Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah kasih sayang, damai sejahtera dan berkat TUHAN senantiasa dilimpahkan dalam hidup kita sekalian.

Lukas 2: 8
2:8.Di daerah itu ada gembala-gembalayang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.

Ini terjadi di penggembalaan, menjelang kelahiran TUHAN Yesus.
Ini menunjuk pada doa malam di dalam sistim penggembalaan.
Doa malam dalam sistem penggembalaan sama dengan berjaga-jaga, terutama atas tiga hal:

  1. Berjaga-jaga untuk menghadapi musuh atau binatang buas.
    Ini dari luar dan dalam.

    • Dari luar: setan tritunggal:

      1. Naga di udara dengan kekuatan roh-roh najis yaitu dosa makan-minum (mabuk, merokok, narkoba) dan kawin mengawinkan--menghantam penggembalaan hari-hari ini. Kita berdoa dan berjaga-jaga untuk menghadapi naga di udara.

        Sekarang sudah biasa di dalam penggembalaan, kalau tidak berjaga-jaga. Makan minum dan kawin mengawinkan sudah dianggap biasa sekarang--sudah diterkam binatang buas. TUHAN tolong kita untuk berjaga-jaga menghadapi naga di udara.

      2. Antikris--binatang buas dari dalam laut--dengan kekuatan Mamon--keinginan akan uang; cinta akan uang yang membuat hamba TUHAN/sidang jemaat menjadi kikir dan serakah, yang sama dengan penyembahan berhala; mengasihi uang lebih dari pada TUHAN.

        Kita jaga ini! Sekarang juga sudah umum. Gembala kikir, domba-domba kikir sudah biasa, serakah--mencuri persepuluhan--sudah dianggap biasa. Termasuk dalam gereja yang memiliki pengajaran, hal ini dianggap biasa juga. Kita harus hati-hati dan tetap berjaga.

      3. Nabi palsu--binatang buas di darat--dengan kekuatan roh dusta yaitu ajaran-ajaran palsu, suara asing, gosip-gosip yang tidak benar, yang membuat kita gugur dari iman/pengajaran yang benar. Justru yang benar yang dilepaskan.

        Sebab itu, jangan sampai dengar suara asing!Kalau kita mendengar suara asing, kita akan menjadi terasing dari penggembalaan--sepertinya kita dikucilkan, padahal terasing sendiri dari yang benar--sampai gugur dari iman/firman pengajaran yang benar, meninggalkan yang benar. Tidak bisa dua!

        Yang benar jadi salah, yang salah jadi benar, seperti di tengah laut TUHAN jadi hantu, kalau saat itu hantu datang, justru mereka peluk: "Ini TUHAN."
        Ini yang bahaya.

        Kalau sudah mendengar suara asing, larinya ke sana: TUHAN dibilang: hantu, hantu dibilang: TUHAN; pengajaran yang benar dikatakan salah, yang salah dikatakan benar. Ini akan terjadi.

      Ini musuh dari luar yang harus kita hadapi dengan doa malam. Berjaga-jaga jangan sampai kita diterkam oleh tiga binatang buas! TUHAN tolong.

    • Dari dalam: daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya yang membuat iri hati, benci--seperti kakak-kakak Yusuf--, dan terutama membuat kita tidak taat dengar-dengaran--buas. Ini lebih buas dari binatang buas. Ini yang penting!

      Tidak taat berarti GAGAL TOTAL: tidak berhasil, bahkan tidak bisa masuk kerajaan Surga--binasa selamanya.
      Matius 7: 21
      7:21.Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Kuyang di sorga.

      Buasnya daging adalah tidak taat dengar-dengaransehingga hidupnya gagal total, tidak masuk kerajaan sorga dan binasa selamanya.

    Inilah musuh dalam penggembalaan. Di malam hari binatang buas keluar. Ini yang harus kita hadapi. Kita harus berjaga-jaga.

  2. Malam hari itu dingin, artinya kita berjaga-jaga menghadapi suasana dingin rohani--tidak ada kasih.
    Matius 24: 12
    24:12.Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasihkebanyakan orang akan menjadi dingin.

    Kalau kerohanian dingin--kasih menjadi dingin--, kehidupan itu akan menjadi durhaka--seperti binatang buas.

    Jadi, kita berjaga-jaga supaya jangan diterkam binatang buas, tetapi jangan jadi binatang buas juga!

    Kasih menjadi dingin sehingga membuat banyak hamba TUHAN/pelayan TUHAN menjadi durhaka:

    • Durhaka dalam nikah, yaitu mulai terjadi pertengkaran.
      Kalau kasih menjadi dingin--beku seperti es batu--, akan saling lempar batu--mulai terjadi pertengkaran, percekcokan. Akhirnya bertemu yang lain, yang kelihatannya lebih baik, padahal sebenarnya 'keluar dari mulut singa, masuk ke mulut buaya,' sehingga terjadi perselingkuhan, perceraian, kawin cerai, kawin mengawinkan. Hancur semua. Durhaka semua!

      Jaga! Jangan ada pertengkaran, percekcokan! Itu sudah mengarah pada kedurhakaan, sudah mulai dingin! Ingat, kalau sudah mulai bertengkar, itu sudah es batu--saling lempar es batu. Bahaya! Cepat berhenti, berdamai, selesaikan! Kalau tidak diselesaikan, akan berlanjut ke perselingkuhan, tidak diselesaikan lagi, berlanjut ke perceraian, tidak diselesaikan lagi, berlanjut ke kawin cerai, kalau tidak selesai lagi, akan menuju pada kawin mengawinkan.

      Anak-anak juga hati-hati. Kalau dingin rohani--durhaka--, akan mulai tidak taat/melawan orang tua.

    • Durhaka kepada TUHAN dalam ibadah pelayanan.
      Ibrani 10: 25-27
      10:25. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadahkita, seperti dibiasakanoleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
      10:26. Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
      10:27. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang
      durhaka.

      Durhaka kepada TUHAN ini mulai dari tidak setia dalam ibadah pelayanan sampai tinggalkan ibadah pelayanan.

      Tidak setia dalam ibadah pelayanan = dosa kebiasaan; tidak menyesal lagi. Kalau dulu tidak bisa ibadah ada rasa menyesal, tapi sekarang sudah biasa bahkan ketawa. Kalau dilanjutkan, akan tinggalkan ibadah pelayanan, tidak mau beribadah melayani. Ini sama dengan dosa sengaja dan tidak ada pengampunan lagi.

      Kedurhakaan kepada TUHAN ini juga terjadi kepada kami gembala, pelayan TUHAN. Ini yang bahaya. Ini yang dijaga dalam doa malam, supaya kita tetap setia berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada TUHAN.

      Jaga jangan diterkam binatang buas! Kita mohon pada TUHAN.
      Jaga jangan menjadi binatang buas--tidak taat! Tidak taat itu mengikuti keinginan dan hawa nafsu daging--seperti Herodes tidak taat soal nikah, dia mau isterinya orang. Ini sudah binatang buas. Kaum muda, hati-hati masalah jodoh, jangan jadi binatang buas!

      Kemudian suasana dingin rohani--tanpa kasih; kasih menjadi dingin, kedurhakaan bertambah dalam rumah tangga dan ibadah pelayanan.

  3. Untuk menghadapi binatang buas dan suasana dingin, kita berjaga-jaga supaya tetap berada di dalam tangan Gembala Agung.
    Ini tempat yang paling tepat dan aman.

    Bagaimana caranya?
    Mazmur 95: 6-7
    95:6.Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita.
    95:7.Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya!

    'TUHAN yang menjadikan kita'= Dia adalah Pencipta, tetapi Dia juga Gembala (ayat 7).
    Kita kembali berada dalam tangan Gembala Agung lewat doa penyembahan/doa malam. Kita mengalami perobekan daging sehingga bisa merendahkan diri serendah-rendahnya:

    • Kita mengaku kita hanya tanah liatatau domba-domba sembelihan yang tidak bisa apa-apa; tidak mampu apa-apa.
    • Kita merendahkan diri untuk bisa mendapatkan firman penggembalaan/suara gembala--tadi, gembala-gembala jaga malam dan dapat berita dalam penggembalaan bahwa Yesus lahir.
      Ini merendahkan diri, yaitu hanya mau mendengar firman penggembalaan dan taat dengar-dengaran.

    Kita mengaku tidak bisa apa-apa, hanya domba sembelihan yang sudah dibelenggu empat kakinya, tidak bisa apa-apa. Sekarang, apa yang bisa kita lakukan? 'Saya hanya mau mendengar berita penggembalaan/suara gembala dan taat dengar-dengaran pada suara gembala.'
    Itu sama dengan mengulurkan tangan kepada gembala Agung dan Ia akan mengulurkan tangan anugerah yang besar kepada kita--kita hidup dalam tangan Gembala Agung.

    Jangan lepas! Kalau lepas, akan ada binatang buas dan suasana dingin--jadi dingin dan durhaka. Mari, berada di tangan Gembala Agung. Malam ini, kembali semua! Merendahkan diri! Jangan mengandalkan segala sesuatu di dunia! Kita merendahkan diri: mengaku hanya tanah liat dan domba sembelihan--kita tidak bisa apa-apa dan tidak berarti apa-apa--, dan kita hanya mau mendengar suara Gembala--hanya mau mendapat berita penggembalaan--dan taat dengar-dengaran--mengulurkan tangan pada Gembala Agung dan Ia akan mengulurkan tangan anugerah-Nya yang besar bagi kita.

    Yohanes 10: 27-28
    10:27.Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Kudan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
    10:28.dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pastitidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

    Ayat 27: 'Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku'= mendengar dan dengar-dengaran.
    Ayat 28: 'seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku'= kita berada di dalam tangan Gembala Agung; tangan anugerah yang besar.

    Hasilnya:

    • Tangan anugerah yang besar dari Gembala Agung sanggup memberikan jaminan kepastian untuk pemeliharaan hidup kitadi tengah kesulitan dunia sekarang sampai zaman antikris, bahkan sampai hidup kekal ('mereka pastitidak akan binasa'). Yakinlah! Kalau kita ada di dalam tangan Gembala Agung, kita bisa berkata: 'takkan kekurangan aku.'

      'seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku'= tangan anugerah yang besar dari Gembala Agung memberikan jaminan kepastian bahwa kita menangatas musuh-musuh kita; menyelesaikan segala masalah yang mustahil bagi kita.

    • Mazmur 95: 7
      95:7.Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya

      Hasil kedua: tangan anugerah yang besar dari Gembala Agung menuntun kita ke tempat penggembalaan terakhir yaitu Yerusalem baru, artinya kita mengalami pembaharuan.
      Ini sama dengan menghapus air mata. Kita dibaharui, air mata juga dihapus, sampai tidak ada setetespun air mata.
      Kalau bertahan pada yang lama, air mata datang.

      Kalau diubahkan dari manusia daging menjadi manusia rohani, air mata dihapus.

      Mulailah melembut malam ini!Mengaku segala kekurangan, kesalahan, kelemahan, dosa dan keadaan kita sejujur-jujurnya kepada TUHAN! Kalau sudah mengaku dan melembut, TUHAN akan menghapus air mata kita.

      Semakin diubahkan, air mata makin dihapus, masalah diselesaikan, ada harapan baru, ada kebahagiaan, ada masa depan yang semakin berhasil dan indah.. Sampai terakhir nanti saat kedatangan Yesus kedua kali, tidak ada lagi air mata. Kita sempurna dan kita bersama-sama dengan Dia selama-lamanya.

Inilah jaga malam.
Mari malam ini, jaga! Untuk diri sendiri dan keluarga, jaga! Jangan sampai diterkam binatang buas--dari luar--(setan tritunggal: dosa-dosa, ajaran palsu, penyembahan berhala) dan dari dalam--hawa nafsu yang membuat kita tidak taat/memberontak kepada TUHAN; buas.

Jaga jangan sampai pribadi dan rumah tangga bersuasana dingin--kasih menjadi dingin/durhaka--, tetapi tetap setia! Di penggembalaan juga dijaga jangan bersuasana dingin tetapi tetap setia berkobar!

Ketiga, jaga jangan sampai merasa hebat dan lepas dari tangan TUHAN, tapi: 'Saya hanya domba sembelihan yang tidak bisa apa-apa, harus dipegang oleh tangan TUHAN.' Mari menyembah, merendahkan diri di hadapan TUHAN.

Serahkan semua kepada Dia! Jaga pribadi dan keluarga kita! Kalau perlu, kita doakan keluarga kita.
Jujur di hadapan TUHAN! Kita hanya domba sembelihan, tidak bisa apa-apa. Kita hanya menyerah sepenuh pada TUHAN. Tunjukkan apa adanya! Melembut! Jangan menuding orang lain! Apa keadaan dan suasana yang kita alami, serahkan pada TUHAN!

Tempat paling aman adalah di dalam pelukan tangan Gembala Agung. Pribadi kita, keluarga kita, kita serahkan pada TUHAN. Ada jaminan kepastian. Serahkan semua! Jangan ragu! Dia tidak pernah menipu kita semua, apapun keadaan kita.

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 02 November 2018 (Jumat Sore)
    ... pandangan daging duniawi tidak memandang Tuhan mengandalkan sesuatu di dunia lebih dari Tuhan. Lidah dusta--'lidah bercabang' terjemahan lama -- suka berubah-ubah dalam perkataan terutama dalam hal pengajaran. 'Tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah' perbuatan yang tidak adil--tangan. Tidak adil berarti tidak mewarisi sorga. Contoh kebun anggur Nabot yang diminta raja ...
  • Ibadah Raya Malang, 09 November 2008 (Minggu Pagi)
    ... burung nazar yang gundul artinya gereja Tuhan yang tidak mengalami keubahan hidup tetap mempertahankan manusia daging. Burung nazar gundul kepala gundul. Akibatnya adalah dibuang dari tubuh Kristus tidak bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali berarti kebinasaan untuk selamanya. Mengapa terjadi burung nazar yang gundul Tidak menghargai korban Kristus Contohnya adalah ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 28 April 2014 (Senin Sore)
    ... rumput dan bunga rumput yang sudah banyak dihiasi dengan banyak keindahan-keindahan perkara jasmani misalnya kekayaan kepandaian kedudukan dan sebagainya tetapi jika tanpa kelahiran baru tanda pembaharuan tanda kematian dan kebangkitan maka kehidupan kita akan mudah gugur gugur dari iman mulai dengan layu tidak tahan menghadapi ujian dan pencobaan mudah kecewa ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 02 Februari 2020 (Minggu Siang)
    ... hanya menerima firman penginjilan kehidupan yang lamban dalam pertumbuhan rohani. Ibrani - . Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan tetapi yang sukar untuk dijelaskan karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan. . Sebab sekalipun kamu ditinjau dari sudut waktu sudah seharusnya menjadi pengajar kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas ...
  • Ibadah Raya Malang, 20 Agustus 2017 (Minggu Pagi)
    ... Tetapi setan masih terus berusaha untuk merusak minyak urapan. Akibat minyak urapan yang rusak adalah hamba Tuhan pelayan Tuhan akan tampil dalam hal yang mengerikan Binatang buas ada macam Naga merah di udara yaitu setan dengan roh najis dan geram. Prakteknya adalah mendorong manusia untuk berbuat dosa sampai puncaknya dosa ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 21 Agustus 2021 (Sabtu Sore)
    ... dan hakim yang lalim. Janda artinya putus hubungan dengan suami. Secara rohani janda menunjuk pada gereja Tuhan yang mengalami penyaliban daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya sehingga bisa berdoa dengan tekun dan sabar--'ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim'. Tekun dan sabar juga merupakan sifat dari anak kecil. Tekun artinya terus menerus ...
  • Ibadah Raya Malang, 26 April 2009 (Minggu Pagi)
    ... ketiga pada saat kedatangan Yesus kedua kali yaitu terdengar tiupan sangkakala yang dahsyat bunyinya untuk menampilkan gereja Tuhan dalam kemuliaan sebagai Mempelai Wanita di awan-awan yang permai. Sangkakala itu adalah firman pengajaran yang kuat yang diberitakan oleh seorang gembala yang mampu menyucikan dan mengubahkan kita secara terus-menerus sampai sangkakala terakhir ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 15 Desember 2017 (Jumat Sore)
    ... sorga turun ke dunia menjadi hamba-- dan taat sampai mati di kayu salib sehingga menjadi angin dari sorga utusan dari sorga untuk memberikan kehidupan kesegaran keharuman kekuatan dan lain-lain kepada manusia atau gereja Tuhan di dunia ini yang dikuasai oleh setan dan menuju kebinasaan. Yohanes - . Ketika hari sudah malam ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja, 29 Januari 2011 (Sabtu Sore)
    ... Yesus dengan suara nyaring Eloi Eloi lama sabakhtani yang berarti Allahku Allahku mengapa Engkau meninggalkan Aku Allah Bapa meninggalkan Yesus seorang diri sebab saat itu Yesus sedang menanggung segala dosa manusia Dia yang tidak berdosa dijadikan berdosa. Ada hal yang Yesus lakukan seorang diri Yesus seorang diri di kayu salib untuk ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 23 September 2018 (Minggu Siang)
    ... berkuasa kita sudah sempurna--sayap sudah maksimal-- dan kita terbang ke padang gurun kita dipelihara oleh Tuhan selama tiga setengah tahun. Wahyu - meterai keenam terjadi kegoncangan di bumi diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya September sampai Ibadah Raya Surabaya Agustus . Gempa bumi secara jasmani sudah hebat. Kalau ingat peristiwa tsunami ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.