RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 Mei 2019 (Jumat Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 28 November 2009 (Sabtu Sore)
Markus 13:33-37, nubuat ke-7: nubuat tentang berjaga-jaga. Seorang yang bepergian jauh = pribadi... Ibadah Doa Malang, 25 April 2019 (Kamis Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 9:7-12 tentang
belalang dan kalajengking.
Wahyu Ibadah Raya Surabaya, 25 Februari 2018 (Minggu Siang)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Doa Malang, 30 Agustus 2011 (Selasa Sore)
Matius 26:24-25 menunjuk peringatan terakhir kepada Yudas Iskariot.
Yesus mengatakan bahwa Yudas Iskariot percuma/sia-sia dilahirkan ke... Ibadah Doa Malang, 20 November 2012 (Selasa Sore)
Pembicara: Pdm.
Dadang Hadi Santoso
Salam
sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Mazmur 62:2-3
62:2 Hanya... Ibadah Raya Surabaya, 20 November 2016 (Minggu Siang)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah kasih... Ibadah Raya Malang, 15 April 2018 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus
Kristus.
Wahyu 7:4-8
7:4 Dan aku mendengar... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 November 2013 (Senin Sore)
Pembicara:
Pdt. Mikha Sandatoding
Matius
12:15b-21
12-15b
Banyak orang mengikuti Yesus dan Ia menyembuhkan mereka
semuanya 12:16 Ia dengan keras melarang mereka... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 23 September 2017 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 11:37-54 tentang Yesus mengecam orang... Ibadah Jumat Agung Malang, 25 Maret 2016 (Jumat Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 03 Mei 2019 (Jumat Sore)
Dari
rekaman ibadah kunjungan di Malaka
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam,... Ibadah Doa Malang, 03 Agustus 2017 (Kamis Sore)
Bersamaan dengan Ibadah Doa Puasa Session III
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus
Kristus.
Wahyu... Ibadah Doa Surabaya, 02 September 2009 (Rabu Sore)
Matius 24: 32-35
NUBUAT TENTANG POHON ARA/ISRAEL
Disini pohon ara rantingnya mulai melembut dan bertunas, serta berbuah.
Ini... Ibadah Raya Surabaya, 06 Desember 2009 (Minggu Sore)
Markus 10: 45
= Tema KKR Riau dan Kandis.
Disini, Yesus memberi 2...
TRANSKRIP LENGKAP
Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Raya Surabaya, 07 Februari 2016 (Minggu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera,
kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di
tengah-tengah kita sekalian.
Kita sudah mempelajari Wahyu 4:1,
yaitu pintu sorga terbuka (diterangkan mulai dari Ibadah
Doa Surabaya, 27 Januari 2016
sampai Ibadah
Doa Surabaya, 03 Februari 2016).
Sekarang kita berada pada ayat dua.
Wahyu
4: 2 4:2.
Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah
takhta terdiri di sorga, dan
di takhta itu duduk
Seorang.
Rasul
Yohanes dikuasai oleh Roh Kudus sehingga melihat
takhta di sorga dan di
takhta itu duduk Seorang.
Takhta ini juga pernah dilihat oleh nabi Yesaya, yang juga dikuasai
oleh Roh Kudus.
Yesaya 6:
1 6:1.
Dalam tahun matinya raja Uzia
aku
melihat TUHAN duduk di
atas takhta
yang tinggi dan menjulang,
dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.
Dalam
Yesaya 6: 1, ada 2 macam takhta:
-
Takhta
raja Uzia = takhta manusia di dunia.
-
Takhta
TUHAN di sorga.
Manusia
daging tanpa Roh Kudus--berpandangan daging--sekalipun hebat,
hanya bisa melihat takhta manusia di bumi, tetapi manusia
rohani--yang dikuasai Roh Kudus--bisa melihat takhta TUHAN di
sorga.
AD.1 TAKHTA RAJA UZIA = TAKHTA MANUSIA 2
Tawarikh 26: 16-17 26:16. Setelah ia menjadi kuat, ia
menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal
yang merusak. Ia berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki
bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah pembakaran
ukupan. 26:17. Tetapi imam Azarya mengikutinya dari belakang
bersama-sama delapan puluh imam TUHAN, orang-orang yang tegas;
Ayat
1 = tentang raja Uzia. Takhta manusia--takhta raja Uzia--adalah
tinggi hati/kesombongan; sama dengan keras hati
yaitu 'hatiku adalah rajaku'; apa yang ada di hati, itu
yang harus diikuti.
Praktik keras hati:
- 2
Tawarikh 26: 16-18
26:16.
Setelah ia menjadi kuat, ia
menjadi tinggi hati
sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia kepada
TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar
ukupan
di atas mezbah pembakaran ukupan. 26:17. Tetapi imam Azarya
mengikutinya dari belakang bersama-sama delapan puluh imam TUHAN,
orang-orang yang tegas; 26:18. mereka berdiri di depan raja Uzia
dan berkata kepadanya: "Hai, Uzia, engkau
tidak berhak membakar ukupan
kepada TUHAN, hanyalah
imam-imam keturunan Harun
yang telah dikuduskan yang berhak membakar ukupan! Keluarlah dari
tempat kudus ini, karena engkau telah berubah setia! Engkau tidak
akan memperoleh kehormatan dari TUHAN Allah karena hal
ini."
Praktik
keras hati yang pertama: setelah
diberkati, menjadi sombong;
mengangkat diri lebih tinggi dari orang lain--sampai lebih tinggi
dari imam-imam--, sehingga salah
dalam tahbisan. Artinya:
- Melayani
tidak
sesuai dengan jabatan pelayanan
dari TUHAN.
Raja ada jabatannya sendiri. Kalau membakar ukupan,
hanya jabatan imam yang boleh. Tetapi raja Uzia mengambil jabatan
imam dan membakar ukupan; karena ia merasa lebih tinggi dari
imam.
Ini yang sekarang sering terjadi. Bukan jabatan
gembala, tetapi memaksakan diri menjadi gembala sehingga tidak bisa
memberi makan sidang jemaat--tidak bisa menunaikan tugas sebagai
seorang gembala. Itu kesombongan, bukan takhta TUHAN tetapi takhta
manusia; TUHAN tidak ada di sana.
- Melayani
tetapi tidak
sesuai dengan ketentuan firman pengajaran benar.
Salah satunya adalah ajaran Izebel.
Ajaran yang benar adalah
wanita tidak boleh mengajar dan memerintah laki-laki, tetapi ajaran
Izebel memperbolehkan.
Wahyu
2: 20 2:20.
Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita
Izebel,
yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan
hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan
persembahan-persembahan berhala.
Dalam
jemaat Tiatira ada ajaran Izebel, yaitu wanita boleh mengajar dan
memerintah laki-laki; berarti wanita menempatkan diri sebagai
kepala dari laki-laki, sehingga TUHAN Yesus tidak menjadi
kepala.
Susunan yang benar adalah Yesus sebagai kepala dari
laki-laki, dan laki-laki menjadi kepala dari wanita. Kalau
wanita
menjadi kepala dari laki-laki,
maka bukan Yesus lagi yang menjadi kepala, berarti ular;
seperti peristiwa di taman Eden. Hawa yang menentukan
semua. Akhirnya Hawa menjadi kepala atas Adam, dan ular yang
menjadi kepala atas rumah tangga.
1
Timotius 2: 11-14 2:11.
Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan
patuh. 2:12. Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga
tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah
ia berdiam diri. 2:13.
Karena Adam
yang pertama dijadikan,
kemudian barulah Hawa. 2:14. Lagipula bukan Adam yang tergoda,
melainkan perempuan
itulah yang tergoda
dan jatuh ke dalam dosa.
Dikaitkan
dengan kejatuhan Hawa: 'Semua
buah pohon dalam taman ini, boleh kamu makan buahnya dengan bebas
kecuali
satu.'
Artinya wanita boleh melayani apa saja, kecuali
satu,
yaitu tidak boleh mengajar dan memerintah laki-laki. Ini yang
sekarang banyak dimakan, sehingga bukan takhta TUHAN yang ada di
dalam ibadah, tetapi takhta manusia--kekerasan hati.
Dalam
ibadah, sebenarnya emansipasi sudah ada. Semua sudah ditempatkan
oleh TUHAN; pria sebagai kepala, wanita sebagai tulang
rusuk--tubuh. Sama-sama penting. Kalau punya kepala tetapi tidak
punya rusuk, akan mati. Sebenarnya tidak perlu
emansipasi. Emansipasi = wanita menuntut persamaan hak dengan
laki-laki.
Emansipasi saja sudah salah, apalagi mau menjadi
kepala dalam nikah dan rumah tangga. Jelas-jelas salah! Ini
kesombongan/kekerasan hati.
2
Tawarikh 26:17-18 26:17.
Tetapi imam Azarya mengikutinya dari belakang bersama-sama delapan
puluh imam TUHAN, orang-orang
yang tegas; 26:18.
mereka berdiri di depan raja Uzia dan berkata kepadanya: "Hai,
Uzia, engkau tidak berhak membakar ukupan kepada TUHAN, hanyalah
imam-imam keturunan Harun yang telah dikuduskan yang berhak membakar
ukupan! Keluarlah dari tempat kudus ini, karena engkau telah berubah
setia! Engkau tidak akan memperoleh kehormatan dari TUHAN Allah
karena hal ini."
Sikap
kita:
kita harus
tegas
dalam tahbisan dan ajaran yang benar!
Kita jangan ragu, sebab ini yang harus kita pertanggungjawabkan saat
kedatangan TUHAN yang kedua kali, yaitu apa yang kita kerjakan dan
ajarkan.
Jangan sungkan-sungkan! Kalau sungkan, rugi. Kalau
tidak benar, jangan! Kalau benar, teruskan.
Markus
6: 30 6:30.
Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan
memberitahukan kepada-Nya semua
yang mereka kerjakan
dan ajarkan.
'semua
yang mereka kerjakan'
= tahbisan. 'ajarkan'
= pengajaran.
Kisah
Rasul 1: 1-2 1:1.
Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala
sesuatu yang
dikerjakan
dan diajarkan Yesus, 1:2.
sampai
pada hari Ia terangkat.
Sebelum itu Ia telah memberi perintah-Nya oleh Roh Kudus kepada
rasul-rasul yang dipilih-Nya.
'yang
dikerjakan dan diajarkan Yesus, sampai pada hari Ia terangkat'
= Yesus
sudah terangkat ke sorga
karena mempertahankan tahbisan dan ajaran yang benar. Begitu juga
dengan kita. Kita harus tegas dalam tahbisan dan ajaran yang benar,
sampai
kita terangkat bersama Yesus
saat kedatangan-Nya kedua kali.
Mulai dari perjanjian lama
sampai perjanjian baru, semua harus tegas. Ini yang menentukan!
Kalau tahbisan dan ajaran kita benar, kita akan terangkat. Kalau
tidak benar, tidak bisa, sebab kepalanya bukan Yesus. Bukan sok
benar atau kebenaran sendiri; terserah apa kata orang--kita
sama-sama manusia--, kecuali kalau TUHAN yang berkata. Asalkan
ukuran
kita adalah alkitab,
supaya kita terangkat saat Yesus datang kedua kali.
"Kalau
kebenaran sendiri bukan berdasarkan alkitab, tetapi dari buku-buku
lain atau dari catatan saya sendiri."
- 2
Tawarikh 26: 19
26:19.
Tetapi Uzia, dengan bokor ukupan di tangannya untuk dibakar menjadi
marah.
Sementara amarahnya meluap terhadap para imam, timbullah penyakit
kusta pada dahinya di hadapan para imam di rumah TUHAN, dekat mezbah
pembakaran ukupan.
Praktik
keras hati yang kedua: marah
terhadap pemberitaan firman pengajaran benar,
yang menunjuk dosa-dosa--menusuk hati.
Kalau firman menunjuk
dosa, saat itu hati
kita ditusuk
oleh pedang firman. Seharusnya hati terharu, yaitu mengaku dosa dan
memohon ampun pada TUHAN. Tetapi raja Uzia marah--menolak
pedang firman pengajaran yang benar.
Sama
seperti Herodes yang marah ketika ditegor soal nikah oleh Yohanes
Pembaptis: 'Tidak
halal engkau mengambil isteri Filipus, saudaramu!'
Yohanes tetap tegas sekalipun ia menghadapi seorang raja. Seandainya
saat ditusuk firman dia mengaku, maka masih bisa tertolong. Dua
hal ini banyak orang yang tidak bisa terima, yaitu soal
tahbisan--raja Uzia--dan soal nikah--raja Herodes.
Raja
adalah gambaran kehidupan yang diberkati dan lain-lain. Hati-hati!
Banyak yang menjadi takhta manusia saat diberkati, bukan lagi takhta
TUHAN. Termasuk kami para hamba TUHAN.
- 2
Tawarikh 26: 19
26:19.
Tetapi Uzia, dengan bokor ukupan di tangannya untuk dibakar menjadi
marah.
Sementara amarahnya meluap terhadap para imam, timbullah penyakit
kusta
pada dahinya di hadapan para imam di rumah TUHAN, dekat mezbah
pembakaran ukupan.
Praktik
keras hati yang ketiga: terkena
kusta,
artinya:
- Arti
yang pertama: putih tetapi kusta = kebenaran
diri sendiri,
artinya:
- kebenaran
di luar firman Allah.
Celakanya,
sekarang lebih banyak yang mendukung yang di luar firman. Justru
yang sesuai firman yang dicela. Penyakit kusta ini cepat
menjalar.
"Misalnya,
alkitab mengatakan: 'Tidak boleh mencuri!', tetapi orang
mengatakan: 'Boleh, kalau dalam keadaan terdesak.' Sekarang, yang
didukung yang mengatakan: Boleh. Ini kebenaran diri sendiri. Ada
alasan-alasan daging yang dibuat-buat untuk mendukung karena tanpa
urapan sehingga pandangannya daging; akhirnya berdebat. Yang
banyak, soal kawin cerai: 'Dia masih muda, mana mungkin tahan?'
Kalau takhta manusia, memang tidak kuat. Tetapi kalau takhta
TUHAN, luar biasa."
- Menutupi
dosa
dengan cara menyalahkan orang lain, TUHAN, dan pengajaran yang
benar.
- Arti
yang kedua: kenajisan.
Dalam
kitab Imamat, orang yang sakit kusta harus mengenakan pakaian yang
dicabik-cabik, menutupi wajahnya dan berteriak: 'Najis,
najis!',
supaya tidak ada orang yang lewat sana.
Kenajisan yaitu:
- Dosa
makan minum:
merokok, mabuk, narkoba.
- Dosa
kawin mengawinkan:
dosa percabulan, penyimpangan seks, sampai nikah yang
salah.
"Soal
homoseks dan lesbian, sekarang menjadi pembicaraan hangat. Banyak
pro dan kontra. Di kalangan Kristen, sudah banyak negara yang
menyetujui. Orang lain yang di luar TUHAN, banyak yang tidak
setuju. Tetapi di kalangan Kristen, beberapa negara malah
menyetujui. Coba bayangkan, betapa rusaknya, takhta TUHAN; dirusak
oleh takhta manusia. Tidak kelihatan lagi takhta TUHAN."
Nikah
yang salah sekarang juga disahkan. Tinggal satu yang belum diakui
secara terang-terangan--ini yang terakhir--, yaitu seks bebas atau
kawin mengawinkan. Kalau ini sudah diakui, tidak lama lagi TUHAN
datang.
Inilah
takhta manusia, yaitu kesombongan/ketinggian hati--kekerasan hati.
Hati-hati! Terutama saat diberkati, manusia bisa keras hati, tetapi
saat dalam kekurangan, juga bisa keras hati. Tadi, disebutkan
'dalam tahun matinya raja Uzia', artinya takhta manusia
membawa kita pada kematian rohani--kering
rohani--sampai kematian kedua di neraka selamanya--kebinasaan
kekal.
Dalam Wahyu 4, rasul Yohanes ketika diurapi Roh
Kudus, ia bisa melihat sorga. Kalau tidak diurapi, daging hanya dapat
melihat takhta manusia.
Yesaya 6: 1 6:1. Dalam
tahun matinya raja Uzia aku
melihat TUHAN duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang,
dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.
Setelah
raja Uzia mati, takhta TUHAN baru terlihat. Artinya takhta manusia
harus dihancurkan--bagaikan raja Uzia mati--baru bisa melihat dan
merasakan takhta TUHAN/takhta sorga. Tidak bisa dua-duanya, harus
pilih salah satu! Pilih takhta sorga atau takhta manusia. Pilih sorga
atau neraka. Tidak bisa netral/di tengah-tengah. Kalau mau memilih
takhta sorga, takhta manusia harus dihancurkan.
Takhta manusia
adalah kekerasan hati. Jadi, kekerasan hati--hati yang
dikuasai daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya--harus
dihancurkan, sehingga menjadi hancur hati--hati yang
dikuasai Roh Kudus. Itulah takhta TUHAN. Biarlah malam ini jangan
keras hati, tetapi hancur hati.
Pengertian hancur hati:
- Mazmur
119: 20, 22
119:20.
Hancur
jiwaku
karena rindu
kepada hukum-hukum-Mu
setiap waktu. 119:22. Gulingkanlah dari atasku cela dan
penghinaan, sebab aku memegang peringatan-peringatan-Mu.
Pengertian
hancur hati yang pertama: Roh
Kudus menolong kita untuk bisa merindu--menghargai
firman Allah.
Kita
bisa mendengar firman Allah dengan sungguh-sungguh, mengerti firman
Allah, percaya/yakin pada firman Allah--menjadi iman--, sampai
mempraktikkan firman Allah. Kalau keras hati, saat firman datang
malah marah.
Kalau sudah bisa menghargai firman Allah, maka
dikatakan: 'Gulingkanlah
dari atasku cela dan penghinaan'.
Artinya: kita mengalami
penyucian
terus-menerus dari cacat-cela/dosa-dosa, sampai satu waktu kita
tidak bercacat cela. Berarti menjadi sempurna
seperti Yesus.
Seperti pernah diajarkan dalam kitab Hosea:
waktu pemberitaan firman pengajaran, TUHAN membungkuk--artinya
menghormati--untuk memberi makan. Sekarang artinya kita menghargai
firman Allah.
- Lukas
20: 17-18
20:17.
Tetapi Yesus memandang mereka dan berkata: "Jika demikian
apakah arti nas ini: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan
telah menjadi batu penjuru? 20:18. Barangsiapa
jatuh ke atas batu itu, ia akan hancur,
dan barangsiapa ditimpa batu itu, ia akan remuk."
'Batu
yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru'
= Yesus
yang disalibkan. Yesus
adalah batu indah yang dibuang oleh tukang bangunan. Seringkali kita
salah pilih, batu yang indah dibuang dan batu yang jelek dipakai.
Seringkali kita seperti Yudas, yaitu batu yang indah--Yesus--dijual
dan yang jelek--ahli taurat; orang farisi--dia pilih.
Semua
bergantung hati. Kalau keras hati seperti Yudas--mempertahankan
dosa--pasti salah pilih. Tidak mungkin tidak! Tetapi kalau hancur
hati, kita akan memilih sorga.
'barangsiapa
jatuh ke atas batu itu, ia akan hancur'
= kehidupan yang hancur hati. 'barangsiapa
ditimpa batu itu, ia akan remuk'
= kehidupan yang keras hati.
Pengertian hancur hati yang
kedua: 'jatuh
ke atas batu'
= Roh
Kudus menolong kita untuk bisa menghargai
kurban Kristus--mau
jatuh di atas batu penjuru.
Praktiknya:
kita harus ada
ketegasan
untuk mengalami kelepasan
dari dosa-dosa,
sampai puncaknya dosa--dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan.
Ini namanya menghargai kurban Kristus, bukan hanya menangis saat
perjamuan suci, tetapi juga diikuti dengan praktik. Kalau keras
hati, satu waktu kita akan remuk; hancur lebur dan tidak bisa
tertolong lagi.
Batu itu tegas/keras, tidak ada batu lembek.
Kalau sekarang lepas dari dosa, tetapi besok berbuat lagi, itu bukan
batu.
Proses
untuk bisa lepas dari dosa sampai puncaknya dosa:
- Iman/percaya
kepada Yesus sebagai satu-satunya juruselamat lewat mendengar
firman Kristus--firman yang diurapi Roh Kudus.
Sekarang
banyak diajarkan iman dari melihat. Memang bisa terjadi, tetapi
sebenarnya doa kita sudah diserobot oleh setan--setan yang memberi.
Tetapi nanti akibatnya, kita hancur. Saat dikabulkan bisa
percaya, tetapi saat tidak dikabulkan akan kecewa, putus asa dan
tinggalkan TUHAN
Iman yang benar berasal dari mendengar
firman Kristus. Seperti Abraham, diperintahkan oleh TUHAN untuk
pergi dari negerinya; tidak tahu negeri mana yang akan dituju.
- Bertobat:
berhenti berbuat dosa, kembali kepada TUHAN--mati terhadap dosa.
- Baptisan
air.
Roma
6:4 6:4.
Dengan demikian kita telah
dikuburkan
bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama
seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh
kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang
baru.
Kolose
2: 11-12 2:11.
Dalam Dia kamu telah
disunat,
bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat
Kristus, yang terdiri dari penanggalan
akan tubuh yang berdosa, 2:12.
karena dengan Dia kamu
dikuburkan dalam baptisan,
dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu
kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang
mati.
Dulu
dalam perjanjian lama, penyucian adalah sunat yang
jasmani--menanggalkan kulit khatan; sekarang sunat yang rohani
yaitu menanggalkan
dosa-dosa
lewat dikuburkan dalam baptisan air.
Baptisan air yang benar
adalah orang yang sudah mati terhadap dosa harus dikuburkan dalam
air bersama Yesus, kemudian bangkit dari dalam air bersama Yesus
untuk mendapatkan hidup baru.
Kalau tidak mau baptisan air,
tidak bisa menuju takhta TUHAN, sebab di sorga ada lautan kaca,
itulah baptisan air. Kalau belum dikuburkan bersama Yesus,
berarti belum dibaptis--baptisannya tidak benar. Mari,
sungguh-sungguh! Bukan menurut ajaran gereja a atau gereja b;
aliran a atau aliran b; pendeta a atau pendeta b; tetapi menurut
firman.
Tadi, ada 2 saksi (Roma 6: 4 dan Kolose 2: 11-12),
bahwa baptisan air artinya dikuburkan.
- Baptisan
Roh Kudus, yang menghasilkan hidup baru.
Baptisan
air dan baptisan Roh Kudus sama-sama menghasilkan hidup baru yaitu
hidup
dalam kebenaran. Kalau
keras hati--takhta manusia--, malah mempertahankan dosa, enjoy
dalam dosa sampai puncaknya dosa; sama dengan menghina
kurban Kristus.
Akibatnya
ditimpa oleh batu penjuru sampai remuk, hancur lebur dan
binasa.
Tinggal menunggu waktu. Kalau belum dihukum, itu
karena masih ada panjang sabarnya TUHAN yaitu lewat pemberitaan
firman dan masih ada doa penyahutan dari seorang gembala.
"Seperti
pohon ara yang di kebun anggur, sudah 3 tahun tetapi belum berbuah.
Pemilik kebun hendak menebang pohon ara itu, tetapi masih ada
penjaga kebun yang memohon, supaya menunggu sampai tahun
depan."
Tetapi
perpanjangan sabar TUHAN ada batasnya. Kalau sudah habis batasnya,
akan remuk, hancur lebur, dan binasa.
- Roma
8: 26
8:26.
Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita
tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh
sendiri berdoa untuk kita
kepada Allah dengan keluhan-keluhan
yang tidak terucapkan.
Pengertian
hancur hati yang ketiga: Roh
Kudus menolong kita untuk bisa
berdoa dan menyembah TUHAN
dengan keluhan-keluhan yang tak terucapkan; dengan hancur hati;
penyerahan sepenuh sampai bisa berbahasa Roh.
Manusia daging
yang keras, tidak bisa berdoa menyembah TUHAN; kering.
Yesaya
57: 15-16 57:15.
Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang
bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku
bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus
tetapi juga bersama-sama
orang yang remuk dan rendah hati,
untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk
menghidupkan hati orang-orang yang remuk. 57:16. Sebab bukan
untuk selama-lamanya Aku hendak berbantah, dan bukan untuk
seterusnya Aku hendak murka, supaya semangat mereka jangan lemah
lesu di hadapan-Ku, padahal Akulah yang membuat nafas
kehidupan.
TUHAN
bersemayam di takhta-Nya yang tinggi, tetapi juga bersama
orang-orang yang hancur hati. Hancur hati artinya merasa tidak
layak--banyak kesalahan dan kekurangan--, tidak mampu, tidak berdaya
apa-apa; hanya bergantung pada belas kasih TUHAN. Ini yang menarik
hadirat TUHAN
datang pada kita, sehingga kita
menjadi takhta TUHAN di bumi.
Hasilnya:
- Yesaya
57: 16
57:16.
Sebab bukan untuk selama-lamanya Aku hendak berbantah, dan bukan
untuk seterusnya Aku hendak murka, supaya semangat
mereka jangan lemah lesu
di hadapan-Ku, padahal Akulah yang membuat nafas kehidupan.
Hasil
yang
pertama: TUHAN
memberi kekuatan ekstra
sehingga kita tidak kecewa, putus asa, dan tinggalkan TUHAN; tetapi
tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN
sampai garis akhir, tetap percaya dan berharap TUHAN; tidak mundur
sedikit pun.
Kalau ada masalah yang menyusahkan, mari
dengarkan firman, hargai kurban Kristus--lepas dari dosa--,
kemudian menyembah TUHAN. Kita menjadi takhta TUHAN. Hanya itu
rumusnya.
Hati-hati!
Kalau sudah tidak semangat lagi dalam ibadah pelayanan, berarti
sudah
beralih
kepada takhta manusia bahkan takhta setan.
- Yesaya
57: 18
57:18.
Aku telah melihat segala jalannya itu, tetapi Aku akan menyembuhkan
dan akan menuntun dia dan akan memulihkan
dia dengan penghiburan;
juga pada bibir orang-orangnya yang berkabung
Hasil
yang kedua: memberi
penghiburan=
memberikan kebahagiaan sorga, sehingga kita bisa berbahagia
sekalipun di tengah penderitaan.
Tidak bisa diterangkan,
tetapi semoga menjadi pengalaman kita. Mungkin saat-saat kita tidak
punya uang, saat berpuasa, tetapi kalau kita bisa berdoa menyembah
TUHAN, kita bisa berbahagia. TUHAN mengatakan: 'Berbahagialah
orang lapar,'
ini kebahagiaan sorga. Kalau di dunia, tidak ada.
"Saat
kita berpuasa, kita merasa lapar. Tetapi saat kita berpuasa dan
berdoa menyembah TUHAN, kita bisa kuat lagi. Seringkali saya juga
kurang kuat. Banyak tugas, kemarin baru selesai tetapi masih harus
mengajar, lalu besoknya doa puasa sampai tiga session.
Kadang-kadang selesai session II, saya tidak kuat. Tetapi isteri
saya berkata: 'Ayo, kuatkan, kuatkan.' Begitu masuk session III,
saya malah lupa makan sampai jauh malam."
Inilah
kebahagiaan sorga, kekuatan dari TUHAN. Mungkin suami atau isteri
tidak tahu, tidak usah sampai merasa kiamat. Cukup datang pada
TUHAN dengan hancur hati, Dia yang memberi penghiburan.
- Hasil
yang ketiga: 'Aku
akan menyembuhkan'
= TUHAN
sanggup menyelesaikan segala masalah,
sampai yang mustahil.
Kalau kita sudah menjadi takhta TUHAN,
semua ada di sana.
- Yesaya
57: 19
57:19.
Aku akan menciptakan puji-pujian. Damai, damai
sejahtera
bagi mereka yang jauh dan bagi mereka yang dekat--firman TUHAN--Aku
akan menyembuhkan dia!
Hasil
yang keempat: memberikan
damai sejahtera,
artinya kita tidak merasakan lagi apa yang daging
rasakan--kepahitan, kenajisan, kejahatan, kekuatiran, letih lesu,
beban berat--, tetapi hanya merasakan bahwa kita mengasihi TUHAN
lebih dari semua, sehingga semua menjadi enak dan ringan--seperti
lautan yang teduh.
Saat kita sakit hati, mari menyembah
TUHAN, serahkan kepada TUHAN sampai tidak merasa apa-apa lagi dan
justru kita malah merasa kasihan pada orang tersebut.
- Hasil
yang kelima: menyatukan
dan menyempurnakan Israel dengan kafir
menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna, mempelai wanita
sorga.
'bagi
mereka yang jauh'
= bangsa kafir. 'bagi
mereka yang dekat'
= bangsa Israel.
Tubuh Kristus dimulai dari dalam nikah,
penggembalaan, antar penggembalaan sampai tubuh Kristus yang
sempurna.
- Yesaya
57: 18
57:18.
Aku telah melihat segala jalannya itu, tetapi Aku akan menyembuhkan
dan akan
menuntun dia
dan akan memulihkan dia dengan penghiburan; juga pada bibir
orang-orangnya yang berkabung
Wahyu
7: 17 7:17.
Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan
menggembalakan mereka dan akan menuntun
mereka ke mata air kehidupan.
Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."
Hasil
yang keenam: sesudah disatukan dan disempurnakan, kita
dituntun menuju takhta sorga--Yerusalem baru.
Tidak ada lagi setetespun air mata; kita berbahagia bersama TUHAN.
Seperti
rasul Yohanes melihat takhta sorga, mari, kita juga melihat takhta
sorga. Mari, sungguh-sungguh serahkan hidup kita ke dalam tangan
TUHAN. Jangan menjadi takhta manusia atau takhta setan--keras hati.
Itu akan dibuang. Tetapi biarlah malam ini kita hancur hati, menjadi
takhta TUHAN, sampai kita bisa menyembah kepada TUHAN; menyeru nama
TUHAN.
Raja Hizkia sudah divonis oleh TUHAN sendiri, tetapi
karena ia merendahkan diri dan hancur hati, TUHAN menjawab doanya.
Raja Uzia hebat, tetapi sombong, dan akhirnya hancur.
TUHAN
sanggup melakukan segala sesuatu dalam kehidupan kita, TUHAN akan
menolong kita semua.
TUHAN memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|