Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 1:9-20 adalah tentang penglihatan rasul Yohanes di Pulau Patmos.
Rasul Yohanes dibuang ke Pulau Patmos dan mengalami sengsara daging bukan karena berbuat dosa, tetapi karena firman Allah dan kesaksian Yesus.

Rasul Yohanes mengalami 3 hal, demikian juga kita akan mengalami 3 hal:
  1. Bisa masuk persekutuan yang benar dengan Tuhan dan sesama, atau masuk persekutuan tubuh Kristus berdasarkan firman pengajaran yang benar.
    Wahyu 1:9
    1:9 Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus.

  2. [Wahyu 1:10-16] Bisa mendengar dan melihat bunyi sangkakala yang nyaring.
    Wahyu 1:10,12
    1:10 Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala,
    1:12 Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas.

    Ini sama dengan bisa tergembala dengan benar dan baik, sehingga kita bisa melihat 2 wujud nyata:
    • Tujuh kaki dian emas yang bercahaya, sama dengan gereja Tuhan yang sempurna.
    • Pribadi Yesus dalam kemuliaan sebagai Imam Besar, Raja segala raja, Hakim yang adil, dan Mempelai Pria Surga.

  3. [Wahyu 1:17-20] Bisa tersungkur di depan kaki Yesus, sama seperti orang mati.
    Wahyu 1:17
    1:17 Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: “Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,

    Tersungkur artinya adalah menyembah Tuhan dengan hancur hati, menyembah Tuhan sampai daging tidak bersuara lagi.
    Keadaan rohani rasul Yohanes sangat riskan, yaitu hanya memiliki firman Allah (meja roti sajian) dan kesaksian Yesus (pelita emas). Oleh sebab itu, Tuhan ijinkan rasul Yohanes menderita di Pulau Patmos untuk bisa menyembah dengan hancur hati, dan menyembah sampai daging tidak bersuara.

Ada 3 kali kesempatan untuk berdoa dan menyembah Tuhan dalam Tabernakel:
  1. Di Halaman Tabernakel: mezbah korban bakaran.
    Artinya:
    • Doa permohonan. Sentralnya adalah kebutuhan kita.
      Yohanes 15:7
      15:7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.

      Syaratnya adalah firman pengajaran yang benar harus tinggal di dalam kita.
      Caranya adalah mendengar firman pengajaran yang benar dengan sungguh-sungguh, mengerti firman, sampai percaya dan yakin akan firman. Maka firman pengajaran yang benar menjadi iman dalam hati. Lanjut praktek firman pengajaran yang benar, sehingga firman mendarah-daging dalam hidup kita, tinggal dalam kita.

      Kalau firman tinggal dalam kita, maka kehendak kita sama dengan kehendak Allah, sehingga doa kita sama dengan kehendak Tuhan. Doa dijawab oleh Tuhan untuk memuliakan Tuhan.

    • Doa untuk pengampunan dosa.
      Syaratnya adalah kita harus menyadari dan menyesali dosa, mengaku dosa pada Tuhan dengan sejujur-jujurnya dan bertobat. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.

    • Doa permohonan supaya kita disempurnakan.
      2 Korintus 13:9
      13:9 Sebab kami bersukacita, apabila kami lemah dan kamu kuat. Dan inilah yang kami doakan, yaitu supaya kamu menjadi sempurna.

      Inilah puncak doa permohonan kita, supaya kita bisa sempurna seperti Yesus.

  2. Di Ruangan Suci: mezbah dupa emas.
    Artinya doa penyembahan. Sentralnya adalah pribadi Yesus sendiri.

    Markus 9:8
    9:8 Dan sekonyong-konyong waktu mereka memandang sekeliling mereka, mereka tidak melihat seorangpun lagi bersama mereka, kecuali Yesus seorang diri.

    Karena sentralnya adalah pribadi Yesus sendiri, maka kita bisa menyembah Tuhan kapan saja, di mana saja, situasi apa saja. Saat sakit atau sehat, kita tetap bisa menyembah Tuhan.

    Mazmur 24:3-4
    24:3 “Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?”
    24:4 “Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.

    Syaratnya adalah hati suci, hidup suci. Kalau kesucian meningkat, maka doa penyembahan makin meningkat, urapan semakin meningkat, dan pemakaian Tuhan makin jelas. Juga berkat Tuhan makin dicurahkan di mana saja.

    Doa penyembahan adalah membakar ukupan/ dupa yang menghasilkan bau harum sampai di hadirat Tuhan.
    Ada 2 kali pembakaran ukupan:
    • Pada waktu senja, saat pelita akan dinyalakan.
      Keluaran 30:7-8

      30:7 Di atasnya haruslah Harun membakar ukupan dari wangi-wangian; tiap-tiap pagi, apabila ia membersihkan lampu-lampu, haruslah ia membakarnya.
      30:8 Juga apabila Harun memasang lampu-lampu itu pada waktu senja, haruslah ia membakarnya sebagai ukupan yang tetap di hadapan TUHAN di antara kamu turun-temurun.

      Artinya saat kita memulai ibadah pelayanan atau aktivitas di dunia, harus dimulai dengan doa penyembahan. Sebab penyembahan membersihkan hati kita dari keinginan daging, emosi daging, ambisi daging, kebenaran daging. Sehingga kita bisa menyerah sepenuh kepada Tuhan, untuk mendapatkan kekuatan dan kemampuan dari Tuhan untuk melakukan segala sesuatu di dunia dengan berhasil.

    • Pada pagi hari, saat Harun membersihkan pelita sesudah menyala sepanjang malam.
      Artinya sesudah kita melayani Tuhan dan melakukan aktivitas di dunia, kita harus menyembah Tuhan untuk:
      1. Menaikkan ucapan syukur kepada Tuhan bahwa Tuhan sudah berkemurahan memakai dalam ibadah pelayanan dan memberkati dalam segala aktivitas.
      2. Mempersembahkan segala puji hormat dan kemuliaan bagi Tuhan, supaya tidak sombong, tidak bangga.

    Jadi, dalam doa penyembahan terjadi pembersihan segala keinginan daging dengan segala tabiat, emosi, ambisi, putus asa, kecewa, sehingga kita bisa mengalami keubahan hidup dan tampil sebagai pelita yang menyala. Mulai terang dari dalam rumah tangga, terang di depan semua orang, terang di mana-mana, sampai menjadi terang dunia, menjadi mempelai wanita Tuhan yang tidak bercacat cela.

    Wahyu 12:1
    12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.


  3. Di Ruangan Maha Suci: dua loh batu.
    Artinya:
    • Penyembahan sampai daging tidak bersuara lagi (Ruangan Maha Suci sudah melewati pintu tirai yang terobek), sehingga kita tidak merasakan lagi apa-apa yang daging rasakan. Kita hanya merasakan kasih Allah.
    • Penyembahan yang disamakan dengan kasih Allah, penyembahan yang kekal selama-lamanya di Surga.

    Keluaran 34:1
    34:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Pahatlah dua loh batu sama dengan yang mula-mula, maka Aku akan menulis pada loh itu segala firman yang ada pada loh yang mula-mula, yang telah kaupecahkan.

    Ada 2 macam dua loh batu:
    • Dua loh batu mula-mula.
      Keluaran 31:18
      31:18 Dan TUHAN memberikan kepada Musa, setelah Ia selesai berbicara dengan dia di gunung Sinai, kedua loh hukum Allah, loh batu, yang ditulisi oleh jari Allah.

      Semua batunya dari Tuhan, ditulisi oleh Tuhan. Ini menunjuk pada pribadi Yesus, kasih Allah yang sempurna.

    • Dua loh batu yang baru, yang sama persis dengan dua loh batu mula-mula.
      Ini menunjuk pada sidang jemaat yang sempurna seperti Yesus.

    Keluaran 32:18-19
    32:18 Tetapi jawab Musa: “Bukan bunyi nyanyian kemenangan, bukan bunyi nyanyian kekalahan--bunyi orang menyanyi berbalas-balasan, itulah yang kudengar.”
    32:19 Dan ketika ia dekat ke perkemahan itu dan melihat anak lembu dan melihat orang menari-nari, maka bangkitlah amarah Musa; dilemparkannyalah kedua loh itu dari tangannya dan dipecahkannya pada kaki gunung itu.

    Dua loh batu yang mula-mula dipecahkan, artinya Yesus harus mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita dan memberikan kasih yang sempurna kepada kita. Hanya dosa tidak percaya dan dosa yang tidak diakui, tidak akan bisa ditebus.

    Dengan dipecahkannya dua loh batu, terjadi 2 hal yang besar:
    • Lembu emas dihancurkan sampai tidak berbekas.
      Keluaran 32:20
      32:20 Sesudah itu diambilnyalah anak lembu yang dibuat mereka itu, dibakarnya dengan api dan digilingnya sampai halus, kemudian ditaburkannya ke atas air dan disuruhnya diminum oleh orang Israel.

      Artinya semua dosa-dosa tidak bertahan lagi, sebab sudah disucikan dan ditebus oleh darah Anak Domba. Terutama dosa berhala lembu emas, yaitu:
      1. Kekerasan hati, kebenaran diri sendiri, tidak mau mengaku dosa malah menyalahkan orang lain.
        Keluaran 32:9
        32:9 Lagi firman TUHAN kepada Musa: “Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk.

        Kalau keras hati, maka tidak bisa mengalami pembentukan dari Tuhan, sehingga pasti menghakimi, bergosip, dll.

      2. Dosa berhala, yaitu mamon, ikatan akan uang. Ini sama dengan akar kejahatan yang membuat kita menjadi kikir (tidak bisa memberi) dan serakah (mengambil hak orang lain dan hak Tuhan).

      3. Dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan.
        Keluaran 32:6
        32:6 Dan keesokan harinya pagi-pagi maka mereka mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, sesudah itu duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria.

    • Dua loh batu yang baru harus dibentuk, sama seperti dua loh batu yang mula-mula.
      Dua loh batu yang lama, batunya dari Tuhan. Dua loh batu yang baru, batunya diambil dari gunung Sinai. Diambil dari batu yang berserakan, menunjuk pada manusia yang keras hati, berbuat dosa sampai puncaknya dosa, tidak ada bentuk kebenaran.

      Dua loh batu yang baru dibentuk sama seperti dua loh batu yang mula-mula. Kehidupan yang berdosa akan dibentuk menjadi sempurna seperti Yesus. Prosesnya:
      1. Harus ditebus oleh darah Yesus.
        Buktinya adalah:
        • Saling mengaku dan saling mengampuni. Yang salah mengaku dosa dengan sejujur-jujurnya. Yang benar mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.
        • Diangkat menjadi imam dan raja, hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang memuliakan Tuhan, melayani Tuhan dengan setia dan benar.
          Wahyu 1:5-6
          1:5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya--
          1:6 dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, --bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.

      2. Dipahat, sama dengan dibentuk, disucikan dan diubahkan supaya menjadi satu gambar dan teladan dengan Yesus.
        Pahat sama dengan firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Tajam pertama untuk menyucikan, tajam kedua untuk mengubahkan.
        Untuk memahat juga perlu palu, yaitu firman pengajaran yang keras, untuk menghancurkan keras hati.

        Matius 15:19
        15:19 Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat.

        Yehezkiel 11:19-20
        11:19 Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di dalam batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang keras dan memberikan mereka hati yang taat,
        11:20 supaya mereka hidup menurut segala ketetapan-Ku dan peraturan-peraturan-K dengan setia; maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka.

        Hati dibaharui menjadi hati yang taat dengar-dengaran. Ini sudah satu gambar dan teladan dengan Yesus yang taat dengar-dengaran sampai mati di kayu salib. Kita juga harus taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara.

      3. Ditulisi kasih Allah yang sempurna, lewat jari Allah/ kuasa Roh Kudus.
        Tanpa kasih Allah, semua kosong, tidak berguna, sia-sia, bahkan binasa selamanya.

        Bukti ditulisi kasih Allah adalah:
        • Loh batu pertama: kita bisa mengasihi Tuhan lebih dari semua, lewat mengutamakan ibadah pelayanan sampai penyembahan kepada Tuhan.
        • Loh batu kedua: kita bisa mengasihi sesama seperti diri sendiri, bisa memberi sedekah/ amal kepada sesama yang membutuhkan, bisa memberi perhatian.

    Kisah Rasul 10:1-4
    10:1 Di Kaisarea ada seorang yang bernama Kornelius, seorang perwira pasukan yang disebut pasukan Italia.
    10:2 Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah.
    10:3 Dalam suatu penglihatan, kira-kira jam tiga petang, jelas tampak kepadanya seorang malaikat Allah masuk ke rumahnya dan berkata kepadanya: “Kornelius!”
    10:4 Ia menatap malaikat itu dan dengan takut ia berkata: “Ada apa, Tuhan?” Jawab malaikat itu: “Semua doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Allah dan Allah mengingat engkau.

    Tuhan mau mengambil batu-batu yang berserakan, yaitu bangsa Kafir, untuk bisa menulisi kehidupan kita dengan kasihNya, dan supaya kita bisa mengasihi Tuhan lebih dari semua serta mengasihi sesama seperti diri sendiri.
    Asalkan dupa harum naik ke hadirat Tuhan, menyembah Tuhan, maka Tuhan akan selalu mengingat kita.
    Hasilnya:
    • Tuhan mengingat bahwa kita adalah bayi yang tidak berdaya, yang perlu gendongan tangan kasih Tuhan dan menangis kepada Tuhan.
      Yesaya 49:14-15
      49:14 Sion berkata: “TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku.”
      49:15 Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.

      Maka tangan kasih Tuhan sanggup memelihara hidup kita di tengah kemustahilan. Tangan kasih Tuhan sanggup menyelesaikan segala masalah yang mustahil tepat pada waktuNya.

    • Tuhan mengingat bahwa kita hanya debu tanah liat.
      Mazmur 103:10-14
      103:10 Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita,
      103:11 tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia;
      103:12 sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.
      103:13 Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.
      103:14 Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu.

      Tuhan tidak menghukum kita tetapi memberi kesempatan untuk bisa bertobat. Debu tanah liat akan diciptakan menjadi bejana untuk kemuliaan Tuhan. Kalau sudah jatuh, Tuhan masih bisa membaharui bejana yang sudah rusak.

    • Tuhan mengingat kita seperti penjahat yang disalib di sebelah Yesus, gagal total, menderita, terkutuk.
      Lukas 23:40-43
      23:40 Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: “Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?
      23:41 Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah.”
      23:42 Lalu ia berkata: “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.”
      23:43 Kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.”

      Tuhan mengingat kita sehingga Tuhan bisa memindahkan kita dari suasana kutukan menjadi suasana Firdaus, yaitu suasana Kerajaan Surga, suasana nikah yang menyatu. Sehancur-hancurnya keadaan kita, Tuhan masih mengingat kita, Tuhan mempedulikan, memperhatikan, dan bergumul bersama kita.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 29 Juli 2012 (Minggu Pagi)
    ... kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. Jemaat yang adalah tubuh-Nya yaitu kepenuhan Dia yang memenuhi semua dan segala sesuatu. Korintus Musuh yang terakhir yang dibinasakan ialah maut. Yesus sebagai Kepala mati di Golgota untuk mengalahkan maut supaya kita sebagai tubuh-Nya juga mengalahkan ...
  • Ibadah Doa Malang, 28 Juni 2011 (Selasa Sore)
    ... Dalam Perjanjian Baru Paskah juga ditandai dengan hal Firman Pengajaran benar. Korban Kristus Perjamuan Suci . Paskah kelepasan. Firman Pengajaran benar dan Perjamuan Suci sanggup melepaskan kita dari segala ikatan yang membinasakan ikatan daging dunia dan dosa . Jika ketiga ikatan ini tidak dilepaskan maka kita akan binasa untuk selamanya. ...
  • Ibadah Raya Malang, 26 Juni 2016 (Minggu Pagi)
    ... dalam kegelapan dosa bisa hidup dalam terang sampai duduk bersanding dengan Yesus di tahta Sorga. Ada macam batu permata Permata yaspis menunjuk iman pintu gerbang tabernakel . Permata sardis berwarna merah menunjuk bertobat mezbah korban bakaran . Batu kristal lautan kaca menunjuk baptisan air kolam pembasuhan . Batu zamrud pelangi menunjuk baptisan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 15 Mei 2013 (Rabu Sore)
    ... adalah Yusuf. Dalam Kitab Kejadian Yusuf dijual dimasukkan dalam penjara dsb. Tetapi dia tetap disertai oleh Tuhan. Kejadian Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf tatkala berumur tujuh belas tahun--jadi masih muda--biasa menggembalakan kambing domba bersama-sama dengan saudara-saudaranya anak-anak Bilha dan Zilpa kedua isteri ayahnya. Dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 22 Januari 2020 (Rabu Sore)
    ... manusia terjemahan lama . Maka menyahutlah orang banyak itu dengan sorak katanya Inilah suara suatu dewa bukannya suara manusia Kolose . Janganlah kamu biarkan kemenanganmu digagalkan oleh orang yang pura-pura merendahkan diri dan beribadah kepada malaikat serta berkanjang pada penglihatan-penglihatan dan tanpa alasan membesar-besarkan diri oleh pikirannya yang duniawi Yang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 22 Februari 2012 (Rabu Sore)
    ... pasti sakit sama seperti kalau jasmani kita diberi makanan yang salah . Kita harus hati-hati sebab ada iman yang tidka sehat tidak berasal dari pengajaran benar . Iman yang tidak benar atau tidak sehat adalah Yohanes - Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu mereka berkata kepada-Nya Rabi bilamana Engkau ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Malang Session I, 20 Januari 2009 (Selasa Malam)
    ... bersungut-sungut dan bertengkar. Korintus Kalau sudah menghakimi orang lain dan bersungut-sungut maka yang ditemui adalah malaikat maut bukan bertemu dengan Tuhan binasa untuk selamanya. Ini yang harus kita jaga dalam menghadapi kesulitan di dunia ini. Jangan sampai bersungut dan saling menghakimi. Keluaran Orang yang tidak puas tidak bisa ditolong atau di puaskan ...
  • Ibadah Raya Malang, 29 September 2024 (Minggu Pagi)
    ... yang utama yang kita ikuti dalam setiap langkah hidup kita taat dengar-dengaran. Petrus - yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya di mana hanya sedikit yaitu delapan orang yang diselamatkan oleh air bah ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 16 November 2024 (Sabtu Sore)
    ... hak penuh untuk masuk kerajaan sorga berarti binasa selamanya di neraka. Jadi panggilan dan pilihan sangat penting dan sangat menentukan nasib hidup kita. Jabatan pelayanan mulai memperindah hidup kita sampai hidup kekal. Kalau ada jubah indah--jabatan pelayanan--hidup kita pasti indah. Bukti panggilan dan pilihan sangat penting Yesus harus berpuasa lebih dulu untuk menghadapi ...
  • Ibadah Raya Malang, 30 Juli 2017 (Minggu Pagi)
    ... Matius - Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu. Mereka membawa suatu dinar kepada-Nya. Maka Ia bertanya kepada mereka Gambar dan tulisan siapakah ini Jawab mereka Gambar dan tulisan Kaisar. Lalu kata Yesus kepada mereka Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.