Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - Hotel Tunjungan Surabaya

Kita kembali kepada tema kita yaitu ‘kuasa Darah Anak Domba Paskah’ (Keluaran 12: 21-23). Dalam perjanjian lama, bangsa Israel menyembelih anak domba paskah dalam wujud binatang dan memberikan tanda darah anak domba paskah kepintu-pintu rumah mereka, sehingga mereka terlepas dari tulah kematian anak sulung (terlepas dari maut). Sedangkan pada rumah-rumah-rumah orang Mesir (dari rakyat jelata sampai firaun yang hebat, kaya, luar biasa) mengalami tulah kematian anak sulung (tanda maut), sebab tidak memiliki tanda darah.

Dari sini kita mempelajari, bahwa kuasa Darah Anak Domba Paskah lebih dari apapun di dunia ; lebih dari ijasah, kepandaian, kekayaan, kedudukan. Jangan bangga jika kita memiliki semuanya, sebab tanpa Darah Anak Domba Paskah kita hanya senasib dengan firaun yang tidak berdaya apa-apa. Demikian juga kita yang mungkin dalam kekurangan, tidak memiliki ijasah dll (maaf saya tidak bermaksud menghina), jangan pesimis, sebab selama kita memiliki tanda Darah Anak Domba Paskah, maka TUHAN memakai kita, TUHAN sanggup untuk menolong dan memberkati kehidupan kita. Biarlah oleh-oleh terbesar adalah kuasa Darah Anak Domba Paskah. Letakkan ini di pintu hati kita, di gereja kita masing-masing, di rumah tangga dan TUHAN akan bekerja sampai terjadi mujizat-mujizat. Semoga kita dapat mengerti.

Dalam perjanjian baru, kuasa Darah Anak Domba Paskah kita pelajari dalam
Wahyu 1: 5, 6,
5. dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya--
6. dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, --bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.

Ay 5 => YESUS Yang sudah mati di kayu salib bagaikan Anak Domba Paskah Yang disembelih sudah melepaskan kita dari dosa-dosa dengan Darah-Nya.

Ay 6 => kita menjadi imam dan raja sampai selama-lamanya.

Dalam pembacaan ayat ini (perjanjian baru), darah anak domba paskah = Darah YESUS. Jadi bukan binatang lagi yang disembelih, tetapi YESUS Yang harus mati di kayu salib.

Dalam Wahyu 1: 5, 6, Darah YESUS bekerja dengan kuasa yang dobel yaitu

  1. Ay 5, kuasa Darah YESUS sanggup untuk melepaskan kita dari dosa-dosa, sampai puncaknya dosa (dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan), sehingga kita dapat hidup benar dan hidup suci. Kalau sudah lepas dari dosa sampai puncaknya dosa, hidup benar dan hidup suci = ada tanda Darah YESUS.

    Di dunia ini seperti kekayaan, kepandaian, tidak ada yang dapat melepaskan kita dari dosa. Termasuk rohaniawan, hamba TUHAN, rasul, nabi, guru, tidak ada yang dapat melepaskan kita dari dosa. Melepaskan dosanya sendiri saja tidak bisa, sebab semua manusia sudah berdosa. Hanya YESUS Satu-Satunya Manusia Yang tidak berdosa dan harus mati di kayu salib, sehingga Darah-Nya sanggup melepaskan kita dari dosa sampai puncaknya dosa.


  2. Ay 6, kuasa Darah YESUS sanggup untuk mengangkat kita menjadi imam-imam dan raja-raja.
    Imam dan raja artinya:


    • seorang yang benar dan suci = seorang yang memangku jabatan pelayanan. Saya selalu mengatakan, imam dan raja itu bukanlah seorang yang pandai, bodoh, kaya, miskin. Jika demikian, maka TUHAN tidak adil. Kalau kita sudah suci, maka tidak ada alasan bagi TUHAN untuk tidak memakai kita atau tidak memberikan jabatan bagi kita. Kalau kita hanya pandai, bodoh, belum tentu dipakai TUHAN. Tetapi kalau sudah suci, TUHAN harus memakai kita.

      Efesus 4: 11,12,
      11. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
      12. untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

      Ay 11 => macam jabatan pelayanan. Terdapat lima jabatan pokok, tetapi bisa dijabarkan lagi, seperti pemain music dsbnya.
      Ay 12 => ‘untuk memperlengkapi orang-orang kudus’ => untuk memperlengkapi orang suci, bukan orang pandai, bodoh, kaya, miskin.

      Jadi imam dan raja adalah seorang yang memangku jabatan pelayanan (hamba TUHAN atau pelayan TUHAN).


    • seorang yang beribadah dan melayani TUHAN dalam pembangunan Tubuh Kristus (Efesus 4: 12), sesuai dengan jabatan pelayanan yang TUHAN berikan. Semoga kita dapat mengerti.

      Dalam Wahyu 1: 6 ‘--bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin’ Jadi kuasa Darah YESUS itu bekerja untuk selama-lamanya. Sekali Dia mengangkat kita untuk menjadi imam dan raja, maka selama-lamanya kita harus menjadi imam dan raja. Semua kedudukan atau jabatan di dunia ini ada masa pensiun (batas waktu bekerja), bahkan presiden pun juga pensiun. Hanya satu yang tidak ada masa pensiunnya yaitu menjadi hamba TUHAN, pelayan TUHAN. ‘sampai selama-lamanya’ artinya:


      1. sampai garis akhir: melayani TUHAN sampai meninggal dunia atau sampai TUHAN YESUS datang kembali ke dua kali.
      2. sampai di surga kita akan tetap melayani TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

Apa arti dari pembangunan Tubuh Kristus? Praktik pelayanan pembangunan Tubuh Kristus adalah persekutuan Tubuh Kristus yang benar:

  • mulai di dalam nikah rumah tangga harus benar. Misalnya: kaum muda nikahnya salah (menikah dengan yang tidak satu iman). Kalau nikahnya tidak benar, maka tidak akan menuju pembangunan Tubuh Kristus. Seumpama tangan saya berada di kaki dan kaki berada di kepala, mungkin sepertinya bersekutu semuanya, tetapi kalau tidak benar, apa gunanya? Menikah tetapi tidak benar, apa gunanya? Ini tidak ada gunanya, bahkan binasa waktu kedatangan TUHAN, sebab tidak mengarah kepada pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.


  • dalam penggembalaan juga harus benar. Jadi jangan tersinggung kalau disebutkan yang benar. Bukan berarti disini saja yang benar, tidak! Kita harus waspada, sebab ada penggembalaan yang tidak benar (ada gembala pandir, gembala pedagang).


  • dalam antar penggembalaan (seperti yang kita lakukan saat ini) juga harus benar. Jangan ikut persekutuan yang tidak benar!
  • sampai nanti mencapai persekutuan Tubuh Kristus yang benar internasional yaitu Israel dengan kafir menjadi satu tubuh yang sempurna, menjadi Mempelai Wanita yang siap untuk menyambut kedatangan TUHAN YESUS yang ke dua kali di awan-awan yang permai.

Maaf, saya hanya memberikan penjelasan. Seumpama setengah-setengah (tidak laki-laki dan tidak perempuan), lalu kita menganggap sama saja. Coba saja menikah, maka akan sengsara seumur hidup. Dalam penggembalaan juga demikian, kalau menganggap semua sama saja, maka akan sengsara (seperti kaki diletakkan di kepala). Dalam fellow-ship semacam ini, dianggap sama saja, benar atau tidak benar, sama saja, nanti kita akan sengsara dan tidak menuju pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Semoga kita dapat mengerti.

Persekutuan Tubuh Kristus yang benar digambarkan dalam dua hal:

  1. Dalam Yohanes 15, persekutuan carang dengan carang yang melekat pada Pokok Anggur Yang Benar. Kalau persekutuan carang dengan carang tetapi tidak ada Pokok Anggur Yang Benar, berarti sudah jatuh dari Pokok dan berada di tempat sampah untuk di bakar. Mulai dari dalam nikah, persekutuan carang dengan carang harus ada Pokok Yang Benar/pengajaran yang benar/Pribadi YESUS, maka akan berbuah manis.

    Kita tidak akan sia-sia menikah, tergembala, berfellow-ship, sebab sewaktu-waktu akan berbuah manis. Mungkin sekarang kita mengalami pahit dalam pelayanan => ‘oom, saya makan, tidak makan’ Tetapi kalau persekutuannya benar (carang dengan carang yang melekat pada Pokok Anggur Yang Benar), maka cepat atau lambat pasti berbuah manis = menghasilkan air anggur yang manis untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba. Dalam nikah itu harus ada air anggur (pernikahan dari Israel harus ada air anggur). Itulah mengapa persekutuan ini digambarkan sebagai carang dengan carang tetapi dimulai dengan ‘Akulah Pokok Anggur Yang Benar’. Jadi supaya berbuah manis, bukan untuk disiksa dll.

    Kita harus mencari Pokoknya terlebih dahulu, supaya berbuah manis. Ini harus menjadi keyakinan kita. Saya sudah merasakan manisnya bersekutu dalam pengajaran yang benar, kalau dianggap sombong saya minta ampun. Dulu waktu jaman bpk pdt In Juwono, saya hanya digembalakan (dulu saya sebagai guru sekolah Minggu dan zangkoor). Setelah itu saya digembalakan oleh bpk pdt Pong dan saya menjadi murid Lempin-El sampai menjadi hamba TUHAN. Saya merasakan betapa manisnya berfellow-ship, hari Jumat saya datang (waktu itu beliau membahas kitab Wahyu dan saya membahas kitab Matius), tetapi saya sudah tahu hari Minggu mau berkhtobah tentang apa. Sudah terbuka kunci-kunci, kalau ada Pokok. Ketika beliau meninggal dunia, saya harus berpuasa seminggu dua kali untuk member makan sidang jemaat, sebab saya merasa tidak mampu. Semoga kita dapat mengerti.

    Betapa manisnya kalau kita berada persekutuan yang benar, tetapi betapa pahitnya kalau kita berada dalam persekutuan yang tidak benar. Dalam nikah yang tidak benar, fellow-ship yang tidak benar, mungkin kelihatan tertawa-tawa, tetapi sebenarnya menuju kepahitan dan tidak ada yang manis.


  2. Lukas 13: 34, Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.

    Ay 34 => ‘Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu’ => berkali-kali usaha dari TUHAN.

    Jadi ini sederhana sekali, kita belajar persekutuan yang benar tidak perlu harus mencari gelar yang tinggi. Kita belajar kepada carang yang melekat kepada Pokok. Yang kedua, kita belajar pada persekutuan anak-anak ayam dibawah sayap induknya. Saya dulu orang desa, setiap hari melihat hal ini. Ini sederhana sekali, kita tinggal mau atau tidak! Tinggal keras atau lembut! Kalau keras, tidak mau terus menerus, akhirnya tidak bisa lagi. Kalau persekutuan digambarkan dengan zat kimia dll, saya tidak mengerti. Tetapi ini digambarkan sebagai anak ayam berkumpul di bawah sayap induknya, seperti carang melekat pada Pokok, semuanya pasti bisa mengerti, apalagi yang dari desa, pasti sangat mengerti. Semoga kita dapat mengerti.

    Mengapa diibaratkan anak ayam dibawah naungan sayap induknya? supaya mendapatkan naungan. Jadi kita mengkuti fellow-ship semacam ini, setelah pulang lalu tertawa-tawa atau mengatakan => ‘ongkosnya tidak cukup dll’, bukan begitu! Tetapi setelah pulang ada buah manis, ada naungan, sebab kita tidak berdaya. Atau sebaliknya, setelah pulang mendapatkan sepeda motor. Mungkin mendapatkan sepeda motor, tetapi tidak ada naungan dan sebentar lagi sepeda motornya dijual. Ini tidak berguna, tidak manis, tetapi pahit.

Kesimpulannya, yang harus diperhatikan dalam persekutuan yang benar adalah

  • Pokok yang benar.
  • Induk yang benar.

Induk yang benar itulah Pribadi YESUS, bukan Widjaja (kalau dalam organisasi bukan ketua umum, bukan sekretaris). Semua ranting, yang menjadi Pokok adalah Pribadi YESUS = Firman pengajaran yang benar (‘logos yang sudah lahir menjadi Manusia’). Semoga kita dapat mengerti.

Yang harus diperhatikan adalah Pokok dan Induk yang benar, itulah Pribadi YESUS. Misalnya:

  • mau menikah jangan melihat siapa-siapa, tetapi lihatlah Pribadi YESUS (pengajaran yang benar).
  • mau tergembala bukan melihat gereja pakai AC atau tidak, gerejanya panas atau dingin, pendetanya dari suku ini, bukan! Tetapi lihatlah Pribadi YESUS.
  • mau ikut fellow-ship semacam ini bukan melihat pribadinya, bukan! tetapi lihatlah Pribadi YESUS, sampai kita nanti sempurna dan bersama dengan TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

Tadi dalam Lukas 3: 34 ‘Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu’, istilah berkali-kali = merupakan kerinduan dan kehendak TUHAN untuk membawa kita kepada persekutuan yang benar (nikah, penggembalaan, fellow-ship yang benar), supaya Dia dapat menaungi kita dengan sayap-Nya. Jadi yang rindu adalah TUHAN. Kita sebagai anak ayam terpencar, tercerai berai, dalam keadaan bahaya (ada elang diatas, ada ular). Inilah luar biasanya TUHAN! Hanya orang keras hati yang tidak mau dinaungi oleh TUHAN. Seringkali kita memilih yang lainnya, bukan salah TUHAN kalau kita sampai disambar elang atau dipatuk ular, sebab TUHAN sudah berkali-kali, tinggal kita mau atau tidak! Semoga kita dapat mengerti.

Waspada, jangan keras hati dan jangan menolak undangan TUHAN, sebab sewaktu-waktu kita tidak dapat lagi mendapatkan naungan. Bpk pdt Totaijs berkata => ‘kalau karet ditarik terus akan putus’, artinya satu waktu tidak ada lagi perpanjangan sabar TUHAN, tidak ada lagi kesempatan untuk dapat menghasilkan air anggur yang manis, tidak ada lagi kesempatan untuk mengalami naungan sayap, ini juga berarti kebinasaan untuk selama-lamanya. Sementara TUHAN menawarkan naungan-Nya (sampai berkali-kali), ternyata banyak sikap yang tidak mau.

Mengapa banyak yang menolak naungan sayap TUHAN (menolak ajakan atau undangan TUHAN untuk masuk dalam persekutuan yang benar)? maaf istilah hari ini banyak menggunakan kata ‘lupa’.

Jawabannya adalah karena lupa:

  1. Lupa diri. Apa yang dimaksud dengan lupa diri? Gereja TUHAN (anak TUHAN), hamba TUHAN, pelayan TUHAN lupa diri, bahwa sehebat apapun hidup di dunia, tetapi hanyalah seperti anak ayam (apalagi anak ayam yang baru menetas). Sehebat apapun hidupnya, tetapi tidak berdaya apa-apa dan membutuhkan induk. Seperti ayat dalam alkitab ‘aku akan merombak lumbungku ..’ ini gambaran orang yang kaya dan berhasil. Tetapi tanpa induk, TUHAN berfirman => ‘malam ini engkau mati’ Jadi tanpa induk tidak ada artinya. Lupa diri bahwa dia adalah anak ayam yang baru menetas (tidak berdaya), praktiknya adalah penyakit “merasa” ; merasa mampu, merasa kaya, merasa pandai, merasa kuat, merasa benar, merasa dipakai oleh TUHAN.

    Contoh di dalam alkitab:


    • merasa dipakai oleh TUHAN: ‘aku bernubuat, aku mengusir setan, aku mengadakan mujizat’, tetapi TUHAN mengatakan => ‘enyahlah engkau’.
    • seperti jemaat Laodikia ‘aku kaya, aku tidak kekurangan’ tetapi TUHAN mengatakan => ‘engkau miskin, buta, telanjang


    Kalau sudah terkena penyakit “merasa”, maka keadaan rohaninya seperti jemaat Laodikia yaitu suam-suam kuku.

    Wahyu 3: 16, 17,
    16. Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
    17. Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,

    Penyakit “merasa” (lupa diri) itu juga semacam mabuk. Saya sering menerangkan hal ini kepada jemaat. Orang yang mabuk tidur di selokan, tetapi dia katakan => “kami senang berada di istana raja” (kami di surga, padahal sebenarnya berada di neraka). Itulah penyakit “merasa” (mabuk).

    Apapun kondisi kita, kita harus tetap ingat ‘saya adalah anak ayam yang baru menetas dan tidak berdaya apa-apa’. Tetapi kalau sudah terkena penyakit “merasa”, maka keadaan rohaninya langsung seperti jemaat Laodikia yaitu suam-suam kuku (kekurangan rohani ditutupi dengan yang jasmani).

    Suam-suam kuku berarti:


    • tidak dingin, tidak panas. Tidak dingin = tidak sejuk, tidak damai sejahtera (ada iri, dendam). Tidak panas = tidak setia berkobar-kobar lagi. Contohnya: hanya terus menonjolkan yang jasmani, tetapi sebenarnya dia sudah malas (gembala sudah malas berkhotbah, zangkoor malas latihan). Kalau sudah tidak dingin (tidak damai, iri, dendam, benci), tidak setia (tidak berkobar-kobar lagi), maka pasti tidak puas. Ada rasa tidak puas dari hati, lalu dilontarkan ke mulut, sehingga perkatannya seperti muntah belaka (perkataan sia-sia). Contohnya:


      1. kalau ada perkataan sia-sia dalam rumah tangga, saat dia berbicara, maka semua anaknya lari (seperti dimuntahi).
      2. kalau di mimbar ada perkataan sia-sia, maka jemaat bisa lari semuanya. Kalau jemaat lari, malah dikatakan => ‘mereka adalah pemberontak-pemberontak’, kita jangan berkata seperti itu. Padahal hamba TUHANnya lah yang salah, dia tidak berkhotbah, tetapi sedang muntah. Kalau ada orang yang lagi muntah, tidak ada yang mau mendekat. Saya pun tidak kuat, jangankan menerima, melihat saja saya tidak kuat. Ada dua kali peristiwa tentang muntah (jasmani). Waktu jaman bpk pdt Pong, kami ke tanah Toraja. Pada jaman dulu jalannya masih susah dan bus nya juga kurang enak, akhirnya banyak yang muntah. Biasanya saya melihat saja tidak kuat, tetapi saat itu saya bisa menolong dari depan ke belakang, inilah kekuatan dari TUHAN. Yang kedua, waktu gembala sekaligus mertua saya ‘aanval vertigo/terkena serangan penyakit vertigo satu kali. Mungkin saudara ada yang ingat, dulu kebaktian paskahnya masih di hotel Westin. Waktu itu ada dua kamar, lalu saya diberi kamar dan jam tiga saya dibangunkan. Saya melihat beliau mau muntah, tetapi tidak ada apa-apa, dan saya terima begitu saja, biasanya melihat saja saya tidak kuat. Itu sebabnya kita harus menjaga perkataan kita! Kalau ada perkataan sia-sia, jemaat yang mendengarkan bisa merasa jijik sehingga semuanya lari. Suami atau istri yang mendengar, dapat merasa jijik (tidak betah lagi).


    • tidak mati, tidak bangkit = tidak berubah. Orang yang lupa diri (terkena penyakit merasa) tidak berubah hidupnya, tetap sebagai manusia darah daging yang hidup dalam kejahatan dan kenajisan.


    Kalau perkataannya seperti muntah, perbuatannya jahat dan najis bagaikan muntah juga, akibatnya adalah


    • dimuntahkan oleh TUHAN,
    • hidupnya hanya seperti muntah (tidak berguna),
    • najis dan jijik,
    • dan dibuang untuk selama-lamanya = binasa untuk selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti.


    TUHAN menawarkan naungannya (persekutuan yang benar). Firman yang diulang-ulang itulah ‘berkali-kali’. Firman diulang bukan supaya kita merasa bosan, tetapi kita diundang terus oleh TUHAN. Nikah yang belum benar, mari benarkan. Membenarkan nikah yang salah, menjadikan penggembalaan benar, fellow-ship yang salah dijadikan benar = masuk dalam naungan TUHAN (lari kepada induk) dan kita tidak akan rugi. TUHAN akan menolong kita semuanya. Semoga kita dapat mengerti.


  2. Lupa induk, artinya;


    • tidak lagi memerlukan TUHAN (‘aku kaya, aku memperkaya diri, aku tidak butuh apa-apa’) atau Firman pengajaran yang benar sebagai kebutuhan pokok. Pokok itu seperti makanan sehari-hari. Mengapa jemaat meminta yang berkhotbah supaya berganti-ganti? Sebab yang diberikan adalah camilan (guyonan saja), bukan makanan pokok. Inilah kesalahan kita sebagai hamba TUHAN! Coba kalau diberikan nasi terus (tidak ada orang yang tidak mau nasi), biarpun sudah sepuluh tahun digembalakan, tidak aka nada yang lari. Seringkali kita tidak memberikan yang pokok. Biarpun camilannya enak, pasti akan tetap lapar. Satu waktu saya ke luar negeri, satu hari makan roti terus. Sekalipun sudah banyak makan roti, tetapi masih tetap lemas (tidak kuat). Akhirnya ada yang mengerti dan menawarkan nasi. Padahal roti ini lebih bergizi (ada keju dll) dari nasi, tetapi saya tetap tidak kuat. Kita sungguh-sungguh memerlukan yang pokok. Kita datang ke fellow-ship, apa yang menjadi pokok kita? YESUS (Firman pengajaran yang benar) harus sebagai kebutuhan pokok kita.


    • lebih mengutamakan dan mencari perkara dunia, sehingga tidak dapat lagi mengutamakan Pribadi TUHAN (tidak dapat lagi mengutamakan Firman pengajaran yang benar). Yang menjadi kebutuhan pokoknya adalah manusia, uang, dan perkara jasmani lainnya. Akibatnya adalah terhilang untuk selamanya.


    Coba saja kalau ada anak ayam yang baru menetas, ada jagung lima ton (untuk makan tujuh turunan tidak habis) dan ada induk ayam, anak ayam mau pilih yang mana? Harus memilih induk. Kalau pilih jagung nanti akan lupa diri, lupa TUHAN. Jagungnya besar-besar tetapi mulutnya kecil, sampai besok pun jagungnya tetap lima ton, akhirnya dia mati. Kalau dia membuang yang lima ton dan memilih induk, dia akan hidup selama-lamanya, bahkan bisa berkembang biak. Seringkali kita lebih memilih tiket, sepeda motor, rumah daripada memilih induk, akhirnya kita yang mati. Semoga kita dapat mengerti.

    Pertanyaan TUHAN kepada kita sebagai hamba TUHAN, pelayan TUHAN, perhatikan juga Lempin-El => ‘bukanlah berapa uang, tetapi berapa roti yang ada padamu’ Tugas hamba TUHAN, Lempin-El nomor satu adalah memberi makan. Kalau berapa uang itu seperti Filipus, TUHAN berkata ‘kamu harus memberi mereka makan’ Filipus langsung menjawab ‘tidak bisa TUHAN, ada berapa uang di tangan’ uang dua ratus dinar, gaji selama tujuh bulan (dua ratus hari) tidak cukup.

    Kalau fellow-ship ini bergantung ‘berapa uang’, saya tidak akan lanjutkan. Maaf, karena sampai hari Senin-Selasa masih terkumpul empat puluh lima juta, padahal hari Jumat sudah mulai. Tetapi kalau bergantung berapa roti (hanya lima roti), semuanya bisa dilakukan sampai terjadi kelimpahan. Tadi benar terjadi, ada kelimpahan sepertiga, seperempat, setengah. Biarpun kecil-kecilan tetapi ada kelimpahan.

    Anak kecil yang dipakai oleh TUHAN. Saya ini bagaikan anak kecil yang tidak mampu apa-apa (seperti anak ayam yang baru menetas), tetapi harus bersyukur. Satu minggu sebelum bpk pdt Pong meninggal, saya khusus dipanggil dan saya ditumpangi tangan, salah satunya adalah => ‘tekunilah persekutuanmu yang kecil-kecil’ Saya tekuni persekutuan yang kecil-kecil, tetapi berkelimpahan, sebab bergantung kepada berapa roti. Semoga kita dapat mengerti.

    Selama hamba TUHAN, pelayan TUHAN pertanyaannya ‘berapa roti’, biarpun dunia jungkir balik, tetapi kita tidak akan kekurangan, bahkan sampai berkelimpahan (bisa mengucap syukur kepada TUHAN). ‘berapa roti’= mempunyai induk. Selama ada induk, maka dia akan mencari kemana-mana untuk memberi kita makan. Kalau induknya TUHAN, maka Dialah yang empunya semua dan kita tidak akan bingung. Semoga kita dapat mengerti.

Tetapi banyak yang salah, lebih memilih jagung daripada induknya. Banyak yang tidak memilih Induk/Pokok/Pribadi YESUS/Firman pengajaran yang benar dengan dalih => ‘sama saja, cuma beda sedikit’ Seperti tadi, kaki di kepala atau di perut dianggap sama saja yang penting ada kakinya. Mungkin kita bilang sama saja, tetapi sudah tidak ada fungsinya (sama-sama ada kakinya, tetapi sudah tidak berfungsi lagi). Kalau salah, kita tidak berguna lagi menjadi hamba TUHAN. Mungkin kita dapat memiliki mobil, rumah, tetapi tidak berguna lagi. Semoga kita dapat mengerti.

Kalau tidak memilih induk, akibatnya adalah

  1. Lukas 21: 25, 26,
    25. "Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut.
    26. Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang.

    Kalau tidak memilih Induk, lebih memilih jagung, saat terjadi goncangan, anak ayam malah tertimpa jagung lima ton, sehingga anak ayam mati. Kalau memilih Induk, dia akan tenang.

    Akibat pertama: ketakutan, stress sampai mati mendadak = tidak damai, tidak tenang, sampai mati rohani, kering rohani dan menuju kepada kematian kedua. Saudara ingat ‘Kibrot-Taawa’ (kuburan hawa nafsu). Waktu itu bangsa Israel bosan akan manna, lalu minta daging. Akhirnya TUHAN berikan burung puyuh, lalu mereka memakannya, sementara masih dimulut, TUHAN memukulnya dan mati. Ini sama dengan mati mendadak (sudah tidak dapat mengunyah lagi).

    Banyak hamba TUHAN yang mati mendadak karena memilih yang jasmani (tidak memilih Induk). Mungkin bisa mendapatkan yang jasmani, tetapi tidak dapat menikmati (sudah dimasukkan mulut, tetapi tidak bisa mengunyah sebab mati). Mungkin dapat semuanya, tetapi kering rohani.


  2. Lukas 13: 35, Sesungguhnya rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kamu tidak akan melihat Aku lagi hingga pada saat kamu berkata: Diberkatilah Dia yang datang dalam nama TUHAN!"

    Ay 35: sudah tidak ada waktu lagi.
    Akibat kedua: rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi = kosong, hampa:


    • secara jasmani (mata bisa melihat): maaf, lihat saja pelayanannya, kemana jemaatnya? Mungkin masuk 5 orang, keluar 25 orang. Masuk 25 orang, keluar 250 orang dan habis semuanya (kosong). Apakah artinya semua yang kita miliki? Secara jasmani mungkin kita bisa enak-enak, tetapi lihat saja jemaat sudah hilang, kering. Kalau pengusaha, ada mobil dll, ini ada artinya. Tetapi kalau menjadi hamba TUHAN, melihat jemaat pergi semuanya, apalah artinya semua yang kita miliki? Ini mengenaskan.


    • secara rohani: seperti rumah yang sudah dibersihkan tetapi kosong, akhirnya ada tujuh setan yang masuk didalamnya = menjadi sempurna dalam kejahatan dan kenajisan. Semoga kita dapat mengerti.

Jadi kita harus mengikuti kehendak dan kerinduan TUHAN untuk masuk persekutuan Tubuh Kristus yang benar, dimulai dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan sampai internasional (terbentuk tubuh yang sempurna), supaya:

  • tidak stress (tidak takut),
  • tidak kosong,
  • tidak kering dan
  • tidak menjadi muntah. Kita harus masuk dalam persekutuan Tubuh Kristus yang benar, ini mutlak! Kaum muda yang belum menikah, perhatikan hal ini, jangan hanya asal menikah. Kalau asal menikah (salah), maka akan stress, kosong, jahat dan najis, kering, tidak puas, susah payah sampai hanya seperti muntah (hidup tidak berguna lagi). Dulu mungkin pintar dalam kuliah, mencari uang, begitu masuk nikah yang salah (persekutuan yang salah), maka akan habis semuanya. Dulu mungkin saat sekolah Minggu lucu, menyanyi berdiri di depan, banyak yang bertepuk tangan, begitu masuk dalam persekutuan yang salah (nikah yang salah), maka akan habis. Sebab itu guru-guru sekolah Minggu juga harus bertanggung jawab!

Demikian juga bagi hamba TUHAN, perbaikilah penggembalaan supaya menjadi benar, perbaikilah fellow-ship, kalau tidak nanti akan stress, ketakutan sebab tidak memiliki induk. Kalau ada induk, kita akan selalu tenang. Semoga kita dapat mengerti.

Justru kalau ada persekutuan yang benar, itulah yang akan dihalangi. Halangan dan rintangan persekutuan tubuh Kristus yang benar:

  1. Lukas 13: 31, 32,
    31. Pada waktu itu datanglah beberapa orang Farisi dan berkata kepada Yesus: "Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau."
    32. Jawab Yesus kepada mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada si serigala itu: Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang, pada hari ini dan besok, dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai.

    Ay 32 => ‘katakanlah kepada si serigala itu’ => Herodes adalah si serigala itu.

    Halangan dan rintangan pertama (halangan dari luar): serigala dan burung. Serigala ini berpasangan dengan burung. Salah satu keluhan TUHAN adalah ‘serigala ada liangnya, burung ada sarangnya, tetapi anak manusia tidak ada tempat untuk meletakkan kepalanya’

    Serigala adalah roh jahat, terutama cinta akan uang yang membuat:


    • kikir = tidak bisa memberi, hanya mencari dan meminta saja.
    • serakah = merampas milik orang lain, terutama merampas milik TUHAN (persepuluhan dan persembahan khusus).


    Kalau ada serigala, maka tidak bisa menempatkan YESUS sebagai Kepala (Induk). Kalau tubuh tanpa kepala, maka menjadi tidak benar, itulah halangannya! Misalnya: kalau seratus ribu, perpuluhannya sepuluh ribu. Tetapi kalau duabelas milyar, berapa perpuluhannya? Sudah tidak dapat lagi memberi persepuluhan. Jika demikian, mana bisa menempatkan YESUS sebagai Kepala? Jadi persepuluhan dan persembahan khusus merupakan halangan terbesar. Semoga kita dapat mengerti.

    Kalau sudah ada serigala, maka akan ada burung (‘benih yang ditabur, langsung dimakan burung’). Burung adalah roh najis, artinya segala sesuatu yang menghalangi kita dalam pemberitaan Firman ALLAH (terutama Firman pengajaran yang benar), supaya kita tidak mengerti Firman pengajaran yang benar dan tidak beriman = tidak selamat.

    Ini termasuk juga roh mengantuk. Saya selalu menerangkan, ada juga yang mengantuk saat mendengarkan Firman. Kalau mengantuknya sungguh-sungguh karena capek, selesai kebaktian, langsung tidur di kamar. Kalau tidak sungguh-sungguh mengantuk selesai kebaktian, masih dapat menonton televisi, dan mengombrol di kamar. Jadi roh mengantuk termasuk juga dalam roh najis. Mari kita bersungguh-sungguh, semoga burung-burung diusir oleh TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.


  2. Lukas 13: 34, Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.

    Ay 34 => ‘Yerusalem, Yerusalem’ => siapakah Yerusalem?

    Yesaya 2: 3, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."

    Halangan dan rintangan kedua (halangan dari dalam): Yerusalem melempari dengan batu untuk membunuh persekutuan yang benar.

    Yerusalem ini gambaran dari:


    • hamba TUHAN, pelayan TUHAN yang pernah menerima Firman pengajaran yang benar, tetapi keras hati. Hati-hati, pendengar Lempin-El Kristus Ajaib angkatan 1-37, dan angkatan khusus! Jaman bpk pdt In Juwono ada angkatan khusus, dan baru-baru ini juga ada angkatan khusus (tiga puluh orang yang terdiri dari para gembala-gembala).


    • hamba TUHAN, pelayan TUHAN yang tetap mempertahankan dosa: kejahatan (cinta akan uang), kenajisan (dia najis, tidak mengaku, tetapi malah salahkan orang lain), kepahitan (iri hati, dendam, benci tanpa alasan). Kalau sudah iri hati (seperti kakak-kakak Yusuf kepada Yusuf), akhirnya menjadi dengki dan membenci tanpa alasan.


    Sementara dia mempunyai Firman pengajaran yang benar, tetapi sayang dosanya tidak disingkirkan (menyimpan kepahitan), akibatnya adalah tergelincir, menyimpang dari Firman pengajaran yang benar (salah arah). Kalau jatuh arahnya masih bisa diprediksi, tetapi kalau tergelincir itu arahnya tidak bisa diprediksi lagi => jalan kedepan tahu-tahu dapat kearah lain.

    Contohnya adalah:


    • Musa. Waktu bangsa Israel membutuhkan minum, TUHAN perintahkan kepada Musa => ‘berkatalah kepada gunung batu itu, maka dia akan mengeluarkan air’ Tetapi waktu itu Israel benar-benar membuat Musa marah (Musa mau dilempar batu oleh bangsa Israel dll). Inilah ada kepahitan, lalu Musa mengambil tongkat, dan memukul gunung batu dan gunung batu itu mengeluarkan air, tetapi TUHAN berkata => ‘Musa, kau tidak bisa lagi ke Kanaan, tetapi ke kuburan’ Inilah salah arah! Kalau kita menyampaikan Firman pengajaran yang benar, tetapi dengan hati atau hidup yang tidak benar, maka ada mujizat jasmani tetapi salah arah, artinya tidak mengarah kepada yang rohani, tidak mengarah ke Kanaan Samawi (Yerusalem baru), tetapi mengarah ke kuburan (kematian rohani dan kebinasaan). Panitia dan pembicara juga harus bertanggung jawab, mau dibawa kemana orang sebanyak ini. Misalnya: satu orang hamba TUHAN memiliki jemaat lima puluh orang. Kalau sekian hamba TUHAN dikalikan lima puluh, maka berapa jiwa yang salah arah? Kita harus benar-benar bertanggung jawab. Semoga kita dapat mengerti.


    • Hawa juga tergelincir, karena mendengarkan suara ular.
    • Adam juga tergelincir, karena mendengarkan suara istri. Hati-hati, kalau istri salah, jangan dituruti dan harus ditegor. Kalau salah kita turuti, maka semuanya akan menjadi salah arah. Saya bilang kepada diri saya sendiri dan kepada Lempin-El => ‘mencari istri harus berhati-hati, karena ini menentukan bagaimana kelanjutan pelayanan kita sebagai hamba TUHAN’ Kalau istrinya tidak baik, maka itulah Yerusalem sebagai penghalang utama. Kita harus berdoa dengan sungguh-sungguh! Demikian juga sebaliknya, calon istri juga harus mencari calon suami yang benar. Kalau tidak teguh atau tidak tegas buat apa? Semoga kita dapat mengerti.


    • Salomo juga tergelincir.

Jadi apapun halangan dan rintangan yang kita hadapi, kita harus tetap dalam persekutuan Tubuh Kristus yang benar, dimana ada Pokok anggur yang benar/ Induk/Pribadi YESUS/Firman pengajaran yang benar. Dalam nikah, mungkin dulu kaya, tetapi sekarang diijinkan semuanya habis, tetap harus mempertahankan persekutuan Tubuh yang benar dalam nikah. Dalam penggembalaan, mungkin diijinkan sesuatu terjadi, tetapi harus tetap bertahan dalam persekutuan yang benar. Asalkan ada Pokok Yang Benar apapun yang terjadi pada fellow-ship kita, maka harus tetap dipertahankan. Kalau ada Pokok anggur yang benar, maka ‘Bapaku lah pengusahanya’ = Dia yang akan membela. Kita harus maju terus, pantang mundur apapun yang dihadapi dan kita besama dengan TUHAN. TUHAN akan menolong kita semuanya. Semoga kita dapat mengerti.

Kalau kita berada dalam persekutuan yang benar (maju terus, pantang mundur), maka mau tidak mau kita akan mengalami tiga naungan sayap dari TUHAN, antara lain:

  1. Naungan dua sayap induk ayam. Naungan dua sayap induk ayam merupakan kemurahan dan kebajikan dari TUHAN = kunci Daud. Daud selalu mengatakan => ‘kemurahan dan kebajkan TUHAN mengikuti aku seumur hidupku’ Dari sejak dalam kandungan, bayi, gembala dengan dua,tiga ekor domba, sampai menjadi raja, bahkan Daud sempat jatuh dengan Betsyeba, Daud terus memegang kemurahan dan kebajikan TUHAN (tidak terlepas sedikitpun). Akhirnya Daud tetap tertolong. Naungan dua sayap induk ayam, bagaikan kemurahan dan kebajikan TUHAN untuk:


    • memelihara kita ditengah kesulitan padang gurun dunia. Dunia ini bertambah sulit, tetapi ada naungan sayap induk ayam dan Dialah yang bertanggung jawab.
    • melindungi kita ditengah kengerian padang gurun dunia. Padang gurun dunia itu ngeri ; ada ular, ada elang, ada dosa sampai puncaknya dosa (dosa makan minum dan kawin mengawinkan), ada ajaran palsu, ada celaka mara bahaya. Sebab itu kita perlu naungan sayap TUHAN.


    • menghangatkan kita ditengah kedinginan padang gurun. Di padang gurun kalau siang hari itu panas sekali dan kalau malam dingin sekali. Nanti banyak hamba TUHAN, pelayan TUHAN yang dingin kasih (dingin rohani) dimulai dengan tidak setia berkobar-kobar lagi dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN. Inilah gejala dingin rohani dengan seribu satu macam alasan. Seperti ibadah kemarin malam, rasul Paulus menjadi contoh ‘tidak menghiraukan nyawa’ untuk melayani sampai dengan garis akhir (sampai meninggal atau sampai kedatangan TUHAN yang kedua kali). Kalau berada dalam naungan sayap induk ayam, apapun yang dihadapi kita akan merasa hangat terus (setia berkobar-kobar terus). Mari yang ada di daerah pedalaman, pulang dari tempat ini menjadi hangat. Ingat ada dua sayap induk ayam (kemurahan dan kebajikan TUHAN). Demikian juga yang ada di kota atau di manapun juga, tetap hangat. Hari-hari ini sudah banyak yang dingin dimanapun juga, sebab itu perlu kehangatan.


  2. Mazmur 55: 7-9,
    7. Pikirku: "Sekiranya aku diberi sayap seperti merpati, aku akan terbang dan mencari tempat yang tenang,
    8. bahkan aku akan lari jauh-jauh dan bermalam di padang gurun. Sela
    9. Aku akan segera mencari tempat perlindungan terhadap angin ribut dan badai."

    Naungan sayap yang kedua: naungan dua sayap merpati, yaitu kemurahan dan kebajikan TUHAN untuk:


    • memberikan ketenangan ditengah kedahsyatan padang gurun dan badai. Mungkin ada suara binatang buas (serigala), anak ayam yang sudah ngeri diberikan ketenangan oleh dua sayap merpati.


    • kalau sudah tenang, maka semuanya enak dan ringan.
    • kalau sudah tenang (ada penyerahan sepenuhnya), semuanya selesai pada waktu-Nya = kemurahan dan kebajikan TUHAN bisa menyelesaikan semuanya pada waktu-Nya. Kalau tidak tenang, maka tidak akan selesai.


    Dua kali saya sebagai hamba TUHAN mengalami ketidak tenangan:


    • Satu kali (tahun ’90 an) saya tidak tenang ketika saya mendapatkan serangan di malam hari. Tiba-tiba saya menggigil, merasa tidak kuat dan rasanya mau mati. Lalu saya cari ayat di alkitab, seperti Hizkia yang umurnya ditambahkan 15 tahun, saya tumpangi tangan => ‘umur saya ditambah TUHAN, jangan sekarang TUHAN’ Setelah itu, tetap tidak tenang lagi. Sampai jam 2 saya bergumul dan kalah, lalu saya telepon bpk pdt Pong => ‘saya rasanya terkena serangan jantung, saya mau mati’, beliau menjawab => ‘tenang dan ayo berdoa’ Nomor satu adalah tenang. Sesudah itu pagi hari diperiksakan, saya hanya sakit infeksi tenggorokan. Sakit begitu saja sudah pontang-panting, ini karena tidak tenang. Kalau sudah tenang, biarpun penyakit dahsyat akan hilang. Kalau tidak tenang, penyakit ringan jadi berat dan mati sungguhan (karena sudah ditambah stress).


    • ketika saya melanjutkan Lempin-El Kristus Ajaib angkatan duapuluh tujuh. Waktu itu di Jalan Johor 47 angkatan yang ke duapuluh enam, kemudian saya menulis surat kepada guru-guru termasuk kepada oom Amir (karena di Johor sudah tidak ada lagi, di Johor karena sudah diganti, dan yang ada di Malang juga bukan Lempin-El). Saya sebagai seorang guru memberanikan diri untuk mengumpulkan alumni-alumni => ‘bagaimana tentang sekolah kita’ Dijawab => ‘lanjut’. Akhirnya bulan sembilan tetap dibuka di Malang, tetapi tidak ada yang mengirimkan murid-murid. Lalu saya daftarkan di Jawa Timur, saya ditolak dan dimarahi oleh bpk Pontus Sitorus SPAK. Msi (yang akhirnya beliau menjadi teman baik saya). Setelah dimarahi, saya pulang dan selama tiga hari tidak dapat tidur.

      Saat itulah saya tidak tenang, istri dan anak saya juga ikut menjadi korban. Yang satu duduk di kepala dan yang satunya duduk di kaki, kalau saya tidur selama 2 menit langsung seperti orang gila, saya kepikiran => ‘bagaimana Lempin-El?’. Akhirnya istri saya bilang => ‘tenanglah, serahkan kepada TUHAN’ Sebelum bpk pdt Pong meninggal, beliau berulang-ulang berpesan kepada saya => ‘pak Wi, kalau masih ada Lempin-El, kau harus sungguh-sungguh’, sambil menumpangi tangan => ‘kamu adalah guru dan gembala’. Padahal beliau sebagai direktur yang menentukan Lempin-El, tetapi beliau mengatakan seperti itu. Lalu saat ada istri saya, beliau mengatakan => ‘papa hanya membantu kalian berdua, ayo sungguh-sungguh’. Beliau mengatakan ‘membantu’, apa ini tidak terbalik, saya lah yang seharusnya membantu. AKhirnya saya menjadi tenang, saya mengajukan lagi. Bahkan bpk Pontus ikut saya ke Tana Toraja (waktu itu kami menyewa satu pesawat ke Toraja). Saya bilang ke bpk Pontus => ‘kami ini ada kebaktian ke Tana Toraja, seperti bpk pdt In Juwono dulu ke Philipina menyewa jumbo jet (saya bersaksi tentang bpk pdt In juwono)’ Lalu bpk Pontus mengatakan => ‘saya ikut, daftarkan saya dan saya akan membayar sendiri’ Akhirnya terbukalah Lempin-El. Inilah perjuangan! Kalau tidak tenang, stress, masih ada sayap burung merpati.


    Urapan Roh Kudus membuat kita tenang di tengah badai, sampai semua enak dan ringan, semuanya selesai.


  3. Wahyu 12: 14, Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

    Ay 14 => ‘satu masa dan dua masa dan setengah masa’ => satu tahun, tambah dua tahun, tambah setengah tahun. Jadi tiga setengah tahun.

    Naungan sayap ketiga: naungan dua sayap burung nasar yang besar, untuk:


    • menyingkirkan kita ke padang gurun jauh dari mata ular (mata antikris) dan kita dipelihara langsung oleh TUHAN selama tiga setengah tahun. Lewat Firman dan perjamuan suci, kita akan dipelihara oleh TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.


    • naungan dua sayap burung nasar mengangkat kita ke awan-awan yang permai. Jika YESUS datang kembali ke dua kali, kita besama Dia selama-lamanya. Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba, sesudah itu masuk Firdaus/kerajaan seribu tahun (Wahyu 20), sesudah itu masuk Yerusalem Baru/takhta kerajaan surga untuk selama-lamanya (kita duduk bersanding dengan YESUS untuk selama-lamanya).

Jadi kita membutuhkan enam sayap (tiga kali dua sayap). Sudah ada empat orang yang mengalami pekerjaan enam sayap, sampai berada di takhta kerajaan surga. Lempin-El perhatikan, ini bekal untuk menjadi hamba TUHAN. Kemanapun diutus, kita harus membawa enam sayap, supaya banyak jiwa-jiwa tidak hancur di padang gurun, tetapi semuanya sampai di takhta TUHAN. Inilah pekerjaan enam sayap, lewat persekutuan yang benar. Semoga kita dapat mengerti.

Wahyu 4: 6-8,
6. Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
7. Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.
8. Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam. Kudus, kuduslah Tuhan Allah Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."

Ay 8 => ‘Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam’ => dua sayap induk ayam, dua sayap merpati dan dua sayap burung nasar yang besar. Enam sayap inilah pekerjaan kemurahan dan kebajikan TUHAN.

Ada empat makhluk di takhta Yerusalem Baru (takhta kerajaan surga) yang sudah mengalami pekerjaan enam sayap yaitu Henokh, Musa, Elia dan TUHAN YESUS. Ini tidak akan hancur dipadang gurun, karena ada pekerjaan enam sayap lewat persekutuan yang benar. Jangan mengikuti persekutuan yang tidak benar! Saya bahkan mengajarkan, jangan mau sekalipun mendengarkan yang tidak benar, sebab ini bahaya! Tadi saya berbincang-bincang dengan istri saya, maaf ini tidak pornografi, kalau di 2 Korintus 11 ‘Aku mempertunangkan kamu kepada satu orang laki-laki (jangan dua, jangan tiga) sebagai perawan suci’ Kalau perempuan perawan, berhubungan satu kali dengan laki-laki, maka sudah hilang keperawanan (tidak usah tunggu sampai seribu kali, berhubungan satu kali saja sudah hilang keperawanan). Hawa satu kali, sudah hilang.

Mungkin kita tidak sadar (dengan laki-laki lain), tetapi sudah hilang keperawanan. Mari pertahankan persekutuan yang benar! Bukan hanya disini saya yang paling benar, tidak! Tetapi yang sesuai alkitab. Yang tidak sesuai alkitab, itulah yang tidak benar. Semoga kita dapat mengerti.

Kita semuanya juga harus memiliki enam sayap ini, supaya kita sampai di takhta kerajaan surga. Pertanyaan terakhir, bagaimana keadaan sayap kita? Mungkin belum sempurna, tetapi sudah harus punya naungan sayap induk ayam, naungan sayap merpati dan naungan sayap burung nazar yang besar.

Yesaya 40: 29-31,
29. Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.
30. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,
31. tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

Ay 30 => hati-hati orang muda ini gambaran kekuatan yang ‘full’, tetapi masih bisa jatuh, bisa lelah, apalagi yang sudah berusia (ini secara jasmani bisa terjadi). Mari, usia tidak akan menjadi alasan, TUHAN akan memberi kita kekuatan.
Ay 31 => ‘tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru’ => bukan muda atau tua yang membuat lelah dll, bukan! Tetapi menantikan TUHAN atau tidak! Selama kita masih menantikan TUHAN, maka ada gairah. Bpk pdt Totaijs salah satu contohnya, setiap kali membuka jendela, beliau berkata => ‘ingatlah aku, kalau Engkau datang kembali ke dua kali’, bahkan saat sudah sakit pun saat membuka jendela bilang => ‘ingatlah aku’. Usia beliau sudah delapan puluh tahun lebih, tetapi masih kuat, karena setiap membuka jendela, beliau berkata => ‘ingatlah aku TUHAN, kalau Engkau datang kembali’ Saat kita menantikan kedatangan TUHAN, ini merupakan kekuatan bagi kita.

mereka seumpama rajawali yang naik terbang’ => burung nazar.

Waspada, sebab menjelang kedatangan YESUS ke dua kali, banyak sayap yang terkulai (lemah), artinya:

  • jatuh dalam dosa-dosa sampai puncaknya dosa. Hati-hati terhadap dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
  • banyak yang putus asa, kecewa,
  • termasuk juga merasa bangga. Kalau sudah bangga dengan sesuatu di dunia, itu berarti sudah jatuh.
  • letih lesu, beban berat.

Salah satu contohnya adalah Elia. Elia dengan tegas membunuh/menyembelih empat ratus lima puluh nabi-nabi baal => ‘siapa memilih TUHAN, ayo sembah Dia, siapa memilih baal silahkan’ Ketegasan itu bukanlah memecat atau mengusir, tetapi memilih. Kalau memilih dua-duanya itu tidak akan bisa. Contohnya: Saya sekarang dari GPT, lalu saya membuka dua gereja: satu gereja GPT dan satunya lagi gereja SJP (dulu saya dari SJP). Saya menjadi gembala GPT dan SJP, coba bagaimana? Tentunya saya akan dipanggil oleh pengurus => ‘kamu pilih, mau GPT atau SJP, pilih salah satu, tidak boleh dua-duanya’ Hidup itu pilihan, menjadi hamba TUHAN juga pilihan.

1 Raja-Raja 19: 1, 2, 4-8,
1. Ketika Ahab memberitahukan kepada Izebel segala yang dilakukan Elia dan perihal Elia membunuh semua nabi itu dengan pedang,
2. maka Izebel menyuruh seorang suruhan mengatakan kepada Elia: "Beginilah kiranya para allah menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika besok kira-kira pada waktu ini aku tidak membuat nyawamu sama seperti nyawa salah seorang dari mereka itu."
4. Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku."
5. Sesudah itu ia berbaring dan tidur di bawah pohon arar itu. Tetapi tiba-tiba seorang malaikat menyentuh dia serta berkata kepadanya: "Bangunlah, makanlah!"
6. Ketika ia melihat sekitarnya, maka pada sebelah kepalanya ada roti bakar, dan sebuah kendi berisi air. Lalu ia makan dan minum, kemudian berbaring pula.
7. Tetapi malaikat TUHAN datang untuk kedua kalinya dan menyentuh dia serta berkata: "Bangunlah, makanlah! Sebab kalau tidak, perjalananmu nanti terlalu jauh bagimu."
8. Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.

Ay 5 => "Bangunlah, makanlah!" => satu kali.
Ay 7 => "Bangunlah, makanlah! => kedua kali.

Elia hebat dan tegas membunuh empat ratus lima puluh nabi-nabi baal, tetapi seringkali kecewa, putus asa, lemah saat menghadapi Izebel (ajaran palsu). Seringkali kita mentolerir ajaran palsu dengan berkata ‘ini sama saja’. Semoga kita dapat mengerti.

Ajaran Izebel dalam kitab Wahyu, mengijinkan wanita mengajar dan memerintah laki-laki. TUHAN perintahkan kepada Adam dan Hawa => ‘semua buah pohon di taman boleh kau makan buahnya dengan bebas, kecuali satu’ artinya, wanita boleh melayani apa saja, kecuali satu yaitu tidak boleh mengajar dan memerintah laki-laki. Ini yang harus digaris bawahi dengan sungguh-sungguh. Masih banyak juga ajaran-ajaran lain, seperti ajaran Izebel, ajaran Bileam, ajaran Farisi, ajaran kawin cerai dll. Hari-hari ini banyak sayap yang terkulai, mungkin juga karena mengalami pencobaan, penyakit dll.

Tadi Elia, makan sebanyak dua kali. Siang hari ini kita juga makan dobel; makan Firman pengajaran dan makan perjamuan suci, itulah yang menjadi kekuatan bagi kita. Firman dan perjamuan suci akan menguatkan sayap yang sudah terkulai.

Mari kembali kepada:

  • kemurahan dan kebajikan TUHAN!
  • Pokok (induk), supaya mendapatkan kemurahan dan kebajikan TUHAN yang lebih dari apapun (lebih dari gereja yang jasmani, rumah, mobil).

Waktu bpk pdt Pong mengajar, satu kata yang saya garis bawahi di dalam hati saya => ‘kalau nanti kalian diberkati TUHAN apapun juga, jangan menyingkirkan kemurahan TUHAN’ Kemurahan dan kebajikan TUHAN jangan ditukar dengan apapun juga. Setiap kita menghela nafas, itulah kemurahan dan kebajikan TUHAN.
Kembalilah kepada persekutuan yang benar, untuk mendapatkan kemurahan kebajikan TUHAN (naungan enam sayap) dan kita pulang dengan kekuatan yang baru. Sampai dengan TUHAN datang kembali, kita bersama dengan Dia untuk selama-lamanya.

Mari maju terus, pantang mundur, kuat dan teguh hati di hari-hari ini lewat perjamuan suci dan Firman pengajaran yang benar. Sampai kita bersama dengan empat makhluk yang sudah berada di takhta TUHAN. Nanti yang kelima, gereja TUHAN dengan enam sayap akan menyusul sampai di takhta TUHAN untuk selama-lamanya.

TUHAN memberkati kita semuanya.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Persekutuan Medan III, 12 Oktober 2022 (Rabu Sore)
    ... Allah. Loh batu pertama mengasihi Tuhan lebih dari semua. Loh batu kedua mengasihi sesama seperti diri sendiri. Jadi dua loh batu berisi kasih Allah sehingga kita bisa mengasihi Tuhan lebih dari semua dan mengasihi sesama seperti diri sendiri bahkan mengasihi orang yang memusuhi kita. Kita akan mengalami kebahagiaan Sorga. Kalau kita membenci orang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 20 Oktober 2014 (Senin Sore)
    ... menderita bersama Tuhan adalah kesempatan untuk berhenti berbuat dosa. ay. untuk hidup menurut kehendak Allah seperti Nuh. Sementara anak-anak Tuhan bersama manusia di dunia ini berbuat dosa sampai puncaknya dosa makan minum dan kawin mengawinkan tetapi Nuh rela menderita secara daging untuk berhenti berbuat dosa dan hidup menurut kehendak Allah. Kejadian Inilah ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 17 September 2015 (Kamis Sore)
    ... imam dan raja Sebab penghuni kerajaan tahun damai Firdaus yang akan datang adalam imam dan raja. Wahyu Berbahagia dan kuduslah ia yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus dan mereka akan memerintah sebagai raja ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 10 Desember 2022 (Sabtu Sore)
    ... hari kebangkitan Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia. . Jawab Yesus kepada mereka Orang-orang dunia ini kawin dan dikawinkan . tetapi mereka yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati tidak kawin dan tidak dikawinkan. . Sebab mereka tidak dapat mati ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 18 Mei 2013 (Sabtu Sore)
    ... iman sehingga memiliki iman yang teruji sehingga bisa menghadapi dua keadaan Lukas - Yesus kembali ke Galilea diterima dan dipuji. Lukas - Yesus ditolak di Nazaret. Dua keadaan ini juga bisa kita alami dalam kehidupan sehari-hari dan dalam ibadah pelayanan. Kita membahas keadaan yang pertama. Lukas - Dalam kuasa Roh kembalilah ...
  • Ibadah Doa Ucapan Syukur Surabaya, 28 Desember 2016 (Rabu Sore)
    ... sampai pada kebinasaan. Jadi mari kita selalu mengucap syukur pada TUHAN. Syarat untuk bisa mengucap syukur pada TUHAN Kolose . Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur dan puji-pujian dan nyanyian rohani kamu ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 20 Maret 2014 (Kamis Sore)
    ... penyucian dan keubahan hidup. Ini sama dengan mengalami peningkatan rohani sehingga tampil sebagai kaki dian emas yang bercahaya atau mempelai wanita Surga yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali. Petrus - Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan dan kepada kebajikan pengetahuan dan kepada ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 14 Juli 2014 (Senin Sore)
    ... kita menunggu lalu kita mengantuk dan tertidur dan saat tertidur itu Yesus datang maka habislah kita. Kesaksian Saya punya pengalaman. Menjelang hari raya seperti ini saya dulu bersama teman-teman di desa menjaga ayam. Dari jam delapan malam kami jaga terus main ping-pong dan lain-lain. Sampai jam empat kurang sedikit tidur sebentar. ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Surabaya, 09 Juni 2018 (Sabtu Sore)
    ... tidak akan bisa mencari sorga tidak setia dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Tidak bisa hidup dalam kebenaran tetapi selalu berbuat dosa--jahat dan malas. Di sekolah kuatir nilainya jelek lalu menyontek. Cacat cela rohani--bungkuk secara rohani. Amsal . Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia. Kita tahu di alkitab ...
  • Ibadah Raya Malang, 03 Mei 2009 (Minggu Pagi)
    ... dengan nikah manusia tapi dihancurkan oleh Adam dan Hawa. Karena itu Allah merestorasi nikah manusia sehingga Alkitab ditutup dengan nikah yang rohani. Kita harus benar-benar menjaga nikah di dunia sehingga bisa masuk nikah yang sempurna. Kalau nikah kembali pada nikah yang sempurna maka akan bisa masuk Firdaus lanjut masuk Yerusalem ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.