Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Pembicara: Bpk. Antanusa

Markus 16:19-20
16:19 Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah.
16:20 Mereka pun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.

Ada 4 pribadi yang mengalami keangkatan ke Surga, yaitu Henokh, Musa, Elia, dan Yesus. Nanti di akhir zaman, saat kedatangan Yesus kedua kali, akan ada pribadi kelima yang juga akan terangkat ke Surga, yaitu gereja Tuhan yang sempurna.
Supaya kita, Gereja Tuhan, bisa ikut mengalami keangkatan ke Surga pada saat kedatangan Yesus kedua kali, maka kita harus hidup sama seperti 4 orang lain yang sudah terangkat ke Surga, yaitu Henokh, Musa, Elia, dan Yesus:

  1. Hidup seperti Henokh.
    Kejadian 5:24
    5:24 Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah.

    Henokh hidup bergaul dengan Allah, yaitu Allah Bapa di dalam kasih-Nya. Bagi kita sekarang ini, bergaul dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya yaitu di dalam ketekunan di dalam ibadah doa penyembahan (Mezbah Dupa Emas).

  2. Hidup seperti Musa.
    Ulangan 34:5-6
    34:5 Lalu matilah Musa, hamba TUHAN itu, di sana di tanah Moab, sesuai dengan firman TUHAN.
    34:6 Dan dikuburkan-Nyalah dia di suatu lembah di tanah Moab, di tentangan Bet-Peor, dan tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini.

    Musa hidup dan matinya sesuai dengan firman Tuhan, artinya Musa bergaul dengan Anak Allah di dalam firman. Bagi kita sekarang ini, bergaul dengan Anak Allah di dalam firman yaitu di dalam ketekunan di dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci (Meja Roti Sajian).

  3. Hidup seperti Elia.
    II Raja-raja 2:11
    2:11 Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai.

    Elia hidup bergaul dengan Allah Roh Kudus. Bagi kita sekarang ini, bergaul dengan Allah Roh Kudus di dalam karunia-karuniaNya, yaitu di dalam ketekunan di dalam ibadah raya (Pelita Emas).

  4. Hidup seperti Yesus.
    Pribadi Yesus adalah wujud Allah di dalam firman, kasih, dan roh.
    Bergaul dengan Allah Bapa, Anak Allah, dan Allah Roh Kudus berarti kita harus hidup di dalam ruangan suci, yakni di dalam ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok dalam penggembalaan, yaitu tergembala dalam firman penggembalaan/firman pengajaran yang benar.

Di masa muda, seringkali kita berargumentasi bahwa tergembala adalah buang-buang waktu saja, sedangkan kita masih harus belajar, sekolah, dsb.
SEBENARNYA TIDAK!
Raja Daud sendiri bersaksi. Ia sebenarnya bisa membanggakan segala kekayaan dan kekuasaannya, namun tidak. Daud justru bersaksi tentang penggembalaan, tentang kemurahan dan kebajikan Tuhan dalam penggembalaan.

Awalnya kita merasa rugi saat harus tergembala, namun sebenarnya TIDAK RUGI.
Kita tidak bisa berbuat apa-apa tanpa Tuhan, sekalipun kita punya kekayaan, kedudukan, dsb.
Dunia semakin hari semakin sulit.

Kita tidak bisa berbuat apa-apa kalau kita tidak tergembala.

Dalam penggembalaan, kita mengalami:
  1. Kuasa Firman Penggembalaan yang menyucikan, mengubahkan, membaharui, sampai menyempurnakan kehidupan kita.
    Sesudah diselamatkan (tidak lagi menjadi hamba dosa), kita harus membawa kehidupan kita untuk masuk dalam penggembalaan.

    I Korintus 15:51-52
    15:51. Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah,
    15:52 dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.

    Pada saat kedatangan Yesus kedua kali;
    • Anak-anak Tuhan yang mati dalam Tuhan akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan, sama seperti yang dialami Musa dan Tuhan Yesus.
      Mati dalam Tuhan = selama hidupnya benar, mengalami penyucian dan keubahan hidup.

    • Kita yang masih hidup, asal hidup benar, disucikan, diubahkan, kelak saat kedatangan Yesus kedua kali, akan diubahkan dalam sekejap mata menjadi sama mulia dengan Tuhan.
      Kita mengalami seperti yang dialami Henokh dan Elia.

    I Tesalonika 4:15-17
    4:15 Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal.
    4:16 Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;
    4:17 sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.

    Maka, baik yang sudah mati maupun yang masih tinggal hidup sampai Tuhan datang, semuanya akan terangkat di awan-awan permai untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan.

    Sekalipun melewati banyak pergumulan dan perjuangan, biarlah kita mau sama-sama bertekun dalam penggembalaan.

  2. Kuasa pengangkatan sama seperti yang dialami Petrus.
    • Matius 4:18-19
      4:18. Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan.
      4:19 Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.”

      Kuasa Pengangkatan I: penjala ikan menjadi penjala manusia.
      = pengangkatan dari orang berdosa menjadi imam dan raja (kehidupan yang beribadah kepada Tuhan dan memiliki jabatan pelayanan).

      Petrus tadinya melayani manusia (yang membutuhkan ikan) dan diri sendiri (mencari nafkah hidup), tetapi Tuhan mengangkat kehidupan Petrus menjadi penjala manusia.

      Setelah Petrus dan kawan-kawan dipanggil Tuhan, mereka langsung dipakai melayani Tuhan.

      Dengan cara apa Tuhan mengangkat kehidupan Petrus (kita semua)? Prosesnya:
      1. I Petrus 2:9
        2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

        Kita dipanggil dari kegelapan menuju pada terangNya yang ajaib, dari orang berdosa – diselamatkan – lewat proses: percaya Yesus, bertobat (berhenti berbuat dosa dan kembali pada Allah), baptisan air dan baptisan Roh Kudus.
        Kita menerima hidup baru, yaitu hidup dalam kebenaran(keselamatan).

      2. Kita dipilih untuk bisa melayani Tuhan.
        Syarat utama melayani Tuhan adalah hidup dalam kesucian.

    • Matius 14:25, 29-31
      14:25 Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air.
      14:29 Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
      14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!”
      14:31 Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?”

      Kuasa Pengangkatan II: mengangkat kita dari segala ketenggelaman.
      Petrus tenggelam oleh karena hatinya bimbang!

      Kebimbangan apa yang seringkali melanda kita?
      1. Kebimbangan karena mendengar suara asing: pengajaran palsu, gosip-gosip yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
        Orang bimbang tidak ada kemampuan untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah.
        BAHAYA! Sementara kita belum tahu suatu gosip benar atau salah – kita sudah menyebarkan pada orang lain.

      2. Kebimbangan dalam menghadapi pencobaan: kita banyak berharap pada manusia dan tidak berharap pada Tuhan.
        Kemerosotan: kegagalan jasmani atau rohani, pada saat hati kita bimbang.

        Kita membutuhkan kuasa pengangkatan dalam Firman Penggembalaan.
        Firman penggembalaan adalah uluran dua tangan Tuhan untuk mengangkat kita.

        Prosesnya: segera mengulurkan tangan dan menyeru nama Yesus.
        = berpegang teguh pada satu Firman Pengajaran benar, sehingga kita tidak lagi dibimbangkan oleh ajaran-ajaran palsu maupun gosip-gosip yang tidak benar.

        WASPADA!
        Dalam kemerosotan, apapun masalah yang kita alami, jangan mencari jalan keluar sendiri di luar Firman Penggembalaan!
        Jalan di luar Firman = jalan buntu dan kebinasaan.

    • Yohanes 21:15-17
      21:15. Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.”
      21:16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.”
      21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.

      Kuasa Pengangkatan III: mengangkat kita dari kebinasaan.

      Tiga kali pertanyaan Tuhan = Firman dalam 3 macam ibadah pokok yang mengoreksi kasih kita kepada Tuhan dan sesama.

      Ternyata, Petrus tidak mempunyai kasih kepada Tuhan ataupun sesama, sehingga hatinya menjadi sedih.
      Sedih hati = bisa mengaku kepada Tuhan, bahwa sebenarnya kita tidak memiliki kasih, baik kasih kepada Tuhan maupun kepada sesama.

      Dalam ibadah, apakah kita melakukan dengan kasih atau hanya sebagai kewajiban orang Kristen?
      Bukti kasih adalah taat dengar-dengaran pada Firman Tuhan.
      Sekalipun kita melayani sekuat tenaga, tanpa kasih (taat, melakukan kehendak Tuhan) – kelak yang ditemui hanya “Enyahlah..!”

      Wujud kehidupan yang tanpa kasih = menyangkal Tuhan.
      • Lewat perkataan: gosip, kata-kata sia-sia, kata-kata kotor, kata-kata najis.
        Lukas 22:60-61
        22:60 Tetapi Petrus berkata: "Bukan, aku tidak tahu apa yang engkau katakan." Seketika itu juga, sementara ia berkata, berkokoklah ayam.
        22:61 Lalu berpalinglah Tuhan memandang Petrus. Maka teringatlah Petrus bahwa Tuhan telah berkata kepadanya: "Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau telah tiga kali menyangkal Aku.”

      • Lewat perbuatan: tidak bisa berbuat baik, keji, durhaka, dsb., perbuatan yang merugikan orang lain (memotong telinga Malkhus), tidak setia – tidak taat dengar-dengaran, sampai meninggalkan ibadah pelayanan (kembali jadi penjala ikan).
        Titus 1:16
        1:16 Mereka mengaku mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan mereka, mereka menyangkal Dia. Mereka keji dan durhaka dan tidak sanggup berbuat sesuatu yang baik.

        Yohanes 18:10
        18:10 Lalu Simon Petrus, yang membawa pedang, menghunus pedang itu, menetakkannya kepada hamba Imam Besar dan memutuskan telinga kanannya. Nama hamba itu Malkhus.

        Yohanes 21:3
        21:3 Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.


      Setelah Petrus menyadari dan mengakui bahwa ia hidup tanpa kasih, maka Petrus bisa mengulurkan tangan kepada Yesus:
      = taat dengar-dengaran apapun resikonya,
      = mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu dengan rela berkorban apapun (sampai berkorban nyawa),
      = menyembah Tuhan, berserah sepenuh pada Tuhan.

      Yohanes 21:18-19
      21:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki.”
      21:19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku.”

      Maka, Tuhan akan mengulurkan tangan juga kepada kita, mengangkat kita dari kebinasaan kepada kemuliaan, kehidupan yang bisa memuliakan Tuhan.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 16 Januari 2022 (Minggu Pagi)
    ... Yesus tampil sebagai pokok anggur yang benar untuk menjadi sumber kebenaran yang memberikan kebenaran kepada kita untuk memberikan anggur kesukaan Roh Kudus kepada kita semua di dunia. Mengapa Sebab setan yang menguasai dunia ini adalah sumber dosa dan ketidakbenaran bapa pendusta pembunuh pembenci sampai pada puncak dosa dosa makan-minum dan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 17 Oktober 2010 (Minggu Sore)
    ... bertobat mendengar Firman Tuhan yang menunjuk dosa-dosa kita sehingga kita bisa mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama dan jika diampuni jangan berbuat dosa lagi. Ini sama dengan bertobat mati terhadap dosa. Pelaksanaan baptisan air yang benar dikuburkan KEMATIAN bersama Yesus di dalam air ay. dari ujung rambut sampai ujung kaki dimasukkan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 11 Mei 2016 (Rabu Sore)
    ... kita mempunyai Roh Kudus bukan hanya berbahasa roh --salah satu bukti kita dipenuhi Roh Kudus adalah kita bisa berbahasa Roh sesuai dengan kehendak Roh Kudus. Tetapi selanjutnya kehidupan yang dikuasai Roh Kudus adalah kehidupan yang takut akan TUHAN--kehidupan yang memuliakan TUHAN tidak akan pernah memilukan dan memalukan TUHAN. Praktik memuliakan TUHAN ...
  • Ibadah Raya Malang, 29 Juni 2014 (Minggu Pagi)
    ... pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah gambaran Allah. Yaitu Injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga untuk menyucikan kita sampai sempurna dan menjadi mempelai wanitaNya. nbsp Karena ada ...
  • Ibadah Persekutuan di Poso III, 25 Mei 2011 (Rabu Sore)
    ... kehidupan yang sudah selamat tetapi tidak berguna bagi sesama malah menjadi beban dan tidak bisa memuliakan Tuhan memalukan dan memilukan Tuhan . tidak bisa lari mencapai pegunungan tidak bisa sempurna mencapai Yerusalem baru. Artinya ketinggalan saat Yesus datang kedua kali dan binasa di dalam api neraka. hal yang harus diperhatikan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 03 September 2012 (Senin Sore)
    ... Yesus dan menghalang-halangi kebangkitan Yesus dengan memeterai kubur Yesus dan menjaga kubur Yesus dengan penjaga-penjaga. Secara manusia tidak mungkin terjadi kebangkitan Yesus. Kemarin kita sudah mendengarkan bahwa inilah percikan darah yang menyucikan segala sesuatu yang sudah diluar jangkauan akal manusia diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya September . Malam ini kita maju selangkah yaitu ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 03 Maret 2014 (Senin Sore)
    ... sudah mendengar tentang pelayan Tuhan bagaikan nyala api biji mata Tuhan. Malam ini kita kaitkan dengan Daniel. Daniel . Sementara aku terus melihat takhta-takhta diletakkan lalu duduklah Yang Lanjut Usianya pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar Pelayan ...
  • Ibadah Persekutuan Ambon I, 12 November 2013 (Selasa Malam)
    ... sedang hancur bukan akan hancur. Jadi didalam dunia tidak ada kehidupan jasmani dan rohani tetapi yang ada hanya kehancuran menuju kebinasaan. Itu sebabnya Yesus harus datang kedunia ini. Hidup dalam kelimpahan hidup yang dipelihara oleh Tuhan sampai selalu mengucap syukur kepada Tuhan. Kelimpahan bukan diukur dari jumlahnya tetapi bagaimana kita mengucap syukur pada ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 02 November 2017 (Kamis Sore)
    ... dan pergi ke seluruh dunia yang tidak mengaku bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus. Waspadalah supaya kamu jangan kehilangan apa yang telah kami kerjakan itu tetapi supaya kamu mendapat upahmu sepenuhnya. Antikris adalah kehidupan yang tidak mengaku bahwa Yesus Kristus datang sebagai manusia. Ini ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 11 Februari 2015 (Rabu Sore)
    ... di SARDIS. Wahyu - . Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis Inilah firman Dia yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu Aku tahu segala pekerjaanmu engkau dikatakan hidup padahal engkau mati . Bangunlah dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati sebab tidak satupun dari pekerjaanmu ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.