Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 1:9-20 berjudul "Penglihatan Yohanes di Pulau Patmos".

Wahyu 1:9
1:9 Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus.

Rasul Yohanes berada di Pulau Patmos, sama dengan mengalami sengsara daging, bukan karena berbuat dosa, tetapi karena firman Allah dan kesaksian Yesus, sehingga mendorong masuk dalam persekutuan yang benar dengan Tuhan dan sesama.

Hati-hati, kalau sengsara daging karena berbuat dosa, maka akan mencerai-beraikan persekutuan yang benar dan mendorong masuk persekutuan yang salah.

Ada 3 hal yang penting dalam persekutuan yang benar [Wahyu 1:9]:
  1. Persekutuan dalam kesusahan = jalan kematian/ jalan salib.
  2. Persekutuan dalam Kerajaan = jalan kebangkitan.
  3. Persekutuan dalam ketekunan menantikan Yesus yang akan datang kembali kedua kali = jalan kemuliaan. 

ad. 1. Persekutuan dalam kesusahan = jalan kematian/ jalan salib.
Jalan salib merupakan langkah pertama atau ujian pertama dalam pengikutan kita kepada Yesus, dan merupakan langkah yang paling berat. Sebab jika lulus dalam jalan salib, maka kita akan bisa menanggung beban selanjutnya, dan melanjutkan pada langkah selanjutnya, yaitu jalan kebangkitan dan kemuliaan. Tetapi jika gagal pada jalan salib, maka akan binasa selamanya. Di Taman Getsemani, Yesus sempat meminta untuk melalukan cawan, Yesus sendiri bergumul untuk melalui jalan kematian, tetapi Yesus berhasil.
Jadi, dalam persahabatan, dalam nikah rumah tangga, dalam gereja, persekutuan yang sejati justru adalah dalam masa kesusahan.

1 Petrus 2:19-21
2:19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
2:20 Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.
2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.


Jika kita menderita karena dosa, berarti kita mengalami pukulan/ hajaran dari Tuhan, supaya kita kembali pada kebenaran dan kesucian. Sebelum kita kembali pada kebenaran dan kesucian, hajaran akan terus datang.
Tetapi jika merasa enjoy dalam dosa, menikmati dosa, tidak ada sengsara sama sekali, maka sudah menjadi anak haram yang dibiarkan oleh Tuhan dan tinggal menanti waktu penghukuman Tuhan.

Jika kita menderita sengsara daging tanpa dosa, yaitu:
  1. Menderita karena kehendak Tuhan. 
  2. Menderita karena berbuat baik pada sesama, bahkan membalas kejahatan dengan kebaikan.
Itu semua adalah kasih karunia Tuhan, sebab kita berada pada jejak Yesus, yaitu jalan salib, jalan yang benar.

Praktek jalan salib dalam kehidupan sehari-hari:
  1. Kita mati terhadap dosa, yaitu tidak berbuat dosa, tidak menyetujui dosa, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan melainkan dengan kebaikan.
    1 Petrus 2:22-24
    2:22 Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
    2:23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
    2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.


    Jadi, persekutuan dalam kesusahan adalah hidup dalam kebenaran.
    Hasilnya adalah kuasa bilur, yaitu kuasa kesembuhan dari segala penyakit jasmani, ekonomi, nikah, studi; serta kesembuhan dari penyakit rohani.

  2. Kita menjadi domba-domba yang tergembala dengan benar dan baik.
    1 Petrus 2:25
    2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

    Di luar jalan salib pasti akan tersesat.

    Tergembala dengan benar adalah selalu berada dalam kandang penggembalaan. Dalam Tabernakel, ini menunjuk pada Ruangan Suci. Di dalamnya terdapat 3 macam alat yang menunjuk pada ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
    • Pelita Emas, ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam karuniaNya.
    • Meja Roti Sajian, ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan Anak Allah dalam firman pengajaran dan Perjamuan Suci. 
    • Mezbah Dupa Emas, ketekunan dalam Ibadah Doa, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya.
    Jadi, dalam kandang penggembalaan, tubuh jiwa roh kita bersekutu dengan Allah Tritunggal, sehingga tidak terpisahkan lagi sampai selamanya.

    Jadi, persekutuan dalam kesusahan adalah berada dalam kandang penggembalaan.
    Hasilnya adalah pemeliharaan Tuhan secara jasmani sampai berlimpah, yaitu kenyang, tidak kekurangan, dan bisa mengucap syukur. Juga pemeliharaan jiwa, yaitu kita bisa tenang dalam penggembalaan. Kita damai sejahtera di tengah badai dunia, sehingga semua jadi enak dan ringan. Kegoncangan terjadi karena merasa kuat sendiri dan tidak menyerah.

    Sesudah tergembala, masih harus waspada, sebab ada pemisahan domba dengan kambing.
    Matius 25:33
    25:33 dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.

    Kambing adalah kehidupan yang egois, artinya:
    • Tidak memberi dan tidak mengunjungi sesama yang membutuhkan, termasuk tidak bersaksi.
      Matius 25:41-42,45-46
      25:41 Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.
      25:42 Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum;
      25:45 Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.
      25:46 Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal.”


      Ada sesama yang membutuhkan secara jasmani, ada juga sesama yang membutuhkan secara rohani. Biar kita bisa memberi, mengunjungi, dan bersaksi.

    • Kehidupan yang mengeruhkan firman pengajaran yang benar, sama dengan membuat orang lain menghina firman pengajaran yang benar, menghakimi dan menolak firman pengajaran yang benar.
      Yehezkiel 34:17-19
      34:17 Dan hai kamu domba-domba-Ku, beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku akan menjadi hakim di antara domba dengan domba, dan di antara domba jantan dan kambing jantan.
      34:18 Apakah belum cukup bagimu bahwa kamu menghabiskan padang rumput yang terbaik? Mesti pulakah kamu injak-injak padang rumput yang lain-lain dengan kakimu? Belum cukup bahwa kamu minum air yang jernih? Mesti pulakah yang tinggal itu kamu keruhkan dengan kakimu?
      34:19 Apakah domba-domba-Ku seharusnya memakan rumput yang sudah diinjak-injak kakimu dan meminum air yang sudah dikeruhkan kakimu?


      Kehidupan semacam ini tidak makan firman pengajaran yang benar, tidak taat pada firman, sehingga hidupnya, nikahnya, pekerjaannya, studinya, pelayanannya tidak sesuai firman.

    Hidup domba tidak tergantung dari segala sesuatu di dunia, tetapi tergantung dari seberapa kita makan firman, seberapa kita taat pada firman pengajaran yang benar.

    1 Raja-raja 17:7-9,12
    17:7 Tetapi sesudah beberapa waktu, sungai itu menjadi kering, sebab hujan tiada turun di negeri itu.
    17:8 Maka datanglah firman TUHAN kepada Elia:
    17:9 “Bersiaplah, pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah Sidon, dan diamlah di sana. Ketahuilah, Aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan.”
    17:12 Perempuan itu menjawab: “Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati.”


    Pada akhir jaman, kita juga akan menghadapi krisis sampai masa antikris. Dua hal yang harus kita miliki adalah:
    • Segenggam tepung dan sedikit minyak, yaitu firman Allah dalam urapan Roh Kudus.
      Firman harus ada dalam genggaman tangan kita, artinya harus sudah dipraktekkan, harus taat dengar-dengaran pada firman.
      Hasilnya, tepung dan minyak diolah menjadi roti bundar kecil.

      Yohanes 8:51
      8:51 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya.”

      Taat pada firman adalah hidup, mulai hidup di dunia ini sampai hidup kekal selamanya.

    • Kayu api, yaitu salib, penderitaan/ sengsara daging untuk membakar tabiat egois dan dosa-dosa sampai puncaknya dosa.
      Roti bundar kecil harus dibakar supaya matang dan bisa mengenyangkan, menyenangkan, dan memuaskan Tuhan. Maka Tuhan akan menyenangkan dan memuaskan kita. Tuhan memberikan kunci Daud, yaitu kemurahan dan kebaikan Tuhan.

      Wahyu 3:7-8
      3:7 “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.
      3:8 Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.


      1 Raja-raja 17:13,15
      17:13 Tetapi Elia berkata kepadanya: “Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu.
      17:15 Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya.

      Kemurahan dan kebajikan Tuhan sanggup memelihara kita di jaman yang sulit ini, sampai di jaman antikris.
      Kunci Daud juga sanggup memakai kita dalam perkara besar, yaitu pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
      Kunci Daud juga membuka pintu kemenangan atas segala sesuatu yang mustahil.
      Kunci Daud membuka pintu pengangkatan. Daud pernah jatuh dengan Betsyeba, tetapi setelah minta ampun, Daud masih diangkat oleh Tuhan. Segala kegagalan kita akan diangkat oleh Tuhan menjadi berhasil dan indah.
      Sampai terakhir, pintu Surga terbuka. Kita diubahkan sedikit demi sedikit sampai sempurna seperti Dia saat kedatanganNya kedua kali dan masuk Kerajaan Surga selamanya.

      Wahyu 22:15
      22:15 Tetapi anjing-anjing dan tukang-tukang sihir, orang-orang sundal, orang-orang pembunuh, penyembah-penyembah berhala dan setiap orang yang mencintai dusta dan yang melakukannya, tinggal di luar.

      Yang harus dibuang adalah:
      • Anjing, yaitu ajaran palsu dan mulut penuh dusta, fitnah.
      • Tukang sihir, dukun.
      • Sundal, nikah yang salah.
      • Pembunuh, kebencian,
      • Penyembah berhala.
      • Dusta.
      Kalau ini diubahkan, maka kita akan terus diubahkan sampai sempurna.



Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 26 Februari 2017 (Minggu Pagi)
    ... lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh sendi-sendi dan sumsum ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Gulungan kitab ini ditulisi sebelah luar dan sebelah dalam. Artinya firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua sanggup menyucikan kita luar ...
  • Ibadah Persekutuan Malang II, 23 Maret 2023 (Kamis Pagi)
    ... Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga maka ia tertutup untuk mereka yang akan binasa yaitu orang-orang yang tidak percaya yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah gambaran Allah. Waspada pada akhir zaman banyak hamba Tuhan pelayan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 30 Januari 2019 (Rabu Sore)
    ... Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah 'penghakiman' penghukuman. Kita seringkali sombong Kasihan orang dunia nanti dihukum. Di sini jelas penghakiman dimulai dari rumah Allah itulah hamba pelayan anak Tuhan. Ini yang harus dicamkan. Bagaimana supaya ...
  • Ibadah Raya Malang, 06 Maret 2022 (Minggu Pagi)
    ... itu ialah Kristus. 'awan' baptisan Roh Kudus. Kolam pembasuhan. Keluaran - . Berfirmanlah TUHAN kepada Musa . Haruslah engkau membuat bejana dan juga alasnya dari tembaga untuk pembasuhan dan kautempatkanlah itu antara Kemah Pertemuan dan mezbah dan kautaruhlah air ke dalamnya. . Maka Harun dan anak-anaknya haruslah membasuh tangan dan kaki mereka ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 22 Februari 2017 (Rabu Sore)
    ... batu sandungan bagi mereka yang lemah. Tanda iman yang lemah gampang tersandung gampang berbuat dosa. Ada kesempatan berbuat dosa. Kalau tidak ada kesempatan justru cari-cari kesempatan. Kalau gampang tersandung ia juga gampang menjadi sandungan bagi orang lain. Kapan jadi sandungan bagi yang lain Saat kita saling menghakimi atau saling mempersalahkan. Roma . Karena itu ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 05 Juli 2019 (JUmat Sore)
    ... orang lain terutama milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus dan mencuri milik sesama. Jangan ada keserakahan apalagi dalam keluarga--saudara kandung sedarah daging. Kalau dalam keluarga kita mencuri atau tidak adil atau menipu warisan itu sama dengan makan darah dagingnya sendiri. Terlalu jahat dan buas seperti binatang buas. Jangan Kalau kita dalam ...
  • Ibadah Raya Malang, 22 Mei 2011 (Minggu Pagi)
    ... kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini. --Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya lalu ia jatuh tertelungkup dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar. Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem sehingga tanah itu mereka sebut dalam bahasa mereka sendiri Hakal-Dama artinya Tanah ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 09 Juli 2019 (Selasa Sore)
    ... adalah upah. Pukul sembilan dua belas tiga petang. Ini adalah tentang penyaliban Yesus. Ini merupakan kesempatan bagi bangsa Israel dari semua suku terjadi pada jaman Perjanjian Baru. Dasarnya adalah Yesus sudah mati dengan empat luka utama. Pukul lima petang. Matius katanya Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan ...
  • Ibadah Persekutuan Papua V, 04 Maret 2010 (Kamis Sore)
    ... Kudus hujan akhir inilah yang kita tunggu untuk memilih orang-orang yang sudah selamat untuk disucikan dan disempurnakan jadi sama mulia dengan Tuhan. Dan arahnya dari Timur Papua-menurut peta penginjilan Ev. Billy Graham ke Barat sampai ke Yerusalem dan Yerusalem baru. Kegerakan penginjilan sudah banyak. Tapi kegerakan pengajaran masih kurang. Mungkin ...
  • Ibadah Persekutuan di Wawondula I, 21 Februari 2023 (Selasa Sore)
    ... untuk Memanggil umat-Nya yang berdosa bangsa Israel asli keturunan Abraham Ishak Yakub secara jasmani untuk dibenarkan diselamatkan. Tetapi karena sebagian Israel menolak Yesus maka terbuka kesempatan dan kemurahan Tuhan bagi bangsa kafir yang berdosa untuk menerima panggilan Tuhan mengalami pengampunan dosa dibenarkan dan diselamatkan. Sehingga baik bangsa Israel dan bangsa ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.