusalem. 9:4.
Ia
rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata
kepadanya: "Saulus, Saulus, mengapakah
engkau menganiaya Aku?" 9:5.
Jawab
Saulus: "Siapakah Engkau, Tuhan?" Kata-Nya: "Akulah
Yesus yang kauaniaya itu.
'berkobar-kobar
hati Saulus'=
hati-hati, sekarang semangat karena dapat uang di mana-mana--tanpa
kasih--, apalagi ada iri hati, kebencian, mengancam, sampai
membunuh. 'mengapakah
engkau menganiaya Aku?'=
yang dianiaya adalah orang yang percaya Yesus, tetapi Yesus berkata:
mengapakah
engkau menganiaya Aku?
"Ini
bukan bertentangan. Hati-hati! Saya pernah diberitahu seseorang, ada
seorang Doktor yang pindah dari agama kristen karena membaca kitab
kisah para rasul. Ini bukan bertentangan, tetapi ayat harus
dibukakan, bukan ditafsirkan. Kalau dibukakan, pasti cocok semuanya.
Di sini, Yesus mengatakan: mengapakah
engkau menganiaya Aku?,
artinya menganiaya tubuh Kristus. Dia adalah Kepala, dan kita
tubuh-Nya."
Tanpa
kasih, pelayanan Saulus ditandai dengan kebencian, iri dan
lain-lain, sekalipun terlihat berkobar-kobar. Ia bukan membangun
tetapi merusak
tubuh Kristus, dan ia sendiri akan dibinasakan oleh Tuhan--'Jika
ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan
dia.' Hati-hati!
Sekalipun kita kelihatan semangat melayani, tetapi kalau ada iri,
kebencian, rasa tidak suka, kita sedang merusak tubuh Kristus, dan
kita sedang dibinasakan.
Hati-hati! Pelayanan pembangunan
tubuh Kristus dimulai dari nikah. Kalau ada kebencian dalam nikah,
justru merusak. Kemudian dalam penggembalaan.
Syarat
melayani:
setia dan dapat dipercaya, artinya:
- Setia
dan benar.
kalau
tidak benar, tidak akan bisa dipercaya.
"Saya
punya pengalaman waktu dulu masih pengerja. Saya disuruh menerima
telepon oleh om Pong. Setelah itu mulai disuruh membuat surat.
Pertama kali surat dicek terus, lama-lama beliau tahu saya tidak
pernah salah--saya periksa sendiri dibantu tante-tante di jalan
Johor, tidak ada salahnya, baru dikirim--, sudah tidak diperiksa
lagi. Itulah setia dan benar. seperti tangan kita, dari dulu setia
dan benar. saya mau minum, saya percaya, tidak pikir-pikir lagi:
Tangan ini bisa tidak ya?, tetapi langsung minum. Itulah gambaran
dari setia dan dapat dipercaya."
Suami,
isteri, dan anak-anak harus setia dan benar, baru dapat dipercaya.
- Setia
dan baik.
Sudah
setia tetapi tidak baik, tidak ada gunanya. Jangan jahat! Suami
jangan bentak-bentak isteri! Yang baik-baik semuanya.
- Setia
berkobar-kobar.
Jangan lamban!
"Misalnya
saya percaya tangan bisa mengambil air minum, tetapi gerak
tangannya lamban, sehingga lama untuk minum. Tidak kuat juga
kita."
Tidak
benar tetapi semangat, bahaya, akhirnya malah membunuh seperti
Saulus.
Inilah
pelayanan kita, mulai dari dalam nikah, yaitu setia dan dapat
dipercaya.
"Misalnya
suami berkata kepada isteri: Tolong buatkan kopi karena sudah hampir
terlambat ke kantor. Jam dua belas baru dibuatkan. Terlambat!
Lama-lama digantikan orang di kantor. Mari berkobar selalu! Dulu
waktu saya jadi guru di Petra, salah satu guru wanita yang jauh
lebih tua dari saya, selalu menasihati: Wanita tidak boleh kelihatan
sakit di depan suami, tetapi harus semangat terus. Begitu juga kita
dengan Tuhan. Tuhan adalah Mempelai Pria dan kita mempelai
wanita-Nya. Jadi kita harus terus semangat--berkobar-kobar yang
benar, bukan seperti Saulus."
Perbaiki
semuanya termasuk pelayanan! 1
Petrus 2: 5 2:5.
Dan
biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu
hidup
untuk pembangunan suatu rumah
rohani,
bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani
yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
'rumah
rohani'=
tubuh Kristus. Kalau kita melayani sungguh-sungguh kita
akan menjadi batu
hidup.
Seorang
iman--hamba/pelayan Tuhan--yang dipakai dalam pelayanan tubuh
Kristus dengan setia dan dapat dipercaya--setia benar, setia baik,
dan setia berkobar--, akan menjadi batu hidup. Batu hidup= hidup
dari kasih Allah,
sehingga kita bisa hidup di manapun, kapanpun, situasi apapun,
bahkan sampai hidup kekal--masa depan indah (batu hidup sama dengan
batu indah). Nanti di sorga pekerjaan kita adalah beribadah
melayani. Kalau sekarang tidak mau, bagaimana bisa tahan di
sorga?
Mari layani Tuhan! Jangan ragu-ragu, tetapi kita
meningkat. Ikan meningkat jadi binatang buas di laut, burung jadi
naga di udara. Kalau kita tidak mau meningkat, malah turun, gawat.
Kita juga harus meningkat! Dulunya jemaat biasa, sekarang
tergembala, setelah itu diangkat menjadi imam dan raja yang setia
dan dapat dipercaya. Itu urusan kita, selanjutnya kasih Tuhan yang
menolong; kita hidup dari kasih Tuhan. Kita hanya berusaha,
selanjutnya tangan kasih karunia Tuhan yang besar, yang menentukan
semuanya. Apa yang tidak bisa kita jangkau, bisa Tuhan jangkau tepat
pada waktunya.
Terima keselamatan--percaya, bertobat, dan
baptis air (hidup benar dan jadi teladan iman), kita akan mengalami
suasana Firdaus--, kemudian menjadi imam dan raja yang setia dan
dapat dipercaya--batu hidup dan batu indah. Kita hanya berkata: Kok
bisa, ya? Tangan
Tuhan yang menentukan sampai semua menjadi indah pada
waktunya.
Sebaliknya,
Yudas Iskariot tidak bisa dipercaya soal uang, tidak ada
indahnya--perutnya pecah dan isi perutnya terburai ke luar. Yudas
adalah seorang bendahara. Menjadi bendahara adalah kepercayaan
besar, tetapi yang diurus adalah perkara kecil--di dalam alkitab
uang adalah perkara kecil. Karena itu kalau gereja sampai ribut
karena masalah uang, salah besar, tidak ada firman di sana karena
firman adalah perkara besar. Kalau ada firman--perkara
besar--uang akan tambah kecil; tambah tak berarti.
Yudas
salah, sehingga tidak ada keindahan padanya. Hati-hati, dahulu
ia termasuk bilangan rasul-rasul.
"Mari
kita saling menasihati. Ingat anak, suami, isteri! Dahulu
melayani, sekarang mari aktif kembali."
-
1
Timotius 1: 17
1:17.
Hormat
dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman,
Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Amin.
Praktik
ketiga
menerima kasih karunia dan hidup di dalamnya: menyembah
Yesus
dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga
yang segera datang kembali kedua kali--puncak ibadah
pelayanan. Tadinya penghujat dan pemfitnah, tetapi bisa jadi
penyembah.
Wahyu
19: 6 19:6.
Lalu
aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti
desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya!
Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah
menjadi raja.
Penyembahan
kepada Yesus adalah penyembahan dengan kata: Haleluya. Dia
yang memiliki segala kuasa, kekuatan, dan segala-galanya. Kita
menyembah Dia--mata memandang Dia, mulut berkata-kata (berseru), dan
tangan diangkat kepada-Nya (berserah).
Berseru dan berserah=
menyerahkan
segala kekurangan dan kelemahan kita baik jasmani maupun rohani
kepada Dia. Yang
penting jangan salah langkah, tetapi sungguh-sungguh hidup dalam
kebenaran, menjadi teladan iman--jangan salah menggunakan berkat--,
kemudian layani Dia sungguh-sungguh--Dia yang menjamin semuanya--,
dan terakhir sembah Dia. Kesempatan! Sementara Dia tampil dengan
segala kekuatan, kekuasaan, kekayaan, dan apapun yang kita butuhkan,
mari kita memandang Dia, berseru dan berserah kepada-Nya;
tunjukkanlah kelemahan secara jasmani--ekonomi, sekolah, dan secara
rohani--tidak kuat menghadapi dosa, nikah dan sebagainya.
Tuhan
akan mengulurkan tangan kepada kita. Hasilnya:
-
Yesaya
43: 15-16
43:15.
Akulah
TUHAN, Yang Mahakudus, Allahmu, Rajamu, yang menciptakan
Israel." 43:16. Beginilah firman TUHAN, yang telah membuat
jalan melalui laut
dan melalui air yang hebat,
Musa
pemimpin yang hebat, tetapi tidak bisa menghadapi laut Kolsom--Musa
menghadapi kelemahan
dan kekurangan secara jasmani.
Hanya satu kata: Mati!
Tetapi untunglah ia mengulurkan tangan sesuai dengan perintah
Tuhan.
Mungkin selama ini kita gengsi untuk mengulurkan
tangan karena kita seorang pemimpin, tetapi mari kita mencontoh
Musa.
Hasil pertama: laut
terbelah,
artinya yang mustahil menjadi tidak mustahil; ada masa depan yang
berhasil dan indah. Ada jaminan dari Tuhan.
-
Yesaya
6: 5-8
6:5.
Lalu
kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang
najis
bibir,
dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun
mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam." 6:6.
Tetapi
seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya
ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah. 6:7.
Ia
menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini
telah menyentuh bibirmu,
maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni." 6:8.
Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan
Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku:
"Ini
aku, utuslah aku!"
Kalau
hati dan mulut najis, berarti semua najis--cemar. Nabi Yesaya
sebenarnya orang yang najis bibir--kelemahan
dan kekurangan secara rohani--tetapi
untung ia bisa melihat Sang Raja. Bagaimana bisa melihat Raja?
Selamat dulu--hidup benar dan menjadi teladan iman--, kemudian
layani Tuhan sebagai imam dan raja, baru bisa melihat Sang Raja.
Itulah urutannya.
Hasil kedua: Tuhan
menyucikan bahkan memakai kita--
'"Siapakah
yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka
sahutku: "Ini
aku, utuslah aku!"'.
-
Lukas
23: 40-43
23:40.
Tetapi
yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut,
juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang
sama? 23:41.
Kita
memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang
setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat
sesuatu yang salah." 23:42.
Lalu
ia berkata: "Yesus,
ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja." 23:43.
Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari
ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam
Firdaus."
Penjahat
ini gambaran dari kehidupan yang menghadapi kelemahan
dan kekurangan secara jasmani
dan rohani--sudah
tidak ada harapan lagi.
'Kita
memang selayaknya dihukum; Yesus,
ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja'=
mengaku dosa sama dengan memandang Yesus sebagai Raja. Untuk
melihat Raja memang harus menerima keselamatan--hidup benar dan
menjadi teladan iman--, kemudian menjadi imam dan raja--melayani
dengan setia dan dapat dipercaya--, baru bisa menyembah Sang
Raja.
Tetapi jalur khusus seperti penjahat ini, ia percaya
dan mengaku, sekalipun tidak dibaptis. Mungkin kita bukan imam atau
siapapun tetapi hanya seperti penjahat, tidak ada harapan, jasmani
dan rohani hancur-hancuran, nikah dan buah nikah juga
hancur-hancuran. Masih bisa! Kita tinggal mengaku dosa kepada
Tuhan, dan mohon kuasa-Nya yang tak terbatas.
Hasil ketiga:
kita merasa suasana Firdaus; pintu
Firdaus terbuka bagi kita.
Serahkan segala
kelemahan dan kekurangan kepada Tuhan! Kita menerima kasih
karunia-Nya. Kasihi Dia lewat selamat, menjadi teladan iman--hidup
benar--, menjadi imam-imam, dan menyembah Dia.
Adakah kasih
Tuhan dalam kita? Adakah dua loh batu--kasih karunia--? Tetapkah kita
bertahan atau masuk musim dingin? Kalau butuh kasih-Nya, mohon kepada
Tuhan. Ini kuncinya. Saulus, penjahat paling berdosa tetapi bisa
menjadi Paulus yang bisa menyembah Tuhan karena ia disentuh oleh
kasih karunia. Tadinya dia membunuh orang-orang, tetapi akhirnya
ia rela dibunuh untuk Tuhan.
Rasakan kasih itu dicurahkan!
Apapun keadaan kita, kita bisa mengucap syukur karena kasih-Nya
besar. Kembali hidup benar dan menjadi teladan iman, kemudian menjadi
imam yang setia dan dapat dipercaya, dan hanya menyembah Sang
Raja--berseru dan berserah hanya kepada Dia, bukan pada yang
lain.
Kalau tidak ada yang tahu, sudah tepat, kesempatan hanya
Tuhan yang tahu. Semua yang ada di dunia terbatas, tetapi kasih Tuhan
tidak terbatas.
Tuhan memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|