Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kita masih tetap berada di dalam kitab Wahyu 2: 9.
Wahyu 2: 9, Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu -- namun engkau kaya -- dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.

Keadaan sidang jemaat di Smirna sbb:

  • berada di dalam kesusahan,
  • berada di dalam kemiskinan,
  • difitnah. Mengalami fitnahan dari jemaah iblis (mengaku orang Yahudi tetapi sebenarnya tidak demikian; mengaku anak TUHAN tetapi suka memfitnah, itulah jemaah iblis).


  • 'namun engkau kaya'

Jadi keadaan sidang jemaat Smirna, sekalipun mereka dalam kesusahan, kemiskinan, penderitaan (fitnahan) secara jasmani, namun kaya secara rohani. Kaya secara rohani akan kita pelajari dalam 2 Korintus
2 Korintus 8: 2-5,
2. Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.
3. Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka.
4. Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus.
5. Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami.

Ay 2 => 'namun mereka kaya dalam kemurahan' => inilah kaya secara rohani.

Keadaan sidang jemaat Smirna sama dengan keadaan sidang jemaat Makedonia yang miskin, menderita secara jasmani, namun kaya dalam kemurahan (kaya secara rohani). Kaya dalam kemurahan= dapat memberi. Jadi sidang jemaat Makedonia ini miskin (dalam pencobaan), tetapi mereka dapat memberi. Demikian juga dengan sidang jemaat di Smirna.

Dalam 1 Timotius 6 diperingatkan juga kepada orang kaya, supaya bisa memberi.

1 Timotius 6: 17-19,
17. Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.
18. Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi
19. dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya.

Ay 17 => 'Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati' => tinggi hati = sombong.

'jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan' => Jadi orang kaya itu sombong kalau berharap pada kekayaan. Kalau berharap kekayaan (tidak berharap TUHAN) = bangga (sombong).

'melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati' => kekayaan bukan untuk dibanggakan, tetapi untuk dinikmati. Boleh kaya, tetapi untuk dinikmati.

Ay 18 => 'menjadi kaya dalam kebajikan' => kaya dalam kemurahan.

Ay 19 => menabung harta di surga.

Peringatan bagi orang kaya; orang kaya secara jasmani diperingatkan supaya juga kaya dalam kemurahan (kaya secara rohani) = dapat memberi. Tadi sidang jemaat Smirna, sedangkan sidang jemaat Makedonia miskin, dalam pencobaan (penderitaan, difitnah), tetapi dapat memberi (kaya dalam kemurahan). Sekarang orang kaya juga diperingatkan supaya dapat memberi (kaya dalam kemurahan). Jadi kalau disimpulkan = kaya dalam kemurahan (dapat memberi) tidak bergantung pada kaya secara jasmani ataupun miskin secara jasmani, tetapi bergantung pada hati yang suci yaitu tidak terikat pada harta di dunia (tidak tergantung pada harta di dunia). Ini baru dapat kaya dalam kemurahan (dapat memberi).

Kalau hatinya masih terikat, sudah kaya secara jasmani, tetapi tidak mau memberi, apalagi kalau miskin, maka kemiskinan itu menjadi kesempatan => 'aku sendiri masih butuh...' Kalau hati suci (tidak terikat harta dunia), maka baik kaya atau miskin pasti kaya dalam kemurahan (dapat memberi). Jadi tergantung pada hati yang suci. Semoga kita dapat mengerti.

Jadi kaya dalam kemurahan (dapat memberi) adalah menikmati harta dunia.

Mungkin saudara berpikir => 'menikmati itu kalau saya bisa beli ini..' Semoga kalau sudah mengalami penyucian hati nanti kita dapat merasakan, kita merasa senang karena dapat membeli ini, tetapi jika kita menerima, kita juga akan merasa senang. Tetapi kalau hati sudah disucikan justru kita akan lebih merasa berbahagia memberi daripada menerima. Saat-saat kita dapat memberi = kita benar-benar dapat menikmati harta di dunia. Kaya dalam kemurahan (memberi) = menabung atau mengumpulkan harta di surga (1 Timotius 6:18-19). Semoga kita dapat mengerti.

Inilah keadaan sidang jemaat Smirna sama dengan keadaan sidang jemaat Makedonia yang secara jasmani mereka memang menderita (dalam kesusahan, kemiskinan), tetapi mereka dapat memberi (kaya dalam kemurahan = kaya secara rohani). Kaya dalam kemurahan ini merupakan salah satu kekayaan rohani. Nanti kita pelajari lagi ada kekayaan rohani yang lainnya.

Praktik sehari-hari dari kaya dalam kemurahan:

  1. Memberi untuk pekerjaan TUHAN, yaitu memberi waktu, tenaga, pikiran, keahlian (ahli dalam bidang), harta. Seperti dulu saat pembangunan tabernakel tidak sembarangan; ada yang ahli tenun dan sebagainya (mereka menyerahkan keahliannya juga), sampai menyerahkan harta. Sekaligus mereka juga dapat memberi untuk sesama yang membutuhkan. Memberi untuk pekerjaan TUHAN dan memberi kepada sesama yang membutuhkan, ini yang disebut dengan persembahan khusus (sesuai dengan kerelaan hati kita). Persembahan khusus itu sesuai kerelaan hati, sebab itu tidak dapat dibatasi dan juga tidak dapat dipaksakan. Persembahan khusus dan persepuluhan itu berjalan bersama-sama.


  2. Mengembalikan persepuluhan milik TUHAN, sesuai dengan kebenaran (sepersepuluh dikalikan berkat yang kita terima). Kalau persembahan khusus, sesuai dengan kerelaan hati kita. Semoga kita dapat mengerti.

    Inilah praktik sehari-hari dari kaya dalam kemurahan. Jadi kaya dihadapan TUHAN bukanlah berapa rumahnya, berapa mobilnya, bukan! Melainkan kaya dalam kemurahan = dapat memberi untuk pekerjaan TUHAN dan juga dapat memberi kepada sesama yang membutuhkan dan mengembalikan milik TUHAN (bukan mencuri milik TUHAN).


  3. 2 Korintus 8: 5, Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami.

    Praktik ketiga: memberikan diri kepada TUHAN = memberikan seluruh kehidupan kita kepada TUHAN lewat doa penyembahan kepada TUHAN. Inilah puncaknya! Saat ini kita dapat memberikan seluruh kehidupan kita kepada TUHAN lewat doa penyembahan kepada TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

    Jemaat Smirna memang berada di dalam kesusahan, penderitaan, difitnah, kemiskinan, tetapi mereka kaya. Kaya apa? Mereka kaya seperti jemaat Makedonia yaitu kaya dalam kemurahan (dapat memberi) yaitu:


    • dapat memberi untuk pekerjaan TUHAN, untuk sesama yang membutuhkan,
    • mengembalikan persepuluhan yang merupakan milik TUHAN,
    • sampai dapat memberikan seluruh kehidupan kita kepada TUHAN lewat doa penyembahan kepada TUHAN.


    Filipi 4: 16-18,
    16. Karena di Tesalonikapun kamu telah satu dua kali mengirimkan bantuan kepadaku.
    17. Tetapi yang kuutamakan bukanlah pemberian itu, melainkan buahnya, yang makin memperbesar keuntunganmu.
    18. Kini aku telah menerima semua yang perlu dari padamu, malahan lebih dari pada itu. Aku berkelimpahan, karena aku telah menerima kirimanmu dari Epafroditus, suatu persembahan yang harum, suatu korban yang disukai dan yang berkenan kepada Allah.

    Kalau hamba TUHAN, pelayan TUHAN dapat memberi secara jasmani sampai memberikan seluruh hidup kita kepada TUHAN = buah yang dipersembahkan kepada TUHAN. Kita harus berbuah, jangan berdaun saja, sebab ada pohon ara yang hanya berdaun. Pohon ara daunnya lebat tetapi tidak ada buahnya, gambaran dari aktif dalam pelayanan tetapi tidak ada buahnya. Maaf, TUHAN disuruh makan daun. Waktu itu TUHAN lapar => 'ini daunnya sudah lebat; sudah lama melayani seharusnya sudah ada buahnya 1atau 2' Tetapi saat TUHAN mau makan, malah tidak ada buahnya. Sama seperti memberi TUHAN makan daun, TUHAN begitu direndahkan.

    Banyak pelayan TUHAN yang tidak berbuah. Salah satu buah yaitu dapat memberi. Jika hamba TUHAN, pelayan TUHAN dapat memberi secara jasmani, bahkan lebih berbahagia memberi daripada menerima, sampai memberikan seluruh kehidupan kepada TUHAN, maka dia sudah menghasilkan buah-buah rohani yang menyenangkan hati TUHAN (mengenyangkan TUHAN) = persembahan yang berbau harum (berkenan) dihadapan TUHAN. TUHAN membutuhkan buah, jangan diberikan daun. Mari biarlah TUHAN mengerjakan hati kita. Tadi dasarnya adalah hati yang suci. Dasar dari dapat memberi bukanlah kaya, miskin. Kalau kehidupan itu sudah mengatakan nanti kalau => 'nanti kalau saya kaya ... nanti kalau gaji sudah naik...' Ini gawat! Nanti gaji sudah naik, sudah ada kebutuhan lain. Kalau kehidupan sudah mengatakan => 'nanti kalau ...nanti kalau' Tidak akan pernah kesampaian. Kalau hati sudah disucikan maka kita dapat memberi, bahkan lebih bahagia memberi daripada menerima. Inilah jemaat yang berbuah; jemaat yang menghasilkan persembahan yang berbau harum dihadapan TUHAN. Biarlah kita perhatikan untuk pekerjaan TUHAN, dan juga untuk sesama yang membutuhkan.

Saya juga membuka kesempatan untuk jemaat di Surabaya, kita memiliki Yayasan Pelita Emas, ini untuk memberi kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan (dalam gereja kita saja, tidak sampai ke luar). Untuk janda-janda yang memang tidak mampu, anak-anak sekolah yang masih sampai smu, yang tidak mampu kita bantu semua lewat Yayasan Pelita Emas. Juga dalam kunjungan-kunjungan, kita dapat memberi secara jasmani dan rohani, inilah bukti ada buah/ada persembahan yang harum dihadapan TUHAN. Jangan hanya berdaun saja, tetapi juga harus ada buahnya. Dalam Kisah rasul 'jemaat yang dibangun/ yang sudah masuk kebangunan rohani yaitu lebih bahagia memberi daripada menerima' Inilah masuk pembangunan Tubuh Kristus = berbuah dihadapan TUHAN. TUHAN tidak menipu kita. Kalau kita dapat memberi, maka kita akan diberi. Semoga kita dapat mengerti.

Lukas 6: 38, Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."

Jadi memberi ini merupakan salah satu yang diukur oleh TUHAN. Pada ayat diatasnya tentang menghakimi. Hati-hati, menghakimi juga diukur oleh TUHAN, sebab itu kita jangan sembarangan menghakimi orang. Menghakimi orang lain diukur oleh TUHAN, memberi diukur oleh TUHAN, menyembah juga diukur oleh TUHAN. Kalau kita menghakimi orang lain => 'begini..begitu' Akan diukur oleh TUHAN, nanti kita dapat ukurannya juga. Sebaliknya memberi juga diukur oleh TUHAN, nanti kita dapat ukurannya juga. Menyembah juga diukur oleh TUHAN, kita juga dapat ukurannya dari TUHAN.

Sekarang, memberi yang diukur oleh TUHAN, yaitu berilah maka kamu akan diberi, artinya jika kita kaya dalam kemurahan (dapat memberi buah bagi TUHAN dan memberi persembahan yang berbau harum dihadapan TUHAN), maka TUHAN juga berkemurahan untuk memberikan sesuatu kepada kita. Kalau sudah ada buah, Dia tidak dapat mengelak lagi; TUHAN akan memberikan sesuatu kepada kita. Kalau tidak ada buah, maka kita akan dikutuk.

TUHAN memberi apa? Hasilnya adalah

  1. Filipi 4: 19, Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.

    Ay 16-18 => kalau sudah ada buah, sampai persembahan yang berbau harum kehadirat TUHAN, maka TUHAN tidak dapat mengelak, maka TUHAN juga berkemurahan untuk memberi kepada kita.

    Hasil pertama: TUHAN memenuhi segala keperluan kita menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya, artinya


    • TUHAN mampu memelihara kehidupan kita sehari-hari (apa yang dimakan, diminum, dipakai) di jaman yang sudah sulit ini, bahkan cenderung mustahil. Kalau kemampuan manusia terbatas. Sebab itu disebut 'Dia memelihara kita menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya' Ini berarti tidak ada batasnya. Kalau memelihara menurut kekayaan manusia, pertama diberikan, lama-lama => 'aduh saya sudah tidak cukup lagi sebab saya sendiri banyak keperluan' Tetapi kalau kekayaan TUHAN, tidak terbatas. Mungkin saudara sudah mengalami, kesulitan, kemustahilan, mari naikkan buah kepada TUHAN (kaya dalam kemurahan); naikkan persembahan harum kepada TUHAN, sehingga TUHAN tidak dapat mengelak. Dia harus berkemurahan untuk memberi kepada kita.


    • TUHAN mampu memberikan masa depan yang berhasil dan indah pada waktu-Nya kepada kita. Untuk sehari-hari ada keperluan, untuk masa depan juga ada keperluan.

      Apa yang menjadi keperluan kita? Asal kita dapat menaikkan buah; asal kita dapat menaikkan persembahan yang harum (kaya dalam kemurahan). Dia tidak bisa mengelak lagi, Dia harus berkemurahan untuk memberi kepada kita.


    • Pemeliharaan dan perlindungan TUHAN pada masa jaman antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun. Dalam Filipi 4:17 disebutkan 'semakin memperbesar keuntunganmu'


    Filipi 4: 17, Tetapi yang kuutamakan bukanlah pemberian itu, melainkan buahnya, yang makin memperbesar keuntunganmu.

    Ay 17 => 'yang makin memperbesar keuntunganmu' => keuntungan besar bukanlah berapa juta, keuntungan besar yaitu dua sayap burung nasar yang besar, yang dapat menyingkirkan kita ke padang gurun jauh dari mata antikris (mata ular). Kita dilindungi dan dipelihara secara langsung oleh TUHAN selama tiga setengah tahun lewat Firman pengajaran dan perjamuan suci. Firman pengajaran dan perjamuan suci adalah makanan dari burung nasar (bangkai adalah makanan burung nasar).

    Keuntungan besar ini jangan diartikan => 'kalau saya memberi satu juta, nanti mendapatkan sepuluh juta' Ini namanya berjudi. Keuntungan yang besar yaitu sayap yang semakin membesar, dua sayap burung nasar yang besar. Semoga kita dapat mengerti.

    Inilah hasil pertama. Jika ada buah, ada persembahan yang berbau harum, maka TUHAN harus berkemurahan untuk memberi => 'siapa memberi, akan diberi' Rumus ini tidak salah.


  2. Efesus 4: 8-12,
    8. Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia."
    9. Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah?
    10. Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.
    11. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
    12. untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

    Ay 9 => 'bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah?' => Mati di kayu salib, kemudian bangkit dan naik ke surga, untuk melepaskan kita dari tawanan dosa dan memberi pemberian-pemberian. Pemberian apa itu?

    Hasil kedua (pemberian kedua): YESUS harus mati di kayu salib, bangkit, naik ke surga untuk memberikan jabatan pelayanan dan karunia-karunia Roh Kudus (kemampuan), sehingga kita dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna (kegerakan Roh Kudus hujan akhir). Ada jabatannya, maka ada karunianya, dan sebaliknya (ini tidak dapat dipisahkan). Karunia Roh Kudus yaitu kemampuan ajaib dari Roh Kudus sehingga kita dapat melayani sesuai jabatan pelayanan.

    Kalau gembala memiliki karunia menimbang roh, maka gembala dapat membedakan mana makanan yang benar dan yang tidak benar, sehingga dapat memberi makan jemaat. Kalau gembala tidak mengerti mana yang racun dan mana makanan yang benar, jangan coba-coba memberi makan sebab itu sangat riskan. Tidak boleh sembarangan! Sebab kalau tidak ada karunia menimbang roh, maka tidak dapat membedakan yang benar dan yang tidak benar, lalu berkata => 'ini hanya sedikit..' Justru itu racun. Tidak ada yang memberikan racun dalam jumlah yang banyak sebab dapat ketahuan kalau member racun itu dalam jumlah yang banyak. Misalnya: nasinya dua sendok, racunnya satu piring, bisa ketahuan. Kalau nasinya dua piring, racunnya seujung sendok, tidak akan ketahuan. Semoga kita dapat mengerti.

    Jadi sangat bodoh, kalau mengatakan => 'beda sedikit, tidak apa-apa ..' Sangat bodoh! Justru itu seperti racun. Hati-hati! Karunia itu kemampuan ajaib dari Roh Kudus. Karunia gembala yaitu menimbang roh. Menimbang roh bukanlah dapat menentukan laki-laki atau perempuan saat seorang ibu hamil. Ini juga dapat dilakukan tetapi dengan usg lebih tepat. Jadi bukanlah yang jasmani, karunia menimbang roh yaitu dapat membedakan makanan yang benar dan racun, sehingga dia sungguh-sungguh dapat memberi makan sidang jemaat dengan makanan yang benar (dengan aman). Tidak berspekulasi!

    Mengapa harus dipakai dalam pembangunan Tubuh Kristus? Supaya tidak masuk dalam pembangunan Babel. Hanya ada dua, tidak ada lainnya. Pembangunan secara rohani di dunia ini hanya ada dua yaitu kegerakan pembangunan Tubuh Kristus (hujan akhir), kalau tidak mau, berarti masuk di dalam kegerakan pembangunan Tubuh Babel. Tubuh Kristus yaitu Mempelai Wanita Surga. Tubuh Babel yaitu mempelai wanita setan (antikris) yang akan dibinasakan. Inilah mengapa TUHAN harus sampai mati, bangkit, naik ke surga untuk memberikan pemberian-pemberian, sebab TUHAN tidak rela manusia yang diciptakanNya, apalagi kita semua yang sudah ditebus harus masuk dalam pembangunan Babel (kejahatan dan kenajisan).

    Inilah pemberian kedua. Pemberian pertama untuk keperluan hidup sehari-hari, keperluan masa depan, ALLAH yang mencukupkan/memberikan semuanya. Jangan ragu-ragu! Asalkan ada buah, asal ada persembahan yang berbau harum, TUHAN tidak pernah menipu kita. Memang kita diijinkan berada dalam kekurangan, itu biasa saja, tetapi itu hanya tes atau ujian dari TUHAN. Saya juga pernah mengalami tidak dapat makan, tidak dapat minum, tidak dapat membeli apa-apa, tetapi ini tidak seterusnya. TUHAN tidak pernah menipu kita. Saya hidup seadanya, diberi berkat sepatu panjangnya lebih lima centimeter, saya pakai saja, mau apa lagi, soalnya tidak ada lagi. Tidak apa-apa, itu hanya ujian dari TUHAN bagaimana pengikutan kita kepada TUHAN? Bagaimana penyerahan kita kepada TUHAN? Tetapi satu waktu Dia harus memperlengkapi kita; memberikan segala keperluan kita, memberikan jabatan pelayanan. Kita dipakai dalam pembangunan Tubuh Kristus.

    Bagaimana cara TUHAN memberikan jabatan pelayanan?
    1 Timotius 4: 14, Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua.

    Ay 14 => 'Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu' => karunia dan jabatan.
    'yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat' => nubuat= pembukaan Firman.

    Cara TUHAN memberikan jabatan pelayanan dan karunia yaitu lewat pembukaan Firman dan penumpangan tangan dari seorang gembala (hamba TUHAN). Pembukaan Firman ALLAH akan mendorong kita, seperti kita ada beban => 'saya harus melakukan ini untuk TUHAN'

    Bagi yang sudah menerima jabatan pelayanan, jangan lalai. Kalau lalai akan terkutuk. Jangan lalai sama dengan:


    • Tidak suci. Kalau melayani dengan tidak suci itu lalai.
    • Tidak benar.
    • Tidak setia.


    Oleh sebab itu kita harus melayani TUHAN dengan kesucian, setia dan berkobar-kobar sampai garis akhir (sampai meninggal dunia atau sampai TUHAN YESUS datang kembali). Ini sama dengan pelayan TUHAN bagaikan nyala api.

    Ibrani 1: 7, Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: "Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api."

    Ay 7 => 'Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai' => malaikat seperti badai.
    'pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api' => pelayan TUHAN bagaikan nyala api.

    Jadi pelayan TUHAN yang suci dan setia berkobar-kobar bagaikan nyala api. Takhta TUHAN bagaikan nyala api.

    Daniel 7: 9, Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;

    Ay 9 => 'lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba' => Seperti Wahyu 1, itulah Pribadi YESUS.
    Ini sudah dipelajari.

    'kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar' => Kursi-Nya = Takhta-Nya.
    Tadi pelayan TUHAN yang suci, setia berkobar-kobar sama dengan nyala api. Takhta TUHAN sama dengan nyala api. Berarti pelayan TUHAN yang suci, setia berkobar-kobar sama dengan Takhta TUHAN. Inilah yang harus kita tampilkan. Mulai dari saya dan juga setiap pelayan TUHAN harus menampilkan Takhta TUHAN, supaya sidang jemaat merasakan hadirat TUHAN (merasakan perhatian TUHAN, merasakan kasih TUHAN, merasakan kuasa TUHAN). Kalau ada Takhta TUHAN, kita tidak akan lari, melainkan akan senang dan gemar, berada dalam rumah TUHAN. Tetapi celaka kalau kita menampilkan takhta setan (tidak suci, tidak setia)! Jemaat akan tercerai berai, jemaat dalam penderitaan, dalam kesulitan, kering rohani. Mari bertanggung jawab! Mulai dari saya harus bertanggung jawab.

    Kita melayani TUHAN harus menampilkan Takhta TUHAN, supaya:


    • kita merasakan hadirat TUHAN sebagai Imam Besar ditengah-tengah kita
    • kita merasakan perhatian TUHAN,
    • merasakan kasih TUHAN,
    • merasakan urapan Roh Kudus,
    • merasakan kuasa TUHAN, sehingga semuanya dapat bergemar di dalam rumah TUHAN. Ingin rindu datang di rumah TUHAN, rindu beribadah, sebab benar-benar merasakan Takhta TUHAN, hadirat TUHAN. Saat ada persoalan, akan terdorong sekali untuk dapat datang beribadah. Kalau pelayan TUHAN menampilkan takhta setan, sembarangan (tidak suci, tidak setia? 'kalau bisa, masuk, tidak bisa,tidak masuk' Bahaya! Jemaat akan kering rohani dan tercerai berai satu dengan yang lain. Semoga kita dapat mengerti.


    Inilah pemberian yang kedua. Biarlah kita menjadi Takhta TUHAN; menampilkan Takhta TUHAN, benar-benar merasakan hadirat TUHAN. Semuanya ada disana. TUHAN akan menolong kita.


  3. Lukas 11: 13, Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya."

    Hasil ketiga (pemberian ketiga): TUHAN memberikan Roh Kudus kepada kita semuanya. Mengapa kita membutuhkan Roh Kudus?

    Yohanes 14: 16-18,
    16. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,
    17. yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.
    18. Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu.

    Hamba TUHAN, pelayan TUHAN sehebat apapun, tanpa Roh Kudus hanya seperti yatim piatu. Maaf, ini yatim piatu secara rohani, artinya:


    • Kehilangan status sebagai anak ALLAH (tidak memiliki bapak ibu lagi). Kita sudah ditebus dan menjadi anak-anak ALLAH, tetapi tanpa Roh Kudus kita hanya seperti yatim piatu. Kalau kehilangan status sebagai anak ALLAH, bahaya, sebab dapat menjadi anak setan atau lainnya.


    • Tidak berdaya, tidak dapat berharap kepada siapa-siapa, sehingga mudah menjadi kecewa dan putus asa. Apalagi saat menghadapi penderitaan, akan lari (tidak kuat). Mau seperti Smirna-Makedonia (miskin, dalam pencobaan, difitnah), akan lari tunggang-langgang kalau tanpa Roh Kudus.


    • Tidak tahu asal-usul (tidak tahu bapak dan ibunya seperti tidak dilahirkan),
    • Tidak mengalami kelahiran baru, sehingga tidak berubah. Tanpa Roh Kudus manusia daging tidak dapat berubah (tetap manusia daging yang dicap dengan angka enam enam enam). Dalam 2 Timotius 3 'manusia daging dengan delapan belas sifat/tabiat daging di cap enam enam enam'

TUHAN melihat bahwa kita memerlukan Roh Kudus, sebab itu Dia mati, bangkit, naik ke surga juga untuk mencurahkan Roh Kudus kepada kita semuanya. Biarlah sekarang ini kita mohon supaya kuasa Roh Kudus dicurahkan kepada kita semuanya.

Kegunaan Roh Kudus yaitu:

  1. Roh Kudus memberikan kekuatan ekstra sehingga kita kuat teguh hati, artinya


    • kita tidak kecewa,
    • tidak putus asa,
    • tidak meninggalkan TUHAN dalam menghadapi apapun juga, tetapi
    • kita tetap mengikuti dan melayani TUHAN sampai TUHAN datang kembali ke dua kali.


  2. Titus 3: 5, pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,

    Ay 5 => 'tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali' => baptisan air.

    Kegunaan kedua: Roh Kudus sanggup mengubahkan-membaharui kehidupan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti YESUS (mujizat secara rohani). Keubahan hidup dimulai dari taat dengar-dengaran => 'Ya Abba Ya Bapa' Kalau tidak taat, berarti kedelapan belas sifat/tabiat setan ada disitu. Biarlah Roh Kudus membaharui kehidupan kita mulai dari taat dengar-dengaran. Kalau taat itulah anak ALLAH (statusnya kembali menjadi anak ALLAH). Saya percaya, kalau sudah mengalami mujizat rohani atau mujizat terbesar (Roh Kudus mengadakan mujizat secara rohani; membuat kita taat; menjadi anak-anak ALLAH), maka mujizat jasmani juga akan terjadi.

    Banyak orang yang hidup dalam ketaatan, lalu terjadi mujizat. Contohnya:


    • Musa menghadapi Laut Kolsom dan Firaun, ia hanya mengulurkan tangan, maka angin timur bergerak, dan laut terbelah (mujizat jasmani terjadi). Kalau kita taat, itulah bukti bahwa ada Roh Kudus dalam hidup kita. Mujizat jasmani terjadi yaitu yang mustahil menjadi tidak mustahil. Kaum muda mari taat dengar-dengaran, sehingga mengalami mujizat-mujizat jasmani.


    • Petrus tidak mendapatkan ikan (gagal, telanjang). Tetapi TUHAN memerintahkan (di siang hari, di pinggir pantai) => 'tebarkan jalamu' Ini tidak masuk akal. Tadi perintah TUHAN kepada Musa juga tidak masuk akal Tetapi Roh Kudus bekerja. Demikian juga Petrus. Setelah taat, akhirnya Petrus dapat menangkap ikan.


    • Ada air menjadi anggur, artinya kebahagiaan. Air untuk cuci tangan-kaki => 'cedok, cicipi' Akhirnya berubah menjadi air anggur. Jika TUHAN datang ke dua kali terjadi mujizat yang terakhir yaitu kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia. Kita menjadi Mempelai Wanita yang siap menyambut kedatangan-Nya ke dua kali di awan-awan permai, kita masuk perjamuan kawin Anak Domba. Lalu kita masuk kerajaan seribu tahun damai (Firdaus yang akan datang) dan kita masuk Yerusalem Baru (kerajaan surga).

Inilah menabung harta di surga, sampai benar-benar masuk kerajaan surga. Mari sekarang kita menabung harta di surga (kaya dalam kemurahan), tetapi satu waktu bukan hanya harta kita ada di surga, kita juga akan berada di surga untuk menikmati harta surga untuk selama-lamanya. Inilah yang dapat kita nikmati! Tabungan di surga yang dapat dinikmati. Kalau tabungan di dunia paling maksimal sampai pada jaman antikris (kalau kita semua diberikan panjang umur, tabungan kita di dunia hanya sampai pada jaman antikris). Tiga setengah tahun sebelum kedatangan YESUS, antikris akan datang terlebih dahulu. Kalau kita sekarang menabung harta di surga (kaya dalam kemurahan), maka kita akan menikmati harta di surga untuk selama-lamanya.

Dalam pelayanan mungkin banyak gangguan dan sebagainya, itu sebabnya kita membutuhkan Roh Kudus. Saat ini kita mohon supaya Roh Kudus dicurahkan. Sekalipun sengsara, mari layani TUHAN. Biarlah Roh Kudus dicurahkan ditengah-tengah kita sekalian.

Kita tidak sia-sia melayani TUHAN:

  • lewat dapat memberi untuk pekerjaan TUHAN
  • sampai kita dapat memberi hidup kita kepada TUHAN.

TUHAN memberkati kita semuanya.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 11 Oktober 2015 (Minggu Pagi)
    ... telah membangkitkan Dia dari orang mati. Dalam Perjanjian Baru ini dilakukan lewat sunat rohani yaitu dikuburkan dalam baptisan air. Roma Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian supaya sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa demikian juga kita akan hidup dalam hidup ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 21 September 2023 (Kamis Sore)
    ... diri sendiri dengan firman yang kuat dan hidup yang lebih tajam dari pedang bermata dua yaitu firman pengajaran benar yang menusuk dan menunjukkan dosa-dosa yang tersembunyi sampai kedalaman hati dan pikiran kita. Markus - sebab dari dalam dari hati orang timbul segala pikiran jahat percabulan pencurian pembunuhan perzinahan keserakahan kejahatan ...
  • Ibadah Raya Malang, 11 April 2021 (Minggu Pagi)
    ... bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang. Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka ...
  • Ibadah Raya Malang, 23 Agustus 2020 (Minggu Pagi)
    ... kasih Kristus Tinggi dan dalamnya kasih Kristus. 'Tinggi' naik. 'Dalam' turun. Efesus - . Itulah sebabnya kata nas Tatkala Ia naik ke tempat tinggi Ia membawa tawanan-tawanan Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia. . Bukankah Ia telah naik berarti bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah . ...
  • Ibadah Raya Malang, 03 Januari 2021 (Minggu Pagi)
    ... Yesus juga menyingkir dari Herodes yang sudah membunuh Yohanes pembaptis dan mau membunuh Yesus juga. Menghadapi angin gelombang antikris sengsara aniaya kita juga menyingkir banyak berlutut. Contoh setelah dewasa Yesus menyingkir juga. Markus - Kemudian Yesus dengan murid-murid-Nya menyingkir ke danau dan banyak orang dari Galilea mengikuti-Nya. Juga dari Yudea dari Yerusalem dari ...
  • Ibadah Persekutuan di Poso IV, 26 Mei 2011 (Kamis Pagi)
    ... Melkisedek raja Salem membawa roti dan anggur ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi. . Lalu ia memberkati Abram katanya Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi Pencipta langit dan bumi . dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu. Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya. . ...
  • Ibadah Doa Malang, 10 Agustus 2010 (Selasa Sore)
    ... yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya-- dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan menjadi imam-imam bagi Allah Bapa-Nya --bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin. Prosesnya Yesus harus mati di kayu salib untuk melepaskan manusia dari dosa-dosa oleh darahNya dan selanjutnya ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 30 Agustus 2010 (Senin Sore)
    ... supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya. . Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. . Karena setiap orang yang mempunyai kepadanya akan diberi sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 07 Februari 2013 (Kamis Sore)
    ... Jadi apakah menjadi rumah doa atau sarang penyamun ditentukan oleh ajarannya lebih dulu. Kalau orang baik tetapi ajarannya salah pasti akan menjadi rusak. Tetapi kalau ajaran benar maka orang jahat pun masih bisa ditolong. Markus Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho bersama-sama dengan ...
  • Ibadah Doa Puasa Session II Malang, 03 November 2015 (Selasa Siang)
    ... efod sebagai permata peringatan untuk mengingat orang Israel maka ke hadapan TUHAN haruslah Harun membawa nama mereka di atas kedua tutup bahunya menjadi tanda peringatan. Haruslah kaubuat ikat emas dan dua untai dari emas murni sebagai utas haruslah kaubuat itu yang buatannya sebagai tali berjalin dan haruslah kaupasang untai berjalin ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.