Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah bahagia dan berkat TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah kita sekalian.

Kita akan melanjutkan tema ibadah persekutuan di Jayapura.
Wahyu 22: 20
22:20. Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, TUHAN Yesus!

'Ya, Aku datang segera!' = menunjuk pada kesiapan dari TUHAN Yesusuntuk segera datang kembali ke dua kali dalam kemuliaan sebagai raja segala raja dan mempelai pria sorga--bukan sebagai bayi lagi atau lainnya.
'Amin, datanglah TUHAN Yesus!' = kesiapan gereja TUHAN yang sempurna--tubuh Kristus yang sempurna; mempelai wanita sorga--yaitu kita semua, untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai, sehingga terjadi pertemuan di udara, itulah perjamuan kawin Anak Domba.

Wahyu 19: 9
19:9. Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

Perjamuan kawin Anak Domba adalah nikah yang rohani/sempurna antara Kristus dengan sidang jemaat.
Sekali lagi, kita harus waspada! Nikah yang jasmani harusdijaga--mulai dari kaum muda/masa lajang harus dijaga--, yaitu kebenaran nikah--harus sesuai firman--, kesucian nikah--tidak ada pertengkaran, kepahitan, perselingkuhan dan lain-lain--, dan kesatuan nikahharus dijaga supaya bisa mencapai perjamuan kawin Anak Domba, sebab ini merupakan pintu masuk ke Kerajaan Seribu Tahun damai--Firdaus yang akan datang--; sesudah itu masuk Yerusalem baru--kerajaan sorga yang kekal.

Nikah yang jasmaniadalah pintu masuk ke dunia--kita dilahirkan dari nikah kedua orang tua kita--; tetapi nikah yang rohanimerupakan pintu keluar dari duniauntuk menuju Firdaus dan kerajaan sorga yang kekal. Ini yang harus kita perhatikan!

Dalam Wahyu 22, tiga kalidituliskan: 'Aku datang segera'.

  1. Wahyu 22: 7
    22:7. "Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!"


  2. Wahyu 22: 12
    22:12. "Sesungguhnya
    Aku datang segeradan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.


  3. Wahyu 22: 20-21
    22:20. Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, TUHAN Yesus!
    22:21. Kasih karunia TUHAN Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.


Tiga kali dituliskan: 'Aku datang segera' menunjuk pada Allah Tritunggal, artinya kesiapan Allah Tritunggal dalam pribadi Yesusdalam kemuliaan sebagai raja segala raja dan mempelai pria sorga untuk segera datang kembali.

"Dua saksi sudah sah, tiga saksi, sempurna.Ini bisa membawa kita menuju kesempurnaan."

Tiga kali dituliskan: 'Aku datang segera' juga merupakan kesiapan dari gereja TUHAN/sidang jemaatuntuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai--setiap TUHAN berkata: 'Aku datang segera,' kita menjawab: 'Aku siap,'-- yaitu:

  1. Wahyu 22: 7
    22:7. "Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuatkitab ini!"

    Kesiapan yang pertama: 'Aku datang segera'dikaitkan dengan pemberitaan firman nubuat.

    Ada dua macam pemberitaan firman:

    • Yang pertama: firman penginjilan; injil keselamatan; kabar baik yang memberitakan tentang kedatangan Yesus pertama kali ke dunia dan mati di kayu salib, untuk memanggil orang-orang berdosa, supaya percaya Yesus dan diselamatkan.
      Injil keselamatan/kabar baik sudah terjadi, tetapi masih ada yang kedua.

    • Yang kedua: firman nubuat, yaitu firman yang memberitakan segala sesuatu yang belum terjadi, tetapi pasti akan terjadi di akhir zaman; terutama tentang kedatangan Yesus kedua kali sebagai raja segala raja dan mempelai pria sorga--bukan sebagai bayi lagi--untuk menyucikan orang-orang yang sudah selamat, sampai sempurna seperti Dia; menjadi mempelai wanita sorga.

      Ini yang disebut dengan firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua; cahaya injil kemuliaan Kristus; kabar mempelai; auman singa Yehuda.
      Singa Yehuda= TUHAN Yesus; auman singa Yehuda= perkataan TUHAN Yesus sendiri--firman yang dibukakan rahasianya.

      Amos 3: 7-8
      3:7. Sungguh, TUHAN ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi.
      3:8.
      Singa telah mengaum, siapakah yang tidak takut?TUHAN ALLAH telah berfirman, siapakah yang tidak bernubuat?"

      'Sungguh, TUHAN ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi' = inilah firmna nubuat. kalau TUHAN hendak menghukum dunia, TUHAN tidak langsung menghukum, tetapi TUHAN memberitahukan terlebih dahulu: 'Ini mau dihukum, siapkan...' Contohnya, TUHAN datang dulu kepada Nuh, saat dunia akan dihukum dengan air bah, dan juga kepada Lot, saat TUHAN akan menghukum Sodom dan Gomora.

      Firman nubuat; firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua; cahaya injil kemuliaan Kristus; kabar mempelai ini seperti auman singa Yehuda. Auman itu keluar dari mulut singa. Kalau Yesus sebagai manusia, auman singa artinya firman yang merupakan perkataan Yesus sendiri--firman yang dibukakan rahasianya, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab.

      'Singa telah mengaum, siapakah yang tidak takut?'= auman singa membuat semua yang di hutan menjadi takut dan gentar. Begitu juga pemberitaan firman mempelai; firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua, seharusnya membuat kita menjadi gentar terhadap TUHAN, sehingga kita bisa menyadari dan mengakui dosa.

      Kita datang beribadah bukan untuk tertawa-tawa, tetapi ada rasa gentar kepada TUHAN yaitu sampai bisa menyadari, menyesali, dan mengaku dosa. Ini yang seharusnya kita terima dalam setiap ibadah, baru ada hasilnya.

      "Kita sudah jauh-jauh datang, menggunakan waktu, tenaga, uang. Kalau bisa sampai ada perasaan gentar terhadap TUHAN saat mendengar firman: 'Jangan lagi, TUHAN, aku sadar dan menyesal berbuat dosa ini, ampuni aku,' inilahkeberhasilan dalam ibadah. Ini yang bisa kita dapatkan dalam ibadah pelayanan yang benar, yang berkenan kepada TUHAN. Kalau hanya keberhasilan yang jasmani dalam ibadah--dapat uang dan sebagainya--, orang yang bertapa juga bisa."

    Sikap gereja TUHAN terhadap firman nubuat:
    Wahyu 1: 3
    1:3. Berbahagialahia yang membacakandan mereka yang mendengarkankata-kata nubuat ini, dan yang menurutiapa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.

    Sikap/kesiapan gereja TUHAN untuk menyambut kedatangan TUHAN, dimulai dengan berbahagia--menikmati--saat bisa membaca, mendengar, dan menurutifirman nubuat--firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Baru membaca dan mendengar, sudah harus bahagia!

    Kalau berbahagia saat membaca dan mendengar firman nubuat, kita bisa sungguh-sungguh mengerti, percaya yakin, dan menuruti firman pengajaran--bisa mempraktikkan firman pengajaran dalam setiap kehidupan kita. Saat itulah kebahagiaan itu semakin bertambah, sampai puncak kebahagiaanyaitu masuk perjamuan kawin Anak Domba ('Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba').

    "Jadi, ibadah yang benar, bahagianya saat apa? Kalau hanya bahagia saat menyanyi, boleh, silahkan, tetapi belum tentu itu kebahagiaan sorga. Sebab, mungkin kita tidak sengaja lewat di jalan, ada lagu-lagu di jalan, kita goyang-goyang juga--bahagia juga. Kami kalau di mobil bergurau dengan isteri saya. Saya orang desa, musiknya melayu terus, jadi kalau lewat jalan 'tikus'--jalan desa--, ada orang menikah,saya dipegangi supaya jangan ikut goyang dangdut. Senang juga mendengarnya. Atau memang ada yang sengaja memutar itu."

    Tetapi, kalau di dalam ibadah, kita senang dari awal sampai puncaknya, kita bahagia saat mendengar firman, pastikan, itu adalah kebahagiaan dari sorga.
    Di mana bedanya? Kalau kebahagiaan dari mendengar sampai menuruti firman, akan membawa sampai puncak kebahagiaan, yaitu masuk perjamuan kawin Anak Domba saat Yesus datang kedua kali.

    Sekarang ini, justru gereja TUHAN hanya menampilkan entertainment dan lain-lain supaya orang senang. Jangan itu fokusnya! Kita berdoa! Justru pemberitaan firman yang membuat kita bahagia. Kita doakan ini siang dan malam!

    Wahyu 22: 7
    22:7. "Sesungguhnya Aku datang segera.
    Berbahagialah orang yang menurutiperkataan-perkataan nubuat kitab ini!"

    'Berbahagialah orang yang menuruti' = tidak ada lagi kata: mendengar dan membaca, tetapi langsung: menuruti. Karena itu, gunakan kesempatan hari-hari ini untuk banyak membaca dan mendengar firman nubuat! Satu waktu, tidak bisa lagi membaca dan mendengar, sebab firman nubuat sudah menjadi praktik dalam hidup kita atau istilahnya firman nubuat sudah harus mendarah daging dalam kehidupan kita.

    "Salah satu contohnya yaitu Opa van Gessel yang mengajar tentang injil Matius saat berada dalam tahanan di Ngawi--saya pernah datang di sana. Tanpa buku, sebab alkitab tidak diperbolehkan, tetapi beliau bisa menerangkan. Bukan berarti hafal ayat-ayat--siapa yang mau hafalkan ayat-ayat--, tetapi firman sudah mendarah daging dalam hidupnya."

    Inilah sikap/kesiapan gereja TUHAN untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali, yaitu sikap gereja TUHAN terhadap firman nubuat.
    Firman penginjilan, sudah. Jangan kembali lagi ke penginjilan, tetapi harus meningkat! Bukan berarti penginjilan tidak penting--jangan dibalik-balik! Kalau tidak ada penginjilan, tidak ada saya di sini. Penting, tetapi itu masa lalu kita, sudah harus dimantapkan dan ditingkatkan. Jangan malah kembali lagi ke penginjilan untuk mendapatkan banyak jiwa! Salah! Kita harus tetap dalam firman pengajaran, untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.

    Mari, sungguh-sungguh, kita berbahagia saat membaca, mendengar firman smapai menuruti firman nubuat--firman mendarah daging dalam hidup kita.

    Hasilnya:
    Hosea 5: 13-15
    5:13. Ketika Efraim melihat penyakitnya, dan Yehuda melihat bisulnya, maka pergilah Efraim ke Asyur dan mengutus orang kepada Raja 'Agung'. Tetapi iapun tidak dapat menyembuhkan kamu dan tidak dapat melenyapkan bisul itu dari padamu.
    5:14. Sebab Aku ini
    seperti singabagi Efraim, dan seperti singa mudabagi kaum Yehuda. Aku, Aku ini akan menerkam, lalu pergi, Aku akan membawa lari dan tidak ada yang melepaskan.
    5:15. Aku akan pergi pulang ke tempat-Ku,
    sampai mereka mengaku bersalahdan mencari wajah-Ku. Dalam kesesakannya mereka akan merindukan Aku:

    'bisul' = kanker.

    Hasilnya yaitu: kuasa penyucian dari kanker dosa--auman singa Yehuda menerkam bisul/kanker dosa.

    Jangankan diterkam, kalau bisul disentuh saja, pasti berteriak. Ada yang berteriak negatif: 'Wah, firmannya terlalu keras, terlalu kasar; sakit ini,' akhirnya dia pergi. Tetapi ada yang berteriak positif. Mungkin sudah diterkam, sakit, tetapi masih kembali lagi berbuat dosa. Namun dia merindu dan berteriak: 'TUHAN, saya rindu lepas dari dosa. Saya tidak mampu, tolong saya.' Dia mau diterkam terus, sampai satu waktu betul-betul dilepaskan dari dosa.

    Selama masih mempertahankan dosa, firman akan tetap keras; lebih keras kita mempertahankan dosa, firmannya lebih keras lagi. Tetapi kalau kita sudah melembut, sekalipun masih belum bisa lepas dari dosa, satu waktu kita akan terlepas dari dosa. Belum bisa lepas dari dosa bukan berarti boleh berbuat dosa! Ini tergntung pada masing-masing. Kalau sudah berusaha, tetapi belum bisa lepas, mari merindu dan berseru pada TUHAN: 'Tolong saya, TUHAN,' sampai benar-benar diterkam--diterkam sama dengan dioperasi sampai habis ke akar-akarnya. Inilah kuasa penyucian.

    Mari, kita merindu untuk lepas dari kanker dosa sampai akar kanker dosa; harus dicabut dari dalam kehidupan kita.

    Kanker dosa yang harus diterkam/disucikanyaitu:

    • Kanker mulut.
      2 Timotius 2: 17-18

      2:17. Perkataan mereka menjalar seperti penyakit kanker. Di antara mereka termasuk Himeneus dan Filetus,
      2:18. yang telah menyimpang dari kebenaran dengan mengajarkan bahwa kebangkitan kita telah berlangsung dan dengan demikian
      merusak imansebagian orang.

      'kebangkitan kita telah berlangsung'= kita tidak perlu mati, Yesus saja yang mati dan kita senang-senang. Ini yang bahaya, yaitu salah satu ajaran yang mengajarkan entertainment. Bukan begitu, tetapi kita ikuti juga kematian, kebangkitan, dan kemuliaan TUHAN.

      Kanker mulut = dusta, gosip, fitnah, dan ajaran palsu.
      Salah satu ajaran palsu adalah ajaran yang menolak salib (penderitaan bersama Yesus; kematian bersama Yesus) sehingga mengajarkan kemakmuran dan hiburan jasmani; tanpa penyucian oleh firman TUHAN.

      Jadi, seringkali firman ditiadakan dalam ibadah; porsi yang paling sedikit adalah firman, supaya tidak disucikan. Kita sungguh-su8ngguh!

      Ada bermacam-macam ajaran palsu: ajaran orang Farisi--ajaran kawin-cerai--, dan lain-lain. TUHAN menolong kita semuanya.

    • Kanker hati.
      Matius 15: 19
      15:19. Karena dari hatitimbul segala pikiran jahat(1), pembunuhan(2), perzinahan(3), percabulan(4), pencurian(5), sumpah palsu(6)dan hujat(7).

      Kanker hati= hati dikuasai oleh tujuh roh jahat danroh najis.
      Angka 7 menunjuk pada kesempurnaan, artinya mendorong pada kesempurnaan dalam kejahatan dan kenajisan--menjadi perempuan Babel/gereja palsu; mempelai wanita setan yang akan dibinasakan.

    Inilah dua kanker yang bahaya.
    Oleh sebab itu harus diterkam oleh firman nubuat--auman singa Yehuda. Keduanya ini bersamaan--merupakan aksi dan reaksi, dari hati akan meluap ke mulut.

    Praktikkesempurnaan dalam kejahatan dan kenajisan--perempuan Babel--:

    • Roh jahat= keinginan jahat= cinta akan uang, yang membuat kikir dan serakah.
      Kikir = tidak bisa memberi.
      Serakah = mencuri milik TUHAN: persepuluhan dan persembahan khusus, dan mencuri milik sesama. Jangan menipu, korupsi dan lain-lain! Ini harus diterkam!

    • Keinginan najis= dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan.
      Ini kanker. Kalau tidak diterkam oleh singa--dioperasi oleh pedang firman TUHAN--, kanker mulut dan hati akan menjalar dan rohaninya akan mati--kering. Harus diterkam!

      "Terlebih kami sebagai gembala. Kalau sampai dilanda kanker hati dan mulut, apa yang disampaikan hanya merupakan kekeringan. Semua kering. Sidang jemaat kering, terkena kanker semua. Sungguh-sungguh! Mohon kepada TUHAN supaya kita diterkam/dioperasi."

      Dosa makan-minum: merokok, mabuk, narkoba.
      Dosa kawin-mengawinkan: dosa percabulan.

    • Kepahitan hati= iri, dendam, benci, kebencian tanpa alasan.
      Ini menuju Babel semua. Kita harus hati-hati, ini semua adalah kanker!

      Ini yang membuat gereja TUHAN menjadi semakin lemah, dan jika TUHAN datang kedua kali, ia akan mati, bukan terangkat.

      "Ini lebih ganas dari kanker secara tubuh; kanker jasmani. Sekarang sudah bisa diobati, diringankan. Tetapi kanker ini harus betul-betul diterkam/dioperasi, kalau tidak, kerohaniannya akan kering sampai mati dan binasa selamanya--menuju kesempurnaan dalam kejahatan dan kenajisan (Babel)."

    • Babel sama dengan pelacur besar.
      Jadi, praktik keempat kesempurnaan dalam kejahatan dan kenajisan adalah tidak setia. Hati-hati!
      Artinya:

      • Pelacur itu tidak setia pada satu laki-laki = tidak setia pada firman pengajaran yang benar. Berubah-ubah terus.
      • Tidak setia dalam ibadah pelayanan yang dipercayakan TUHAN.

      Ini berarti sudah kanker. Sudah lemah dia. Sudha kering. Kalau dibiarkan, akan mati, dan itu artinya ia sudah masuk kesempurnaan dalam kejahatan dakn kenajisan--Babel. Kita hati-hati!

    Kanker mulut, hati-hati! Hindari perkataan sia-sia, apalagi saat-saat kita datang dalam rumah ibadah. Untuuk apa? Jagalah! Banyaklah menyembah dan bersaksi! Kalau banyak berkata-kata, nanti malah kena kanker semua. Hati juga dijaga! TUHAN tolong kita semua.

    Jadi, persiapan gereja TUHAN untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali adalah MENDENGAR DAN DENGAR-DENGARAN PADA FIRMAN NUBUAT--fiman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua; auman singa--, sehingga kita HIDUP DALAM KESUCIAN.

    Dua kanker ini harus disucikan. Tidak setia, itu berarti sudah kanker. Terutama melanda gembala-gembala. Kanker ini menjalar. Gembala sudah tidak setia lagi, tidak mau melayani lagi dalam ibadah, tetapi dia keluar menyampaikan firman ke mana-mana. Ini sama dengan menyebarkan kanker ke mana-mana.
    Gembala lain yang mendengar, yang awalnya setia, bisa menjadi tidak setia juga. Inilah roh tidak setia--BAbel--yang menjalar.
    Belum lagi roh kebencian, kejahatan, dan kenajisan yang menjalar ke mana-mana. Kita harus waspada, biarlah kita hidup dalam kesucian. Itulah persiapan kita!

    Biarlah kita beribadah sungguh-sungguh sampai terjadi rasa gentar terhadap firman/TUHAN. Kalau firman itu mengaum--menunjuk dosa kesalahan kita--, biar kita sungguh-sungguh gentar. Ada usaha dan kerinduan untuk lepas dari dosa dan disucikan--terutama dari kanker dosa--, supaya kita benar-benar hidup dalam kesucian.

  2. Wahyu 22: 12
    22:12. "Sesungguhnya Aku datang segeradan Aku membawa upah-Kuuntuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.

    Yang kedua: 'Aku datang segera'dikaitkan dengan upah, yaitu upah dari bekerja di ladang TUHAN--kalau bekerja, baru dapat upah; ini bicara soal bekerja di ladang TUHAN.

    Bekerja di ladang TUHAN= ibadah pelayanan dalam urapan Roh Kudus.
    Beribadah melayani jangan dengan kekuatan daging, tetapi harus dalam urapan Roh Kudus.

    Kalau untuk melayani di dunia--bekerja di bank dan lain-lain--, memang harus ada ijazah, kemampuan, tesnya dan lain-lain. Tetapi untuk bekerja di sorga, itu semuanya tidak bisa. Daging yang hebat atau luar biasa sekalipun, tidak mampu memikul pekerjaan sorga.

    Contoh:
    Musa, dididik di Mesir selama 40 tahun dan sebagai anak raja--punya kedudukan, kekayaan--; tetapi saat melayani dua orang, tidak bisa, malah menjadi pembunuh--dalam kebencian; menyebarkan kebencian.
    Saulus adalah murid Gamaliel dan berkobar-kobar juga, tetapi membunuh, sebab tanpa iman dan pengajaran yang benar. Setelah terkena cahaya dari langit, baru Saulus ditolong. Cahayanya dari langit, bukan dari mana-mana, itulah yang bisa menolong Saulus.

    Jadi, mengapa disebut ibadah pelayanan dalam urapan Roh Kudus? Sebab daging, tidak mampu memikul pekerjaan sorga, sehebat apapun daging kita. Harus ada urapan Roh Kudus!

    Kalau bekerja dengan urapan Roh Kudus, bisa keliihatan,; ini bedanya bekerja dengan daging atau urapan.
    Roma 12: 11
    12:11. Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyaladan layanilah TUHAN.

    Roh Kudus menolong, supaya kita bisa tetap setia dan berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada TUHAN, sesuai dengan jabatan pelayanan yang TUHAN percayakan kepada kita sampai garis akhir.

    Nanti, di sini perbedaannya. Orang yang melayani dengan kekuatan daging: permulaannya luar biasa, tetapi lama-lama menurun dengan berbagai macam alasan.
    Sebaliknya, orang yang melayani dengan urapan Roh Kudus, semakin bertambah usianya, semakin hebat.

    "Saya melihat guru dan gembala saya sampai terakhir; om Pong, juga om Yo; sampai usia 60 ke atas, malah lebih banyak lagi pelayannya. Om Yo, sibuk melayani ke Medan dan lain-lain. Om Pong juga. Benar-benar sampai garis akhir."

    Ini bedanya!
    Kalau daging, pasti berkurang terus sampai berhenti di tengah jalan; tetapi Roh Kudus, tidak peduli usia dan sebagainya, tetap setia dan berkobar-kobar sampai garis akhir.
    Garis akhir= sampai meninggal dunia atau sampai TUHAN Yesus datang kedua kali--menyambut kedatangan Yesus kedua kali di aan-awan yang permai--bahkan sampai di takhta sorga.

    Orang-orang yang setia dan berkobar-kobar, mungkin sekarang diizinkan TUHAN meninggal dunia, tetapi nanti di Wahyu 20: 6, mereka akan dibangkitkan dan tetap melayani TUHAN ('20:6. Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertamaitu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.').

    Oleh sebab itu, jangan pensiun! Kalau pensiun, TUHAN tidak bisa membangkitkan. Misalnya sebagai gembala, dia sendiri yang menyatakan pensiun, lalu ia meninggal dunia. Bagaimana TUHAN mau membangkitkan? 'Hai, gembala!' Tidak bisa. Bukan salah TUHAN kalau dia pensiun dan meninggal dunia, lalu nanti tidak dibangkitkan. Sebab dia sendiri yang menyatakan: 'Saya bukan gembala lagi.' artinya sudah pensiun. Mau dibangkitkan jadi apa? Orang tua rohani? Yang mana anak-anak rohainya? Tidak ada lagi! Kita hari-hati!

    Kita semua juga. Kalau sudah tidak menjadi imam lagi, mau dibangkitkan jadi apa? Salah sendiri!

    Mari, yang belum memegang jabatan pelayanan, jangan ragu, sebab waktunya sudah dekat--TUHAN katakan: 'Aku datang segera'. Semoga TUHAN membukakan jalan bagi kita semua.
    Yang dulu pernah melayani tetapi tidak melayani lagi, kembali lagi menjadi imam, sesuai dengan jabatan yang TUHAN percayakan.
    Yang sudah melayani, tetap dalam urapan, yaitu setia dan berkobar-kobar. Pertahankan sampai garis akhir!

    Yohanes 4: 35-36
    4:35. Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.
    4:36.
    Sekarang jugapenuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, sehingga penaburdan penuaisama-sama bersukacita.

    'Sekarang juga' = jangan menunda-nunda waktu, sebab kita berlomba dengan waktu kedatangan TUHAN kedua kali ('Aku datang segera').

    Ada dua macam pekerjaan di ladang TUHAN:


    • Pekerjaan yang pertama: pekerjaan menabur= kegerakan Roh Kudus hujan awal, yaitu kegerakan dalam firman penginjilan/injil keselamatan, untuk memanggil orang berdosa supaya percaya Yesus dan diselamatkan.

      Tanda orang diselamatkan:

      • Percaya kepada Yesus--iman.
      • Bertobat = berhenti berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN; mati terhadap dosa.
      • Baptisan air dan baptisan Roh Kudus = lahir baru dari air dan Roh.
        Baptisan air yang benar yaitu orang yang sudah mati terhadap dosa harus dikuburkan dalam air bersama Yesus, kemudian bangkit dari air bersama Yesus untuk mendapat hidup baru--lahir baru dari Roh Kudus/diurapi Roh Kudus; hidup dalam kebenaran.

        Ketika Yesus dibaptis, Ia keluar dari air, dan baptisan Roh Kudus dalam bentuk burung merpati turun ke atas-Nya. Inilah kehidupan sorgawi, yaitu hidup dalam kebenaran.

      Ini perkerjaan yang pertama di ladang TUHAN. Mari, kita bersaksi. Saksikan tentang injil keselamatan! Di rumah kita, di sekolah, banyak yang masih belum mengenal Yesus, kita bersaksi. Di dalam rumah TUHAN kita bersaksi, bukan semuanya harus bersaksi di greeja, tetapi bisa lewat bermain musik. Semuanya bersaksi.

      Kalau bersaksi tentang injil keselamatan, harus ditambah dengan hidup benar.
      Kalau di kantor kita bersaksi pada teman baik kita: 'Ayo, percaya Yesus, ya. Saya mengasihi kamu.', padahal kita korupsi, bagaimana bisa? 'Kamu sendiri korupsi, tidak masuk sorga, kok mengajak saya. Masuk neraka juga?' harus hidup benar!

      Kalau disertai hidup benar, baru ada ada cap darah Yesus, ada kekuatan dari TUHAN. Kalau bersaksi tetapi tidak hidup benar, kita akan dipermalukan, bukan dipermuliakan.

    • Pekerjaan yang kedua: pekerjaanmenuai= kegerakan Roh Kudus hujan akhir, yaitu kegerakan dalam firman pengajaran/kabar mempelai untuk memilih orang-orang yang sudah selamat, supaya disucikan sampai sempurna seperti Yesus--menjadi mempelai wanita TUHAN.

      Inilah tugas kita hari-hari ini. Penginjilan, tetap, tidak ada masalah. Kita memberitakan penginjilan untuk menambah jiwa-jiwa, tetapi harus ditambah dengan hidup benar.

      Tetapi tugas pokok kita--kita sudah ada di sini; "Saya diizinkan TUHAN masuk Lempin-El 'Kiristus Ajaib', tugas pokoknya adalah pengajaran"--yaitu bersaksi tentang kabar mempelai, ditambah dengan hidup sucidan nikah yang benar, suci, dan satu.

      Ini baru bisa bersaksi lewat berkhotbah, main musik, paduan suara. Nanti ktia menyanyi, itu juga bersaksi. Ditambah dengan hidup suci. Ditambah dengan nikah yang suci. Kaum muda, bergaul yang benar! Kalau berduaan terus dengan pacarnya--sudah tidak karu-karuan lagi--, nanti hamba TUHAN lihat: Lho, grup koornya kok begitu? Jadi pusing orang lain. Bukan bersaksi, tetapi malah dipermalukan.

      Cara berpakaian dan lain-lain, nanti dilihat juga: Kok begitu? Bagaimana itu? Jangan tinggalkan kesederhanaan!
      Hawa 'hilang kesetiaan', dalam bahasa aslinya: 'hilang kesederhanaan'.

      "Puji TUHAN. Jangan senang-senang dulu. Saya hanya mendengar sekelebat saja; seorang hamba TUHAN besaksi: 'Saya ikut di Malang dan Srurabaya, bedanya hanya: kok tampilnya sederhana semua.' Syukur. Itu yang saya dengar. Itu teman saya dulu, satu kelas di Lempin-El, tetapi bukan Pdt John Panjaitan. Dia sudah ikut ke mana-mana, dulunya dia anti saya. Dulu dia potong rambut saya di Lempin-El, tetapi anti dengan saya. Untung bukan anti Kristus, kalau anti Widjaja, tidak apa-apa. Tetapi, akhirnya satu waktu dia datang dan yang disaksikan pertama sebelum dengar firman: 'Kok sederahana-sederhana ya. Dandanannya, semuanya sederhana.' Begitu pesan dia. Pertahankan! Jangan hilang kesederhanaan!"

      Kalau sudah hilang kesederhanaan, berat. Tetap sederhana! Yang penting tampil dalam kesucian. Bukan berarti tidak boleh tampil yang baik, silahkan, tetapi tetap dalam kesucian/kesetiaan/kesederahanaan, bukan yang glamour.

      Kita bersaksi ssemua--mengundang. Masalah datang atau tidak, itu urusan TUHAN. Yang penting, tugas kita dari TUHAN adalah bersaksi dan mengundang. TUHAN pakai kita semua.

    Mazmur 126: 5-6
    126:5. Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
    126:6. Orang yang
    berjalan maju dengan menangissambil menabur benih, pastipulang dengan sorak-soraisambil membawa berkas-berkasnya.

    Kalau kita dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan awal dan hujan akhir--pembangunan tubuh Kristus--, memang disertai dengan cucuran air mata--pengorbanan-pengorbanan--, tetapi pasti berakhir dengan sorak-sorai/bahagia.

    Semua harus dikorbankan untuk pembangunan tubuh Kristus, kecuali satu, yaitu pengajaran, penyembahan, dan ibadah yang benar, jangan dikorbankan!
    Sebab, pengajaran benar adalah Yesus sebagai kepala. Jika dikorbankan, akan sia-sia. Tubuh tanpa kepala sudah ngeri, dan nanti didatangi kepala yang lain, yaitu serigala dan burung, lebih ngeri lagi. Sungguh-sungguh!

    "Gantian, dulu bulan enam di Square Ballroom, dari Malang mencucurkan air mata datang ke sini. Sekarang saudara ke sana, supaya sama-sama sorak-sorai. Pasti diakhiri dengan sorak sorai!"

    Jadi, kesiapan gereja TUHAN yang kedua adalah SETIA DAN BERKOBAR-KOBARdalam ibadah pelayanan kepada TUHAN, sesuai dengan jabatan pelayanan yang TUHAN percayakan kepada kita.

    Hasilnya--luar biasa TUHAN--:

    • Matius 6: 25-26
      6:25. "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?
      6:26.
      Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menaburdan tidak menuaidan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?

      Hasil yang pertama: TUHAN memelihara kita.

      Burung yang tidak menabur dan menuai, dikasih makan, apalagi kalau kita yang menabur dan menuai, masa tidak diberi makan? Tidak usah ikut TUHAN kalau begitu, tidak adil, bahkan sangat tidak adil. Pasti dipelihara oleh TUHAN.
      Urusan kita hanya menabur dan menuai--setia. Urusan makan, minum, pakaian, pemeliharaan dan masa depan kita adalah urusan TUHAN.
      Untuk apa mengurus urusannya TUHAN! Urus urusan kita sendiri! Terlalu hebat kita ini kalau mengurus urusannya TUHAN. Yang penting adalah menabur dan menuai--setia; ikuti kegerakan. Yang lainnya adalah urusan TUHAN. Dia tidak menipu kita.

      Tetapi jangan dibalik!Kalau sudah diberkati, tetapi tidak mau menabur dan menuai, nasibnya akan seperti burung yang berakhir di penggorengan.
      Inilah ajaran-ajaran palsu: yang penting datang ibadah, TUHAN berkati. TUHAN berkati, tetapi tidak menabur dan menuai. Jangankan menabur dan menuai, baru mendengar firman, sudah mengomel. Nasibnya akan seperti burung.
      Burung sama dengan roh najis; gambaran dari iblis--dalam cerita penaburan benih firman, iblis datang--, artinya menjadi sama dengan iblis. Hanya yang jasmani terus, tidak mau menabur dan menuai.

      Sebaliknya, kalau kita mau menabur dan mnuai, kita tidak perlu memikirkan apa-apa. Serahkan pada TUHAN, urusan TUHAN semua! TUHAN tidak akan menipu kita. Bukan berarti tidak usah belajar. Kalau mau ibadah, belajar dulu, tidak usah tidur.

      "Dulu saya belajar di sepeda. Saya tinggal di gereja, kalau bezuk, saya bawa buku, pengerjanya yang menyetir. Saya di belakang sambil membaca. Di mobil, di sepeda bisa.
      Om Pang satu watktu bertanya. Beliau mau khotbah di gunung, saya ikut. Kalau pulang, jam 1-2 malam. Saya ikut, saya bawa buku. Om Pong bertanya pada pengerja: 'Ada apa dia baca-baca?' Dikira saya pengerja juga: pengerja kok baca-baca. Lalu dijawab: 'Oh besok dia ujian, om.' Tidak apa-apa. Malah TUHAN kasih semua besoknya. Tetap belajar! Itu namanya mencucurkan air mata, dan besok bersukacita.
      "

    • Yohanes 4: 36
      4:36. Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita.

      Hasil yang kedua: ada kebahagiaan/sukacita sorga, ditambah hidup kekal.

      Dunia ini sudah penuh dengan kutukan dan lain-lain, hidup kita juga susah, tetapi kalau sudah ada di ladang TUHAN, sudah lain, ada kebahagiaan sorga.
      Rut sampai terkejut. Dia berada di ladang Boas--ladang mempelai, dan Boas menyuruh pegawai-pegawainya supaya sengaja menarik gandum untuk dipungut oleh Rut. Tidak ada yang mustahil. Rut tinggal mengambil saja, tidak usah memanen.

  3. Wahyu 22: 20-21
    22:20. Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, TUHAN Yesus!
    22:21.
    Kasih karuniaTUHAN Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.

    Yang ketiga: 'Aku datang segera'dikaitkan dengan kasih karunia.

    Jadi, kita harus hidup dalam kasih karunia. Ini persiapan kita.
    1 Petrus 2: 19
    2:19. Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaanyang tidak harus ia tanggung.

    Anugerah/kasih karunia adalah salib/percikan darah; PENDERITAAN BERSAMA YESUS; penderitaan karena Yesus, bukan lagi karena dosa.
    Melayani TUHAN ada hikmahnya semua. TUHAN tolong kita.

    Sekalipun menderita bersama TUHAN, tidak ada masalah. Bentuknya berbeda-beda, tetapi nilainya sama, yaitu percikan darah/salib. Ada yang tidak bisa makan karena melayani TUHAN, ada yang kelebihan makanan tetapi berpuasa, ada yang difitnah dan lain-lain.

    Mengapa harus mengalami percikan darah? Supaya mengalami pembaharuandari manusia daging yang hina dan binasa, menjadi manusia rohani yang mulia seperti Yesus.
    2 Korintus 4: 16-17

    4:16. Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharuidari sehari ke sehari.
    4:17. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami
    kemuliaan kekalyang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

    Ibadah pelayanan ini bukan sambil lalu, yang penting sudah beribadah. Jangan! Harus dikaitkan dengan kedatangan Yesus kedua kali. Mungkin pertanyaan kita setiap hari: 'Apakah saya diterima di pekerjaan, di perguruan tinggi?' Baik, tetapi akhiri dengan pertanyaan: 'Kalau TUHAN datang, apakah saya bisa terangkat dalam keadaan seperti ini?' Harus begitu! Bukan sekedar datang ibadah.

    Kita datang kepada TUHAN dengan satu persiapan: 'Kalau Engkau datang, apakah saya bisa terangkat?' Oleh sebab itu kita harus bersiap selalu. Mulai dari mendengar firman--hidup suci. Siapkan!

    Kemudian, sungguh-sungguh dalam pelayanan di ladang TUHAN. Jangan tanggung-tanggung, tetapi harus sungguh-sungguh! Bukan berarti tidak boleh sekolah, kuliah, bekerja, silahkan yang keras, tetapiharus lebih sungguh-sungguh lagi di ladang TUHAN.

    "Kesaksian saya soal Markus, anak saya. Maafkan, tetapi kesaksian kecil-kecil. Dulu ketika dia masih kecil, di sini ibadahnya tiap Minggu sore. Pulangnya, tiba di rumah jam 1 malam, besok sekolahnya jam 6.30 pagi. Tetapi jam 5 saya haruskan dia ikut doa pagi, karena dia tinggal di gereja. Lalu banyak yang protes: Nanti dia terganggu sekolahnya dan lain-lain. Akhirnya saya loyo juga, karena perasaan saya sebagai seorang ayah, saya merasa kasihan, mau saya hentikan. Tetapi untung TUHAN beri kekuatan, isteri saya mengatakan: 'Ayo teruskan, TUHAN kuatkan ya, Kus.' Sekarang dia sudah kuliah, sudah enak. Coba seandainya dulu dia berhenti doa pagi, jangan-jangan sampai sekarang dia tidak pernah doa pagi."

    Kita harus bertekad sungguh-sungguh, cucurkan air mata, tidak apa-apa. Kita tidak akan mati, TUHAN yang menolong kita. Seperti saudara-saudara bersungguh-sungguh dalam kuliah dan pekerjaan, kita harus lebih sungguh-sungguh dalam ibadah pelayanan. Dan kalau TUHAN datang, kita akan bersorak-sorai bersama TUHAN. Itu maksud dari firman TUHAN.

    "Apalagi kalau hamba TUHANnya tidak sungguh-sungguh, perhatikan! Sudah berdosa besar kepada TUHAN dan sidang jemaat. Sungguh-sungguh! Saya bersyukur diajar oleh guru-guru, sampai masa tua meraka sungugh-sungguh."

    Apa yang dibaharui?:

    • 2 Korintus 4: 16
      4:16. Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharuidari sehari ke sehari.

      Yang pertama: 'Sebab itu kami tidak tawar hati' = kuat dan teguh hati, artinya:

      • Tetap berpegang teguh pada firman pengajaran benar dan taat dengar-dengaran.
      • Tetap setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan. Jangan mundur sedikitpun!
      • Tetap tahan uji. Jangan mundur sedikitpun hari-hari ini! Terus cucurkan air mata, sampai nanti bersorak-sorai.

    • Efesus 4: 23-25
      4:23. supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
      4:24. dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
      4:25. Karena itu
      buanglah dustadan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.

      Hal kedua yang dibaharui: membuang dusta--mulut dibaharui.

      Jangan lagi berdusta, termasuk gosip dan lain-lain! Supaya bisa demikian, bibir harus diberi darah.

      Kidung Agung 4: 3a
      4:3. Bagaikan seutas pita kirmizi bibirmu, dan elok mulutmu.

      'Bagaikan seutas pita kirmizi bibirmu' = bibir/mulut dari mempelai wanita sorga, yaitu bagaikan pita kirmizi--kirmizi itu berwarna merah (tanda darah).
      Artinya: berikan tanda darah di mulut!

      Inilah manusia baru.
      Tanda darah pada mulut, artinya:

      • Jujur dalam mengaku dosakepada TUHAN dan sesama. Jujur mengaku dosa sama dengan menyeru nama Yesus. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.

      • Banyak berdiam diri= tidak bergosip, tidak menyalahkan orang lain, dan tidak membela diri.
        Ini orang yang menyeru nama Yesus. Bibir kita tidak berdusta lagi, kita hanya menyeru nama Yesus.
        Ada apa-apa kita hanya berkata: darah Yesus, Yesus tolong.

        Serahkan semuanya kepada TUHAN!
        Kalau tidak mampu, hanya sebut: Yesus!


      • Menyembah TUHANdengan 'Yesus, Haleluya.'

      Itu saja yang dilakukan oleh manusia baru: tidak ada dusta--berkata benar--, jujur dalam mengaku dosa--pita kirmizi--, tidak membela diri, tetapi banyak berdiam diri, dan banyak meneymbah TUHAN. Luar biasa!

      Ketika bangsa Israeldiperbudak Mesir, pada pintu rumah bangsa Israel diberi tanda darah--dengan darah binatang--, mereka bisa terlepas dari Firaun. Firaun yang hebat ada tanda kematian semua, sedangkan Israel ada kebebasan dan kebahagiaan. Ini luar biasanya tanda darah. Dulu, baru berupa darah binatang.

      Rahab--perempuan sundal; bangsa kafir--, dia berani berkorban untuk menyembunyikan pengintai, demi kegerakan ke tanah Kanaan. Pada pintu rumahnya diberi tali kirmizi, sehingga dia bebas dari kehancuran Yerikho.

      Sekarang kita di akhir zaman, pintu hati kita--mulut kita--bagaikan pita kirmizi, supaya kita bisa terlepas dari dunia iniuntuk bertemu Yesus di awan-awan yang permai.

      Mari, menyeru nama Yesus! Itu saja! Jujur mengaku dosa, menyembah TUHAN, jangan berdusta lagi! Kuasa nama Yesus--tali kirimizi--menolong kita.

      Hasiljika mulut bagaikan pita kirmizi--kita belajar dari Rahab--:

      • Yosua 6: 17
        6:17. Dan kota itu dengan segala isinya akan dikhususkan bagi TUHAN untuk dimusnahkan; hanya Rahab, perempuan sundal itu, akan tetap hidup, ia dengan semua orang yang bersama-sama dengan dia dalam rumah itu, karena ia telah menyembunyikan orang suruhan yang kita suruh.

        Hasil pertama: ada keselamatan sekeluarga. Bukan hanya kita. Kalau bisa menggunakan mulut dengan tanda darah--pita kirmizi--, ada keselamatan bagi sekeluarga. Luar biasa TUHAN!

        Jika ada satu orang yang bisa sungguh-sungguh menantikan kedatangan Yesus kedua kali, sungguh-sungguh menerima firman sehingga disucikan, sungguh-sungguh melayani TUHAN, dan sungguh-sungguh menjaga mulut--hanya menyembah Yesus--, maka keluarga-keluarga yang belum diselamatkan bisa diselamatkan.

        Sungguh-sungguh! Satu orang saja mau bertekad siang ini, mau diterkam, mungkin belum bisa lepas dari dsosa, tetapi rindu dan berteriak minta tolong pada TUHAN untuk bisa lepas dari dosa, ia akan disucikan. Lalu setia dan berkobar lagi di dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN. Kalau bukan di ladang TUHAN, akan ada di ladnag babi. Jangan! TUHAN tolong. Tetap bertahan!
        Dan satu lagi, jaga mulut: Yesus, tolong. Serukan nama Yesus!

      • Hasil kedua: kita mengalami mujizat:

        1. Pemeliharaan TUHAN secara ajaibdi tengah kehancuran ekonomi dunia dan kesulitan dunia.
          Yerikho adalah kota perdagangan, tetapi hancur semua; hanya Rahab yang bisa bertahan, hanya karena tali kirmizi--setetes darah Yesus.

        2. Pemeliharaan TUHAN secara berlimpah-limpah--sampai sekeluarga bisa dipelihara semua--, yaitu sampai mengucap syukur kepada TUHAN.

        3. Ada mujizat perlindungandari celaka dan marabahaya, dosa-dosa, ajaran palsu, antikris, sampai kiamat bahkan neraka. Kita semua dilindungi dengan tali kirmizi.

          "Saya kaget juga membaca berita di koran, rumah yang mewah, yang terbuat dari beton bisa terkena tanah longsor."

        Semuanya tergantung dari mulut.
        Kepada perempuan Kanaan, TUHAN berkata: 'Karena kata-katamu, anakmu sembuh.' Karena sudah ada tali kirmizi dari hasil menjilat roti--firman--; ada darah Yesus.
        Karena kata-kata, kita bisa kerasukan setan; karena kata-kata, setan bisa keluar dan Yesus yang masuk. Pilih mana? TUHAN tolong kita.

      • Hasil ketiga: ada masa depan yang berhasil dan indah.
        Kaum muda, sambil menanti kedatangan TUHAN dengan sungguh-sungguh, yang jasmani juga diperhatikan oleh TUHAN. Tidak mungkin tidak! TUHAN tolong kita semua.

        Matius 1: 1, 5
        1:1. Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.
        1:5.
        Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai,

        Rahab bisa menanti kedatangan Yesus pertama kali; Rahab masuk dalam silsilah Yesus. Artinya bisa menerima kedatangan Yesus pertama kali sebagai juruselamat.

        Bagi kita sekarang artinya kita bangsa kafir lebih dari itu, yaitu kita bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
        Saat Yesus datang, kita disucikan dan diubahkan sampai sempurna seperti Dia, tidak salah dalam perkataan. Hanya menyeru: 'Yesus, haleluya!' di awan-awan yang permai. Kita bersama-sama dari keempat penjuru bumi, sampai masuk ke Firdaus, bahkan sampai ke takhta sorga selamanya dengan sorak-sorai 'Haleluya!'.

Mari, menyeru nama Yesus hari-hari ini. Semua harus sungguh-sungguh, sebab memang zaman sudah sulit. Kita harus bekerja yang sungguh-sungguh, kuliah yang sungguh-sungguh. Kita doakan. Tetapi jangan lupa, persiapan yang sungguh-sungguh untuk menanti kedatangan Yesus kedua kali.

Saat-saat mendengar firmanharus sungguh-sungguh, supaya hidup suci.
Sungguh-sungguh dalam ibadah pelayanan, yaitu setia dan berkobar-kobar.
Dan hidup dalam kasih karunia TUHAN.
Mari, rela menderitabersama Yesus untuk mengalami pembaharuan, yaitu:

  • Kuat dan teguh hati, tahan uji, jangan mundur sedikitpun! Kalau mundur atau menoleh ke belakang, kita akan tergilas.
  • Mulut harus dijaga, ada tali kirmizi. Hanya menyeru: 'Yesus.'

TUHAN menolong kita semuanya.

Apapun keadaan kita, asalkan kita mau disucikan, mau melayani dengan sungguh-sungguh, dan mau memikul salib bersama TUHAN, saat menghadapi apa saja, kita tinggal berseru kepada TUHAN dan Ia akan mengadakan mujizat. Rahab sudah mengalami, kita juga akan mengalami.

Ada keraguan atau kebimbangan, kesuiltan, kenajisan, kejatuhan, atau apa sja, TUHAN sanggup menolong. Mungkin tidak ada yang tahu, tetapi TUHAN tahu. Berseru kepada Dia! Jangan berharap yang lain, tetapi hanya berseru: Yesus! Kita tidak mampu apa-apa, biar TUHAN persiapkan kita dalam kesucian, kesetiaan, dan salib-Nya sampai bisa menyerah dan mulut hanya menyeru nama TUHAN.

Yang sudah berhasil, jangan sobmong! Banyak kejatuhan hari-hari ini. Sebaliknya, yang masih di bawah, jangan putus asa! Bereru kepada Dia! Apa yang sudah tidak bisa kita pikirkan lagi, serahkan pada TUHAN! Mungkin letih lesu dan berbeban berat, serahkan pada TUHAN!

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 18 Agustus 2013 (Minggu Sore)
    ... meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama . supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi Karena taat dengar-dengaran sampai mati dikayu salib Yesus menerima nama diatas segala nama untuk mengalahkan setan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 29 Juni 2019 (Sabtu Sore)
    ... jika bangsa kafir bisa menerima keselamatan dan masuk kerajaan sorga itu adalah semata-mata kemurahan Tuhan yang seharga kurban Kristus bukan kehebatan kita--setelah Yesus mati Ia masih ditikam dengan tombak untuk menebus bangsa kafir. Oleh sebab itu bangsa kafir harus memperhatikan kemurahan Tuhan dan hidup dalam kemurahan Tuhan. Kalau tidak ia juga ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 05 Mei 2020 (Selasa Sore)
    ... sama dengan tanpa kasih. Tanpa kasih artinya hidup dalam dosa enjoy dalam dosa sampai puncaknya dosa. Kalau ada kasih tidak akan ada dosa. Kalau sudah hidup dalam dosa ia akan mengalami kematian rohani sampai kematian kedua di neraka selama-lamanya. Karena itu kita harus hidup dalam kasih Allah supaya terlepas dari tulah hukuman Allah ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 10 Mei 2019 (Jumat Malam)
    ... . Mereka itu ada di sana supaya Ia mencobai orang Israel dengan perantaraan mereka untuk mengetahui apakah mereka mendengarkan perintah yang diberikan TUHAN kepada nenek moyang mereka dengan perantaraan Musa. . Demikianlah orang Israel itu diam di tengah-tengah orang Kanaan orang Het orang Amori orang Feris orang Hewi dan orang ...
  • Ibadah Raya Malang, 04 September 2016 (Minggu Pagi)
    ... untuk masuk bahtera. Artinya Taat dengar-dengaran untuk masuk baptisan air yang benar. Petrus - yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya di mana hanya sedikit yaitu delapan orang yang diselamatkan oleh air bah ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 07 November 2015 (Sabtu Sore)
    ... Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah. Tuhan menyatakan rahasianya kepada kita lewat Rasul Paulus yaitu kita tidak akan mati semuanya artinya ada orang Kristen yang meninggal dunia dan ada yang hidup sampai Yesus datang kedua kali. ...
  • Ibadah Raya Malang, 26 Desember 2010 (Minggu Pagi)
    ... Aku makan ketika Aku haus kamu tidak memberi Aku minum Lalu merekapun akan menjawab Dia katanya Tuhan bilamanakah kami melihat Engkau lapar atau haus atau sebagai orang asing atau telanjang atau sakit atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau Maka Ia akan menjawab mereka Aku berkata kepadamu sesungguhnya segala ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 15 Maret 2009 (Minggu Sore)
    ... adalah Firman penggembalaan atau Firman pengajaran yang kuat yang dipercayakan Tuhan pada masing-masing gembala malaikat gembala memegang sangkakala untuk disampaikan pada sidang jemaat secara terus menerus dan diulang-ulang untuk jadi makanan bagi sidang jemaat dan sekaligus untuk menyucikan dan menyempurnakan mempelai wanita. Karena itu supaya tidak tertinggal kita harus memperhatikan Firman ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 09 Mei 2016 (Minggu Sore)
    ... firman ini dikatakan oleh Yesus keluar dari mulut TUHAN sendiri. Inilah tujuh obor yang menyala sama dengan pelita emas dengan tujuh lampu yang bersinar kalau di Yohanes sama dengan ranting-ranting yang berbuah. Kita belajar syaratnya supaya menjadi pelita emas yang bercahaya menjadi kehidupan yang diurapi Roh Kudus--berbuah. Syarat pertama jaga hubungan kita ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 25 Juli 2015 (Sabtu Sore)
    ... lain. Dulu ini menunjuk pada kegerakan Roh Kudus hujan awal yaitu pemberitaan injil keselamatan. Arahnya adalah dari Yerusalem ke Yudea Samaria sampai ke ujung bumi. Sekarang ini menunjuk pada kegerakan Roh Kudus hujan akhir yaitu pemberitaan tentang cahaya injil kemuliaan Kristus Kabar Mempelai. Arahnya adalah dari ujung bumi bangsa Kafir ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.