RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Doa Malang, 14 April 2015 (Selasa Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 2:26-29 2:26 Dan... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 12 April 2012 (Kamis Sore)
Matius 26:69-75 berjudul Petrus menyangkal Yesus.
Tiga kali Petrus menyangkal Yesus: Ayat... Ibadah Raya Surabaya, 28 Oktober 2012 (Minggu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 04 Mei 2015 (Senin Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Doa Malam Surabaya, 29 September 2017 (Jumat Malam)
Mazmur 27: 7-14 27:7.
Dengarlah, TUHAN, seruan yang
kusampaikan, kasihanilah aku dan jawablah aku! 27:8.
Hatiku mengikuti firman-Mu: "Carilah
wajah-Ku"; maka... Ibadah Natal Malang, 25 Desember 2012 (Selasa Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus.
Matius 28 secara keseluruhan menunjuk... Ibadah Doa Puasa Session II Malang, 20 Juli 2010 (Selasa Siang)
Keluaran 29:36-37 29:36 Tiap-tiap hari haruslah engkau mengolah seekor lembu... Ibadah Doa Malam Session I Malang, 31 Agustus 2017 (Kamis Malam)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Kita belajar tentang pelita emas/ kaki dian... Ibadah Raya Malang, 01 Maret 2009 (Minggu Pagi)
Matius 24:29-31 adalah keadaan pada waktu kedatangan Yesus kedua kali, yaitu: Ay. 29, terjadi... Ibadah Doa Malang, 17 Oktober 2019 (Kamis Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 10:1-3 10:1. Dan
aku melihat seorang malaikat... Ibadah Raya Malang, 18 Oktober 2015 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 3:14-22 tentang sidang jemaat di Laodikia. Ini... Ibadah Raya Surabaya, 16 Februari 2014 (Minggu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai... Ibadah Doa Puasa Session I Malang, 21 Juli 2015 (Selasa Pagi)
Salam
sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Keluaran
25:23-30 perintah mengenai meja roti sajian.
Keluaran
37:10-16 pelaksanaan membuat... Ibadah Doa Surabaya, 17 Desember 2008 (Rabu Sore)
Matius 24: 29
= keadaan pada waktu kedatangan Tuhan Yesus kedua kali, yaitu terjadi goncangan-goncangan... Ibadah Kunjungan di Manokwari IV, 21 Maret 2013 (Kamis Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
1 Yohanes 4:8 4:8 Barangsiapa tidak mengasihi,...
TRANSKRIP LENGKAP
Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Doa Surabaya, 05 Agustus 2015 (Rabu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera,
kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di
tengah-tengah kita sekalian.
Kita berada pada Wahyu 2-3
(diterangkan mulai dari Ibadah
Raya Surabaya, 27 Juli 2014).
Kita
berada dalam kitab Wahyu 3: 14-22--tentang sidang jemaat di LAODIKIA.
Ini adalah jemaat bangsa kafir yang terakhir--jemaat ketujuh--dalam
kitab Wahyu yang menunjukkan keadaan gereja TUHAN akhir zaman
(diterangkan mulai dari Ibadah
Raya Surabaya, 14 Juni 2015).
Wahyu
3: 16-19 3:16.
Jadi karena engkau suam-suam
kuku,
dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari
mulut-Ku. 3:17.
Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku
dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa
engkau melarat,
dan malang,
miskin,
buta
dan telanjang, 3:18.
maka Aku menasihatkan
engkau, supaya engkau membeli
dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api,
agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian
putih,
supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang
memalukan; dan lagi minyak
untuk melumas matamu,
supaya engkau dapat melihat. 3:19. Barangsiapa Kukasihi, ia
Kutegor
dan Kuhajar;
sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
KEADAAN
ROHANI
jemaat di Laodikia adalah SUAM-SUAM
KUKU.
Praktik
suam-suam kuku:
ayat 17= 'Aku
kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan
apa-apa'=
hanya mengutamakan, membanggakan dan menggembar-gemborkan perkara
jasmani/berkat jasmani, sampai mengabaikan Firman TUHAN; tidak butuh
TUHAN/firman di dalam ibadah (di ayat 20, TUHAN ada di luar)--puas
dengan perkara jasmani--, sehingga keadaan
rohaninya melarat, malang, miskin, buta dan telanjang. Akibatnya:
terpuruk; dimuntahkan oleh TUHAN; tidak berguna di hadapan TUHAN,
jijik, najis, terkutuk, terpisah dari TUHAN, sampai binasa
selama-lamannya.
Oleh sebab itu, di ayat 18-19, TUHAN menegor
dan menasihati
dengan ketajaman pedang firman, supaya jemaat Laodikia--kita
semua--membeli harta/kekayaan Sorga dari Sorga. Jika tegoran dan
nasihat lewat firman diabaikan, maka TUHAN
menghajar
atau mencambuk
jemaat Laodikia--kita semua--supaya
membeli harta/kekayaan Sorga.
Ini yang penting hari-hari ini!
Ada 3
kekayaan Sorga yang harus dibeli--dimiliki--oleh
jemaat Laodikia--sekarang kita semua:
- emas
yang dimurnikan dalam api (sudah diterangkan mulai dari Ibadah
Raya Surabaya, 12 Juli 2015
sampai Ibadah
Doa Surabaya, 15 Juli 2015).
Ini menunjuk pada iman
yang murni;
iman yang permanen; iman yang teruji; iman yang sempurna.
- Pakaian
putih untuk menutupi ketelanjangan (diterangkan mulai dari Ibadah
Raya Surabaya, 19 Juli 2015).
- Minyak
untuk melumas mata.
Malam
ini kita masih mempelajari kekayaan Sorga yang kedua yaitu PAKAIAN
PUTIH,
'supaya
jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan.'
Yesus
rela ditelanjangi sampai mati di kayu salib. Pakaian Yesus dirobek
menjadi 4 bagian dan jubah-Nya diundi--hanya kehidupan yang
mendapatkan kemurahan dan kepercayaan Yesus yang bisa menerima
jubah-Nya, tidak semua diberi. Inilah pakaian putih, yaitu pakaian
kemurahan dan kepercayaan TUHAN
(diterangkan mulai dari Ibadah
Pendalaman Alkitab Surabaya, 20 Juli 2015).
Kita
sudah belajar pakaian
kemurahan dan kepercayaan TUHAN,
yaitu PAKAIAN
PENGGEMBALAAN
(diterangkan mulai dari Ibadah
Pendalaman Alkitab Surabaya, 20 Juli 2015
sampai Ibadah
Raya Surabaya, 26 Juli 2015). Perhatikan!
Menjadi seorang gembala bukan dari keinginan sendiri; punya uang
banyak, bisa membangun gereja, lalu menjadi gembala, bukan seperti
itu. Tidak semua orang bisa menjadi gembala, buktinya, tidak bisa
memberi makan sidang jemaat.
Sebenarnya bukan tidak mau
memberi makan sidang jemaat, tetapi memang bukan
karunia--kepercayaan--dari TUHAN untuk menjadi gembala. Begitu
juga dengan jemaat yang digembalakan. Tidak semua orang bisa
digembalakan, tetapi hanya yang mendapat kemurahan dan kepercayaan
TUHAN.
Malam ini, kita belajar arti dari pakaian
putih--pakaian kemurahan dan kepercayaan TUHAN--yang kedua. 2
Korintus 5: 18-19 5:18
Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah
mendamaikan
kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan
pelayanan pendamaian
itu kepada kami. 5:19 Sebab
Allah mendamaikan
dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan
pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu
kepada kami.
Pakaian
kemurahan dan kepercayaan TUHAN yang kedua adalah 'mempercayakan
pelayanan pendamaian'--PAKAIAN
PELAYANAN.
Roma
3: 23 3:23
Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan
Allah,
Sebelum
dipercayakan pakaian pelayanan, manusia harus
diperdamaikan dahulu;
sebab sejak Adam dan Hawa berbuat dosa dan diusir dari dunia, maka
semua manusia di dunia sudah berbuat dosa--kehilangan kemuliaan Allah
dan telanjang--, sehingga terpisah dari TUHAN dan harus binasa untuk
selamanya. Terbukti ketika di Taman Eden, saat TUHAN datang
setelah Adam berbuat dosa, ia lari--terpisah dari TUHAN. Kita juga
sudah berbuat dosa, telanjang, dan terpisah dari TUHAN--binasa--untuk
selamanya.
Semua kehebatan yang ada di dunia ini--kepandaian,
kedudukan, gunung emas--, bahkan manusia yang dipakai TUHAN
sekalipun--rasul, nabi, rohaniawan dan lain-lain--tidak bisa
menyelesaikan dosa.
Jalan
keluarnya: Roma
3:24-25 3:24
dan oleh kasih
karunia telah dibenarkan
dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. 3:25
Kristus
Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan
pendamaian
karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan
keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi
dahulu pada masa kesabaran-Nya.
'jalan
pendamaian'
=
korban pendamaian. Jalan
keluarnya adalah Yesus
satu-satunya
manusia yang tidak berdosa harus
menjadi korban pendamaian di
kayu salib--Yesus harus mati di kayu salib--untuk menebus dosa-dosa
manusia--menutupi
ketelanjangan
manusia berdosa. Hanya ini satu-satunya jalan, tidak ada yang
lain!
Proses
berdamai:
- Mengaku
dosa
yang ada di dalam hati dan pikiran--angan-angan dosa--, termasuk
mengaku dosa yang kita lakukan dan katakan, kepada TUHAN (vertikal)
dan sesama (horisontal).
Kalau dosa sudah diampuni, jangan
berbuat dosa lagi. Kalau dosa yang sudah diampuni diperbuat lagi,
maka pengampunannya batal.
- Mengampuni
dosa
orang lain dan melupakannya.
Kalau
kita saling mengaku dan mengampuni, maka darah Yesus menyelesaikan
semua dosa kita--menutupi ketelanjangan kita.
Hasil
pendamaian:
- Roma
3: 24
3:24
dan oleh kasih
karunia telah dibenarkan
dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
Hasil
pendamaian yang pertama,
kita
dibenarkan oleh darah Yesus, sehingga kita bisa hidup
dalam kebenaran
dan menjadi
senjata kebenaran.
"Sering
saya katakan, kalau melayani TUHAN dengan menggunakan kendaraan yang
rusak, tidak akan bisa. Harus dibenarkan dulu baru bisa
melayani."
Melayani
TUHAN tidak bisa sembarangan! Ini namanya pakaian putih.
Hanya orang yang mendapat kemurahan dan kepercayaan TUHAN yang bisa
melayani. Banyak yang melayani TUHAN hanya karena ilusi--penyakit
merasa;
merasa dipakai, diberkati dan lain-lain, seperti jemaat Laodikia,
padahal keadaannya hanya seperti mobil mogok. Ini
yang bahaya!
Mari
malam ini, kita harus dibenarkan dulu, supaya bisa hidup dalam
kebenaran. Setelah itu, kita baru bisa menjadi senjata
kebenaran--bisa dipakai oleh TUHAN. Seperti di dalam 2 Korintus 5:
18, '...dengan
perantaraan Kristus telah mendamaikan
kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan
pelayanan
pendamaian'--kita
diperdamaikan lebih dulu, baru dipakai oleh TUHAN.
Senjata
kebenaran adalah hamba TUHAN/pelayan TUHAN yang melayani
TUHAN dengan setia dan benar--menerima
pakaian putih. Melayani dengan setia dan benar, inilah yang
dituntut oleh TUHAN dari kita. Kalau setia, tetapi tidak benar,
tidak ada gunanya; diminta mengambilkan minum malah mengambil
nasi--tidak benar dan tidak ada gunanya. Atau benar, tetapi tidak
setia; diminta mengambilkan nasi--sudah benar--, tetapi nasinya baru
datang dua hari lagi--percuma, tidak ada gunanya. Jadi, benar
dan setia tidak bisa dipisahkan.
"Sering
saya terangkan, setia dan benar ini seperti ikat pinggang. Kalau
hanya memakai ikat pinggang setengah saja, tidak ada gunanya, bahkan
bisa dianggap tidak waras."
- Ibrani
10: 10
10:10
Dan
karena kehendak-Nya inilah kita
telah dikuduskan
satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.
Hasil
pendamaian yang kedua, kurban Kristus menyucikan
kita;
mulai
dari hati, perbuatan, dan perkataan kita.
Kalau kita
disucikan--hati, perbuatan dan perkataan disucikan--maka kita bisa
naik ke gunung yang suci--layak
untuk menyembah TUHAN.
Ini adalah puncak
ibadah pelayanan kepada TUHAN.
Di
Matius 17, Yesus hanya mengajak 3 murid untuk naik ke gunung; tidak
semua murid diajak. Hanya yang mendapat pakaian kemurahan dan
kepercayaan TUHAN yang bisa menyembah TUHAN, sedangkan murid-murid
yang lain ada di bawah gunung dan menghadapi penyakit ayan.
Mazmur
24: 3-4 24:3
'Siapakah yang
boleh naik ke atas gunung
TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempatNya yang kudus?' 24:4
'Orang yang bersih
tangannya
dan murni
hatinya,
yang
tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan,
dan yang tidak
bersumpah palsu.'
'bersih
tangannya'=
perbuatan suci. 'murni
hatinya'=
hati suci. 'tidak
menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah
palsu'=
perkataan suci. Kalau perbuatan, hati dan perkataan suci, baru
bisa naik ke gunung TUHAN.
Apapun pelayanan kita, harus
memuncak sampai naik ke gunung--memuncak sampai doa penyembahan
kepada TUHAN. Di sinilah dibutuhkan kesucian. Kalau
kesucian meningkat, maka penyembahan juga meningkat sampai ke puncak
gunung;
sebaliknya, kalau kesucian menurun, maka penyembahan juga pasti ikut
merosot.
Hasil
doa penyembahan:
- Mazmur
24: 5
24:5
Dialah
yang akan menerima
berkat
dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia.
Hasil
doa penyembahan yang pertama, kita mengalami
kuasa pemeliharaan dari TUHAN;
menerima hujan berkat kemurahan TUHAN untuk memelihara hidup kita
secara ajaib--mulai dari sekarang di masa yang sulit sampai saat
antikris berkuasa di bumi 3,5 tahun.
Hujan turun atau tidak
bergantung
pada kita mau banyak menyembah atau tidak. Mau
menyembah atau tidak tidak bisa dipaksakan, tapi bergantung
pada kesucian.
Kalau suci, baru bisa menyembah TUHAN.
Saat Yesus naik ke
gunung bersama 3 murid, wajah-Nya berubah menjadi putih
berkilau-kilau dan di sana ada Musa dan Elia.
Hujan
mengingatkan kita pada ELIA. Elia
berdoa, sehingga hujan tidak turun selama 3,5 tahun. Setelah itu,
Elia berdoa kembali dan hujan berkat turun. Oleh sebab itu, banyak
berdoa, supaya hujan turun.
Sistem
kehidupan kita adalah sistem kerajaan Sorga--sistem Kanaan--yaitu
lembah dan gunung, artinya hanya
bergantung pada hujan kemurahan TUHAN,
tidak bisa bergantung pada kekuatan kita sendiri atau dari dunia
ini. Kalau sekarang hanya bergantung pada dunia ini, satu waktu
pasti akan terbentur dengan sesuatu.
Saat menghadapi
masalah, jangan mengomel, karena pasti kering! Tidak ada hujan
turun. Jangankan hujan berkat, air mata setetespun tidak
turun. Padahal saat Maria menangis, TUHAN juga ikut menangis,
artinya kalau
masih ada setetes air mata, di situ TUHAN masih bisa menjangkau
kehidupan kita.
Tetapi kalau sudah kering--tidak bisa berdoa--, berarti sudah
terpisah dari TUHAN.
Banyaklah berdoa, supaya hujan turun
atas kehidupan kita. Kita bergantung pada hujan kemurahan TUHAN.
Kalau dulu, hujan manna. Nanti, kita mengalami hujan firman
pengajaran dan perjamuan suci di padang gurun selama 3,5 tahun.
- Hasil
doa penyembahan yang kedua, kita mengalami kuasa TUHAN untuk
menghapus
segala kemustahilan;
kuasa untuk menyelesaikan semua masalah kita sampai yang mustahil
sekalipun.
Banyaklah
berdoa menyembah kepada TUHAN,
jangan mengomel! Kalau mengomel saat menghadapi masalah, kita
justru menambah masalah/kemustahilan.
Matius
17: 1-3 17:1
Enam
hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya,
dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang
tinggi. Di situ mereka sendiri saja. 17:2 Lalu
Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya
seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti
terang. 17:3 Maka nampak
kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia.
Kuasa
untuk menghapus kemustahilan,
diwakili oleh MUSA. Di
akhir hidupnya, Musa melakukan satu kesalahan. Saat Musa menghadapi
bangsa Israel yang bersungut-sungut karena haus dan mau melempari
dia, Musa berseru kepada TUHAN dan TUHAN katakan: Berserulah kepada
gunung batu itu, maka ia akan mengeluarkan air. Tapi Musa bukan
berseru, melainkan memukul dengan tongkat, dan keluar air--mujizat
terjadi-- tetapi TUHAN katakan: Musa tidak bisa masuk ke Kanaan dan
harus mati.
Tapi di Matius 17--ini gunung di tanah
Kanaan--lewat gunung penyembahan bersama Yesus, Musa bisa
menginjakkan kaki di tanah Kanaan. Ini kekuatan doa penyembahan.
Sungguh sangat mustahil, tapi lewat doa penyembahan, kita mengalami
kuasa TUHAN untuk menghapus kemusthailan; apa yang mustahil menjadi
tidak mustahil.
- Hasil
doa penyembahan yang ketiga diwakili oleh YESUS.
'Yesus
berubah rupa
di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan
pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.'--kita
mengalami
kuasa keubahan hidup
dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Ini
mujizat rohani terbesar.
Filipi
2: 8-11 2:8
Dan
dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan
taat
sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. 2:9
Itulah
sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya
nama di atas segala nama, 2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk
lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang
ada di bawah bumi, 2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus
Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Yesus
taat sampai mati di kayu salib. Bagi kita sekarang artinya kita
taat
sampai daging tidak bersuara lagi,
semua terserah pada TUHAN. Inilah pembaharuan.
Seperti
Abraham yang disuruh menyembelih anaknya, ia taat; Petrus diminta
menebarkan jalanya di siang hari--terlihat mustahil dan tidak masuk
akal--tapi Petrus taat.
Yang
membuat kita tidak taat--melawan,
merasa lebih baik/lebih bijaksana dari TUHAN--adalah suara
daging.
Akibatnya kehancuran. Kehidupan yang tidak taat akan dikuasai
dan dihancurkan oleh setan tritunggal--memiliki gambar setan
tritunggal--dan binasa selama-lamanya.
Sebaliknya, kalau
taat dengar-dengaran, maka kita
mengalami kuasa kemenangan atas setan tritunggal
dan kita
kembali pada gambar Allah Tritunggal.
Sebenarnya
manusia diciptakan sama mulia dengan TUHAN, tetapi karena berbuat
dosa, maka manusia kehilangan gambar TUHAN dan yang ada hanya
gambar setan tritunggal. Dulu, Adam dan Hawa juga tidak taat,
sehingga gambar Allah hilang.
Bukti
memiliki gambar Allah Tritunggal:
lidah
sudah berkata
jujur, benar dan baik;
lidah tidak lagi dikuasai oleh 3 binatang buas.
- Lidah
berkata jujur,
terutama soal
pengajaran.
Kita
harus memiliki kepastian soal pribadi TUHAN! Bukan kita merasa
paling benar. Sama sekali tidak, tetapi semua ada tolok
ukurnya.
Dimulai dari baptisan air, mulut harus mengaku
mana yang benar dan mana yang salah. Kalau dasarnya berbeda maka
semuanya pasti berbeda dan yang ada gambarnya setan.
Dalam
pengajaran yang benar, wanita tidak boleh mengajar di mana ada
laki-laki, tapi kalau wanita boleh mengajar, ini sudah peristiwa
di Taman Eden, dan sudah pasti berbeda semua.
Jangan
berkata: Semua sama kok, hanya satu yang berbeda. Yang 'satu'
itulah yang membuat gambar Allah hilang. Ingat cerita di Taman
Eden! 'Semua
buah pohon di taman boleh kau makan, kecuali
satu'.
Dasar harus benar dan pengajaran jangan dibolak
balik!
Dalam nikah juga perhatikan, jangan sampai ada kawin
campur, kawin cerai yang mengakibatkan nikah tidak bisa mencapai
nikah sempurna. Kalau pengajarannya salah, maka kita tidak akan
bisa mencapai kerajaan Sorga dan semuanya sia-sia. Satu
saja yang berbeda, itu sudah berbeda semua--hanya
ada gambar setan; memakan satu buah yang dilarang oleh TUHAN dan
hancur semuanya.
- Mulut
hanya untuk menyeru nama Yesus--menyembah TUHAN--,
bukan bergosip, fitnah dan lain-lain. Kalau mulut buas dan liar,
berarti mulut dikuasai oleh setan tritunggal.
Kalau
setan sebagai sumber masalah, kegagalan dan penderitaan sudah
dikalahkan, maka kita akan memiliki masa depan yang berhasil dan
indah pada waktunya.
Ibrani
10: 14 10:14
Sebab
oleh satu korban saja Ia
telah menyempurnakan untuk selama-lamanya
mereka yang Ia kuduskan.
Kita
diubahkan terus menerus, sampai saat kedatangan Yesus kedua kali,kita
diubahkan menjadi sempurna seperti Dia. Ini kekuatan
korban pendamaian,
yaitu
- membenarkan,
sehingga kita menjadi senjata kebenaran--menerima pakaian putih dan
dipakai oleh TUHAN,
- menyucikan--kita
naik ke gunung dan mengalami kuasa TUHAN; kuasa pemeliharaan/hujan
berkat--diwakili Elia; kuasa menghapus kemustahilan--diwakili Musa;
kuasa pembaharuan--diwakili Yesus. Kita harus ikuti! Wajah-Nya
berubah, kita juga, jangan wajah setan tritunggal, tetapi wajah
Allah Tritunggal.
Tandanya:
kita taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi.
Buktinya:
mulut berkata jujur, benar dan baik dan hanya menyeru nama Yesus.
Kita
terus diubahkan, sampai saat TUHAN datang kembali, kita diubahkan
menjadi sempurna seperti Dia. Tandanya, mulut tidak salah dalam
perkataan dan hanya berseru 'Haleluya'. Kita layak untuk menyambut
kedatangan-Nya kembali di awan-awan yang permai.
Mulai dari
sekarang, dalam
menyembah harus jelas 'Haleluya',
jangan takut! Sekarang ini banyak hamba TUHAN yang takut mengatakan
'Haleluya'.
"Saya
tahu sendiri, hamba TUHAN, saya kenal baik, dulu ratusan kali
menyebut 'Haleluya', sekarang satupun tidak mau."
Satu
kata 'Haleluya' inilah yang menjadi penentu kita naik ke Sorga atau
tertinggal di dunia! Yang
naik, mulutnya sempurna dan hanya menyeru 'Haleluya', tetapi yang di
bawah berteriak-teriak menggunakan bahasa masing-masing.
Malam
ini, ada kuasa TUHAN, TUHAN tolong kita. Apa kesalahan kita, masih
ada korban pendamaian, asal kita mau dibenarkan dan disucikan. Kita
bisa naik ke gunung--menyembah TUHAN--dan kuasa TUHAN akan
dinyatakan. Kuasa pemeliharaan, kuasa pertolongan--menghapus
kemustahilan--, dan kuasa keubahan sampai kita menjadi
sempurna.
TUHAN memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|