Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Lukas 14: 7-11=> perikop: tempat yang paling utama dan paling rendah
14:7. Karena Yesus melihat, bahwa tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat kehormatan, Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka:
14:8. "Kalau seorang mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan, sebab mungkin orang itu telah mengundang seorang yang lebih terhormat dari padamu,
14:9. supaya orang itu, yang mengundang engkau dan dia, jangan datang dan berkata kepadamu: Berilah tempat ini kepada orang itu. Lalu engkau dengan malu harus pergi duduk di tempat yang paling rendah.
14:10. Tetapi, apabila engkau diundang, pergilah
duduk di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu: Sahabat, silakan duduk di depan. Dan dengan demikian engkau akan menerima hormatdi depan mata semua tamu yang lain.
14:11. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan
barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."

Waktu itu ada pesta nikah, sekarang bagi kita artinya nikah yang berpesta--sudah menikah, tetapi terus merasakan pesta; sama dengan nikah yang berbahagia.
Nikah adalah pemberian Tuhan yang mulia hanya kepada manusia. Binatang, tumbuhan, dan malaikat tidak mengenal nikah.

Oleh sebab itu kita harus menjaga nikah kita supaya selalu berkenan kepada Tuhan, sehingga nikah kita selalu bersuasana pesta sampai puncaknya masuk pesta nikah Anak Domba di awan-awan yang permai saat Yesus datang kembali kedua kali--pesta antara Yesus dengan sidang jemaat untuk selama-lamanya.

Tidak ada kebahagiaan di dunia ini yang melebihi nikah yang bahagia--mungkin hidup sederhana tetapi serasa hidup di sorga--, tetapi tidak ada penderitaan yang melebihi penderitaan dari nikah yang gagal/hancur--masih hidup di dunia tetapi serasa di neraka.

Kenyataan yang ada adalah lebih banyak nikah yang hancur dari pada nikah yang bahagia.

"Guru dan gembala saya selalu mengatakan: korban perang dunia pertama dan kedua bisa dihitung berapa korbannya, tetapi korban nikah yang hancur tidak bisa dihitung: dari istana raja sampai kolong jembatan banyak nikah yang hancur. Ini yang harus kita pahami mengenai nikah rumah tangga."

Status/kedudukan dalam nikah/rumah tangga adalah:

  • Suami sebagai kepala.
  • Isteri sebagai tubuh.
  • Anak-anak sebagai kaki dan tangan, untuk meringankan beban dalam rumah tangga.

Sekarang kita bicara tentang nikah yang berpesta, yang akan mencapai pesta nikah Anak Domba di awan-awan yang permai saat Yesus datang kembali (Wahyu 19: 9) --nikah kristiani bukan hanya sampai di dunia atau liang kubur.

Syarat nikah yang berpesta:

  1. Syarat pertama nikah yang berpesta: merendahkan diri--tadi injil Lukas bicara soal merendahkan diri.
    Kalau mau bahagia, bukan harus kaya, tetapi harus merendahkan diri, artinya: rendah hati dan lemah lembut. Kalau sombong, tidak akan bisa bahagia.

    Rendah hati= kemampuan untuk mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama--mulai dari dalam nikah. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.
    Kalau tidak mau mengaku dosa, berarti sombong.

    Contoh: Yesus. Dia tidak berdosa, tetapi Dia mengakui semua dosa kita di kayu salib. Inilah kerendahan hati Yesus. Kalau kita rendah hati, kita harus mengakui dosa kita sendiri.

    Lemah lembut= kemampuan untuk mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.
    Yesus sudah dicambuk dan sebagainya, tetapi Ia berkata: Bapa, ampunilah mereka.
    Kalau tidak mau mengampuni, berarti sombong.

    Kalau mengaku dan mengampuni, darah Yesus akan menghapus dosa-dosa kita sehingga kita mengalami damai sejahtera dan kebahagiaan; semua enak dan ringan.
    Mazmur 32: 1
    32:1.Dari Daud. Nyanyian pengajaran. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!

    Waktu Daud jatuh dengan Batsyeba, sekalipun ia kaya, ia tidak bahagia, tetapi setelah diampuni baru bahagia.
    Kalau dalam nikah merasa enak dan ringan, tidak mungkin mau bercerai; nikah akan berpesta dan bertahan sampai nikah yang kekal.

    Mari merendahkan diri, jangan merasa terhormat. Sebagai anak dalam rumah tangga, mari merendahkan diri.

    Waspada! Kalau sombong--sudah bersalah tetapi tidak mau mengaku dosa, malah menyalahkan orang lain--, akibatnya: tidak bahagia, tidak mengalami damaitetapi letih lesu, beban berat, sampai neraka selamanya--terus menderita sampai masuk neraka.
    Bagaimana cara memperbaikinya? Lewat merendahkan diri. Dalam rumah tangga, mari saling mengaku dan mengampuni. Mulailah dari kita dulu, jangan menuntut orang lain. Kita dulu yang mengalami damai, baru kita bisa menarik orang lain untuk mengalami damai.

  2. Lukas 14: 8
    14:8."Kalau seorang mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan, sebab mungkin orang itu telah mengundang seorang yang lebih terhormat dari padamu,

    'janganlah duduk di tempat kehormatan'= banyak kali dalam nikah kita menjadi tamu kehormatan. Jangan!
    Tamu kehormatan artinya mau dilayani; menuntut hak--banyak kali suami, isteri, dan anak salah dalam hal ini.

    Syarat kedua nikah yang berpesta: kita harus mau melayani dalam nikah--melakukan kewajiban. Kalau sudah menuntut hak, biasanya lupa pada kewajiban.

    Kalau melakukan kewajiban kita tidak akan pernah menuntut hak, dan kita bahagia.
    Contoh: Yesus.
    Markus 10: 45
    10:45.Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayanidan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

    Yesus, Mempelai Pria Sorga/Kepala memberikan teladan yang sempurna yaitu melayani sampai berkorban nyawa; sama dengan pelayanan kasih. Kita seringkali hanya korban perasaan sedikit sudah marah--lebih celaka kalau anak terhadap orang tua.
    Mungkin isteri agak cerewet, suami harus tetap melayani dengan kasih sekalipun korban perasaan.

    "Setiap penataran nikah saya selalu bertanya: Sudah siap kamu menikah? Kewajiban utama dalam nikah adalah korban perasaan sampai korban nyawa. Anak-anak pada orang tua, mungkin ada salah paham sedikit, sehingga tidak berkenan di hati, ampunilah orang tua, jangan ada dendam. Sekalipun orang tua sudah khilaf, ampunilah, menangkan dia, jangan buang dia. Tuhan tolong dia, supaya bisa bertobat. Kalau dibuang, saat Tuhan datang, apakah senang kita naik sendiri dan orang tua tertinggal?"

    Inilah pelayanan kasih yang harus kita terapkan dalam rumah tangga supaya bahagia. Jangan jadi tamu kehormatan tetapi menjadi pelayan kasih.
    Praktikpelayanan kasih dalam nikah rumah tangga:

    • Roma 12: 10
      12:10.Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.

      Praktik pertama: 'saling mendahului dalam memberi hormat'= secara jasmani, kalau ada orang tua disapa yang baik, jangan dianggap patung; secara rohani artinya tahu kedudukan kita dalam rumah tangga:

      1. Suami: menghormati isteri dan anak dengan cara mengasihi isteri dan anak seperti diri sendiri dan tidak berlaku kasar pada isteri.
        Tetapi juga jangan memperdaya isteri: di depan baik, tetapi di belakang ada simpanan. Itu berarti tidak ada kasih; tidak menghormati nikah.
        Suami jangan menuntut isteri tunduk dulu, tapi hormati dan kasihi isteri.

        Calon suami juga hati-hati, kalau masa pacaran sudah bentak-bentak, berhenti saja. Jangan kasar! Atau jangan memperdaya juga--janji sana sini--, sehingga banyak yang terluka hatinya.
        Mulai masa pacaran harus menghormati.

      2. Isteri: tunduk kepada suami dalam segala hal.
      3. Anak: taat dengar-dengaran pada orang tua.
        Secara jasmani kalau orang tua ada beban berat, bantu orang tua, kasihanilah orang tua. Kalau ada fasilitas, bagus, tetapi tetap taat pada orang tua.

      Itulah pelayanan kasih dalam nikah, dimulai dari saling menghormati.

      Saling menghormati= saling melayani.

    • Roma 15: 14
      15:14.Saudara-saudaraku, aku sendiri memang yakin tentang kamu, bahwa kamu juga telah penuh dengan kebaikan dan dengan segala pengetahuan dan sanggup untuk saling menasihati.

      Praktik kedua: 'saling menasihati'= saling menasihati untuk kebaikan hidupdi dunia sampai hidup kekal.
      Nasihat yang tertinggi adalah nasihat untuk beribadah, supaya semakin setia dan berkobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sampai Tuhan datang kembali.

      Ibrani 10: 25-26
      10:25.Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
      10:26.Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.

      Dosa kebiasaan adalah tidak setia dalam ibadah pelayanan tetapi tidak merasa bersalah lagi.
      Akhirnya menjadi dosa sengaja, tidak mau beribadah lagi. Ini berarti menjadi jerami yang tidak berguna, dan hanya untuk dibakar selamanya.

      Mari saling menasihati untuk beribadah. Jangan marah kalau dinasihati untuk beribadah! Jangan main-main soal ibadah karena ibadah seharga darah Yesus.

    • Roma 14: 19
      14:19.Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.

      Praktik ketiga: 'saling membangun'= saling menguatkankalau ada yang lemah; saling membangun supaya tercipta damai sejahtera.
      Jangan saling menyalahkan dan bertengkar!

      Kalau sombong tidak akan bisa menerima kelebihan orang lain, tetapi ada yang tidak bisa menerima kekurangan orang lain.
      Kalau rendah hati dan lemah lembut kita bisa menerima kekurangan dan kelebihan orang lain--mulai dari dalam nikah. Kita saling membangun dan menguatkan.

    • Efesus 4: 2
      4:2.Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.

      Praktik keempat: 'saling membantu'= meringankan beban, jangan menjadi beban.
      Contoh: orang tua mau angkat satu timba air, anak datang membantu.

    • Efesus 4: 32
      4:32.Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.

      Praktik kelima: 'saling mengampuni'= jangan saling menyalahkan atau menuduh.

    • Yakobus 5: 16
      5:16.Karena itu hendaklah kamu saling mengakudosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.

      Praktik keenam: 'saling mengaku'.

      Kalau saling mengaku dan mengampuni--praktik kelima di atas--, darah Yesus akan mengampuni dosa kita, dan kita menjadi rumah doa. Kita banyak menyembah Tuhan, hanya memandang wajah Yesus yang bersinar bagaikan matahari--waktu Yesus naik ke atas gunung, Dia berdoa dan muka-Nya berubah.

      Betapa indahnya nikah kalau selalu ada sinar matahari.
      Ada matahari dari wajah Yesus yang menyinari kita, sehingga kita merasakan kasih Allah yang sempurna--tanpa pamrih, tidak memandang muka, tidak menuntut hak tetapi hanya melakukan kewajiban.

      Hati yang beku, biar disinari, ada kebencian, biar disinari, ingat kasih Tuhan. Apa yang kita hadapi, pandang wajah Yesus.

    • Roma 12: 10
      12:10.Hendaklah kamu saling mengasihisebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.

      Praktik ketujuh: 'saling mengasihi'= kita bisa mengasihi Tuhanlebih dari semua--mengutamakan Dia lebih dari semua; kita disinari matahari; kita menjadi rumah doa, hanya memandang wajah-Nya, berseru dan berserah kepada Dia, ada apa-apa kita hanya menyembah Dia kalau perlu ditambah dengan doa puasa dan doa semalam suntuk--, dan mengasihi sesamaseperti diri sendiri--minimal tidak merugikan atau membuat sakit hati sesama--, bahkan mengasihi orang yang memusuhi kita--tidak membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi kebaikan.
      Inilah rumah doa, orang yang memiliki pelayanan kasih sampai sempurna.

    Kalau memandang wajah Yesus kita juga mengalami sinar kemurahan dan kebajikan Tuhan.
    Hasilnya:

    • Mazmur 84: 12
      84:12.Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.

      (terjemahan lama)
      84:12. Karena Tuhan Allah bagaikan matahari dan perisai; Tuhanpun akan mengaruniakan anugerah dan kemuliaan, tiada Ia akan menahankan
      kebajikandari pada orang yang berjalan dengan tulus hatinya.

      Hasil pertama: kita mengalami keubahan hidup--mujizat terbesar--yaitu hati yang tulus--terang-terangan.

      Banyak kali kaum muda sembunyi-sembunyi, tetapi nanti rusak semuanya--seperti ragi yang disembunyikan, bukan tambah bagus tetapi benar-benar hancur. Harus tulus/jujur!

      "Ada kaum muda biasa izin kalau pergi kerja, kali ini tidak izin. Saya sudah tahu dengan isteri, pasti ada sesuatu, takut tidak disetujui, dan akhirnya terjadi kehancuran. Jangan! Begitu juga terhadap orang tua, biasanya soal jodoh diam-diam, tahu-tahu sudah hancur. Jangan begitu! Harus terang-terangan."

      Hati tulus inilah yang dicari. Kalau sudah menjadi rumah doa, roda tidak akan selalu di bawah, satu waktu kita bisa ada di atas.

      Tadi, rendah hati adalah landasan untuk bahagia. Sekarang untuk menjadi rumah doa, harus ada hati tulus.

    • Hasil kedua:'perisai'= perlindungan Tuhankepada kita:

      1. Untuk menghadapi keadaan dunia yang hancur.
      2. Untuk menghadapi panah api si jahat yaitu:

        1. Dosa-dosa dan puncaknya dosa.
          Kita dilindungi Tuhan, sehingga kita bisa tetap hidup benar dan suci.
          Kalau tidak tulus/tidak terang, pasti kena panah api si jahat.
          Kalau tulus, ada perisai untuk melindungi kita.

        2. Ajaran palsu termasuk gosip, masalah yang mustahil, yang membuat kita kecewa, putus asa, sampai tinggalkan Tuhan. Kalau ada perisai kita akan tetap berpegang teguh pada pengajaran yang benardan setia berkobar dalam ibadah pelayanan.

      3. Untuk melindungi dari hukuman Allah.

      Kalau antikris tidak bisa menembusi kita, berarti kita mengalami perlindungan dan pemeliharaan Tuhan sampai zaman antikris berkuasa di bumi--ada matahari berarti ada kehidupan--, bahkan sampai hidup kekal.

      Percayalah, yang penting kita sungguh-sungguh rendah hati dan lemah lembut. Jangan sombong!
      Kemudian, ada pelayanan kasih sampai praktik ketujuh, kita akan dapat sinar kasih kemurahan dan kebajikan Tuhan untuk mengubahkan kita menjadi tulus hati, ada perlindungan dan pemeliharaan Tuhan mulai sekarang sampai antikris berkuasa, bahkan sampai hidup kekal.

    • Hasil ketiga: kemurahan dan kebajikan Tuhan mengadakan mujizat jasmani; Dia menyinari lembah-lembah.
      Kita ada di lembah apa? Lembah dosa, lembah maut, masih disinari oleh Tuhan. Daud jatuh di lembah dosa masih disinari, sehingga bisa mengaku dan diampuni bahkan dipulihkan oleh Tuhan.

      Malam ini, sudah jatuh dalam dosa tontonan, berhenti, pandang wajah Yesus. Ada kemurahan dan kebajikan yang masih bisa menolong kita dari lembah maut.

      Mungkin ada di lembah kegagalan, masih bisa diangkat jadi berhasil dan indah pada waktunya; di lembah air mata, bisa diangkat jadi bahagia. Lihat wajah Yesus! Biar Dia menyinari kita. Tuhan akan menolong kita.

      Ada di lembah kemustahilan dan kesukaran--semua sudah mustahil--, jadi tidak mustahil, semua masalah selesai, sampai jika Tuhan datang kembali kita akan diubahkan jadi sama mulia dengan Dia. Kita memandang Dia muka dengan muka. Semoga matahari juga menyinari keluarga kita.

Jangan pandang dosa, masalah, atau kegagalannya, tetapi pandang wajah Tuhan, masih ada pertolongan Tuhan.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 12 Februari 2023 (Minggu Pagi)
    ... Tuhan menyalahkan firman pengajaran yang benar. Kehidupan semacam ini tampil seperti sampah sesuatu yang tidak berguna dan lumpur dosa . Hidupnya tidak tenang sampai masuk arus Babel sampai binasa selamanya. Kita menyerahkan anak ini supaya jangan masuk arus Babel tetapi masuk arus kebenaran dan kesucian. Sampai anak ini dipermuliakan bersama ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 23 Maret 2015 (Senin Sore)
    ... kita tidak akan duduk makan sebelum ia datang ke mari. Samuel diperintahkan oleh Tuhan ke rumah Isai untuk mencari pengganti raja Saul. Raja Saul digantikan sebab ia tidak taat dengar-dengaran kepada Tuhan. Semua anak Isai yang hebat-hebat tidak terpilih tidak cocok menjadi raja sebab Tuhan berkata kepada Samuel bahwa yang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 September 2019 (Rabu Sore)
    ... kemuliaan. Keluaran . Berfirmanlah TUHAN kepada Musa Sesungguhnya Aku akan datang kepadamu dalam awan yang tebal dengan maksud supaya dapat didengar oleh bangsa itu apabila Aku berbicara dengan engkau dan juga supaya mereka senantiasa percaya kepadamu. Lalu Musa memberitahukan perkataan bangsa itu kepada TUHAN. Di zaman Musa Allah Bapa dalam kemuliaan datang ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 23 Desember 2015 (Rabu Sore)
    ... Pendalaman Alkitab Surabaya Desember sampai Ibadah Raya Surabaya Desember . Loh batu kedua berisi hukum yaitu mengasihi sesama yang mengasihi kita mengasihi sesama seperti diri sendiri bahkan mengasihi orang yang memusuhi kita diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya Desember . AD . LOH BATU KEDUA Yohanes . Tidak ada ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 15 April 2009 (Rabu Sore)
    ... perhatian pada Firman sampai tidak dengar-dengaran pada Firman penggembalaan. Yeremia - Akibat asing terhadap firman penggembalaan ay. mengalami batu sandungan artinya tersandung dan jatuh dalam dosa-dosa sampai pada puncaknya dosa dan tidak bangkit-bangkit lagi pintu surga tertutup binasa selamanya. Petrus - tersandung dalam panggilan dan pilihan yaitu tidak setia bahkan tinggalkan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 26 Juli 2012 (Kamis Sore)
    ... Praktek memikul salib dalam kehidupan sehari-hari Daging harus dipaksa mengalami sengsara untuk bertobat dan hidup benar. Dalam tabernakel menunjuk halaman. Petrus - . Jadi karena Kristus telah menderita penderitaan badani kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian --karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani ia telah berhenti berbuat dosa-- ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 24 Oktober 2015 (Sabtu Sore)
    ... nama Yesus malu untuk mengaku dosa karena keras hati dan mengulang-ulang dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Akibatnya adalah Yesus juga malu mengakui kita saat kedatanganNya kedua kali sehingga kita tertinggal di dunia binasa sampai ke neraka. Sikap yang benar adalah tidak boleh malu karena Yesus. Artinya ...
  • Ibadah Doa Puasa Session I Malang, 20 Juli 2010 (Selasa Pagi)
    ... bisa menjadi hamba Tuhan. Harus lepas dari dosa lebih dahulu. Korban domba jantan I korban penyerahan diri sepenuh. Kalau dosa sudah dilepaskan pasti bisa menyerah. Kalau orang keras hati tidak akan bisa taat. Korban domba jantan II korban tahbisan. Kita bisa dipakai untuk melayani Tuhan. Kalau sudah taat tidak sulit untuk dipakai oleh ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 04 Mei 2018 (Jumat Sore)
    ... dua yang sanggup menyucikan hati dari segala kejahatan kenajisan kepahitan--iri benci dan sebagainya-- sehingga kita memiliki hati yang suci. Kalau hati kita suci kita bisa melihat Tuhan. Matius . Berbahagialah orang yang suci hatinya karena mereka akan melihat Allah. Jadi lewat doa penyembahan yang didorong oleh firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 15 Agustus 2018 (Rabu Sore)
    ... supaya tidak mencelakakan kita. Tetapi jangan puas hanya sampai pada doa permohonan sekalipun sudah dikabulkan Tuhan luar biasa diberkati dan ditolong Tuhan karena kalau hanya sampai di sini kita akan menjadi seperti Bartimeus yang minta-minta artinya kehidupan kristen yang minta-minta. Diberkati tetapi tidak tahu jalan ke sorga. Harus ditingkatkan Doa syafaat. ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.