Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Bersamaan dengan pengutusan Lempin-El "Kristus Ajaib" angkatan XLII

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Tema: Wahyu 12:1

Wahyu 12 dalam susunan Tabernakel terkena pada shekinah glory(sinar kemuliaan).

Wahyu 12:1
12:1.Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

'perempuan' = gereja Tuhan dengan matahari, bulan, dan bintang, yang tampil sebagai terang dunia/ terang kemuliaan seperti Yesus, artinya sempurna seperti Yesus. Inilah mempelai wanita Sorga yang siap untuk disingkirkan ke padang gurun, jauh dari mata antikris yang berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun, dan siap untuk diangkat ke awan-awan yang permai untuk bertemu dengan Yesus. Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan seribu tahun damai (Firdaus yang akan datang), dan kerajaan Sorga selamanya.

Matius 5:14a
5:14a.Kamu adalah terang dunia.

'Kamu adalah terang dunia' merupakan kehendak Tuhan bagi setiap kehidupan kita, yaitu:
  • Kita tidak ditelan oleh kegelapan dunia dan binasa. Apa yang Tuhan lakukan dan perintahkan, semuanya hanya untuk kepentingan kita, bukan Dia.
  • Tuhan memberikan kedudukan sebagai warga kerajaan Sorga kepada kita di dunia ini.

Tuhan memberikan kedudukan sebagai terang dunia kepada kita bukan untuk menonjolkan diri tetapi untuk kepentingan keluarga, gereja, masyarakat sekitar, sampai manusia pada umumnya di dunia, bahkan sampai kita sempurna seperti Yesus.

Jadi, Wahyu 12:1 merupakan kegenapan dari Matius 5:14a.

Keluaran 3:1-3
3:1.Adapun Musa, ia biasamenggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
3:2.Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
3:3.Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebatitu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"

'biasa' = tekun.
'penglihatan yang hebat' = kesaksian yang hebat dari Sorga. Ini yang harus kita kejar.

Di sini Musa tergembala sampai melihat penglihatan yang hebat. Di luar penggembalaan, yang hebat pun akan hancur.
Penglihatan yang hebat yaitu 'semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api'.

Semak duri gambaran dari manusia daging yang berdosa, bahkan dalam kutukan dosa, yaitu letih lesu, beban berat, susah payah, air mata, stres.

Semak duri juga merupakan tabiat daging yang tersembunyi. Kalau tidak ada angin, duri dengan duri rukun, tetapi begitu ada angin, duri dengan duri saling menusuk.
Jadi, semak duri adalah kita semua terutama bangsa kafir. Saat tidak ada apa-apa tampak rukun, tetapi begitu ada angin pencobaan, mulai saling menyakiti, menghakimi, menusuk, terutama menusuk dari belakang (tabiat munafik yaitu mencari selamat di dunia dengan cara mengorbankan orang lain dan Tuhan/ firman pengajaran yang benar).
Begitu juga saat menghadapi angin pengajaran palsu. Sangat berbahaya!

Jadi, 'semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api' artinya manusia daging yang berdosa, menderita, dalam kutukan, dll, bisa dan harus digembalakan/ masuk dalam kandang penggembalaan, ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
Ini merupakan penglihatan/ kesaksian yang hebat hari-hari ini, yang tidak bisa ditiru oleh setan dan tidak bisa disangkal orang hebat. Orang yang sibuk bisa masuk dalam penggembalaan, orang yang tidak punya ongkos bisa masuk penggembalaan.
Inilah tugas gembala yaitu memasukkan domba ke dalam kandang.

Mengapa disebut penglihatan yang hebat? Karena di dalam penggembalaan kita mengalami penyucian oleh api dari Tuhan, yaitu:
  1. Pelita emas = ketekunan dalam ibadah raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-Nya.
    Kita mengalami penyucian oleh Allah Roh Kudus sampai menjadi terang bintang.

  2. Meja roti sajian = ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran yang benar dan korban Kristus.
    Kita mengalami penyucian oleh api firman pengajaran yang benar sampai memuncak menjadi bulan di bawah kaki.

  3. Mezbah dupa emas = ketekunan dalam ibadah doa, persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.
    Kita mengalami penyucian oleh api kasih Allah sampai memuncak menjadi terang matahari.

Terang bintang, bulan, dan matahari sama dengan terang dunia. Dan ini hanya Tuhan berikan di dalam penggembalaan.
Untuk masuk kandang penggembalaan kita harus melalui pintu sempit. Tidak bisa tidak!

Pintu sempit, artinya penyaliban daging, sengsara bagi daging, pengorbanan waktu, tenaga, pikiran, dan sebagainya.
Jika kita tergembala dengan benar dan baik, sekalipun kita harus melalui pintu sempit, kita bukan disiksa atau dihancurkan, tetapi untuk disucikan oleh api firman, Roh Kudus, dan kasih. Jangan takut! Tetapi di akhir zaman untuk mencapai kemuliaan, masih ditambah satu api lagi, yaitu nyala api siksaan (sengsara tanpa dosa, sengsara karena Yesus/ percikan darah).

1 Petrus 4:12-14
4:12.Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaanyang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13.Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14.Berbahagialah kamu, jika kamu dinistakarena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

Tiga nyala api dalam penggembalaan sudah bisa membuat kita jadi terang dunia.
Lalu mengapa masih ada nyala api siksaan?
  1. Untuk mendapatkan Roh kemuliaan, sehingga kita dipercaya untuk membawa cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah wujud Allah/ Kabar Mempelai.

  2. Untuk bertahan sampai garis akhir (kuat teguh hati), tidak pernah kecewa, putus asa, dan tidak meninggalkan Tuhan sekalipun kita dinista/ ditolak, sehingga kita bisa ditampilkan sebagai terang dunia bahkan sempurna seperti Yesus.

Oleh sebab itu, sistem ibadah pelayanan GPT Kristus Kasih dah Lempin-El Kristus Ajaib adalah sistem penggembalaan. Sehingga kita semua tergembala dengan benar dan baik, mengalami api penyucian dan nyala api siksaan. Sehingga bisa diutus sampai suatu waktu sempurna menjadi mempelai wanita Sorga yang siap untuk disingkrikan ke padang gurun, dan siap untuk terangkat di awan-awan yang permai.

Jadi, Wahyu 12:1 merupakan kegenapan dari Keluaran 3:1-3, yaitu puncak dari penglihatan yang hebat.

Tadi, di dalam penggembalaan kita bisa diutus.
Kita belajar proses pengutusan menjadi terang dunia sampai menjadi mempelai wanita Sorga dari Musa (gambaran dari Yesus). Kita harus mengalami penyucian tubuh, jiwa, dan roh.

Keluaran 3:5

3:5.Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmudari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."

Kita disucikan oleh api firman, Roh Kudus, kasih Allah, dan nyala api siksaan, sehingga:
  1. Penyucian yang kita alami berimbas di tempat di mana kita berada ('tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus'), sehingga hadirat Tuhan atau Roh kemuliaan bisa dirasakan di rumah tangga, sidang jemaat, sekolah dan di mana pun kita diutus.
    Kalau ada hadirat Tuhan, semua masalah akan selesai. Ini tugas kita.

  2. Menanggalkan sepasang kasut = penyucian lahir dan batin, sehingga kita menjadi sama seperti bayi yang baru lahir. Kita tidak berbuat dosa seperti Yesus.

    Praktiknya:
    • Bisa menghampakan diri, artinya:
      1. Kita memiliki sesuatu tetapi merasa tidak ada. Kita tidak mengandalkan sesuatu dari dunia sekalipun kita punya. Kita hanya mengandalkan dan mengutamakan Tuhan, tidak terikat dan mengutamakan sesuatu di dunia.

      2. Kita selalu merasa tidak layak dan tidak mampu. Kita mengaku banyak kekurangan dan kelemahan secara jasmani dan rohani.
        Kita tidak akan menuntut hak, pujian, tetapi kita hanya menyerah kepada Tuhan.

    • Rendah hati dan taat sampai daging tidak bersuara lagi. Kita bisa menyerah sepenuh pada Tuhan.

      Inilah hamba Tuhan yang bagaikan angin yang ditiup Tuhan ke mana Ia kehendaki untuk membawa kesejukan di tempat yang tandus dan keharuman Kristus di tempat yang busuk.

      Keluaran 3:10-11
      3:10.Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir."
      3:11.Tetapi Musa berkata kepada Allah: "Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?"

      Kalau sudah menjadi sama seperti bayi yaitu menghampakan diri, rendah hati, dan taat, barulah bisa diutus.

      Sebelum disucikan, Musa merasa ada dan mengandalkan segala sesuatu untuk melayani Tuhan.
      Akibatnya adalah gagal total, malah menjadi pembunuh.
      Inilah yang menyebabkan iri hati dan kebencian tanpa alasan, sehingga merusak tubuh Kristus.

      Tetapi setelah disucikan, Musa hanya melihat kekurangannya ('Siapakah aku ini'), sehingga ia bisa menyerah sepenuh pada Tuhan. Maka Tuhan yang bekerja dengan kuasa-Nya, dan pasti berhasil dan indah pada waktuNya. Tinggal sabar saja karena jalan bersama Tuhan dimulai dari jalan salib.

    • Tulus/ jujur, tidak boleh ada dusta.
      Ini adalah landasannya untuk bisa diorbitkan. Kalau ada dusta, jangankan naik ke atas, jalan ke depan pun tidak bisa.

      Bayi tidak ada keinginan berlebihan, tetapi hanya rindu akan air susu yang murni dan rohani (firman penggembalaan yang murni dan benar).
      Kita berusaha untuk mendengar dan dengar-dengaran pada firman penggembalaan, sehingga kita kenyang dan tenang. Kita tetap mengalami damai sejahtera sekalipun di tengah gelombang, karena semua kebutuhan kita sudah tercakup di dalam firman penggembalaan. Kalau sudah bisa menikmati firman penggembalaan, semuanya sudah ada.

      Matius 21:15-16
      21:15.Tetapi ketika imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat melihat mujizat-mujizat yang dibuat-Nya itu dan anak-anak yang berseru dalam Bait Allah: "Hosana bagi Anak Daud!" hati mereka sangat jengkel,
      21:16.lalu mereka berkata kepada-Nya: "Engkau dengar apa yang dikatakan anak-anak ini?" Kata Yesus kepada mereka: "Aku dengar; belum pernahkah kamu baca: Dari mulutbayi-bayi dan anak-anak yang menyusu Engkau telah menyediakan puji-pujian?"

      Kalau ada hati tulus, maka mulut bisa menangis, artinya memuji, memuliakan, dan menyembah Tuhan dengan hancur hati. Kita hanya bergantung pada belas kasih Tuhan, tidak ada yang lain.

      Mengapa kita harus banyak menangis?
      1. Kita harus banyak menangis karena Tuhan mempercayakan kita di suatu negeri yang luas dan baik.
        Keluaran 3:8
        3:8.Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.

        Kita tidak mampu untuk berjalan, oleh karena itu kita banyak menangis.
        Pekerjaan Tuhan adalah baik. Kerjakan dengan baik, dan kita akan menuai buah-buah yang baik.

      2. Kita harus banyak menangis karena kita menghadapi tantangan dan rintangan yang harus kita hadapi.
        Tantangan dan rintangan yang kita hadapi adalah masalah pokok.
        Musa di padang gurun, masalah pokoknya adalah air. Oleh karena itu setan banyak menghadapkan masalah air kepada Musa:

        1. Air sungai Nil, artinya sumber kehidupan jasmani diserang, sehingga bisa kecewa, putus asa.
          Sungai Nil berlimpah di padang gurun. Hati-hati, saat diberkati Tuhan dengan berlimpah, banyak menangis, jangan sampai kita salah menggunakan berkat.

          Saat diberkati, kita bisa memberi sampai menyerahkan seluruh hidup kepada Tuhan.

          Air sungai Nil menunjuk pada arus dunia. Jangan sampai arus dunia mempengaruhi kita, terutama arus dosa sampai puncaknya dosa.
          Sekarang justru gereja Tuhan memasukkan arus kemakmuran dan hiburan dunia ke dalam gereja, sebab akibatnya pasti tenggelam, seperti air sungai Nil dimasukkan ke dalam keranjang Musa.

          Keluaran 2:6
          2:6.Ketika dibukanya, dilihatnya bayi itu, dan tampaklah anak itu menangis, sehingga belas kasihanlah ia kepadanya dan berkata: "Tentulah ini bayi orang Ibrani."

          Musa menangis, sehingga ia tidak mati tetapi menjadi anak raja.

        2. Laut Kolsom, artinya masalah-masalah mustahil yang banyak membuat kita mati rohani, mulai dari bersungut-sungut, saling menyalahkan.
          Yang benar adalah saat ada masalah kita berseru dan berserah pada Tuhan, biar belas kasih-Nya yang membuka jalan.

          Keluaran 14:15-16
          14:15.Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Mengapakah engkau berseru-seru demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat.
          14:16. Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.

          Sekali diutus Tuhan, jangan mundur setapak pun, tetapi maju terus.
          Menghadapi krisis, banyak menangis pada Tuhan.

        3. Tidak ada air.
          Keluaran 17:6
          17:6.Maka Aku akan berdiri di sana di depanmu di atas gunung batu di Horeb; haruslah kaupukulgunung batu itu dan dari dalamnya akan keluar air, sehingga bangsa itu dapat minum." Demikianlah diperbuat Musa di depan mata tua-tua Israel.

          Tidak ada air, artinya tidak ada kepuasan dan kebahagiaan. Banyak menangis kalau merasa kering. Jangan mencari kepuasan di dunia.
          Kita banyak menangis, dan Tuhan akan memberi jalan keluar. Dia rela dipukul di kayu salib supaya air kehidupan Roh Kudus dicurahkan bagi kita. Itulah kepuasan sejati bagi kita.

          Tetapi saat terjadi tidak ada air lagi, Musa lupa untuk menjadi bayi. Tuhan suruh ia berseru, tetapi ia pukul. Memang air bisa keluar, tetapi arahnya ke kuburan, bukan Kanaan.

          Bilangan 20:7-12

          20:7.TUHAN berfirman kepada Musa:
          20:8. "Ambillah tongkatmu itu dan engkau dan Harun, kakakmu, harus menyuruh umat itu berkumpul;
          katakanlahdi depan mata mereka kepada bukit batu itu supaya diberi airnya; demikianlah engkau mengeluarkan air dari bukit batu itu bagi mereka dan memberi minum umat itu serta ternaknya."
          20:9. Lalu Musa mengambil tongkat itu dari hadapan TUHAN, seperti yang diperintahkan-Nya kepadanya.
          20:10. Ketika Musa dan Harun telah mengumpulkan jemaah itu di depan bukit batu itu, berkatalah ia kepada mereka: "Dengarlah kepadaku,
          hai orang-orang durhaka, apakah kami harus mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini?"
          20:11. Sesudah itu Musa mengangkat tangannya, lalu
          memukulbukit batu itu dengan tongkatnya dua kali, maka keluarlah banyak air, sehingga umat itu dan ternak mereka dapat minum.
          20:12. Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: "Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan
          tidak menghormati kekudusan-Kudi depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka."

          'hai orang-orang durhaka' = Musa mulai sombong dengan menghakimi orang lain. Jangan! Balas kejahatan dengan kebaikan!

          Musa tidak bisa masuk Kanaan. Tetapi bersyukur di atas gunung di tanah Kanaan ia bisa menginjakkan kaki di Kanaan lewat doa penyembahan bersama Yesus dan Elia.

Inilah rahasia pengutusan, yaitu penggembalaan (api penyucian dan nyala api siksaan) dan menjadi sama seperti bayi.
Tuhan tidak pernah melupakan kita.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kunjungan Jakarta V, 19 November 2015 (Kamis Sore)
    ... Dan firman-Nya Tuliskanlah karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar. . Firman-Nya lagi kepadaku Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan. . Barangsiapa menang ia akan memperoleh semuanya ini dan Aku ...
  • Ibadah Kaum Muda Malang, 21 Maret 2009 (Sabtu Sore)
    ... disesatkan dari kesetiaan yang sejati kepada Kristus artinya Pikiran disesatkan dari pengajaran yang benar. Kejadian Hawa menunjuk pada ibu gembala kalau gembala disesatkan maka seluruh sidang jemaat juga akan disesatkan. Yang disesatkan Kejadian - mengurangi firman. Hawa diperdaya oleh ular sehingga mengurangi firman dengan kata 'bebas'. Bebas itu adalah urapan Roh Kudus. Di ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 12 Maret 2009 (Kamis Sore)
    ... akan mendapat apa-apa. Dalam urapan Roh Kudus kita bisa mendengar firman penggembalaan dengan sungguh-sunggu dan menjadi suatu kebutuhan. Sehingga sekalipun diulang-ulang atau panjang tidak akan menjadi bosan sekalipun firman keras tidak akan menjadi marah sekalipun badan capek tetapi bisa mendengar firman dengan baik sekalipun tidak pandai tetapi bisa menerima firman ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 29 Desember 2011 (Kamis Sore)
    ... kuatnya kehendak keinginan daging kita sehingga seringkali kita melawan Firman. Segala keinginan jahat dan najis juga termasuk di dalam kehendak keinginan daging tersebut. Ajaran-ajaran palsu yang sudah jelas bertentangan dengan Alkitab yakni imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi. Jadi seluruh kehidupan Yudas hanya diisi dengan keinginan jahat dan najis serta ajaran-ajaran palsu sehingga ...
  • Ibadah Kaum Muda Malang, 25 April 2009 (Sabtu Sore)
    ... ini adalah senjata api asap dan belerang. Senjata api sudah dipakai dalam perang dunia yang pertama dan sudah banyak memakan korban. Senjata asap sudah dipakai dalam perang dunia kedua dalam rupa ledakan bom atom yang menghasilkan asap yang membumbung tinggi ke atas bagaikan cendawan ke atas. Senjata belerang gas senjata ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 10 Agustus 2018 (Jumat Sore)
    ... kita ke takhta sorga di mana tidak ada air mata dan maut lagi berarti kita hidup kekal selamanya. Ini gunanya firman penggembalaan yang diulang maju diulang lagi maju sampai tidak ada air mata lagi. Di mana tempat yang tidak ada maut di dunia ini--kita dituntun mulai dari sekarang-- Di bawah kaki Yesus. ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 12 November 2008 (Rabu Sore)
    ... masuk ke Kanaan. Kegerakan Roh Kudus hujan akhir disini adalah kegerakan mujizat air sungai Yordan tersebak . Kalau kita benar-benar dalam pembangunan tubuh Kristus kita akan banyak mengalami mujizat dari Tuhan. Yosua x kuat dan teguh hati - syarat utama untuk masuk dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir. Lalu bagaimana ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 21 November 2015 (Sabtu Sore)
    ... pada pedang bermata dua manapun ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh sendi-sendi dan sumsum ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan ...
  • Ibadah Raya Malang, 08 Juli 2018 (Minggu Pagi)
    ... tidak jatuh ke dalam tanah dan mati ia tetap satu biji saja tetapi jika ia mati ia akan menghasilkan banyak buah. Barangsiapa mencintai nyawanya ia akan kehilangan nyawanya tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. Barangsiapa melayani Aku ia harus mengikut Aku ...
  • Ibadah Doa Puasa Malang Session II, 12 Mei 2009 (Selasa Siang)
    ... bulan adalah hari raya Roti tidak beragi. Pada tanggal bulan sampai di Gunung Sinai. Jadi total hari jika dihitung sejak tanggal bulan maka ada hari. Ada angka dan ini adalah angka penyembahan. Artinya untuk dapat bertemu Tuhan dalam penyembahan maka kita harus mengalami perobekan daging angka tetapi harus dalam urapan Roh Kudus angka Pentakosta ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.