RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 09 Agustus 2019 (Jumat Sore)
Dari
rekaman ibadah kunjungan di India
Salam sejahtera
dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam,
selamat mendengarkan... Ibadah Doa Malang, 11 Desember 2012 (Selasa Sore)
Bersamaan dengan Ibadah Doa Puasa Session III
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.... Ibadah Persekutuan V di Tentena-Poso, 25 September 2014 (Kamis Malam)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai... Ibadah Kunjungan di Toraja III, 17 Februari 2016 (Rabu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Tema: Imamat yang Rajani. 1 Petrus 2:9 2:9
... Ibadah Raya Malang, 28 November 2010 (Minggu Pagi)
IBADAH PENYERAHAN ANAK Mazmur 128:1-6 128:1. Nyanyian ziarah. Berbahagialah... Ibadah Doa Surabaya, 05 Juni 2013 (Rabu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih
sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat
mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai... Ibadah Doa Malam Surabaya, 26 mei 2014 (Senin Malam)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai... Ibadah Raya Surabaya, 07 Oktober 2018 (Minggu Siang)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 16 Agustus 2014 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 7:11-17 7:11 Kemudian Yesus pergi ke... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 15 Mei 2018 (Selasa Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 7 terbagi menjadi dua bagian besar:
Ayat
1-8=... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 06 Februari 2018 (Selasa Sore)
Salam sejahtera dalam
kasih sayangNya Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu
6:12
6:12 Maka
aku melihat, ketika Anak... Ibadah Kaum Muda Remaja, 24 November 2012 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 2:41-52 berjudul "Yesus pada umur... Ibadah Doa Surabaya, 22 Februari 2017 (Rabu Sore)
Pembicara:
Pdm. Youpri Ardiantoro
Puji
TUHAN, salam sejahtera, selamat malam, selamat beribadah di dalam
kasih sayangnya TUHAN kita, Yesus... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 14 November 2016 (Senin Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah kasih... Ibadah Kaum Muda Remaja, 01 September 2012 (Sabtu Sore)
Salam damai sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 2:8-20 adalah tentang gembala-gembala.
Lukas 2:8
TRANSKRIP LENGKAP
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 17 September 2014)
Tayang: 29 April 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 15 September 2014)
Tayang: 29 April 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 28 September 2019 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus
Kristus.
Lukas 14: 7-11
=> perikop: tempat yang paling utama dan paling rendah 14:7.
Karena Yesus melihat, bahwa tamu-tamu berusaha menduduki
tempat-tempat kehormatan, Ia mengatakan perumpamaan ini kepada
mereka: 14:8. "Kalau seorang mengundang engkau ke pesta
perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan, sebab mungkin orang
itu telah mengundang seorang yang lebih terhormat dari padamu, 14:9.
supaya orang itu, yang mengundang engkau dan dia, jangan datang dan
berkata kepadamu: Berilah tempat ini kepada orang itu. Lalu engkau
dengan malu harus pergi duduk di tempat yang paling rendah. 14:10.
Tetapi, apabila engkau diundang, pergilah duduk
di tempat yang paling rendah.
Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu: Sahabat, silakan
duduk di depan. Dan dengan demikian engkau
akan menerima hormat
di depan mata semua tamu yang lain. 14:11. Sebab barangsiapa
meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa
merendahkan diri, ia akan ditinggikan."
Waktu
itu ada pesta nikah, sekarang bagi kita artinya nikah
yang berpesta--sudah menikah, tetapi
terus merasakan pesta; sama dengan nikah yang berbahagia. Nikah
adalah pemberian Tuhan yang mulia hanya kepada manusia. Binatang,
tumbuhan, dan malaikat tidak mengenal nikah.
Oleh sebab itu
kita harus menjaga nikah kita supaya selalu berkenan kepada Tuhan,
sehingga nikah kita selalu bersuasana pesta sampai puncaknya masuk
pesta nikah Anak Domba di awan-awan yang permai saat Yesus datang
kembali kedua kali--pesta antara Yesus dengan sidang jemaat untuk
selama-lamanya.
Tidak ada kebahagiaan di dunia ini yang
melebihi nikah yang bahagia--mungkin hidup sederhana tetapi serasa
hidup di sorga--, tetapi tidak ada penderitaan yang melebihi
penderitaan dari nikah yang gagal/hancur--masih hidup di dunia tetapi
serasa di neraka.
Kenyataan yang ada adalah lebih banyak nikah
yang hancur dari pada nikah yang bahagia.
"Guru
dan gembala saya selalu mengatakan: korban perang dunia pertama dan
kedua bisa dihitung berapa korbannya, tetapi korban nikah yang hancur
tidak bisa dihitung: dari istana raja sampai kolong jembatan banyak
nikah yang hancur. Ini yang harus kita pahami mengenai nikah rumah
tangga."
Status/kedudukan dalam
nikah/rumah tangga adalah:
- Suami sebagai kepala.
- Isteri sebagai tubuh.
- Anak-anak sebagai
kaki dan tangan, untuk meringankan beban dalam rumah tangga.
Sekarang kita bicara
tentang nikah yang berpesta, yang akan mencapai pesta nikah Anak
Domba di awan-awan yang permai saat Yesus datang kembali (Wahyu 19:
9) --nikah kristiani bukan hanya sampai di dunia atau liang
kubur.
Syarat nikah yang berpesta:
-
Syarat pertama nikah yang berpesta: merendahkan
diri--tadi injil Lukas bicara soal merendahkan diri.
Kalau mau
bahagia, bukan harus kaya, tetapi harus merendahkan diri, artinya:
rendah hati dan lemah lembut.
Kalau sombong, tidak akan bisa bahagia.
Rendah
hati=
kemampuan untuk mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama--mulai dari
dalam nikah. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi. Kalau tidak
mau mengaku dosa, berarti sombong.
Contoh: Yesus. Dia tidak
berdosa, tetapi Dia mengakui semua dosa kita di kayu salib. Inilah
kerendahan hati Yesus. Kalau kita rendah hati, kita harus mengakui
dosa kita sendiri.
Lemah lembut=
kemampuan untuk mengampuni dosa orang lain dan melupakannya. Yesus
sudah dicambuk dan sebagainya, tetapi Ia berkata: Bapa,
ampunilah mereka. Kalau tidak mau
mengampuni, berarti sombong.
Kalau mengaku dan mengampuni,
darah Yesus akan menghapus dosa-dosa kita sehingga kita mengalami
damai sejahtera dan kebahagiaan;
semua enak dan ringan. Mazmur 32: 1 32:1.
Dari Daud. Nyanyian
pengajaran. Berbahagialah
orang yang diampuni pelanggarannya,
yang dosanya ditutupi!
Waktu
Daud jatuh dengan Batsyeba, sekalipun ia kaya, ia tidak bahagia,
tetapi setelah diampuni baru bahagia. Kalau dalam nikah merasa
enak dan ringan, tidak mungkin mau bercerai; nikah akan berpesta dan
bertahan sampai nikah yang kekal.
Mari merendahkan diri,
jangan merasa terhormat. Sebagai anak dalam rumah tangga, mari
merendahkan diri.
Waspada! Kalau
sombong--sudah bersalah tetapi tidak mau
mengaku dosa, malah menyalahkan orang lain--, akibatnya: tidak
bahagia, tidak mengalami damai tetapi letih
lesu, beban berat, sampai neraka selamanya--terus menderita sampai
masuk neraka. Bagaimana cara memperbaikinya? Lewat merendahkan
diri. Dalam rumah tangga, mari saling mengaku dan mengampuni.
Mulailah dari kita dulu, jangan menuntut orang lain. Kita dulu yang
mengalami damai, baru kita bisa menarik orang lain untuk mengalami
damai.
-
Lukas 14: 8
14:8.
"Kalau seorang
mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah
duduk di tempat kehormatan,
sebab mungkin orang itu telah mengundang seorang yang lebih
terhormat dari padamu,
'janganlah
duduk di tempat kehormatan'= banyak
kali dalam nikah kita menjadi tamu kehormatan. Jangan! Tamu
kehormatan artinya mau dilayani; menuntut hak--banyak
kali suami, isteri, dan anak salah dalam hal ini.
Syarat
kedua nikah yang berpesta: kita harus mau
melayani dalam nikah--melakukan kewajiban.
Kalau sudah menuntut hak, biasanya lupa pada kewajiban.
Kalau
melakukan kewajiban kita tidak akan pernah menuntut hak, dan kita
bahagia. Contoh: Yesus. Markus 10:
45 10:45.
Karena Anak Manusia
juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk
melayani
dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak
orang."
Yesus, Mempelai
Pria Sorga/Kepala memberikan teladan yang sempurna yaitu melayani
sampai berkorban nyawa; sama dengan pelayanan
kasih. Kita seringkali hanya korban
perasaan sedikit sudah marah--lebih celaka kalau anak terhadap orang
tua. Mungkin isteri agak cerewet, suami harus tetap melayani
dengan kasih sekalipun korban perasaan.
"Setiap
penataran nikah saya selalu bertanya: Sudah siap kamu menikah?
Kewajiban utama dalam nikah adalah korban perasaan sampai korban
nyawa. Anak-anak pada orang tua, mungkin ada salah paham sedikit,
sehingga tidak berkenan di hati, ampunilah orang tua, jangan ada
dendam. Sekalipun orang tua sudah khilaf, ampunilah, menangkan dia,
jangan buang dia. Tuhan tolong dia, supaya bisa bertobat. Kalau
dibuang, saat Tuhan datang, apakah senang kita naik sendiri dan
orang tua tertinggal?"
Inilah
pelayanan kasih yang harus kita terapkan dalam rumah tangga supaya
bahagia. Jangan jadi tamu kehormatan tetapi menjadi pelayan
kasih. Praktik
pelayanan kasih dalam nikah rumah tangga:
-
Roma 12: 10
12:10.
Hendaklah kamu
saling mengasihi sebagai saudara dan saling
mendahului dalam memberi hormat.
Praktik
pertama: 'saling
mendahului dalam memberi hormat'=
secara jasmani, kalau ada orang tua disapa yang baik, jangan
dianggap patung; secara rohani artinya tahu
kedudukan kita dalam rumah tangga:
- Suami: menghormati
isteri dan anak dengan cara mengasihi isteri dan anak seperti diri
sendiri dan tidak berlaku kasar pada isteri.
Tetapi juga jangan
memperdaya isteri: di depan baik, tetapi di belakang ada simpanan.
Itu berarti tidak ada kasih; tidak menghormati nikah. Suami
jangan menuntut isteri tunduk dulu, tapi hormati dan kasihi
isteri.
Calon suami juga hati-hati, kalau masa pacaran
sudah bentak-bentak, berhenti saja. Jangan kasar! Atau jangan
memperdaya juga--janji sana sini--, sehingga banyak yang terluka
hatinya. Mulai masa pacaran harus menghormati.
- Isteri: tunduk
kepada suami dalam segala hal.
- Anak: taat
dengar-dengaran pada orang tua.
Secara jasmani kalau orang tua
ada beban berat, bantu orang tua, kasihanilah orang tua. Kalau ada
fasilitas, bagus, tetapi tetap taat pada orang tua.
Itulah pelayanan kasih
dalam nikah, dimulai dari saling menghormati.
Saling
menghormati= saling melayani.
-
Roma 15: 14
15:14.
Saudara-saudaraku,
aku sendiri memang yakin tentang kamu, bahwa kamu juga telah penuh
dengan kebaikan dan dengan segala pengetahuan dan sanggup untuk
saling
menasihati.
Praktik
kedua: 'saling
menasihati'= saling
menasihati untuk kebaikan hidup di dunia
sampai hidup kekal. Nasihat yang tertinggi adalah nasihat
untuk beribadah, supaya semakin setia dan
berkobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sampai Tuhan datang
kembali.
Ibrani 10: 25-26 10:25.
Janganlah kita
menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan
ibadah kita,
seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling
menasihati,
dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang
mendekat. 10:26.
Sebab jika kita
sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang
kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa
itu.
Dosa kebiasaan adalah
tidak setia dalam ibadah pelayanan tetapi tidak merasa bersalah
lagi. Akhirnya menjadi dosa sengaja, tidak mau beribadah lagi.
Ini berarti menjadi jerami yang tidak berguna, dan hanya untuk
dibakar selamanya.
Mari saling menasihati untuk beribadah.
Jangan marah kalau dinasihati untuk beribadah! Jangan main-main
soal ibadah karena ibadah seharga darah Yesus.
-
Roma 14: 19
14:19.
Sebab itu marilah
kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang
berguna untuk saling
membangun.
Praktik
ketiga: 'saling
membangun'= saling
menguatkan kalau ada yang lemah; saling
membangun supaya tercipta damai sejahtera. Jangan saling
menyalahkan dan bertengkar!
Kalau sombong tidak akan bisa
menerima kelebihan orang lain, tetapi ada yang tidak bisa menerima
kekurangan orang lain. Kalau rendah hati dan lemah lembut kita
bisa menerima kekurangan dan kelebihan orang lain--mulai dari dalam
nikah. Kita saling membangun dan menguatkan.
-
Efesus 4: 2
4:2.
Hendaklah kamu
selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu
dalam hal saling
membantu.
Praktik
keempat: 'saling
membantu'= meringankan
beban, jangan menjadi beban. Contoh:
orang tua mau angkat satu timba air, anak datang membantu.
-
Efesus 4: 32
4:32.
Tetapi hendaklah
kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling
mengampuni,
sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
Praktik
kelima: 'saling
mengampuni'= jangan
saling menyalahkan atau menuduh.
-
Yakobus 5: 16
5:16.
Karena itu
hendaklah kamu saling
mengaku
dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang
benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
Praktik
keenam: 'saling
mengaku'.
Kalau saling
mengaku dan mengampuni--praktik kelima di atas--, darah Yesus akan
mengampuni dosa kita, dan kita menjadi rumah doa. Kita banyak
menyembah Tuhan, hanya memandang wajah Yesus yang bersinar bagaikan
matahari--waktu Yesus naik ke atas gunung, Dia berdoa dan muka-Nya
berubah.
Betapa indahnya nikah kalau selalu ada sinar
matahari. Ada matahari dari wajah Yesus yang menyinari kita,
sehingga kita merasakan kasih Allah yang sempurna--tanpa pamrih,
tidak memandang muka, tidak menuntut hak tetapi hanya melakukan
kewajiban.
Hati yang beku, biar disinari, ada kebencian,
biar disinari, ingat kasih Tuhan. Apa yang kita hadapi, pandang
wajah Yesus.
-
Roma 12: 10
12:10.
Hendaklah kamu
saling
mengasihi
sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi
hormat.
Praktik ketujuh:
'saling mengasihi'=
kita bisa mengasihi Tuhan
lebih dari semua--mengutamakan Dia lebih dari semua; kita disinari
matahari; kita menjadi rumah doa, hanya memandang wajah-Nya,
berseru dan berserah kepada Dia, ada apa-apa kita hanya menyembah
Dia kalau perlu ditambah dengan doa puasa dan doa semalam suntuk--,
dan mengasihi sesama
seperti diri sendiri--minimal tidak merugikan atau membuat sakit
hati sesama--, bahkan mengasihi orang yang
memusuhi kita--tidak membalas kejahatan
dengan kejahatan tetapi kebaikan. Inilah rumah doa, orang yang
memiliki pelayanan kasih sampai sempurna.
Kalau memandang wajah
Yesus kita juga mengalami sinar kemurahan dan kebajikan
Tuhan. Hasilnya:
-
Mazmur 84: 12
84:12.
Sebab TUHAN Allah
adalah matahari
dan perisai;
kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari
orang yang hidup tidak bercela.
(terjemahan lama) 84:12.
Karena Tuhan Allah bagaikan matahari dan perisai; Tuhanpun akan
mengaruniakan anugerah dan kemuliaan, tiada Ia akan menahankan
kebajikan
dari pada orang yang berjalan dengan tulus
hatinya.
Hasil
pertama: kita mengalami keubahan
hidup--mujizat terbesar--yaitu hati
yang tulus--terang-terangan.
Banyak
kali kaum muda sembunyi-sembunyi, tetapi nanti rusak
semuanya--seperti ragi yang disembunyikan, bukan tambah bagus
tetapi benar-benar hancur. Harus tulus/jujur!
"Ada kaum
muda biasa izin kalau pergi kerja, kali ini tidak izin. Saya sudah
tahu dengan isteri, pasti ada sesuatu, takut tidak disetujui, dan
akhirnya terjadi kehancuran. Jangan! Begitu juga terhadap orang
tua, biasanya soal jodoh diam-diam, tahu-tahu sudah hancur. Jangan
begitu! Harus terang-terangan."
Hati
tulus inilah yang dicari. Kalau sudah menjadi rumah doa, roda tidak
akan selalu di bawah, satu waktu kita bisa ada di atas.
Tadi,
rendah hati adalah landasan untuk bahagia. Sekarang untuk menjadi
rumah doa, harus ada hati tulus.
- Hasil kedua:
'perisai'= perlindungan
Tuhan kepada kita:
- Untuk menghadapi
keadaan dunia yang hancur.
- Untuk menghadapi
panah api si jahat yaitu:
- Dosa-dosa dan
puncaknya dosa.
Kita dilindungi Tuhan, sehingga kita bisa
tetap hidup benar dan suci. Kalau
tidak tulus/tidak terang, pasti kena panah api si jahat. Kalau
tulus, ada perisai untuk melindungi kita.
- Ajaran palsu
termasuk gosip, masalah yang mustahil, yang membuat kita kecewa,
putus asa, sampai tinggalkan Tuhan. Kalau ada perisai kita akan
tetap berpegang teguh pada pengajaran
yang benar dan setia
berkobar dalam ibadah pelayanan.
- Untuk melindungi
dari hukuman Allah.
Kalau antikris tidak
bisa menembusi kita, berarti kita mengalami perlindungan dan
pemeliharaan Tuhan sampai zaman antikris berkuasa di bumi--ada
matahari berarti ada kehidupan--, bahkan sampai hidup
kekal.
Percayalah, yang penting kita sungguh-sungguh rendah
hati dan lemah lembut. Jangan sombong! Kemudian, ada pelayanan
kasih sampai praktik ketujuh, kita akan dapat sinar kasih kemurahan
dan kebajikan Tuhan untuk mengubahkan kita menjadi tulus hati, ada
perlindungan dan pemeliharaan Tuhan mulai sekarang sampai antikris
berkuasa, bahkan sampai hidup kekal.
- Hasil ketiga:
kemurahan dan kebajikan Tuhan mengadakan
mujizat jasmani; Dia menyinari
lembah-lembah.
Kita ada di lembah apa? Lembah dosa, lembah maut,
masih disinari oleh Tuhan. Daud jatuh di lembah dosa masih
disinari, sehingga bisa mengaku dan diampuni bahkan dipulihkan oleh
Tuhan.
Malam ini, sudah jatuh dalam dosa tontonan, berhenti,
pandang wajah Yesus. Ada kemurahan dan kebajikan yang masih bisa
menolong kita dari lembah maut.
Mungkin ada di lembah
kegagalan, masih bisa diangkat jadi berhasil dan indah pada
waktunya; di lembah air mata, bisa diangkat jadi bahagia. Lihat
wajah Yesus! Biar Dia menyinari kita. Tuhan akan menolong
kita.
Ada di lembah kemustahilan dan kesukaran--semua sudah
mustahil--, jadi tidak mustahil, semua masalah selesai, sampai jika
Tuhan datang kembali kita akan diubahkan jadi sama mulia dengan
Dia. Kita memandang Dia muka dengan muka. Semoga matahari juga
menyinari keluarga kita.
Jangan pandang dosa,
masalah, atau kegagalannya, tetapi pandang wajah Tuhan, masih ada
pertolongan Tuhan.
Tuhan memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|