Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Pembicara: Pdt. Dadang Hadi Santoso

Selamat malam, salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Kiranya damai sejahtera, kasih karunia, dan rahmat dari TUHAN Yesus Kristus yang sudah senantiasa dilimpahkan dalam kehidupan kita, akan terus melimpah memenuhi kehidupan kita sampai sempurna, sehingga kelak jika TUHAN Yesus datang kembali kedua kali, kitapun juga boleh berbahagia bersama-sama denganDia. Terpujilah nama TUHAN!

Lukas 17: 1-2
17:1 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya.
17:2
Adalah lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, dari pada menyesatkan salah satu dari orang-orang yang lemah ini.

Perikop: Beberapa nasihat. Ini merupakan nasihat TUHAN Yesus kepada murid-murid.

'tidak mungkin tidak akan ada penyesatan'=> penyesatan ini juga berbicara tentang sandungan.
Jadi, 'tidak mungkin tidak akan ada penyesatan' sama dengan tidak mungkin tidak ada sandungan. Penyesatan itu ada dan sandungan itu juga selalu ada.

Malam ini kita pelajari tentang SANDUNGAN.

Sandungan ini SELALU ada untuk menyandung dan menggagalkankita dalam mengiring, berbakti, mengikuti, dan melayani TUHAN, supaya kita tidak bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali; tidak bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali; hidup kita gagal--tersandung sama dengan kehidupan yang gagal.

Dosa sandungan = dosa Babel.
Wahyu 18: 21
18:21 Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.

Barangsiapa menyesatkan atau menyandung, lebih baik sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya. Ini berarti orang yang tersandung dan orang yang menjadi sandungan, sama-sama masuk dalam dosa Babel--puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan.

Akibatnya
: 'sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut'=> lehernya dikalungi dengan batu kilangan, artinya:

  • Hidupnya penuh dengan letih lesu dan beban berat. Semakin jauh melayani TUHAN; semakin lama menjadi orang Kristen, bukan semakin enak dan ringan, tetapi hidupnya semakin letih lesu dan berbeban berat.

  • Hidupnya tidak indah--hidup akan indah jika sudah melayani TUHAN. Jika hidup itu tersandung dan menjadi sandungan, maka hidupnya tidak indah dan banyak air mata.

  • 'Dilemparkan ke dalam laut' = tenggelam, artinya terus mengalami kemerosotan rohani sampai tenggelam di dasar; di lautan neraka untuk selama-lamanya (Wahyu 18: 21: 'tidak akan ditemukan lagi').

Awasan!Sandungan dan penyesatan akan selalu ada! Dalam melayani TUHAN, banyak sandungan dari manapun. Kalau kita tersandung--atau justru kita yang menjadi sandungan--,lehernya akan dikalungi batu kilangan, sehingga hidupnya menjadi letih lesu, tidak indah, sampai ditenggelamkan di neraka selama-lamanya.

Siapa yang menjadi
sasarandari dosa sandungan?
Markus 9: 42
9:42 "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecilyang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernyalalu ia dibuang ke dalam laut.

Sasaran dosa sandunganadalah anak-anak kecil.

Anak kecil ini menggambarkan kehidupan yang lemah, artinya: orang Kristen yang imannya lemahatau kualitas rohaninya masih seperti anak kecil. Ia punya iman kepada Yesus, tetapi imannya lemah sehingga mudah disandung dan mudah menjadi sandungan.

Efesus 4: 14
4:14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,

Ciri anak kecil--orang kristen yang imannya lemah--yaitu gampang diombang-ambingkan oleh angin pengajaran palsu; gampang bimbang; gampang terpengaruholeh suara-suara asing--suara-suara yang tidak senada dengan firman penggembalaan/firman pengajaran yang benar, yang sudah kita terima selama ini.

Tadi, di Lukas 17 dikatakan: Akan selalu ada penyesatan dan sandungan, dan celakalah orang yang mengadakannya. Yesus menasihati murid-murid-Nya akan hal ini dan mereka mengalaminya.

Contoh: Petrus. Petrus bisa bimbang, sekalipun sudah lama menjadi murid Yesus--sudah lama mengikut Yesus. Ternyata kualitas imannya masih lemah--dia masih gampang bimbang.
Petrus adalah seorang rasul/murid Yesus--sekarang menunjuk pada seorang hamba TUHAN, anak TUHAN, dan imam-imam yang melayani TUHAN--tetapi karena imannya lemah, Petrus tidak mampu menghadapi angin pengajaran palsu.

Petrus yang merupakan rasul senior--seorang yang tua, dan menjadi teladan bagi yang muda-muda--, ternyata imannya lemah. Dia masih bimbang saat terkena angin sehingga ia tenggelam.
Hati-hati! Angin pengajaran palsu ini membimbangkan!

Matius 14: 28-30
14:28 Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air."
14:29 Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
14:30 Tetapi
ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelamlalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"

Gejalayang muncul dari kehidupan yang bimbang/imannya lemah seperti Petrus:

  1. Matius 14: 25-26
    14:25 Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air.
    14:26
    Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: "Itu hantu!", lalu berteriak-teriak karena takut.

    Di sini Yesus datang tetapi dibilang hantu.

    Gejala pertama yang muncul dari kehidupan yang bimbang: tidak bisa membedakan Yesus dengan hantu--sekalipun ia seorang pendeta, rasul, sudah tua, atau sudah lama dalam pengajaran.

    Yesus adalah firman pengajaran yang benar. Hantu adalah pengajaran yang palsu--hanya menakut-nakuti, dan penuh dengan kepalsuan; tidak ada kenyataannya.

    Tidak bisa membedakan antara Yesus dan hantu = tidak bisa membedakan antara pengajaran yang benar dan yang palsu, bahkan cenderung untuk mengikuti pengajaran yang tidak benar.

    "Sekarang ini jelas, hantu yang lebih disenangi. Nonton TV malah lebih senang nonton hantu sampai dipelototi. Tapi sekarang mulai dilarang dan dikurangi oleh pemerintah. Saya setuju. Coba kalau ibadah siaran langsung--doa malam, doa puasa--malah ditinggal tidur. Firman pengajaran ditinggal dan hantu yang diikuti. Jangan suka nonton hantu, tidak ada gunanya! Lama-lama bisa seperti Petrus, yaitu suka hantu. Yang benar dan nyata justru tidak disukai."

    Umur/usia tua bukanlah ukuran bahwa iman seorang hamba TUHAN, pendeta, imam-imam, dan anak TUHAN sudah kuat.
    Petrus yang senior saja ternyata imannya lemah--tidak bisa membedakan Yesus dengan hantu; Yesus dibilang hantu, tapi hantu dibilang Yesus.

    Perlu kita berdoa, kita mohon supaya iman kita betul-betul dikuatkan oleh TUHAN.

  2. Gejala kedua yang muncul dari kehidupan yang bimbang: takut.

    Begitu melihat Yesus, murid-murid-Nya menjadi takut, berteriak-teriak.
    Artinya: hati tidak tenang dan tidak damai sejahtera.
    Ini bukan sekedar takut melihat hantu, tapi takut secara rohani, yaitu hatinya tidak tenang.

    Hati-hati! kalau keadaan ini terus dipelihara--yaitu mengikuti hantu sampai membuat hati tidak tenang--, lama-lama akan enjoy. Pertama sudah mulai tidak tenang, kemudian takut dan tidak damai, lama-lama sudah tidak terasa lagi. Lama-lama ikut hantu, bukan ikut Yesus.

  3. Gejala ketiga yang muncul dari kehidupan yang bimbang: mulai tenggelam('Petrus mulai tenggelama').
    Artinya: kerohaniannya mulai merosot.

    Praktikmulai tenggelam--mengalami kemerosotan rohani--:

    1. Tidak semangat lagi dalam perkara rohani.
      Kalau dulu ibadah dimulai jam 17.30, jam 17.00 sudah datang. Tapi sekarang, jam 18.00 baru datang atau nanti jam 19.15--sudah doa berkat--baru datang.

      Hati-hati! Itu sudah mulai merosot rohaninya. Dulu paduan suara--bapak gembala sering menyaksikan--baru melayani, belum dipanggil sudah maju. Lama-lama, ke kamar mandi, ke parkiran, atau ke warung.

      Kalau kerohanian hamba TUHAN merosot/kering rohaninya, ia sudah tidak gemar lagi baik dalam hal membaca firman dan persiapan firman, maupun dalam hal doa penyahutan.

      Kelau kerohanian sidang jemaat merosot, ia sudah tidak setia lagi dalam melayani TUHAN.

      Roma 1: 26-27
      1:26 Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar.
      1:27
      Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahimereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatanmereka.

      Hati-hati!Kalau sudah mulai merosot dalam perkara rohani--tidak setia, tidak semangat, tidak bergairah, dan tidak berkobar-kobar lagi dalam perkara rohani--, akan terjadi penyimpangan. Arahnya pada yang negatif, yaitu mengarah pada dosa Babel, yaitu dosa seks--penyimpangan seks--laki-laki dengan laki-laki--, perselingkuhan dan sebagainya.

      Perhatikan kaum muda!Kaum muda dipakai TUHAN, punya tenaga yang kuat, dan semangat melayani TUHAN. Perhatikan, kalau kaum muda sudah mulai merosot--tidak semangat melayani TUHAN--hati-hati, semangat dan kekuatannya akan dipakai ke arah yang negatif. Nanti bisa mengarah pada penyimpangan-penyimpangan. Dagingnya yang bergelora, mengembara ke mana-mana--dalam dosa seks, narkoba, mabuk dan sebagainya. Hati-hati!

    2. Praktik kedua mengalami kemerosotan rohani: tersandung dan menjadi batu sandungan.

      Terutama, kehidupan yang seperti Petrus--orang yang tua, dianggap tua, yang dituakan, dan diteladani dalam pengajaran--kalau bimbang--imannya tidak kuat; kualitas rohaninya seperti anak kecil--, maka ia bisa tersandung dan menjadi batu sandungan: Orang pengajaran, sudah lama, tapi seperti begitu, ternyata nikahnya begitu. Tidak menjadi kesaksian, terutama masalah nikah.

    3. Praktik ketiga mengalami kemerosotan rohani: jatuh dalam dosa sampai pada puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum--mulai merokok, mabuk, narkoba, judi, pesta pora--dan kawin-mengawinkan--nikah yang salah: kawin campur, kawin-cerai, dan kawin-dikawinkan.

    Hati-hati!Kalau rohani merosot, yang jasmani juga akan ikut merosot: ekonomi merosot, nikah dan buah nikah merosot, kebahagiaannya merosot.
    Dulu damai dan bahagia, sekarang sering terjadi pertengkaran antara suami isteri, anak-anak suka melawan dan bertengkar dengan orang tua; orang tua menasihati dengan baik, tapi dilawan. Hati-hati! Kalau suami-isteri sering bertengkar atau anak-anak suka melawan orang tua, berarti terjadi kemerosotan rohani!

    Kalau ada kemerosotan, jangan saling menyalahkan!
    Kalau saling menyalahkan, tidak akan pernah selesai, tapi kita koreksi diri sendiri.

Jalan keluarnya:
Matius 14: 30-32
14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
14:31
Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
14:32 Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah.


Jalan keluarnya bila kerohanian merosot--dan jasmani ikut merosot--, yaitu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!".
Ini sama dengan menyeru nama Yesus, artinya:

  1. Wahyu 19: 13
    19:13 Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: "Firman Allah."

    Nama Yesus adalah firman Allah; firman pengajaran yang benar.

    Arti pertama menyeru nama Yesus: percaya/iman dan taat dengar-dengaranpada firman pengajaran yang benar, sekalipun firman pengajaran yang benar seringkali menakutkan untuk dilakukan dan mustahil untuk bisa menjadi kenyataan.

    Semua bergantung kita. Kalau kita percaya dan mau taat, maka bagi TUHAN tidak ada yang mustahil, sekalipun bagi kita seakan mustahil.
    Menyeru nama Yesus bukan hanya sekedar di bibir, tetapi kita percaya Yesus dan taat dengar-dengaran.

    "Saya beri contoh. Pada saat nenek saya almarhum (dari agama lain) sakit dan menjelang meninggal, saya datang ke Banyuwangi. Beliau berkata kepada saya suapaya didoakan. Saya berkata: "Saya mau mendoakan kalau nenek mau percaya Yesus, menyebut nama Yesus, dan bersetru Haleluya.": "Ya, aku mau." Ya saya doakan."

    Kalau hanya sekedar menyeru nama Yesus: 'Yesus, tolong saya!', semua orang pasti bisa. Di jalan raya juga bisa. Apalagi dalam keadaan butuh.

    "Bahkan di Madiun saat saya naik bis, ada seorang pengamen turun dari bis berkata: 'Haleluya'. Saya yang pendeta saja tidak berkata: 'Haleluya' di dalam bis. Luar biasa juga."

    Inilah mengapa kita tidak boleh sekedar menyeru nama Yesus, tapi harus tahu artinya, yaitu percaya/iman dan taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar sekalipun seringkali menakutkan untuk dilakukan dan mustahil untuk bisa menjadi kenyataan dalam kehidupan kita.

    Apapun masalah kita malam ini--nikah, buah nikah, ekonomi, kesehatan, semuanya--percaya/iman dan taat pada firman pengajaran yang benar.

  2. Arti kedua menyeru nama Yesus: menyembah TUHAN Yesusyang didorong oleh iman dan ketaatan pada firman pengajaran yang benar. Ini sama dengan percaya dan berharap hanya kepada TUHAN; mengulurkan tangan iman dan ketaatan kepada TUHAN.

    Matius 14: 31-32
    14:31 Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang diadan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
    14:32 Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah.

    Saat kita mengulurkan tangan kepada TUHAN, saat itu TUHAN Yesus juga mengulurkan tangan-Nya kepada kita.

    Hasilnya:

    1. Tangan TUHAN sanggup untuk menolong kitadari kemerosotan-kemerosotan, sehingga kita tidak binasa, tetapi tetap hidup, tetap mengikuti, dan tetap melayani Yesus sampai garis akhir. Kalau tenggelam/merosot rohaninya, tidak akan bisa mengikuti Yesus.

    2. Tangan TUHAN sanggup untuk membuat semuanya menjadi tenang, damai, dan selesai pada waktunya. Siapapun kita--suami, isteri, dan anak--mungkin saat ini sedang dalam pergumulan, tunggulah waktunya TUHAN!

      Kalau kita terus berseru nama Yesus--iman, taat, dan menyembah TUHAN; percaya, berharap, dan mengulurkan tangan kepada TUHAN--, TUHAN pasti akan mengulurkan tangan-Nya kepada kita untuk menolong kita dan menyelesaikan semua pada waktunya.

      Saat kita dalam ketakutan dan kemerosotan, TUHAN tidak tinggalkan kita,tetapi Dia sedang menunggu kita berseru: "TUHAN, tolonglah aku!". Dan tangan-Nya siap untuk menolong kita dan menjadikan semuanya selesai dalam kehidupan kita.

      Pertanyaannya: "Mengapa masalah tidak selesai-selesai dan tidak ada damai?" Karena kita belum berteriak kepada TUHAN; iman kita masih lemah. Kita berseru kepada Yesus, tetapi kita masih berseru kepada yang lain; masih bimbang, belum mantap/yakin pada satu firman pengajaran yang benar--masih kejar sana-sini.

      Masalah apapun baik perkara rohani maupun jasmani, bisa TUHAN selesaikan. TUHAN tunggu seruan kita: IMAN DAN TAAT; seruan penyembahan kita kepada TUHAN. Semua pasti selesai. Tidak ada yang tidak bisa selesai kalau TUHAN yang berkarya.

    3. Tangan TUHAN sanggup untuk menyucikan, menyempurnakan, dan mengangkatkita ke awan-awan yang permai.
      1 Petrus 5: 6
      5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

      "Pesan bapak gembala kepada saya: 'Kalau kamu sekarang masih seperti ini, bukan berarti TUHAN tidak peduli dan tidak sayang kamu, tapi memang ada waktunya TUHAN."

      Nikmati saja pengalaman sekarang ini! Kalau sekarang kita masih berada dalam pengalaman salib, terima saja. Nanti pasti ada waktunyakitamengalami kebangkitan dan kemuliaan bersama dengan TUHAN.

      Waktu penantian ini yang seringkali kita tidak kuat dan tidak teguh, karena terasa lama sehingga kita lari dan menjadi bimbang.

      Malam ini, kita mohon kepada TUHAN, supaya iman kita diteguhkan dan dikuatkan TUHAN. Kita bisa berteriak dalam perkara apapun; menyeru nama Yesus: "Tuhan, tolonglah aku!"

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 05 Januari 2025 (Minggu Siang)
    ... benar yang disampaikan oleh malaikat. Ini sama dengan yang dilihat oleh para gembala. Lukas . Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka. Jadi pengalaman untuk bisa mendengar dan melihat firman yang menjadi ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 07 September 2015 (Senin Malam)
    ... sombong aku tidak mengejar hal-hal yang terlalu besar atau hal-hal yang terlalu ajaib bagiku. Sesungguhnya aku telah menenangkan dan mendiamkan jiwaku seperti anak yang disapih berbaring dekat ibunya ya seperti anak yang disapih jiwaku dalam diriku. Setelah menyerahkan kekuatiran barulah kita bisa menyerahkan seluruh hidup kita kepada TUHAN. Praktiknya Praktik pertama ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 19 Oktober 2016 (Rabu Sore)
    ... dengan penusuk dan budak itu bekerja pada tuannya untuk seumur hidup. Syarat ketiga telinga harus ditusuk ditindik diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya Oktober . SYARAT IIITelinga harus ditusuk artinya taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi--seperti Yesus saat di taman Getsemani hanya berseru 'Ya Abba ya Bapa 'Roma . ...
  • Ibadah Persekutuan Tubuh Kristus di Palangkaraya, 23 September 2011 (Jumat Pagi)
    ... merampas kepercayaan akan perpuluhan pada gembala. Belas kasih Tuhan kepada bangsa Kafir. Rut Lalu sujudlah Rut menyembah dengan mukanya sampai ke tanah dan berkata kepadanya Mengapakah aku mendapat belas kasihan dari padamu sehingga tuan memperhatikan aku padahal aku ini seorang asing Bangsa Kafir seharusnya tidak boleh makan roti. Remah-remah roti adalah bentuk ...
  • Ibadah Doa Puasa Malang Session I, 06 Januari 2009 (Selasa Pagi)
    ... dengan mengucap syukur dan menyembah Tuhan naik Gunung Sinai juga sesudah pelayanan kembali untuk mengucap syukur dan menyembah Tuhan. Pelayanan dalam kasih dua loh batu dan sesuai kehendak Tuhan Tabernakel . Memang berat pelayanan jika harus naik gunung tetapi ini yang sesuai dengan kehendak Tuhan. ad. . Menerima perlengkapan dari Tuhan. Keluaran - . ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 28 Agustus 2018 (Selasa Sore)
    ... lari. Suara asing adalah suara yang tidak senada dengan firman pengajaran yang benar. Suara asing membelokkan arah pengikutan kita sehingga tidak ke Sorga tetapi ke neraka. Matius - Ketika Yesus melihat orang banyak mengelilingi-Nya Ia menyuruh bertolak ke seberang. Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya Guru aku akan ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 12 April 2019 (Jumat Malam)
    ... dalam kesucian. Pedang firman menyucikan kita mulai dari hati dan pikiran--pusat kehidupan rohani. Kalau hati disucikan seluruh hidup kita juga disucikan. Markus - . sebab dari dalam dari hati orang timbul segala pikiran jahat percabulan pencurian pembunuhan . perzinahan keserakahan kejahatan kelicikan hawa nafsu iri hati hujat kesombongan kebebalan . 'pikiran jahat' termasuk ...
  • Ibadah Kenaikan Tuhan Malang, 14 Mei 2015 (Kamis Sore)
    ... rohani maka kita akan melihat kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dan kita akan terangkat bersama Dia selamanya. Bagaimana kita bisa berjaga-jaga dikaitkan dengan waktu kedatangan Yesus kedua kali yang seperti pencuri Markus - Hati-hatilah dan berjaga-jagalah Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba. Dan halnya sama seperti ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 16 Maret 2019 (Sabtu Sore)
    ... menggembirakan dia. Pengertian bungkuk yang pertama kuatir. Matius - . Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata Apakah yang akan kami makan Apakah yang akan kami minum Apakah yang akan kami pakai . Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu bahwa kamu memerlukan semuanya ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 24 April 2009 (Jumat Sore)
    ... dari manusia. Roma yang hilang dari manusia Kehilangan pakaian kemuliaan sehingga telanjang. Kehilangan damai sejahtera. Kejadian kehilangan berkat dan diganti dengan kutuk. Ad. . Semua manusia sudah berbuat dosa berarti sudah kehilangan berkat dan hidup dalam kutukan. Kutukan ini menembusi dari zaman ke zaman sebagai berikut Zaman permulaan zaman Allah Bapa -- diwakili oleh ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.