|
|
RINGKASAN KOTBAH IBADAH RUTIN DAN IBADAH KUNJUNGAN | ||
RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 20 April 2013 (Sabtu Sore) Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 10 Agustus 2009 (Senin Sore) Ibadah Doa Malang, 16 Juni 2009 (Selasa Sore) Ibadah Doa Malang, 12 Oktober 2010 (Selasa Sore) Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 31 Oktober 2012 (Rabu Sore) Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 03 November 2017 (Jumat Sore) Ibadah Paskah Malang, 04 April 2010 (Minggu Pagi) Ibadah Raya Malang, 23 Juli 2017 (Minggu Pagi) Ibadah Raya Malang, 28 Oktober 2012 (Minggu Pagi) Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 08 Maret 2014 (Sabtu Sore) Ibadah Doa Malang, 29 Maret 2016 (Selasa Sore) Ibadah Doa Malang, 11 April 2017 (Selasa Sore) Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 22 Februari 2014 (Sabtu Sore) Ibadah Doa Malang, 12 Juli 2018 (Kamis Sore) Ibadah Raya Malang, 07 Februari 2010 (Minggu Pagi) TRANSKRIP LENGKAP Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014) Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014) Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014) Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014) Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014) Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014) Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014) Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014) Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014) Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014) Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014) Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014) Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014) Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014) Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014) Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014) Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014) Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014) Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014) Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014) Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra. Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala silahkan ganti tanda [at] dengan @ |
[versi cetak] Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 09 Februari 2019 (Sabtu Sore) Bersamaan dengan baptisan air Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Lukas 13: 4-5=> dosa dan penderitaan. 13:4. Atau sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem? 13:5. Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian." Dosa dan penderitaan tidak bisa dipisahkan. Dosa mengakibatkan penderitaan, sengsara terberat di dunia ini seperti delapan belas orang yang mati tertimpa menara di dekat Siloam, sampai sengsara di neraka selamanya. Jangan sekali-kali ditipu oleh setan! Oleh sebab itu kita harus bertobat; berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan--mati terhadap dosa--hari-hari ini. Di sini bertobat dikaitkan dengan menara dekat Siloam. Di Siloam juga ada kolam. Yohanes 9: 1, 7 9:1. Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. 9:7. dan berkata kepadanya: "Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam." Siloam artinya: "Yang diutus." Maka pergilah orang itu, ia membasuh dirinya lalu kembali dengan matanya sudah melek. Kolam Siloam menunjuk pada baptisan air; dan Siloam juga berarti "Yang diutus", artinya: bertobat dikaitkan dengan baptisan air dan pengutusan--sesudah dibaptis, masih ada pengutusan. Orang berdosa sama dengan orang buta sejak lahir; hidup dalam kegelapan dosa, terutama delapan dosa. Wahyu 21: 8 21:8. Tetapi orang-orang penakut(1), orang-orang yang tidak percaya(2), orang-orang keji(3), orang-orang pembunuh(4), orang-orang sundal(5), tukang-tukang sihir(6), penyembah-penyembah berhala(7)dan semua pendusta(8), mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua." 'Penakut'= takut pada sesuatu di dunia sampai melawan Tuhan/berbuat dosa. 'Pembunuh'= kebencian. 'Penyembah-penyembah berhala'= segala sesuatu yang menghalangi kita untuk mengutamakan/mengasihi Tuhan. Saat dibenturkan antara Tuhan dan sesuatu tetapi kita selalu memilih 'sesuatu', itulah penyembahan berhala. Delapan dosa ini menenggelamkan kita di lautan dunia--susah payah, letih lesu, beban berat, gagal total--sampai tenggelam di lautan api dan belerang--kegelapan yang paling gelap; neraka selamanya. Seperti dulu Tuhan menolong orang buta sejak lahir sampai melek, sekarang juga. Cara Tuhan menolong adalah menyuruh pergi ke kolam Siloam. Kolam Siloam sama dengan kolam pembasuhan, artinya baptisan air yang benar. Kenapa harus benar? Sebab ada yang tidak benar. Seperti bahtera Nuh, ada banyak bahtera yang lain, tetapi hanya SATU bahtera Nuh yang benar dan menyelamatkan. Jadi, ada macam-macam baptisan juga, menurut pikiran logika, aliran gereja, pendeta dan sebagainya, bukan ikut Tuhan, tetapi hanya satu baptisan yang benar. Syarat baptisan air yang benar: percaya Yesus dan bertobat--mati terhadap delapan dosa. Roma 6: 4 6:4. Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Kolose 2: 12 2:12. karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati. Ada dua kesalahan dalam baptisan:
Pelaksanaan baptisan air yang benar adalah orang yang sudah percaya Yesus dan bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus sehingga mendapatkan hidup baru/hidup sorgawi--langit terbuka--yaitu seperti orang buta menjadi melek. Dulu dilahirkan ibu kita masing-masing hanya manusia darah daging yang berdosa untuk dibinasakan. Tetapi lewat baptisan air, langit terbuka; pintu sorga terbuka Jadi, orang mati terhadap dosa harus dikuburkan= ditenggelamkan dalam air. Kalau tidak mau ditenggelamkan dalam air, akan ditenggelamkan dalam lautan api dan belerang, kebinasaan selamanya. Tinggal pilih! Tadinya orang buta dalam kegelapan, tetapi setelah masuk baptisan jadi melek, artinya:
Mengapa harus diutus Tuhan? Kalau tidak, kita akan diutus oleh setan dalam pembangunan Babel--kesempurnaan dalam kejahatan dan kenajisan; kembali menjadi buta, dan hidup membabi buta. Sekarang, dosa kejahatan dan kenajisan sudah membabi buta, tidak pandang bulu, semua dihantam oleh Babel. Tidak ada yang kuat sekalipun ia hebat di dunia. Kalau tidak diutus oleh Tuhan, ia pasti diutus oleh setan dan dipakai dalam pembangunan Babel--menjadi mempelai wanita setan yang sempurna dalam kejahatan dan kenajisan yang akan dibinasakan selamanya. Mari, masuk dulu dalam kolam Siloam supaya tidak ditimpa menara Siloam, tidak menderita dalam dosa dan tenggelam dalam dunia. Hidup benar, setelah itu kita diutus oleh Tuhan. Sekolah dan bekerja yang keras, boleh, tetapi utamakan ladang pekerjaan Tuhan. Percuma sekolah dan kerja hebat tapi dipakai Babel--pandai, tapi menggunakan narkoba. Arahkan pandangan kepada ladang Tuhan--pelayanan--sungguh-sungguh. Lukas 10: 3 10:3. Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Suasana pengutusan adalah seperti anak domba di tengah-tengah serigala, artinya:
Mengapa Tuhan izinkan demikian? Supaya kita hanya bergantung sepenuh kepada Tuhan sebagai Gembala Agung. Jangan bergantung pada sesuatu di dunia yang tidak menjanjikan apa-apa untuk di dunia apalagi di sorga! "Dulu seorang guru cerita pada om tahun 1980an: Pak Widjaja, kalau dulu saya jadi guru--padahal hanya lulus SPG (Sekolah Pendidikan Guru)--, saya mengajar sampai di Malaysia, disambut, dihargai, dan dihormati. Sekarang susah, harus sekolah lagi. Karena itu kita hanya bergantung pada Yesus sebagai Gembala Agung." Praktik bergantung pada Gembala Agung:
Tekun dalam kandang ditambah dengan mendengar dan dengar-dengaran pada suara Gembala sama dengan berada dalam tangan Gembala Agung--tekun dan setia sama dengan mengulurkan tangan, dan tangan Gembala Agung memegang/memeluk kita. Hanya gembala yang bisa menghadapi serigala, sehingga kita tidak diterkam serigala, artinya: tidak jatuh dalam dosa dan disesatkan. Kita tidak kecewa, putus asa, dan meninggalkan ibadah pelayanan tetapi tetap setia berkobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau Yesus datang kembali. Itulah bukti nyata kita berada di dalam tangan Gembala Agung. Kita tidak diterkam, malah disucikan; kita semakin dipakai, dan hidup semakin indah. Sampai puncaknya, kita bisa menyembah Tuhan--di Siloam ada menara; menara menunjuk pada doa penyembahan. Kidung Agung 4: 4 4:4. Lehermu seperti menara Daud, dibangun untuk menyimpan senjata. Seribu perisai tergantung padanya dan gada para pahlawan semuanya. Leher menunjuk pada doa penyembahan--leher adalah hubungan paling erat antara kepala dengan tubuh. Menara sama dengan leher. Doa penyembahan sama dengan mata memandang Tuhan--memandang kebenaran, ladang Tuhan, dan pribadi Tuhan--, mulut berkata-kata dengan Tuhan--menyeru nama-Nya--, dan tangan diangkat menyerah sepenuh kepada-Nya. Doa penyembahan sama dengan menara Daud, artinya:
Inilah kolam Siloam--baptisan air. Penting! Ini adalah langkah hidup kita, jangan buta terus, tetapi hidup dalam terang sampai bisa menyembah Tuhan. Lukas 13: 4 13:4. Atau sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem? Tadi di kitab Kidung Agung ada menara Daud. Di injil Lukas ada menara dekat Siloam, yang menunjuk pada doa penyembahan, yaitu proses perobekan daging dari segala keinginan, hawa nafsu, dan keinginan daging sehingga kita mengalami pembaharuan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Jadi, baptisan air dan doa penyembahan itu satu proses untuk mematikan/menyalibkan daging. 2 Timotius 3: 1-5 3:1. Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. 3:2. Manusia akan mencintai dirinya sendiri(1) dan menjadi hamba uang(2). Mereka akan membual(3) dan menyombongkan diri(4), mereka akan menjadi pemfitnah(5), mereka akan berontak terhadap orang tua(6) dan tidak tahu berterima kasih(7), tidak mempedulikan agama(8), 3:3. tidak tahu mengasihi(9), tidak mau berdamai(10), suka menjelekkan orang(11), tidak dapat mengekang diri(12), garang(13), tidak suka yang baik(14), 3:4. suka mengkhianat(15), tidak berpikir panjang(16), berlagak tahu(17), lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah(18). 3:5. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu! 'masa yang sukar'= sukar berubah. 'berontak terhadap orang tua'= tidak ada kasih pada sesama. Banyak anak-anak berontak pada orang tua yang benar. Jangan, bahaya! Hormati dan taati orang tua yang benar! 'tidak dapat mengekang diri'= terutama tidak bisa mengekang lidah, yaitu berdusta, gosip dan lain-lain. 'lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah'= tidak ada kasih pada Tuhan. Kita mengalami perobekan daging untuk diubahkan dari delapan belas sifat tabiat daging--666--:
Harus diubahkan sehingga kita menjadi jujur dan taat--seperti ciptaan semula. Kalau tidak berubah--tetap 666--, hidupnya akan sama seperti ditimpa menara Siloam--menderita, hancur, sampai binasa. Tetapi kalau berubah jadi jujur dan taat, kita akan menjadi menara yang menjulang; ditinggikan oleh Tuhan--rumah doa--, artinya: semua menjadi berhasil dan indah pada waktunya. Mujizat jasmani juga terjadi: tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Sampai kalau Tuhan datang kembali kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia--rumah doa yang besar di awan-awan--; kita bersama Dia selamanya. Mari, masuk baptisan biar pintu sorga terbuka. Mata memandang Tuhan, ladang Tuhan. Tergembala dengan benar dan baik. Apa masalah kita, berdoa, Tuhan akan mengadakan mujizat-mujizat di tengah kita. Tuhan memberkati. kembali ke halaman sebelumnya |
|
IBADAH RUTIN DI MALANG Minggu jam 06:45 (Ibadah Raya) IBADAH RUTIN DI MEDAN |
IBADAH RUTIN DI SURABAYA Minggu jam 09:00 (Ibadah Sekolah Minggu) IBADAH RUTIN DI JAKARTA |
IBADAH KUNJUNGAN |
All
Right Reserved Gereja Pantekosta Tabernakel "KRISTUS KASIH" Jln. Simpang Borobudur 27 Malang | Telp: (0341) 496949 | Fax: (0341) 476751 » Lihat Peta Gereja Kami di Malang Jln. WR Supratman 4 Surabaya | Telp. 08123300378 » Lihat Peta Gereja Kami di Surabaya hubungi kami | email: info@gptkk.org | sitemap | top |