Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kita masih berada di dalam kitab Wahyu 2-3, ini menunjuk tentang tujuh kali percikan darah di depan tabut perjanjian. Percikan darah diatas tabut perjanjian itu untuk YESUS, percikan darah di depan tabut perjanjian itu untuk sidang jemaat. Tujuh kali percikan darah di depan tabut perjanjian sama dengan tujuh surat yang ditujukan kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir (sidang jemaat akhir zaman), artinya penyucian terakhir yang TUHAN lakukan kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir supaya tidak bercacat cela, sempurna seperti YESUS, menjadi Mempelai Wanita Surga yang siap untuk menyambut kedatangan YESUS ke dua kali di awan-awan yang permai. Inilah maksudnya percikan darah/penyucian terakhir, yaitu supaya tidak bercacat cela, sempurna, menjadi Mempelai Wanita.

Tujuh sidang jemaat yang mengalami percikan darah adalah:

  1. Sidang jemaat di Efesus (Wahyu 2:1-7). Ini penyucian tentang kasih mula-mula. Sidang jemaat Efesus harus kembali kepada kasih mula-mula sehingga dapat kembali ke Firdaus (makan buah pohon kehidupan). Ini sudah diterangkan dalam ibadah sebelumnya.


  2. Sidang jemaat di Smirna (Wahyu 2: 8 -11).
    Wahyu 2: 8, 9,
    8. "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Smirna: Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup kembali:
    9. Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu -- namun engkau kaya -- dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.

Ay 9 => hati-hati! Kalau memfitnah orang benar (hamba TUHAN, pelayan TUHAN yang benar), akan menjadi jemaah iblis. Kalau memfitnah = mendakwa (seperti setan), nanti menjadi sidang jemaah setan. Itu sebabnya kita harus waspada.
'orang Yahudi' => sekarang menunjuk orang Kristen, tetapi suka memfitnah, bergosip.

Penampilan Pribadi YESUS kepada sidang jemaat di Smirna yaitu:

  • 'Aku Yang Awal dan Yang Akhir' ini menunjuk kasih TUHAN dari kasih yang mula-mula sampai dengan kasih yang sempurna (kasih TUHAN Yang Besar).
  • 'Aku yang telah mati dan yang hidup' ini menunjukkan kematian dan kebangkitan TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

Ay 9 merupakan keadaan sidang jemaat di Smirna. Mengapa TUHAN menampilkan Pribadi-Nya sebagai 'Yang telah mati dan yang hidup' (YESUS Yang mengalami kematian tetapi bangkit kembali; pengalamam kematian dan kebangkitan)? Ternyata keadaan sidang jemaat di Smirna yaitu dalam pengalaman kematian bersama TUHAN (sengsara daging bersama YESUS). Mengapa TUHAN ijinkan sidang jemaat Smirna mengalami pengalaman kematian bersama YESUS?
1 Petrus 2: 19, Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.

Ay 19 => penderitaan bersama YESUS yang seharusnya tidak kita tanggung, salah satu contohnya adalah seharusnya sekarang kita beristirahat (karena sudah satu minggu kita bekerja), tetapi kita masih beribadah, nanti pulang agak malam, besok bekerja (kuliah) lagi. Inilah penderitaan daging karena kehendak TUHAN (bukan kehendak kita); sengsara daging bersama YESUS.

Kalau kita mau mengalami sengsara daging bersama dengan YESUS (mengalami pengalaman kematian bersama YESUS), maka kita menerima kasih karunia TUHAN. Ini sangat penting! Kasih karunia ini dikaitkan dengan tahbisan (ibadah pelayanan). Imam adalah seorang yang beribadah melayani TUHAN (menahbiskan diri kepada TUHAN), tetapi harus memiliki kasih karunia (yang menentukan bukanlah kekayaan, kemiskinan, kepandaian, kebodohan). Kalau menjadi seorang imam, kita harus memiliki kasih karunia TUHAN.

2Timotius 2: 1, Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus.

Surat Timotius ini tentang tahbisan (ibadah pelayanan kepada TUHAN). Jadi seorang imam (seorang yang beribadah melayani TUHAN, hamba TUHAN, pelayan TUHAN) harus memiliki kasih karunia TUHAN.

Kasih karunia TUHAN berguna untuk:

  • Memberikan kekuatan kepada kita, sehingga kita dapat mengikuti dan melayani TUHAN.
  • Memberikan kekuatan untuk menghadapi halangan dan rintangan dalam bentuk apapun juga. Dalam melayani TUHAN tentu ada banyak halangan dan rintangan. Rasul-rasul pernah dibelenggu, dimasukkan dalam penjara, dan bermacam-macam. Demikian juga kita, halangannya bermacam-macam seperti masalah ekonomi.


  • Memberikan kekuatan supaya kita dapat menantikan kedatangan YESUS ke dua kali di awan-awan yang permai.

Inilah perlunya kasih karunia! Memang lewat salib (sengsara daging bersama YESUS)! Sebab itu TUHAN ijinkan sidang jemaat Smirna dalam kesusahan dan sebagainya, supaya mereka menerima kasih karunia TUHAN. Inilah kekuatan untuk mengikuti dan melayani TUHAN, supaya tidak gugur ditengah jalan, dan juga tidak tenggelam.
Juga kekuatan untuk menghadapi halangan rintangan dalam bentuk apapun, supaya tidak kecewa, tidak putus asa, tidak tinggalkan TUHAN. Juga kekuatan untuk menghadapi kedatangan TUHAN YESUS ke dua kali di awan-awan permai. Semoga kita dapat mengerti.

Dalam 2 Timotius 2 terdapat tiga macam kekuatan dalam kasih karunia TUHAN:

  1. 2 Timotius 2: 3, Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus.

    Yang pertama: kekuatan seorang prajurit. Imam-imam dan raja-raja (hamba TUHAN, pelayan TUHAN), bagaikan seorang prajurit TUHAN yang harus berperang, tidak boleh santai. Saudara yang sudah menjadi imam (termasuk saya), harus berjuang seperti prajurit. Kalau mau mengambil pelayanan (bagi yang belum melayani), mari seperti seorang prajurit (bukan seperti orang yang suka tidur).

    Kekuatan seorang prajurit yaitu:


    • 2 Timotius 2: 3, 4,
      3. Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus.
      4. Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.

      Kekuatan prajurit pertama: kekuatan untuk menderita, karena melakukan kehendak KomandanNya (bukan kehendaknya sendiri). Contohnya seperti TNI yang diperintahkan untuk menjaga di pos penjagaan selama satu hari. Komandannya memberikan perintah => 'jaga berdiri di pos penjagaan selama dua belas jam' Harus taat kepada perintah komandannya. Kalau tidak taat, dapat dipecat.

      Kekuatan untuk menderita karena melakukan kehendak KomandanNya, bagi kita artinya kekuatan untuk taat dengar-dengaran kepada Firman pengajaran yang benar sekalipun tidak cocok bagi daging (sengsara bagi daging, sakit bagi daging). Komandan kita yaitu TUHAN YESUS. Perintah TUHAN itulah Firman pengajaran yang benar. Contohnya seperti tadi, TNI yang diperintahkan untuk menjaga dengan berdiri selama dua belas jam, ini tidak cocok bagi daging. Daging ini enaknya ya jalan dan tidur.

      Seorang prajurit harus taat. Dibutuhkan ketaatan! Kalau tidak ada kasih karunia, kita tidak akan dapat taat. Daging ini sulit untuk taat, sebab dalam daging banyak kehendak sendiri. Tetapi kalau menerima kasih karunia, maka ada kekuatan untuk taat. Contohnya adalah YESUS Sendiri. Sang Komandan sudah memberikan contoh kepada kita. Jadi, kalau menjadi Komandan harus memberikan contoh terlebih dahulu kepada prajurit-prajurit. Bagaimana ketaatan YESUS?

      Filipi 2: 8-10,
      8. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
      9. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
      10. supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

      Ay 10 => 'segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi' => setan tritunggal. Di langit = setan. Di bumi = nabi palsu. Di bawah bumi (binatang buas dari dalam laut) = antikris.

      YESUS taat dengar-dengaran kepada ALLAH Bapa sampai mati di kayu salib. Sebenarnya YESUS tidak boleh mati di kayu salib, sebab YESUS tidak berdosa. Orang yang berdosa (orang yang terkutuk) yang harus mati di kayu salib. Tetapi YESUS taat dengar-dengaran sampai rela mati di kayu salib. Memang sakit bagi daging, tidak bersalah, tidak berdosa, tetapi digantung di kayu salib. Sangat menderita! Karena YESUS taat (ay 10) maka Dia menerima Nama diatas segala nama; Nama yang berkuasa Yang mengalahkan setan tritunggal dengan kuasa kemenangan. Kalau taat akan menang, kalau tidak taat akan kalah, hanya itu saja. Hidup di dunia ini mudah saja, kalau taat menang, kalau tidak taat kalah. Kalau kita taat, maka ada kuasa kemenangan atas setan tritunggal.


    • 2 Timotius 2: 4, Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.

      Ay 4 => 'Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya' => Kalau sedang berjuang, tidak akan pusing => 'nanti isteri ku makan apa...' Tidak pusing.

      Kekuatan prajurit kedua: kekuatan untuk selalu berjuang. Inilah kekuatan seorang prajurit; tadi yang pertama kekuatan untuk taat dengar-dengaran kepada Komandan (pengajaran yang benar), maka ada kuasa kemenangan. Kedua, kekuatan untuk selalu berjuang. Karena prajurit merupakan seorang imam dan raja (hamba TUHAN, pelayan TUHAN), maka harus selalu berjuang dalam ibadah pelayanan.

      Kekuatan selalu berjuang dalam ibadah pelayanan artinya kekuatan untuk selalu setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN = tidak mau dan tidak dapat dihalangi oleh apapun juga. Jangan sampai kita tidak datang dalam ibadah atau tidak dapat melayani dan sebagainya. Kita perlu perjuangan! Semoga kita dapat mengerti.


    TUHAN YESUS Sendiri sudah memberikan contoh. Saat murid-murid mengunci pintu rumah (ini suatu halangan, pintu sudah dikunci semuanya, bagaimana mau melayani?), tetapi tiba-tiba TUHAN YESUS sudah berada ditengah-tengah mereka => 'damai sejahtera bagi mu' Pintu sudah terkunci pun (ada halangan-halangan), masih dapat ditembusi. Inilah kekuatan kasih karunia; kekuatan dari seorang prajurit.

    Pertama tidak mau dihalangi, lama-lama tidak dapat dihalangi. Kalau kita mulai membuka peluang => 'untuk kali ini saja' Nanti halangan akan terus ada. Tetapi saat ada satu kali halangan => 'saya tidak mau terhalang, TUHAN tolong saya' Halangan datang lagi, tetap tidak mau terhalang => 'aku harus beribadah' Lama-lama sudah tidak dapat dihalangi lagi. Sebaliknya, kalau memberi kesempatan satu kali saja untuk terhalang, lama-lama tidak akan dapat beribadah lagi (selalu terhalang).

    Yang sudah melayani TUHAN, termasuk saya, membutuhkan perjuangan. Pertama ketaatan, sehingga menang. Kedua, perjuangan untuk setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan. Saya tahu, semuanya sudah berjuang. Kalau kita berjuang sendiri, daging tidak akan mampu. Tetapi masih ada kasih karunia dari TUHAN (kasih karunia dari kayu salib) yang memberikan kekuatan kepada kita. Kalau kita setia, kita juga akan menang. Kalau taat dan setia, maka kita akan menang.

    Wahyu 17: 14, Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia."

    Ay 14 => 'mereka yang terpanggil, yang telah dipilih' => ini imam-imam. Dalam ibadah di Malang diterangkan 'dipanggil, dipilih dan ditetapkan oleh TUHAN' Kalau sudah dipanggil, dipilih, tetapi tidak setia, akan gugur. Kalau dipanggil, dipilih dan setia, akan menang bersama dengan TUHAN. Jika kita setia, maka ada kuasa kemenangan atas setan tritunggal.

    Kesimpulan dari kasih karunia memberikan: kekuatan kepada imam-imam dan raja-raja (hamba TUHAN, pelayan TUHAN),


    • untuk selalu setia dan taat dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN, sehingga kita
    • selalu menang bersama TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.


    Kalau setia dan taat, kita selalu menang bersama dengan TUHAN. Jika selalu menang bersama TUHAN, hasilnya:
    2 Timotius 2: 4, Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.

    Hasilnya adalah tidak pusing = tidak kuatir soal kehidupan sehari-hari (makanan, minuman, pakaian) dan masa depan, sebab TUHAN Sang Komandan memberikan jaminan kepastian untuk:


    • Memelihara kehidupan kita sehari-hari secara berkelimpahan. Berkelimpahan artinya tidak berkekurangan, sampai dapat mengucap syukur kepada TUHAN. Tugas dari seorang prajurit hanya berjuang (berperang) saja, makan minumnya sudah disediakan. Komandan kita yang menyediakan semuanya.


    • Memberikan masa depan yang indah kepada kita. Serahkanlah kepada TUHAN. Tugas kita hanyalah berperang. Mari layani TUHAN dengan setia dan taat, itulah berperang (berjuang) dan urusan yang lainnya (makan minum) adalah urusan TUHAN Sang Komandan.


    • Menyelesaikan masalah-masalah kita. Semuanya menjadi selesai.
    • Memberikan damai sejahtera kepada kita semuanya, sehingga semuanya menjadi enak dan ringan.


    Inilah prajurit. Imam dan raja adalah seorang prajurit yang harus taat kepada Komandan, dan harus berjuang untuk setia, sehingga ada kuasa kemenangan atas setan tritunggal (kuasa kemenangan bersama TUHAN).

    Hasilnya adalah:


    • tidak pusing, semuanya diurus oleh TUHAN (makan minum sampai masa depan), masalah diselesaikan,
    • TUHAN memberikan damai sejahtera, sehingga semuanya menjadi enak dan ringan. Seperti kesaksian tadi => 'enak dan ringan' Kita tidak pusing dengan urusan sehari-hari, kita harus memikirkan => 'bagaimana kita berjuang di dalam TUHAN?' Urusan kita adalah setia dan taat. Yang lainnya adalah urusan dari Komandan.


    Mari, yang bekerja tetap bekerja, yang kuliah tetap kuliah, tetapi urusan kita sesungguhnya adalah sebagai prajurit (setia dan taat dalam ibadah). Semua urusan lainnya adalah urusan TUHAN Sang Komandan. Ada tiga macam kekuatan dalam kasih karunia bagi seorang imam (hamba TUHAN, pelayan TUHAN).


  2. 2 Timotius 2: 5, Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga.

    Ay 5 => 'Seorang olahragawan' => imam-imam juga digambarkan sebagai atlit.
    'apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga' => contohnya: atlit bulu tangkis ada peraturannya, atlit lari cepat juga ada peraturannya, atlit sepak bola ada peraturannya. Harus mengikuti peraturan. Kalau tidak mengikuti peraturan, akan dikeluarkan (tidak boleh mengikuti pertandingan, gagal).

    Yang kedua adalah kekuatan seorang olahragawan. Jadi imam itu seperti seorang olahragawan atau atlit. Kekuatan seorang olahragawan yaitu kekuatan untuk memenuhi aturan pertandingan = kekuatan untuk berada dalam tahbisan (ibadah pelayanan) yang benar (dalam arti rohani bagi imam-imam). Semoga kita dapat mengerti.

    Kalau tahbisannya tidak benar (tidak memenuhi aturan), maka akan gagal (di diskualifikasi). Diskualifikasi = tidak boleh melanjutkan pertandingan. Jika diluar tahbisan yang benar (diluar peraturan permainan), maka gugur = 'enyahlah engkau' (dalam bahasa yang tegas). Ayat mengatakan => 'kami sudah bernubuat, sudah mengusir setan, tetapi TUHAN berkata 'enyahlah engkau' Sebab tidak memenuhi aturan.

    Saya pernah bercerita => 'saya dulu senang mengikuti lomba-lomba gerak jalan (8 km, 17 km, 30 km, 35 km), kemudian senang lomba lari jarak jauh. Saya sudah lari nomor satu, hati saya sudah senang, tahu-tahu ada peserta yang dibonceng naik sepeda motor, lalu menyalib didepan saya. Akhirnya saya berhenti, sudah malas melanjutkan' Sebab sudah ada yang tidak memenuhi aturan lomba. Mari kita memenuhi aturan perlombaan. Kalau ketahuan panitia, sekalipun sudah mencapai garis finish terlebih dulu, tidak akan dianggap => 'enyahlah engkau' Biarpun sudah mencapai finish nomor satu, tetapi ada yang lapor kalau dia naik motor, 'enyahlah engkau' Mungkin kelihatan hebat (nomor satu), padahal tidak memenuhi aturan (tidak sesuai dengan tahbisan yang benar).

    Jangan dengan gampang menilai => 'dahsyat, luar biasa' Tetapi mendahului dengan naik motor saat lomba lari. Banyak yang demikian; menghalalkan segala cara. Nanti banyak yang sudah bangga => 'kami bernubuat...' TUHAN berkata => 'enyahlah engkau' Ini yang berbahaya bagi saya dan kita semuanya. Sebab itu harus ada aturan permainan (tahbisan yang benar).

    Bagaimana supaya tahbisannya benar? Seorang imam harus berada di ruangan suci. Nanti saudara yang akan melayani, juga harus memenuhi syarat (aturan yang benar). Jangan tidak memenuhi aturan perlombaan atau seenaknya sendiri! Tidak boleh!

    Imamat 21: 12, Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

    Ay 12 => 'Janganlah ia keluar dari tempat kudus' => janganlah imam keluar dari tempat kudus (ruangan suci).
    Imamat 21:12 judulnya adalah kudusnya para imam. Ini tentang imam-imam.

    Salah satu aturan permainan atau tahbisan yang benar adalah seorang imam harus berada di tempat kudus (ruangan suci tabernakel). Musa naik ke gunung Sinai dan ia melihat surga, kemudian TUHAN memerintahkan Musa untuk membuat surga di bumi, itulah tabernakel (kemah suci). Dulu memang secara jasmani, buat papan-papan, pelita emas dari tiga puluh empat kilogram emas. Tetapi dalam perjanjian baru YESUS berdoa => 'Bapa kami di surga ... di bumi seperti di surga' Jadi dari surga turun ke bumi dalam arti yang rohani. Jadi sekarang dalam arti yang rohani, kerajaan surga itu ada di bumi. Ruangan suci tabernakel sudah hancur semuanya, tetapi sekarang dalam arti yang rohani.

    Dalam ruangan suci terdapat tiga macam alat. Ini selalu diulang-ulang. Jika diulang berarti:


    • Untuk meneguhkan atau memberikan keyakinan kepada kita. Yang sudah mengikuti tiga macam ibadah, bertambah teguh. Mau mundur, teguh lagi.
    • Yang belum masuk ruangan suci, akan diyakinkan. Sebab itu terus diulangi. Seperti halnya Firman TUHAN => 'kita hidup bukan dari gaji' Tetapi ada jemaat berkata => 'Apa itu, tidak mungkin! gaji saya dua digit dalam juta, masa begitu?' Akhirnya TUHAN ijinkan gajinya dipotong terus, sampai tidak sadar kalau sudah nol, bahkan minus gajinya. Dia baru sadar => 'Ya, saya hidup bukan dari gaji' Begitulah. Tetapi kita jangan sampai seperti itu, lebih baik Firman diulang, kita diyakinkan. Mungkin masih ada yang ragu, Firman diulang lagi, sampai kita yakin => 'ya, saya mau masuk kandang penggembalaan' Ini sudah yakin! Jika Firman diulang, bukan berarti kehabisan bahan, tetapi untuk meyakinkan bagi yang sudah dan memberikan keyakinan bagi yang belum, supaya dapat dilakukan.


    Ruangan suci menunjuk kandang penggembalaan. Tiga macam alat dalam ruangan suci, sekarang menunjuk ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok yaitu:


    • Pelita emas: ketekunan dalam ibadah raya. Ini persekutuan dengan ALLAH Roh Kudus (ada pelita dan juga ada minyaknya) di dalam karunia-karunia-Nya. Tadi ada karunia bernyanyi, bersaksi. Jika kita tekun, maka karunia-karunia akan ditambahkan. Gembala tekun dalam melayani, maka karunianya ditambahkan. Demikian juga pemain musik yang tekun. Jika kita tekun dalam ibadah raya, karunia-karunia akan ditambah-tambahkan, maka nanti akan melimpah. Kalau melimpah, akan mengalir kepada yang lainnya. Kebaktian ini akan membesar, sehingga menjadi kebaktian persekutuan (antar penggembalaan). Semua karunia sudah melimpah; karunia menimbang roh seorang gembala melimpah, ada pembukaan Firman yang melimpah, karunia bermain musiknya melimpah, semuanya melimpah, maka tidak tahan kalau hanya disini saja, sebab itu harus mengalir kepada yang lainnya. Jadi pelita emas itu juga kebaktian persekutuan antar penggembalaan (kunjungan-kunjungan). Kalau semuanya tekun, akan berlimpah (karunianya berlimpah) dan harus dialirkan kepada yang lain (menjadi persekutuan Tubuh Kristus).


    • Meja roti sajian: ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci. Ini persekutuan dengan Anak ALLAH di dalam Firman pengajaran yang benar dan Kurban Kristus.
    • Mezbah dupa emas: ketekunan dalam ibadah doa penyembahan. Ini persekutuan dengan ALLAH Bapa di dalam kasih-Nya. Semoga kita dapat mengerti.


    Masuk dalam ruangan suci, inilah peraturannya (aturan perlombaan, aturan tahbisan yang benar). Seorang imam harus berada di ruangan suci, supaya apa? Supaya: dalam kandang penggembalaan (ruangan suci), maka tubuh, jiwa, roh seorang imam (hamba TUHAN, pelayan TUHAN) akan mengalami penyucian intensif (terus menerus) dari ALLAH Bapa, Anak ALLAH dan Roh Kudus. Kalau kita berada diluar kandang, maka kita akan melanggar kesucian. Sebab itu jangan keluar kandang, supaya tidak melanggar kesucian. Melanggar kesucian = berbuat dosa sampai puncaknya dosa (dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan). Siapa-pun juga (hamba TUHAN, pelayan TUHAN) kalau berada di luar kandang penggembalaan, dapat melanggar kesucian (tidak suci lagi). Semoga kita dapat mengerti.

    Contoh yang positif; kehidupan yang mengalami penyucian, yaitu


    • Yusuf. Yusuf digembalakan dalam kandang penggembalaan, sehingga ia terus mengalami penyucian.
      Kejadian 37: 2, Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf, tatkala berumur tujuh belas tahun -- jadi masih muda -- biasa menggembalakan kambing domba, bersama-sama dengan saudara-saudaranya, anak-anak Bilha dan Zilpa, kedua isteri ayahnya. Dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya.

      Ay 2 => 'biasa menggembalakan kambing domba' => biasa = ketekunan dalam kandang penggembalaan.
      'biasa menggembalakan kambing domba' = ketekunan dalam kandang penggembalaan (ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok), sehingga Yusuf (kita) mengalami penyucian sampai mulut atau perkataan ('menyampaikan kabar kejahatan saudara-saudaranya') = tidak berdusta, tidak berkompromi dengan dosa. Yusuf menyampaikan kabar kejahatan saudara-saudaranya apapun resikonya. Yusuf tahu kalau dia dimusuhi oleh saudara-saudaranya sebab saudaranya iri hati kepada Yusuf, tetapi Yusuf tidak takut menyampaikan kabar kejahatan saudara-saudaranya. Yusuf mengalami penyucian seluruh hidup (tubuh, jiwa, roh), sampai mulut tidak salah dalam perkataan (dalam Yakobus 3:2 'sempurna').


    • Abraham gambaran ALLAH Bapa, Ishak gambaran dari Anak ALLAH, Yakub gambaran dari ALLAH Roh Kudus. Setelah Yusuf disucikan, maka Yakub (gambaran ALLAH Roh Kudus) memberikan jubah (karunia-karunia).

      Kejadian 37: 3,Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia.

      Setelah Yusuf mengalami penyucian dalam penggembalaan, maka dia menerima karunia-karunia Roh Kudus. Karunia Roh Kudus inilah yang menetapkan jabatan pelayanan. Misalnya:


      • Senang bermain gitar lalu sungguh-sungguh dalam latihan, berdoa, hidupnya disucikan, maka bermain gitar akan menjadi karunia. Diberikan karunia oleh TUHAN untuk bermain gitar. Kalau sudah diberikan karunia bermain gitar, maka ditetapkan sebagai pemain musik.


      • Seorang pengerja digembalakan dengan baik, disucikan, lalu belajar untuk berkhotbah, nanti diberikan karunia oleh TUHAN (karunia menimbang roh), maka diangkat menjadi jabatan gembala. Dulu saya belajar untuk berkhotbah sendiri juga, coba-coba berkhotbah dengan membayangkan ribuan orang. Pernah dilihat oleh anak kecil lewat gorden yang dibuka (tahu-tahu sudah banyak anak kecil berderet-deret), saya malu. Inilah latihan-latihan.


    Inilah yang disebut sebagai imam-imam dalam kerajaan surga, semuanya ada prosesnya, tetapi harus disertai dengan kesucian. Kalau bermain musik tanpa kesucian nanti seperti di alun-alun, diangkat menjadi pemain band. Jadi jabatan pelayanan ditambah dengan karunia Roh Kudus = jubah maha indah. Semoga kita dapat mengerti.

    Roh Kudus memberikan:


    • Karunia-karunia kepada kita. Karunia menetapkan jabatan. Jabatan pelayanan ditambah dengan karunia = jubah yang maha indah. Sehebat apapun manusia di dunia ini, sebelum memiliki jubah maha indah (sebelum ditetapkan menjadi seorang imam dan raja), maka belum indah hidupnya (belum ada jubah yang indah = masih telanjang). Sebab itu harus memiliki jubah maha indah. Syaratnya (seperti seorang olahragawan harus memenuhi aturan), yaitu harus berada di ruangan suci = ketekunan dalam kandang penggembalaan = menjadi kehidupan yang tergembala. Seperti Yusuf tergembala pada usia tujuh belas tahun. Usia dua belas tahun, YESUS berada di dalam bait ALLAH (dalam pengajaran). Jadi usia dua belas sampai tujuh belas tahun harus sudah masuk dalam sistem penggembalaan. Alangkah indahnya, dia segera mendapatkan jubah maha indah.

      Tidak perlu disuruh-suruh. Kalau sudah masuk kandang penggembalaan, kemudian disucikan, nanti otomatis sendiri => 'saya rindu untuk melayani' Saya tidak pernah suruh-suruh => 'sini-sini, kamu melayani' Tidak perlu! Nanti kalau sudah masuk kandang, sudah disucikan terus menerus sampai mulut jujur (tidak berdusta, tidak kompromi dengan dosa) sampai mulut menjadi sempurna, kita sudah mulai diberikan karunia-karunia. Kemudian ditetapkan jabatan dan ada jubah maha indah. Mari miliki jubah maha indah, sebab ini menentukan hidup yang indah, masa depan yang indah. Semoga kita dapat mengerti.


    • Dalam ruangan suci, ada urapan Roh Kudus. Urapan Roh Kudus juga membuat pelayanan kita menjadi tertib-teratur dan bersuasana suka cita surga. Suka cita surga, yaitu suka cita dengan tertib dan teratur. Inilah urapan Roh Kudus. Kalau kita berada di dalam ruangan suci, kita disucikan, ada karunia Roh Kudus, juga ada urapan Roh Kudus dan urapan Roh Kudus membuat pelayanan kita menjadi tertib dan teratur, bersuasana suka cita surga, bukan suka cita dunia. Kalau suka cita dunia, namanya urakan (tidak tertib dan tidak teratur). Jangan! Kalau dalam urapan, ada suka cita, tetapi suka cita surga (tertib dan teratur). Semoga kita dapat mengerti.


    • Urapan Roh Kudus juga akan memberikan kekuatan.
      Kisah Rasul 20: 24, Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.

      Urapan Roh Kudus:


      • memberikan kekuatan ekstra kepada kita. Di dalam kandang penggembalaan, kita disucikan, ada urapan Roh Kudus sehingga kita dapat beribadah melayani TUHAN sesuai dengan jabatan pelayanan yang dipercayakan TUHAN kepada kita sampai garis akhir. Garis akhir, yaitu sampai meninggal dunia atau sampai kedatangan TUHAN YESUS ke dua kali (hidup sampai TUHAN datang kembali). Kalau sudah sampai garis akhir, berarti sampai garis finish. Kalau seorang atlit lari sekalipun sudah juara satu, tetapi tidak sampai finish (sudah putus asa ditengah-tengah, berhenti karena capek), berarti tidak mencapai garis akhir. Sudah lari dapat berapa kilometer, orang-orang bertepuk tangan dan dibilang hebat, tetapi berhenti ditengah jalan, tidak akan mendapatkan mahkota (tidak mendapatkan piala). Jika sudah berlari sampai garis akhir, akan mendapatkan mahkota. ada karunia, ada jabatan, kita melayani dengan tertib teratur, bersuasana suka cita sorga, kita melayani sampai garis akhir, maka tinggal menunggu mahkota dari TUHAN.


      • memberikan karunia-karunia,
      • menjadikan pelayanan kita tertib teratur dan bersuasana suka cita surga.


    2 Timotius 2: 5, Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga.

    Dibandingkan dengan 2 Timotius 4:7 'mahkota kebenaran, mahkota Mempelai. Kalau dalam 2 Timotius 2: 5 hanya mendapatkan mahkota saja. Dalam 2 Timotius 4:7 lebih diterangkan lagi, yaitu mahkota kebenaran.

    2 Timotius 4: 7, 8,
    7. Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.
    8. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.

    Ay 7 => 'Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik' => hidup ini seperti olahragawan yang bertanding. Melayani TUHAN seperti seorang olahragawan yang bertanding. Harus sampai garis akhir.
    'aku telah mencapai garis akhir' => pertandingan yang baik, yaitu kalau kita mencapai garis akhir. Bukannya hebat tetapi sampai setengah jalan saja, percuma dan tidak ada artinya. Harus sampai garis akhir. Itulah yang hebat!

    Ay 8 => 'pada hari-Nya' => Garis akhir rasul Paulus yaitu sampai meninggal dunia. Rasul Paulus melayani sampai garis akhir (meninggal dunia) dan dia mendapatkan mahkota.
    'tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya' => bukan untukku saja (kata rasul Paulus yang meninggal dunia), tetapi untuk orang yang merindukan kedatangan-Nya (kita yang masih hidup sampai TUHAN datang kembali).

    Garis akhir ada dua:


    • Ada yang meninggal dunia seperti rasul Paulus, ini hak TUHAN. Sesepuh kita, orang tua kita banyak yang sudah meninggal dunia, tetapi sampai di garis akhir, mereka akan menerima mahkota.


    • Tetapi kita yang masih hidup harus berjuang. Berdoa kepada TUHAN => 'kalau boleh, saya tidak meninggal sampai kedatangan YESUS yang ke dua kali' Kalau berdoa boleh, tetapi jangan memaksa TUHAN. Garis akhir kita, semoga sampai kedatangan TUHAN ke dua kali yang tidak lama lagi dan kita juga akan menerima mahkota.


    Jadi yang meninggal dunia menerima mahkota dan yang hidup sampai TUHAN datang juga menerima mahkota. Keduanya sama-sama menerima mahkota Mempelai. Mari melayani TUHAN sampai garis akhir; sampai menerima mahkota kebenaran (mahkota Mempelai).

    Inilah kekuatan kasih karunia. Untuk dapat masuk kedalam ruangan suci, kalau bukan karena kasih karunia, tidak akan bisa. Hanya karena kekuatan kasih karunia saja, kita dapat memenuhi aturan pertandingan (seorang imam harus berada dalam ruangan suci) dan kita menerima mahkota dari TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.


  3. 2 Timotius 2: 6, Seorang petani yang bekerja keras haruslah yang pertama menikmati hasil usahanya.

    Yang ketiga adalah kekuatan seorang petani, yaitu sabar dan tekun.

    Yakobus 5: 7-11,
    7. Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi.
    8. Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat!
    9. Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu.
    10. Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan.
    11. Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.

    Ay 11 => 'kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub' => Ayub dalam penderitaan.

    Kekuatan petani adalah sabar dan tekun.

    Sabar dan tekun terutama dalam dua hal:


    • Sabar dan tekun dalam menghadapi penderitaan (Getsemani) menjelang kedatangan YESUS yang ke dua kali. Ini seringkali disebut masa pra-aniaya antikris (sebelum masa antikris berkuasa akan ada penderitaan-penderitaan yang harus kita alami). Sampai kesinilah penderitaan kita (semuanya harus mengalami). Harus dihadapi dengn sabar dan tekun.

      Menghadapi penderitaan daging menjelang kedatangan YESUS yang ke dua kali = masa pra-aniaya antikris, antara lain:


      • kita akan menghadapi kebencian tanpa alasan (nanti orang Kristen akan dikejar). Kalau sudah membenci tanpa alasan, dapat dengan segala cara apapun juga itu. Sebab itu kita jangan membenci! Kalau kebencian tidak dicabut, akan bertambah benci, bertambah iri, nanti menjadi kebencian tanpa alasan (sudah tidak tahu apa alasannya). Ada orang Kristen yang pandai, jujur dalam pekerjaan, malah dikeluarkan dari pekerjaan. Kalau ditanya apa alasannya? Dijawab => 'tidak tahu. ya memang begitu'


      • aniaya-aniaya,
      • menghadapi dosa-dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan minum dan
      • dosa kawin mengawinkan. Inilah yang akan kita hadapi.


      Kita harus tetap sabar dan tekun, artinya:


      • jangan sampai menyangkal TUHAN,
      • jangan meninggalkan TUHAN,
      • jangan berbuat dosa sampai puncaknya dosa, tetapi kita tetap mengikut dan melayani TUHAN sampai kedatangan TUHAN YESUS yang ke dua kali,
      • kita tetap mengucap syukur dalam penderitaan. Inilah kekuatan sabar dan tekun yang pertama dalam menghadapi penderitaan menjelang kedatangan YESUS ke dua kali (masa pra-aniaya antikris). Kita akan menghadapi kebencian tanpa alasan disegala bidang (bidang ekonomi) => tiba-tiba toko harus tutup dan sebagainya.


      Kita harus tetap mengucap syukur dalam penderitaan. Inilah kekuatan kita. Kalau sudah mengomel dalam penderitaan, berarti sudah lemah. Jangan dipikir-pikir => 'nanti begini, begitu' Nanti malah mengomel, serahkan saja semuanya kepada TUHAN, dalam penderitaan, menghadapi apapun juga (saudara ada penderitaannya sendiri, saya juga ada), mari mengucap syukur, itulah kekuatan.


    • Tekun dan sabar untuk menantikan waktu-Nya TUHAN. Firman TUHAN selalu mengingatkan => 'kalau TUHAN belum menolong kita dari masalah-masalah, berarti TUHAN masih sibuk dengan pribadi kita yang banyak kekurangan, kelemahan, untuk diubahkan oleh TUHAN (dipulihkan oleh TUHAN)' Jadi jangan berputus asa! Kalau belum ditolong TUHAN, maksud dari TUHAN adalah untuk menunjukkan 'ini pribadi kamu dengan sifat tabiat yang jelek...' Paling minimal kita sabar. Mengapa tidak ditolong-tolong sudah sekian bulan, saya sudah berpuasa? Harus sabar dan tekun. TUHAN sedang memperbaiki kerohanian kita, memperbaiki pribadi kita (keadaan rohani dan juga sifat tabiat). Semoga kita mengerti.

      Contohnya seperti Ayub (Yakobus 5). TUHAN mengijinkan Ayub mengalami ujian habis-habisan (semuanya habis), supaya apa? Sampai dia duduk diatas debu dan abu. Ayub tetap sabar dan tekun sampai duduk diatas debu.

      Ayub 42: 5, 6,
      5. Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
      6. Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."

      Ayub diijinkan mengalami ujian habis-habisan oleh TUHAN, supaya Ayub sabar dan tekun sampai ia dapat duduk diatas debu. Mungkin selama ini Ayub masih jalan-jalan => 'begini, begitu, aku mengapa begini?' Banyak perdebatannya (kalau saudara baca dalam kitab Ayub), sampai merasa benar dari orang lain. Ini masih jalan-jalan, sehingga Ayub belum ditolong.

      Akhirnya Ayub duduk diatas debu, artinya:


      • mengaku hanya tanah liat,
      • banyak kesalahan-kesalahan,
      • banyak kekurangan,
      • tidak layak dihadapan TUHAN,
      • merasa bukan siapa-siapa/bukan apa-apa,
      • tidak berdaya,
      • tidak mampu, dan
      • hanya pantas untuk diinjak-injak (tidak berharga). Tadi jemaat Smirna difitnah dan sebagainya, memang sudah pantas, sebab hanya tanah liat belaka.


      Banyak kelemahan, kekurangan, mari akui dosa kepada TUHAN dan sesama. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi, itulah duduk diatas debu. Jadi saat-saat mengadapi masalah, bukan saatnya untuk menyalahkan orang. Kalau masih menyalahkan orang berarti masih jalan-jalan (menunjuk kesana-sana), belum duduk. Mari duduk saja => 'saya yang salah, saya yang banyak kekurangan, kelemahan'


      • Merasa tidak mampu dan tidak berdaya, berarti tidak mengandalkan segala sesuatu dalam hidup kita. Tidak ada yang diandalkan kecuali kasih karunia anugerah TUHAN (bergantung pada anugerah TUHAN).


      • Merasa tidak berdaya sama dengan mengaku => 'tidak ada yang dapat diandalkan dari saya; ijasah, kekuatan, kepandaian, keuangan tidak mampu' Hanya bergantung kepada kasih karunia anugerah TUHAN.


      • Tanah liat itu pantas untuk diinjak-injak, artinya merendahkan diri serendah-rendahnya dihadapan TUHAN, tersungkur dihadapan TUHAN dan kita hanya menyembah Dia (menggunakan mulut hanya untuk menyembah TUHAN). Perkataan kita hanya untuk menyembah TUHAN => 'Halleuya YESUS, Haleluya YESUS' Itulah tanah liat. Akhirnya Ayub mencabut perkataan-perkataannya yang sudah terlalu banyak menyalahkan orang.


    Kalau kita sudah mengaku sebagai tanah liat (tidak layak, tidak berharga, tidak berdaya), maka kehidupan kita berada di dalam Tangan TUHAN Sang Pencipta (Tangan kasih karunia anugerah Sang Pencipta). Ingat pada kitab Kejadian, tanah liat diambil oleh Tangan TUHAN dan diciptakan menjadi manusia. Memang tanah liat tidak ada harganya (tak berarti, tak berharga, tak layak, tak berdaya), tetapi berada di dalam Tangan Sang Pencipta.

Kalau berada di dalam Tangan TUHAN, hasilnya yaitu
Yakobus 5: 11, Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.

Ay 11 => ada pemeliharaan dobel (apa yang hilang dikembalikan dua kali lipat semuanya).

  1. Hasil pertama: Tangan anugerah TUHAN Sang Pencipta mampu memelihara kita secara dobel (dua kali lipat), yaitu


    1. Secara jasmani: dari tidak ada menjadi ada. Dari tidak ada manusia (hanya tanah liat) menjadi ada manusia.
    2. Secara rohani: tidak ada anggur menjadi ada anggur; dari hidup yang pahit getir menjadi hidup yang manis (ada kebahagiaan surga).


  2. Tanah liat dibentuk menjadi bejana kemuliaan TUHAN (Roma 9). Bejana kemuliaan TUHAN adalah kehidupan yang dipakai oleh TUHAN dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir (kegerakan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna), itulah Mempelai Wanita Surga. Saya selalu mengatakan => 'kegerakan doa sudah banyak (doa sekota, doa sedesa, doa sepenanggungan, doa sedunia bermacam-macam). Doa sepenanggungan, maksudnya kalau ada gereja dibakar, mari kita berdoa dan sebagainya. Kegerakan penginjilan setiap hari bahkan setiap saat ada (lewat televisi dan lewat apa saja), tetapi kegerakan pengajaran inilah yang sedang ditunggu' Kegerakan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna = kegerakan Firman Pengajaran. Inilah yang sedang ditunggu. Dibutuhkan bejana kemuliaan TUHAN, bukan bejana yang biasa.


  3. Tangan anugerah Sang Pencipta mampu menjadikan semuanya baik pada waktu-Nya.
    Waktu TUHAN menciptakan langit bumi dan isinya, TUHAN berkata => 'semuanya baik' Di dalam Tangan Sang Pencipta semuanya menjadi baik.


  4. Yang terakhir, diciptakan kembali seperti manusia mula-mula, yang sama mulia dengan TUHAN = Tangan anugerah Sang Pencipta mampu menciptakan kita menjadi manusia baru yang sama mulia dengan YESUS, yang siap untuk menyambut kedatangan-Nya yang ke dua kali. Inilah kasih karunia TUHAN.

Jemaat Smirna diijinkan menderita bersama TUHAN, supaya menerima kasih karunia dari TUHAN. Untuk apa?

Ada tiga macam kekuatan yaitu:

  1. kekuatan prajurit, semua urusan sehari-hari merupakan urusan TUHAN. Urusan kita hanyalah berjuang; taat dan setia, maka semua kehidupan kita adalah urusan dari TUHAN Sang Komandan.


  2. kekuatan seorang olahragawan, mari mengikuti peraturan perlombaan (berada di ruangan suci), supaya mendapatkan jubah indah = dipakai oleh TUHAN sampai mendapatkan mahkota. Kita mendapatkan jubah dan juga kita mendapatkan mahkota . Terakhir,


  3. kekuatan seorang petani, yaitu sabar dan tekun. Hanya mengandalkan Tangan anugerah TUHAN, jangan andalkan yang lainnya. Tangan anugerah kemurahan TUHAN Sang Pencipta dapat melakukan apa saja dalam kehidupan kita.

TUHAN memberkati kita semuanya.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Surabaya, 14 September 2011 (Rabu Sore)
    ... Kalau tidak ada dupa bisa kecewa dan tinggalkan Tuhan. ADA GETSEMANE HARUS ADA DUPA. Ini mengingatkan kita pada pelayanan pendamaian oleh imam besar. Imamat - . Dan ia harus mengambil perbaraan berisi penuh bara api dari atas mezbah yang di hadapan TUHAN serta serangkup penuh ukupan dari wangi-wangian yang digiling sampai halus ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 08 Januari 2017 (Minggu Siang)
    ... yaitu suku Lewi yang masih menyandang pedang. Dari dua belas suku Israel hanya satu suku yang menyandang pedang--hanya delapan persen lebih. Bayangkan Dari sekian banyak orang Israel yang sudah menerima firman mujizat dan berkat selama bertahun-tahun di padang gurun bersama dengan TUHAN mendadak hilang semuanya. Hanya satu suku yang menyandang ...
  • Ibadah Doa Malang, 03 Maret 2015 (Selasa Sore)
    ... persundalan Perkataan najis yaitu dusta gosip fitnah. Perbuatan najis yaitu antara laki-laki dan wanita yang bukan suami istri sah laki-laki dengan laki-laki wanita dengan wanita manusia dengan binatang seks pada diri sendiri. Asal usul katak Dari ahli sihir. Keluaran Tetapi para ahli itupun membuat yang demikian juga dengan ilmu-ilmu mantera mereka sehingga ...
  • Ibadah Doa Malang, 24 Januari 2023 (Selasa Sore)
    ... Yesus Imam Besar. Ini berarti tanpa pelayanan Yesus sebagai Imam Besar tanpa penyucian sehingga hanya berbuat dosa kejahatan cinta uang tidak mengasihi Tuhan kenajisan makan minum kawin mengawinkan kepahitan kebencian tanpa alasan . Wahyu Dan di dalamnya terdapat darah nabi-nabi dan orang-orang kudus dan darah semua orang yang dibunuh di bumi. Sampai ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 29 Januari 2020 (Rabu Sore)
    ... ditingkatkan lewat firman penggembalaan sampai memenuhi ukuran dari Tuhan yaitu sampai daging tidak bersuara lagi bahkan sampai pada kesempurnaan. Kalau Bait Suci dan mezbah memenuhi ukuran kita akan mengalami tutupan dari tutup pendamaian sehingga kita sungguh-sungguh aman sampai antikris tidak bisa menjamah bahkan tidak bisa melihat kita. Tetapi kalau tidak memenuhi ukuran ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 07 Mei 2009 (Kamis Sore)
    ... menyia-nyiakan kasih karunia Korintus - . Kehidupan yang menyia-nyiakan kasih karunia akan menjadi batu sandungan bagi orang lain dan bagi pekerjaan Tuhan dan pasti akan tenggelam ke bawah tidak bisa terangkat. Jangan menjauhkan diri dari kasih karunia Ibrani . Kalau jauh dari kasih karunia akan seperti Esau. Menjauhkan diri dari ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 09 Februari 2014 (Minggu Sore)
    ... dan kebaikan ini dikaitkan dengan perbuatan memberi sampai menjadi pakaian putih berkilau-kilau. Kita memberi untuk pekerjaan Tuhan dan sesama yang membutuhkan. Jangan lupa benar dulu baru baik. Jangan dibalik Kalau baik dulu tapi tidak benar tidak berkenan di hadapan Tuhan. Pakaian pelayanan pakaian imamat . Pakaian pelayanan merupakan jubah yang dipakai ...
  • Ibadah Doa Malang, 03 Mei 2022 (Selasa Sore)
    ... kupukul air yang di sungai Nil dan air itu akan berubah menjadi darah Air menjadi darah sudah pernah terjadi di Mesir ketika bangsa Israel hendak keluar dari Mesir menuju Kanaan negeri perjanjian. Air menjadi darah karena ada di bawah pengaruh Firaun yang keras hati. Dulu Firaun membuat aturan bahwa sebelum ia turun ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 Oktober 2016 (Senin Sore)
    ... permulaan--dari Adam sampai Abraham kurang lebih tahun. Diwakili oleh Nuh. Kejadian . Lalu Nuh melakukan semuanya itu tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya demikianlah dilakukannya. Nuh taat dengar-dengaran sebagai berikut Taat untuk membuat bahtera seperti yang diperintahkan TUHAN--sesuai kehendak TUHAN-- biarpun tidak ada apa-apa. Ukurannya semua sesuai perintah TUHAN. Kejadian . Lalu Nuh ...
  • Ibadah Doa Malang, 18 November 2014 (Selasa Sore)
    ... kelebihan tanpa kasih mula-mula hanya akan menjadi suatu kebanggaan kesombongan sehingga sidang jemaat Efesus jatuh ke lubang yang dalam dan kaki diannya diambil masuk dalam kegelapan yang paling gelap. Jika kelebihan ditambah kasih mula-mula akan menjadi karunia-karunia dari Roh Kudus jabatan pelayanan dari Anak Allah perbuatan ajaib kasih dari Allah ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.