RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 04 November 2013 (Senin Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai... Ibadah Doa Surabaya, 26 April 2019 (Jumat Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 09 Agustus 2012 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Matius 27 secara keseluruhan menunjuk Ibadah Persekutuan Ambon IV, 14 November 2013 (Kamis Pagi)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
siang, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai... Ibadah Raya Surabaya, 12 Januari 2020 (Minggu Siang)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih... Ibadah Raya Surabaya, 01 Juli 2018 (Minggu Siang)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Paskah Persekutuan I di Square Ballroom Surabaya, 31 Mei 2017 (Rabu Malam)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Doa Malang, 23 Agustus 2011 (Selasa Sore)
Matius 26:20-25 adalah tentang makan Perjamuan Paskah. Dulu, makan Perjamuan Paskah adalah makan roti tidak... Ibadah Doa Malang, 30 April 2020 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang
Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu
11:6 11:6.
Mereka mempunyai kuasa
menutup langit, supaya jangan... Ibadah Raya Malang, 24 November 2019 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 10:1-3 10:1 Dan aku melihat seorang malaikat... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 10 April 2014 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 1:9-20 penglihatan Rasul Yohanes di... Ibadah Doa Surabaya, 04 Januari 2019 (Jumat Sore)
Wahyu
8: 12 8:12.
Lalu malaikat
yang keempat
meniup sangkakalanya dan terpukullah sepertiga dari matahari dan
sepertiga dari bulan dan sepertiga... Ibadah Persekutuan di Kartika Graha Malang I, 25 Oktober 2016 (Selasa Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya
TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman
TUHAN. Biarlah bahagia... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 21 Juli 2011 (Kamis Sore)
Matius 26:17-25 adalah tentang Perjamuan Paskah, terbagi menjadi 2 bagian: Ayat 17-19 adalah persiapan Perjamuan Paskah.Ayat... Ibadah Raya Surabaya, 01 Mei 2016 (Minggu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai...
TRANSKRIP LENGKAP
Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 09 Januari 2019 (Rabu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera,
kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di
tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu
8: 12 8:12.
Lalu malaikat
yang keempat
meniup sangkakalanya dan terpukullah sepertiga dari matahari dan
sepertiga dari bulan dan sepertiga dari bintang-bintang, sehingga
sepertiga
dari padanya menjadi gelap
dan sepertiga dari siang hari tidak terang dan demikian juga malam
hari.
Ini
adalah peniupan SANGKAKALA
KEEMPAT;
penghukuman yang keempat dari Anak Allah atas dunia dan segala isinya
(diterangkan mulai dari Ibadah
Doa Surabaya, 04 Januari 2019). Akibatnya:
sepertiga matahari, bulan, dan bintang menjadi gelap. Secara jasmani
akan terjadi, tetapi secara rohani artinya: HIDUP
DALAM KEGELAPAN;
sama dengan tidak menjadi saksi Tuhan tetapi batu
sandungan.
Yohanes
11: 10 11:10.
Tetapi
jikalau seorang berjalan pada malam hari, kakinya
terantuk,
karena terang
tidak ada di dalam dirinya."
Praktik
menjadi batu sandungan: gampang tersandung, tersinggung, menjadi
sandungan bagi orang lain, dan menyebabkan orang berbuat dosa.
Ada
dua macam sandungan:
-
Sandungan dari dalam
diri sendiri yang membuat kita berbuat dosa, yaitu mata, kaki, dan
tangan (sudah diterangkan pada Ibadah
Raya Surabaya, 06 Januari 2019).
-
Sandungan dari luar.
AD.
2 Sandungan dari luar kita kenal
dengan tiga 'TA':
-
takhTA=
kedudukan.
-
(maaf) waniTA.
-
harTA.
TAKHTA/KEDUDUKAN Yehezkiel
18: 30 18:30.
Oleh karena
itu Aku akan menghukum kamu masing-masing menurut tindakannya, hai
kaum Israel, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bertobatlah dan
berpalinglah dari segala durhakamu,
supaya itu jangan bagimu menjadi batu
sandungan,
yang menjatuhkan kamu ke dalam kesalahan.
Yudas
1: 11 1:11.
Celakalah
mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena
mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam,
dan mereka binasa karena kedurhakaan
seperti Korah.
Batu
sandungan sama dengan kedurhakaan/memberontak--dikaitkan dengan
Korah. Kalau digabung, batu
sandungan sama dengan mendurhaka
dan memberontak untuk MENUNTUT
PANGKAT/KEDUDUKAN seperti Korah,
baik dalam rumah tangga, penggembalaan, maupun antar
penggembalaan--termasuk organisasi--, dengan menghalalkan segala cara
yang tidak sesuai dengan firman Allah.
Dalam rumah tangga
hati-hati, seringkali isteri menjadi kepala dari suami--menuntut
kedudukan. Di dalam penggembalaan dan antar penggembalaan juga
menuntut pangkat. Ini sama dengan beribadah
melayani tetapi tidak sesuai dengan jabatan pelayanan yang Tuhan
percayakan kepada kita. Contoh:
isteri seharusnya menjadi tubuh dan suami kepala, tetapi menuntut
untuk menjadi kepala--tidak sesuai dengan jabatan pelayanan dari
Tuhan; tidak sesuai firman--; dalam penggembalaan, bukan gembala
tetapi menuntut untuk jadi gembala sehingga tidak bisa memberi makan.
Bilangan 16: 10-11, 31-32 16:10.
dan bahwa
engkau diperbolehkan mendekat bersama-sama dengan semua saudaramu
bani Lewi? Dan sekarang mau
pula kamu menuntut pangkat imam lagi? 16:11.
Sebab itu,
engkau ini dengan segenap kumpulanmu, kamu bersepakat melawan TUHAN.
Karena siapakah Harun, sehingga kamu bersungut-sungut
kepadanya?" 16:31.
Baru saja ia
selesai mengucapkan segala perkataan itu, maka terbelahlah tanah yang
di bawah mereka, 16:32.
dan bumi
membuka mulutnya
dan menelan mereka dengan seisi rumahnya dan dengan semua orang yang
ada pada Korah dan dengan segala harta milik mereka.
Kalau
menuntut pangkat/kedudukan, akibatnya:
turun ke dunia orang mati, artinya:
- Mengalami
kemerosotan secara jasmani dan rohani.
Dalam
rumah tangga kalau kedudukan salah, akan terjadi kemerosotan, bukan
naik. Kita harus hati-hati! Kalau bukan gembala tetapi menjadi
gembala, jemaat akan merosot. Mungkin naik, tetapi lama kelamaan
turun, dan tinggal tunggu kehancurannya--seperti menara Babel yang
akhirnya tinggal satu batu dan masih dilemparkan lagi ke dalam laut,
tidak ada bekasnya.
Perhatikan jabatan dari Tuhan! Dalam
rumah tangga, suami sebagai kepala dari isteri dan seterusnya. Dalam
penggembalaan, jabatan gembala, pemain musik harus sungguh-sungguh.
- Mengalami
kematian rohani,
artinya tidak pernah puas, sehingga selalu bersungut, bergosip,
memfitnah sampai menghujat Tuhan--menyalahkan ajaran yang benar, dan
membenarkan yang salah.
- Menuju
kematian kedua,
neraka selamanya.
Inilah
takhta/kedudukan yang menjadi sandungan. Kalau kita menuntut
kedudukan dengan menghalalkan segala cara yang tidak sesuai dengan
firman, ini yang akan menjadi batu sandungan, sehingga mengalami
kemerosotan, kematian rohani, sampai kematian kedua di
neraka.
WANITA Wahyu
18: 21 18:21.
Dan seorang
malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu
sebesar batu kilangan,
lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel,
kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak
akan ditemukan lagi.
Babel=
perempuan Babel= wanita. Matius 18:
6 18:6.
"Tetapi barangsiapa menyesatkan
salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih
baik baginya jika sebuah batu
kilangan diikatkan pada lehernya
lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.
'menyesatkan'=
menyandung. Tadi, batu kilangan menunjuk pada perempuan Babel. Di
sini batu kilangan menunjuk pada dosa sandungan.
Jadi, batu
sandungan adalah batu kilangan yang
dilemparkan ke laut; sama dengan perempuan Babel--dosa Babel yaitu
DOSA MAKAN MINUM DAN KAWIN
MENGAWINKAN.
Ini yang jadi
batu sandungan hari-hari ini. Dosa Babel ini bebas hambatan dan
cepat. Kelihatan baik-baik, tiba-tiba sudah jatuh; tersandung. Kita
harus hati-hati! Dosa makan minum= merokok, mabuk, narkoba.
Hati-hati, kita tidak sadar dibawa ke sana. Dosa kawin
mengawinkan= dosa percabulan dan nikah yang salah. Hati-hati!
"Tadi
saya ingatkan anak saya: Hati-hati, dari kecil bisa menurut, baik,
tetapi setelah masalah jodoh dan pernikahan, berat."
Kalau
masuk dalam dosa Babel, akibatnya:
tenggelam dalam lautan api dan belerang;
binasa selamanya.
Inilah sandungan dari luar. Hati-hati kalau
kita banyak menuntut pangkat/kedudukan sampai tidak sesuai firman,
itu berarti kita sudah tersandung. Kemudian hati-hati dengan dosa
Babel.
HARTA Yehezkiel
7: 19-20 7:19.
Perak mereka
akan dicampakkan ke luar dan emas mereka akan dianggap cemar. Emas
dan peraknya
tidak akan dapat menyelamatkan mereka pada hari kemurkaan TUHAN.
Mereka tidak akan kenyang karenanya dan perut mereka tidak akan
terisi dengannya. Sebab hal itu menjadi
batu sandungan,
yang menjatuhkan mereka ke dalam kesalahan. 7:20.
Mereka
menghiasi dirinya dengan emas dan peraknya dan kepermaian perhiasan
ini membawa mereka dalam kecongkakan. Dari emas dan perak itu mereka
membuat patung-patungnya
yang keji dan dewa-dewanya yang menjijikkan;
oleh sebab itu Aku akan menjadikan emas dan peraknya cemar bagi
mereka.
Emas dan perak=
kekayaan/harta. Emas dan perak jasmani menjadi batu
sandungan jika dibuat menjadi
patung--HARTA MENJADI BERHALA YANG
DISEMBAH, BUKAN MENYEMBAH TUHAN LAGI. Boleh
kaya, tetapi tidak boleh menjadi berhala yang disembah.
Praktik
emas dan perak menjadi berhala yang disembah:
-
Beribadah melayani Tuhan
hanya untuk mencari perkara jasmani--kekayaan.
-
Tidak setia bahkan
meninggalkan ibadah pelayanan karena mengejar perkara jasmani--harta
jasmani.
-
Kikir dan
serakah.
Kikir= tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan
sesama yang membutuhkan. Serakah= merampas milik orang
lain--korupsi, menipu, hutang tidak bayar dan lain-lain--, terutama
mencuri milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus.
Tadi,
kedudukan menjadi batu sandungan terutama kedudukan dalam ibadah
pelayanan dan nikah. Tetapi sekarang kedudukan di dalam kantor juga
diperebutkan dengan cara tidak halal, sehingga berbuat dosa--saling
menyingkirkan dan lain-lain. Jangan ikut-ikut! Kemudian dosa
Babel, dan terakhir harta juga menjadi batu sandungan sampai kikir
dan serakah.
Kisah Rasul 3:
1-6 3:1.
Pada suatu
hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah
Petrus dan Yohanes ke Bait Allah. 3:2.
Di situ ada
seorang laki-laki, yang lumpuh
sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu
diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang
Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait
Allah. 3:3.
Ketika orang
itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia
meminta sedekah. 3:4.
Mereka menatap
dia dan Petrus berkata: "Lihatlah kepada kami." 3:5.
Lalu orang itu
menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka. 3:6.
Tetapi Petrus
berkata: "Emas
dan perak
tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi
nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"
Keadaan
orang yang diikat oleh emas dan perak jasmani--keadaan
gereja hujan awal yang sama dengan keadaan gereja hujan akhir--adalah
terikat pada emas dan perak jasmani; memberhalakan emas dan perak
jasmani, sehingga menjadi batu sandungan. Akibatnya:
lumpuh
secara rohani--cacat cela, tidak sempurna; tidak bisa menyambut
kedatangan Tuhan kedua kali.
Lumpuh secara rohani artinya:
- Tidak
bisa masuk pintu gerbang Bait Allah= tidak
setia sampai meninggalkan ibadah pelayanan kepada Tuhan.
Mulai dari gembala sudah tidak setia dalam ibadah pelayanan--tidak
setia dalam memberi makan sidang jemaat.
Kalau dalam
penggembalaan gembala sudah tidak setia--tidak memberi makan sidang
jemaat--, ini sudah merupakan kelumpuhan total, dan jemaat juga
total sekalipun secara jasmani hebat. Bertemu dengan
Petrus--gambaran dari hamba Tuhan--yang diharapkan bukan firman,
tetapi emas dan perak jasmani; terserah mau ada firman atau apa,
siapa yang mengajar, ajarannya palsu atau apa, terserah, yang
penting emas dan perak jasmani. Inilah kelumpuhan yang menimpa
gereja Tuhan.
- Hidupnya
tidak indah.
- Meminta-minta--'meminta
sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah'--=
- Menjadi
beban bagi orang lain.
Hati-hati!
Di dalam rumah tangga, kalau anak jadi beban bagi orang tua, itu
sudah lumpuh rohani. Begitu juga kalau suami atau isteri menjadi
beban, gembala jadi beban bagi sidang jemaat.
- Kikir
dan serakah;
tidak bisa memberi.
- Orang
lumpuh ini ada di tempat tidur/tilam= jatuh
bangun dalam dosa kenajisan,
dan terjadi kehancuran nikah dan buah nikah.
Dosa
kenajisan--makan minum dan kawin mengawinkan--sudah biasa dalam
gereja, tidak ada tegoran dan lain-lain. Kalau masih ditegor firman,
bersyukur, berarti masih mau disembuhkan/dibangkitkan dari
kelumpuhan. Tetapi kalau tidak ada tegoran firman, akan terus lumpuh
seumur hidupnya dan ketinggalan saat Tuhan datang kembali.
- Tidak
bisa masuk pintu sorga,
tetapi tenggelam di dalam lautan api dan belerang. Masuk pintu
ibadah saja tidak bisa--tidak mau beribadah--apalagi masuk pintu
sorga, tidak mungkin bisa.
Ini
yang terjadi di akhir zaman: sandungan lewat takhta/kedudukan,
wanita, dan harta.
Kaya secara jasmani, bagus, kita berdoa
supaya diberkati, tetapi jangan sampai tidak seimbang dengan yang
rohani. Kalau timbangannya hanya emas dan perak jasmani, bahaya, akan
lumpuh. Oleh sebab itu, supaya tidak tersandung dengan emas dan
perak jasmani--kekayaan jasmani--, kita
harus mengejar emas dan perak rohani--kekayaan
rohani--, yaitu:
-
1
Petrus 1: 18-19
1:18.
Sebab
kamu tahu, bahwa kamu
telah ditebus
dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu
itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak
atau emas, 1:19.
melainkan
dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah
anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Pengertian
pertama emas dan perak rohani: penebusan
oleh darah Yesus;
kelepasan dari dosa oleh darah Yesus.
Jangan sampai kita
mencari emas dan perak jasmani sampai berbuat dosa! Salah! Kita
harus mengalami penebusan oleh darah Yesus. Emas dan perak jasmani
datang, tidak apa-apa, asalkan dosa pergi. Jangan sampai emas dan
perak jasmani datang, tetapi dosa juga datang--berbuat dosa untuk
mendapatkan yang jasmani. Itu yang menjadi batu sandungan.
1
Yohanes 1: 7, 9 1:7.
Tetapi
jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam
terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan
darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan
kita dari pada segala dosa. 1:9.
Jika
kita mengaku
dosa kita,
maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala
dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Proses
penebusan oleh darah Yesus--kelepasan dari dosa--: oleh dorongan
pedang firman kita bisa menyadari dosa-dosa kita, menyesali dan
mengakuinya kepada Tuhan dan sesama, termasuk dosa warisan. Kalau
tidak ada pedang firman, kita tidak akan tahu dosa kita.
Dosa
warisan adalah tidak
taat
(mulai dari peristiwa Adam dan Hawa di taman Eden)--tadi di dalam 1
Petrus 1: 18: 'yang
kamu warisi
dari nenek moyangmu'.
Kita harus bisa terlepas. Tidak taat sama dengan dosa
bertenung/penyembahan berhala--pada peristiwa Saul saat ia tidak
taat, Samuel berkata: Sebab
pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah
sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah
menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai
raja.
Dosa
warisan juga termasuk adat
istiadat yang tidak sesuai dengan firman.
Kita harus waspada hari-hari ini. Matius
15: 3 15:3.
Tetapi
jawab Yesus kepada mereka: "Mengapa kamupun melanggar
perintah Allah demi adat istiadat
nenek moyangmu?
Demi
adat istiadat kita seringkali melanggar firman Allah. Sebenarnya
adat istiadat mengatur sopan santun kita saat bertemu orang lain.
Tetapi banyak kali adat istiadat mau mengatur soal keselamatan.
Kalau keselamatan bergantung pada adat istiadat, lalu kita yang
sudah mengerti firman mengikuti itu, di mana Yesus waktu itu? Ini
tanda tidak ada penebusan. Mari,
akui semua,
baik dosa warisan--tidak taat dan dosa adat istiadat--maupun dosa
sendiri lewat perkataan, perbuatan, sampai puncaknya dosa (dosa
makan minum dan kawin mengawinkan), sehingga darah
Yesus aktif untuk dua hal:
- Mengampuni
dosa kita;
menghapus dan menutupi dosa kita sampai tidak ada bekasnya lagi.
-
Menyucikan
kita
dari segala dosa--mencabut akar-akar dosa, supaya kita tidak
berbuat dosa lagi; kita mengalami kelepasan dari dosa.
1
Yohanes 1: 9 1:9.
Jika
kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia
akan mengampuni
segala dosa kita dan menyucikan
kita dari segala kejahatan.
Saat
itu Tuhan melihat kita seperti tidak pernah berbuat dosa itu; Tuhan
tidak bisa menuntut dosa kita, setan
tidak bisa menuduh kita, dan hati
nurani
tidak bisa menuduh kita. Inilah penebusan yang lebih mahal dari
emas dan perak jasmani.
Kalau hati nurani tidak menuduh
kita, maka kita juga tidak mau menuduh orang lain.
Hasil
dari penebusan:
- Kita
mengalami damai
sejahtera,
semua menjadi enak dan ringan.
-
Kita
bisa hidup
dalam kebenaran,
dan menjadi senjata
kebenaran,
yaitu hamba/pelayan Tuhan yang beribadah melayani Tuhan dalam
kebenaran, sesuai dengan firman; kita benar-benar bebas dari
maut.
Amsal
11: 4 11:4.
Pada
hari kemurkaan harta tidak berguna, tetapi kebenaran
melepaskan orang dari maut.
Punya
harta jasmani, boleh, tetapi ingat, pada zaman antikris berkuasa
sampai kedatangan Tuhan, itu semua tidak bisa menjamin kita--ada
batas waktunya. Karena itu sangat rugi kalau kita hanya mengejar
emas dan perak jasmani sampai tersandung dalam dosa.
Sebaliknya,
kalau hidup dalam kebenaran, kita akan terbebas dari maut, itulah
hukuman Allah dan neraka, malah kita
diberkati oleh Tuhan
untuk menjadi berkat bagi orang lain. Amsal
10: 2-3 10:2.
Harta
benda yang diperoleh dengan kefasikan tidak berguna, tetapi
kebenaran
menyelamatkan orang dari maut. 10:3.
TUHAN
tidak membiarkan orang benar menderita kelaparan,
tetapi keinginan orang fasik ditolak-Nya.
'Harta
benda yang diperoleh dengan kefasikan tidak berguna'=
tidak ada gunanya kita mendapatkan harta jasmani sampai menipu dan
sebagainya.
Hari-hari
ini jangan sampai tersandung dengan tiga hal di atas:
takhta/kedudukan, wanita, dan harta--semua berasal dari Tuhan, Dia
sudah mengatur semua, kita tinggal mengikuti saja--:
- Takhta.
Di
dalam nikah perhatikan kedudukan masing-masing. Demikian juga dalam
penggembalaan dan antar penggembalaan. Jangan sampai mengejar
sesuatu sampai menghalalkan segala cara, itu sama dengan menggali
lubang sendiri dan dia akan jatuh ke dalamnya. Jasmani dan
rohaninya semakin merosot. Kalau hamba Tuhan, pelayanan semakin
merosot sampai ke dunia orang mati--seperti Korah; mati rohani,
bersungut, sampai binasa.
- Wanita=
dosa Babel.
Hati-hati! Kita saling mendoakan hari-hari ini.
Bergaul, tahu-tahu sudah ikut merokok. Masa-masa perkenalan,
pacaran harus lebih sungguh-sungguh lagi karena dosa Babel
mengincar kita.
- Harta=
emas dan perak jasmani.
Supaya tidak tersandung oleh harta
benda, kita harus mencari emas dan perak yang rohani yaitu
penebusan; kelepasan dari dosa--hidup benar. semakin diberkati
justru semakin terlepas dari dosa dan hidup dalam kebenaran. Kita
bebas dari maut dan diberkati oleh Tuhan untuk menjadi berkat bagi
orang lain.
Hati-hati!
Begitu jauh dari Tuhan--sedikit saja tidak setia--,
sandungan-sandungan ini akan mulai masuk. Bahaya!
-
Amsal
3: 13-14
3:13.
Berbahagialah
orang yang mendapat hikmat,
orang yang memperoleh kepandaian, 3:14.
karena
keuntungannya melebihi keuntungan perak,
dan hasilnya melebihi emas.
Pengertian
kedua emas dan perak rohani: hikmat
kebijaksanaan dari sorga.
Proses
untuk mendapatkan hikmat dari sorga:
- Roh
Kudus menolong kita untuk mendengar firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus--mendengar
dengan sungguh-sungguh, dan dengan suatu kebutuhan.
- Roh
Kudus menolong kita untuk mengerti
firman pengajaran yang benar.
- Roh
Kudus menolong kita untuk percaya
firman sehingga firman menjadi iman di dalam hati.
- Roh
Kudus menolong kita untuk mempraktikkan
firman, sehingga firman
menjadi hikmat dari sorga--emas
dan perak rohani.
Ingat
firman Allah pada ibadah tutup buka tahun! Tujuh malaikat dengan
tujuh sangkakala sudah siap meniup sangkakalanya. Persiapan kita
adalah memperhatikan firman pengajaran yang benar--bunyi
sangkakala. Perhatian kepada pekerjaan, rumah tangga, kesehatan,
dan sekolah, bagus, tetapi harus memuncak sampai memperhatikan bunyi
sangkakala. Perhatikan
cara mendengar firman!
Lukas
8: 18 8:18.
Karena
itu, perhatikanlah
cara kamu mendengar.
Karena siapa yang mempunyai,
kepadanya akan diberi,
tetapi siapa yang tidak
mempunyai,
dari padanya akan diambil,
juga apa yang ia anggap ada padanya."
Perhatikan
cara mendengar, artinya:
- Perhatikan
dulu apa
yang didengar! Yang didengar harus firman pengajaran yang benar.
kalau dicampur-campur, itu sudah ragi, bahaya.
Pelajaran tentang
iman, pertobatan, penggembalaan, sampai kesempurnaan--dari pintu
gerbang sampai tabut perjanjian--harus sesuai dengan
firman.
Ruangan maha suci adalah pelajaran tentang Mempelai
Pria dan mempelai wanita--tentang nikah. Jangan sampai nikah
jasmani kita salah. Kalau nikah jasmani salah, tidak mungkin
mencapai nikah rohani--semua memuncak pada nikah. Karena itu,
kaum muda harus hati-hati. Dari kecil ikut orang tuanya, terakhir
gugur di tabut perjanjian--nikah jasmani gugur--, akibatnya tidak
mungkin mencapai nikah rohani.
Kami hamba Tuhan juga begitu.
Bagus semua, tetapi tidak tegas soal nikah karena sungkan dan
sebagainya. Akibatnya: salah semua, tidak bisa mencapai puncak.
Tidak bisa! Semua harus sesuai dengan firman, tidak boleh berubah!
- Kemudian
perhatikan cara
mendengar, yaitu dalam urapan Roh Kudus sehingga kita bisa
sungguh-sungguh sampai bisa mempraktikkan firman.
- Terakhir,
perhatikan waktu-waktu
untuk makan firman. Sebisa mungkin kita harus hadir.
"Saya
ingat perkataan yang disampaikan oleh Pdt Totaijs (alm.): Saat-saat
makan firman semacam ini, tidak ada kata 'maaf'. Itu yang saya
catat di hati."
Saat-saat
kita mendengar firman adalah saat-saat yang menentukan nasib masa
depan kita.
Kalau sikap kita negatif
terhadap pemberitaan firman Allah, apa yang ada pada kita akan
diambil, artinya iman diambil, sehingga hilang keselamatan. Tetapi
kalau sungguh-sungguh,
iman akan ditambah dengan hikmat dari sorga.
Sungguh-sungguh!
Kegunaan
hikmat sorga:
menentukan
keberhasilan kita
di tengah krisis dunia. Pengkhotbah
10: 10 10:10.
Jika
besi menjadi tumpul dan tidak diasah, maka orang harus memperbesar
tenaga, tetapi yang
terpenting untuk berhasil adalah hikmat.
Di
dalam dunia, manusia memperbesar tenaga untuk menghadapi krisis.
Silakan, itu usaha kita, tetapi jangan sampai tidak bisa beribadah.
Bahaya! Kita berusaha, tetapi hikmat dari sorga yang menentukan
keberhasilan kita di tengah krisis dunia.
Inilah sandungan
dari luar: tiga 'TA':
- Takhta/kedudukan.
Jangan menuntut yang tidak benar sampai menghalalkan segala cara,
supaya semuanya jangan merosot sampai mati rohani--bersungut,
memfitnah, bahkan menghujat Tuhan.
- Wanita=
dosa Babel. Jangan bilang: kuat,
tidak ada apa-apa.
Kalau sudah bilang: tidak
ada apa-apa.
Semakin keras berkata: tidak
ada apa-apa,
itu berarti sudah apa-apa, sudah terjadi sesuatu; dosa Babel sudah
masuk. Bahaya!
- Harta=
emas dan perak jasmani. Boleh punya kekayaan, tetapi harus
diimbangi dengan emas dan perak secara rohani:
- Penebusan.
Tetap jaga kebenaran! Kalau sudah benar, Tuhan akan memberkati.
- Hikmat
dari sorga--praktik firman--. Ini yang menentukan semuanya.
-
Kisah
Rasul 3: 6-8
3:6.
Tetapi
Petrus berkata: "Emas
dan perak
tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi
nama Yesus
Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!" 3:7.
Lalu
ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri.
Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu. 3:8.
Ia
melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke
dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji
Allah.
Pengertian
ketiga emas dan perak rohani: kuasa
nama Yesus--dikaitkan
dengan menyeru nama Yesus. Hari-hari ini kita
harus banyak menyembah Tuhan;
berseru dan berserah kepada-Nya.
Hasilnya:
- Orang
lumpuh sejak lahir bisa berjalan= kuasa
kelahiran baru/kuasa pembaharuan
dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus--mujizat
terbesar.
Dari dulu hidup kita tidak bisa berubah, sebut nama
Yesus!
Pembaharuan apa? Menjadi emas dan perak.
-
Perak=
jujur.
Tidak boleh ada 'TA' keempat, yaitu dusTA.
Amsal
10: 20 10:20.
Lidah
orang benar seperti perak
pilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya.
Kalau
ada tiga 'TA', pasti ada dusta. Tetapi kalau tidak ada tiga 'TA'
pasti jujur; tidak ada 'TA' keempat. Selama ada dusTA, pasti
tersandung; salah satu dari tiga 'TA' pasti ada, entah satu 'TA'
atau ketiga-tiganya.
Kita harus jujur hari-hari ini. Jangan
sembunyi-sembunyi.
- Emas=
tabiat ilahi yaitu taat
dengar-dengaran
sampai daging tidak bersuara--Yesus taat sampai mati di kayu
salib.
Kalau tidak jujur, tidak akan bisa taat; kalau jujur,
baru bisa taat.
- Mujizat
jasmani juga terjadi: kuasa
kesembuhan--lumpuh
bisa berjalan--; kuasa untuk menghapus segala kemustahilan; kuasa
pertolongan Tuhan.
Malam ini bebaskan semua dari tiga 'TA'!
Buktinya adalah tidak ada dusta--jujur dan taat. Kita bisa menyeru
nama Yesus, dan kita mengalami kuasa kesembuhan, kuasa pertolongan
Tuhan, dan kuasa untuk menghapus segala kemustahilan. Mari menyeru
nama Yesus!
- Dari
lumpuh bisa berjalan= kuasa
pengangkatan;
semua berhasil dan indah pada waktunya.
Pengangkatan dari
tilam--orang lumpuh tidur di tilam--= pemulihan
dari kehancuran nikah dan buah nikah.
Sebut nama Yesus
setiap saat! Dia pencipta nikah, Dia mampu untuk memperbaiki nikah
dan buah nikah kita dengan cara-Nya sendiri. Serahkan kepada
Tuhan!
- Jujur
dan taat sama dengan kembali ke Firdaus. Artinya: mulai
sekarang kita bersuasana Firdaus.
Begitu tidak taat, suasana Firdaus hilang.
Adam dan Hawa tidak
taat--memakan buah yang dilarang Tuhan--, belum diusir, masih
ditanya dulu oleh Tuhan, tetapi mereka tidak jujur, sehingga diusir
dari Firdaus. Kalau Adam dan Hawa jujur, mereka masih bisa kembali
taat dan tetap di Firdaus.
Saat ditanya oleh Tuhan, Adam
menjawab: Perempuan
yang Kautempatkan
di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka
kumakan--Adam
menyalahkan perempuan, bahkan menyalahkan Tuhan karena Dia yang
memberikan Hawa kepada Adam. Waktu pertama diberi isteri, memuji
Tuhan. Jangan begitu! Ini adalah orang egois. Kita menikah
awal-awal senang, kemudian berkata ini itu yang tidak baik. Jangan
begitu! Hadapi semua dengan kejujuran dan ketaatan, dan nikah itu
akan dipulihkan Tuhan.
Malam
ini kalau kita mau jujur dan taat, kita bisa kembali ke suasana
Firdaus--penjahatpun yang disalib di sebelah Yesus bisa kembali ke
Firdaus karena ia jujur mengaku dan taat. Mungkin kita sudah
kehilangan suasana Firdaus--kebahagiaan dan lain-lain--, kembali
jujur dan taat. Serukan nama Yesus! Ada kuasa dan mujizat Tuhan
menolong kita.
- Kalau
Yesus datang kembali, saat bunyi sangkakala terakhir kita akan
diubahkan menjadi
sempurna
seperti Dia, tidak salah dalam perkataan, kita menyambut
kedatangan-Nya dengan sorak sorai: Haleluya.
Kita masuk Firdaus, kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan
datang), sampai Yerusalem baru.
Dalam
keadaan apa saja, sebut nama Yesus malam ini. Dia akan menolong kita.
Menghadapi jalan buntu, kehancuran, kemustahilan dan lain-lain,
keadaan apa saja secara jasmani dan rohani, sebut nama Yesus. Dia
akan menolong kita semua. Yang sudah berhasil juga sebut nama
Yesus. Kalau tidak ada yang mau tahu, kesempatan bersama Yesus
seorang diri seperti penjahat di sebelah Yesus.
Apapun keadaan
kita, saat bisa menyebut nama Yesus, ada kuasa dari nama-Nya sesuai
dengan yang kita butuhkan malam ini. Percaya, Dia tidak jauh dari
kita. Tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Semua yang hancur sudah
ditanggung Tuhan di kayu salib, dan Dia akan memberikan Firdaus
kepada kita.
Tuhan memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|