Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - GPTKK, Malang

Matius 24: 3 - 44 ini merupakan tujuh nubuatan, yang harus terjadi sebelum kedatangan YESUS Yang ke dua kali/sebelum kiamat melanda dunia dan ini yang harus kita pelajari supaya kita tidak masuk kiamat tetapi justru saat YESUS datang kita akan terangkat bersama Dia untuk selama-lamanya.
Ketujuh nubuatan itu adalah:
  1. nubuat tentang penyesat-penyesat --> ay 3 - ay 5
  2. nubuat tentang bangsa-bangsa --> ay 6 - ay 8
  3. nubuat tentang pencobaan atas anak-anak TUHAN --> ay 9 - ay 14
  4. nubuat tentang antikrist --> ay 15 - ay 25
  5. nubuat tentang kedatangan YESUS Yang kedua kalinya --> ay 26 - ay 31
  6. nubuat tentang Israel --> ay 32 - ay 35
  7. nubuat tentang penghukuman atas dunia pada saat kedatangan YESUS Yang kedua kalinya --> ay 36 - ay 44
Matius 24 : 3 - 5, --> nubuat tentang penyesat-penyesat.
3. Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?"
4. Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!
5. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.

Tanda dari kedatangan YESUS Yang ke dua kali = tanda kiamat/kesudahan dunia. Ada dua pilihan waktu YESUS datang yaitu masuk kiamat/hancur bersama dunia atau terangkat bersama YESUS selama-lamanya, itu sebabnya kita pelajari dengan sungguh-sungguh keadaan dari akhir jaman.

Jadi nubuat pertama atau tanda pertama bukanlah gempa dan lain-lainnya, tetapi penyesat-penyesat atau pengajaran sesat. Dan ini lebih dahsyat dari gempa, tsunami, nuklir dan lain-lain, sebab kalau perang nuklir, gempa dan tsunami hanya bisa membunuh tubuh. Tetapi pengajaran sesat ini bisa membunuh tubuh, jiwa, roh manusia bahkan anak-anak TUHAN sampai di neraka selama-lamanya.

Itu sebabnya ini yang harus kita waspadai tentang pengajaran sesat atau penyesat sebab nanti akan banyak penyesat dan orang yang akan disesatkan dan ini berarti hanya sedikit kehidupan yang berpegang pada pengajaran yang benar. Gereja yang benar itu hanya sedikit --> banyak yang dipanggil, sedikit yang dipilih = banyak yang hancur bersama dengan dunia. Itu sebabnya kita harus selalu waspada.

Kita sudah banyak mempelajari:
  • Proses penyesatan.
  • Siapa penyesat itu.
  • Bentuk-bentuk penyesatan atau pengajaran sesat.
Dalam alkitab pengajaran sesat ini digambarkan sebagai ragi (Gal 5) disebutkan: sedikit ragi sudah mengkhamirkan/merusak seluruh adonan. Kalau kita membaca hanya sekilas, maka kita tidak mengerti tekanan-tekanan dari TUHAN, tetapi kalau kita membacanya dengan sungguh-sungguh Galatia 5 : 9 --> sedikit ragi sudah mengkhamirkan seluruh adonan. Inilah kekuatan/kedahsyatan dari pengajaran sesat.

Itu sebabnya kita jangan berkata hanya sedikit saja ingin mengetahui, sebab sekali-pun sedikit, tetapi sudah menghancurkan seluruh adonan. Itulah kekuatan/ kedahsyatan dari pengajaran sesat untuk menghancurkan kesatuan Tubuh Kristus dan di mulai dari nikah, kesatuan nikah itu dihancurkan.

Ada tiga macam ragi yaitu:
  1. ragi herodes,
  2. ragi Farisi,
  3. ragi Saduki.
Ragi herodes = ragi kesombongan --> pengajaran sesat itu membuat kita menjadi sombong seperti herodes yaitu ingin menjadi sama dengan TUHAN tetapi tidak lewat perobekkan daging.

Ragi Farisi = perceraian/kawin cerai, kawin cerai, kawin cerai = ragi kemunafikan, sebab sudah mendengarkan Firman pengajaran benar, tetapi menyembunyikan sesuatu.

Sekarang kita akan mempelajari tentang ragi Saduki, --> Matius 16 : 6, Yesus berkata kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki."

Kisah rasul 23 : 8
Sebab orang-orang Saduki mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan dan tidak ada malaikat atau roh

Inilah ragi Saduk tidak percaya kepada kebangkitan orang mati. Jadi manusia ini, jika sudah mati ya habis perkara. Permisi saudaraku, ini seperti ayam, jika sudah mati dipanggang/digoreng sudah habis. Inilah ragi Saduki yang tidak percaya adanya kebangkitan orang mati; kalau mau surga --> sekarang ini didunia dan nanti jika mati sudah selesai semuanya.

Tidak ada kebangkitan orang mati itu sama dengan menolak kebangkitan YESUS.

1Korintus 15 : 12,13
12. Jadi, bilamana kami beritakan, bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan orang mati?
13. Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan.

Jadi kalau menolak/tidak percaya kebangkitan dari orang mati itu = menolak kebangkitan TUHAN YESUS. Kita lihat di dalam srt Roma, supaya bisa mengerti ajaran ini.

Roma 8 : 11
Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.

Ayat 11:
"Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu", --> Roh Kudus itu yang membangkitkan YESUS dari antara orang mati.

"maka Ia yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati" --> dua kali diulangi --> ini dua saksi --> Roh Kudus membangkitkan YESUS dari antara orang mati

Jadi yang membangkitkan YESUS adalah Roh Kudus, berarti kalau ajaran Saduki yang tidak percaya adanya kebangkitan orang mati = menolak kebangkitan YESUS = menolak Roh Kudus/menolak pekerjaan Roh Kudus sebab Roh Kudus yang membangkitkan TUHAN YESUS = menghujat Roh Kudus. Ini adalah dosa yang tidak terampuni. Semoga kita mengerti.

Dua pekerjaan Roh Kudus yang besar/yang utama, tetapi yang ditolak di hari-hari ini, yaitu:
  1. pekerjaan penyelamatan --> ini yang sering ditolak di hari-hari ini.
    Matius 1 : 20, 21
    20. Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus
    21. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."

    Jadi ini saudaraku! Roh Kudus lahir dalam wujud Manusia/menjadi Manusia dalam Pribadi YESUS untuk menyelamatkan manusia yang berdosa. Sebab hanya Manusia Yang tidak berdosa yang dapat menyelamatkan manusia berdosa dan Satu-satu nya hanyalah YESUS. Ini disebut kegerakkan Roh Kudus hujan awal/ penyelamatan. Manusia berdosa tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri apalagi menyelamatkan orang lain.

    Menyelamatkan manusia berdosa termasuk kita, terutama saya yang dulu saya adalah manusia berdosa yang tidak mengenal TUHAN, bukan keturunan orang Kristen, tetapi karena pekerjaan Roh Kudus Yang menyelamatkan dan menuntun, sehingga saya dapat percaya kepada YESUS dan dapat diselamatkan. Inilah pekerjaan Roh Kudus dengan pekerjaan penyelamatan = kegerakkan Roh Kudus hujan awal.

    Apa yang menjadi praktek dari orang yang menghujat Roh Kudus?
    Tidak mau mengaku dosa, tidak mau mengaku YESUS = menghujat Roh Kudus. Dosa apa saja dapat diampuni, asal diakui, tetapi kalau dia tidak mau mengaku YESUS --> inilah dosa yang tidak terampuni. Semoga kita dapat mengerti.

  2. pekerjaan penyempurnaan yaitu pembangunan atau penyatuan Tubuh Kristus yang sempurna = menjadi Mempelai Wanita untuk menyambut kedatangan TUHAN YESUS Yang kedua kali sebagai Mempelai Pria Surga, kita akan bersama Dia selama- nya.

    Jadi sesudah kita selamat dan dosa-dosa diampuni, Roh Kudus masih terus bekerja, pekerjaan penyempurnaan yaitu pembangunan atau pembentukan Tubuh Kristus yang sempurna. Tubuh itu istri, suami itu kepala, Tubuh Kristus yang sempurna itu = istri/ Mempelai Wanita Surga untuk menyambut kedatangan TUHAN YESUS Yang ke dua kali sebagai Raja diatas segala raja, tetapi juga sebagai Mempelai Pria Surga sehingga kita akan bersama Dia untuk selama-lamanya/hidup kekal selama-lamanya.

    Kita lihat didalam Efesus 4 : 7, 11-13,
    7. Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus.
    11. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
    12. untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
    13. sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,

    Ayat 7 --> dianugerahkan kasih karunia = karunia-karunia Roh.Kudus.
    Roh Kudus memberikan karunia-karunia Roh Kudus, kemampuan ajaib dari Roh Kudus.

    Ayat 11 --> "Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul" = jabatan-jabatan pelayanan.

    Ayat 12 --> "untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus," --> pembangunan Tubuh Kristus sampai sempurna.

    Ayat 13?"dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus," --> kepenuhan/kesempurnaan Kristus.

    Jadi Roh Kudus memberikan karunia-karunia Roh Kudus (ay 7) = kemampuan ajaib dari Roh Kudus agar kita dapat melakukan jabatan pelayanan (ay 11) untuk pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Inilah pekerjaan dari Roh.Kudus yang kedua.

    Memberikan karunia-karunia Roh Kudus/kemampuan ajaib ini lebih dari ijazah/lebih dari kemampuan kita, agar kita dapat melakukan jabatan pelayanan sebagai apa saja. Seperti saya sebagai gembala, ada sebagai penyanyi, ada sebagai pemain musik yang diberi karunia-karunia Roh Kudus agar dapat melaksanakan/melakukan jabatan pelayanan untuk pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna = Mempelai Wanita TUHAN untuk menyambut kedatangan YESUS Yang kedua kali. Inilah pekerjaan Roh Kudus dan disebut Kegerakan Roh Kudus hujan akhir. Kegerakkan hujan awal dimulai di loteng Yerusalem --> penyelamatan, sampai kepada kita bangsa kafir yang diselamatkan.

    Mari! sekarang gunakan untuk mengaku dosa agar diampuni = keselamatan. Jangan terus menyimpan dosa , sebab itu berarti tidak terampunkan lagi dan tidak akan selamat. Pekerjaan Roh Kudus yang kedua adalah penyempurnaan --> sesudah selamat, harus dilanjutkan lagi. Mari! dengan karunia-karunia, kita melakukan jabatan pelayanan sampai kita masuk dalam pembangunan Tubuh yang sempurna. Inilah kegerakan hujan akhir.

    tidak mau masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus, non aktif, tidak memiliki jabatan pelayanan, tidak memiliki karunia dan jabatan --> orang yang menolak Roh Kudus.
Kita harus berhati-hati sebab orang yang menolak Roh Kudus itu prakteknya adalah
  • :menghujat Roh Kudus.
  • dia nonaktif dalam pembangunan Tubuh Kristus, artinya tidak memiliki jabatan pelayanan dan karunia. Jangankan memiliki jabatan pelayanan dan karunia, atau meninggalkan karunia dan jabatan = tidak setia. di tanya di mana ia di gembalakan saja, dia tidak dapat menjawab. Ini jelas-jelas menolak/menghujat pekerjaan Roh Kudus, sementara Roh Kudus mengaktifkan kita untuk membangun, dan masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus yang Sempurna, tetapi kita non aktif = menolak/menghujat dan ini merupakan dosa yang tidak terampunkan, sebab ia tidak memiliki tempat dalam Tubuh Kristus.
Jadi ragi Saduki/ pengajaran Saduki adalah:
  • menolak pekerjaan Roh Kudus hujan awal = penyelamatan dan
  • menolak pekerjaan Roh Kudus hujan akhir/pembangunan Tubuh Kristus = kesempurnaan, berarti hidupnya bagaikan tanpa hujan = kerohaniannya kering karena tetap menyimpan dosa = tidak mau selamat.
Saya ulangi, ragi Saduki ini menolak pekerjaan Roh Kudus = kegerakkan Roh Kudus hukan awal dan hujan akhir bagaikan tidak terkena hujan sehingga kerohaniannya menjadi kering. Kalau kerohanian kering --> bahaya! sebab nikahnya juga menjadi kering --> semua menjadi kering = tidak ada kepuasan.

Kalau kerohanian sudah menjadi kering, dapat menjadi mati rohani berarti kematian yang ke dua = binasa di neraka. Kematian kedua itu lautan api dan belerang di neraka. Ini tidak main-main tetapi sungguh-sungguh serius.

Kita memeriksa agar jangan ada kekeringan rohani dihari-hari ini. Apa yang dimaksud dengan kekeringan rohani? itulah menolak Roh Kudus, sementara Roh Kudus menunjukkan dosa kita, menginsafkan akan dosa kita, tetapi kita tidak mau mengaku bahkan menyalahkan orang. Semoga kita dapat mengerti.

Praktek dari orang yang kering kerohaniannya sangat dahsyat --> dia tidak percaya kebangkitan = tidak mengalami kebangkitan, maaf saudaraku, hidupnya seperti binatang buas. Inilah orang yang kering rohani --> sama dengan orang Saduki yang menolak/yang tidak percaya adanya kebangkitan berarti hidupnya sama dengan binatang. Maaf saudara, sebab hal ini yang dikatakan di dalam alkitab.

1 Korintus 15 : 32
Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka "marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati".

Ayat 32 --> "Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas di Efesus" --> itulah binatang buas dan ini bukan berarti rasul Paulus melawan singa dalam arti sesungguhnya --> bukan! Manusia, tetapi seperti binatang buas. Dan ini bukanlah manusia biasa, tetapi anak TUHAN tetapi seperti binatang buas sebab kerohaniannya kering, tidak ada Roh Kudus, sebab apa? Sebab menolak penyelamatan --> dosa sudah ditunjuk , tetapi disimpan bahkan menyalahkan/menuding orang lain, sudah mau diaktifkan tetapi menganggap tidak penting bahkan menganggap percuma --> ini berbahaya sebab menjadi seperti binatang buas.

"Jika orang mati tidak dibangkitkan" --> jika orang mati tidak dibangkitkan, untuk apa bersusah-susah ke gereja? Tidak perlu ke gereja, sebab besok sudah mati.

Inilah praktek hidup seperti binatang buas dan ini berbahaya yaitu:
Yakobus 3 : 7, 8
7. Semua jenis binatang liar, burung-burung, serta binatang-binatang menjalar dan binatang-binatang laut dapat dijinakkan dan telah dijinakkan oleh sifat manusia,
8.  tetapi tidak seorangpun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan.
  1. Perkataan yang buas = penuh racun yang mematikan iman diri sendiri dan juga iman orang lain. Itu sebabnya kita harus sungguh-sungguh berhati-hati mendengar kata-kata, sebab:
    • sekarang banyak orang yang menghakimi hamba-hamba TUHAN/gembala-gembala.
    • betapa sakitnya hati orang tua yang sudah membiayai anak, sudah membesarkan anak, tetapi sang anak lebih senang mendengar dan percaya perkataan orang lain dari pada perkataan orang tua, yang notabene kerohanian orang lain itu dalam keadaan carut-marut/ tidak karu-karuan tetapi didengar.

    Mari! biarlah kita membatasi perkataan kita dengan perkataan yang membawa berkat bagi orang lain dan ini bukanlah binatang buas/bukan orang yang kering kerohaniannya.

  2. selain perkataan buas, perbuatannya/tingkah lakunya liar, sebab tidak tergembala. Mari kita berdoa supaya suami istri dan anak tergembala dihari-hari ini, kalau tidak tergembala, maka daging ini akan menjadi buas.

    Maafkan saudaraku --> saya berulang-ulang mengatakan: bahwa orang tidak tergembala itu didalam Keluaran 32 diceritakan --> waktu bangsa Israel menyembah berhala, TUHAN tidak mengatakan bagaikan domba keluar dari kandang, tetapi TUHAN mengatakan seperti kuda yang terlepas dari kandang = buas!! ini mengarah kepada dosa sex dan juga dosa makan minum. Kalau tidak tergembala, maka arahnya akan kesitu.

    Di dalam injil Markus 5 seperti orang gila/liar di Gadara, ia tidak mau tinggal dirumah, tetapi berkeliaran dikuburan dan dibelenggu. Gadara ini merupakan daerah kafir.

    Markus 5 : 2 - 5
    2. Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia.
    3. Orang itu diam di sana dan tidak ada seorangpun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai,
    4. karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorangpun yang cukup kuat untuk menjinakkannya.
    5. Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu.

    Ayat 4 --> Tidak bisa dijinakkan = buas liar kalau tidak tergembala, jadi tergembala itu, bukan --> jangan tergembala di satu gereja sebab nanti tidak dapat ini, tidak dapat itu --> bukan! yang dibendung itu buasnya daging. Itu sebabnya jangan salah.

    Ay 5 --> Ini perbuatan yang liar sebab tidak tergembala, bagaikan kuda terlepas dari kandang (Keluaran 32) itu mengarah pada --> karena tidak ada kebangkitan, besok mati, baiklah sekarang ini kita makan minum saja = masuk dalam dosa sex dan dosa makan minum.

  3. Kemudian suka tinggal di kuburan --> orang kering kerohaniannya/merasa tidak puas sehingga suka tinggal di kuburan. Kuburan ini maksudnya bukanlah di kuburan-kuburan pada umumnya, tetapi kuburan dalam arti rohani. Dan itu adalah tempat-tempat dimana ada perpanjangan tangan maut yang mematikan rohani kita dan sekarang ini dibentuk dengan bagus di dunia. Misalnya di diskotik, gedung bioskop.

    Hamba TUHAN/orang Kristen yang kering kerohaniannya sehingga menjadi buas/liar dan tidak tergembala, nanti larinya ke tempat-tempat hiburan didunia yang ada perpanjangan tangan maut sehingga merosotkan, mengeringkan serta mematikan kerohanian sampai memukul dirinya sendiri = gila.

    Markus 5 : 15
    Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk, sudah berpakaian dan sudah waras

    Ini berarti orang itu sudah menjadi waras dan lawan dari waras adalah tidak waras --> inilah orang yang tidak tergembala sehingga menjadi dagingnya menjadi liar mengarah kepada kuda terlepas dari kandang.

  4. mengarah kepada gila/ tidak waras, yaitu suka berada di kuburan dan ini adalah orang gila, sebab mana mungkin orang yang sudah mempunyai rumah yang baik, tetapi mau tinggal di kuburan. Jadi kalau orang Kristen masih suka pergi ke diskotik, menonton bioskop yang memerosotkan rohani = tidak waras dan ini berbahaya sebab ada gejala gila rohani dan ditambah dengan memukuli diri sendiri.

    Apa arti dari memukuli diri sendiri?
    Alkitab mengatakan: 'Hai suami kasihilah istri seperti dirimu sendiri', jadi kalau orang memukuli diri sendiri = dalam nikah sering berlaku kasar kepada istri, sering kasar dalam bentuk pemukulan, dalam bentuk perkataan, dan untuk Wijaya/untuk saya nomer satu --> kalau sering kasar dalam perkataan, kasar dalam perbuatan dengan memukul istri = masih belum waras.

    Kita dapat membayangkan kalau gembalanya tidak waras, bagaimana keadaan dari jemaatnya? Baru masuk ke dalam gereja sudah terus tertawa- tawa. Mari! dirumah tangga --> kalau suami yang memukul diri/kalau suami tidak waras, maka kasihan istri dan anak-anak. Inilah perbuatan buas yaitu: memukul diri --> suami kasar dalam perkataan, kasar dalam tindakan kepada istri.

    Sebaliknya istri yang buas yaitu isteri yang tidak tunduk kepada suami, terus melawan, cerewet, mengomel = belum waras. Dan kalau dibiarkan, maka orang yang tidak waras = menjadi tidak berpakaian, maka cepat atau lambat nikah itu dipermalukan dan hancur.

    Anak - anak yang tidak taat kepada orang tua, sekali-pun anak itu memiliki ijazah/berpendidikan SMA, S1, S2, S3, = tidak waras, dan tidak ada gunanya.

    Mari! sungguh-sungguh serius sekarang ini, jangan sampai kita:
    • menolak kebangkitan,
    • menolak pekerjaan Roh Kudus hujan awal, dan Roh.Kudus hujan akhir sehingga kerohanian menjadi kering dan hidupnya/prakteknya menjadi seperti binatang buas, bukan seperti manusia lagi --> perkataannya buas, perbuatannya liar sebab tidak tergembala dan ini yang akan mengarah kepada kebinasaan. Semoga kita dapat mengerti.
Di dalam perjanjian lama, pekerjaan Roh Kudus hujan awal, kegerakan Roh Kudus hujan akhir ini digambarkan sebagai perjalanan Elia yang menunjuk pada kegerakan Roh.Kudus hujan awal dan juga Elisa yang menunjuk pada kegerakan Roh.Kudus hujan akhir.

Sekarang kita akan mempelajari perjalanan Elia dan Elisa yaitu langkah-langkah pekerjaan Roh Kudus hujan awal, hujan akhir, bagaimana Roh Kudus hujan awal, hujan akhir ini bekerja dalam setiap hidup kita.

Langkah-langkah pekerjaan Roh Kudus hujan awal dan hujan akhir, kita mempelajari dari perjalanan Elia dan Elisa yaitu:
  1. 2 Raja-raja 2 : 1
    Menjelang saatnya TUHAN hendak menaikkan Elia ke sorga dalam angin badai, Elia dan Elisa sedang berjalan dari Gilgal.

    "Elia dan Elisa" -->
    Elia/hujan awal, dan Elisa/hujan akhir --> Roh Kudus sedang membawa kita ke Gilgal. Jadi, Elia dan Elisa berjalan ke Gilgal dan untuk sekarang pekerjaan Roh Kudus hujan awal dan hujan akhir ini membawa kita ke Gilgal rohani, dulu kota Gilgal di Timur Tengah, sekarang secara rohani kota Gilgal ini berarti menggulung atau menghapus.

    Apa yang dihapus atau digulung oleh Roh Kudus? Yosua 5 : 8, 9
    8. Setelah seluruh bangsa itu selesai disunat, maka tinggallah mereka di tempatnya masing-masing di perkemahan itu, sampai mereka sembuh.
    9. Dan berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Hari ini telah Kuhapuskan cela Mesir itu dari padamu." Itulah sebabnya nama tempat itu disebut Gilgal sampai sekarang.

    Ayat 9 --> "Kuhapuskan cela Mesir itu" --> menghapus cela Mesir lewat sunat yang rohani.
    Apa yang dimaksud dengan sunat yang rohani? itulah baptisan air.

    Kolose 2 : 11, 12
    11. Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa,
    12. karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.

    Ayat 12 --> "karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan" --> dikuburkan dalam baptisan air.

    "dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah" -->
    ada kuasa kebangkitan.
    "yang telah membangkitkan Dia dari orang mati." -->
    inilah Roh Kudus Yang membangkitkan Dia dari orang mati.

    Jadi inilah --> dulu Gilgal merupakan tempat dari Yosua dan Israel untuk menghapus cela Mesir lewat sunat yang jasmani. Sekarang ini Roh Kudus mendorong kita untuk mengalami sunat rohani yaitu baptisan air untuk menghapus dosa-dosa/cela. Jadi masuk baptisan air itu bukan karena kemauannya sendiri, tetapi merupakan pekerjaan Roh Kudus hujan awal dan hujan akhir untuk mendorong orang yang sudah percaya YESUS untuk mau disunat rohani yaitu masuk dalam baptisan air.

    Syarat dari baptisan air yang benar, adalah bertobat --> berhenti berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN = mati terhadap dosa. Pelaksanaannya adalah kita dikuburkan di dalam air bersama TUHAN dan disitulah segala cela dihapus. Kemudian kita bangkit dari kuburan air dan hasilnya, segala cela dihapus dan kita hidup dalam kebenaran itulah Gilgal. Dulu Elia dan Elisa dibawa ke Gilgal, sekarang kita oleh Roh Kudus di bawa kepada penyunatan secara rohani itulah baptisan air.

    Mari! Bagi saudara yang sudah dibaptis, bagaimana? Apakah syarat/pelaksanaannnya sudah benar? juga sudah benar yaitu mati, sebab hanya orang yang sudah mati baru bisa dikubur, kalau tidak mati, kemudian dikubur, akan berbahaya sebab menjadi lebih parah lagi/lebih memberontak. Dan hasilnya, segala cela dihapus sehingga kita hidup di dalam kebenaran --> segala dosa dilepaskan/kita mengalami kelepasan dari dosa.

    Bagi yang belum dibaptis, berdoa, supaya Roh Kudus yang mendorong --> bukan orang yang mendorong, bukan siapa- siapa, tetapi Roh Kudus yang mendorong sampai kita menjadi sadar untuk perlu masuk penyunatan/perlu masuk dalam babtisan air. Semoga kita dapat mengerti.

    Inilah langkah pertama pekerjaan Roh Kudus hujan awal dan Roh.Kudus hujan akhir yang membawa kita ke Gilgal sampai kita dapat hidup benar.

  2. 2 Raja-raja 2 : 2, Berkatalah Elia kepada Elisa: "Baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke Betel." Tetapi Elisa menjawab: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu pergilah mereka ke Betel.

    Ayat 2 --> "Baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke Betel." Tetapi Elisa menjawab" --> Elisa menjawab tidak mau meninggalkan Elia --> hujan awal dan hujan akhir tidak dapat dipisahkan. Orang yang tidak selamat, tidak bisa menjadi sempurna. Itu sebabnya harus selamat terlebih dahulu, baru dapat menjadi sempurna.

    Roh Kudus membawa ke Betel, Betel ini artinya Rumah TUHAN. Dulu waktu Yakub melarikan diri dari Esau, kemudian dia tertidur di batu, ada tangga serta malaikat yang turun naik. Disitu Yakub mendirikan batu dan menamai Betel = Rumah ALLAH = pintu gerbang surga.

    Kejadian 28 : 16, 17, 19
    16. Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia: "Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya."
    17. Ia takut dan berkata: "Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang sorga
    19
    . Ia menamai tempat itu Betel; dahulu nama kota itu Lus

    Betel itu rumah TUHAN/ rumah ALLAH/pintu gerbang surga, sekarang apa artinya bagi kita Roh Kudus membawa kita ke rumah TUHAN? Dulu Elia dan Elisa pergi ke Betel, sekarang pekerjaan Roh Kudus hujan awal dan hujan akhir, membawa kita ke rumah TUHAN/bait ALLAH.

    Di dalam ktb Mazmur, kita harus ditanam di bait ALLAH, dan untuk sekarang ini menunjuk kepada penggembalaan/ruangan suci dalam tabernakel/bait ALLAH yang juga dibangun oleh Musa.

    Mazmur 92 : 14, 15
    14. mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita.
    15. Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar

    Kita ditanam di bait TUHAN.
    Manusia ini digambarkan sebagai kayu/pohon yang sangat rapuh, itu sebabnya harus ditanam di bait ALLAH/harus tergembala di ruangan suci dihari-hari ini, harus ditanam di Bait Allah, harus tergembala di Ruangan Suci.

    Kita mengetahui semua, kalau menanam bunga di rumah, kemudian kita cabut, kemudian kita tanam lagi, cabut lagi --> hari ini ditanam, besok dicabut --> lusa ditanam; ini yang sering kali lakukan.

    Ditanam itu berarti ketekunan, ketekunan dalam penggembalaan/tekun dalam dalam tiga macam ibadah pokok yaitu:

    Inilah tekun ditanam di bait ALLAH.
    Kisah rasul 2 : 41, 42
    41. Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
    42. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

    Sesudah baptisan air, kita mau kemana? harus ditanam di bait ALLAH, ketekunaan dalam penggembalaan/ketekunaan dalam 3 macam ibadah pokok. Urutannya akan saya tunjukkan supaya saudara mengerti. Dulu, bait ALLAH itu adalah tabernakel.

    Dulu zaman Musa di bait ALLAH, ada alat yang namanya pelita emas tetapi sudah hancur. Di dalam Kisah Para Rasul/hujan awal, pelita emas itu menjadi ketekunan dalam persekutuan. Sekarang hujan akhir/masa kita sekarang ini menjadi ketekunan dalam ibadah raya. Ini yang harus ditekuni, jangan ditanam kemudian dicabut, ditanam, dicabut lagi. Tidak bisa seperti ini.

    Kemudian di zaman Musa ada alat meja roti sajian, di jaman hujan awal/jaman rasul-rasul menjadi ketekunan dalam pengajaran dan pemecahan roti, sekarang, menjadi ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci.

    Di zaman Musa ada mezbah dupa emas, di zaman rasul-rasul/hujan awal menjadi ketekunan dalam doa, sekarang/hujan akhir menjadi ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.

    Jika ditanam di bait ALLAH = ketekunan dalam penggembalaan/ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok , maka pasti kita akan berbuah sampai pada buah yang terakhir yaitu buah kesempurnaan = Mempelai Wanita TUHAN.

    Coba kalau kita mempraktekkan dirumah, hari ini kita menanam bunga, besok cabut, tanam lagi, cabut lagi. Jangankan berbuah, untuk hidup saja tidak bisa. Rohani kita jangankan berbuah, bertumbuh/hidup-pun tidak bisa kalau tidak tekun. Semoga kita bisa mengerti.

    Dulu Elia dan Elisa ke Betel, sekarang Roh Kudus hujan awal dan hujan akhir ini membawa ke Betel/rumah ALLAH = ketekunan dalam penggembalaan/ ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok sebab disitu kita dapat berbuah. Disitu pintu gerbang surga --> kita merasa berbahagia.

    Mari! Kita menjadikan ibadah ini bukanlah suatu kebiasaan apalagi terpaksa datang, sebab tidak akan ada hasilnya. Tetapi kita harus menjadikan ibadah ini seperti kita berada di pintu gerbang surga, sehingga ada kebahagiaan surga dan juga ada buah kebahagiaan.
    Di dalam Yeremia --> kalau kita tekun di dalam bait ALLAH yaitu ketekunan di dalam penggembalaan = ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok = kita bagaikan pohon yang di tanam di tepi air sehingga tidak pernah kering. Kayu/pohon itu, jika tidak ada air, dan terkena matahari, kena angin, maka satu waktu, dia akan menjadi kering, rapuh, tumbang dan hancur.

    Sekuat-kuatnya pohon, sehebat-hebatnya pohon, tetapi kalau tidak pernah disentuh air, kemudian menghadapi matahari terik/panas di dunia ini, maka dia akan betul-betul menjadi rapuh dan tumbang.

    Inilah penggembalaan, kita bagaikan disiram/ditanam di tepi aliran air kehidupan dari surga --> Yeremia 17 : 7, 8
    7. Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
    8. Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.

    Ayat 7 --> "Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN" --> orang yang tergembala itu adalah orang yang mengandalkan TUHAN = orang yang tidak mengandalkan diri sendiri. Orang sombong = mengandalkan diri sendiri = tidak akan pernah tergembala. Hamba TIHAN yang sombong tidak akan tergembala, anak TUHAN yang sombong = mengandalkan diri/mengandalkan ijazah/ mengandalkan kekayaan --> tidak akan pernah tergembala. Hanya orang yang mengandalkan TUHAN/yang merasa diri tidak mampu berbuat apa-apa --> ini yang dapat tergembala. Semoga kita dapat mengerti.

    Kehidupan yang mengandalkan TUHAN, sekali-pun dia merasa tidak mampu berbuat apa-apa = dia bagaikan pohon yang ditanam ditepi aliran air kehidupan dari surga, sebab bait ALLAH itu adalah pintu gerbang surga dan airnya adalah air kehidupan dari surga.

    Hasilnya:
    • "Dan tidak mengalami datangnya panas terik" = ada perlindungan. Ini bukan berarti tidak terkena matahari, sebab mana ada pohon yang tidak terkena matahari? Pasti kena! Tetapi disebut tidak mengalami panas terik = mengalami perlindungan secara langsung dari TUHAN, sehingga di tidak kecewa, tidak hancur oleh pencobaan-pencobaan di dunia, sampai pencobaan yang tertinggi dan terbesar yaitu antikrist yang berkuasa didunia, dia dilindungi oleh TUHAN.

      Orang tergembala tidak mengalami panas terik, kayu kena air, bukan tidak kena, tetapi tidak mengalami apa-apa, tidak kecewa, tidak rapuh, dan tidak hancur bahkan semakin panas dan kalau terkena air yang banyak --> terasa semakin sejuk.

    • Kemudian "tidak kuatir dalam tahun kering" = mengalami pemeliharaan dari TUHAN sepanjang masa. Ada hujan awal, ada hujan akhir sepanjang masa = sepanjang masa hidup kita sampai TUHAN YESUS datang kembali. Kalau ada anak, ada cucu akan terpelihara/tidak takut kering. Dunia sudah menghadapi krisis tetapi dia tidak takut sebab dipelihara oleh TUHAN/ mengalami pemeliharaan langsung oleh TUHAN sepanjang masa sampai ke anak cucu, sampai kedatangan TUHAN. Kehidupan itu tidak terpengaruh oleh krisis ekonomi di dunia.

    • "berbuah" --> buah kesucian sampai pada buah kesempurnaan/Mempelai Wanita TUHAN untuk menyambut kedatangan TUHAN.

    Mari! buah ini yang kita kirim --> saya diutus kemana-mana = mengirim buah, jangan mengirim pohonnya, kalau pohonnya yang kita kirim = kita tidak tertanam, hanya berkeliling kesana-sana sehingga menjadi kering. Buahnya yang kita kirim, pohonnya tetap tertanam. Jadi bukan tidak boleh melayani, tidak bebas --> salah!

    Yang dibendung adalah daging yang liar, dan ini terjadi di dalam penggembalaan. Daging liar --> liar dalam perkataan, liar dalam perbuatan, liar dalam pelayanan. Dan ini yang dibendung di dalam penggembalaan, bukan aktivitasnya, dagingnya yang dibendung/dosanya yang dibendung. Semoga kita dapat mengerti.

    Inilah pekerjaan Roh Kudus hujan awal dan hujan akhir:
    • yang membawa ke Gilgal --> babtisan air/penyunatan = hidup benar,
    • bawa ke Betel/rumah ALLAH --> tergembala dihari-hari ini sehingga sudah ada hasil sampai masa tua. Tadi sampai ke anak cucu ada hasil, tidak mungkin tidak ada hasil. Mari kita berusaha dengan sungguh-sungguh di hari-hari ini.

  3. 2 Raja-Raja 2 : 4, 6
    4. Berkatalah Elia kepadanya: "Hai Elisa, baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke Yerikho." Tetapi jawabnya: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu sampailah mereka di Yerikho.
    6. Berkatalah Elia kepadanya: "Baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke sungai Yordan." Jawabnya: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu berjalanlah keduanya.

    Ayat 6 --> "sebab TUHAN menyuruh aku ke sungai Yordan. Sungai Yordan ini terletak di tentangan Yerikho.

    Roh Kudus hujan awal dan hujan akhir membawa --> dulu Elia dan Elisa pergi ke Yerikho dan Yordan, dan sekarang bagi kita --> Roma 8 : 22, 23, 26,
    22. Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin.
    23. Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.
    26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

    Inilah Roh Kudus hujan awal hujan akhir menolong kita agar kita dapat menyembah TUHAN/mengeluh dan mengerang kepada TUHAN sebab kita menghadapi Yerikho dan sungai Yordan secara rohani.

    Mari! banyak menyembah, sebab daging ini, jika mau menyembah sulit sekali, tetapi kalau ada Roh Kudus, maka Roh.Kudus yang mendorong kita untuk menyembah TUHAN dan diistilahkan seperti perempuan hendak bersalin, ia mengeluh dan mengerang = menyembah kepada TUHAN, sebab kita menghadapi Yerikho dan sungai Yordan.

    Arti dari Yerikho adalah lembah bunga dan merupakan gambaran dunia dengan tujuh hal negatif. Di Yerikho ini ada tujuh hal negatif /yang najis/kotor; angka tujuh ini kesempurnaan tetapi yang najis dan yang kotor, sehingga kita tidak mampu menghadapinya.

    Ketujuh hal yang negatif itu adalah:
    1. ada Rahab perempuan sundal ( Yosua 2 : 1) = persundalan yang berpengaruh lewat tontonan, lewat perbuatan dan sering kali kita kalah. Itu sebabnya, mari kita berdoa dan menyembah TUHAN --> tolong saya, bebaskan saya dari Yerikho.

    2. ada pencurian --> Ahan mencuri /korupsi dimulai di dalam bait ALLAH, di kantor, di toko terdapat banyak roh korupsi/pencurian sehingga manusia tidak mampu. Awalnya orang itu jujur tetapi setelah dipercaya, lama-kelamaan ia habis sebab tergoda; orang Kristen termasuk hamba TUHAN dipercaya karena jujur, tetapi begitu mata melihat uang --> kalau tidak ada keluhan/tidak ada penyembahan kepada TUHAN, lama kelamaan, tidak akan mampu dan terkena roh korupsi sebab membutuhkan sedikit uang.

    3. ada air yang beracun ( 2 Raja-raja 2 : 19) --> ini yang menggugurkan bayi = pengajaran-pengajaran palsu yang dihari-hari ini mengguggurkan iman.

    4. ada orang buta di Yerikho (Matius 20 : 29, 30), hidup dalam kegelapan. Yerikho ini semuanya gelap = hidup dalam kegelapan dosa.
    5. ada Zakheus pemungut cukai. Ia adalah orang yang tamak/serakah, penyembah berhala. Zakheus menyembah uang = terikat akan uang. Tetapi sebenarnya definisi dari penyembahan berhala itu adalah sesuatu yang menghalangi kita untuk mengasihi TUHAN. Ini sama dengan Zakheus yang tidak dapat mengasihi TUHAN, karena ia mengasihi uang. Bukan berarti tidak boleh memiliki uang yang banyak --> silahkan! tetapi yang tidak boleh adalah mengasihi uang = terikat akan uang sebab itu berarti menyembah berhala.

      Sekarang penyembahan berhala, mungkin kita tidak mempunyai patung, tetapi televisi dapat menjadi berhala --> pada hari Minggu, waktu untuk kebaktian, tetapi karena ada pertandingan tinju, maka lebih baik menonton tinju, ibadah di gereja dapat dilakukan minggu depan.

      Pacar juga dapat menjadi berhala --> dulu sebelum memiliki pacar, rajin ke gereja, sekarang pacarnya mengajak ke pantai pada hari Minggu = tidak bisa mengasihi TUHAN.

      Kemudian istri/suami/ anak dapat menjadi berhala. Dan lain-lainnya. Ini sungguh-sungguh serius dihari-hari ini. Itu sebabnya kita mohon pembebasan dari TUHAN dengan mengeluh mengerang untuk membebaskan saya dari Yerikho.

    6. ada kemerosotan rohani --> orang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho (Lukas 10) ia dirampok habis-habisan. Mari! Sekarang ini banyak terjadi kemerosotan rohani/ kemerosotan dalam pelayanan --> sampai habis-habisan.

    7. kota terkutuk dalam Yosua 6 Yerikho dikutuk --> siapa membangun terkutuk/suasana susah payah didunia ini. Kutukan ini diterima oleh Adam dan Hawa dari TUHAN --> engkau akan susah payah, letih lesu, beban berat --> itulah dunia. Itu sebabnya kita mohon pembebasan dari TUHAN. Hanya Roh Kudus yang dapat menaikkan doa penyembahan, kita mengeluh mengerang untuk bebas dari Yerikho dengan tujuh hal yang negatif.

    Kemudian arti dari sungai Yordan, adalah daging, sungai kematian/sungai Yordan dibelah menjadi dua, waktu itu Elia memukulkan jubahnya, maka sungai Yordan itu terbelah dua = pintu tirai terbuka = perobekkan daging.

    Inilah saudaraku, kita menyembah TUHAN sampai di sungai Yordan = sampai mengalami perobekkan daging sehingga kita mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani.

    Daging ini merupakan bendungan yang terakhir. Jika mau melewati Yordan, sangat sulit. Pintu tirai/daging dengan segala keinginannya/kehendaknya paling sulit ditembus; sebab kalau di daging ini sudah bercokol keinginan sendiri/ kehendak sendiri, pasti ada kepentingan sendiri.

    Itu sebabnya, biarlah sekarang ini kita mohon perobekkan daging/ keubahan hidup mulai dari seperti TUHAN YESUS di Taman Getsemani --> "Bapa kalau bisa lalukan cawan ini daripada-Ku, tetapi bukan kehendak-Ku yang jadi kehendak- Mu lah yang jadi".

    Jadi, perobekkan daging dimulai dengan taat dengar-dengaran = menyerahkan kehendak kita kepada TUHAN/menerima kehendak TUHAN sekalipun bertentangan dengan kehendak daging --> inilah taat dengar-dengaran seperti TUHAN YESUS yang dimulai di taman Getsemani sampai di kayu salib = taat sampai mati. Inilah pekerjaan Roh Kudus.

    Kalau kita taat, maka ketaatan itu akan menghapus segala kemustahilan sampai kemustahilan yang tertinggi yaitu kita diubahkan menjadi sama dengan TUHAN YESUS waktu YESUS datang ke dua kali, itulah Mempelai Wanita TUHAN yang sempurna untuk menyambut kedatangan TUHAN Yang ke dua kali.

  4. 2 Raja-Raja 2 : 10,11
    10. Berkatalah Elia: "Yang kauminta itu adalah sukar. Tetapi jika engkau dapat melihat aku terangkat dari padamu, akan terjadilah kepadamu seperti yang demikian, dan jika tidak, tidak akan terjadi."
    11. Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai.

    Elia naik ke surga. Di dalam Roh Kudus hujan awal dan hujan akhir ada kuasa pengangkatan sampai bisa mengangkat kita ke awan-awan saat YESUS datang kembali ke dua kali.

    Kalau kita mengikuti dengan:
    • mau masuk baptisan air --> bertobat = hidup benar,
    • mau digembalakan,
    • mau menyembah TUHAN,
    • mau mengalami keubahan hidup/penyucian dari Yerikho --> jangan ikuti daging tetapi disucikan/diubahkan terus sampai kita menjadi sempurna.
    • Roh Kudus juga yang akan mengangkat kita saat YESUS datang kembali ke dua kali.

    Inilah pekerjaan Roh Kudus. Kuasa pengangkatan bukan nanti saudaraku, tetapi mulai sekarang yang harus kita alami, sedikit demi sedikit.

    Prakteknya:
    • kalau kita diangkat seperti Elia yaitu diangkat dengan kereta kuda berapi maka prakteknya adalah kita tetap berapi-api/berkobar- kobar dalam ibadah pelayanan, ini bagaikan naik kereta berapi --> bukan kereta api tetapi kereta berapi dan kuda berapi.

      Mari! mungkin saudara ingin seperti Elia, naik kereta berapi kuda berapi --> hal ini dapat terjadi kalau saudara dan saya setia dan berkobar-kobar/berapi-api dalam ibadah pelayanan bagaikan Elia naik kereta berapi kuda berapi.

      Bagi yang sudah kebiasaan/yang sudah malas, biarlah diangkat sekarang ini; bagi yang sudah suam-suam akan diangkat sehingga dapat kembali setia dan berapi-api dalam ibadah pelayanan. Semoga kita dapat mengerti.

    • Roh Kudus bagaikan Tangan TUHAN Yang diulurkan untuk mengangkat kita dari ketenggelaman di lautan dunia yang sedang bergelora, Ini rumus, kita ini bagaikan berjalan di lautan dunia yang bergelora, sehingga dengan kemampuan, dengan kepandaian, dan juga dengan pengalaman tidak bisa menghadapinya, sebab pasti akan tenggelam. Yang kita butuhkan hanyalah kuasa pengangkatan, dengan cara dunia mungkin memakai kapal/kepandaian dunia, tetapi begitu terkena gelombang apalagi tsunami, maka kapal itu tidak akan mampu.
Inilah kenyataan yang harus kita hadapi di akhir jaman, kita bagaikan harus melewati lautan dunia yang bergelora dan yang lebih dahsyat sebab ada tsunami disana yang tidak dapat ditanggulangi dengan apapun.

Demikian juga dengan Petrus, ia juga tidak bisa menghadapi lautan yang bergelora, sebab hanya sebentar saja dia berjalan di atas air dan dia mulai tenggelam. Jadi mutlak dibutuhkan uluran Tangan TUHAN/ kuasa pengangkatan dari Roh Kudus sebab tanpa Roh Kudus/tanpa Tangan TUHAN, maka yang ada hanyalah ketenggelaman dalam segala sesuatu di dunia ini yang di mulai dari ekonomi, dalam kesehatan juga tenggelam, jika tanpa Roh Kudus. Tetapi kalau ada Roh Kudus = dua Tangan TUHAN.
Petrus begitu ia tenggelam --> "TUHAN tolong" dan TUHAN angkat = ini kuasa pengangkatan.

Betapa pentingnya Roh Kudus, itu sebabnya, kita jangan menolak pekerjaan Roh Kudus yang dimulai:
  1. di Gilgal --> babtisan = hidup benar = ada Roh Kudus,
  2. tergembala, sehingga
  3. ada hasil buah-buah,
  4. masuk penyucian --> keubahan hidup
  5. menyembah TUHAN, sehingga Yerikho dikalahkan, sungai Yordan dibelah, daging dengan segala hawa nafsu dibelah dan diubahkan, maka pasti kita akan mengalami pengangkatan.
Bagi yang sudah tenggelam pun, TUHAN mampu mengangkat sekarang ini, Roh Kudus mampu mengangkat dengan mengikuti langkah-langkah-Nya. Jangan tolak, sebab kalau kita tolak, maka kita akan kering serta habis tenggelam.
Mari! ikuti uluran Tangan TUHAN, ikuti pekerjaan Roh Kudus sekarang ini, dan mohon agar Roh Kudus menyentuh kita, belum memenuhi kita, tetapi menyentuh saja = kita sudah terangkat sampai pengangkatan ketika YESUS datang kembali.

TUHAN memberkati.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 30 September 2014 (Selasa Sore)
    ... takhta itu itulah ketujuh Roh Allah. Tujuh lampu menunjuk Roh Kudus dengan manifestasinya. Yesaya - a Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah. Roh TUHAN akan ada padanya roh hikmat dan pengertian roh nasihat dan keperkasaan roh pengenalan dan takut akan ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 06 Mei 2015 (Rabu Malam)
    ... bisa melayani. Syaratnya kita harus menjaga hati damai sejahtera ayat 'Damai sejahtera bagi kamu ' . Seperti dahulu di Kisah Rasul Yesus menyuruh murid-murid jangan meninggalkan Yerusalem untuk menanti janji Bapa. Yerusalem adalah kota damai. Malam ini kita harus memelihara hati damai sejahtera tidak ada kejahatan kenajisan kepahitan tidak merasakan lagi yang daging ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 26 April 2017 (Rabu Sore)
    ... pentahbisan Harun dan anak-anaknya Seekor lembu jantan--tadi makhluk yang kedua seperti anak lembu ini sama-- korban pendamaian. Mau jadi hamba TUHAN pelayan TUHAN harus damai dulu kalau tidak mau melayani apa Domba jantan I korban penyerahan diri. Kalau dosa sudah diperdamaikan baru kita bisa menyerahkan diri. Domba jantan II korban tahbisan. ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 19 Mei 2019 (Minggu Siang)
    ... bangsa Israel dan bangsa kafir--lewat luka Yesus yang kelima. Ini adalah kasih Allah. Karena dua loh batu dipecahkan Tuhan perintahkan Musa naik lagi ke gunung Sinai untuk membuat dua loh batu yang baru. Dua loh batu yang baru. Keluaran . Berfirmanlah TUHAN kepada Musa Pahatlah dua loh batu sama dengan yang mula-mula ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 18 Maret 2018 (Minggu Siang)
    ... kudus imam-imam dan raja-raja. 'bukan umat Allah' bangsa kafir. Sebenarnya imam hanya orang Israel asli dari suku Lewi. Tetapi di perjanjian baru bangsa kafir diangkat menjadi imam dan raja lewat jalur kemurahan belas kasih Tuhan. Sudah selamat belum cukup tetapi harus ditingkatkan lagi menjadi imam dan raja. Sudah menjadi imam dan raja ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 01 Februari 2024 (Kamis Sore)
    ... menempatkan Yesus sebagai Kepala. Yohanes Pada mulanya adalah Firman Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia dan diam di antara kita dan kita telah melihat kemuliaan-Nya yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa penuh kasih karunia dan kebenaran. Artinya tidak ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 16 Desember 2015 (Rabu Sore)
    ... sorga kita harus saling mengasihi. Yohanes - Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya yaitu bahwa kita harus saling mengasihi bukan seperti Kain yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar. janganlah kamu heran ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 19 November 2023 (Minggu Siang)
    ... yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus Ayat hanya delapan orang yang taat lainnya tidak taat dan tenggelam dalam air bah. Yang pertama pembaharuan hati lewat baptisan air yang benar--bahtera Nuh-- halaman Tabernakel. Dulu hanya bahtera Nuh yang menyelamatkan berarti hanya satu baptisan yang benar yang bisa menyelamatkan. Banyak hamba Tuhan dipakai Setan ...
  • Ibadah Persekutuan Medan I, 31 Mei 2023 (Rabu Sore)
    ... yang sudah beredar-edar kembali melayani dalam penggembalaan yang benar lanjut antar penggembalaan fellowship sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna. Siapa yang boleh melayani pembangunan tubuh Kristus Imam dan raja. Petrus Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani bagi suatu imamat ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 08 Januari 2017 (Minggu Siang)
    ... yaitu suku Lewi yang masih menyandang pedang. Dari dua belas suku Israel hanya satu suku yang menyandang pedang--hanya delapan persen lebih. Bayangkan Dari sekian banyak orang Israel yang sudah menerima firman mujizat dan berkat selama bertahun-tahun di padang gurun bersama dengan TUHAN mendadak hilang semuanya. Hanya satu suku yang menyandang ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.