Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 14:14-16
14:14 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada suatu awan putih, dan di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di atas kepala-Nya dan sebilah sabit tajam di tangan-Nya.
14:15 Maka keluarlah seorang malaikat lain dari Bait Suci; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu: "Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai; sebab tuaian di bumi sudah masak."
14:16 Dan Ia, yang duduk di atas awan itu, mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi, dan bumi pun dituailah.

Ayat 14-16 menunjuk penuaian gandum yang sudah masak di bumi = tubuh Kristus/ gereja/ mempelai Tuhan yang sudah sempurna dan siap masuk Kerajaan Sorga selamanya. Gandum yang sudah masak ini terdiri atas dua bagian.

Wahyu 7:4-8
7:4 Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.
7:5 Dari suku Yehuda dua belas ribu yang dimeteraikan, dari suku Ruben dua belas ribu, dari suku Gad dua belas ribu,
7:6 dari suku Asyer dua belas ribu, dari suku Naftali dua belas ribu, dari suku Manasye dua belas ribu,
7:7 dari suku Simeon dua belas ribu, dari suku Lewi dua belas ribu, dari suku Isakhar dua belas ribu,
7:8 dari suku Zebulon dua belas ribu, dari suku Yusuf dua belas ribu, dari suku Benyamin dua belas ribu.

Bagian 1: Sebanyak 144.000 orang dari bangsa Israel asli yang sudah sempurna, sebagai inti dari mempelai wanita Tuhan.

Wahyu 7:9-17
7:9 Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.

Bagian 2: segala bangsa di bumi (bangsa Kafir) yang mengalami penyempurnaan sampai memiliki kualitas yang sama sempurna seperti 144.000 orang dari Israel. Bangsa Kafir merupakan kelengkapan dari inti mempelai (Bangsa Israel).

Keduanya menunjuk gereja Tuhan yang sempurna, yaitu gandum yang matang dan siap dituai untuk masuk lumbung Kerajaan Sorga yang kekal selamanya.

Yohanes 12:20-26
12:20 Di antara mereka yang berangkat untuk beribadah pada hari raya itu, terdapat beberapa orang Yunani.
12:21 Orang-orang itu pergi kepada Filipus, yang berasal dari Betsaida di Galilea, lalu berkata kepadanya: "Tuan, kami ingin bertemu dengan Yesus."
12:22 Filipus pergi memberitahukannya kepada Andreas; Andreas dan Filipus menyampaikannya pula kepada Yesus.
12:23 Tetapi Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan.
12:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.
12:25 Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.
12:26 Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.

Bangsa Kafir yang menjadi gandum yang matang, yang terbaik, yang masak, adalah bangsa Kafir yang beribadah dan melayani Tuhan, seperti dulu Andreas dan Filipus bertemu Yesus.

Yohanes 1:38-40
1:38 Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?"
1:39 Ia berkata kepada mereka: "Marilah dan kamu akan melihatnya." Mereka pun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat.
1:40 Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus.


Andreas ingin mengetahui tempat tinggal Yesus. Tempat tinggal Yesus menunjuk Tabernakel, bagi kita sekarang menunjuk pada pengajaran Tabernakel.

Yohanes 1:45

1:45 Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret."

Filipus adalah seorang ahli Taurat. Inti dari Taurat adalah dua loh batu, yaitu kasih Allah. Kasih merupakan sentral dari pengajaran Mempelai (Kabar Mempelai).

Dengan demikian, bangsa Kafir yang bisa menjadi kelengkapan mempelai Tuhan adalah:
  • Bangsa Kafir yang beribadah dan melayani dengan tuntunan firman pengajaran Tabernakel dalam terang mempelai.
  • Bangsa Kafir yang mengalami percikan darah, seperti biji yang jatuh ke tanah dan mati untuk tumbuh dan berbuah.

    Yohanes 12:24
    12:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.

    Jatuh ke tanah = merendahkan diri serendah-rendahnya, bahkan rela direndahkan tanpa dosa. Jika kita diam saat difitnah dan disalahkan, sekalipun kita tidak bersalah, maka kita sedang mengalami percikan darah. Mati = menyangkal diri, berkata 'tidak' pada sesuatu yang tidak berkenan kepada Tuhan, yang tidak sesuai dengan firman pengajaran yang benar. Benih yang jatuh dan mati akan tumbuh dan berbuah, menghasilkan banyak buah yang masak, dan mengalami pemilihan/ pemisahan/ ujian/ kegoncangan.
    Gandum dan lalang (orang jahat) akan dipisahkan, demikian pula gandum dan sekam (orang Kristen yang hanya mengutamakan perkara jasmani, perkara yang kelihatan di luar saja) akan dipisahkan.

1 Korintus 1:18-19
1:18 Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.
1:19 Karena ada tertulis: "Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat dan kearifan orang-orang bijak akan Kulenyapkan."

Akan ada penampian, kehidupan Kristen yang terpilih dan tahan uji akan disingkirkan setelah kegoncangan terjadi, mereka adalah buah gandum yang matang.

Wahyu 1:6
1:6 dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, -- bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.

Yohanes 12:26
12:26 Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.

Gandum yang masak, yang terbaik, yang dipilih Tuhan = imam dan raja yang mengikut dan melayani Tuhan ke manapun Ia pergi (pengikutan tubuh pada Kepala). Artinya, kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, ke mana pun Tuhan mengutus, sampai kita masuk Yerusalem baru sebagai mempelai wanita Tuhan yang sempurna. Di mana pun Tuhan ada, di situ kita ada.

Keluaran 29:1-3
29:1 "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,
29:2 roti yang tidak beragi dan roti bundar yang tidak beragi, yang diolah dengan minyak, dan roti tipis yang tidak beragi, yang diolesi dengan minyak; dari tepung gandum yang terbaik haruslah kaubuat semuanya itu.
29:3 Kautaruhlah semuanya dalam sebuah bakul dan kaupersembahkanlah semuanya dalam bakul itu, demikian juga lembu jantan dan kedua domba jantan itu.

Dari gandum yang terbaik, diproses menjadi tepung, diremas, dibakar, sampai menjadi roti yang matang, artinya kita memang harus memikul salib dan mengalami sengsara. Gandum diolah dan dipersembahkan sebagai korban sajian untuk pentahbisan imam-imam, yaitu roti dari tepung gandum yang terbaik, sehingga kita bisa dipakai untuk melayani, memuliakan, dan mengagungkan nama Tuhan.
Ada tiga macam roti yang dipersembahkan sebagai korban sajian, yaitu:
  1. Roti yang tidak beragi = suci dan murni.
    Ragi = dosa, ajaran palsu.
    Roti yang tidak beragi = seorang imam yang suci, yaitu kehidupan yang paling sedikit/ setidaknya mengalami pengampunan dosa-dosa (kejahatan, kenajisan, kepahitan) dan kelepasan dari dosa.

    Yohanes 8:11
    8:11 Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

    Perempuan yang tertangkap berzinah diampuni dan tidak berbuat dosa lagi. Ketika kita mengalami pengampunan dosa oleh darah Yesus, kita juga menerima kekuatan untuk lepas dari dosa, sekalipun ada kesempatan, keuntungan, ancaman, dsb.

    Roti yang tidak beragi = ajaran yang murni, yang tidak dicampur dengan suara asing ataupun gosip. Apabila ada sesuatu yang mengganjal, lebih baik kita bertanya langsung, dan tidak percaya begitu saja pada gosip yang belum tentu benar. Biarlah kita hanya diisi oleh satu firman pengajaran yang benar.

  2. Roti bundar yang tidak beragi = taat dengar-dengaran.
    Bundar = kekal, tidak ada ujung dan pangkal, menunjuk pada kasih.

    Yohanes 14:15
    14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

    Seorang imam adalah seorang yang mengasihi Tuhan lebih dari semua = kehidupan yang taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar. Kita bisa mengasihi Tuhan lebih dari semua (vertikal) dan mengasihi semua orang termasuk mereka yang memusuhi kita (horizontal). Kita bisa membalas kejahatan dengan kebaikan.

    Matius 7:21-23
    7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
    7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
    7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"


    Ukuran keberhasilan ibadah dan pelayanan kita kepada Tuhan adalah taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar. Sekalipun ibadah dan pelayanan tampak hebat menurut ukuran manusia, namun kalau tidak sesuai dengan Alkitab, sesungguhnya mereka hanya menjadi pembuat kejahatan yang melayani setan, dan mereka akan dibinasakan selamanya.

    Yohanes 8:51
    8:51 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya."

    Kehidupan yang taat tidak akan binasa. Sekalipun diizinkan meninggal dunia, maut tidak bisa membatasi, pintu Sorga tidak akan tertutup. Kuasa Tuhan akan membangkitkan, membuka pintu kubur, dan membawa kehidupan yang taat untuk masuk Sorga.

  3. Roti tipis yang tidak beragi = rendah hati dan lemah lembut.
    Seorang imam adalah kehidupan yang memiliki tabiat Yesus. Tipis = rendah hati, kemampuan untuk mengakui segala dosa kita, kemampuan untuk mengakui kelebihan orang lain, kemampuan untuk merendahkan diri pada orang yang lebih rendah. Jika dosa kita diampuni, maka jangan berbuat dosa lagi. Jika orang lain ada kelebihan, kita meneladani, jangan iri. Jika orang lain ada kekurangan, jangan dihakimi, kita harus mampu mengampuni. Kehidupan yang seperti roti tipis = tidak ada ketebalan, artinya tidak akan bisa dijatuhkan oleh panah api si jahat.

    Rendah hati bersamaan dengan lemah lembut, yaitu kemampuan untuk menerima firman (pribadi Tuhan) yang keras sekalipun, bisa menerima orang lain dalam kelebihan dan kekurangannya. Rendah hati, lemah lembut, dan juga penurut, tidak suka melawan.

    Matius 11:28-30
    11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
    11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
    11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."


    Dosa adalah beban terberat bagi hidup manusia, membebani mulai sekarang sampai di akhirat. Tuhan memanggil kehidupan yang berbeban berat (berdosa) untuk menjadi imam dan raja yang suci dan murni, taat, rendah hati dan lemah lembut. Darah Yesus akan menanggung semua beban kita, sehingga kita merasa damai sejahtera. Kalau kita beribadah dan melayani Tuhan dengan enak dan ringan, maka semua dalam hidup kita juga bisa menjadi enak dan ringan. Sebaliknya, kalau kita merasa berat dalam melayani Tuhan, hidup kita juga menjadi berat. Kalau kita bisa merasa enak dan ringan, kita akan mempertahankan ibadah, pelayanan, nikah, pekerjaan, semuanya sampai garis akhir.

    Berhati-hati, firman pengajaran benar jangan membuat kita sombong, tetapi kita harus merendahkan diri.

Keluaran 29:3
29:3 Kautaruhlah semuanya dalam sebuah bakul dan kaupersembahkanlah semuanya dalam bakul itu, demikian juga lembu jantan dan kedua domba jantan itu.

Korban binatang dan korban sajian diletakkan dalam sebuah bakul. Bakul menunjuk pada hati/ kehidupan kita. Jika bakul/ hati seorang imam diisi dengan korban binatang (korban Kristus di kayu salib), disertai korban sajian (firman yang sudah dipraktekkan dan menjadi tabiat dalam hidup kita), maka hasilnya adalah:
  1. Keluaran 29:22-24
    29:22 Dari domba jantan itu haruslah kauambil lemaknya, ekornya yang berlemak, lemak yang menutupi isi perutnya, umbai hatinya, kedua buah pinggangnya, lemak yang melekat padanya, paha kanannya -- sebab itulah domba jantan persembahan pentahbisan --
    29:23 kauambillah juga satu keping roti, satu roti bundar yang berminyak dan satu roti tipis dari dalam bakul berisi roti yang tidak beragi, yang ada di hadapan TUHAN.
    29:24 Haruslah kautaruh seluruhnya ke atas telapak tangan Harun dan ke atas telapak tangan anak-anaknya dan haruslah kaupersembahkan semuanya sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN.


    Dari korban hewan yang terbaik, diambil bagian yang terbaik, yaitu lemaknya.
    • Lemak yang menutupi isi perut (makanan) = ketekunan pada Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci (Allah Anak).
    • Lemak pada kedua buah pinggang (organ untuk menyaring air) = ketekunan pada Ibadah Raya (Roh Kudus).
    • Lemak pada umbai hati (tempat produksi sel darah) = ketekunan pada Ibadah Doa (kasih Allah Bapa).

    Roti dan lemak diletakkan dalam bakul sebagai korban unjukan, ditimang oleh tangan Imam Besar, artinya seorang imam dipilih dan dikhususkan dalam penggembalaan, dipilih yang terbaik dari antara yang terbaik, untuk dipakai dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.

  2. Bakul artinya terjadi pemecahan dan pelipatgandaan roti = pemeliharaan Tuhan secara berlipat kali ganda, sampai tercapai sisa 7 bakul.
    Angka 7 menunjuk kita disempurnakan dan masuk Yerusalem baru. Roti yang matang akan dibawa masuk lumbung Kerajaan Sorga yang kekal.

    Contoh: Janda Sarfat.

    1 Raja-raja 17:11-16
    17:11 Ketika perempuan itu pergi mengambilnya, ia berseru lagi: "Cobalah ambil juga bagiku sepotong roti."
    17:12 Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikit pun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati."
    17:13 Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu.
    17:14 Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itu pun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi."
    17:15 Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya.
    17:16 Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia.

    Sepotong roti bundar kecil = kehidupan yang dipilih dan dikhususkan. Janda Sarfat menunjuk gereja bangsa Kafir yang menghadapi krisis kelaparan, tidak berdaya apa-apa, tidak ada harapan apa-apa di dunia ini, dan menghadapi kemustahilan serta kematian jasmani dan rohani (kebinasaan selamanya). Tabiat bangsa Kafir memang egois, dan akhirnya hanya akan membawa pada kebinasaan. Namun, Janda Sarfat masih memiliki segenggam tepung dan sedikit minyak dalam buli-buli. Apa yang ada di dalam genggaman kita akan menentukan. Kalau kita punya tepung dan minyak secara jasmani = kita hanya mengandalkan yang jasmani, maka kita akan binasa. Bangsa Kafir harus punya tepung (firman) dan minyak (Roh Kudus) secara rohani, yaitu firman pengajaran benar dalam urapan Roh Kudus, firman yang murni, ayat menerangkan ayat. Kita menggenggam tepung, minyak, juga kayu api. Kayu api untuk membakar keegoisan kita sampai kita menjadi mempelai wanita Tuhan yang sempurna.

    Yesaya 30:14-16
    30:14 seperti kehancuran tempayan tukang periuk yang diremukkan dengan tidak kenal sayang, sehingga di antara remukannya tiada terdapat satu keping pun yang dapat dipakai untuk mengambil api dari dalam tungku atau mencedok air dari dalam bak."
    30:15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,
    30:16 kamu berkata: "Bukan, kami mau naik kuda dan lari cepat," maka kamu akan lari dan lenyap. Katamu pula: "Kami mau mengendarai kuda tangkas," maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi.

    Kehidupan yang egois = ingin naik kuda tangkas = berharap pada kekuatan, kepandaian, kekayaan sendiri, sehingga tidak mengandalkan Tuhan, ingin cepat dan tidak sabar sehingga mengambil jalan keluar sendiri di luar firman pengajaran benar (Alkitab). Akibatnya adalah menghadapi jalan buntu, masalah tidak pernah selesai, bahkan menuju kebinasaan.

Dalam proses pembakaran roti, bangsa Kafir harus diam, tenang, dan sabar.
  • Diam = banyak mengoreksi diri sendiri lewat kejataman pedang firman. Jika ditemukan dosa, kita harus mengaku dosa dan bertobat. Jika tidak ada dosa, kita harus diam dan jangan membela diri.

  • Tenang = kita tidak bergantung pada kekuatan diri sendiri atau orang lain, tetapi bergantung hanya pada Tuhan, sehingga mendorong kita untuk berdoa dan menyembah Tuhan. Kita menggunakan kekuatan Tuhan sepenuhnya.

  • Sabar = sabar dalam penderitaan, tetap mengucap syukur pada Tuhan, sabar menunggu waktu Tuhan. Kalau tidak sabar, maka rotinya tidak matang dan tidak berkenan pada Tuhan dan sesama, tidak bisa memuliakan Tuhan tetapi justru memalukan dan memilukan hati Tuhan.

    Hosea 7:8
    7:8 Efraim mencampurkan dirinya di antara bangsa-bangsa, Efraim telah menjadi roti bundar yang tidak dibalik.
Kalau kita mengulangi dosa, ataupun justru menyalahkan orang lain = tembikar yang pecah, lalu dibanting kembali.

Diam, tenang, dan sabar = kita mengulurkan kedua tangan kita pada Tuhan dan mempersembahkan roti bundar yang matang. Kita menyerah sepenuh pada Tuhan. Tuhan juga akan mengulurkan tangan kemurahan dan kebaikanNya. Sekalipun kita kecil (roti bundar kecil), kita bisa menyenangkan dan mengenyangkan Tuhan. Kita digenggam dalam tangan kemurahan dan kebaikan Tuhan (kunci Daud). Kita ada dalam hati Tuhan, Tuhan selalu memperhatikan dan bergumul untuk kita semua. Hasilnya adalah:
  1. Kehidupan yang menyenangkan, memuaskan, memuliakan Tuhan, juga akan dipuaskan, dimuliakan, dipakai Tuhan sejak di dunia ini. Kehidupan kita menjadi berhasil dan indah.

  2. Tuhan memberikan perlindungan dan pemeliharaan mulai di zaman akhir yang sulit saat ini, bahkan sampai di zaman Antikris.

  3. Anak yang mati dibangkitkan = kita menerima pertolongan Tuhan, yang mustahil menjadi tidak mustahil, bahkan nikah kita juga ditolong Tuhan.
    1 Raja-raja 17:17
    17:17 Sesudah itu anak dari perempuan pemilik rumah itu jatuh sakit dan sakitnya itu sangat keras sampai tidak ada nafasnya lagi.

  4. Kalau Yesus datang kedua kali, kita bisa disempurnakan sebagai mempelai wanita Tuhan. Kita layak menyambut kedatanganNya di awan-awan permai, dan kita masuk Yerusalem baru kekal selamanya.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Surabaya, 22 Juni 2018 (Jumat Sore)
    ... kita bisa hidup dalam kebenaran dan saling mengasihi. Kalau ada dusta tidak mungkin benar. Hidup benar dan saling mengasihi itulah yang disebut dengan anak-anak Allah. Yohanes . Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis setiap orang yang tidak berbuat kebenaran tidak berasal dari Allah demikian juga barangsiapa yang tidak mengasihi saudaranya. 'setiap ...
  • Ibadah Doa Puasa Session II Malang, 21 Juli 2015 (Selasa Siang)
    ... dibuat dari tepung yang terbaik sama dengan pribadi Yesus yaitu firman Allah yang menjadi daging. Imamat Setiap hari Sabat ia harus tetap mengaturnya di hadapan TUHAN itulah dari pihak orang Israel suatu kewajiban perjanjian untuk selama-lamanya. Setiap hari Sabat roti harus selalu baru artinya harus selalu ada pembukaan rahasia firman Allah ...
  • Ibadah Persekutuan Ciawi V, 28 Februari 2013 (Kamis Sore)
    ... sampai menjadi umat Tuhan dan Tuhan menjadi Allah kita. Kita menjadi milik Tuhan yang tidak bisa diganggu gugat lagi sampai selama-lamanya. Apa yang harus dibaharui Yehezkiel - Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di dalam batin mereka juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 12 Oktober 2016 (Rabu Sore)
    ... jatuh ke dalam pencobaan roh memang penurut tetapi daging lemah. Inilah perintah TUHAN kepada Petrus dan murid lainnya yaitu berjaga-jagalah dan berdoalah. Kita juga di mananpun kita berada dan siapapun kita kita akan menghadapi percikan darah dan harus dihadapi dengan berjaga-jaga dan berdoa. Di sini ada tiga tingkatan berjaga-jaga dan berdoa ...
  • Ibadah Raya Malang, 24 November 2013 (Minggu Pagi)
    ... mendapatkan kebahagiaan Surga yaitu membaca mendengar dan menuruti firman nubuat. Prosesnya Membaca dan mendengarkan firman nubuat dengan sungguh-sungguh yaitu dalam urapan Roh Kudus dan dengan suatu kebutuhan. Hasilnya adalah kita bisa mengerti firman pengajaran yang benar sama dengan firman ditulis di dahi. Selanjutnya kita bisa percaya dan yakin pada firman ...
  • Ibadah Doa Penyembahan Malang, 12 Februari 2013 (Selasa Sore)
    ... jual-beli mengakibatkan buta rohani dan timpang rohani cacat cela tidak sempurna sehingga tertinggal saat Yesus datang kedua kali. Buta dan timpang adalah penyakit hati. Buta adalah hati yang keras tetap berkeras sekalipun salah tidak mau berubah. Malam ini kita membahas timpang rohani. I Raja-raja - Ahab mengirim orang ke seluruh Israel dan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 01 Agustus 2017 (Selasa Sore)
    ... ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN tetapi tidak mendapatnya. Pada hari itu akan rebah lesu anak-anak dara yang cantik dan anak-anak teruna karena haus mereka yang bersumpah demi Asima dewi Samaria dan yang berkata Demi allahmu yang hidup hai Dan serta Demi dewa kekasihmu ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 30 November 2021 (Selasa Sore)
    ... Yesus selama hidupnya rela menderita bersama Yesus rela memikul salib selama hidupnya. ad. Petrus - . Sebab adalah kasih karunia jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung. . Sebab dapatkah disebut pujian jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa Tetapi jika kamu ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 06 Mei 2017 (Sabtu Sore)
    ... Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya sebab waktunya sudah dekat. Proses mengalami kebahagiaan Sorga adalah Mendengar dan membaca firman nubuat sama dengan firman pengajaran yang benar yang lebih tajam dari pedang bermata dua dengan sungguh-sungguh dalam ...
  • Ibadah Raya Malang, 07 April 2013 (Minggu Pagi)
    ... tubuh Kristus yang sempurna disucikan dan disempurnakan menjadi mempelai wanita Tuhan yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Proses untuk mencapai kesempurnaan adalah Penyucian hati dan pikiran yang adalah gudangnya dosa. Ibrani - Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.