Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Sekarang ini kita masih membaca di dalam kitab Wahyu 1: 20.

Wahyu 1: 20, Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."

Rasul Yohanes menerima pembukaan rahasia Firman ALLAH tentang 'tujuh bintang di Tangan Kanan TUHAN dan tujuh kaki dian emas' Dalam ibadah kemarin kita sudah mendengar, bintang = malaikat = gembala dalam sidang jemaat. Gembala menjadi bintang dalam sidang jemaat, jika gembala menyinarkan sinar terang bagi sidang jemaat (menerangi sidang jemaat) = gembala menjadi teladan dalam sidang jemaat, terutama teladan iman. Teladan iman adalah hidup dalam kebenaran (semuanya benar), berpegang teguh pada Firman pengajaran yang benar (tidak berubah-ubah, tidak campur aduk). Itulah gembala menjadi bintang. Jika gembala menjadi bintang, maka sidang jemaat dalam keadaan terang (tidak ada ketakutan lagi, dalam keadaan bahagia, tidak tersandung dengan dosa-dosa dll).

Gembala menjadi malaikat dalam sidang jemaat, jika gembala:

  • dapat memberi makan sidang jemaat dengan manna (Firman penggembalaan). Dalam ibadah waktu yang lalu, hal ini sudah dibahas, sekarang saya hanya mengulangi saja. Manna itu berasal dari langit. Jadi, Firman penggembalaan tidak dapat dipelajari di sekolah alkitab manapun, tetapi langsung didapatkan dari TUHAN (dari langit).


  • dapat menjaga keselamatan sidang jemaat lewat doa penyahutan.
  • dapat memelihara sidang jemaat: mengunjungi, membesuk jemaat dll.

Jika gembala dapat menjadi malaikat dan bintang di dalam sidang jemaat, maka gembala berada di dalam Tangan Kanan TUHAN, artinya tidak jatuh, tidak gugur, bahkan dipermuliakan oleh TUHAN. Hati-hati, sebab ada iblis yang menyamar menjadi malaikat terang. Banyak orang yang menyamar menjadi gembala (mirip gembala, tetapi sebenarnya mereka itu bukanlah seorang gembala).

Tandanya:

  1. tidak dapat menjadi bintang (tidak dapat menjadi teladan): hidupnya tidak benar (dalam keuangan tidak benar, semuanya tidak benar).
  2. tidak dapat menjadi malaikat =


    1. tidak dapat memberi makan sidang jemaat,
    2. tidak dapat menjaga dan
    3. tidak dapat memelihara sidang jemaat. Mau bertemu gembala sulit sekali (saudara yang mau menikah sulit sekali). Inilah iblis yang menyamar sebagai malaikat terang.

Jika gembala menjadi malaikat dan bintang dalam sidang jemaat, maka gembala berada di dalam Tangan Kanan TUHAN, berarti tidak jatuh, tidak gugur, dipermuliakan oleh TUHAN dan sidang jemaat juga berada dalam Tangan Kanan TUHAN. Gembala itu sebagai penentu. Jika diangkat sebagai gembala, tidak main-main, sebab itu menentukan nasib sidang jemaat. Jika gembala berada di dalam Tangan Kanan TUHAN, maka sidang jemaat juga berada di dalam Tangan Kanan TUHAN, berarti:

  • tidak gugur, tidak jatuh, tetapi juga dipermuliakan oleh TUHAN,
  • sidang jemaat merasakan hadirat YESUS sebagai Imam Besar, Gembala Agung, sehingga kerohanian mereka tidak menjadi kering tetapi mengalami kepuasan surga. Kalau rohani kering, berbahaya, sebab akan mencari kepuasan di dunia. Contohnya seperti perempuan Samaria yang terus merasa haus (mencari air di sumur dunia), sampai lima kali kawin cerai, yang ke enam dan seterusnya sudah kumpul kebo (maaf), Tetapi tetap tidak puas. Jika tidak ada kepuasan dalam sidang jemaat, merupakan tanggung jawab seorang gembala. Doakan kami, gambala-gembala. TUHAN menolong kita semuanya.


  • sidang jemaat mengalami pekerjaan Firman penggembalaan (suara sangkakala) yang menyucikan, mengubahkan sidang jemaat sampai ditampilkan menjadi tujuh kaki dian emas = gereja TUHAN yang sempurna = Mempelai Wanita Surga.

Inilah hubungan antara gembala dan sidang jemaat, dituliskan => 'suatu rahasia' Rasul Yohanes menerima pembukaan rahasia Firman ALLAH (mengenai hubungan gembala dengan sidang jemaat). Kalau gembala menjadi bintang dan malaikat = berada dalam Tangan Kanan TUHAN, maka sidang jemaat akan ditampilkan menjadi tujuh kaki dian emas/sidang jemaat yang sempurna/Mempelai Wanita Surga. Sampai kesitu! Bukan hanya sampai jemaat diberkati, bukan! Tetapi sampai ditampilkan menjadi tujuh kaki dian emas.

Sekarang kita akan membahas tentang kaki dian emas. Doakan kami para gembala (sekarang ini ada beberapa gembala yang datang), sebab sangat menentukan dan juga siswa/i Lempin-El yang juga sedang mendengarkan. Oleh sebab itu jika bukan panggilan TUHAN, jangan coba-coba untuk masuk sekolah alkitab (menyerah menjadi hamba TUHAN). Nanti hanya menjadi iblis yang menyamar menjadi malaikat terang. Semoga kita dapat mengerti.

Ada satu murid bpk pdt Pong yang membuka gereja di Surabaya. Saya capek mencari gerejanya karena selalu berpindah-pindah (diusir-usir), lalu pesan beliau kepada saya hanya satu (pesan yang terakhir) => 'pak Wi bantulah dia, supaya dia jangan menjadi seorang manager, tetapi menjadi seorang gembala' Inilah pesan dari bpk pdt Pong, tetapi sayang sekali orangnya tidak mau dibantu, sampai yang terakhir bpk pdt Pong meninggal, maka sudah selesai tugas saya. Ini menentukan, mau ditampilkan sebagai apa sidang jemaat kalau gembalanya bukan bintang, bukan malaikat dan sembarangan, maka jemaat juga sembarangan (menjadi kaki dian yang padam, gelap dan binasa). Inilah tanggung jawab kami sebagai gembala-gembala. Tetapi biarlah gembala-gembala tampil sebagai bintang dan malaikat, sehingga sidang jemaat tampil sebagai tujuh kaki dian emas/gereja TUHAN yang sempurna/Mempelai Wanita Surga. Semoga kita dapat mengerti.

Sekarang kita akan berbicara tentang kaki dian emas. Sidang jemaat tampil sebagai kaki dian emas => Keluaran 25: 31, 32,
31. "Haruslah engkau membuat kandil dari emas murni; dari emas tempaan harus kandil itu dibuat, baik kakinya baik batangnya; kelopaknya -- dengan tombolnya dan kembangnya -- haruslah seiras dengan kandil itu.
32. Enam cabang harus timbul dari sisinya: tiga cabang kandil itu dari sisi yang satu dan tiga cabang dari sisi yang lain.

Ay 31 => 'kandil dari emas murni' => kaki dian emas.

Jadi, kaki dian emas atau kandil terdiri dari tiga bagian besar:

  • kaki,
  • batang,
  • cabang.

Kalau kita mau ditampilkan sebagai kaki dian emas, maka kita harus mempunyai kaki, batang dan cabang. Inilah yang kita pelajari dalam pengertian secara rohani.

Tiga bagian besar dari kaki dian emas, antara lain:

  1. Kaki,
    Kaki itu pada bagian yang paling bawah, itulah sebagai dasarnya. Kalau tidak ada kaki, maka kandil itu tidak akan dapat berdiri (pelita tidak dapat tegak atau jatuh). Jadi, kaki = dasar, ini menunjuk pendirian yang kuat dari hamba-hamba TUHAN, anak-anak TUHAN, gereja TUHAN (bait ALLAH yang rohani atau Tubuh Kristus yang sempurna). Jangan lemah, sebab dapat jatuh.

    Efesus 2: 19, 20,
    19. Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,
    20. yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.

    Ada dua macam dasar:


    • YESUS Kristus sebagai Batu penjuru. YESUS merupakan Batu Yang indah, Yang mulia, tetapi dibuang oleh tukang-tukang bangunan. Bayangkan saja, semestinya tukang bangunan tahu akan batu yang indah, tetapi malah dibuang. Itulah YESUS yang disalibkan. Karena saat ini ibadah pendalaman alkitab, maka akan saya tunjukkan ayat-ayatnya.

      1 Petrus 2: 6, 7,
      6. Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan."
      7. Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan."

      Batu penjuru atau Batu indah yang dibuang oleh tukang bangunan menunjuk kepada YESUS yang mati di kayu salib (Kurban Kristus). Inilah dasar yang pertama. Pendirian kita (gereja TUHAN/Tubuh Kristus yang sempurna, Mempelai Wanita) adalah diatas Kurban Kristus. Jika kita memiliki dasar Kurban Kristus, maka kita dapat/suka berdamai satu dengan yang lain. Kurban Kristus = kurban pendamaian.

      Berdamai artinya:


      1. saling mengaku dosa kepada TUHAN dan kepada sesama dan jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.
      2. saling mengampuni dosa orang lain dan melupakan.


      Jika sudah saling mengaku dan saling mengampuni, maka dosa diselesaikan oleh Darah YESUS (Kurban Kristus) dan kita memiliki hati yang damai sejahtera (hidup damai sejahtera). Pendirian kita diatas Kurban kristus, itulah suka berdamai, bukan menyimpan dosa, bukan menghakimi dosa orang lain.


    • Dasar para rasul dan para nabi. Para nabi menunjuk perjanjian lama. Para rasul menunjuk perjanjian baru. Jadi dasar yang kedua adalah alkitab (perjanjian lama dan perjanjian baru) = Firman pengajaran yang benar. Tadi dasar pertama, YESUS Kristus sebagai Batu penjuru = Kurban Kristus. Semoga kita dapat mengerti.


    Jadi dua dasar adalah Kurban Kristus dan Firman pengajaran yang benar. Kebaktian pendalaman alkitab (Firman pengajaran yang benar) dan perjamuan suci (Kurban Kristus) untuk membangun dasar yang kuat dari gereja TUHAN / Tubuh Kristus/Mempelai Wanita. Kalau di gereja tidak ada pendalaman alkitab, maka banyak yang gugur (tidak kuat, jatuh, tidak tahan uji, roboh) sampai binasa untuk selamanya. Perhatikanlah kebaktian pendalaman alkitab sebab ini untuk membangun dasar yang kuat dari gereja TUHAN.

    Kalau kita mempunyai dasar Kurban Kristus dan Firman pengajaran yang benar, apa yang menjadi praktiknya?

    Praktik berdiri diatas dasar Kurban Kristus dan Firman pengajaran yang benar adalah:


    • Matius 5: 37, Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.

      Ay 37 => 'Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat' => 'kalau lebih daripada itu = roboh'

      Praktik pertama: kalau ya (benar) katakan ya (benar), kalau tidak (tidak benar) katakan tidak (tidak benar) = jujur. Kejujuran terutama dimulai dari soal pengajaran yang benar (soal TUHAN); kita tidak boleh berkata => 'ini benar, tetapi ... Tidak benar, tetapi ...' Tidak boleh! Kalau ya katakan ya, tidak katakan tidak. Kalau sudah dapat jujur soal TUHAN (pengajaran yang benar), setelah itu kita dapat jujur dalam segala hal apapun risikonya. Kalau sudah tahu salah => 'ya ini salah, tetapi ...' Ini dikurangi nilainya. Seperti halnya saat ulangan, tetapi membiarkan jawaban yang salah => 'ini salah tidak apa-apa' Ini berarti nilainya sudah berkurang. Saya tidak mau menjadi hamba TUHAN, tetapi nilainya dikurangi. Kita harus mencapai nilai seratus atau sempurna.

      Ini bukan sombong, tetapi seperti kata rasul Paulus => 'aku belum mencapai, tetapi mengejar kesempurnaan' Kalau sudah tahu salah, tetapi dibiarkan saja, berarti tidak sempurna. Buat apa? Seperti saudara saat sekolah, ada dosen mengajar 2 + 2 = tidak mengapa 4, 1. Sudah tahu salah, untuk apa sekolah disitu? Nanti tidak akan lulus. Seringkali kita salah. Sudah mengakui pengajarannya benar, masih ada 'tetapi' Ini sudah salah. Bagaimana pengajarannya? Sudah mengakui pengajarannya benar, masih ada 'tetapi' Ini sudah dikurangi nilainya (tidak akan dapat sempurna). Kalau miring sedikit saja, tidak dapat sempurna. Istilah dari bpk pdt Pong => 'bukan fanatik bodoh-bodoh' Tetapi kalau jujur (ya katakan ya, tidak katakan tidak), itulah bijaksana. Semoga kita dapat mengerti.


    • Matius 7: 21-23,
      21. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
      22. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
      23. Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

      Ay 22 => pelayanannya kelihatan hebat, luar biasa karena ada mujizat.

      Tadi, praktik pertama jujur soal pengajaran. Harus mengetahui yang benar terlebih dahulu. Kalau tidak tahu yang benar, lalu bagaimana mau mempraktikannya? Pastikan dulu mana yang benar, baru dapat dipraktikkan.

      Praktik kedua: taat dengar-dengaran kepada pengajaran yang benar. Contohnya adalah seperti YESUS taat sampai mati di kayu salib. Semoga kita dapat mengerti.


    Kalau tidak taat atau tidak sesuai dengan Firman pengajaran yang benar, sekalipun ibadah pelayanan kelihatan hebat (dapat mengusir setan dll), itulah pembuat kejahatan (berbuat jahat). Ini harus kita cegah. Ayat 23 TUHAN mengatakan => 'Aku berterus terang' Saya sudah merasa melayani dari Malang ke Surabaya, tetapi kalau tidak sesuai dengan pengajaran yang benar, itulah berbuat jahat. Lebih baik sekarang ini TUHAN berterus terang kepada saya, tidak dipuji, tidak ada yang berkata => 'saudara hebat, luar biasa' Tidak ada! Tetapi berkata => 'masih banyak yang salah' Lebih baik sekarang TUHAN berterus terang, daripada nanti TUHAN berterus terang, tetapi sudah tidak ada kesempatan lagi (sudah diusir oleh TUHAN).

    Biarlah semuanya disesuaikan dengan pengajaran yang benar atau taat dengar-dengaran pada pengajaran yang benar. Dimulai dari jujur terlebih dahulu => 'ya katakan ya, tidak katakan tidak' Sesudah yakin akan pengajaran yang benar, mari dipraktikkan (taat dengar-dengaran pada pengajaran yang benar apapun risikonya). Sehebat apapun ibadah pelayanan, tetapi kalau tidak taat/tidak sesuai dengan pengajaran yang benar = pembuat kejahatan dan diusir oleh TUHAN.

    Diusir oleh TUHAN artinya tidak diakui oleh TUHAN, tidak dikenal oleh TUHAN, dan binasa selamanya. Mari sekarang ini kita membangun dasar terlebih dahulu (membangun diatas Kurban Kristus dan pengajaran yang benar), itulah jujur dan taat. Semoga kita dapat mengerti.

    Kalau sudah jujur dan taat, hasilnya adalah:


    • Tahan uji = tidak akan roboh, tidak goyah dalam menghadapi apapun juga.
      Jangankan roboh, goyahpun tidak.


    • 'menerima berkat dari surga
    • akan mencapai Wahyu 12: 1 'Mempelai Wanita berdiri diatas bulan'


    Apapun keadaan kita (mungkin dalam kesulitan dll), kembali pada dasar. Kalau tumbuhan bagaimana akarnya. Mengapa tidak berbuah? Akarnya ini harus yang diperbaiki.

    Hagai 2: 19, 20,
    19. Perhatikanlah mulai dari hari ini dan selanjutnya -- mulai dari hari yang kedua puluh empat bulan kesembilan. Mulai dari hari diletakkannya dasar bait TUHAN perhatikanlah
    20. apakah benih masih tinggal tersimpan dalam lumbung, dan apakah pohon anggur dan pohon ara, pohon delima dan pohon zaitun belum berbuah? Mulai dari hari ini Aku akan memberi berkat!"

    Ay19 => 'Perhatikanlah mulai dari hari ini' => mulai sekarang ini.
    Ay 20 => lumbung kosong, tidak ada buah-buah, mengapa ini?

    Kalau selama ini kita sudah melayani, sudah berusaha, tetapi tidak ada buah-buah yang dihasilkan, mari dasarnya diperbaiki terlebih dahulu yaitu Kurban Kristus = hati damai, pengajaran yang benar dengan praktik yaitu jujur dan taat, itu sudah cukup.

    Jika sudah ada dasar, hasilnya adalah mulai hari ini TUHAN akan mencurahkan atau memberikan berkat dari surga, baik berkat rohani, jasmani, rumah tangga, semuanya akan dicurahkan oleh TUHAN. Saya selalu mengatakan, kalau dasarnya kuat (landasannya kuat), pesawat akan landing dari manapun (terutama dari surga). Untuk menjadi kaki dian emas yang bercahaya/gereja yang sempurna/Mempelai Wanita harus ada dasar yang kuat (kaki yang kuat)

    Wahyu 12: 1, Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

    Hasilnya adalah gereja TUHAN/Mempelai Wanita berdiri diatas bulan yang berwarna merah (penebusan oleh Darah YESUS). Kita tidak akan terkalahkan oleh apapun dan tidak akan jatuh, bahkan maut pun tidak akan bisa mengalahkan kita. Semoga kita dapat mengerti.

    Jika sudah berdiri diatas bulan, ada pasangannya. Kalau kaki sudah berdiri diatas bulan, pasti ada matahari dan bintang. Matahari, bulan dan bintang menunjuk Pakaian Mempelai/Pakaian terang/pakaian putih berkilau-kilauan (Wahyu 19: 8). Kita akan mendapatkan pakaian putih berkilau-kilauan (Pakaian Mempelai). Dosa-dosa sudah ditebus semuanya oleh Darah YESUS (gereja TUHAN berdiri diatas bulan berwarna merah), sehingga kita dapat memakai pakaian putih berkilau-kilauan (tidak ada celanya), itulah pakaian Mempelai Wanita. Semoga kita dapat mengerti.


  2. Batang
    Batang = pokok. Ini mengingatkan ayat => 'Akulah pokok anggur yang benar, kamu adalah carang-carangnya' Ada batang dan ada juga cabang-cabangnya. Batang atau Pokok adalah Pribadi YESUS Yang menjadi Teladan. Kita harus meneladani Pribadi YESUS supaya kita menjadi teladan bagi sesama. Contohnya: kami sebagai gembala harus meneladani YESUS, supaya gembala dapat menjadi teladan bagi jemaat. Jemaat, imam-imam/pelayan TUHAN juga harus meneladani YESUS, supaya dapat menjadi teladan/terang bagi sesama, baik sesama di rumah tangga, di penggembalaan (di gereja), antar penggembalaan, di sekolah, di pekerjaan, sampai dimana saja. Semoga kita dapat mengerti.

    Teladan apa saja yang harus kita ikuti?
    1 Petrus 2: 21-25,
    21. Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
    22. Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
    23. Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
    24. Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
    25. Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

    Ay 21 => 'supaya kamu mengikuti jejak-Nya' => teladan jejak. YESUS berjalan duluan, kita mengikuti-Nya di belakang. Dia adalah Pokok, kita sebagai cabang-cabangnya. Kita meneladan atau melihat Dia.

    Kita harus mengikuti teladan jejak-Nya YESUS. Dia sebagai Pokok/Batang (Pribadi YESUS Yang menjadi teladan), kita hanya melihat, mengikuti, meneladani Dia saja. Istilah yang mudah adalah mencontoh YESUS saja. Ini seperti sistem Lempin-El Kristus Ajaib. Sistim di dalam Lempin-El sangat sederhana, tinggal mencontoh saja. Dulu guru Lempin-El adalah bpk pdt In Juwono, kita mencontoh bpk pdt In Juwono. kemudian gurunya bpk pdt Pong, kita mencontoh bpk pdt Pong. Bpk pdt Pong juga mencontoh bpk pdt In Juwono. Tinggal mencontoh saja. Kami tidak diajarkan bagaimana caranya menguburkan orang meninggal (tidak ada pelajaran langsung saat di sekolah). Hanya diajak saja. Kalau ada orang meninggal, Lempin-El diajak, sehingga mereka dapat melihat bagaimana caranya melayani orang yang sudah meninggal. Demikian juga saat menikahkan orang. Saya tidak pernah diajarkan secara langsung di Lempin-El untuk menikahkan orang. Saat ada pernikahan datang dan melihat caranya. Kalau mencontoh, akan lebih mudah sehingga langsung dapat dipraktikkan.

    Demikian juga kita. Tidak perlu banyak teori, YESUS jalan kesana, ikuti saja. Pasti beres! Seperti itulah meneladani atau mencontoh.

    Kita harus mengikuti teladan jejak YESUS yaitu:


    • Mengikuti jejak kematian dan kebangkitan (ay 21-24).
      Jejak kematian yaitu mati terhadap dosa. Jejak kematian ini banyak diidentikkan dengan miskin, tidak ada makanan, memang boleh. Tetapi kalau miskin tetap berbuat dosa, itu bukan jejak kematian. Orang diluar TUHAN (tinggal di kolong jembatan dll) juga banyak yang miskin. Jejak kematian itu terutama mati terhadap dosa (mau miskin, kaya, tetapi tidak berbuat dosa). Banyak kali kita berkata => 'dia kaya, tidak pernah kematian' Tidak demikian! Orang kaya juga dapat mengikuti jejak kematian, yaitu saat kaya, dia tidak berbuat dosa. Orang miskin juga bisa mengikuti jejak kematian, yaitu saat miskin, dia tidak berbuat dosa.

      Kalau miskin, tetapi mencuri, itu bukanlah jejak kematian. Yang penting adalah mati terhadap dosa. Itulah jejak kematian!

      Mati terhadap dosa = bertobat, artinya:


      1. tidak berbuat dosa (ay 22 'Ia tidak berbuat dosa'). Orang mati, sudah tidak dapat lagi berbuat dosa.
      2. tidak ada tipu: tidak menipu, tidak ada dusta. Orang yang mati, sudah tidak dapat lagi menipu atau berdusta.
      3. 'Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki' = tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi justru membalas kejahatan dengan kebaikan. Kalau ada orang yang menyakiti kita, lalu kita balas orang tersebut dengan kebaikan, kita serasa mati.


      Bentuk kematian atau sengsaranya dapat bermacam-macam, tetapi yang harus sama adalah mati terhadap dosa (bertobat). Saya mengatakan kepada murid-murid Lempin-El Kristus Ajaib => 'jaman sekarang, jarang sekali yang masuk sekolah alkitab itu orang yang miskin, sebab saya melihat banyak yang naik pesawat, membawa koper' Ini beda dengan hamba TUHAN dulu yang mungkin benar-benar miskin dll. Mungkin saudara juga sudah ada yang pernah bekerja, menerima gaji, tetapi sekarang sudah tidak menerima gaji lagi, bagaimana? Sengsara atau tidak. Jawabannya => 'sengsara' Saat sengsara ini, juga harus berhenti berbuat dosa.

      YESUS sudah dicaci maki dll, tetapi Dia membalas dengan kebaikan, yaitu menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati. Sampai Dia disalibkan, tetapi Dia masih membalas dengan kebaikan => 'ampunilah mereka Bapa, mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat' Itulah jejak kematian. Sedangkan jejak kebangkitan adalah hidup untuk kebenaran. Yang tidak benar, jangan! Kalau tidak benar, berarti mati, belum bangkit. Semuanya harus benar. Semoga kita dapat mengerti.

      Sekarang ini apa yang tidak benar, dibuang dan kita meneladan kepada YESUS. Kalau ada yang tidak benar, berarti kita tidak berada pada Jejak YESUS/sesat/salah arah. YESUS berada pada jalan ke surga, tetapi kalau dalam kehidupan kita mempertahankan yang tidak benar (mempertahankan pekerjaan yang tidak benar, studi yang tidak benar seperti menyontek, identitas diri tidak benar, apa saja yang tidak benar), berarti kita melenceng (berbeda arah dengan YESUS) dan tidak akan pernah bertemu. Inilah tersesat (tidak meneladani YESUS).

      Jika kita mengikuti Teladan Jejak YESUS, mati terhadap dosa dan hidup dalam kebenaran, maka 'oleh bilur-Nya kamu sembuh' Hasilnya adalah kita mengalami kuasa bilur-bilur TUHAN, untuk menyembuhkan lahir batin kita (ini dua kali dituliskan, dalam Petrus dan Yesaya) = menyembuhkan penyakit secara jasmani dan rohani (sakit hati dll), sehingga kita sehat jasmani dan rohani, termasuk nikah rumah tangga sehat, ekonomi sehat, keuangan sehat, semuanya sehat. Sehat secara rohani = tidak berbuat dosa, hidup benar. Semoga kita dapat mengerti.


    • 1 Petrus 2: 25, Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

      Mengikuti Teladan Jejak YESUS yaitu kita harus menjadi domba-domba yang tergembala dengan benar dan baik. Sebab ada penggembalaan yang tidak benar, yaitu ada gembala pedagang domba, gembala pandir (ini ada di alkitab). Ini merupakan koreksi bagi saya juga (bagi hamba-hamba TUHAN, pelayan TUHAN), kita termasuk gembala yang mana? Apa arti dari tergembala dengan benar dan baik?

      Tergembala dengan benar dan baik yaitu:


      1. Tergembala pada Firman pengajaran yang benar (Pribadi YESUS). Nomor satu tentang makanan dulu. Semuanya ditentukan oleh makanan, baik hidup jasmani dan rohani kita. Contohnya: untuk hidup secara jasmani, lalu kita makan dengan sembarangan (makan racun), akhirnya mati. Biarpun kita hebat, kuat, kalau makan racun, lama-lama akan lemah (pergerakannya lemah) sampai mati. Begitu juga dengan kerohanian kita. Salomo yang hebat, tetapi makan racun dari isterinya (racun itu sedikit demi sedikit, sehingga tidak terasa), lama-kelamaan menjadi lemah dan mati. Sudah mulai ragu terhadap yang benar, tidak mau mengakui yang benar, akhirnya tersesat sampai mati.

        Gembala ini merupakan kepercayaan TUHAN (penjaga-penjaga), tetapi sesungguhnya yang menggembalakan adalah TUHAN. Banyak kali kita tergembala kepada orangnya, bukan kepada pengajarannya, sehingga menjadi kacau. Harus tergembala pada Firman pengajaran yang benar.


      2. Selalu berada di kandang pengggembalaan. Kandang penggembalaan dalam tabernakel menunjuk pada ruangan suci. Terdapat tiga macam alat dalam ruangan suci, sekarang menunjuk ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok (saya berulang-ulang mengatakan hal ini, supaya kita yakin dan mantap) yaitu:


        1. Pelita emas: ketekunan dalam ibadah raya (kebaktian umum). Ini persekutuan dengan ALLAH Roh Kudus di dalam karunia-karunia-Nya.


        2. Meja roti sajian: ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci. Ini persekutuan dengan Anak ALLAH di dalam Firman pengajaran dan Kurban Kristus.


        3. Medzbah dupa emas: ketekunan dalam ibadah doa penyembahan. Ini persekutuan dengan ALLAH Bapa di dalam kasih-Nya. Inilah ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.


    Di dalam kandang penggembalaan, kita mengalami:


    • Kekuatan ekstra untuk rela sengsara daging karena YESUS (bersama YESUS). Contohnya: kita beribadah hari Minggu, Senin, ini sengsara. Inilah kekuatan dalam kandang penggembalaan.


    • Kita mengalami penyucian tubuh, jiwa, roh oleh ALLAH Tritunggal, sehingga kita dapat dipakai oleh TUHAN untuk melayani TUHAN. Tiga macam ibadah untuk menyucikan tubuh, jiwa, roh. Bukan tiga kali, tetapi tiga macam ibadah, sebab kita terdiri dari tiga macam (tubuh, jiwa, roh). ALLAH itu ALLAH Tritunggal = Tiga Oknum dalam Satu Pribadi. Kalau berapa kali, boleh banyak. Misalnya: ikut kebaktian umum beberapa kali, silahkan saja, tetapi itu tetap kebaktian umum. Ikut kebaktian doa beberapa kali (doa pagi, doa puasa, dll), ini tetap satu macam saja. Seperti kebaktian doa di Malang, ada doa pagi hari Senin, Rabu, Kamis, ini sudah beberapa kali. Ditambah lagi doa puasa, doa semalam suntuk. Terserah mau berapa kali, yang penting adalah tiga macam, karena kita terdiri dari tubuh, jiwa, roh dan ALLAH itu merupakan ALLAH Tritunggal. Jadi, harus jelas macam ibadahnya. Semoga kita dapat mengerti.

      Kita pelajari bagaimana pelayanan dalam penggembalaan? Dalam 1 Petrus 5, ini pasal tentang penggembalaan.


    Tanda-tanda (ciri-ciri) pelayanan dalam sistem penggembalaan yang benar:


    • 1 Petrus 5: 1, Aku menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak.

      Ay 1 => 'aku sebagai teman penatua' => gembala-gembala.

      Tanda pertama: harus rela menderita daging bersama YESUS ('saksi penderitaan Kristus'). Kita meneladani YESUS: Gembala Yang Baik sudah menyerahkan Nyawa-Nya bagi kita. Bukan untuk mencari berkat dll, melainkan rela menderita atau sengsara daging karena YESUS. Jadi harus mengalami sengsara daging, sebab itulah sistem penggembalaan.

      Saya selalu mengatakan => 'kalau bapak, ibu, saudara (termasuk saya juga) melayani TUHAN sampai merasa sengsara' Itu sudah benar! Kalau enak-enak, ini gawat!


    • 1 Petrus 5: 2, Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.

      Tanda kedua: pelayanan yang ditandai dengan kerelaan hati (suka rela), yaitu tidak terpaksa, tidak mencari keuntungan, tetapi hanya pengabdian diri. Pengabdian diri = dollos (pelayan yang hanya mempunyai kewajiban) = tidak mempunyai hak, tetapi hanya melakukan kewajiban. Jangan takut, sebab hak dan upah kita berada di dalam Tangan TUHAN.

      Dimulai dari seorang gembala terlebih dahulu. Kalau gembala tidak rela sengsara (capek, hitung-hitung waktu untuk berkhotbah), saya tidak menghina, tetapi ini tidak sesuai dengan apa yang ditulis di dalam surat Petrus. Dulu murid-murid menjadi saksi (melihat) penderitaan Kristus (YESUS disalibkan dll). Petrus melihat bagaimana YESUS ditangkap, dicambuk dll. Nomor satu dituliskan => 'Aku menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus', berarti gembala dulu menjadi saksi, kemudian jemaat melihat ada sengsara YESUS di dalam seorang gembala. Baru setelah itu, suka rela, tidak terpaksa dan pengabdian diri (hanya mempunyai kewajiban, tanpa hak).

      Kewajiban kita hanyalah memuliakan TUHAN, mengagungkan TUHAN lewat pelayanan (bukan memuliakan diri sendiri). Ini luar biasa, sebab hak dan upah kita ada di dalam Tangan TUHAN. Hanya itulah tugas kita. Memang, kita melayani TUHAN sepertinya tidak memiliki hak. Contohnya: seperti Hak YESUS dilepaskan semuanya; Hak untuk hidup di surga dilepaskan untuk turun ke dunia. YESUS kaya, menjadi miskin di dunia. Bahkan Hak untuk hidup (hak paling asasi) hilang karena nyawa-Nya dikorbankan. Kalau sekarang dapat terkena pelanggaran hak asasi manusia. Inilah yang sedang kita contoh.

      Doakan, supaya ada tanda-tanda pelayanan dalam penggembalaan yang benar, mulai dari saya sebagai seorang gembala dapat menjadi saksi penderitaan Kristus, diikuti oleh semua domba-domba (pelayan-pelayan TUHAN) sehingga dapat melayani dengan suka rela. Kalau saya sebagai gembala tidak melayani dengan suka rela, bagaimana sidang jemaat? Harus dimulai dari seorang gembala.


    • 1 Petrus 5: 3, Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.

      Ay 3 => kalau memerintah itu seperti kerajaan. Tetapi kalau dalam penggembalaan menjadi teladan.

      Tanda ketiga: kita harus menjadi teladan bagi sesama. Gembala menjadi teladan bagi kawanan domba dan domba-domba menjadi teladan bagi sesama (domba-domba yang lainnya). Menjadi teladan, bukan memerintah. Kalau saya (gembala) merindu supaya domba-domba setia dalam tiga macam ibadah, berarti mulai dari saya (gembala) terlebih dahulu harus setia dalam tiga macam ibadah, bukan hanya memerintah. Setelah itu domba-domba pasti mengikuti.


    Contohnya seperti YESUS:


    • YESUS Setia, lalu kita mengikuti.
    • Gembala Agung Setia, gembala-gembala ikut setia, lalu domba-domba juga ikut setia. Hanya keteladanan. Semoga kita dapat mengerti.


    Menjadi teladan bagaikan pelita yang bersinar = memancarkan sinar. Kalau ada pelita yang menyinari terus, maka saudara yang datang dalam kegelapan akan terkena sinar dan lama kelamaan juga akan menjadi terang. Kalau yang dalam kegelapan, dipukuli terus => 'kamu begini, kamu begini' Nanti tambah ngamuk. Disinari saja (diberikan teladan) baik di rumah tangga, dalam penggembalaan, lama-lama akan menjadi terang.

    1 Timotius 4: 12, Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, (1)dalam perkataanmu, (2)dalam tingkah lakumu, (3)dalam kasihmu, (4)dalam kesetiaanmu dan (5)dalam kesucianmu.

    1 Timotius => pasal tahbisan atau pelayanan.

    Kita menjadi teladan, terutama dari lima keteladanan yaitu:


    • teladan dalam perkataan,
    • teladan dalam solah tingkah laku,
    • teladan dalam kasih,
    • teladan dalam kesetiaan,
    • teladan dalam kesucian.


    Lima teladan, angka lima menunjuk lima luka YESUS (sengsara TUHAN). Jadi untuk menjadi pelita yang bercahaya (menjadi teladan), kita harus meneladani lima luka YESUS (sengsara dari TUHAN, sengsara daging, sengsara Kristus). Pelita itu dibuat dari emas tempaan, bukan cor-coran. Kalau cor-coran, ada cetakannya, lalu jadilah pelita. Emas tempaan itu dipukul, dipanasi berulang-ulang. Seperti itulah kalau mau menjadi teladan. Siap untuk dipanasi dan dipukul, itulah sengsara daging.

    Timotius itu masih muda, pada ayat disebutkan 'Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda' Jadi seorang yang muda harus belajar untuk menjadi teladan, apalagi bagi yang sudah tua (sudah lama dalam pengajaran). Yang sudah tua (sudah lama dalam pengajaran) harus sudah menjadi teladan. Inilah tanda-tanda pelayanan dalam sistem penggembalaan yang benar. Jika sudah ada tanda-tanda pelayanan dalam sistem penggembalaan yang benar (ada sengsara, kerelaan sampai pengabdian diri, ada teladan), maka ada hasilnya.

    1 Petrus 5: 4, Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.

    Ay 4 => 'mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu' => Mahkota Mempelai.

    Kalau kita sudah dapat menjadi teladan, maka kita akan mendapatkan Mahkota Mempelai. Tadi yang pertama: jika kaki atau dasarnya kuat (berdiri diatas bulan), tidak pernah jatuh, tidak terkalahkan oleh apapun, mautpun tidak dapat mengalahkan kita (kita yang mengalahkan maut) dan kita mendapatkan matahari, bulan dan bintang = kita akan mendapatkan Pakaian Mempelai Wanita, pakaian terang, pakaian putih berkilau-kilau). Tidak telanjang lagi.

    Kemudian, ada batang = YESUS/pengajaran yang benar sebagai Pokoknya, bukan yang lain. Kalau Pokoknya benar (hanya satu), maka kita akan mendapatkan mahkota Mempelai. Mari kita tergembala dengan sungguh-sungguh, meneladani YESUS, dan kita mendapatkan mahkota Mempelai. Semoga kita dapat mengerti.

    Ini sudah ada semuanya. Kita tinggal mempraktikkannya.


    • Dasarnya ada (Kurban Kristus, pengajaran yang benar), praktiknya adalah:


      1. jujur dan taat dengar-dengaran (bagaikan berdiri diatas bulan). Lalu,
      2. ada berkat, kekuatan, tahan uji sampai mendapatkan pakaian Mempelai.


    • Kemudian batang. Kita hanya meneladani/mengikuti Jejak YESUS, yaitu tergembala dengan baik, melayani dengan baik, sampai mendapatkan mahkota Mempelai. Mahkota Mempelai itu tidak layu ('mahkota yang tidak layu'), sebab itu kita sekarang tidak boleh layu dan harus tetap setia berkobar-kobar dalam melayani TUHAN. Jangan layu (jangan loyo) sedikitpun! Usia boleh semakin tua, tetapi pelayanan tidak boleh 'loyo' Harus setia berkobar-kobar di dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN, termasuk pelayanan dalam rumah tangga. Tubuh Kristus mulai dari rumah tangga, layani sesuai dengan jabatan (sebagai suami, isteri, layani dengan baik). Itulah mahkota yang tidak layu! Sekalipun usia semakin tua, tetapi harus tetap semangat atau setia berkobar-kobar dalam pelayanan. Semoga kita dapat mengerti.


  3. Cabang
    Keluaran 25: 32, Enam cabang harus timbul dari sisinya: tiga cabang kandil itu dari sisi yang satu dan tiga cabang dari sisi yang lain.

    Jadi ada enam cabang yang keluar dari Pokok. Angka enam menunjuk manusia ('manusia diciptakan pada hari ke enam'). Jadi enam cabang keluar dari Pokok artinya manusia yang ada kaitan atau ada hubungan dengan Pokok Anggur Yang Benar (Pribadi YESUS). Yang dimaksud cabang kaki dian emas ini adalah yang ada hubungannya dengan Pokok. Semoga kita dapat mengerti.

    Enam cabang keluar dari Pokok = manusia yang memiliki hubungan dengan Pokok Anggur Yang Benar (Pribadi YESUS), hubungannya apa? Sekarang ini akan kita bahas satu hubungan saja, yaitu enam cabang harus melekat pada Pokok atau Pribadi YESUS. Cabang harus melekat pada Pokok artinya manusia yang ada persekutuan dengan YESUS di dalam kesucian dan kesetiaan. YESUS suci, kita juga suci. YESUS setia, kita juga setia. Suci dan setia (dua hal) ini tidak dapat dipisahkan. Kalau tidak suci, tidak setia. Contohnya dalam rumah tangga: kalau suami suci, pasti setia dalam rumah tangga. Isteri suci, juga akan setia.

    Di dalam kitab Wahyu dituliskan 'bahkan setia sampai mati' Demikian juga kepada TUHAN, kalau kita hidup suci, kita setia. Kalau tidak suci, tidak akan setia. Saya selalu mengajarkan kepada kaum muda => 'hati-hati kaum muda, kalau sudah mulai tidak setia, itu bahaya' Bapak ibu sekalian kalau melihat kaum muda tidak setia? 'dulu begini, sekarang sudah mulai tidak setia' Harus ditegor atau dinasehati. Sebab kalau dibiarkan saja, akan jatuh (hilang kesuciannya).

    Saya sebagai gembala sudah banyak menemukan. Saat-saat jam ibadah, tidak digunakan untuk beribadah (yang sembunyi-sembunyi), pasti jatuh. Kalau untuk keperluan yang sudah direncanakan seperti liburan (ada hari libur satu tahun satu kali), saya sebagai gembala juga mengijinkan. Silahkan berlibur dengan keluarga dengan baik, pamit lalu didoakan. Sudah beberapa kali saya menemukan => 'kapan kamu jatuhnya? Saat-saat hari ibadahkan' Jawabannya => 'ya' Ini karena tidak digunakan untuk beribadah. Kalau sengaja-sengaja, pasti jatuh. Semoga kita dapat mengerti.

    Kalau tidak suci dan tidak setia = carang yang kering (menjadi cabang yang kering), mati, tidak dapat berbuah (kalau cabangnya anggur), tidak dapat bersinar atau pelitanya padam (kalau pada pelita emas). Seperti lima gadis bodoh yang padam pelitanya, sehingga ketinggalan saat YESUS datang kembali dan binasa. Semoga kita dapat mengerti.

    Tiap cabang terdiri dari tiga rangkaian.
    Keluaran 25: 33, Tiga kelopak yang berupa bunga badam pada cabang yang satu--dengan tombol dan kembangnya--dan tiga kelopak yang serupa pada cabang yang lain--dengan tombol dan kembangnya--;demikianlah juga kaubuat keenam cabang yang timbul dari kandil itu.

    Ada kelopak, tombol, bunga ini merupakan satu rangkaian. Setiap cabang terdiri dari tiga rangkaian:


    • rangkaian I: kelopak, tombol, bunga,
    • rangkaian II: kelopak, tombol, bunga,
    • rangkaian III: kelopak, tombol, bunga.


    Satu rangkaian = tiga unit. Kalau tiga rangkaian berarti tiga kali tiga = sembilan unit.

    Angka sembilan menunjuk pada:


    • Sembilan karunia Roh Kudus (1 Korintus 12),
    • Sembilan jabatan pelayanan,
    • Sembilan perbuatan kasih,
    • Sembilan buah-buah Roh Kudus (Galatia 5).


    Kalau kita hidup suci dan setia, maka kita akan menghasilkan empat dikalikan sembilan (sembilan karunia Roh Kudus, sembilan jabatan pelayanan, sembilan perbuatan kasih, dan sembilan buah-buah Roh Kudus). Empat dikalikan sembilan inilah yang membawa gereja TUHAN masuk dalam kesempurnaan (bersinar), yaitu menjadi Mempelai Wanita TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

    Hati-hati! Waktu Israel keluar dari Mesir menuju ke tanah Kanaan, Israel dapat menghancurkan kota Yeriko yang hebat (menunjuk kegerakan hujan akhir), tetapi bangsa Israel kalah dengan kota Ai yang kecil dan tiga puluh enam orang mati). Ingat! Empat dikalikan sembilan sama dengan tiga puluh enam. Dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir (kegerakan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna), harus berhati-hati, sebab setan mau menghancurkan empat dikalikan sembilan ini yaitu setan mau menghancurkan karunia, mengambil jabatan (mundur dari pelayanan), sehingga tidak dapat berbuah-buah lagi dan tidak dapat mencapai kesempurnaan.

    Yosua 7: 5, Sebab orang-orang Ai menewaskan kira-kira tiga puluh enam orang dari mereka; orang-orang Israel itu dikejar dari depan pintu gerbang kota itu sampai ke Syebarim dan dipukul kalah di lereng. Lalu tawarlah hati bangsa itu amat sangat.

    Ay 5 => 'Lalu tawarlah hati bangsa itu amat sangat' => sangat tawar hati = rubuh atau runtuh.

    Setan memakai kota Ai (Ai artinya roh reruntuhan) untuk menghancurkan/ mematikan empat dikalikan sembilan (karunia, jabatan , perbuatan kasih dan buah-buah Roh). Reruntuhan itu berbentuk kecil-kecil.

    Apa yang dimaksud dengan roh reruntuhan?


    • Dosa Akhan: hati yang diikat oleh keinginan akan uang. Akhan yang mencuri milik TUHAN. Seharusnya, emas, perak, pakaian diletakan di dalam rumah perbendaharaan, tetapi diambil oleh Akhan, lalu diletakkan di dalam kemahnya sendiri. Inilah roh reruntuhan. Hati yang diikat oleh keinginan akan uang, sehingga menjadi:


      1. kikir = tidak dapat memberi,
      2. serakah: merampas hak TUHAN (persepuluhan dan persembahan khusus).


      Uang itu merupakan perkara kecil bagi TUHAN, tetapi inilah yang dapat meruntuhkan seorang gembala, hamba TUHAN, anak TUHAN (karunia dan jabatannya dicabut sampai tidak mau melayani TUHAN lagi, tidak ada buah-buah Roh lagi atau kering).


    • Amsal 11: 11, Berkat orang jujur memperkembangkan kota, tetapi mulut orang fasik meruntuhkannya.

      'mulut orang fasik meruntuhkannya' = perkataan sia-sia (dusta, fitnah, gosip yang tidak benar, dsb). Inilah yang meruntuhkan! Dari hati keluar ke mulut, ini sudah mencakup seluruh hidup.

      Kita harus hati-hati, sebab empat dikalikan sembilan ini sedang diincar sampai tidak mau melayani TUHAN lagi, bahkan tidak berbuah lagi (kering). Roh reruntuhan mulai dari hati (keinginan akan uang) sampai di mulut (mulut yang fasik atau sia-sia), itu sudah mencakup seluruh hidup. Akibatnya adalah kecewa, tawar hati, runtuh dan binasa selamanya (seperti Akhan binasa selamanya). Runtuh artinya tidak setia, tinggalkan pelayanan. Semoga kita dapat mengerti.

TUHAN akan menolong kita, untuk menjadi kaki dian emas, yaitu bercahaya, berbuah-buah sampai buah Roh (ada karunia Roh Kudus, jabatan, sehingga dipakai oleh TUHAN, sampai berbuah-buah Roh dan kesempurnaan) pada kegerakan hujan akhir. Tetapi setan menghadang dengan kota Ai yang kecil/roh reruntuhan/perkara kecil. Hati ada keinginan akan uang (perkara kecil), mulut (lidah yang kecil), ini berbahaya sebab dapat meruntuhkan. Akibatnya adalah tawar hati, tidak setia, tinggalkan pelayanan, sampai tinggalkan TUHAN dan binasa untuk selamanya.

Contoh kehidupan atau hamba TUHAN yang runtuh adalah Yudas Iskariot. Runtuh ini dikarenakan tidak sungguh-sungguh. Yudas dulunya satu dengan murid-murid, tetapi tidak sungguh-sungguh. Akhirnya Yudas menjadi antikris. Yudas mempertahankan dusta, keinginan akan uang, sehingga ia runtuh.

Matius 26: 23-25,
23. Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku.
24. Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."
25. Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."

Yudas tetap mempertahankan dusta. Waktu perjamuan suci seperti saat ini, TUHAN berkata => 'siapa mencelupkan roti bersama dengan Aku di pinggan, dialah itu' Tetapi Yudas berkata => 'bukan aku' Inilah dusta. Bahkan Yudas menyalahkan orang lain, padahal dia sendiri yang bersalah. Kalau Yudas mengatakan 'bukan aku yang menyerahkan' (dusta), berarti Yudas menuduh kesebelas murid yang lainnya (dua belas orang termasuk dengan YESUS). Inilah suka mendakwa/memfitnah orang lain. Seringkali kita sering menuduh sesama dan juga menuduh TUHAN. Kalau berdusta, pasti akan menjadi pendakwa (suka menghakimi orang lain).

Yudas juga mempertahankan keinginan akan uang (dia selalu mencuri milik TUHAN) = hatinya diikat oleh keinginan akan uang. Sebenarnya masih ada kesempatan bagi Yudas. Saat Yudas menerima Firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci, ini merupakan saat yang menentukan, apakah Yudas akan runtuh atau berbuah-buah? Seperti saat ini sangat menentukan, apakah kita menjadi runtuh atau dipakai oleh TUHAN sampai berbuah-buah? Saat menerima Firman pengajaran dan perjamuan suci harus bersungguh-sungguh. Perjamuan suci jangan jadi suatu kebiasaan, sebab itu harus ada pedang. Seperti YESUS Yang langsung berkata => 'siapa mencelupkan roti bersama Aku, dialah itu' Itulah pedang yang menusuk. Seharusnya Yudas berkata => 'saya TUHAN, ampuni saya' Yudas akan tertolong, dia tetap dipakai oleh TUHAN sampai berbuah-buah Roh. Sembilan buah Roh itu menunjuk kesempurnaan (sudah saya terangkan).

Sembilan buah Roh dibagi menjadi tiga kelompok, yang menunjuk Tabiat ALLAH Tritunggal (Gambar ALLAH Tritunggal). Kita dikembalikan kepada Gambar ALLAH Tritunggal (mencapai kesempurnaan). Yudas sudah mendapatkan kesempatan, tetapi dia melewatkan kesempatan itu dan akhirnya Yudas kerasukan setan. Saat-saat menerima Firman pengajaran dan perjamuan suci merupakan saat yang menentukan, apakah Yudas akan runtuh atau Yudas dipakai oleh TUHAN sampai berbuah-buah Roh (sembilan buah Roh). Tetapi Yudas tetap mengeraskan hati, dia menolak Firman pengajaran dan perjamuan suci, sehingga kerasukan setan dan terpisah selamanya dari TUHAN (runtuh dan binasa untuk selamanya).

Yohanes 13 => tentang perjamuan malam.
Yohanes 13: 27, Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera."

Yudas kerasukan setan = menjadi sama dengan setan (antikris), sehingga Yudas runtuh (terpisah dari TUHAN dan binasa untuk selamanya). Lain lagi dengan rasul Yohanes yang dibuang ke pulau Patmos. Dalam Yohanes 13, saat-saat perjamuan suci ditekankan tentang Yudas dan Yohanes. Yohanes mau menerima pekerjaan Firman pengajaran dan perjamuan suci yang menyucikan hati sampai mulutnya (menyucikan seluruh hidupnya), sehingga dia dapat bersandar di Dada TUHAN.

Yohanes 13: 23, Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya.

Ay 23 => 'bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya' => bersandar di Dada YESUS.

Rasul Yohanes bersandar di Dada TUHAN, seperti bayi dalam pelukan Tangan kasih TUHAN. Tinggal pilih sekarang ini.

Mari:

  1. kaki dibenarkan (memiliki pendirian yang benar), supaya tahan uji, diberkati dan diberikan Pakaian Mempelai oleh TUHAN.
  2. kedua batang, mari meneladan kepada YESUS: tergembala dengan benar dan baik (jangan tergembala pada orangnya, tetapi kepada pengajaran yang benar/Pribadi YESUS) dan berada di dalam kandang penggembalaan (seperti yang diteladankan oleh YESUS, Dia lahir di kandang). Kita dapat melayani TUHAN sampai menerima Mahkota Mempelai (Mahkota yang tidak layu). Mari, setia dan berkobar-kobar!


  3. Ketiga cabang, jangan lepaskan hubungan dengan TUHAN (hubungan kesucian dan kesetiaan), supaya ada empat kali sembilan (ada karunia, jabatan, perbuatan kasih, sehingga dipakai oleh TUHAN dalam kegerakan hujan akhir sampai berbuah-buah kesempurnaan). Jangan seperti Yudas yang tetap mempertahankan reruntuhan. Biarlah hati dan mulut disucikan sekarang ini. Yohanes bersandar di Dada TUHAN (karena dia mau disucikan), seperti bayi dalam pelukan Tangan kasih TUHAN.

Yesaya 49: 14 -16,
14. Sion berkata: "TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku."
15. Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.
16. Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.

Ay 14 => umat pilihan TUHAN dalam keadaan sengsara => 'percuma, TUHAN sudah tinggalkan kita. TUHAN lupa dengan kita' Tetapi TUHAN menjawab (pada ay 15).

Ay 16 => 'Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku' => mengukir engkau dalam telapak tangan-Ku (dalam pelukan tangan TUHAN) = tidak pernah dilupakan.

Yohanes bersandar di Dada TUHAN, sehingga mengalami pelukan Tangan kasih TUHAN, artinya:

  • TUHAN selalu mengingat (tidak pernah melupakan),
  • selalu memperdulikan,
  • selalu memperhatikan,
  • selalu bergumul bagi kita. Kita seperti bayi yang tidak dapat berbuat apa-apa, tetapi mau disucikan. Hati disucikan, sehingga dapat mengasihi TUHAN. Mulut disucikan, sehingga mulut hanya untuk menyembah TUHAN.

Yohanes mau mengalami penyucian lewat Firman pengajaran dan perjamuan suci, sehingga hatinya bersih dari keinginan (hanya mengasihi TUHAN lebih dari semuanya), mulutnya hanya menyembah TUHAN (tidak kepada yang lain). Yohanes seperti bayi dalam gendongan Tangan TUHAN. Menyembah itu seperti bayi yang hanya menangis. Bayi butuh apa saja, hanya dapat menangis (butuh makan hanya menangis, butuh obat saat sakit, ia hanya menangis).

Hasilnya adalah Tangan kasih TUHAN menentukan hidup mati kita. Hidup bayi itu berada dalam tangan ibunya. Sekalipun bayinya hebat (ganteng, gagah dll), jika dibiarkan saja oleh ibunya, juga akan mati (cepat atau lambat akan mati). Jadi yang menentukan hidup mati kita adalah Tangan kasih TUHAN, bukan yang lainnya. Bayi diberikan susu kaleng, emas, uang, lalu dibiarkan saja (tidak ada tangan ibunya) akhirnya akan mati.

Tangan kasih TUHAN menentukan hidup mati kita, artinya

  1. Secara jasmani:


    1. Tangan kasih TUHAN sanggup memelihara kehidupan kita sekalipun tidak berdaya dan mustahil. Bayi itu tidak berdaya (tidak dapat berbuat apa-apa) dan mustahil. Tetapi TUHAN dapat memelihara. Dalam keadaan sulit, mustahil, TUHAN tetap dapat memelihara kita.


    2. Tangan kasih TUHAN sanggup memberikan masa depan yang berhasil, indah dan bahagia kepada kita.


  2. Secara rohani (supaya kita jangan mati rohani):


    1. Tangan kasih TUHAN memakai kehidupan kita dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir. Contohnya seperti bayi Musa yang ditolong oleh TUHAN, setelah itu Musa dipakai untuk mengeluarkan bangsa Israel dari Mesir. Kita tidak berdaya seperti bayi. Kita sungguh-sungguh tidak dapat berbuat apa-apa, ini bukan sekedar 'abang-abang lambe' (bahasa Jawa). Kita diutus kemana, memang tidak mampu. Jangankan diutus, mau berkhotbah di Surabaya dan Malang saja,saya tidak mampu. Kalau bukan Tangan kasih TUHAN yang memakai, tidak akan bisa. Saya ingat ketika bpk pdt Pong saat diutus ke India, beliau menangis => 'kalau ada bpk pdt In Juwono akan enak, saya tinggal ikut saja' Ini sama dengan saya, saat pertama kali diutus ke Medan. Saya tidak berani melihat orang, lalu saya ingat bpk pdt Pong => 'kalau ada bpk pdt Pong yang berkhotbah, saya tinggal membawa tasnya dan santai-santai' Tetapi itulah kepercayaan TUHAN kepada kita semuanya. Kita memang bayi, tetapi ada Tangan TUHAN Yang memakai kita semuanya.


    2. Tangan kasih TUHAN memandikan kita (bayi). Bayi itu kotor dll, tidak dapat mandi sendiri. Biarlah TUHAN yang memandikan kita = mengubahkan kehidupan kita.

      Zefanya 3: 17, TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai,

      Tangan kasih TUHAN membaharui kehidupan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti YESUS, sampai sempurna seperti Dia (ada buah-buah Roh). Dalam Yakobus 3: 2 sempurna itu = mulut tidak salah lagi dalam perkataan, yaitu hanya berseru 'Haleluya' = Suara Mempelai. Suara Mempelai hanya berkata 'Haleluya, Haleluya' tidak ada yang lainnya. Kita dibaharui dari manusia daging menjadi manusia rohani = kita menjadi seperti bayi (bayi gambaran manusia rohani). Bayi itu hanya menangis saja, tidak pernah bayi berkata => 'ibu jahat dll' Tidak ada! Bayi mau apa, ia hanya menangis. Demikian juga kita, mau apa hanya berseru 'Haleluya'

Saya selalu mengatakan, jika terjadi mujizat rohani, maka mujizat jasmani juga terjadi. Tangan kasih TUHAN membaharui kehidupan kita, merupakan mujizat rohani. Tangan kasih TUHAN juga sanggup melakukan mujizat jasmani yaitu TUHAN sanggup menghapus segala kemustahilan dalam kehidupan kita (menolong bayi dari segala masalah). Jika YESUS datang kembali ke dua kali, kita diangkat bersama dengan Dia di awan-awan yang permai dengan sorak sorai 'Haleluya'

Kita benar-benar menyatu dengan Dia, bersanding dengan Dia untuk selama-lamanya. Sekarang kita bersandar kepada TUHAN, nanti kita bersanding (bersama) dengan Dia untuk selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti.

Kita hanya bayi, TUHAN lah yang memperhatikan, memperdulikan, bergumul bagi kita. Tangan kasih-Nya siap memeluk kita, siap melakukan segala sesuatu bagi kita sampai kita duduk bersanding dengan Dia untuk selamanya.

Mari!

  1. perbaikilah kaki, supaya mendapatkan Pakaian Mempelai.
  2. Batang diperbaiki dengan meneladani YESUS (kematian-kebangkitan). Perbaiki penggembalaan (kita sungguh-sungguh tergembala) dan perbaiki pelayanan, sampai kita mendapatkan Mahkota Mempelai.


  3. Cabang diperbaiki sampai suci dan setia. Hati dan mulut mau disucikan, sampai hanya bersuara 'Haleluya' = Suara Mempelai. Pakaian ada, Mahkota ada, Suara juga ada, kita akan naik di awan-awan dan bersanding dengan YESUS untuk selama-lamanya. Bayi memang tidak dapat berbuat apa-apa, tetapi kalau ada bahasa 'Haleluya' (bahasa penyembahan), maka Dia akan sangat mengerti kita. Dia mengulurkan Tangan kasih-Nya untuk memeluk kita.

TUHAN memberkati kita semuanya.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Remaja, 13 Agustus 2011 (Sabtu Sore)
    ... mereka tidak akan mendapat celaka mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit dan orang itu akan sembuh. Setelah menerima sinar kemuliaan kita akan dipakai dan diutus oleh Tuhan untuk melayani Tuhan sekaligus menjadi saksi Tuhan. Ada macam kesaksian Kesaksian tentang injil keselamatan firman penginjilan Efesus . Firman penginjilan adalah firman yang ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 30 Mei 2015 (Sabtu Sore)
    ... Siapa gerangan Dia ini yang kabarnya melakukan hal-hal demikian Lalu ia berusaha supaya dapat bertemu dengan Yesus. Herodes memenggal kepada Yohanes Pembaptis. Ini bukanlah suatu kekalahan tetapi suatu peningkatan yaitu memberi kesempatan pada Yesus untuk bekerja. Pekerjaan Tuhan melalui Yohanes Pembaptis adalah membangun dasar sementara pekerjaan Tuhan melalui Yesus adalah membangun di ...
  • Ibadah Persekutuan Kartika Malang IV, 02 Juli 2009 (Kamis Pagi)
    ... pedang penghukuman maka manusia tidak perlu lagi kena pedang penghukuman. Tetapi kita harus terkena pedang penyucian pedang yang menusuk amat dalam Ibrani - sampai kedalaman hati dan pikiran. Pedang penyucian firman yang lebih tajam dari pedang dari pedang bermata dua urim dan tumim firman pengajaran yang benar yang sanggup menyucikan hidup ...
  • Ibadah Raya Malang, 29 November 2009 (Minggu Pagi)
    ... MARTA Gambaran kehidupan yang sibuk sekali melayani namun tidak mendengar dan tidak dengar-dengaran pada Firman Pengajaran yang benar tidak mau mendengar Firman yang penting melayani tanpa arah menuju Yesus sebagai Kepala Firman adalah komando dalam pelayanan kita. Kalau kita melayani tanpa Firman Tuhan tidak menjadi Kepala dalam pelayanan justru diri ...
  • Ibadah Doa Malang, 29 Maret 2011 (Selasa Sore)
    ... ke tahun. Paskah kelepasan dari dosa bertobat dan terlepas dari dosa. Paskah ini harus menjadi tanda yang nyata atau bisa dilihat dan bisa didengar dalam hidup kita. Ada tanda Paskah Tanda pada tangan pertobatan dalam perbuatan tingkah laku. Perbuatan kita harus benar baik dan berkenan kepada Tuhan. Harus BENAR terlebih dahulu baru BAIK. Tanda ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 27 Januari 2013 (Minggu Sore)
    ... hujan akhir kegerakan dalam cahaya injil tentang kemuliaan Kristus Firman pengajaran kabar mempelai. Malam ini kita masih membahas ayat mulai diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya Januari . Injil keselamatan Firman penginjilan kabar baik untuk membawa orang berdosa percaya pada Yesus dan diselamatkan lewat BAPTISAN AIR. Jadi baptisan air merupakan amanat agung Tuhan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 27 November 2014 (Kamis Sore)
    ... orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah Di dalam dunia manusia tetap berbuat dosa sampai puncaknya dosa dosa makan-minum merokok mabuk narkoba dan kawin-mengawinkan dosa seks dengan berbagai ragamnya nikah yang salah . Ini sama dengan telanjang dan tidak tahu malu seperti anjing dan babi. Akibatnya diusir ke ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 01 September 2014 (Senin Sore)
    ... maka semua manusia di dunia sudah berbuat dosa bahkan sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum merokok mabuk narkoba. dosa kawin-mengawinkan dosa seks dengan berbagai ragamnya penyimpangan seks kehancuran nikah sampai nikah yang salah. Akibatnya manusia seperti anjing dan babi telanjang dan tidak tahu malu sehingga manusia tidak bisa kembali ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 08 Oktober 2012 (Senin Sore)
    ... buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia dan suaminyapun memakannya. . Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu bahwa mereka telanjang lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat. Sesungguhnya Tuhan menciptakan Adam dan Hawa dengan pakaian kemuliaan. Tetapi mereka berbuat dosa di taman ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 31 Agustus 2009 (Senin Sore)
    ... terjemahan lama . Kerajaan Sorga Petrus . Bagian dan sudah dibahas pada ibadah sebelumnya. Kemarin malam sudah dipelajari contoh dari bangsa kafir yang diwakili oleh perempuan Kanaan. Malam ini kita akan mempelajari bagian . Jadi PERHATIAN kita terutama untuk masuk dalam kerajaan Surga yang kekal. Kalau tidak masuk Surga tidak ada gunanya apa yang ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.