Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Lukas 3:23-38 berjudul "Silsilah Yesus".
Dari silsilah ini, kita bisa mengetahui umur Yesus dan nenek moyang Yesus.

Lukas 3:23
3:23 Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli,

Yesus melayani pada umur 30 tahun.

Bilangan 4:3
4:3 Hitunglah yang berumur tiga puluh tahun ke atas sampai yang berumur lima puluh tahun, semua orang yang kena wajib tugas, supaya mereka melakukan pekerjaan di Kemah Pertemuan.

Ini sesuai dengan ketentuan hukum Taurat. Jadi, Yesus datang untuk menggenapi hukum Taurat.
Bagi kita sekarang, usia 30 tahun ini artinya dewasa rohani. Hanya orang yang dewasa rohani yang bisa melayani Tuhan.

Praktek sehari-hari kehidupan yang dewasa rohani:
  1. Rela sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa, mati bagi dosa, dan hidup untuk kebenaran.
    Ibrani 11:24-26
    11:24 Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun,
    11:25 karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa.
    11:26 Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah.


    Prosesnya adalah lewat baptisan air yang benar, yaitu orang yang sudah mati terhadap dosa harus dikuburkan bersama Yesus dalam air, dan bangkit bersama Yesus untuk mendapatkan hidup baru. Hidup baru adalah hidup dalam kebenaran, mengalami kelepasan dari dosa sekalipun ada kesempatan, ancaman, dll.

    Roma 6:18
    6:18 Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.

    Setelah kita hidup dalam kebenaran, maka kita akan diangkat oleh Tuhan untuk menjadi hamba kebenaran, yaitu melayani Tuhan dengan setia dan benar.

    Melayani Tuhan ditandai dengan pengorbanan-pengorbanan. Semua harus kita korbankan untuk bisa melayani Tuhan (waktu, tenaga, uang, pikiran). Hanya satu yang tidak boleh kita korbankan, yaitu firman pengajaran yang benar.

    Jika kita melayani Tuhan dengan setia dan benar, dan rela berkorban untuk Tuhan, maka kita bisa memuliakan dan mengagungkan Tuhan. Dan Tuhan tidak menipu kita, sebab hak dan upah kita di tangan Tuhan. Baik upah hidup sekarang, maupun upah hidup kekal selamanya.

    Yesaya 49:3-4
    49:3 Ia berfirman kepadaku: “Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku.”
    49:4 Tetapi aku berkata: “Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku.”


  2. Bisa menerima makanan keras, yaitu firman pengajaran yang benar, firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
    Ibrani 5:13-14
    5:13 Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.
    5:14 Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.

    Ada 2 macam makanan rohani:
    • Susu, yaitu firman penginjilan.
    • Makanan keras, yaitu firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.

    Firman pengajaran yang benar ini adalah untuk menyucikan panca indra.
    Mulai dari telinga yang disucikan, sehingga hanya untuk mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar. Juga tidak memberi kesempatan untuk mendengar ajaran lain, ajaran palsu, gosip yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya.
    Kulit (perasaan) disucikan sehingga mengasihi Tuhan dan sesama, tidak membeda-bedakan sesama.
    Mulut juga disucikan sehingga menghasilkan perkataan yang benar dan baik, perkataan yang menjadi berkat bagi orang lain.

    Hasil penyucian adalah:
    • Kita bisa membedakan mana yang baik dan mana yang jahat [Ibrani 5:14], mana yang benar dan mana yang tidak benar. Mulai dari bisa membedakan pengajaran yang benar dan tidak benar, ibadah pelayanan yang benar dan tidak benar. Sehingga kita bisa berpikir yang benar dan baik, berbuat yang benar dan baik, berkata yang benar dan baik.

    • Semua dalam hidup kita menjadi baik.
      Markus 7:37
      7:37 Mereka takjub dan tercengang dan berkata: “Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata.”

  3. Bisa menyembah Tuhan, gemar menyembah Tuhan.
    Yohanes 9:21,37-38
    9:21 tetapi bagaimana ia sekarang dapat melihat, kami tidak tahu, dan siapa yang memelekkan matanya, kami tidak tahu juga. Tanyakanlah kepadanya sendiri, ia sudah dewasa, ia dapat berkata-kata untuk dirinya sendiri.”
    9:37 Kata Yesus kepadanya: “Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!”
    9:38 Katanya: “Aku percaya, Tuhan!” Lalu ia sujud menyembah-Nya.


    Menyembah Tuhan adalah mata memandang Tuhan, mulut berkata-kata dengan Tuhan, tangan terulur kepada Tuhan.
    Maka Tuhan akan memandang kita, sehingga mata bertemu mata. Tuhan juga berkata-kata dengan kita, mulut bertemu mulut. Tangan Tuhan juga diulurkan pada kita, tangan bertemu tangan.

    2 Raja-raja 4:32-36
    4:32 Dan ketika Elisa masuk ke rumah, ternyata anak itu sudah mati dan terbaring di atas tempat tidurnya.
    4:33 Sesudah ia masuk, ditutupnyalah pintu, sehingga ia sendiri dengan anak itu di dalam kamar, kemudian berdoalah ia kepada TUHAN.
    4:34 Lalu ia membaringkan dirinya di atas anak itu dengan mulutnya di atas mulut anak itu, dan matanya di atas mata anak itu, serta telapak tangannya di atas telapak tangan anak itu; dan karena ia meniarap di atas anak itu, maka menjadi panaslah badan anak itu.
    4:35 Sesudah itu ia berdiri kembali dan berjalan dalam rumah itu sekali ke sana dan sekali ke sini, kemudian meniarap pulalah ia di atas anak itu. Maka bersinlah anak itu sampai tujuh kali, lalu membuka matanya.
    4:36 Kemudian Elisa memanggil Gehazi dan berkata: “Panggillah perempuan Sunem itu!” Dipanggilnyalah dia, lalu datanglah ia kepadanya, maka berkatalah Elisa: “Angkatlah anakmu ini!”

    Contohnya adalah nabi Elisa yang menghadapi anak muda yang mati terbaring di atas tempat tidur, menunjuk pada:
    • Kehidupan yang mati rohani, kering rohani, hidup dalam dosa sampai puncaknya dosa.
    • Kehidupan yang gagal total, tidak ada masa depan yang indah.
    • Keadaan yang mustahil.
    • Kesusahan dan air mata, kesedihan.

    Menghadapi anak yang mati, Elisa sebagai manusia berdoa dan menyembah Tuhan. Tetapi secara rohani, Elisa menunjuk pada Roh Kudus. Saat menyembah Tuhan, mata kita sedang bertemu mata Tuhan, mulut bertemu mulut, tangan bertemu tangan. Hasilnya adalah [2 Raja-raja 4:35]:
    • Hidung bersin sampai tujuh kali, artinya penyucian dari segala kotoran-kotoran sampai sempurna (angka 7).
    • Mata hanya memandang Tuhan, hanya berharap belas kasihan Tuhan.
    Maka akan terjadi mujizat, yang mustahil menjadi tidak mustahil, yang mati menjadi hidup. Mujizat yang terbesar adalah keubahan hidup dari manusia daging berdosa menjadi manusia rohani seperti Yesus. Mujizat jasmani juga pasti akan terjadi, semua masalah diselesaikan, yang gagal diangkat menjadi berhasil. Saat Tuhan datang kembali kedua kali, kita akan diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia dan berbahagia selamanya.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 26 April 2009 (Minggu Sore)
    ... akan semakin jauh sampai nanti Tuhan di Surga dan manusia ada di neraka terpisah untuk selama-lamanya. Tidak ada kekuatan manusia yang mampu menyelesaikan masalah ini. Jalannya hanya lewat korban Kristus. Yohanes Yesus adalah satu-satunya manusia yang tidak berdosa yang mampu menghapus dosa-dosa sehingga bisa mengembalikan damai sejahtera. Firman penggembalaan itu selalu MENDORONG ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 02 November 2024 (Sabtu Sore)
    ... Petrus Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah melainkan apa yang dipikirkan manusia. Mengikut dari jauh artinya menolak salib tidak mau mengalami sengsara daging bersama Yesus tidak mengalami sengsara daging karena kehendak Allah. Mengapa demikian Karena Petrus menggunakan pikiran daging. Kalau menggunakan pikiran Allah ...
  • Ibadah Raya Malang, 13 November 2022 (Minggu Pagi)
    ... bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu Terutama jujur tentang pengajaran benar pribadi Tuhan . Jika ajarannya beda kita tegas menolak. Jika ajarannya benar kita menerima dan mempraktikkan. Sampai jujur dalam segala hal. Maka kita bisa menjadi teladan berbuat benar dan baik sampai membalas kejahatan dengan kebaikan. Kita memancarkan terang kemuliaan bagi dunia yang ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 16 November 2008 (Minggu Sore)
    ... Kanaan. Hujan awal itulah perjalanan Israel keluar dari Mesir. Yosua - Yosua bersama Israel masuk Kanaan dipimpin oleh tabut perjanjian Firman Pengajaran Mempelai . ay. begitu imam-imam pengangkat tabut menginjakkan kaki ke sungai Yordan maka terjadi mujizat. Jadi kegerakan Roh Kudus hujan akhir adalah kegerakan mujizat. hal yang harus diperhatikan ...
  • Ibadah Persekutuan di Poso III, 25 Mei 2011 (Rabu Sore)
    ... kehidupan yang sudah selamat tetapi tidak berguna bagi sesama malah menjadi beban dan tidak bisa memuliakan Tuhan memalukan dan memilukan Tuhan . tidak bisa lari mencapai pegunungan tidak bisa sempurna mencapai Yerusalem baru. Artinya ketinggalan saat Yesus datang kedua kali dan binasa di dalam api neraka. hal yang harus diperhatikan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 27 Oktober 2017 (Jumat Sore)
    ... adalah dunia dengan segala pengaruhnya dunia dengan segala pengaruhnya kesibukan kesukaan kesusahan kesulitan kejahatan kenajisan kebencian dan lain-lain yang mengakibatkan kegelapan yaitu Matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut kasih Allah tidak bekerja lagi saling membenci sudah diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya Oktober . Bulan menjadi merah seperti darah penebusan oleh ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 16 Februari 2012 (Kamis Sore)
    ... dikatakan menurut peraturan Harun Imamat Lewi imam besar menurut peraturan Lewi tidak bisa membawa pada kesempurnaan. Sebab itu perlu ditetapkan imam besar lain yaitu Yesus menurut peraturan Melkisedek Perjanjian Baru . Buktinya Imam Besar Kayafas harus mengoyakkan jubahnya Matius melepaskan jabatannya sebagai imam besar sebab Yesus sudah tampil sebagai Imam Besar menurut ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 21 April 2016 (Kamis Sore)
    ... benar untuk menghantam yang benar. Politik menghalalkan segala cara untuk mencapai sesuatu. Kemunafikan. Demikian juga kita gereja Tuhan harus mengalami ujian kepemilikan supaya kita bisa memiliki Yesus dan kita menjadi milik Yesus selama-lamanya. Lukas - Simon Simon lihat Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum tetapi Aku telah berdoa untuk engkau supaya ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 10 Februari 2014 (Senin Sore)
    ... dari Yohanes PembaptisKita akan melihat kebesaran dari Yesus Matius - Tetapi Yohanes mencegah Dia katanya Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu dan Engkau yang datang kepadaku Lalu Yesus menjawab kata-Nya kepadanya Biarlah hal itu terjadi karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah. Dan Yohanes pun menuruti-Nya. Kebesaran Yesus yang pertama adalah ...
  • Ibadah Tutup dan Buka Tahun, 31 Desember 2015 (Kamis Malam)
    ... sama dengan dikuasai oleh antikris. Waspada ini melanda nikah penggembalaan antar penggembalaan. Dalam nikah kalau sudah tidak berkobar dalam perkara rohani maka akan terjadi pertengkaran dalam nikah kekerasan rumah tangga sampai perceraian. Tidak mati dan tidak bangkit. Tidak mati artinya tidak mati terhadap hidup lama tidak mati terhadap dosa sama ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.