Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Matius 26:57-68berjudul "SAKSI dan KESAKSIAN".

Ada 2 macam saksi dan kesaksian:
  1. Ayat 59-63a: Saksi palsu.
  2. Ayat 63b-66: Saksi yang benar.

Ad. 2. SAKSI YANG BENAR.
Matius 26:63b-66
26:63b Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: "Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak."
26:64 Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit."
26:65 Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: "Ia menghujat Allah. Untuk apa kita perlu saksi lagi? Sekarang telah kamu dengar hujat-Nya.
26:66 Bagaimana pendapat kamu?" Mereka menjawab dan berkata: "Ia harus dihukum mati!"

Yesus memberi contoh sebagai saksi yang benar, sekalipun Ia harus menghadapi siksaan dan kematian.
Yesus bersaksi sebagai apa?
  1. Yesus bersaksi sebagai Mesias, Anak Allah yang hidup = bersaksi tentang salib Kristus.
  2. Yesus duduk di sebelah kanan Allah Bapa = Yesus sebagai Imam Besar.
  3. Yesus datang di atas awan-awan di langit = Yesus sebagai Raja atas segala raja dan Mempelai Pria Sorga yang akan datang dalam kemuliaan.
Kesaksian yang benar memang diperhadapkan pada sengsara, namun jangan takut, di balik kesaksian yang benar ada kemuliaan Tuhan.

Yesus bersaksi sebagai Imam Besar, sementara di situ juga ada Imam Besar Kayafas.
Kayafas adalah imam besar menurut peraturan Taurat (peraturan Lewi/Harun).
Mengapa harus ada Imam Besar Yesus?

Ibrani 7:11
7:11. Karena itu, andaikata oleh imamat Lewi telah tercapai kesempurnaan--sebab karena imamat itu umat Israel telah menerima Taurat--apakah sebabnya masih perlu seorang lain ditetapkan menjadi imam besar menurut peraturan Melkisedek dan yang tentang dia tidak dikatakan menurut peraturan Harun?

Imamat Lewi (imam besar menurut peraturan Lewi) tidak bisa membawa pada kesempurnaan.
Sebab itu, perlu ditetapkan imam besar lain, yaitu Yesus, menurut peraturan Melkisedek (Perjanjian Baru).
Buktinya:
Imam Besar Kayafas harus mengoyakkan jubahnya [Matius 26:65] = melepaskan jabatannya sebagai imam besar, sebab Yesus sudah tampil sebagai Imam Besar, menurut peraturan Melkisedek.

Jadi, terjadi peralihan dari imam besar menurut peraturan Lewi menjadi Imam Besar menurut peraturan Melkisedek.

Mengapa Yesus menjadi Imam Besar menurut peraturan Melkisedek?
  1. Ibrani 7:13-14
    7:13 Sebab Ia, yang dimaksudkan di sini, termasuk suku lain; dari suku ini tidak ada seorangpun yang pernah melayani di mezbah.

    7:14 Sebab telah diketahui semua orang, bahwa Tuhan kita berasal dari suku Yehuda dan mengenai suku itu Musa tidak pernah mengatakan suatu apapun tentang imam-imam.


    Sebab Yesus bukan berasal dari suku Lewi, melainkan dari suku Yehuda.
    Teladan bagi kita adalah sekalipun pribadi Yesus sendiri tidak boleh melanggar peraturan Alkitab.
    Dalam segala hal, patokan kita adalah Firman. Semua harus sesuai Firman Tuhan (Alkitab).

  2. Ibrani 7:24
    7:24 Tetapi, karena Ia tetap selama-lamanya, imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang lain.

    Sebab Yesus adalah Imam Besar yang kekal untuk selama-lamanya, tidak bisa mati dan diganti dengan imam besar yang lainnya seperti pada peraturan Lewi.
    Dengan demikian, sidang jemaat dapat dilayani terus-menerus, sampai Imam Besar Yesus menyempurnakan kita dengan kuasa darahNya.

Jadi, karena Yesus sudah bersaksi sebagai Imam Besar, sekalipun menghadapi siksaan dan kematian, kita juga harus bersaksi bahwa Yesus adalah Imam Besar, apapun resikonya.

Praktek bersaksi bahwa Yesus adalah Imam Besar:
  1. Kita harus menjadi imam-imam.
    Imam = seorang yang memangku/memiliki jabatan pelayanan (memakai jubah pelayanan).
    Jangan merobek sendiri jubah pelayanan, seperti yang dilakukan Kayafas!
    Jika ada dosa, akui dan buang dosa! Kita kembali melayani Tuhan.

    Tugas imam:

    I Petrus 2:5
    2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

    1. Mempersembahkan persembahan rohani yang berkenan kepada Tuhan.
      Artinya, setiap pelayanan harus memiliki nilai rohani, yakni pelayanan yang sesuai dengan kebenaran Firman (taat dengar-dengaran pada kebenaran Firman).

      Matius 7:21-23
      7:21. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
      7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
      7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

      Bukan "kehebatan" pelayanan yang berkenan kepada Tuhan, melainkan "ketaatan pada Firman" yang berkenan kepada Tuhan.

      Melayani dengan tidak taat = pembuat kejahatan.

    2. Dipakai sebagai batu hidup untuk pembangunan tubuh Kristus yang sempurna (rumah rohani).
      Praktek pembangunan tubuh Kristus adalah persekutuan.

      Persekutuan tubuh Kristus mulai dari nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai tubuh Kristus yang sempurna (Israel dan Kafir menjadi satu tubuh sempurna).

      Ada banyak anggota tubuh, tetapi kepala (pokok) tetap hanya satu.
      Persekutuan tubuh Kristus = persekutuan carang dengan carang.
      Sebab itu, setiap persekutuan HARUS memperhatikan "pokok anggur yang benar", yakni pribadi Yesus.

      Yohanes 15:1
      15:1. "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.

      Yohanes 15:1 (terjemahan lama)
      15:1. "Aku inilah Pokok Anggur yang benar, dan Bapa-Ku ialah Pembelanya.

      Yohanes 1:1, 14
      1:1. Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
      1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

      Yesus = Firman Pengajaran ("logos") yang menjadi daging.

      Sebelum masuk persekutuan (nikah, penggembalaan, dst.), perhatikan,penentunya adalah "satu pokok Firman Pengajaran benar"!
      Di mana ada Firman, baru ada Roh Kudus dan kasih Allah.

      Yesaya 30:1
      30:1. Celakalah anak-anak pemberontak, demikianlah firman TUHAN, yang melaksanakan suatu rancangan yang bukan dari pada-Ku, yang memasuki suatu persekutuan, yang bukan oleh dorongan Roh-Ku, sehingga dosa mereka bertambah-tambah,

      Persekutuan yang tidak benar hanya menambah dosa, menyesatkan, sampai membawa pada kebinasaan selamanya (kehilangan keselamatan).

    Hasil persekutuan yang benar:

    • Kalau kita bersekutu pada satu pokok anggur yang benar, cepat atau lambat pasti berbuah manis (berbuah terang: kebaikan, keadilan, kebenaran).

      Efesus 5:8-9
      5:8 Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,
      5:9 karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,

      Kebenaran = semua sesuai kebenaran Firman.
      Adil = memihak Tuhan (Firman Pengajaran benar), bukan memihak manusia siapapun.
      Kebaikan = tidak merugikan orang lain, tidak berbuat jahat kepada sesama, sampai bisa membalas kejahatan dengan kebaikan.

      Berbuah terang = berbuah manis/kebahagiaan.

    • Bapa di Sorga yang menjadi pengusaha kebun anggur(tidak pernah bangkrut), bahkan Ia menjadi pembela bagi kita(Yohanes 15:1).


  2. Ibrani 7:26
    7:26 Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga,

    Kita harus meneladan Yesus sebagai Imam Besar yang suci dan tak bercela.
    Dalam bahasa aslinya, imam = "kohen", yang berarti suci.

    Imam-imam harus masuk dalam proses penyucian.
    Di mana kita bisa disucikan?

    Imamat 21:12
    21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

    Kita harus berada dalam Ruangan Suci = ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok (kandang penggembalaan).
    Selama kita berada dalam Ruangan Suci, kesucian kita pasti terjaga.
    Kalau meninggalkan Ruangan Suci, pasti hidupnya juga mulai melanggar kesucian.

    • Meja Roti Sajian= ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci = kita bersekutu dengan Anak Allah dalam Firman dan korban Kristus.
      Kita mengalami penyucian dari Yesus (Anak Allah) lewat Firman Pengajaran dan Perjamuan Suci.

      Apa yang harus disucikan?
      Penyucian hati, tangan (perbuatan), perkataan, penampilan (rambut, pakaian), pergaulan, nikah.

    • Pelita Emas= ketekunan dalam Ibadah Raya = kita bersekutu dengan Kristus (Allah Roh Kudus) dalam karunia-karuniaNya.
      Kita mengalami penyucian oleh Allah Roh Kudus.

      I Petrus 1:1-2
      1:1. Dari Petrus, rasul Yesus Kristus, kepada orang-orang pendatang, yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia,
      1:2 yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.

      Roh Kudus menyucikan kita supaya selalu taat dengar-dengaran (sekalipun dalam sengsara), kuat dan teguh hati (tidak putus asa ataupun kecewa saat sengsara), sampai kita berkenan kepada Tuhan.

      Roma 15:16
      15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

      Bangsa Kafir sebenarnya adalah binatang haram yang tidak boleh dipersembahkan kepada Tuhan. Kita perlu disucikan dengan Roh Kudus.

    • Mezbah Dupa Emas = ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan = kita bersekutu dengan Allah Bapa dalam kasihNya.

      I Tesalonika 5:23
      5:23. Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.

      Kita terus disucikan sampai sempurna, tak bercacat cela.

    Imamat 21:12
    21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

    Kehidupan yang suci dan tergembala = kehidupan yang dikhususkan oleh Tuhan, ada minyak urapan di atas kepalanya.

    Hasilnya:

    • Kita bisa hidup bersama dengan rukun, semua menjadi baik/indah pada waktuNya, dan Tuhan memerintahkan berkat bagi kita.
      Mazmur 133:1-3
      133:1. Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!

      133:2 Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.

      133:3 Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.

    • Dikhususkan = menjadi biji mata Tuhan, yang tidak bisa dijamah siapapun termasuk antikris.
      Waspada! Jangan menjamah kehidupan yang dikhususkan Tuhan (lewat perkataan, dsb.).
      Menjamah kehidupan yang disucikan dan dikhususkan Tuhan = menjamah biji mata Tuhan sendiri.


  3. Kita mengalami pelayanan pendamaian oleh Imam Besar.
    Dalam Perjanjian Lama, pelayanan pendamaian = 2 x 7 percikan darah disertai dengan dupa, yang menghasilkan sinar kemuliaan (Shekinah Glory).

    Dalam Perjanjian Baru, kita mengalami percikan darah Yesus, yaitu:

    Ibrani 2:17
    2:17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.

    1. Kita mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama, diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
      Tujuan mengaku dosa adalah untuk bertobat, lepas dari dosa dan kembali hidup benar.

      Mengaku dosa = saya sadar, saya menyesal, saya mengaku, saya meninggalkan dosa.

      Kalau mengaku dosa hanya dengan tujuan supaya dikasihani, supaya boleh melayani lagi, supaya tidak dihukum, dsb., maka dosa itu tetap dituntut oleh Tuhan.

    2. Sengsara daging tanpa dosa untuk kita mengalami keubahan hidup.
      Kita diubahkan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, mulai dari hati damai sejahtera.

      Hati damai sejahtera = tidak ada lagi permusuhan/perseteruan, kepahitan/dendam, kenajisan/dosa, kekuatiran, ketakutan, bimbang; Kita bisa percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan (kita mengulurkan tangan kepada Tuhan).

      Maka, Tuhan juga mengulurkan tangan kemurahan dan belas kasihNya kepada kita.

    Ibrani 10:19-21
    10:19. Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,
    10:20 karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
    10:21 dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.

    Hasilnya:

    • Tangan Imam Besar yang setia dan berbelas kasih membuka jalan yang baru dan hidup bagi kita.
      Secara jasmani, Tuhan memelihara hidup kita di tengah kesulitan dan kemustahilan, Tuhan membuka jalan menuju masa depan yang indah.
      Secara rohani, Tuhan membukakan pintu Firdaus bagi kita.
      Sedangkan bagi penjahat di atas kayu salib saja dibukakan pintu Firdaus, bagaimana mungkin kita pelayanNya tidak ditolong? Periksa hidup kita, apakah sudah sesuai dengan Firman?

    • Imam Besar dapat menolong kita dari segala masalah, sampaipun yang sudah mustahil, tepat pada waktuNya.

      Keluaran 32:30-33
      32:30. Keesokan harinya berkatalah Musa kepada bangsa itu: "Kamu ini telah berbuat dosa besar, tetapi sekarang aku akan naik menghadap TUHAN, mungkin aku akan dapat mengadakan pendamaian karena dosamu itu."
      32:31 Lalu kembalilah Musa menghadap TUHAN dan berkata: "Ah, bangsa ini telah berbuat dosa besar, sebab mereka telah membuat allah emas bagi mereka.
      32:32 Tetapi sekarang, kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu--dan jika tidak, hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang telah Kautulis."
      32:33 Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa: "Siapa yang berdosa kepada-Ku, nama orang itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam kitab-Ku.

      (Hati-hati, jangan merasa semua baik-baik saja sekalipun kita berbuat dosa. Itu hanya karena masih ada doa penyahutan dari seorang gembala, yang menahan datangnya penghukuman Tuhan.)

    • Pelayanan pendamaian = Tuhan menghapus dosa kita = Tuhan menuliskan nama kita dalam Kitab Kehidupan.
      Bukti nama kita tertulis dalam Kitab Kehidupan adalah hati kita dalam damai sejahtera.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 10 Februari 2015 (Selasa Sore)
    ... ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang. Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh ...
  • Ibadah Kaum Muda Malang, 15 Agustus 2009 (Sabtu sore)
    ... yang lebih tajam dari pedang bermata dua yaitu firman yang memberitakan kedatangan Yesus kedua kali untuk menyucikan kita dan mendewasakan kita secara rohani sampai menjadi Mempelai Wanita yang sama mulia dengan Yesus. Ibu yaitu Gembala. Ibu yang menyusukan bayi gembala yang hanya memberikan firman penginjilan kepada sidang jemaat sehingga kerohanian jemaat tidak ...
  • Ibadah Raya Malang, 04 Oktober 2020 (Minggu Pagi)
    ... masuk Firdaus sesudah itu masuk kerajaan Sorga selama-lamanya kita menjadi Tabut Perjanjian di Bait Suci Allah di Sorga . Kita tidak mengalami kiamat dan neraka yang dahsyat. Kedahsyatan firman pengajaran menghajar dosa sampai puncaknya dosa supaya kita masuk dalam kesempurnaan. Jadi setiap kita berada di Bait Suci Allah di bumi beribadah kita ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 15 Januari 2009 (Kamis Sore)
    ... Allah yang menghapus dosa dunia melihat Yesus sebagai Juru Selamat yang mati di kayu salib untuk menyelamatkan orang berdosa tanda kematian. Praktek melihat Yesus yang mati di kayu salib Mati terhadap dosa bertobat. Baptisan air. Kolose . Baptisan yang benar adalah baptisan yang sesuai firman baptisan sepeti Yesus dibaptis yaitu dikuburkan. Dalam baptisan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 05 Desember 2013 (Kamis Sore)
    ... kita selama-lamanya tidak terpisah lagi. Ini terjadi saat kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja Mempelai Pria Surga untuk menyucikan dan menyempurnakan kita menjadi mempelai wanita Tuhan masuk perjamuan kawin Anak Domba masuk kerajaan tahun damai Firdaus yang akan datang sampai masuk Yerusalem ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 01 Agustus 2011 (Senin Sore)
    ... kita. peraturan makan perjamuan suci dalamperjanjian baru. Jadi kita makan perjamuan harus dengan MENGUJI DIRI SENDIRI. Kita menguji diri sendiri lewat Firman pengajaran benar yang diberitakan. Firman pengajaran yang benar bisa menunjukan dosa-dosa kita yang tersembunyi dan kita harus menyadari dosa kita. Setelah itu kita menyesali dosa-dosa dan mengaku dosa kepada Tuhan dan ...
  • Ibadah Doa Malang, 17 Maret 2022 (Kamis Sore)
    ... akan hidup. Hanya Roh Kudus yang mampu mematikan perbuatan daging sehingga kerohanian kita hidup dan harum yaitu hidup dalam kebenaran sampai hidup kekal. Oleh karena itu kita harus menerima meterai Roh udus. Dari mana manusia daging mendapatkan Roh Kudus Baptisan air yang benar. Prosesnya Percaya kepada Yesus sebagai satu-satunya Juru Selamat. Bertobat berhenti berbuat ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 19 September 2009 (Sabtu Sore)
    ... sukacita dalam pertobatan. Langkah-langkah untuk menjadi seorang yang bertobat percayabertobat berhenti berbuat dosa kembali kepada Tuhanbaptisan air dalam nama Yesus dalam pengampunan salahbaptisan roh kudus. Setelah kita baptisan air dan roh kudus kita akan merasakan kedamaian ada sukacita dari sorga. Ada juga sukacita duniawi I KORINTUS ada sukacita dalam dosa dosa makan-minum tetapi ...
  • Ibadah Raya Malang, 04 Desember 2022 (Minggu Pagi)
    ... jenis barang dari kayu yang mahal dari tembaga besi dan pualam kulit manis dan rempah-rempah wangi-wangian mur dan kemenyan anggur minyak tepung halus dan gandum lembu sapi domba kuda dan kereta budak dan bahkan nyawa manusia. Dan mereka akan berkata Sudah lenyap buah-buahan yang diingini hatimu dan segala yang mewah ...
  • Ibadah Doa Malang, 27 November 2012 (Selasa Sore)
    ... bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Dia Tuannya ketika ia berkata Tuhan telah berfirman kepada Tuanku duduklah di sebelah kanan-Ku sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu. Yesus sebagai manusia adalah keturunan Daud yang mati bangkit dan naik ke Surga dipermuliakan dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Jadi jalan kematian kebangkitan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.