Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - GPTKK, Malang

Injil Matius 24: 3-44, berbicara tentang tujuh nubuat/tujuh tanda tentang kedatangan YESUS Yang kedua kali atau tanda tentang kiamat. Tujuh nubuat/tujuh tanda yang harus digenapi tentang kedatangan YESUS Yang kedua kali atau tentang kiamat yang akan menimpa bumi ini.

Kita mempelajari injil Matius 24 ini, supaya kita tidak masuk kiamat tetapi kita akan masuk dalam kemuliaan bersama dengan TUHAN.

Ketujuh nubuat itu adalah:
  1. nubuat tentang penyesat-penyesat --> ay 3-ay 5
  2. nubuat tentang bangsa-bangsa --> ay 6-ay 8
  3. nubuat tentang pencobaan atas anak-anak TUHAN --> ay 9-ay 14
  4. nubuat tentang antikrist --> ay 15-ay 25
  5. nubuat tentang kedatangan YESUS Yang kedua kalinya --> ay 26-ay 31
  6. nubuat tentang Israel --> ay 32-ay 35
  7. nubuat tentang penghukuman atas dunia pada saat kedatangan YESUS Yang kedua kalinya --> ay 36-ay 44
Kita masih mempelajari tentang nubuat yang kedua Matius 24: 6-8, nubuat tentang bangsa-bangsa
6. Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya.
7. Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat.
8. Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru.

Ini adalah nubuat tentang bangsa-bangsa di dunia dan akan terjadi kegoncangan-kegoncangan yang melanda bangsa-bangsa di dunia yang membuat ketakutan, kegelisahan bahkan sampai mengalami kematian.

Ada tiga macam kegoncangan yaitu:
  • peperangan,
  • kelaparan dan
  • gempa bumi.
Kita masih mempelajari tentang GEMPA BUMI.

Kita membaca kembali Wahyu 6, jangan bosan-bosan membaca supaya menjadi peringatan bagi kita, sebab gempa-gempa sekarang ini belumlah sampai pada puncaknya yaitu gempa yang dahsyat yang menggoncang darat, laut dan udara --> Wahyu 6: 12 - 14,
12. Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah.
13. Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang.
14. Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.

Inilah gempa bumi yang dahsyat yang akan menimpa dunia ini, dan yang mengakibatkan matahari menjadi hitam, bintang-bintang berguguran sehingga mengakibatkan gunung-gunung dan pulau-pulau tergeser dari tempatnya. Tentunya gempa semacam ini akan mengakibatkan kematian banyak bangsa-bangsa/manusia yang ada di dunia ini.

Tetapi lebih dahsyat dari itu adalah gempa secara rohani, sebab akan mengakibatkan kebinasaan tubuh, jiwa dan roh manusia di neraka.

Gempa secara rohani adalah pengaruh dunia berupa:
  • Kebencian-kebencian,
  • Penganiayaan-penganiayaan bahkan
  • Kesukaan-kesukaan di dunia berupa kekayaan, kedudukan yang mengakibatkan hamba-hamba TUHAN dan juga anak-anak TUHAN bergeser dari kasih ALLAH/tidak tinggal tetap di dalam kasih ALLAH. Dan ini berarti kebinasaan tubuh, jiwa dan roh di neraka. Bergeser dari kasih ALLAH= tidak mengasihi ALLAH lagi karena ia mengalami kebencian, atau ia sendiri memiliki kebencian sehingga tidak memiliki kasih ALLAH, mengalami penganiayaan. Atau mungkin ia mencari kekayaan, kedudukan --> bukannya tidak boleh kita bekerja, tetapi jangan sampai hal itu mengakibatkan tidak mengasihi TUHAN lagi/meninggalkan TUHAN.
Di dalam alkitab ada cerita tentang Demas seorang pelayan TUHAN yang meninggalkan pelayanan oleh karena mencari sesuatu di dunia= bergeser dari kasih ALLAH sehingga mengakibatkan kebinasaan tubuh, jiwa dan roh di neraka.

Supaya tidak bergeser dari kasih ALLAH dan kita dapat bertahan menghadapi gempa secara jasmani, terlebih gempa secara rohani, maka ada tiga hal yang tidak boleh bergeser dan salah satunya adalah Tutup pendamaian tidak boleh bergeser dari tabut perjanjian.

Keluaran 25: 17, 18
17. Juga engkau harus membuat tutup pendamaian dari emas murni, dua setengah hasta panjangnya dan satu setengah hasta lebarnya.
18. Dan haruslah kaubuat dua kerub dari emas, kaubuatlah itu dari emas tempaan, pada kedua ujung tutup pendamaian itu.

Di dalam tabernakel ada alat yang bernama tutup pendamaian dengan dua kerub yang terbuat dari emas murni yang menunjuk, emas= ke Ilahian.

Kerub yang pertama menunjuk pada ALLAH Bapa/TUHAN, sedangkan kerub yang kedua menunjuk pada ALLAH Roh Kudus/Kristus, kemudian Tutup dengan percikan darah menunjuk pada Anak ALLAH/YESUS. Jadi, tutup pendamaian yang terbuat dari emas murni adalah ALLAH Bapa, Anak dan Roh. Kudus itulah TUHAN YESUS Kristus sebagai Mempelai Pria Surga.
Ada banyak sebutan bagi TUHAN YESUS seperti:
  • Juruselamat,
  • Penolong,
  • Tabib dlsbnya.
Tetapi sebutan terakhir dari YESUS adalah Raja di atas segala raja dan Mempelai Pria Surga.

Kemudian petinya yang dibawah tutup, terbuat dari kayu tetapi disalut dengan emas murni dan ini merupakan gambaran dari manusia darah daging/kayu yang rapuh sehingga harus disalut dengan emas/dengan ke Ilahian --> Keluaran 25: 10, 11,
10. "Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya.
11. Haruslah engkau menyalutnya dengan emas murni; dari dalam dan dari luar engkau harus menyalutnya dan di atasnya harus kaubuat bingkai emas sekelilingnya.

Ay 10, kayu penaga= kayu yang berwarna hitam dan menunjuk pada manusia berdosa.
Peti/tabut yang terbuat dari kayu dan disalut dengan emas bagian luar dan dalam= gereja TUHAN yang sudah disalut dengan ke Ilahian/zat ke Ilahian luar dan dalam sehingga tidak tampak kayunya lagi dan ini disebut dengan Mempelai Wanita Surga.

Ada banyak sebutan bagi gereja seperti:
  • Anak TUHAN,
  • Orang kudus,
  • Tubuh Kristus.
Tetapi sebutan terakhir adalah Mempelai Wanita TUHAN (ktb Wahyu).

Di peti/tabut ini harus ada bingkai dari emas supaya tutup tidak bergeser dari peti/tabut; sebab kalau tidak ada bingkai, maka tutup itu dapat tergeser.

Selain menunjuk pada ke Ilahian, maka emas ini juga menunjuk pada:
  • kesucian,
  • kejujuran sampai emas itu merupakan
  • kasih ALLAH.
Jadi, hubungan antara Mempelai Pria Surga dengan Mempelai Wanita TUHAN adalah hubungan kasih. Demikian juga dengan hubungan suami dan istri juga harus hubungan kasih/bingkai supaya tidak bergeser. Sekali-pun digoyang, maka tutupnya tidak akan pernah bergeser dari peti.

Di mana kita mendapatkan hubungan kasih/hubungan suami istri/Mempelai Pria dengan Mempelai Wanita? Di dalam doa penyembahan, sebab doa penyembahan merupakan leher yang menghubungkan Kepala dengan tubuh= Tutup dengan peti= Mempelai Pria dengan Mempelai Wanita= suami dengan istri. Hubungan suami dengan istri ini tidak boleh berpisah sekali-pun hanya satu detik --> bagaimana kalau Kepala itu bergeser? Tentunya terasa berat.

Kalau Tutup dengan peti/tabut, tidak bergeser, maka kita dapat merasakan hadirat/tahta TUHAN --> Keluaran 25: 21, 22,
21. Haruslah kauletakkan tutup pendamaian itu di atas tabut dan dalam tabut itu engkau harus menaruh loh hukum, yang akan Kuberikan kepadamu.
22.Dan di sanalah Aku akan bertemu dengan engkau dan dari atas tutup pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang di atas tabut hukum itu, Aku akan berbicara dengan engkau tentang segala sesuatu yang akan Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan kepada orang Israel."

Ay 22 --> Aku akan berbicara= ada hadirat TUHAN.

TUHAN memerintah= Tahta TUHAN. Jadi, TUHAN memerintah dari atas Tahta.

Di dalam penyembahan/leher, kita mengalami hubungan kasih antara tubuh/Mempelai Wanita dengan Kepala/Mempelai Pria Surga yang tidak dapat bergeser/dipisahkan.

Kalau Tutup tidak bergeser dari peti, maka kita:
  • dapat menikmati hadirat TUHAN dan
  • dapat menikmati Tahta TUHAN.
Apa buktinya? Seringkali hadirat dan Tahta TUHAN itu dilihat dengan banyaknya jumlah jemaat yang ada --> belum tentu! Sebab orang yang menonton sepak bola juga banyak yang datang, tidak ada hadirat TUHAN, bahkan terjadi baku hantam. Saya tidak mengatakan tidak/ya, tetapi yang saya katakan adalah belum tentu ada hadirat TUHAN, sekali-pun banyak orang yang datang. Jadi, banyak orang yang datang, bukan menjadi ukuran.

Ada juga yang mengatakan bahwa ini pasti ada hadirat dan Tahta TUHAN sebab banyak mendapatkan berkat jasmani. Orang yang tidak percaya kepada YESUS, banyak yang kaya. Inilah kesalahan-kesalahan kita yang seringkali mengukur hadirat dan Tahta TUHAN itu dengan hal yang jasmani, padahal ini tidak ada hubungan sama sekali.

Tetapi yang jelas, 'Aku berbicara'. Jadi, bukti ada hadirat dan Tahta TUHAN, adalah kalau TUHAN berbicara= ada pembukaan Firman, maka pasti ada hadirat dan ada Tahta TUHAN. Ada pembukaan Firman merupakan ukuran yang benar, sebab merupakan ukuran dari TUHAN.

Sekali-pun yang datang hanya dua atau tiga orang, tetapi kalau ada pembukaan Firman, maka ada hadirat TUHAN. Saya selalu mengajarkan kepada murid-murid Lempin-El, kita tidak perlu melihat jumlah kalau satu saat saudara membuka kebaktian, sekali-pun yang ada hanya istri mau-pun anak, tetap buka kebaktian. Jangan karena tidak ada yang datang, maka kebaktian itu ditutup. Sebab hadirat TUHAN itu tidak tergantung pada jumlah, tetapi pada pembukaan Firman. Semoga kita dapat mengerti.

Ada dua istilah tentang Tahta TUHAN yaitu:
  1. Tahta kemuliaan TUHAN --> Matius 25: 31, "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.

    Dalam doa penyembahan, kita mengalami hubungan kasih, berarti Tutup ada di atas peti, maka kita akan merasakan hadirat Tahta TUHAN ditengah-tengah kita.

    Apa yang dimaksud dengan Tahta kemuliaan TUHAN? kalau kita dapat merasakan adanya Tahta kemuliaan TUHAN, maka kita dapat merasakan uluran Tangan TUHAN untuk menyucikan dan memandikan= mengubahkan kehidupan kita dari manusia jasmani menjadi manusia rohani.

    Jadi, ada Tahta TUHAN= ada keubahan hidup dan ada kesucian.
    Dari Tahta TUHAN, TUHAN mengulurkan Tangan kemuliaan untuk menyucikan dan memandikan/mengubahkan kita dari manusia jasmani/daging menjadi manusia yang rohani. Istilah memandikan ini, kita ingat akan baptisan air.

    Efesus 5: 25 - 27
    25. Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
    26. untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
    27. supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

    Mempelai Pria menyucikan --> ini menunjuk pada kemuliaan. Kemuliaan ini tidak berarti berapa banyaknya harta, bukan! Sebab ini merupakan kemuliaan dari dunia; tetapi kemuliaan sesungguhnya adalah bagaimana kita disucikan dan diubahkan.

    YESUS sebagai Mempelai Pria surga menyucikan/mengulurkan Tangan untuk menyucikan dan mengubahkan/memandikan Mempelai Wanita lewat:
    • air/baptisan air dan
    • Firman.

    Jadi setelah menyelam dalam baptisan air, belumlah cukup, sebab penyucian dan pemandian itu bukan hanya lewat baptisan air, tetapi lewat air hujan Firman pengajaran. Untuk mandi, dibutuhkan air yang banyak. Tidak dapat mandi hanya dengan sedikit air.

    Saya sering memberikan contoh, kita tidak dapat mandi hanya dengan segelas air aqua, apalagi kalau kita menggunakan shampo, bukannya kita menjadi bersih, tetapi kita menjadi lebih kotor. Banyak kali, kita hanya mau mendengarkan Firman yang singkat/sebentar saja --> hanya minum supaya terasa segar, memang menjadi segar, tetapi belum bersih.

    Firman penginjilan/kabar baik memang menyegarkan bagaikan seteguk air, tetapi belum menyucikan dan untuk ini dibutuhkan air hujan itulah Firman pengajaran. Menyelam di dalam baptisan air, kemudian menyelam di dalam Firman pengajaran/air hujan Firman pengajaran. Semoga kita dapat mengerti.

    Ulangan 32: 2, Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.

    Jadi lewat dua hal ini, Mempelai Pria/Suami menyucikan dan memandikan/membaharui istri lewat:
    • Air itulah baptisan air dan
    • Air hujan Firman pengajaran. Sesudah menyelam dalam baptisan air, kita harus menyelam dalam Firman pengajaran/air hujan Firman pengajaran. Terutama di dalam ibadah pendalaman alkitab --> mendalam= menyelam.

    Tadi secara umum, kita dari manusia daging menjadi manusia rohani dan secara khusus di dalam injil Matius 25, dikaitkan dengan kambing dan domba. Jadi, pembaharuan manusia daging bagaikan kambing dan manusia rohani bagaikan domba. Jadi, pembaharuan dari tabiat kambing menjadi tabiat domba.

    Tabiat dari kambing yang harus disucikan dan diubahkan adalah egois (Mat 25). TUHAN mengatakan:
    • ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan.
    • ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum.
    • ketika Aku dipenjara, kamu tidak mengunjungi Aku.

    Jadi, tabiat dari kambing adalah egois --> tidak mau memberi dan tidak mau mengunjungi sesama anggauta Tubuh Kristus.

    Dimulai dari dalam:
    • nikah, anak terhadap orang tua. Inilah banyak tabiat kambing itulah egois yang harus diubahkan.
    • di dalam penggembalaan/di gereja kita ada yayasan pelita emas merupakan tempat bagi kita untuk memberi kepada sesama anggauta Tubuh Kristus yang membutuhkan.
    • di dalam antar penggembalaan. Setiap kunjungan-kunjungan kita untuk memberi dan mengunjungi. Dari kelimpahan yang kita terima di dalam penggembalaan di tempat ini, kita harus menyalurkan/memberi dan mengunjungi domba-domba yang lain/kandang-kandang yang lain. Semoga kita dapat mengerti.

    Yehezkiel 34: 17-19
    17. Dan hai kamu domba-domba-Ku, beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku akan menjadi hakim di antara domba dengan domba, dan di antara domba jantan dan kambing jantan.
    18. Apakah belum cukup bagimu bahwa kamu menghabiskan padang rumput yang terbaik? Mesti pulakah kamu injak-injak padang rumput yang lain-lain dengan kakimu? Belum cukup bahwa kamu minum air yang jernih? Mesti pulakah yang tinggal itu kamu keruhkan dengan kakimu?
    19. Apakah domba-domba-Ku seharusnya memakan rumput yang sudah diinjak-injak kakimu dan meminum air yang sudah dikeruhkan kakimu?

    Ay 18 dan ay 19, ini merupakan egois --> sesudah makan dan minum, kemudian supaya yang lain tidak dapat makan, maka rumput itu diinjak-injak dan airnya dikeruhkan sehingga domba-domba tidak dapat minum.
    Di bagian atas sudah diterangkan bahwa egois ini tidak dapat memberi dan juga tidak dapat mengunjungi, semuanya hanya untuk kepentingan diri sendiri. Tetapi sifat egois yang lain adalah mengeruhkan rumput/Firman pengajaran yang benar.

    Mengeruhkan ini lewat:
    • mengeluarkan perkataan yang tidak baik,
    • perbuatan-perbuatan yang tidak baik.

    Inilah mengeruhkan Firman sehingga orang lain tidak mau makan Firman= tidak mau mendengarkan Firman pengajaran dan menganggap sama saja. Orang lain mengatakan --> 'katanya Firman pengajaran Mempelai, tetapi sama saja, sebab mulutnya juga berkata yang tidak baik. Demikian juga perbuatannya tidak baik sebab menipu dlsbnya.

    Mari, sekarang kita sungguh-sungguh serius dan dimulai dari saya sebagai gembala, tua-tua jangan mengeruhkan Firman, tetapi mulai dari sekarang kita dibasuh/dimandikan, disucikan sehingga kita memiliki tabiat yang memuliakan Firman pengajaran sehingga menjadi kesaksian bagi orang lain.

    Titus 2: 9, 10
    9. Hamba-hamba hendaklah taat kepada tuannya dalam segala hal dan berkenan kepada mereka, jangan membantah,
    10. jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.

    Memuliakan= menghiasi ajaran yang benar, itulah Kabar Mempelai lewat:
    • ketaatan --> taat dengar-dengaran. Di rumah tangga, anak-anak taat kepada orang tua= menghiasi; demikian juga di kantor, jangan membantah, tetapi taat pada peraturan. Diajarkan untuk selalu berkata 'ya TUHAN, ya oom, ya bapak= menghiasi pengajaran. Kalau kita berkata 'ya', maka risiko ditanggung oleh yang menyuruh. Tetapi kalau kita membantah, maka kita harus menanggung risikonya sendiri.

    • jangan curang. Inilah keubahan hidup --> dari curang, menjadi jangan curang.
    • tulus hati dan setia. Salah satu keampuhan yang kita terima dari Firman pengajaran ini adalah Firman pengajaran ini mampu membawa gembala dan sidang jemaat setia tinggal di dalam kandang. Dimana-mana tidak ada yang seperti ini, mereka pergi kesana dan ke sini; mari setia, sebab kalau tidak setia, mendengarkan Firman pengajaran Mempelai akan sama saja. Kita setia di dalam nikah, setia di dalam penggembalaan. Inilah memuliakan/menghiasi Firman pengajaran. Semoga kita dapat mengerti.

    Kita jangan menjadi kambing, sebab nanti akan ditempatkan di sebelah kiri dan akan dihakimi dan dihukum. Tetapi kita menjadi domba yang ada di sebelah kanan.
    Mari, sekarang ini, dari Tahta kemuliaan, TUHAN sedang mengulurkan Tangan kemuliaan untuk membasuh dan memandikan sang istri supaya mengalami keubahan/kemuliaan. Sedikit demi sedikit, kita diubahkan terus menerus dari tabiat kambing menjadi tabiat domba sampai satu waktu kita menjadi tidak bercacat cela/sempurna= sama mulia dengan YESUS= menjadi Mempelai Wanita TUHAN.

  2. Tahta kasih karunia --> Ibrani 4: 16, Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.

    Tahta kasih karunia, kita dapat merasakan Tangan kasih karunia dari Imam Besar/Mempelai Pria Surga untuk menolong tepat pada waktunya.

    Menolong kita tepat pada waktunya dan waktu itu berada di dalam Tangan TUHAN, bukan berada di dalam tangan kita. Jika TUHAN belum menolong kita, kita jangan berputus asa, sebab itu berarti TUHAN masih sibuk dengan pribadi kita untuk membasuh/memandikan, menyucikan dan mengubahkan kita supaya kita memiliki tabiat seperti Dia.
    Salah satu contohnya adalah sabar/kesabaran seperti TUHAN. Kita diijinkan oleh TUHAN mengalami satu masalah dan TUHAN belum menolong, maka itu berarti kita sedang dilatih untuk bersabar, sebab waktu itu berada di dalam Tangan TUHAN.

    Kalau hanya masalah, maka tidak ada yang mustahil bagi TUHAN, tetapi karena TUHAN merindu kita mengalami Tahta kemuliaan, baru kemudian kita mengalami Tahta kasih karunia. Dan jika TUHAN menolong menurut waktu dari TUHAN, sekali-pun bagi kita mungkin merupakan suatu penderitaan, tetapi kalau kita sabar menunggu waktu dari TUHAN, itu akan jauh lebih indah dari apa yang kita pikirkan.

    Contoh: Marta dan Maria. Waktu Lazarus sakit dan mereka sudah mengirim kabar, sudah berdoa; mereka mengasihi TUHAN dan TUHAN juga mengasihi mereka dan ini berarti ada Tahta TUHAN yang dapat mereka rasakan/tidak bergeser. Tetapi TUHAN tidak memberi jawaban bahkan TUHAN dengan sengaja tinggal lebih lama di suatu tempat sampai akhirnya Lazarus mati dan berbau busuk, baru TUHAN datang.

    Di dalam doa dari Maria dan Marta, yang mereka pikirkan adalah kesembuhan dari Lazarus agar mereka dapat memuliakan TUHAN dan ini baik. Tetapi kalau mereka sabar menunggu waktu dari TUHAN, bukan hanya kesembuhan yang mereka dapatkan, tetapi dari busuk sebab sudah menjadi bangkai dapat hidup kembali dan lebih luar biasa.
    Itu sebabnya, marilah kita bersabar dan TUHAN akan menolong kita tepat pada waktunya. Dia mengulurkan Tangan kasih karunia untuk menolong kita tepat pada waktunya= Tangan kasih karunia TUHAN mampu untuk menghapus segala kemustahilan. Puji TUHAN.

    Mari! lewat ibadah kita ini, biarlah kita menikmati Tahta TUHAN/uluran Tangan TUHAN= ada Tahta, ada uluran Tangan TUHAN dan kita dijangkau oleh TUHAN.

    Tangan kemuliaan/Tahta kemuliaan= Tangan kasih karunia. Di dalam ibadah, kita mengulurkan tangan kepada TUHAN= menyerah sepenuhnya kepada TUHAN, sehingga kita merasakan jamahan/pegangan Tangan TUHAN/Tangan dari Mempelai Surga/Tangan kemuliaan yang selalu memegang kita sampai Ia datang kembali yang kedua kalinya. Kita diubahkan menjadi sama dengan Dia dan kita akan bersama-sama dengan Dia.

    Apa-pun yang terjadi di bumi seperti gempa, kelaparan, tetapi selama kita berada di dalam Tangan TUHAN, kita tidak akan terguncang bahkan kita akan disempurnakan dan bersama dengan TUHAN sampai selama-lamanya.
TUHAN memberkati.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 27 Juli 2018 (Jumat Malam)
    ... karena kebenaran hatimu engkau masuk menduduki negeri mereka tetapi karena kefasikan bangsa-bangsa itulah TUHAN Allahmu menghalau mereka dari hadapanmu dan supaya TUHAN menepati janji yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu yakni Abraham Ishak dan Yakub. . Jadi ketahuilah bahwa bukan karena jasa-jasamu TUHAN Allahmu memberikan kepadamu negeri yang baik ...
  • Ibadah Kunjungan Soroako I, 21 Februari 2012 (Selasa Sore)
    ... menemukan Yesus di seberang laut itu mereka berkata kepada-Nya Rabi bilamana Engkau tiba di sini Yesus menjawab mereka Aku berkata kepadamu sesungguhnya kamu mencari Aku bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. Iman yang tidak benar atau tidak sehat adalah Iman karena ...
  • Ibadah Kenaikan Tuhan Surabaya, 09 Mei 2013 (Kamis Pagi)
    ... rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah. Yang layak untuk masuk pembangunan bait Allah rohani tubuh Kristus adalah imam-imam dan raja-raja batu hidup . Keluaran . Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel. Sebenarnya imam dan raja adalah umat ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 23 Januari 2010 (Sabtu Sore)
    ... yaitu dosa makan minum dan dosa kawin-mengawinkan. Binasa untuk selama-lamanya. Tapi di sini ada istilah 'buli-buli pualam'. Sekalipun sudah kuat tetapi kalau jatuh juga akan pecah. Artinya jika kehidupan manusia diisi dengan ilmu kekayaan kedudukan sehingga bernilai tinggi di dunia tetapi hanya senilai buli-buli pualam yang juga akan pecah hancur binasa untuk ...
  • Ibadah Raya Malang, 14 Oktober 2012 (Minggu Pagi)
    ... akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan. Yusuf Arimatea meminta mayat Yesus dan mengapaninya dengan kain lenan yang putih bersih. Lenan halus yang putih bersih menunjuk perbuatan-perbuatan yang benar dan suci juga perbuatan-perbuatan baik. Keduanya berasal dari hati yang suci dan baik. Kejadian - Ketika dilihat TUHAN bahwa kejahatan manusia besar di ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 16 Mei 2018 (Rabu Sore)
    ... datangpun masih hampir tenggelam apalagi kalau tidak ada perahu lain pasti tenggelam Simon juga ikut tenggelam. Banyak kali kita salah di sini. Kami hamba Tuhan anak-anak Tuhan dan pelayan Tuhan saat diberkati dan ditolong Tuhan justru salah yaitu merasa semua itu dari diri sendiri yang bekerja keras sehingga tidak mau membagi ...
  • Ibadah Doa Malam Session II Malang, 21 Agustus 2013 (Rabu Dini Hari)
    ... orang Israel. Tentang peletakan tutup tabut pendamaian. Jika tutupan pendamaian dengan percikan darah diletakkan di atas tabut perjanjian maka akan terjadi beberapa hal Terjadi perlindungan dan pemeliharaan mempelai. Sebagai contoh adalah perlindungan dan pemeliharaan Boas terhadap Rut. Tutup tidak boleh bergeser menunjuk pada persekutuan mempelai sampai puncaknya pada Perjamuan Kawin Anak ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 11 Mei 2016 (Rabu Malam)
    ... di langit Seorang perempuan berselubungkan matahari dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan. Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit dan lihatlah seekor naga merah padam yang besar ...
  • Ibadah Doa Malang, 26 April 2016 (Selasa Sore)
    ... Pembaharuan lewat baptisan air sama dengan pembaharuan hati nurani. Petrus - yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya di mana hanya sedikit yaitu delapan orang yang diselamatkan oleh air bah itu. Juga kamu ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 04 Juli 2012 (Rabu Sore)
    ... meminum anggur asam bercampur empedu artinya Yesus menanggung segala dosa kepahitan kegagalan suasana kutuk yang kita alami. Yohanes Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang yang telah dicelupkan dalam anggur asam pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. Syarat supaya anggur asam bercampur empedu ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.