RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Doa Malam Session II Malang, 08 Maret 2011 (Rabu Dini Hari)
Keluaran 12:8 12:8 Dagingnya harus dimakan mereka pada malam... Ibadah Raya Malang, 06 Februari 2011 (Minggu Pagi)
Matius 26 dalam susunan Tabernakel (Kerajaan Surga) terkena pada buli-buli emas berisi manna.
Di... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 28 Februari 2011 (Senin Sore)
Matius
26: 6-13 26:6.
Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, 26:7.
datanglah seorang perempuan kepada-Nya membawa... Ibadah Raya Malang, 13 Maret 2016 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 3:14-22 adalah tentang sidang jemaat... Ibadah Doa Malang, 03 November 2015 (Selasa Sore)
Bersamaan
dengan Ibadah Doa Puasa Session III
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita
Yesus Kristus.
Wahyu... Ibadah Raya Surabaya, 16 Januari 2011 (Minggu Sore)
Matius 26: = secara keseluruhan (ay. 1-75), dalam susunan
Tabernakel, terkena pada buli-buli emas berisi manna.
Kita
sudah mempelajari,... Ibadah Kaum Muda Remaja, 24 Maret 2012 (Sabtu Sore)
Lukas 1:46-56 berjudul 'Nyanyian pujian Maria'.
Isinya: Ayat 46-50: penyerahan diri sepenuh.Ayat 51-55:... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 27 April 2015 (Senin Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Natal Kaum Muda Remaja Surabaya, 22 Desember 2018 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas
12: 58-59; perikop: menilai zaman 12:58.
Sebab, jikalau engkau... Ibadah Doa Surabaya, 23 Februari 2011 (Rabu Sore)
Pembicara:
Pdt. Mikha Sanda Toding
Matius
7:7-11 7:7. "Mintalah, maka akan diberikan
kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka
pintu... Ibadah Doa Malang, 05 Desember 2019 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 10:1-3 10:1. Dan
aku melihat seorang... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 01 September 2014 (Senin Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai... Ibadah Persekutuan Ciawi I, 24 Juni 2009 (Rabu Sore)
Wahyu 21: 5 "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru"Dulu, manusia diciptakan sama dengan Tuhan dan ditempatkan... Ibadah Doa Malam Surabaya, 06 Mei 2015 (Rabu Malam)
Kita
menghadapi tugas yang sudah dekat pada hari Jumat yang akan datang,
kita berdoa memohon kekuatan dari... Ibadah Doa Malam Session II Malang, 24 Oktober 2012 (Rabu Dini Hari)
Keluaran 1:1-4 1:1 Inilah nama para anak Israel yang datang ke Mesir bersama-sama dengan Yakub; mereka...
TRANSKRIP LENGKAP
Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 16 Februari 2019 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas
13: 6 => perumpamaan tentang pohon ara yang tidak
berbuah 13:6. Lalu
Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon
ara yang tumbuh di kebun
anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia
tidak menemukannya.
Ada dua posisi dari pohon ara:
-
Matius 21: 18-19
21:18.
Pada pagi-pagi hari dalam
perjalanan-Nya kembali ke kota, Yesus merasa lapar. 21:19. Dekat
jalan Ia melihat pohon ara
lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu
selain daun-daun saja.
Kata-Nya kepada pohon itu: "Engkau tidak akan berbuah lagi
selama-lamanya!" Dan seketika itu juga keringlah pohon ara
itu.
Yang pertama: pohon ara ditanam di pinggir
jalan dan tidak berbuah. Sudah berdaun lebat
tetapi tidak berbuah.
-
Lukas 13: 6-9
13:6.
Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini:
"Seorang mempunyai pohon
ara yang tumbuh di kebun anggurnya,
dan ia datang untuk mencari buah
pada pohon itu, tetapi ia tidak
menemukannya. 13:7.
Lalu ia berkata kepada pengurus kebun
anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara
ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia
hidup di tanah ini dengan percuma! 13:8.
Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia
tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan
memberi pupuk kepadanya, 13:9.
mungkin tahun depan ia berbuah; jika
tidak, tebanglah dia!"
Yang kedua: pohon
ara ditanam di kebun anggur (dirawat) tetapi
tidak berbuah juga.
Ini yang harus kita waspadai. AD.
1. Pohon ara ditanam di
pinggir jalan; sudah
berdaun lebat tetapi tidak berbuah sehingga Yesus lapar. Di
pinggir jalan= tidak tergembala; beredar-edar, sehingga tidak
berbuah.
Berdaun berarti sudah ada aktivitas,
hidup. Artinya: ada aktivitas ibadah pelayanan tetapi
tidak berkenan kepada Tuhan--tidak berbuah--; tidak memuaskan
Tuhan karena:
- Beredar-edar untuk mengejar
kepentingan diri sendiri--daun-daun
untuk menyejukkan dirinya sendiri, tidak peduli orang lain.
Ini
sama seperti Esau yang berburu. Ia dapat
hasil buruan, tetapi akhirnya lelah dan kehilangan semua.
Sekarang
sistem kaum muda beribadah juga
sama, yaitu tidak mau di dalam penggembalaan, karena mengejar
kepentingan daging: berkat secara jasmani, hiburan jasmani, kesukaan
jasmani, dan jodoh. Akibatnya: tidak
mengutamakan Tuhan/firman pengajaran yang benar lagi; kalau perlu
tidak ada firman. Ia tidak lagi mencari firman yang menyucikan; sama
dengan tanpa penyucian, sehingga tidak pernah bertemu Tuhan.
Kapan
kita bertemu dengan Tuhan? Saat menyanyi bersukacita, belum
tentu ketemu Tuhan, tetapi yang pasti
ketemu Tuhan adalah saat
kita terkena firman yang menunjukkan keadaan kita secara jasmani,
dan dosa-dosa yang tersembunyi dalam hati.
Itulah gunanya kita beribadah yaitu ada firman yang menunjuk
keadaan kita.
Jangan hanya mencari kepentingan sendiri!
Ibadah di sorga dibuat seperti dunia, bukan ketemu Tuhan, tetapi
kepentingan sendiri/daging. Tuhan tolong kita semua.
-
Yang kedua: tidak memuaskan Tuhan karena menggunakan kebenaran
sendiri--daun juga menunjuk pada kebenaran sendiri.
Yesaya
64: 6 64:6.
Demikianlah kami sekalian seperti
seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami
sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan
kami seperti daun dilenyapkan oleh angin.
(terjemahan
lama) 64:6. Tetapi kami sekalian seperti seorang najis jua dan
segala kebenaran kami seperti
sehelai kain yang larah,
sebab itu kami sekalianpun luruh seperti daun dan kami dibawa oleh
kejahatan kami seperti diterbangkan oleh angin.
'kain
yang larah'= kain yang
sudah rapuh. Saat Adam dan Hawa berbuat dosa, mereka membuat
cawat dari daun ara. bisa, bagus, tetapi
kena panas, telanjang lagi, ditutupi lagi.
Kebenaran diri
sendiri artinya:
- Manusia berdosa
tidak mau mengaku dosa, tetapi menutupi dosa dengan cara
menyalahkan orang lain.
Misalnya: di sekolah tidak belajar,
sehingga dapat nilai jelek, lalu menyalahkan guru, padahal
saat dijelaskan, tidak mau mendengarkan. Orang semacam ini
tidak akan bisa maju.
- Menyalahkan Tuhan.
Orang
semacam ini akan tetap mempertahankan dosa
dan tidak bisa bertobat--tidak bisa maju; berteman tidak bisa
cocok.
Kebenaran Tuhan/firman adalah
saling mengaku dan
mengampuni. Darah Yesus akan membasuh dosa-dosa.
Kalau ada aktivitas ibadah
pelayanan tetapi hanya mengejar kepentingan sendiri dan mengandalkan
kebenaran sendiri,
akibatnya: pohon ara menjadi kering, artinya:
- Kering
rohani, tidak mengalami kepuasan
sorga, sehingga bisa mencari kepuasan-kepuasan
di dunia dan jatuh dalam dosa dan puncaknya
dosa, yaitu dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba), dan kawin
mengawinkan (percabulan antara pria dan wanita yang bukan suami
isteri sah, hubungan sejenis, dan nikah yang salah: kawin cerai,
kawin campur, dan kawin mengawinkan).
Orang yang kering
rohani bisa dideteksi dari mulut yang
kering: berdusta, bergosip, memfitnah.
- Letih lesu, berbeban berat,
susah payah, dan air mata,
kalau dibiarkan sampai kebinasaan selamanya.
Hati-hati! Dua posisi
pohon ara, sama-sama tidak berbuah. Tetapi pohon ara
di dalam kebun anggur masih ada
penjaganya--gembala--, masih ada kesempatan,
tidak langsung ditebang. Yang di pinggir jalan tidak ada
gembalanya.
Oleh sebab itu kita harus berusaha untuk
menghasilkan buah-buah rohani yang mengenyangkan
Tuhan--menyenangkan hati Tuhan; memuaskan Tuhan--, supaya tidak
dikutuk tetapi diberkati.
Pohon ara memiliki keistimewaan;
ada tiga tingkatan buah ara:
-
Buah pendahuluan--buah pakhim.
Kalau sudah
berdaun lebat, seharusnya sudah ada buah pendahuluan. Mungkin Tuhan
mencari buah pendahuluan satu saja, yaitu buah pendahuluan. Tuhan
tidak menuntut banyak dari kita untuk bisa
memuaskan Tuhan.
Buah pendahuluan artinya: buah
pertobatan. Matius 3: 8 3:8.
Jadi hasilkanlah buah
yang sesuai dengan pertobatan.
Bertobat=
berhenti berbuat dosa dan kembali pada Tuhan. Ini sudah
buah di hadapan Tuhan;
memuaskan hati Tuhan. 1 Korintus 5: 7-8, 11 5:7.
Buanglah ragi yang lama itu, supaya
kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab
anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus. 5:8.
Karena itu marilah kita berpesta,
bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan
kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian
dan kebenaran. 5:11.
Tetapi yang kutuliskan kepada kamu
ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun
menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul(1),
kikir(2),
penyembah berhala(3),
pemfitnah(4),
pemabuk(5)
atau penipu(6);
dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan
bersama-sama.
Kita bertobat dari enam dosa yang
mendarah daging dalam hidup kita--menguasai tubuh, jiwa, dan roh
kita; gambar setan tritunggal dalam hidup kita--:
- Cabul= dosa kawin mengawinkan
lewat pandangan.
- Kikir= tidak bisa memberi untuk
pekerjaan Tuhan dan sesama yang membutuhkan baik waktu, tenaga,
pikiran, keuangan, dan lain-lain, dan
malah serakah--mencuri milik orang lain terutama milik Tuhan yaitu
persepuluhan dan persembahan khusus.
- Penyembahan berhala= segala
sesuatu yang menghalangi kita untuk mengasihi Tuhan.
Pekerjaan
dan sekolah bisa jadi berhala kalau membuat kita tidak bisa
beribadah. Yang di dunia jangan jadi berhala. Kita selalu
sibuk--sampai matipun sibuk--, tetapi
berusaha dan berdoa kepada Tuhan, supaya bisa beribadah.
"Waktu
om dipanggil komandan Koramil yang akan menutup gereja saya di
desa, saya katakan: Pak, ibadah ini hubungan dengan Tuhan, mau di
mana saja bisa, bapak mau halangi bagaimana? Kita bisa ibadah di
pasar. Kedua, ini rumah
ibadah, bukan minta bantuan dari pemerintah, tetapi meringankan.
Malah pengawasannya enak, kalau ajarannya bertentangan, tinggal
tangkap, beres. Akhirnya dia berkata: 'Saya melindungi gereja adik.
Teruskan!' Tuhan yang
membela kalau soal ibadah.
Jangan kita sengaja memilih waktu kuliah yang bertepatan dengan
jam ibadah. Bahaya, itu melawan Tuhan. Dulu om juga tinggal di
kampung di Surabaya, ada
kerja bakti, saya datang ke
RTnya: 'Pak saya ada ibadah jam 08.30,
silakan bapak atur, saya boleh diberi tugas jam 06.00
pagi atau jam 13.00
setelah ibadah.' Semuanya
bisa diatur. Kenapa
kita yang sungkan? Kita yang ibadah. Itu
pengalaman-pengalaman saya, supaya tahu, jangan gampang menyerah.
Hobi juga. Saya dulu
terpilih mewakili kabupaten untuk pertandingan sepak bola. Latihan
dijaga Letkol. Ibadah mulai 17.30 kalau tidak salah. Jam 16.30 saya
izin mau ibadah, bisa, malah dipuji. Jangan menyembah
berhala! Tuhan lebih kuat dari segalanya
dan mampu membuka semua jalan. Firaun mau
menghalangi Israel, ia malah mati. Jangan
mudah menyerah, apalagi hari minggu."
- Pemfitnah.
- Pemabuk= termasuk merokok,
narkoba.
- Penipu.
Enam dosa yang
mendarah daging ini membuat kita tidak bisa menyatu
dalam tubuh Kristus, tetapi mengarah pada Babel--pelacur
besar--yang akan dibinasakan.
Dusta adalah
penutup dosa, kalau ada dusta, berarti lima dosa yang lain juga
ada. Kalau kita tidak berdusta lagi, Tuhan sudah makan satu buah
pendahuluan, sudah kenyang, dan kita tidak dikutuk, tetapi
diberkati.
Ayat 7-8=
batas pergaulan kita
di manapun adalah kebenaran dan kemurnian,
sehingga kita selalu bersuasana pesta. Suasana
pesta= suasana firdaus; apa yg kita butuhkan ada semua dengan
berlimpah sampai kita mengucap syukur (surplus
terus), semuanya terjamin. Jaga batas kebenaran dan
kemurnian!
-
Buah pertengahan--bequra.
Efesus 5:
8-10 5:8. Memang
dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di
dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak
terang, 5:9.
karena terang hanya berbuahkan
kebaikan dan keadilan dan kebenaran, 5:10.
dan ujilah apa yang berkenan kepada
Tuhan.
Buah pertengahan adalah buah-buah
terang/kesucian, yaitu:
- Buah kebenaran=
semua harus benar--tidak boleh
mempertahankan yang salah.
"Dulu om pernah
ditawari saat masih ada
biaya fiskal kalau ke luar negeri. Saya ditawari di
suatu daerah untuk buat KTP sana supaya bisa ke
Singapura tanpa bayar
fiskal. Saya katakan: 'Kau mau jual keselamatan dengan satu juta
atau berjuta-juta? Keselamatanku tidak bisa dibayar.'"
- Buah keadilan=
tidak memihak siapapun, tetapi hanya memihak Tuhan/firman
pengajaran benar.
Adil juga termasuk jujur.
-
Buah kebaikan= kita tidak jemu-jemu
berbuat baik, sampai membalas kejahatan dengan kebaikan.
Roma
12: 17-21 12:17.
Janganlah membalas kejahatan dengan
kejahatan; lakukanlah apa
yang baik bagi semua
orang! 12:18.
Sedapat-dapatnya, kalau hal itu
bergantung padamu, hiduplah
dalam perdamaian dengan semua orang! 12:19.
Saudara-saudaraku yang kekasih,
janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat
kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah
hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan. 12:20.
Tetapi, jika seterumu lapar, berilah
dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian
kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya. 12:21.
Janganlah kamu kalah terhadap
kejahatan, tetapi kalahkanlah
kejahatan dengan kebaikan!
Hidup
dalam perdamaian dengan semua orang= saling mengaku dan mengampuni,
sehingga kita mengalami damai sejahtera. Hasilnya:
Tuhan sanggup menjadikan semua baik pada
waktunya; yang hancur menjadi baik pada waktunya.
Kalau
berbuat jahat--membalas kejahatan dengan kejahatan saja tidak boleh
apalagi membalas kebaikan dengan
kejahatan--, yang baik dan hebat akan hancur.
Malam ini kembali menghasilkan buah
pertobatan. Pagari dengan kebenaran dan kemurnian
supaya berpesta; selalu mengucap syukur. Kemudian berbuah
terang, mulai dari kebenaran, keadilan, dan kebaikan, sampai
membalas kejahatan dengan kebaikan. Tuhan akan menjadikan semua
baik.
-
Buah akhir--tekena--; buah termanis=
buah-buah Roh.
Galatia
5: 22-23 5:22. Tetapi
buah Roh ialah:
kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan,
kesetiaan, 5:23.
kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak
ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Sembilan
buah roh dibagi menjadi tiga:
- Tabiat Allah Bapa= kasih,
sukacita, damai sejahtera.
- Tabiat Anak
Allah= kesabaran, kemurahan,
kebaikan.
- Tabiat
Allah Roh Kudus= kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri.
Jadi,
pada buah akhir kita
kembali pada gambar Allah;
ciptaan semula mulai dengan penguasaan
diri. Penguasaan
diri terutama saat menghadapi:
- Keinginan
dan hawa nafsu daging yang membuat kita
berbuat dosa lewat pandangan,
pendengaran,
perbuatan. Kuasai diri dengan
kekuatan Roh Kudus sehingga kita tetap taat
dengar-dengaran sekalipun
sakit bagi daging--kita tetap
hidup benar dan suci.
Begitu
tidak taat, akan benar-benar hancur. Tuhan tolong.
- Emosi.
Tahan, supaya jangan marah tanpa sebab sampai
meledak-ledak, sampai timbul
kebencian atau pertengkaran.
Yang boleh adalah marah dengan
kasih untuk menolong orang yang kita marahi.
-
Angin dan gelombang--pencobaan di segala
bidang: ekonomi, celaka marabahaya, rohani (ajaran palsu). Jangan
kecewa, putus asa, dan meninggalkan Tuhan! Jangan bimbang, ragu,
dan kuatir, tetapi tetap diam
dan tenang.
Diam=
mengoreksi diri lewat ketajaman
pedang firman. Kalau banyak
masalah, dengar firman sampai
ditunjuk salahnya. Kalau
ditemukan dosa, kita mengaku kepada Tuhan dan sesama, jika diampuni
jangan berbuat
dosa lagi. Kalau tidak ditemukan dosa, diam, itu adalah percikan
darah. Kalau dosa diselesaikan, masalah juga selesai--angin
ribut juga diam.
Kalau kita ke sana ke mari, angin ribut juga semakin
hebat.
Tenang=
menguasai diri supaya bisa berdoa;
hanya percaya dan berharap Tuhan; mata memandang Dia, mulut berseru
kepada Dia, dan tangan diangkat kepada Dia.
Diam dan tenang=
bertobat dan berdoa--dua
tangan diulurkan--, dan Tuhan akan mengulurkan tangan kepada kita
untuk mengangkat kita dari ketenggelaman. Matius
14: 29-32 14:29.
Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu
dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. 14:30. Tetapi ketika
dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu
berteriak: "Tuhan,
tolonglah aku!" 14:31.
Segera Yesus mengulurkan
tangan-Nya, memegang dia
dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau
bimbang?" 14:32. Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun
redalah.
Kalau sudah
terlanjur hampir tenggelam, ulurkan tangan kepada Tuhan,
dan Dia juga akan mengulurkan dua tangan untuk mengangkat kita dari
ketenggelaman. Penenggelaman
artinya:
kegagalan, kejatuhan dalam dosa. Diangkat, pulih kembali, hidup
benar dan suci. Kegagalan secara jasmani menjadi berhasil dan indah
pada waktunya; kemustahilan menjadi tidak mustahil; kita dipakai
oleh Tuhan untuk memuliakan nama-Nya, mulai di rumah tangga,
penggembalaan, antar penggembalaan.
"Dulu
Pdt.
In Juwono mengadakan KKR tahun 1980, ada Sipenmaru (Seleksi
Penerimaan Mahasiswa Baru), waktu itu adik saya ikut, minggu
depannya
tes, dari Surabaya kaum muda datang bawa buku untuk belajar. Beliau
berkhotbah: Saya tahu banyak yang
bawa buku berjuang untuk
masa depan. Tuhan akan tolong. Jangan menyerah! Bukan tidak usah
belajar, tetapi bawa buku, nanti om bantu. Yang
dihilangkan bukan angin dan gelombangnya, karena
angin gelombang selalu ada, tetapi
kebimbangan
yang harus dihilangkan menjadi percaya."
Tuhan
mau memakai kita. Kita disucikan dan diubahkan sampai berbuah lebat
sampai buah kesempurnaan
seperti Yesus jika Dia
datang kembali dan kita
terangkat bersama Dia selamanya.
Daniel
dilarang untuk menyembah Tuhan, tetapi dia justru lari ke kamar
untuk menyembah dan
Tuhan turun tangan.
Masalah apa
saja, hasilkan satu buah saja yaitu buah pertobatan. Mudah kecewa,
stop. Satu
buah saja, kita bisa berdoa kepada Tuhan, dan mujizat pasti terjadi.
Ada yang sudah tenggelampun, Tuhan tolong.
Tuhan memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|