Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kita berada dalam kitab Wahyu 2:8-11, tentang sidang jemaat di Smirna.

Wahyu 2: 8, 9,
8. "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Smirna: Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup kembali:
9. Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu -- namun engkau kaya -- dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.

Kita sampai pada ay 9. Keadaan sidang jemaat di Smirna, yaitu mengalami sengsara daging bersama YESUS (menderita sengsara daging bersama YESUS) = mengalami pengalaman salib bersama YESUS. Mengapa diijinkan mengalami pengalaman salib bersama YESUS?

1 Petrus 2: 19, Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.

Jawabannya adalah supaya menerima kasih karunia dari TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

Sudah beberapa kali kita sudah membaca tentang kasih karunia. Sekarang ini tentang praktik sehari-hari kehidupan yang menerima kasih karunia TUHAN. Kasih karunia merupakan pemberian TUHAN kepada manusia yang tidak layak.

Praktik sehari-hari menerima kasih karunia TUHAN, yaitu

  1. Filipi 1: 29, Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,

    Ay 29 => 'dikaruniakan' => kasih karunia.

    Praktik pertama: percaya atau iman kepada YESUS yang sudah mati di kayu salib, bangkit dan naik ke surga. Apa buktinya kita percaya kepada YESUS? Banyak kita mengatakan => 'saya percaya YESUS' baik!!, tetapi ada buktinya?

    Bukti bahwa kita percaya kepada YESUS Yang sudah mati di kayu salib (menebus dosa kita), bangkit dan naik ke surga (menyediakan tempat bagi kita semuanya):


    • 2 Korintus 5: 7, sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat --

      Bukti pertama: hidup kita bukan karena melihat perkara dunia, tetapi karena melihat TUHAN = hidup kita dari mendengar Firman TUHAN dan dengar-dengaran kepada Firman TUHAN.

      Contohnya seperti Abraham. Abraham diperintahkan oleh TUHAN => 'Tinggalkan negaramu, tinggalkan sanak saudaramu' Dia hanya mendengar (tidak melihat) negara atau tempat yang dituju. Inilah iman (karena mendengar Suara TUHAN atau Firman TUHAN). Apa yang kita dengar, praktikkan, itulah orang yang percaya (orang beriman).

      Kalau melihat yang di dunia, itu bukan iman. Iman itu sesuatu yang tidak dapat kita lihat dengan mata, tetapi kita dengar dari Firman, sampai nanti menjadi kenyataan. Kalau kita praktikkan, nanti akan menjadi kenyataan.


    • 2 Korintus 5: 8, tetapi hati kami tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan.

      Bukti kedua: tabah = kuat teguh hati dalam menghadapi segala sesuatu, pencobaan yang mustahil, sehingga:


      1. Kita tidak kecewa, tidak putus asa, tidak bersungut-sungut, tidak tinggalkan TUHAN,
      2. Kita selalu mengucap syukur kepada TUHAN.
      3. Kita tetap percaya dan berharap sepenuhnya kepada TUHAN.


      Dalam menghadapi sesuatu, pencobaan sampai yang mustahil, kalau kita tidak tabah, maka kita akan mulai bersungut-sungut atau mengomel, sampai kecewa, putus asa, bahkan kita akan meninggalkan TUHAN. Kalau kita tabah, kita akan kuat teguh hati jika kita harus menghadapi sesuatu, dan juga menghadapi pencobaan yang mustahil.


    • 2 Korintus 5: 9, Sebab itu juga kami berusaha, baik kami diam di dalam tubuh ini, maupun kami diam di luarnya, supaya kami berkenan kepada-Nya.

      Bukti ketiga: kita selalu berusaha untuk hidup berkenan kepada TUHAN = hidup di dalam kebenaran.

      Inilah yang berkenan kepada TUHAN. Semuanya harus benar, secara pribadi benar, nikah harus benar, pelayanan benar, berlalu lintas benar, dan juga bekerja harus benar. Sesudah hidup dalam kebenaran, maka kita menjadi senjata kebenaran = menjadi imam-imam dan raja-raja yang dipakai untuk beribadah melayani TUHAN = menjadi hamba TUHAN atau pelayan-pelayan TUHAN. Hari ini masih terkena dalam penataran calon imam dan imam-imam (ada bonus).


    Sebenarnya yang boleh menjadi imam dan raja hanya orang Israel asli. Ini supaya kita tahu bahwa harga ibadah pelayanan seharga kasih karunia TUHAN / belas kasihan TUHAN / seharga korban Kristus.

    Keluaran 19: 6, Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."

    Ay 6 => 'Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam' => imam-imam dan raja-raja.

    Jadi sebenarnya yang layak menjadi imam dan raja hanyalah bangsa Israel (suku Lewi dan keturunannya). Inilah yang berhak menjadi imam dan raja. Lalu bagaimana dengan bangsa kafir (kita semuanya)? Dituliskan kembali dalam perjanjian baru (dalam srt Petrus). Ini untuk bangsa kafir.

    1 Petrus 2: 9, 10,
    9. Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
    10. kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.

    Ay 9 => 'imamat yang rajani' => imam-imam dan raja-raja.
    Ay 10 => 'belas kasihan' => kasih karunia.

    Tadi dalam Keluaran 19:6 'inilah Firman kepada bangsa Israel asli (suku Lewi dan keturunannya). Sekarang kepada siapa? 1 Petrus 2:10 'kamu, yang dahulu bukan umat Allah' => kepada bangsa kafir (kita semuanya).

    Secara jalur keturunan bangsa kafir tidak boleh dan tidak dapat menjadi imam-imam dan raja-raja (tidak boleh beribadah melayani TUHAN). Oleh sebab itu TUHAN membuka jalan bagi bangsa kafir lewat jalur kasih karunia TUHAN (belas kasihan) yang seharga Korban Kristus (Darah YESUS) di kayu salib, sehingga bangsa kafir dapat ditebus dari dosa-dosa dan diangkat menjadi imam-imam dan raja-raja. Itu sebabnya, kita harus memanfaatkan ini dengan sungguh-sungguh!

    Sesudah diangkat menjadi imam dan raja (dapat beribadah melayani TUHAN), tetapi kalau bangsa kafir tidak setia dalam ibadah pelayanan bahkan meninggalkan ibadah pelayanan (tinggalkan jabatan pelayanan), maka dia sedang menghina Darah YESUS (menginjak-injak Darah YESUS). Itu berarti kebinasaan dan kesengsaraan untuk selamanya. Biarlah kita menghargai ibadah pelayanan (jabatan pelayanan) yang sudah TUHAN percayakan kepada kita. Semoga kita dapat mengerti.

    Inilah praktik sehari-sehari kehidupan yang menerima kasih karunia TUHAN.

    Pertama, mari percaya YESUS/iman kepada YESUS Yang sudah mati di kayu salib (untuk menebus dosa kita), bangkit dan naik ke surga (untuk menyediakan tempat bagi kita). Buktinya apa? Hidup kita bukan karena melihat perkara jasmani, tetapi karena melihat TUHAN (mendengarkan Firman dan dengar-dengaran kepada Firman). Kemudian, harus tabah dalam menghadapi apapun hari-hari ini. Juga harus hidup di dalam kebenaran (hidup yang berkenan) dan menjadi senjata kebenaran (menjadi imam-imam dan raja-raja). Semoga kita dapat mengerti.

    Mari biarlah lewat penataran calon imam dan imam-imam, yang belum melayani dapat melayani, yang sudah melayani dapat ditingkatkan, yang sudah tinggalkan pelayanan dapat melayani kembali. Kalau bangsa kafir tidak setia bahkan tinggalkan jabatan pelayanan (ibadah pelayanan), berarti menghina (menginjak-injak) Darah YESUS dan mengalami sengsara (ratap tangis dan kebinasaan untuk selamanya. Semoga kita dapat mengerti.


  2. Filipi 1: 29, Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,

    Ay 29 => 'Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus' => kalau kita dapat percaya, maka itu merupakan kasih karunia, sebab banyak orang yang menolak YESUS. Kita dapat percaya YESUS dan diangkat menjadi imam dan raja, ini bukan karena kepandaian, bukan! Tetapi hanya karena kasih karunia TUHAN (karena Darah YESUS).

    Praktik kedua (Filipi 1:29b): kita rela menderita bersama YESUS, karena:


    • Mempertahankan Firman pengajaran yang benar. Seperti rasul Paulus, karena memberitakan Injil, dia dibelenggu dan lain sebagainya. Kita mau hidup benar, seringkali kita juga harus menderita.


    • Pelayanan yang benar (rela menderita karena melayani TUHAN dalam pelayanan yang benar). Ini seperti jubah dicelup dalam darah. Inilah kasih karunia TUHAN.


    Pengalaman rasul Paulus (menderita dalam pelayanan) dituliskan dalam 2 Korintus 6. Mari kita tunjukkan bahwa kita merupakan pelayan-pelayan TUHAN yang rela menderita karena TUHAN. Contohnya: pada hari Minggu yang seharusnya kita beristirahat (setelah enam hari bekerja atau kuliah, seharusnya pada hari Minggu beristirahat), tetapi kita datang untuk beribadah melayani TUHAN. Ini salah satu tanda bahwa kita menerima kasih karunia TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.


2 Korintus 6: 4, 5,
4. Sebaliknya, dalam segala hal kami menunjukkan, bahwa kami adalah pelayan Allah, yaitu: dalam menahan dengan penuh kesabaran dalam penderitaan, kesesakan dan kesukaran,
5. dalam menanggung dera, dalam penjara dan kerusuhan, dalam berjerih payah, dalam berjaga-jaga dan berpuasa;

Disini jelas, kita rela menderita karena beribadah melayani TUHAN dalam pelayanan yang benar. Ibadah pelayanan yang benar ditandai dengan penderitaan daging (salib), bukan yang enak-enak. Kalau hura-hura, itu bukan ibadah yang benar. Orang yang menderita karena TUHAN, tidaklah gampang. Seringkali, kita tidak layak (tidak diijinkan oleh TUHAN). Jangankan untuk hidup di surga, untuk menderita bersama YESUS seringkali kita tidak layak. Kalau boleh menderita bersama YESUS, berarti kita dianggap layak. Inilah kasih karunia TUHAN.
Semoga kita dapat mengerti.

Kisah rasul 5: 41, Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus.

Rasul-rasul ini dipenjara, di sidang, di pukul dan lain sebagainya tetapi mereka gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan karena Nama YESUS. Jadi hanya orang yang menerima kasih karunia, maka dia dianggap layak untuk menderita bersama YESUS. Sikap kita adalah gembira, berbahagia (jangan mengomel) dan kita juga akan layak untuk dipermuliakan bersama dengan Dia (layak untuk masuk kerajaan surga bersama dengan Dia). Inilah rumusnya. Kalau kita dianggap layak menderita karena YESUS, dan kita berbahagia (tidak mengomel), maka kita juga dianggap layak untuk dipermuliakan bersama Dia (untuk masuk kerajaan surga bersama dengan Dia). Semoga kita dapat mengerti.

Inilah praktik sehari-hari dari kehidupan yang menerima kasih karunia TUHAN yaitu:

  1. Praktik pertama yaitu percaya kepada YESUS, dengan bukti-buktinya.
  2. Kemudian, rela menderita bersama dengan Dia, karena mempertahankan pengajaran yang benar (hidup benar).
  3. Melayani TUHAN dalam ibadah pelayanan yang benar.

Sekarang, mengapa TUHAN ijinkan kita menderita bersama dengan Dia?
2 Korintus 4: 16, 17,
16. Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
17. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

Jawabannya adalah sebab dibalik penderitaan daging, ada kemuliaan TUHAN yang kekal (Shekinah Glory). Banyak yang sudah berhenti sampai pada kemuliaan jasmani (gereja besar dan lain-lain). Kemuliaan yang kekal yaitu keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia baru (manusia rohani) seperti YESUS = menjadi ciptaan baru. Inilah yang penting! Baik bangsa Israel maupun bangsa kafir, semuanya harus menjadi ciptaan baru. Baik bersunat atau tidak bersunat tidaklah penting, yang penting adalah menjadi ciptaan baru.

Galatia 6: 15, Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya.

Ay 15 => 'Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya' => ini tanda-tanda lahiriah. Baik bangsa Israel atau bangsa kafir sama saja; tidak ada artinya.
'menjadi ciptaan baru, inilah yang ada artinya' itu sebabnya ini yang harus kita perjuangkan.

Jadi tanda-tanda lahiriah tidak ada artinya, baik bangsa Israel ataupun bangsa kafir sama saja, baik bersunat atau tidak bersunat sama saja (secara lahiriah), tetapi yang penting (yang berarti) adalah menjadi ciptaan baru (manusia baru), sebab manusia lama (manusia darah daging) apapun tandanya tidak mewarisi kerajaan surga (tidak dapat masuk kerajaan surga). Semuanya harus menjadi ciptaan baru. Bangsa Israel juga harus menjadi ciptaan baru, sekali-pun bangsa Israel yang merupakan umat pilihan TUHAN, dapat masuk surga. Bangsa kafir tidak dapat masuk surga. Bersunat masuk surga, tidak bersunat tidak dapat masuk surga' Tidak! Tanda-tanda lahiriah tidak penting. Yang penting (yang ada artinya) adalah menjadi ciptaan baru. Semoga kita dapat mengerti.

Kalau kita sudah menerima kasih karunia karena kita percaya kepada YESUS, menjadi imam dan raja. Kemudian, rela menderita bagaikan jubah dicelup dalam darah, sehingga kita mengalami kemuliaan kekal, itulah keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani.

Bagaimana tanda-tanda manusia baru atau penampilan manusia baru (manusia rohani seperti YESUS)?

Kolose 3: 10-14,
10. dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
11. dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.
12. Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah (1)belas kasihan, (2)kemurahan, (3)kerendahan hati, (4)kelemahlembutan dan (5)kesabaran.
13. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan (6)ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
14. Dan di atas semuanya itu: (7)kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

Ay 11 => 'dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi' => bangsa Israel atau bangsa kafir sama saja.
'orang bersunat atau orang tak bersunat' => orang bersunat atau tidak bersunat sama saja.
'orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu' => semuanya harus menjadi manusia baru (mengalami pembaharuan).

Ay 12 => inilah tanda-tanda atau penampilan manusia baru (manusia rohani seperti YESUS). Inilah yang penting dihari-hari ini.

  • Kalau kita mengalami pembaharuan merupakan kasih karunia.
  • Kalau percaya YESUS, hidup benar, menjadi senjata kebenaran, menjadi imam dan raja yang beribadah melayani, ini kasih karunia.
  • Kemudian menderita bersama YESUS, jubah dicelup dalam darah, ini kasih karunia juga.
  • Sampai kita tampil menjadi manusia baru seperti YESUS.

Tanda-tanda manusia baru (manusia rohani seperti YESUS) yaitu

  1. Berbelas kasihan:


    1. Tidak menghakimi orang berdosa. Orang berdosa itu sudah berat, kalau dihakimi, dapat lebih berat lagi.
    2. Tetapi juga tidak menyetujui orang berdosa. Kalau ada orang berbuat dosa, dan kita mengatakan => 'sudah, tidak apa-apa'. Ini yang tidak boleh.
    3. Yang benar, yaitu membawa orang berdosa kepada TUHAN. Kalau tidak mau diajak beribadah, dibawa lewat doa. Kalau mau, diajak beribadah kepada TUHAN, supaya TUHAN tolong.


    Inilah orang yang berbelas kasih; kalau melihat orang berdosa, dia mau membawa orang berdosa kepada TUHAN (lewat doa dan lewat ibadah pelayanan), bukan malah menghakimi ataupun mengelus-elus (menyetujui) => 'tidak apa-apa berbuat dosa' Jangan! Semoga kita dapat mengerti.


  2. Kemurahan = dermawan, artinya dapat memberi.
  3. Kerendahan hati = kemampuan untuk mengaku dosa. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi. Kalau orang berbuat dosa, tidak mau mengaku, itu sombong. Kalau orang berdosa, tidak mau mengaku, lalu menyalahkan orang lain, ini berarti sombong seperti setan (pendakwa). Setan tidak pernah mengakui kalau dia bersalah, tetapi dia terus mendakwa orang. Semoga kita dapat mengerti.


  4. Kelemah-lembutan = kemampuan untuk menerima pedang Firman (Firman TUHAN) sekeras apapun, setajam apapun, untuk menyucikan hidupnya (mengoreksi dosa-dosanya). Inilah yang kita harapkan. Mari kita berdoa kepada TUHAN, supaya setiap ibadah kita selalu menerima Firman yang keras, yang tajam untuk mengoreksi/ menyucikan kehidupan kita (menunjukkan dosa-dosa). Semoga kita dapat mengerti.


  5. Kesabaran:


    1. Sabar dalam menderita,
    2. Selalu mengucap syukur dalam penderitaan (tidak mengomel, tidak bersungut-sungut),
    3. Sabar menunggu waktu TUHAN. TUHAN mempunyai waktu-Nya, tidak terlalu cepat atau lambat. Jangan mengambil jalan keluar sendiri di luar Firman. Banyak kali kita mengambil jalan keluar sendiri di luar Firman, ini merupakan jalan buntu, bahkan kebinasaan. Kalau diluar Firman, itu bukan jalan keluar, tetapi jalan buntu ditambah kebinasaan. Ini bermacam-macam, misalnya: ada yang sulit di pekerjaannya, kemudian menganggap ini karena kuasa kegelapan, akhirnya pergi ke dukun. Jalan keluar ke dukun, ini diluar FIrman, berarti jalan buntu ditambah kebinasaan. Semoga kita dapat mengerti.


    Contoh lainnya lagi, ujiannya sulit, lalu supaya lulus, menyontek. Ini bukan jalan keluar, tetapi jalan buntu dan kebinasaan. Kalau tidak diselesaikan, maka orang seperti ini akan terus mengalami kesulitan-kesulitan sampai binasa. Mungkin kaum muda soal jodoh (tidak disetujui orang tua), lalu lewat jalan belakang. Ini juga bukan jalan keluar. Mari kita kembali kepada Firman (kebenaran), inilah jalan TUHAN. Sekalipun mustahil, tetapi kalau itu Firman ALLAH, maka disitu ada kuasa TUHAN untuk menyelesaikan semua masalah. Semoga kita dapat mengerti.


  6. Saling mengampuni dosa dan melupakannya. Kalau kehidupan itu sudah meminta ampun dengan sungguh-sungguh, kita harus mengampuni dan melupakannya. Kita ingat, kita minta ampun kepada TUHAN, TUHAN sudah mengampuni dan melupakan. Kalau TUHAN tidak melupakan, sudah tidak ada saya disini, sudah setinggi gunung dosa-dosa saya. Dari saya kecil sampai sekarang (usia limapuluhan tahun), sudah berapa banyak dosa saya itu? Kalau TUHAN tidak melupakan, dosanya tetap segunung, saya tidak boleh ada disini, sebab terlalu jahat dan najis (sudah banyak dosanya). Tetapi TUHAN selalu mengampuni dan melupakan. Demikian kita juga, saling mengampuni dosa orang lain dan melupakannya (seperti TUHAN sudah mengampuni dosa kita dan melupakannya). Semoga kita dapat mengerti.

    Tadi, rendah hati adalah kemampuan untuk mengaku dosa. Yang salah, mengaku, kalau diampuni jangan berbuat dosa lagi. Jangan seenaknya! Mungkin isteri mengaku kepada suami (suami kepada isteri, anak kepada orang tua) => 'ampuni saya' Lalu berbuat dosa lagi, jangan! Yang mengampuni, juga melupakannya, jangan diungkit-ungkit lagi, selesaikan semuanya. Kalau mengungkit lagi, itu sumber pertengkaran atau peperangan. Semoga kita dapat mengerti.


  7. Kasih sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Praktik kita memiliki kasih =


    1. Dapat mengasihi sesama seperti diri sendiri = tidak merugikan orang lain. Kalau diri sendiri tidak mau dipukul, jangan memukul orang. Ini namanya mengasihi sesama seperti diri sendiri. Saya ini orangnya tidak dapat mendengar suara yang membentak-bentak (suara keras), sebab itu jangan membentak-bentak orang. Ini berarti mengasihi sesama seperti diri sendiri. Apa yang saya dan saudara mau sesama lakukan kepada kita, lakukan dulu pada dia. Saya ingin sesama ini baik kepada saya, maka kita harus berbuat baik sama dia. Kalau suami mengasihi isteri seperti diri sendiri, berarti tidak merugikan isteri. Kalau suami tidak mau isterinya kasar, maka jangan kasar kepada isteri. Demikian juga isteri, kalau tidak mau suaminya kasar, maka jangan kasar juga. Inilah mengasihi sesama seperti diri sendiri; tidak merugikan orang lain.


    2. Bahkan dapat mengasihi musuh (mengasihi orang yang memusuhi kita). Ini namanya rela dirugikan (tidak merugikan orang, malah mau dirugikan). Orang sudah memusuhi kita, kita tetap mengasihi dia (berdoa untuk dia, supaya diampuni, diberkati). Ini rugi => 'dia sudah menghancurkan saya (menipu saya), masalah uang dan sebagainya, sekarang saya berdoa (TUHAN ampuni dia, berkati dia), wah rugi saya'! tidak! Sebab inilah kasih; tidak merugikan orang lain, bahkan diri sendiri yang rela dirugikan. Contohnya seperti YESUS. Dia sudah diapakan di kayu salib, tetapi Dia tetap mengasihi musuh-musuhnya => 'Ya Bapa ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat' Mereka yang sudah mencambuk YESUS, menghina, bahkan menyalibkan YESUS, malah didoakan => 'Ampunilah mereka' Inilah kasih. Semoga kita dapat mengerti.


    3. Mengasihi TUHAN lebih dari segala sesuatu. Kalau mengasihi TUHAN berarti harus taat dengar-dengaran (menuruti perintah TUHAN).


    Yohanes 14: 15, "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

    Ay 15 => 'Jikalau kamu mengasihi Aku' => mengasihi TUHAN.

Jadi mengasihi TUHAN lebih dari segala sesuatu berarti taat dengar-dengaran kepada perintah TUHAN (Firman TUHAN), sekalipun tidak cocok dengan daging, tidak cocok dengan logika = taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi. Sebagai contohnya adalah TUHAN YESUS sendiri.

Filipi 2: 8-10,
8. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
9. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
10. supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

Ay 8 => 'dalam keadaan sebagai manusia' => YESUS dalam keadaan sebagai Manusia.

'taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib' => ini tidak cocok dengan logika (tidak cocok dengan daging), sebab orang yang mati disalibkan adalah orang jahat dan yang sudah terkutuk (kalau orang jahat biasa saja tidak akan sampai disalibkan). Sedangkan YESUS tidak berbuat dosa, bahkan IA berbuat baik, menolong orang, menyelamatkan orang tetapi harus mati disalibkan (YESUS taat kepada Firman TUHAN).

Ay 9 => 'Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia' => Kalau kita taat jangan takut (sekalipun tidak cocok dengan logika)!

Ay 10 => 'supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut' => setan tritunggal dikalahkan.
'segala yang ada di langit' => setan dengan roh jahat dan najis,
'yang ada di atas bumi' => nabi palsu dengan ajaran palsu,
'yang ada di bawah bumi' => dari dalam laut itulah antikris dengan kekuatan mammon (kekuatan ekonomi)
YESUS taat dengar-dengaran sampai mati di kayu salib, sehingga YESUS menerima Nama diatas segala nama yang mengandung kuasa kebangkitan untuk mengalahkan setan tritunggal yang selalu berusaha menghancurkan anak-anak TUHAN (hamba TUHAN). Itu sebabnya kita harus berhati-hati. Sesudah melayani, kita harus rela menderita sampai menjadi manusia baru yang taat dengar-dengaran. Kalau tidak taat akan benar-benar dihancurkan oleh setan (setan selalu berusaha menghancurkan imam-imam dan raja-raja). Semoga kita dapat mengerti.

Karena YESUS Imam Besar sudah taat sampai mati di kayu salib, maka YESUS menjadi Persembahan yang harum dihadapan TUHAN (bau harum dihadapan TUHAN). Demikian juga kita sebagai imam-imam dan raja-raja, harus taat sampai daging tidak bersuara lagi = mengasihi TUHAN lebih dari semuanya. Contoh lainnya adalah Abraham taat kepada TUHAN untuk menyembelih Ishak (anaknya). Kalau menurut manusia daging ini berat sekali sebab diluar logika dan dapat dianggap orang gila. Tetapi kalau manusia baru yang mengasihi TUHAN lebih dari semuanya tidaklah berat, sebab Abraham tahu, TUHAN lah Yang akan bertanggung jawab (Yang menyuruhlah yang akan bertanggung jawab). Abraham yakin bahwa TUHAN mampu membangkitkan orang mati.

Kalau kita taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara (mengasihi TUHAN lebih dari semuanya), maka kita juga akan menerima kuasa kebangkitan dalam Nama YESUS untuk dapat mengalahkan setan tritunggal. Kalau kita sudah taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara, menerima kuasa kebangkitan dalam Nama YESUS untuk mengalahkan setan tritunggal, buktinya apa? FIlipi 2:10 => setan tritunggal dikalahkan.

Filipi 2: 11, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!

Buktinya dapat dilihat dari lidahnya; lidahnya hanya untuk memuliakan TUHAN artinya lidah hanya menghasilkan:

  • Perkataan yang benar (tidak ada dusta lagi). Kalau orang sering berdusta, berarti dikuasai oleh setan tritunggal (setan tritunggal itu semuanya binatang buas). Kalau dikuasai, maka lidahnya buas sekali (dusta, fitnah dll).


  • Perkataan yang baik yang berguna bagi orang lain (perkataan yang menguatkan), bukan perkataan yang jahat, gosip, fitnah, dll bukan! Jika dikuasai tiga binatang buas (setan, antikris,nabi palsu), lidahnya tidak dapat ditaklukan (lidah menjadi sangat buas), lidahnya kemana-mana.


  • Lidah digunakan untuk bersaksi (untuk kemuliaan Nama TUHAN),
  • Lidah digunakan untuk berdoa menyembah TUHAN.

Hanya ini saja; inilah bukti bahwa kita menang atas setan tritunggal. Manusia baru mulai dari belas kasih sampai memiliki kasih (taat), buktinya dilihat dari lidahnya dahulu. Kalau sering berdusta => 'tidaklah mengapa jika kita berdusta sedikit saja' Tetap tidak boleh!

Manusia baru atau lama dapat dilihat dari lidahnya. Kalau masih berdusta, sekalipun menjadi pendeta puluhan tahun, berarti masih manusia lama. Manusia baru, perkataan harus benar, tidak boleh ada dusta. Juga perkataannya baik = berguna bagi orang lain (membawa berkat bagi orang lain, bersaksi untuk kemuliaan Nama TUHAN dan berdoa menyembah TUHAN. Inilah bukti manusia baru. Semoga kita dapat mengerti.

Lidah ini sebagai penentu. Kalau lidah berdusta, maka perbuatannya tidak akan baik. Kalau lidahnya berkata benar (tidak berdusta, ya katakan ya, tidak katakan tidak), berkata baik, bersaksi, dan sebagainya, maka perbuatannya juga benar dan baik, sehingga kita menjadi persembahan yang berbau harum yang naik sampai ke hadirat TUHAN. Salah satu perbuatan benar dan baik, adalah kita dapat memberi untuk pekerjaan TUHAN dan untuk sesama yang membutuhkan (bersedekah).

Tadi YESUS taat sampai mati di kayu salib, kita juga taat sampai daging tidak bersuara lagi, berarti kita menang atas setan tritunggal; perkataan benar dan baik, sampai kita dapat berdoa menyembah TUHAN, perbuatan kita juga benar dan baik (dapat memberi untuk pekerjaan TUHAN dan sesama yang membutuhkan), maka kita menjadi persembahan yang berbau harum dihadapan TUHAN, sekalipun kita adalah bangsa kafir.

Maaf, bangsa kafir di alkitab diibaratkan seperti anjing dan babi yang tidak boleh dipersembahkan kepada TUHAN, tetapi jika:

  • bangsa kafir dapat taat dengar-dengaran,
  • menerima kasih karunia TUHAN,
  • percaya YESUS sampai menjadi pelayan TUHAN/hamba TUHAN,
  • rela menderita sampai jubah dicelup dalam darah, sehingga mengalami keubahan hidup sampai taat dengar-dengaran dan menang atas setan tritunggal (lidah benar/baik, perbuatannya benar/baik), maka anjing-babi menghasilkan asap yang berbau harum dihadapan TUHAN. Contohnya adalah Kornelius. Kornelius adalah bangsa kafir, tetapi ada doa (lidah menyembah TUHAN), ada sedekah. Ini bagaikan asap yang berbau harum yang naik di hadirat TUHAN.

Dalam Kisah rasul 10 => pembukaan pintu bagi bangsa kafir. Diwakili oleh Kornelius (perwira bangsa kafir). Tadinya (dalam perjanjian lama) anjing babi tidak boleh dipersembahkan kepada TUHAN (binatang haram), tetapi dapat menjadi binatang halal yang dapat dibakar, sampai menghasilkan bau harum dihadapan TUHAN.

Kisah rasul 10: 1, 2, 4
1. Di Kaisarea ada seorang yang bernama Kornelius, seorang perwira pasukan yang disebut pasukan Italia.
2. Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah.
4. Ia menatap malaikat itu dan dengan takut ia berkata: "Ada apa, Tuhan?" Jawab malaikat itu: "Semua doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Allah dan Allah mengingat engkau.

Ay 2 => ada doa dan sedekah.

Ay 4 => 'Jawab malaikat itu: "Semua doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Allah' => Bagaikan asap yang berbau harum dan yang naik ke hadirat TUHAN.

Inilah bangsa kafir yang tadinya anjing babi yang tidak boleh dipersembahkan (hanya dibuang). Tetapi biarlah kita sungguh-sungguh mengalami pembaharuan. Kita mendapatkan kasih karunia, yaitu kita dapat percaya YESUS dengan sungguh-sungguh (hidup benar, menjadi senjata kebenaran, tabah) dan rela menderita bersama YESUS; mengalami salib bagaikan jubah dicelup dalam darah, sehingga kita mengalami kemuliaan TUHAN, pembaharuan sampai lidah, perbuatan juga diperbaharui. Lidah yang benar dan baik sampai dapat berdoa menyembah TUHAN, perbuatan kita benar, suci dan baik. Doa ditambah sedekah (perbuatan baik, benar dan suci) akan naik ke hadirat TUHAN.

Kalau kita dapat menaikkan asap yang berbau harum kehadirat TUHAN, maka TUHAN selalu mengingat kepada kita (tidak melupakan kita), artinya TUHAN selalu memperhatikan, mempedulikan, bergumul untuk kita semuanya. TUHAN mengingat kita sebagai apa?

Yesaya 49: 14, 15,
14. Sion berkata: "TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku."
15. Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.

Ay 14 => Sion merupakan umat TUHAN/bangsa Israel tetapi mengalami kesengsaraan => 'Percuma, TUHAN sudah melupakan kita' Apalagi bangsa kafir! Tetapi jika bangsa kafir seperti Kornelius yang mengalami pembaharuan (menjadi manusia baru dengan lidah baru, perbuatan baru yang benar dan suci), menjadi asap dupa yang berbau harum, maka akan diingat oleh TUHAN. Diingat sebagai apa?

Ay 15 => 'Sekalipun dia melupakannya' => permisi, sekalipun ada ibu kandung yang membuang anak kandungnya yang saat ini sudah terjadi, sebab kasih ibu sudah bergeser. Dulu kasih ibu disebut sepanjang masa, tetapi sekarang kasih ibu sudah bergeser. Banyak bayi dibuang dalam kantung plastik.

'Aku tidak akan melupakan engkau' => kasih TUHAN tidak pernah bergeser.

TUHAN mengingat bangsa kafir:

  1. yang dapat menaikkan asap dupa harum dihadapanNya.
  2. sebagai bayi-bayi dalam gendongan Tangan-Nya.

Yesaya 46: 4, Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.

Ay 4 => 'sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu' => bayi-bayi dalam gendongan Tangan TUHAN.

Mari, hanya inilah tugas kita. Tadinya bangsa kafir (anjing babi) harus binasa, tetapi kita dapat menerima kasih karunia (seperti jemaat Smirna menerima kasih karunia dari TUHAN).

Apa praktik dari kita menerima kasih karunia?

  1. Praktik pertama yaitu percaya kepada YESUS yang sudah mati, bangkit dan naik ke surga untuk menyediakan tempat bagi kita. Apa buktinya? Mari dengar Firman dan dengar-dengaran, tabah, hidup benar dan menjadi senjata kebenaran (imam-imam dan raja-raja).


  2. Praktik kedua, jubah dicelup dalam darah(rela menderita). Supaya apa? Ada kemuliaan, pembaharuan. Mulut dibaharui, perbuatan dibaharui, sampai menjadi asap dupa yang berbau harum dihadapan TUHAN. Kita selalu diingat oleh TUHAN, seperti bayi dalam gendongan Tangan-Nya.

Hasilnya adalah:

  1. Ay4 'Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus' = TUHAN bertanggung jawab atas mati hidupnya kita. Kalau bayi dalam gendongan ibunya, maka yang menentukan mati hidupnya adalah ibunya. Biarpun bayi itu hebat (pintar, ganteng), tetapi kalau Ibunya masuk sumur, bayi tidak dapat berbuat apa-apa lagi. TUHAN lah yang menentukan mati hidup kita.

    TUHAN bertanggung jawab menentukan mati hidup kita artinya:


    1. Tangan belas kasih TUHAN sanggup memelihara kehidupan kita ditengah ketidakberdayaan, kesulitan, kemustahilan. Bayi itu tidak berdaya dan berada di dalam kesulitan. Sekalipun banyak susu, bayi tetap dalam kesulitan, apalagi tidak ada apa-apa lagi. Saya sudah bersaksi (ini kesaksian yang membuat saya kuat), tadinya saya lemah sekali, saya mau berhenti dari sekolah alkitab dan mau bekerja lagi. Begitu saya mau menyelami, saya ditolong oleh TUHAN. Ini kesaksian yang tidak pernah saya lupakan. Saya tidak dapat makan, tidak dapat minum sebab tidak punya air, tidak punya uang, saya putus asa, begitu saya berdoa, TUHAN tidak menipu, TUHAN datangkan orang. Saya tidak minta, tidak berhutang, tetapi TUHAN dapat mendatangkan orang. Inilah satu pengalaman hidup saya yang tidak pernah saya lupakan.


    2. Tangan belas kasih TUHAN mampu memberikan masa depan yang berhasil, indah pada waktunya,
    3. Tangan belas kasih TUHAN mampu memberikan hidup kekal kepada kita.


    Inilah artinya Dia menanggung (kita digendong)= Dia bertanggung jawab atas hidup matinya kita; Dia memelihara ditengah kesulitan, ketidakberdayaan, kemustahilan (seperti bayi). Tangan kasih karunia anugerah TUHAN mampu memberikan masa depan yang berhasil dan indah.


  2. Ay 4 'Aku mau memikul kamu' artinya:


    1. Tangan belas kasihan TUHAN menanggung segala letih lesu dan beban berat, sehingga kita merasakan kelegaan, perhentian, damai sejahtera dan semua menjadi enak ringan. Kalau bayi digendong dengan berat lima belas kilogram berarti semuanya (lima belas kilo gram) yang ditanggung oleh TUHAN (tidak mungkin hanya kepalanya saja dengan berat tiga kilo gram). Semuanya dipikul oleh TUHAN. Kalau digendong, sudah enak dan ringan. Kalau digendong, mau dibawa naik ke gunung tidak apa-apa, tetap enak dan ringan. Mau siang hari atau malam hari, enak dan ringan semuanya. Dia lah yang memikul semuanya.


    2. Tangan kasih karunia anugerah TUHAN sanggup untuk menyelesaikan segala masalah kita sampai masalah yang mustahil. Bayi tidak dapat berbuat apa-apa saat menghadapi masalah. Saya sering mengatakan, saat gatal saja sulit untuk menggaruk.


  3. Ay 4 ' Aku menyelamatkan kamu' artinya:


    1. Tangan kasih karunia anugerah TUHAN sanggup menyelamatkan kita bersama keluarga kita; mengampuni dosa-dosa, supaya tidak dihukum. TUHAN mau menyelamatkan sekeluarga kita. Asal ada satu orang saja yang mau menaikkan asap yang berbau harum, nanti sekeluarga diselamatkan oleh TUHAN. Kornelius mengumpulkan saudara-saudaranya.

      Kisah rasul 10: 24, Dan pada hari berikutnya sampailah mereka di Kaisarea. Kornelius sedang menantikan mereka dan ia telah memanggil sanak saudaranya dan sahabat-sahabatnya berkumpul.

      TUHAN bukan hanya menyelamatkan satu orang saja. Kalau ada satu orang saja dalam rumah tangga yang menaikkan bau harum, maka ada harapan satu keluarga diselamatkan oleh TUHAN, biarpun kita bangsa kafir, TUHAN dapat menyelamatkan.


    2. Istilah menyelamatkan juga berarti menyelamatkan sepenuhnya = menyempurnakan (kita dimandikan seperti bayi yang dimandikan). Tangan kasih karunia anugerah TUHAN sanggup memandikan bayi-bayi yang kotor = menyucikan, mengubahkan kita sampai sempurna seperti YESUS. Jika YESUS datang kembali ke dua kali, kita diubahkan menjadi Mempelai Wanita yang siap diangkat untuk menyambut kedatangannya kembali ke dua kali di awan permai. Kita masuk ke dalam kerajaan surga yang kekal. Inilah yang dapat disampaikan tentang kasih karunia.

Kita sudah menerima kasih karunia TUHAN, mari praktikan:

  • dengan percaya sampai menjadi imam,
  • mau dicelup dalam darah (sengsara) sampai
  • taat/sampai daging tidak bersuara,
  • menjadi bau yang harum dihadapan TUHAN). Kita akan sungguh-sungguh diingat oleh TUHAN. TUHAN mempedulikan, memperhatikan, mengerti keadaan kita, bergumul bagi kita, untuk bertanggung jawab, untuk memikul kita, dan untuk menyelamatkan (menyempurnakan kita).

TUHAN memberkati kita semuanya.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 09 April 2022 (Sabtu Sore)
    ... orang yang menjalankan uang Maka sekembaliku aku dapat mengambilnya serta dengan bunganya. . Lalu katanya kepada orang-orang yang berdiri di situ Ambillah mina yang satu itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh mina itu. . Kata mereka kepadanya Tuan ia sudah mempunyai sepuluh mina. . Jawabnya Aku ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 15 Maret 2020 (Minggu Siang)
    ... pertama menyelamatkan manusia berdosa. Bagaimana caranya Roh Kudus menyadarkan manusia akan dosa. Yohanes . Dan kalau Ia datang Ia akan menginsafkan dunia akan dosa kebenaran dan penghakiman Manusia daging tanpa Roh Kudus tidak pernah sadar akan dosa malah tertawa dalam dosa bahkan menantang. Tetapi kalau ada Roh Kudus kita mulai sadar akan ...
  • Ibadah Raya Malang, 27 Oktober 2013 (Minggu Pagi)
    ... pelayanan-Nya adalah orang bebas milik Tuhan. Demikian pula orang bebas yang dipanggil Kristus adalah hamba-Nya. Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia. Petrus - Sebab kamu tahu bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja, 24 Desember 2011 (Sabtu Sore)
    ... Besar di hadapan Tuhan. Ayat b Menjadi nazir Allah orang yang hidup suci . Ayat c Hidup dalam urapan Roh Kudus. Ayat Membuat orang bertobat berbalik kepada Tuhan. Ayat Menjadi pelopor pendahulu. Ad. . Membuat orang bertobat. Bertobat berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Allah berbalik arah dari perjalanan menuju neraka menjadi perjalanan ke Sorga. Mengapa kita ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 20 Desember 2015 (Minggu Sore)
    ... yang telah kami dengar itu kami beritakan kepada kamu juga supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya Yesus Kristus. Dan semuanya ini kami tuliskan kepada kamu supaya sukacita kami menjadi sempurna. Mengapa demikan Berita dari firman pengajaran benar yaitu saling ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 12 Februari 2020 (Rabu Sore)
    ... Kanaan tanah perjanjian. Jadi doa penyembahan mampu menghapus segala kemustahilan. Biar ini menggairahkan kita untuk berdoa dan menyembah Tuhan--tahun ini adalah tahun penyembahan. Sungguh-sungguh Tuhan akan menghapus segala kemustahilan. Semoga lewat doa penyembahan malam ini kita juga mengalami kuasa untuk menghapus segala kemustahilan di manapun kita berada dan apapun keadaan kita. Syarat agar ...
  • Ibadah Kunjungan di Jayapura I, 17 Oktober 2018 (Rabu Sore)
    ... ada dua macam pemberitaan firman seperti yang diteladankan oleh Yesus sendiri dan diajarkan oleh Rasul Paulus Injil keselamatan firman penginjilan Kabar Baik susu. Efesus Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga ketika kamu percaya dimeteraikan dengan Roh Kudus yang dijanjikan-Nya ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 05 November 2014 (Rabu Sore)
    ... yang kedua' artinya orang yang tidak menderita apa-apa saat kematian kedua orang yang namanya tertulis dalam kitab kehidupan. Sebaliknya kalau namanya tidak tertulis dalam kitab kehidupan berarti masuk dalam kematian kedua neraka. Kita lihat juga di dalam kitab Wahyu Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya yaitu setiap orang ...
  • Ibadah Doa Malang, 17 Agustus 2017 (Kamis Sore)
    ... kepada firman Allah sekalipun ada kesempatan keuntungan paksaan ancaman. Bertumbuh dan bertunas. Markus - Lalu kata Yesus Beginilah hal Kerajaan Allah itu seumpama orang yang menaburkan benih di tanah lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 22 Juli 2013 (Senin Sore)
    ... berbuat dosa dan kembali pada Tuhan mezbah korban bakaran baptisan air kolam pembasuhan . Efesus . satu Tuhan satu iman satu baptisan Dalam tubuh Kristus hanya ada baptisan yang benar. Baptisan yang benar adalah baptisan yang sesuai dengan Firman dan sama seperti Yesus dibaptis. Matius . Sesudah dibaptis Yesus segera keluar dari air ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.