Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 21:5
21:5 Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!” Dan firman-Nya: “Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar.”

Sebenarnya Tuhan sudah menjadikan langit dan bumi serta isinya, termasuk manusia. Manusia yang diciptakan adalah sama mulia dengan Tuhan dan ditempatkan di taman Eden, sehingga mengalami pemeliharaan dan kebahagiaan bersama Tuhan. Tetapi sayang, Adam dan Hawa berbuat dosa sehingga telanjang dan kehilangan kemuliaan Allah. Mereka diusir ke dalam dunia yang penuh dengan kutukan dan penderitaan.

Roma 3:23
3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,

Semua manusia di dunia sudah berbuat dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan. Manusia berdosa ini telanjang dan bagaikan anjing dan babi. Di taman Eden, manusia telanjang menjadi malu dan membuat cawat. Tetapi di dunia ini, manusia telanjang dan tidak lagi tahu malu, tidak berharga di hadapan Tuhan dan sesama.

Matius 16:23
16:23 Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: “Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.”

Di taman Eden, manusia sudah diusir ke dunia. Kalau di dunia diusir lagi, maka hanya akan menuju ke neraka. Manusia sampai hamba Tuhan berbuat dosa sampai menjadi seperti iblis.

Tuhan tidak rela manusia ciptaannya binasa, oleh sebab itu Tuhan mau menciptakan manusia baru yang sama mulia dengan Dia untuk ditempatkan di Yerusalem Baru. Prosesnya disebut pembaharuan.

Dalam Wahyu 21, ada 4 macam pembaharuan:
  1. Wahyu 21:1, pembaharuan langit yang baru dan bumi yang baru.
  2. Wahyu 21:2-3, pembaharuan manusia baru.
  3. Wahyu 21:4-8, pembaharuan suasana baru.
  4. Wahyu 21:9-27, pembaharuan Yerusalem Baru.

ad. 1. Pembaharuan langit yang baru dan bumi yang baru.
Wahyu 21:1
21:1 Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi.

Langit yang lama dan bumi yang lama akan berlalu, oleh sebab itu kita harus mengalami pembaharuan supaya bisa berpindah dari langit lama dan bumi lama kepada langit baru dan bumi baru, yang kekal untuk selamanya.

Apa yang harus dibaharui?
1 Korintus 7:31-32
7:31 pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu.
7:32 Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya.


Kita harus mengalami pembaharuan perhatian. Perhatian kita jangan hanya tertuju kepada perkara dunia yang berlalu, tetapi perhatian kita harus lebih tertuju pada perkara Tuhan, perkara rohani, perkara kekal yang tidak berlalu. Salah satu perkara yang kekal adalah Kerajaan Surga.

2 Petrus 1:11
1:11 Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.

Perhatian kita terutama adalah bagaimana kita bisa masuk Kerajaan Surga yang kekal.
Boleh bekerja, bersekolah, dll, tetapi fokus kita adalah bagaimana bisa masuk Kerajaan Surga.

Pagi ini kita belajar jalan untuk masuk Kerajaan Surga. Kita belajar mengikuti Tabernakel.
  1. Bertekun dalam iman = jalan iman.
    Kisah Rasul 14:22
    14:22 Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.

    Praktek jalan iman adalah:
    1. Iman, percaya pada Yesus, lewat mendengar firman Kristus, firman yang diurapi Roh Kudus.
      Roma 10:17
      10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

      Dalam menyampaikan firman atau mendengar firman, harus hanya berdasarkan kekuatan Roh Kudus. Maka kita akan bisa mengerti dan percaya firman, firman menjadi iman dalam hati. Kalau mendengar firman dengan kepandaian, dll, hanya akan menjadi pengetahuan.
      Lebar Tabernakel adalah 50 (angka Roh Kudus). Di situ terletak pintu. Jadi kita masuk Pintu Gerbang Kerajaan Surga (Tabernakel) hanya dengan kekuatan Roh Kudus.

      Tetapi masih harus dilanjutkan bertekun dalam iman, yaitu tetap percaya kepada Yesus sampai garis akhir. Tidak menyangkal nama Yesus sampai garis akhir. Ini sama dengan tidak pernah keluar lagi dari Pintu Gerbang.

    2. Mengaku Yesus, artinya mengaku dosa-dosa kepada Tuhan (vertikal) dan sesama (horizontal). Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Ini menunjuk pada Medzbah Korban Bakaran atau bertobat, mati terhadap dosa.
      Roma 10:10
      10:10 Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.

      Bertekun dalam iman artinya tetap bertobat sampai garis akhir.

    3. Baptisan air dan baptisan Roh Kudus. Dalam Tabernakel adalah Kolam Pembasuhan dan Pintu Kemah.
      Markus 1:4,8
      1:4 demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan: “Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu.”
      1:8 Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.”


      Ini sama dengan lahir baru dari air dan roh, sehingga kita menerima hidup baru, yaitu jenis kehidupan Surga. Hidup baru adalah hidup dalam kebenaran, yaitu:
      • Lepas dari dosa, tidak mau berbuat dosa sekalipun ada paksaan, kesempatan, ancaman, dll.
      • Berpegang teguh pada pengajaran yang benar.

      1 Timotius 4:1
      4:1 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan

      Bertekun dalam iman artinya jangan murtad sampai garis akhir, artinya:
      • Tetap hidup dalam kebenaran sampai garis akhir. 
      • Tetap berpegang teguh pada pengajaran yang benar sampai garis akhir. Kita harus tegas menolak ajaran lain dan ajaran palsu.

      Dosa/ ketidakbenaran dan ajaran palsu adalah jalan ke neraka.
      2 Petrus 2:1
      2:1 Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.

      Sepuluh pengintai dan dua pengintai sama-sama mendapatkan pengajaran yang benar. Tetapi hanya dua pengintai yang selamat. Sepuluh pengintai menambah pengajaran yang benar dengan suara daging, sehingga menjadi kabar busuk. Hati-hati jangan melihat jumlah, sebab yang benar adalah dua pengintai.

      Hasil menjadi orang benar:
      • Kita dipagari dengan berkat dan anugerah Tuhan.
        Mazmur 5:13
        5:13 Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.

      • Benar seperti seperti Yesus benar.
        1 Yohanes 3:7-8
        3:7 Anak-anakku, janganlah membiarkan seorangpun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar;
        3:8 barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.



  2. Teguh dalam panggilan dan pilihan Tuhan = jalan tahbisan, jalan ibadah dan pelayanan.
    2 Petrus 1:10-11
    1:10 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.
    1:11 Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.


    Prakteknya:
    1. Tetap setia dan berkobar-kobar dalam tahbisan sesuai jabatan yang dipercayakan Tuhan, sampai garis akhir. Ini sama dengan mantap dalam jabatan pelayanan, sampai menjadi permanen.
      Kalau mundur di tengah jalan, itu sama dengan tersandung di depan pintu Surga dan sangat disayangkan.

    2. Beribadah melayani Tuhan dalam pelayanan Kerajaan Surga, yaitu pelayanan yang berkenan pada Tuhan dan pasti akan dihormati sesama.
      Roma 14:17-18
      14:17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
      14:18 Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.


      Kita harus waspada karena hari-hari ini ada pelayanan yang hanya memuaskan daging, yaitu mengutamakan kemakmuran dan hiburan, sehingga tidak mengutamakan firman Tuhan. Ibadah semacam ini tidak memuaskan Tuhan, sehingga dia sendiri tidak pernah puas, sehingga mencari kepuasan-kepuasan di dunia, atau memasukkan kepuasan dunia di gereja. Daging ini tidak akan pernah puas. Akibatnya adalah masuk dosa Babel, paling sedikit akan terjadi perselingkuhan.

      Dalam ibadah, kita harus menampilkan kepuasan dalam firman pengajaran yang benar. Maka kita pasti menuju Kerajaan Surga.

      Pelayanan yang benar adalah pelayanan dalam urapan Roh Kudus dan firman pengajaran yang benar, untuk mematikan daging.
      Imamat 21:12
      21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

      Pelayanan yang benar adalah dalam Ruangan Suci. Di dalamnya terdapat 3 macam alat yang menunjuk pada ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok, ketekunan dalam penggembalaan, yaitu:
      • Pelita Emas, ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam urapan dan karunia Roh Kudus, sehingga menghasilkan sukacita oleh Roh Kudus.
      • Meja Roti Sajian, ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah dalam firman pengajaran dan Perjamuan Suci, sehingga kita melayani dalam kebenaran.
      • Medzbah Dupa Emas, ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya, sehingga kita mengalami damai sejahtera.
      Lewat pelayanan dalam kandang penggembalaan, daging dibendung sehingga memuaskan Tuhan dan dihormati manusia. Kalau daging diumbar, maka pelayanan pasti memilukan Tuhan dan memedihkan hati orang tua.

      Kalau ibadah pelayanan memuaskan Tuhan, maka hasilnya:
      • Tuhan juga memuaskan kehidupan kita, sehingga kita tidak akan mencari kepuasan di dunia dan tidak akan jatuh dalam dosa Babel.
      • Kita mendapatkan keuntungan besar, yaitu dua sayap burung nasar yang besar.
        1 Timotius 6:6
        6:6 Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.

        Wahyu 12:14
        12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

        Dua sayap burung nasar yang besar ini yang akan menyingkirkan kita ke padang gurun yang jauh dari mata ular selama 3.5 tahun. Kita dipelihara secara langsung oleh Tuhan dan kita semua menjadi fulltimer. Kita dipanggil, dipilih, dan dikhususkan menjadi biji mata Tuhan sendiri.
        Dua sayap burung nasar ini juga yang akan menerbangkan kita sampai masuk Kerajaan Surga.

  3. Bertekun dalam sengsara = jalan salib.
    Kisah Rasul 14:22
    14:22 Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.

    Percikan darah ini hanya ada dalam Ruangan Maha Suci. Tujuh kali percikan darah di atas Tabut adalah untuk Yesus, sedangkan tujuh percikan darah di depan Tabut adalah untuk sidang jemaat.

    2 Tesalonika 1:3-5
    1:3 Kami wajib selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara. Dan memang patutlah demikian, karena imanmu makin bertambah dan kasihmu seorang akan yang lain makin kuat di antara kamu,
    1:4 sehingga dalam jemaat-jemaat Allah kami sendiri bermegah tentang kamu karena ketabahanmu dan imanmu dalam segala penganiayaan dan penindasan yang kamu derita:
    1:5 suatu bukti tentang adilnya penghakiman Allah, yang menyatakan bahwa kamu layak menjadi warga Kerajaan Allah, kamu yang sekarang menderita karena Kerajaan itu.


    Kalau iman kita benar, tahbisan kita benar, maka kita pasti mau masuk jalan salib, sehingga layak menjadi warga Kerajaan Surga.
    Percikan darah ini dalam bentuk doa puasa, doa malam, fitnahan, tidak salah tetapi disalahkan, saat merasa ditinggal sendiri, masalah seolah-olah tak terselesaikan dan mencapai puncak.

    Mengapa kita harus masuk percikan darah?
    1. Untuk menerima kasih karunia Tuhan.
      1 Petrus 2:19
      2:19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.

      Kisah Rasul 18:27
      18:27 Karena Apolos ingin menyeberang ke Akhaya, saudara-saudara di Efesus mengirim surat kepada murid-murid di situ, supaya mereka menyambut dia. Setibanya di Akhaya maka ia, oleh kasih karunia Allah, menjadi seorang yang sangat berguna bagi orang-orang yang percaya.

      Kalau menerima kasih karunia Tuhan, maka kita akan menjadi seorang yang sangat berguna.

      2 Samuel 15:24-25
      15:24 Dan lihat, juga Zadok ada di sana beserta semua orang Lewi pengangkat tabut perjanjian Allah. Mereka meletakkan tabut Allah itu--juga Abyatar ikut datang--sampai seluruh rakyat dari kota selesai menyeberang.
      15:25 Lalu berkatalah raja kepada Zadok: “Bawalah tabut Allah itu kembali ke kota; jika aku mendapat kasih karunia di mata TUHAN, maka Ia akan mengizinkan aku kembali, sehingga aku akan melihatnya lagi, juga tempat kediamannya.


      Sekalipun kita digoyang dalam firman pengajaran yang benar, tetapi lewat kasih karunia Tuhan, kita akan semakin mantap dan tidak mau goyah dalam firman pengajaran yang benar. Dan Tuhan akan melakukan yang terbaik bagi kita.

    2. Untuk menerima roh kemuliaan.
      1 Petrus 4:12-14
      4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
      4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
      4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

      Kegunaan roh kemuliaan:
      • Kita akan dipercaya untuk memberitakan cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, ke mana pun Tuhan utus.
        Kalau ada roh kemuliaan, maka firman yang kita beritakan ada ketajamannya, sehingga bisa memotong dosa kita dan dosa orang yang mendengar.
        Kalau tidak ada roh kemuliaan, firman diberitakan dengan emosi, maka bukan firman yang tajam tetapi mulut yang tajam, sehingga memotong telinga orang yang mendengar.

      • Roh kemuliaan membaharui kita, mengubahkan kita sampai sama mulia dengan Yesus, untuk layak masuk Yerusalem Baru, Kerajaan Surga yang kekal.
        Wahyu 21:10-11
        21:10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.
        21:11 Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.


        Permulaan pembaharuan adalah seperti permata yaspis, yaitu setia dan berkobar-kobar dalam pelayanan sampai garis akhir. Yang membuat kendor dalam pelayanan bukan usia, dll, tetapi karena tidak ada roh kemuliaan.
        Pembaharuan juga jernih seperti kristal, yaitu jujur.
        Kalau setia dan jujur, maka kita akan berada dalam tangan Tuhan yang selalu setia, hasilnya:
        1. Tangan Tuhan yang setia dan adil sanggup untuk mengampuni dosa-dosa dan memulihkan hidup kita.
          1 Yohanes 1:9
          1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

        2. Tangan Tuhan yang setia dan berbelas kasihan sanggup menolong kita dan menyelesaikan segala masalah kita.
          Ibrani 2:16-18
          2:16 Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani.
          2:17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
          2:18 Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.

        3. Tangan Tuhan yang setia dan menggenapi janji sanggup memelihara hidup kita secara jasmani, sampai sempurna seperti Dia, untuk ditempatkan di langit yang baru dan bumi yang baru.
          1 Tesalonika 5:23-24
          5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
          5:24 Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 05 November 2017 (Minggu Pagi)
    ... yang benar dan penyembahan yang benar. Sehingga kita tidak perlu mati syahid tetapi mengalami penyaliban daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya. Kita juga harus berjaga-jaga supaya tidak dibunuh oleh antikris juga supaya tidak menjadi sama dengan antikris. Jika menyembah antikris secara daging enak semua perkara jasmani diperbolehkan tetapi akan ...
  • Ibadah Raya Malang, 21 Juni 2009 (Minggu Pagi)
    ... Tuhan dan istri seperti pohon anggur yang berbuah manis maka anak-anak akan betah di rumah. Anak seperti tunas pohon zaitun berarti anak-anak rela menderita daging rela diperas untuk menghasilkan minyak untuk pelita sehingga pelita tetap menyala dan bisa menembusi kegelapan di akhir zaman. Hasilnya adalah Tuhan memberkati sampai anak cucu Tuhan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 27 Agustus 2013 (Selasa Sore)
    ... penyembahan yang benar. Dua hal ini pengajaran dan penyembahan tidak bisa dipisahkan. Pengajaran tanpa doa penyembahan sama dengan ahli Taurat yang hanya menjadi pengetahuan untuk diperdebatkan. Sebaliknya penyembahan tanpa pengajaran yang benar sama dengan suatu kekejian. Amsal Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum juga doanya adalah kekejian. Penyembahan yang benar harus ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 16 Agustus 2015 (Minggu Sore)
    ... kita mau diperdamaikan oleh kurban Kristus--dosa-dosa diampuni dan jangan berbuat lagi-- maka kita bisa melayani TUHAN. Pelayanan pendamaian dan berita pendamaian adalah suatu kepercayaan yang besar dari TUHAN kepada orang berdosa--bangsa kafir-- sebab sebenarnya yang boleh melayani TUHAN hanyalah bangsa Israel. Inilah kekuatan korban pendamaian --bangsa kafir pun bisa layak untuk ...
  • Ibadah Raya Malang, 17 Mei 2009 (Minggu Pagi)
    ... yang dijual harus kembali pada pemiliknya. Dengan kata lain saat sangkakala ditiup pada tahun Yobel Tuhan menggembalikan apa yang sudah hilang dari umatnya. Sekarang artinya firman penggembalaan mampu menggembalikan apa yang sudah hilang dari manusia. Yang sudah hilang dari manusia Pakaian kemuliaan sehingga menjadi telanjang. Damai sejahtera sehingga hidup dalam ketakutan kegelisahan. Berkat dan ...
  • Ibadah Raya Malang, 11 September 2011 (Minggu Pagi)
    ... mengincar hamba-hamba Tuhan. Kehidupan yang dipermainkan api hawa nafsu daging dan air kesegaran dunia kehidupan yang gila babi ayan secara rohani . Lukas - Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot mereka makan dan minum mereka membeli dan menjual mereka menanam dan membangun. Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom ...
  • Ibadah Raya Malang, 15 April 2012 (Minggu Pagi)
    ... Allah. Firman itu telah menjadi manusia dan diam di antara kita dan kita telah melihat kemuliaan-Nya yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa penuh kasih karunia dan kebenaran. Yesus adalah firman pengajaran Logos yang lahir menjadi daging. Jadi Nazaret artinya firman pengajaran yang menjadi daging untuk mendewasakan kerohanian kita untuk ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 07 Januari 2024 (Minggu Siang)
    ... ini semua kita akan mencapai Yerusalem baru selamanya. AD. Suasana baru adalah Ayat suasana tanpa maut diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya Desember sampai Ibadah Doa Surabaya Desember . Ayat - suasana kepuasan sorga sehingga tidak perlu mencari kepuasan di dunia--tidak jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa-- diterangkan pada Ibadah Natal Malang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 11 Juni 2015 (Kamis Sore)
    ... kepadanya Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya. Ahli Taurat mau mengikut Yesus ke mana saja Yesus pergi artinya aktif dalam ibadah pelayanan sehingga kelihatan hidup padahal mati. Mengapa demikian Sebab ibadah pelayanannya tidak menempatkan Yesus sebagai Kepala tidak mengutamakan firman ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 25 Agustus 2011 (Kamis Sore)
    ... oleh Yudas. Matius - Dan ketika mereka sedang makan Ia berkata Aku berkata kepadamu sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku. Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya Bukan aku ya Tuhan Lewat Perjamuan Suci tetapi juga ditolak oleh Yudas. Matius Ia menjawab Dia yang bersama-sama ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.