Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat siang, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Tema: Wahyu 21: 5
21:5. Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."

Kita sudah mendengar, pada kitab Kejadian ada penciptaan dan kitab Wahyu juga ada penciptaan.
Mengapa demikian?
Pada kitab Kejadian, Tuhan telah menciptakan dunia serta segala isinya dengan baik. Juga menciptakan manusia yang satu gambar dan sama mulia dengan Tuhan untuk ditempatkan di taman Eden, di mana manusia mengalami pemeliharaan dan kebahagiaan dari Tuhan.
Tetapi sayang, manusia diperdaya oleh ular, sehingga jatuh dalam dosatidak taat(memakan 1 buah yang dilarang oleh Tuhan).
Akibatnya: telanjang dan diusir ke dunia yang penuh kutukan dan air mata.
Di dalam dunia, manusia terus berbuat dosa sampai puncaknya dosa (dosa makan minum dan kawin mengawinkan).
Akibatnya: manusia telanjang dan tidak tahu malu, seperti anjing dan babi.

Pada jaman Nuh, manusia termasuk anak Tuhan jatuh dalam dosa makan minum dan kawin mengawinkan, sehingga dihukum dengan air bah dan dibinasakan. Hanya 8 orang yang selamat.
Pada jaman Lot, hal yang sama juga terjadi, sehingga dihukum oleh Tuhan dengan api dan belerang. Yang selamat, hanya 3 orang (lebih sedikit lagi yang selamat).
Kalau kita baca Lukas 17, dunia jaman akhir akan kembali pada jaman Lot, sehingga akan dihukum dengan api dari langit dan binasa bersama dengan dunia. Bahkan dihukum dengan api neraka (binasa selama-lamanya).
Pertanyaannya: BERAPA YANG SELAMAT?
Inilah awasan bagi kita.

Tuhan tidak rela jika manusia yang diciptakanNya harus binasa bersama dunia. Oleh sebab itu, Tuhan berusaha menciptakan manusia baru yang sama dengan Dia dan Tuhan menciptakan langit dan bumi baru (Yerusalem Baru) untuk selama-lamanya.

Dalam Wahyu 21: 1-27, ada 4 macam pembaharuan:
  1. pembaharuan langit baru dan bumi baru (ay. 1) --> sudah diterangkan,
  2. pembaharuan manusia baru (ay. 2-3),
  3. pembaharuan suasana baru sampai tidak ada dusta (ay. 4-8),
  4. pembaharuan Yerusalem Baru (ay. 9-27).

Pagi ini, kita masih mempelajari pembaharuan kedua:
PEMBAHARUAN MANUSIA BARU
Wahyu 21: 2-3
21:2. Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
21:3. Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah,
kemah Allah ada di tengah-tengah manusiadan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.

Manusia baru= mempelai wanita yang menjadi milik Tuhan selama-lamanya dan tidak bisa diganggu gugat ('Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka').
Tadi malam, kita sudah mendengar bahwa manusia baru harus mengalami pembaharuan hati, sebab hati merupakan pusat kehidupan kita, yaitu:
  1. Hati yang tulus seperti merpati (didapat lewat baptisan air dan Roh Kudus= halaman tabernakel). Hati yang tulus membuat kehidupan kita, gereja kita dan persekutuan kita menjadi rumah doa (tempat hadirat Tuhan). Kalau tidak tulus, akan menjadi sarang penyamun.

  2. Hati yang lembut (didapat lewat penggembalaan= ruangan suci).
    Di dunia (Mesir), Musa dididik selama 40 tahun dan malah membuat hatinya keras (dia membunuh orang Mesir).
    Artinya: kalau melayani dengan keras hati, justru akan jadi pembunuh.
    Oleh sebab itu, Musa harus ke Midian dan menjadi gembala (masuk dalam penggembalaan).
    Dalam penggembalaan, yang diasah adalah hati, bukan otak.
    Hati yang lembut inilah yang bisa menarik jiwa-jiwa datang dan melayani.
    Musa juga bisa menjangkau Zipora (bangsa kafir)= dengan hati lembut, bangsa kafir bisa dijangkau. Begitu juga sebaliknya, bangsa kafir bisa mengjangkau bangsa Israel dengan hati yang lembut.

  3. Hati yang kuat dan teguh (didapat lewat percikan darah= ruangan maha suci) untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali.

Siang ini, kita membahas bahwa mempelai wanita adalah Tabernakel ('kemah Allah ada di tengah-tengah manusia').
'kemah Allah'= tabernakel.
Jadi, manusia baru adalah TABERNAKEL YANG PERMANEN, dimana Tuhan berdiam bersama kita selama-lamanya.

Proses untuk mencapai tabernakel yang permanen:
  1. Keluaran 25: 8-9
    25:8. Dan mereka harus membuat tempat kudusbagi-Ku, supaya Aku akan diamdi tengah-tengah mereka.
    25:9. Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu
    sebagai contohKemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya."

    Proses untuk mencapai tabernakel permanen yang pertama: harus masuk dalam pembangunan tabernakel yang JASMANI.
    Musa melakukan pembangunan tabernakel jasmani menurut contoh/ teladan kerajaan Surga.

    Jadi, jika kita mau masuk pembangunan tabernakel jasmani, maka hidup kita harus mencontoh kerajaan Surga= meneladani Yesus.
    Selama di dunia, biarlah kita meneladani Yesus.

    1 Petrus 2: 21-25
    2:21. Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladanbagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
    2:22. Ia tidak berbuat dosa, dan
    tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
    2:23. Ketika Ia dicaci maki,
    Ia tidak membalasdengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
    2:24. Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah
    mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
    2:25. Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah
    kembali kepada gembaladan pemelihara jiwamu.

    Meneladani Yesus, artinya:
    • ay. 21-24= mengikuti jejak Yesus, yaitu jejak kematian dan kebangkitan.
      Praktik jejak kematian:
      1. mati bagi dosa,
      2. tidak ada tipu/dusta,
      3. tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi membalas kejahatan dengan kebaikan.

      Praktik jejak kebangkitan(ay. 24): hidup untuk kebenaran. Semua harus benar, mulai dari yang kecil (SIM, KTP). Pribadi, perkataan, nikah, pengajaran dan semuanya harus benar. Kalau hal kecil saja tidak benar, maka pengajaran melenceng sedikit pun akan dianggap benar.

      Jejak kematian dan kebangkitan dimulai dari baptisan air(mati bersama Yesus dan hidup dalam kebenaran).
      Jadi, baptisan air bukan peraturan gereja, tetapi untuk mengikuti jejak Yesus.
      Kalau salah dalam baptisan, tidak akan bisa mengikuti jejak Yesus lainnya.

    • ay. 25= tergembala.
      Kita bukan tergembala pada manusia, tetapi seperti carang melekat Pokok anggur yang benar (tergembala pada Firman pengajaran benar/ Pribadi Yesus).

      Yohanes 10: 4-5
      10:4. Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
      10:5. Tetapi
      seorang asingpasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."

      Tergembala= mengikuti jejak Yesus sebagai Gembala yang baik lewat suara Gembala (Firman penggembalaan yang benar).
      Firman penggembalaan yang benar= Firman pengajaran benar yang dipercayakan Tuhan kepada seoranggembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia, tanggung jawab dan diulang-ulang (seperti domba makan rumput dengan memamah biak), sehingga menjadi makanan bagi sidang jemaat dan tuntunan bagi sidang jemaat untuk mengikuti jejak Gembala yang baik.

      Hati-hati dengan suara asing!
      Suara asing= suara yang tidak senada dengan Firman pengajaran benar, bisa berupa ajaran asing, gosip-gosip yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya dan sebagainya.
      Kalau domba-domba tergembala dengan benar, domba-domba akan larisaat ada suara asing.

      Firman penggembalaan yang benar menuntun kita mengikuti jejak Yesus Gembala baik yang membawa kita pada 2 tempat:
      1. Yohanes 10: 1-2
        10:1. "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;
        10:2. tetapi siapa yang
        masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.

        = masuk kandang penggembalaan lewat pintu sempit.
        Kandang penggembalaan= ruangan suci.
        Dulu, ruangan suci terdiri dari 3 macam alat, tetapi sudah hancur. Dan dalam Kisah Rasul muncul 3 alat ini secara rohani.

        Kisah Rasul 2: 41-42
        2:41. Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
        2:42. Mereka
        bertekundalam pengajaran rasul-rasuldan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

        3 macam alat dalam ruangan suci= 3 macam ketekunan:
        1. pelita emas= ketekunan dalam Ibadah Raya= persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam karunia-karuniaNya.
          Ibadah persekutuan adalah tempat persemaian yang subur untuk karunia-karunia Roh Kudus.
          Roh Kudus adalah air kehidupan yang memberi minumpada domba.

        2. meja roti sajian= ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci= domba-domba diberi makan.

        3. mezbah dupa emas= ketekunan dalam Ibadah Doa= domba-domba bernafas.

        Jadi, dalam kandang penggembalaan, domba mengalami pertumbuhan ke arah kedewasaan rohani dan jasmani.

        Sehebat apa pun kita, di luar kandang, gembala dan domba akan diterkam binatang buas.
        Artinya: jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa, disesatkan ajaran palsu sampai terhilang selamanya (hilang keselamatan).

        Tetapi, dalam kandang penggembalaan yang benar, itulah tempat untuk memantapkan keselamatan sampai bertumbuh pada kesempurnaan.

      2. Yohanes 10: 3, 16
        10:3. Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
        10:16. Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi
        satu kawanan dengan satu gembala.

        = keluar dari kandang penggembalaan untuk menuju kandang lain(persekutuan), sehingga menjadi 1 kawanan dengan 1 Kepala (1 tubuh dengan 1 Kepala).

        Jadi, kita harus masuk lebih dahulu dalam penggembalaan, baru setelah itu, kita bisa keluar ke kandang yang lain.
        Kalau ada kelimpahan dari kandang penggembalaan, itulah yang dibawa pada kandang penggembalaan yang lain, sehingga yang datang dalam kekeringan, akan pulang dengan kelimpahan juga.

        1 tubuh dengan 1 Kepala= masuk dalam pembangunan tubuh Kristus.
        Di luar pembangunan tubuh Kristus, kita akan menjadi egois dan dimakan gembala.

    Hasil meneladan Yesus:
    • 'oleh bilurNya kamu telah sembuh'= sehat jasmani, rohani, dan nikah rumah tangga.
    • 1 Petrus 5: 3
      5:3. Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladanbagi kawanan domba itu.

      Hasil kedua: kita bisa menjadi teladan bagi domba-domba.

      1 Timotius 4: 12
      4:12. Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladanbagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu(1), dalam tingkah lakumu(2), dalam kasihmu(3), dalam kesetiaanmu(4)dan dalam kesucianmu(5).

      Kita menjadi teladan, mulai dari 5 perkara:
      1. perkataan,
      2. tingkah laku,
      3. kasih,
      4. kesetiaan,
      5. kesucian.

      5 teladan= 5 luka Yesus.
      Artinya: untuk bisa menjadi teladan, itu sakit bagi daging.
      Kita yang sudah lama dalam pengajaran, sudah harus menjadi teladan salib dan nama Tuhan dipermuliakan sungguh-sungguh.

    • 1 Petrus 2: 25
      2:25. Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

      Hasil ketiga: tubuh, jiwa dan roh kita dipelihara oleh Tuhan.
      Kita tidak hidup dari dunia apapun yang kita miliki. Tetapi, kita semua hidup dari Gembala Agungsampai kita bisa berkata 'takkan kekurangan aku' (tidak kekurangan apapun sampai sempurna).

  1. 1 Korintus 3: 16
    3:16. Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diamdi dalam kamu?

    Proses untuk mencapai tabernakel permanen yang kedua: harus menjadi bait Allah/Tabernakel ROHANIsebagai tempat kediaman Roh Kudus.
    Syaratnya:
    • Roh Kudus akan tinggal didalam kita jika didalam kita tidak ada roh-roh lain (hati bersih).
      Roh lain yaitu:
      1. Roh dunia.
        Galatia 4: 9-10
        4:9. Tetapi sekarang sesudah kamu mengenal Allah, atau lebih baik, sesudah kamu dikenal Allah, bagaimanakah kamu berbalik lagi kepada roh-roh duniayang lemah dan miskin dan mau mulai memperhambakan diri lagi kepadanya?
        4:10. Kamu dengan teliti memelihara hari-hari tertentu, bulan-bulan, masa-masa yang tetap dan tahun-tahun.

        Roh dunia membuat pelayanan kita menjadi duniawi dan tidak setia dalam ibadah pelayanan.

      2. Roh jahat dan roh najis.
        Markus 7: 21-23
        7:21. sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan(1), pencurian(2), pembunuhan(3),
        7:22.
        perzinahan(4), keserakahan(5), kejahatan(6), kelicikan(7), hawa nafsu(8), iri hati(9), hujat(10), kesombongan(11), kebebalan(12).
        7:23. Semua hal-hal
        jahatini timbul dari dalam dan menajiskanorang."

    • Kejadian 1: 2
      1:2. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allahmelayang-layang di atas permukaan air.

      Syarat kedua: hati seperti permukaan air(titik nol).
      Artinya: hati yang tenang, damai sejahtera dan rendah hati (merasa tidak layak, tidak mampu, dan tidak berharga).

    1 Korintus 3: 17
    3:17. Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.

    Sudah jadi bait Allah rohani, maka sikap terhadap bait Allah rohani: jangan membinasakan tabernakel rohani.
    Artinya:
    • Secara jasmani: merokok, mabuk, narkoba, ngebut, makan makanan yang tidak sehat dan lain-lain.
    • Secara rohani:
      1. Mazmur 73: 27
        73:27. Sebab sesungguhnya, siapa yang jauh dari pada-Mu akan binasa; Kaubinasakan semua orang, yang berzinahdengan meninggalkan Engkau.

        Arti pertama: 'berzinah'= tidak setiadalam jabatan pelayanan sampai tinggalkan jabatan pelayanan seperti Yudas.

      2. 2 Korintus 4: 3-4
        4:3. Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
        4:4. yaitu orang-orang yang
        tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

        Arti kedua: keras hati, tidak mau mengerti dan menolak cahaya injil tenang kemuliaan Kristus (menolak kabar mempelai) karena mempertahankan dosa-dosa sampai puncaknya dosa. Dan orang semacam ini akan dibinasakan oleh Tuhan.

        Kalau Firman menunjuk dosa kita, jangan tinggalkan Firmannya, tetapi berdoa kepada Tuhan dengan kerinduan untuk melepaskan kita dari dosa tersebut dan satu waktu pasti akan terlepas.
        Kalau kita marah, seumur hidup, kita tidak akan terlepas.

        Kalau menolak pengajaran benar, pasti akan makan racun ular(seperti dialami oleh Hawa).

      3. Matius 8: 23-26
        8:23. Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nyapun mengikuti-Nya.
        8:24. Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur.
        8:25. Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan, tolonglah,
        kita binasa."
        8:26. Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut,
        kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali.

        Arti ketiga: hati yang bimbang.

  1. Wahyu 21: 3
    21:3. Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan
    Ia akan diambersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.

    Proses untuk mencapai tabernakel permanen yang ketiga: menjadi tabernakel permanendi mana Tuhan diam diantara kita selama-lamanya.

    Praktiknya: harus terjadi pemisahan yang tegas.
    2 Korintus 6: 14-18
    6:14. Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?
    6:15. Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?
    6:16. Apakah hubungan
    bait Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini: "Aku akan diam bersama-sama dengan merekadan hidup di tengah-tengah mereka, dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku.
    6:17. Sebab itu:
    Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu.
    6:18. Dan Aku akan menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi anak-anak-Ku laki-laki dan anak-anak-Ku perempuan demikianlah firman Tuhan, Yang Mahakuasa."

    Pemisahan yang tegas yaitu:
    • Pemisahan terang(kebenaran) dengan gelap(kedurhakaan). Ini ada kaitan dengan persoalan nikah.
      Artinya: kita harus menjaga nikah yang benar dan suci.
      Nikah yang benar dan suci:
      1. Dari permulaan nikah: ada restu orang tua, pemerintah, dan Tuhan lewat peneguhan dan pemberkatan nikah yang dilakukan oleh seorang gembala.
        Syaratnya: kesucian.
        Kalau menyimpang, berarti durhaka.

      2. Perjalanan nikah: jangan ada kekerasan dalam nikah lewat kata-kata atau perbuatan, jangan ada perselingkuhan dan perceraian yang menimbulkan kawin cerai, jangan ada poligami/ poliandri dan penyimpangan seks.
    • Pemisahan bait Allah(kesucian) dan berhala(kenajisan).
      Ini menyangkut tahbisan.
      Artinya: kita harus menjaga ibadah pelayanan/ tahbisan yang benar dan suci.

      Yesaya 52: 11
      52:11. Menjauhlah, menjauhlah! Keluarlah dari sana! Janganlah engkau kena kepada yang najis! Keluarlah dari tengah-tengahnya, sucikanlah dirimu, hai orang-orang yang mengangkat perkakas rumah TUHAN!

      'orang-orang yang mengangkat perkakas rumah TUHAN'= hamba Tuhan/ pelayan Tuhan.
      Syaratnya: harus dalam kesucian dan setia serta tanggung jawab (berkobar-kobar).
      Semakin bertambah kesucian, semakin bertambah kepercayaan Tuhan kepada kita sampai kita dipercaya untuk memikul tabut perjanjian/ membawa kabar mempelai (pelayanan tertinggi).

      Hati-hati dalam cara memikul tabut.
      Kalau salah memikul, hasilnya juga akan berbeda.
      Kalau diangkat dengan pedati, arahnya akan salah.
      Kalau memikul tabut dengan benar, maka awan kemuliaan akan turun.

      Memikul tabut= tanggung jawab untuk menjaga kebenaran dan kemurniankabar mempelai yang diwahyukan Tuhan kepada alm. Pdt. van Gessel.
      Kita juga bertanggung jawab untuk mempraktikanFirman, menyaksikandan memberitakankabar mempelai.

      Kalau sudah kita praktikkan, siapa pun tidak bisa menyalahkan kita.

      Arah tabut: Yosua masuk ke Kanaan dengan menyeberangi sungai Yordan (kegerakan Roh Kudus hujan akhir untuk masuk Yerusalem baru).

      Yosua 3: 15-16
      3:15. Segera sesudah para pengangkat tabut itu sampai ke sungai Yordan, dan para imam pengangkat tabut itu mencelupkan kakinya ke dalam air di tepi sungai itu--sungai Yordan itu sebaksampai meluap sepanjang tepinya selama musim menuai--
      3:16. maka berhentilah air itu mengalir. Air yang turun dari hulu melonjak menjadi bendungan, jauh sekali, di dekat Adam, kota yang terletak di sebelah Sartan, sedang air yang turun ke Laut Araba itu, yakni Laut Asin, terputus sama sekali. Lalu menyeberanglah bangsa itu, di
      tentangan Yerikho.

      2 Raja-raja 2: 5-6, 11
      2:5. Pada waktu itu mendekatlah rombongan nabi yang ada di Yerikhokepada Elisa serta berkata kepadanya: "Sudahkah engkau tahu, bahwa pada hari ini tuanmu akan diambil dari padamu oleh TUHAN terangkat ke sorga?" Jawabnya: "Aku juga tahu, diamlah!"
      2:6. Berkatalah Elia kepadanya: "Baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke sungai Yordan." Jawabnya: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu berjalanlah keduanya.
      2:11. Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu
      naiklah Elia ke sorga dalam angin badai.

      Di mana ada tabut perjanjian dipukul, juga terjadi kuasa pengangkatan.
      Artinya: kalau kita menjaga kemurnian dan kebenaran Firman sampai praktik Firman, kita akan mengalami kuasa pengangkatan.

      Hasilnya:
      1. Musa diangkat dari air= Tuhan mampu memelihara dan melindungi kitadari kemustahilan secara ajaib. Kuasa pengangkatan Tuhan juga memberikan masa depan yang indah.

      2. Yohanes 5: 8
        5:8. Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammudan berjalanlah."

        Hasil kedua: kuasa pengangkatan Tuhan sanggup untuk memberikan kesembuhan dan pertolongan secara ajaib.
        Apapun keadaan kita, urusan kita adalah memikul tabut dengan benar. Dan yang lainnya adalah urusan Tuhan.

        'tilam'= soal nikah dan buah nikah.
        Artinya: Tuhan memulihkan nikah dan buah nikah yang hancur.

      3. Yohanes 11: 39-40
        11:39. Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."
        11:40. Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan
        melihat kemuliaan Allah?"

        Hasil ketiga: hati yang keras(seperti batu) diubahkan menjadi hati yang lembut.

        Hati yang keras= bimbang, menyimpan kebusukan.
        Hati yang lembut= hati yang tulus (hanya mengasihi Tuhan lebih dari semua) dan percaya mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan= bersandar di dada Tuhan seperti Yohanes bersandar di dada Yesus.

        Saat-saat perjamuan suci adalah kesempatan bagi kita bersandar di dada Tuhan seperti Yohanes.
        Jangan seperti Yudas yang justru pergi setelah perjamuan suci (terjadi pemisahan saat perjamuan suci).

        Yohanes 13: 23
        13:23. Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya.

        Yohanes 21: 20-22
        21:20. Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesusdan yang berkata: "Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?"
        21:21. Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?"
        21:22. Jawab Yesus: "
        Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku."

        Kalau bersandar pada Yesus (mengangkat hati dan tangan pada Tuhan), maka mati hidup kita ada dalam Tangan Tuhan.

        Inilah kekuatan pengangkat tabut yaitu hanya MENGANGKAT TANGAN DAN HATI KEPADA TUHAN. Dan Tuhan sanggup melakukan segala sesuatu bagi kita.

        Masalah apa pun yang kita hadapi dan kita sudah tidak mampu lagi, biarlah kita hanya menyebut nama Yesus. Serahkan semua pada Tuhan dan Ia sanggup menolong kita.
        Kalau sudah banyak bersandar pada Tuhan, tabernakel permanen mulai terjadi dalam hidup kita.
        Sampai saat Ia datang kedua kali, kita diubahkan jadi sama mulia dengan Dia. Kita menyambut kedatanganNya kedua kali di awan-awan sampai masuk ke Yerusalem Baru untuk selama-lamanya.

        Saat kita tidak kuat, pandang pada Yesus dan berseru "Yesus tolong saya" sampai tabernakel menjadi permanen.



Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 23 Februari 2014 (Minggu Sore)
    ... dari api yang berkobar-kobar 'Yang Lanjut Usianya' pribadi Yesus. Nabi Daniel dalam mimpi melihat Yesus dengan rambut yang putih dan duduk di tahta surga. Disini Yesus duduk diatas tahta yang artinya adalah Yesus tampil sebagai Raja. Amsal Rambut putih adalah mahkota yang indah yang didapat pada jalan kebenaran. Bagi kita sekarang 'rambut putih' ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 24 Juli 2016 (Minggu Sore)
    ... tidak akan terjadi lagi-- sampai dipancung kepalanya. Ini sama dengan mati syahid mati syahid yang terakhir terjadi pada zaman antikris. Mati syahid mati karena TUHAN. Dari dulu sudah banyak orang yang mati syahid mulai dari Habel yang mati karena TUHAN--dia mempersembahkan korban yang berkenan pada TUHAN lalu Kain iri dan Habel dibunuh-- terjadi ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 14 April 2019 (Minggu Siang)
    ... Dan rupa belalang-belalang itu sama seperti kuda yang disiapkan untuk peperangan dan di atas kepala mereka ada sesuatu yang menyerupai mahkota emas dan muka mereka sama seperti muka manusia Yang pertama 'di atas kepala mereka ada sesuatu yang menyerupai mahkota emas' mahkota ada kaitan dengan takhta kepala menunjuk pada pikiran. Artinya ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 01 Oktober 2015 (Kamis Sore)
    ... dengan empat tiangnya dan empat alas tiang itu. Ada tiang pelataran menunjuk orang yang terpilih menjadi pahlawan iman tiang iman. tiang terdiri dari bagian tiang. Lukas - Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang Ia adalah anak Yusuf anak Eli anak Matat anak Lewi ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 Agustus 2017 (Jumat Sore)
    ... Tuhan bagi bangsa kafir. Apa pekerjaannya selama satu jam Markus - . Setelah itu Ia datang kembali dan mendapati ketiganya sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus Simon sedang tidurkah engkau Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam . Berjaga-jagalah dan berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan roh memang ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 19 April 2015 (Minggu Sore)
    ... penggembalaan dan karena Daud taat dengar-dengaran dan setia setia dalam ibadah pelayanan sesuai dengan jabatan yang TUHAN berikan. Ini adalah ciri penggembalaan. Daud memegang kunci Daud untuk membuka pintu kerajaan Israel. Tetapi Yesus memegang kunci Daud untuk membuka pintu-pintu sampai membuka pintu Sorga bagi kita semua. Yesus tampil sebagai 'Yang memegang kunci ...
  • Ibadah Doa Malang, 06 September 2018 (Kamis Sore)
    ... berkatalah ia TUHAN Allah tuanku Abraham buatlah kiranya tercapai tujuanku pada hari ini tunjukkanlah kasih setia-Mu kepada tuanku Abraham. Di sini aku berdiri di dekat mata air dan anak-anak perempuan penduduk kota ini datang keluar untuk menimba air. Kiranya terjadilah begini anak gadis kepada siapa aku berkata Tolong miringkan buyungmu ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 07 September 2013 (Sabtu Sore)
    ... dicabik-cabik mempertontonkan daging ini juga termasuk kusta atau dosa kenajisan. Tidak tahu mengucap syukur kepada Tuhan. Lukas - lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria. Lalu Yesus berkata Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir Di manakah yang sembilan orang itu Tidak ...
  • Ibadah Persekutuan Ciawi III, 25 Juni 2009 (Kamis Sore)
    ... dan ibadah. Kalau sudah salah tahbisan yang didapat adalah kutukan bukan berkat. Kalau wanita mengajar dan memerintah laki-laki ia tidak menempatkan laki-laki sebagai kepala artinya tidak menempatkan Yesus sebagai Kepala. Kalau bukan Yesus yang jadi kepala maka ular yang jadi kepala dan menghasilkan kutukan. Contohnya adalah Marta. Lukas - Marta disini berkata suruhlah ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 25 Agustus 2018 (Sabtu Sore)
    ... oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya . Aku berkata kepadamu Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. Hasil kedua diangkat menjadi pengawas milik Tuhan. Ada tiga milik Tuhan yang tidak bisa diganggu gugat Persepuluhan dan persembahan khusus. sudah diterangkan pada Ibadah ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.