Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kita masih berada di dalam kitab Wahyu 1: 1-3, ini merupakan judul atau kata pengantar dari kitab Wahyu.

Wahyu 1: 3, Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.

Berbahagia ia yang membaca dan mendengar dan menuruti kata-kata nubuat atau firman nubuat. Ini disamakan dengan injil Lukas 6: 46-48.

Lukas 6: 46-48,
46. "Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan?
47. Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya--Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan--,
48. ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun.

Lukas 6: 49 ini adalah kebalikannya, yang mendengar Firman tetapi tidak melakukannya = ia mendirikan rumah diatas tanah tanpa dasar.

Jadi Wahyu 1: 3 = Lukas 6: 46-48. Jadi orang yang membaca, mendengar dan menuruti Firman nubuat = orang yang membangun rumah diatas dasar batu (dasar yang kuat), sehingga tahan uji menghadapi segala goncangan dari setan tritunggal yang pasti akan terjadi. Setan tritunggal ini akan menggoncang darat, laut dan udara.

Sekarang mungkin belum bisa dibedakan antara orang yang mengutamakan Firman dengan orang yang tidak mengutamakan/menuruti Firman. Orang yang tidak menuruti Firman, mungkin kelihatan enak, tapi satu waktu pasti akan terjadi goncangan dari setan tritunggal, tetapi nanti yang berbahagia adalah orang yang membaca, mendengar dan menuruti Firman nubuat (Firman pengajaran). Seperti Firman nubuat itu pasti terjadi, maka goncangan juga pasti terjadi. Jadi tahan uji = tidak rubuh.

1 Petrus 2: 4-10,
4. Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah.
5. Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
6. Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan."
7. Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan."
8. Mereka tersandung padanya, karena mereka tidak taat kepada Firman Allah; dan untuk itu mereka juga telah disediakan.
9. Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
10. kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.

Ayat 4 --> “Nya” --> YESUS.
batu yang hidup itu” --> batu indah = batu mahal.
yang memang dibuang oleh manusia” --> YESUS disalibkan di kayu salib.

Ayat 8 --> “Mereka tersandung padanya, karena mereka tidak taat kepada Firman Allah;” --> hanya menyeru nama YESUS, tetapi tidak menuruti Firman Allah, sehingga tersandung (rubuh).

Ayat 10 --> bangsa kafir.

Jadi pembangunan rumah diatas dasar batu ini sampai kepada bangsa kafir, ini merupakan kemurahan TUHAN.

Dasar yang kuat (membangun rumah diatas dasar batu) adalah batu penjuru yang mahal = yang hidup = yang indah. Batu penjuru yang mahal yaitu korban Kristus (batu yang dibuang oleh tukang bangunan = disalibkan) yang sangat dibutuhkan terutama oleh bangsa kafir yang tadinya bukan umat ALLAH (hanya anjing dan babi). Kalau tidak ada korban Kristus, maka bangsa kafir tidak bisa dibangun menjadi rumah rohani, sebab tidak punya dasar, bukan umat pilihan TUHAN --> kalau lewat jalur keturunan tidak bisa, tetapi lewat jalur kemurahan (korban Kristus). Semoga kita dapat mengerti.

Tadi orang yang mendengarkan Firman dan melakukannya seperti orang yang menggali dalam-dalam sampai bertemu dengan batu. Saat kita semakin dalam (lebih jauh) membaca Firman, mendengar Firman dan semakin menuruti Firman, ini seperti menggali fondasi rumah yang lebih dalam lagi. Ini artinya jika kita lebih jauh membaca, mendengar dan menuruti Firman nubuat, maka kita menggali lebih dalam dan semakin dekat dengan batu penjuru, bahkan sampai mencapai batu penjuru, sehingga kita dibangun menjadi rumah ALLAH yang rohani (1 Petrus 2: 5) = rumah ALLAH Yang Hidup = Tubuh Kristus yang sempurna.

Saat-saat kita membaca, mendengarkan Firman, dan menurutinya = meletakkan dasar, sampai kepada dasar batu penjuru (korban Kristus) dan kita mulai dibangun. Semakin terus membaca Firman, mendengarkan Firman, semakin menuruti Firman, maka dasarnya akan semakin kuat, bangunannya semakin tinggi dan akan terus dibangun, sampai dibangun menjadi rumah ALLAH yang rohani (Tubuh Kristus yang sempurna). Semoga kita dapat mengerti.

Malam ini kita membahas, bukti bahwa kita dibangun menjadi rumah ALLAH yang rohani (tubuh Kristus yang sempurna) yaitu

  1. Kejadian 28: 20-22,
    20. Lalu bernazarlah Yakub: "Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai,
    21. sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka TUHAN akan menjadi Allahku.
    22. Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu."

    Bukti pertama adalah kita bisa mengembalikan persepuluhan yang menjadi milik TUHAN.

    Jadi persepuluhan adalah


    • Pengakuan bahwa TUHAN sudah memberkati, menyertai dan melindungi kita. Seperti Yakub bisa pulang kembali ke rumah bapanya, ini karena disertai, diberkati (diberi makanan, pakaian) dan dilindungi oleh TUHAN. Kita mengembalikan persepuluhan bukan untuk diberkati, itu salah ! tetapi merupakan pengakuan bahwa kita sudah diberkati oleh TUHAN.


    • Pengakuan bahwa kita adalah milik TUHAN. Jadi semuanya adalah milik TUHAN, perusahaan kita milik TUHAN, sampai hidup kita adalah milik TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.


    Jika bangsa kafir tidak mengembalikan persepuluhan (termasuk kami hamba-hamba TUHAN) = dikuasai oleh roh jual beli, maka tetap menjadi batu yang mati/keras (bukan batu yang hidup sehingga tidak dibangun menjadi rumah ALLAH).

    Bangsa kafir sebenarnya adalah batu, YESUS pernah mengatakan --> “Aku bisa menjadikan batu-batu ini menjadi anak-anak Abraham”, jadi lewat korban Kristus, Dia menjadikan bangsa kafir menjadi keturunan Abraham (umat pilihan TUHAN).

    Batu yang mati/keras artinya


    • Hidup dalam suasana kutukan (susah, air mata), seperti hidup ditengah-tengah batu. YESUS pernah dicobai, salah satunya adalah menjadikan batu menjadi roti --> seperti hidup dalam suasana ini. Jika kita menjadi batu yang keras, maka mau hidup seperti harus merubah batu menjadi roti. Inilah suasana batu-batu (kutukan).


    • Sampai menjadi batu kilangan yang dibuang ke laut, tenggelam dan tidak muncul-muncul lagi = binasa bersama dengan dunia dan Babel untuk selamanya.


    Mari kita mengembalikan persepuluhan milik TUHAN, persepuluhan itu bukanlah berapa uangnya dll, tidak ! tetapi persepuluhan merupakan kebenaran (benar ) dan pengakuan bahwa saya sudah diberkati, dilindungi, disertai oleh TUHAN --> saya punya toko tetapi itu merupakan berkat dari TUHAN, saya punya gaji tetapi semua dari TUHAN. Persepuluhan juga merupakan pengakuan bahwa saya milik TUHAN --> bukan milik dunia, bukan milik Babel, bukan milik setan.

    Wahyu 18: 21, Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.

    Batu kilangan adalah batu yang paling keras, yang akan binasa untuk selamanya bersama dunia dan babel.


  2. 1 Petrus 2: 5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

    Bukti kedua adalah kita harus menjadi batu hidup = imamat kudus = imamat rajani = imam-imam dan raja-raja.

    Imam adalah


    • Seorang yang suci (hidup suci).
    • Seorang yang memangku/memiliki jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus.
    • Seorang yang beribadah dan melayani TUHAN.


    Tugas dari imam adalah:


    • Beribadah dan melayani TUHAN sesuai dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus dengan setia dan berobar-kobar sampai garis akhir. Lewat penumpangan tangan, kita akan menerima karunia-karunia Roh Kudus (ditahbiskan). Karunia itu menentukan jabatan. Karunia adalah kemampuan-kemampuan dari TUHAN. Contohnya:


      1. Jika diberikan TUHAN karunia bermain gitar, maka jabatan kita adalah pemain musik.
      2. Jika karunianya menimbang roh, maka ditahbiskan menjadi gembala (lewat penumpangan tangan).


      Mari kita berdoa supaya kita dapat melayani TUHAN, mendapatkan penumpangan tangan, sehingga kita dapat melayani sesuai dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus. Jika sudah menerima karunia dan jabatan pelayanan, maka kita harus setia dan berkobar-kobar sampai garis akhir (sampai meninggal dunia atau sampai TUHAN YESUS datang kembali kedua kali).


    • 1 Petrus 2: 9, Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

      Tugas imam adalah bersaksi yaitu:


      1. Menyaksikan Kabar Baik/Firman penginjilan untuk membawa orang-orang berdosa datang kepada TUHAN, percaya kepada YESUS dan diselamatkan. Menyaksikan perbuatan TUHAN --> bagaimana kita dulu sebagai orang berdosa yang telah dipanggil oleh TUHAN dan menjadi orang yang diselamatkan (dari kegelapan kepada terangnya yang ajaib, dari dosa kepada keselamatan).


      2. Menyaksikan Kabar Mempelai untuk membawa orang-orang yang sudah selamat untuk disucikan dan diubahkan sampai menjadi sempurna seperti YESUS.


    • Aktif dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna: mulai dalam nikah, dalam penggembalaan, antar penggembalaan, sampai tubuh yang sempurna. Semoga kita dapat mengerti.


    Awasan bagi kita! Jika bangsa kafir tidak mau beribadah dan melayani TUHAN, tidak mau bersaksi = tetap menjadi anjing dan babi yang dipakai dalam pembangunan Babel yaitu mempelai wanita setan (kejahatan dan kenajisan) yang akan dibinasakan untuk selamanya. Banyak pengalaman-pengalaman orang yang sudah semrawut ekonominya --> dulu semrawut oom, jangankan memberikan persepuluhan, mau hidup sehari-hari saja susah, menderita.

    Mari kita banyak membaca Firman, mendengar, menuruti sampai dibawa kepada korban Kristus (ada pengakuan dosa-dosa dll) = sampai kepada dasar batu penjuru, maka setelah itu akan mulai dibangun dan menjadi rapi (batu-batu menjadi rapi), setelah itu mulai ada persepuluhan (mulai merasakan sudah diberkati, sudah dilindungi, sudah ditolong oleh TUHAN), sesudah itu mulai bertanya-tanya bagaimana melayani TUHAN (menjadi batu hidup = menjadi imam-imam dan raja-raja)?

    Jika tidak mau mengembalikan persepuluhan, padahal sudah jelas ditata rapi dan ditolong oleh TUHAN, maka tetap menjadi batu yang mati (hidup dalam kutukan sehingga kehidupannya menjadi semrawut). Jika tidak mau menjadi imam dan raja, maka nanti kembali menjadi anjing dan babi. Semoga kita dapat mengerti.

    Kalau orang lain yang melihat kita --> banyak sekali mendengarkan Firman, seminggu tiga kali, lama lagi sampai 1-2 jam, tetapi kita harus banyak bersyukur kepada TUHAN, sebab semakin banyak kita membaca, mendengar, menuruti Firman = menggali lebih dalam = kita ditunjukkan semuanya (kekafiran, anjing, babi), sampai tiba kepada korban Kristus (sudah bertobat dan selesai semuanya) = tiba pada Batu Penjuru, sehingga secara perlahan-lahan akan dibangun.

    Jadi mengikut TUHAN itu ada tahap-tahapnya, yang penting adalah semuanya diatur oleh Firman, bukan orang --> sini! kamu harus melayani, tidak seperti itu! Jadi biarlah Firman yang berbicara, kita hanya tinggal membaca, mendengar dan mengikuti Firman dan TUHAN-lah yang akan menata semuanya.


  3. Matius 21: 12, 13,
    12. Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati
    13. dan berkata kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun."

    Bukti ketiga adalah menjadi rumah doa.
    Senajis dan segagal apapun bangsa kafir, tetapi kalau masih mau membaca, mendengar, menuruti Firman maka pelan-pelan mulai ditata oleh TUHAN, mulai memberikan persepuluhan, menjadi imam-imam, sampai menjadi rumah doa.

    Rumah doa adalah:


    • Tempat hadirat TUHAN didalam kasih dan kuasa-Nya.
    • Tempat berdoa dan menyembah TUHAN.


    Jika bangsa kafir tidak mau berdoa dan menyembah TUHAN, maka akan menjadi sarang penyamun yang akan dibinasakan.

    Sarang penyamun=


    • Tanpa kasih, kering rohani.
    • Yang ada hanyalah benci, dendam dan akan dibinasakan untuk selamanya.


    Roma 8: 26, Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

    Manusia daging ini tidak bisa berdoa dan menyembah TUHAN (kelemahan hakiki dari manusia daging), tetapi Roh Kudus yang menolong kita untuk bisa berdoa dan menyembah TUHAN (menyeru nama YESUS).

    Sekarang ini biarlah Roh Kudus yang menolong kita agar kita dapat berdoa, menyembah TUHAN dan menyeru nama YESUS.

Hasilnya menjadi rumah doa adalah

  1. Matius 21: 14, Maka datanglah orang-orang buta dan orang-orang timpang kepada-Nya dalam Bait Allah itu dan mereka disembuhkan-Nya.

    Hasil pertama adalah terjadi mujizat rohani, dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti YESUS:


    • Timpang = bercabang hati, bimbang, diubahkan menjadi percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada TUHAN. Jika kita bimbang maka kita tidak akan mendapatkan apa-apa.


    • Buta = tidak dapat melihat TUHAN, tetapi hanya melihat/berharap yang lain, diubahkan menjadi melihat TUHAN, hanya memandang/berharap kepada TUHAN.


    Jika sudah percaya kepada TUHAN dan hanya melihat TUHAN (mujizat rohani terjadi), maka mujizat jasmani juga akan terjadi yaitu yang mustahil menjadi tidak mustahil:


    • Penyakit yang mustahil menjadi tidak mustahil (terjadi kesembuhan). Buta dan timpang ini sebenarnya sudah tidak bisa disembuhkan lagi, tetapi bisa disembuhkan oleh TUHAN.


    • Masalah-masalah yang mustahil menjadi tidak mustahil dan ditolong oleh TUHAN.


  2. Sampai jika YESUS datang kembali kedua kali, kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia yaitu menjadi Mempelai Wanita yang siap menyambut kedatangan YESUS kedua kali diawan-awan yang permai. Kita masuk kebahagiaan perjamuan kawin Anak Domba, sampai kebahagiaan kekal untuk selama-lamanya.

Jika kita sudah menjadi rumah doa, ini berarti selalu terjadi mujizat (hidup kita selalu dalam mujizat TUHAN), sebab ada hadirat TUHAN dalam kasih dan kuasa-Nya. Terjadi mujizat rohani yaitu mulai dari hati dibaharui menjadi tidak bimbang dan percaya kepada-Nya, mata dibaharui menjadi mata yang hanya melihat/berharap TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

Saya sudah pernah bersaksi --> dua hari saya sakit dan disembuhkan oleh TUHAN, pada hari Senin saat mau berkhotbah disini, saya sakit, saya bergumul dari jam 00.30 pagi sampai jam 15.00, akhirnya TUHAN yang menolong dan saat saya berkhotbah, saya tidak merasa lemas, tetapi setelah pulang dari sini, jam 01.30 pagi saya sakit lagi dan besok ada doa puasa dari pagi. Waktu itu saya teringat dengan satu jemaat juga mengalami hal ini, kesakitan perutnya, lalu dia terus bergumul, akhirnya dia tidak kuat dan pergi ke rumah sakit. Saya juga waktu itu yang ada dipikiran saya --> ke rumah sakit, tetapi saya berdoa “kuatkanlah TUHAN”. Bukannya tidak boleh ke rumah sakit, sebab kalau ke rumah sakit, maka besok saya tidak dapat melayani sebab pasti saya disuruh menginap di rumah sakit), itulah maksudnya. Lalu istri saya bilang --> besok puasa, ya sembuh sakitnya ! ya pasti sembuh. Saat doa puasa sesion 1 agak sakit perutnya, doa puasa sesion 2 sudah lumayan, doa puasa sesion 3 sudah hilang sakitnya sampai dengan sekarang.

Jadi itulah kalau menjadi rumah doa, pasti terjadi mujizat. Sekali lagi bukan tidak boleh kalau kita ke rumah sakit atau ke dokter, silahkan saja, tetapi yang menjadi penentunya adalah TUHAN. Mari ! betapa bahagianya hidup kita kalau menjadi rumah doa. Saat kita berseru kepada TUHAN yang hanya sejauh doa, maka Dia akan menolong kita semuanya, Dia akan ubahkan kita sampai menjadi sempurna seperti Dia.

Mari kita harus sungguh-sungguh. Biarpun hidup kita saat ini semrawut, seperti anjing dan babi, tetapi kalau masih bisa membaca Firman, mendengar Firman sampai bisa mengikuti Firman, maka perlahan-lahan hidup kita ditata dan ditolong oleh TUHAN.

TUHAN memberkati kita semuanya.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 01 September 2009 (Selasa Sore)
    ... bagaikan pohon ara yang melembut bertunas dan berbuah. Kalau tidak berubah maka manusia daging tidak bisa terangkat ke Surga. Matius - . pembaharuan keubahan hidup dikaitkan dengan langit dan bumi yang berlalu pembaharuan PERHATIAN. Perhatian kita jangan hanya tertuju kepada perkara dunia yang akan berlalu sebab jika demikian akan ikut lenyap ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 31 Juli 2022 (Minggu Siang)
    ... ada cemburu atau iri hati dalam nikah nanti akan menghasilkan keturunan yang tidak baik. Yang benar adalah saling percaya saling mengasihi mendoakan membangun dan seterusnya. Ayat suku Dan masih menunggu keselamatan ia menunggu seberkas sinar kasih karunia Tuhan kemurahan Tuhan untuk bisa diselamatkan dari kutukan dan kedurhakaan. Kita bandingkan antara ...
  • Ibadah Doa Malang, 15 Agustus 2023 (Selasa Sore)
    ... itu dan semua burung kenyang oleh daging mereka. Siapa yang masuk pesta pembantaian Orang yang tidak percaya Yesus dan orang Kristen yang menolak pedang penyucian tetap berbuat dosa. Manusia yang dikuasai oleh antikris menyembah antikris sehingga dicap . Wahyu Dan aku melihat binatang itu dan raja-raja di bumi serta tentara-tentara mereka telah ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 19 Februari 2023 (Minggu Siang)
    ... Kain tanpa kasih--Kain membunuh Habel. Kita pelajari tentang Kain. Yohanes - . Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya yaitu bahwa kita harus saling mengasihi . bukan seperti Kain yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya Sebab segala perbuatannya jahat dan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 08 Desember 2018 (Sabtu Sore)
    ... tajam dari pedang bermata dua firman pengajaran yang benar. Ada firman penginjilan untuk membenarkan kita tetapi juga ada firman untuk menyucikan kita. Tanda firman pengajaran yang benar Tertulis dalam alkitab. Diwahyukan oleh Tuhan yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab. Firman yang mengungkapkan tentang akhir zaman--firman nubuat-- terutama tentang ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 13 Desember 2009 (Minggu Sore)
    ... ketinggalan untuk binasa dengan dunia. Tapi kalau kita berjaga-jaga maka kita akan diangkat bersama dengan Tuhan untuk selama-lamanya. Markus - jaga malam menjelang malam - . tengah malam - larut malam - pagi-pagi buta - Kita harus berjaga pada waktu jaga malam ini MENJELANG MALAM Lukas - Menjelang malam yang ...
  • Ibadah Doa Malang, 21 Juli 2009 (Selasa Sore)
    ... merdeka pada secara jasmani . Israel yang masuk dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir secara rohani lawatan Tuhan yang terakhir bagi Israel untuk menyelamatkan sebagian besar Israel. Tetapi secara rohani ranting melembut ini juga menunjuk pada Israel yang mengalami keubahan hidup. Pohon ara melembut berarti kedatangan Yesus kedua kali sudah dekat. Jadi kedatangan ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 16 Juli 2014 (Rabu Malam)
    ... menangkap ikan' tidak taat sebab Tuhan sudah bilang untuk menangkap manusia tetapi pergi menangkap ikan lagi. Roh tidak taat menyusup di dalam ibadah pelayanan yang terutama dimotori oleh orang yang terkemuka. Sebagai contohnya Petrus orang yang sudah senior dan hebat . Mengapa orang yang terkemuka bisa tidak taat Karena Petrus tidur dalam doa ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 16 Desember 2023 (Sabtu Sore)
    ... mengandung kejahatan dan kepahitan hati. Kandungan di hati harus diperiksa. 'menyusukan bayi' gereja Tuhan yang kualitas rohaninya seperti bayi anak kecil tidak dewasa rohani diterangkan pada sampai Ibadah Kaum Muda Remaja Desember . AD. Ada dua hal yang membuat kualitas rohani gereja Tuhan tetap seperti anak kecil Ibrani - . ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 05 Juni 2017 (Senin Sore)
    ... dari pembuat urapan berbau busuk demikian juga sedikit kebodohan lebih berpengaruh dari pada hikmat dan kehormatan. Setan sudah pernah mencobai Yesus--mau membodohi Tuhan Jadikan roti dari batu-batu ini Kalau Tuhan mengubah batu jadi roti untuk makan jasmani--sekarang yang dikejar mujizat jasmani terus-- maka mujizat rohani tidak terjadi--bangsa kafir tidak bisa menjadi ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.