Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Lukas 17: 7-10, perikop: tuan dan hamba.
Lukas 17: 7
17:7. "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!

Hamba menunjuk pada pelayan Tuhan.
Tuan menunjuk pada Tuhan.

Ada dua macam pelayanan berdasarkan waktu kerjanya:

  1. Pelayanan di ladang--siang hari sampai sore hari--, yaitu membajak dan menggembalakan.
  2. Pelayanan di rumah--malam hari.

AD. 1: PELAYANAN DI LADANG, yaitu

  1. Membajak= menyediakan tanah yang baik untuk ditanami.
    Artinya: menyediakan tanah hati yang baik--hati nurani yang baik--untuk ditanami benih firman pengajaran yang benar.

    Membajak dimulai dari baptisan air yang benar.
    1 Petrus 3: 20-21
    3:20.yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
    3:21.Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baikkepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,

    Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah percaya Yesus dan bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dalam nama Bapa, Anak Laki-laki, dan Roh Kudus yaitu Tuhan Yesus Kristus, dan bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus sehingga mendapatkan hidup baru/hidup sorgawi yaitu menjadi sama seperti bayi yang baru lahir, yang memiliki hati nurani yang lembut, tulus, dan taat dengar-dengaranseperti Nuh.

    Kalau baptisannya benar semua, baru bisa ditaburi benih firman Allah yang benar.
    Imamat 19: 19=> perikop: kudusnya hidup
    19:19.Kamu harus berpegang kepada ketetapan-Ku. Janganlah kawinkan dua jenis ternak dan janganlah taburi ladangmu dengan dua jenis benih, dan janganlah pakai pakaian yang dibuat dari pada dua jenis bahan.

    'berpegang kepada ketetapan-Ku'= taat.
    'janganlah taburi ladangmu dengan dua jenis benih'= hati nurani yang baikhanya ditaburi dengan satu jenisfirman pengajaran yang benar, yang berasal dari 66 kitab dalam alkitab.

    Kalau hati nurani tidak baik--keras hati; tidak taat dengar-dengaran--, tidak akan mau sampai tidak bisaditaburi dengan firman pengajaran yang benar, sehingga ditaburi dengan berbagai jenis benih ajaran lain. Ini yang bahaya!
    Akibatnya: hidupnya najis; sama dengan hidup dalam kejahatan dan kenajisan seperti orang-orang pada zaman Nuh.

    Hati nurani yang baik--lembut dan taat dengar-dengaran--hanya ditaburi dengan satu jenis firman pengajaran yang benar, bagaikan meja yang diisi dengan dua belas roti yang disusun menjadi dua susun, enam buah sesusun--meja roti sajian--, sehingga membentuk angka 66, itulah 66 kitab dalam alkitab. Meja bukan kayu lagi tetapi sudah disalut emas.

    Hasilnya: kita mengalami penyucian mulai dari hati nurani dan pikiran kita dari dua belas keinginan jahat, keinginan najis, dan kepahitan.
    Markus 7: 21-23
    7:21.sebab dari dalam, dari hatiorang, timbul segala pikiran jahat, percabulan(1), pencurian(2), pembunuhan(3),
    7:22.perzinahan(4), keserakahan(5), kejahatan(6), kelicikan(7), hawa nafsu(8), iri hati(9), hujat(10), kesombongan(11), kebebalan(12).
    7:23.Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."

    Hujat= menghujat firman pengajaran yang benar dan menghujat orang-orang benar.
    Bebal= tidak bisa lagi menerima tegoran dan nasihat; tidak bisa menerima pengajaran yang benar, malah menerima ajaran yang salah.

    Keinginan jahat= mengarah pada kikir dan serakah.
    Keinginan najis= percabulan dan nikah yang salah.
    Kepahitan= iri hati, kebencian tanpa alasan, hujat.

    Kalau disucikan dari dua belas dosa, hasilnya:

    • Disucikan dari keinginan najis, sehingga kita hidup dalam kesucian, baik dalam perkataan, perbuatan, maupun pandangan; nikah juga benar, suci, dan satu.
      Mulai dari masa pacaran, jangan sembarangan. Kalau kedua belah pihak sudah sepakat, pertahankan. Kalau ada kelemahan, harus saling mengaku dan mengampuni.
      Jangan memulai dengan tidak benar!

    • Disucikan dari kepahitan, sehingga hidup dalam damai sejahtera, semua enak dan ringan.
    • Disucikan dari keinginan jahat, sehingga kita lebih bahagia memberi dari pada menerima, mulai dari mengembalikan milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus. Sesudah itu bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan sesama yang membutuhkan.

    Kalau sudah hidup suci, damai, dan lebih bahagia memberi dari pada menerima, kita akan menghasilkan buah yang manis dan lebat.
    Filipi 4: 16-17
    4:16.Karena di Tesalonikapun kamu telah satu dua kali mengirimkan bantuan kepadaku.
    4:17.Tetapi yang kuutamakan bukanlah pemberian itu, melainkan buahnya, yang makin memperbesar keuntunganmu.

    (terjemahan lama)
    4:17. Bukannya pemberian yang kucari, melainkan aku mencari
    buah-buahan yang melimpah kepada perkiraanmu.

    'memperbesar keuntunganmu'= kalau berbuah, kitalah yang untung.
    Mulai sekarang, keuntungan besar adalah pemeliharaan Tuhan yang berlimpah-limpah di tengah kesulitan dunia yang semakin membesar, sampai nanti kita menerima kedua sayap dari burung nasar yang besar untuk menyingkirkan kita ke padang gurun , jauh dari mata Antikris yang berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun. Kita dipelihara langsung oleh Tuhan lewat firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci.

    Apa yang dibutuhkan sampai berbuah? Kesabaran.
    2 Timotius 4: 2-4
    4:2.Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
    4:3.Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
    4:4.Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.

    Dari penaburan firman sampai berbuah dibutuhkan kesabaran, yaitu sabar dalam penderitaan dan sabar dalam menunggu waktu Tuhan. Jangan mengambil jalan keluar sendiri--jalan di luar kehendak Tuhan--! Tetap dalam kehendak Tuhan apapun yang kita hadapi.
    Di luar kehendak Tuhan kita akan hancur.

    Waspada! Banyak kaum muda yang tidak sabar karena mengikuti keinginan daging dan telinga (ayat 3), sehingga tidak mau lagi mendengar firman pengajaran yang benar, dan beralih pada ajaran lain (ayat 4). Dia berada di luar kehendak Tuhan, dan sedang menuju kehancuran dan kebinasaan.

  2. Menggembalakan= penggembalaan yang benar harus berdasarkan firman pengajaran yang benar:

    • Dari pihak gembala.
      Hanya gembala yang memiliki hati nurani yang baik--hati yang lembut dan taat dengar-dengaran--, yang bisa menggembalakan domba-domba dengan benar dan baik, yaitu:

      1. Ketekunan untuk memberi makan domba-domba dengan firman pengajaran yang benar dan diulang-ulang.
      2. Ketekunan untuk menaikkan doa penyahutan, sehingga domba-domba mengalami tudung perlindungan dari Tuhan.
        Kalau ada firman, doa akan dijawab Tuhan. Kalau tidak ada firman, doanya kekejian bagi Tuhan (Amsal 28: 9).

    • Dari pihak domba-domba/sidang jemaat.
      Hanya domba-domba yang memiliki hati nurani yang baik--hati lembut dan taat dengar-dengaran--, yang bisa tergembala dengan benar dan baik, yaitu:

      1. Ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
      2. Ketekunan untuk mendengar dan dengar-dengaran pada suara gembala/firman penggembalaan yang benar, dan lari terhadap suara asing (Yohanes 10: 5).

      Kalau tekun, kita tidak akan diterkam binatang buas; tidak jatuh dalam dosa dan puncaknya dosa; tidak tersesat oleh ajaran sesat, tetapi justru kita semakin disucikan sampai pada kesempurnaan. Inilah buah yang permanen--buah mempelai.

    Jadi, semua kuncinya ada pada hati nurani yang baik.

Kesimpulan: di dalam membajak dibutuhkan kesabaran, dan di dalam menggembalakan dibutuhkan ketekunan.
Jadi di ladang Tuhan dibutuhkan kesabaran dan ketekunan.
Contoh: Ayub.

Kesabaran dan ketekunan berguna untuk menghadapi goncangan.
Yakobus 5: 10-11
5:10.Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaranpara nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan.
5:11.Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunanAyub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.

Ayub sabar dan tekun dalam menghadapi ujian habis-habisan, yaitu hanya mengulurkan tangan kepada Tuhan.
Mari kita banyak menyembah Tuhan, maka Dia sebagai Gembala Agung akan mengulurkan tangan belas kasih-Nya untuk mengadakan mujizat-mujizat di tengah-tengah goncangan:

  1. Mujizat rohani= pembaharuan hidup.
    Ayub memiliki kekurangan yaitu kebenaran sendiri. Tetapi ia bisa merendahkan diri serendah-rendahnya.

    Ayub 42: 5-6
    42:5.Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
    42:6.Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."

    Ayub mengaku banyak kekurangan dan kelemahan, sehingga tidak menyalahkan orang lain; merasa tidak mampu apa-apa, bahkan merasa tidak berharga di hadapan Tuhan tetapi hanya pantas diinjak-injak.
    Kita hanya bergantung pada belas kasih Tuhan.

  2. Mujizat jasmani= pemulihan secara dobel--Ayub dipulihkan secara dobel--:

    1. Pemulihan secara jasmani: sakit disembuhkan, yang hancur jadi baik, gagal jadi berhasil dan indah, tidak ada menjadi ada, mustahil menjadi tidak mustahil.

    2. Pemulihan secara rohani: tidak ada kebenaran sendiri.
      Ayub 32: 1-2
      32:1.Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya benar.
      32:2.Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah,

      Ayub merasa lebih benar dari sesama bahkan merasa lebih benar dari Tuhan untuk menutupi dosanya, tetapi untung ia ingat bahwa ia hanya tanah liat.

      Tidak ada kebenaran sendiri= saling mengaku dan mengampuni.
      Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Kita masuk Yerusalem baru, kandang penggembalaan terakhir.

Kelemahan apa yang ada pada kita? Datang pada Tuhan, serahkan hidup kepada Dia. Tuhan akan menolong. Dia akan mengangkat dan memulihkan kita semua.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 23 Maret 2013 (Sabtu Sore)
    ... kata-Nya Akulah terang dunia barangsiapa mengikut Aku ia tidak akan berjalan dalam kegelapan melainkan ia akan mempunyai terang hidup. Silsilah Yesus ditulis artinya Yesus membawa terang kepada kita yang hidup dalam kegelapan supaya kita juga hidup dalam terang dan terbebas dari iblis raja kegelapan. Contohnya adalah Yesus menerangi orang yang ...
  • Ibadah Raya Malang, 06 Januari 2019 (Minggu Pagi)
    ... percabulan dengan berbagai ragamnya penyimpangan percabulan nikah yang salah yang dipicu oleh hawa nafsu keinginan daging yang menyala-nyala. Laut adalah suku-suku bangsa bangsa kafir. Jadi gunung besar yang menyala oleh api dan dilemparkan ke dalam laut artinya bangsa Kafir yang dikuasai oleh dosa Babel yang didorong oleh keinginan hawa nafsu ...
  • Ibadah Doa Malang, 15 September 2015 (Selasa Sore)
    ... bumi. Pada akhir jaman menjelang kedatangan Yesus kedua kali semua manusia termasuk anak Tuhan hamba Tuhan akan mengalami pencobaan di segala bidang dan krisis yang semakin meningkat sampai antikris berkuasa di bumi selama tahun. Wahyu - Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh ...
  • Ibadah Doa Malang, 25 Agustus 2009 (Selasa Sore)
    ... dikaitkan dengan langit dan bumi yang berlalu. Jadi kalau tidak mengalami pembaharuan maka kita akan berlalu seperti dunia ini. Korintus - . Yang harus diperbaharui adalah PERHATIAN kita. Dalam waktu yang singkat ini perhatian kita harus tertuju terutama kepada perkara Tuhan yaitu perkara yang tidak berlalu perkara yang kekal yaitu Perhatian ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 06 Februari 2011 (Minggu Sore)
    ... sampai pagi. . Dan TUHAN akan menjalani Mesir untuk menulahinya apabila Ia melihat darah pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu itu maka TUHAN akan melewati pintu itu dan tidak membiarkan pemusnah masuk ke dalam rumahmu untuk menulahi. Dalam PERJANJIAN LAMA darah domba paskah disapukan pada ambang atas dua tiang ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 04 Juni 2022 (Sabtu Sore)
    ... sejahtera di sorga dan kemuliaan di tempat yang mahatinggi . Beberapa orang Farisi yang turut dengan orang banyak itu berkata kepada Yesus Guru tegorlah murid-murid-Mu itu. . Jawab-Nya Aku berkata kepadamu Jika mereka ini diam maka batu ini akan berteriak. Ayat kegerakan Roh Kudus hujan akhir adalah kegerakan penyembahan kepada ...
  • Ibadah Doa Malang, 17 Juli 2012 (Selasa Sore)
    ... mempelai. Proses untuk menjadi mempelai Harus menjadi gadis harus dewasa. Ester - . Sesudah peristiwa-peristiwa ini setelah kepanasan murka raja Ahasyweros surut terkenanglah baginda kepada Wasti dan yang dilakukannya dan kepada apa yang diputuskan atasnya. Maka sembah para biduanda raja yang bertugas pada baginda Hendaklah orang mencari bagi raja gadis-gadis yaitu ...
  • Ibadah Doa Malang, 20 Oktober 2009 (Selasa Sore)
    ... kerja paksapembunuhan. Ada macam pembunuhan Pembunuhan pada waktu lahir menunjuk tentang kelahiran baru. Yang dipakai adalah bidan menunjuk hamba-hamba Tuhan orang yang dekat dengan kelahiran baru. Hati-hati banyak hamba Tuhan yang menjadi sandungan. Pembunuhan setelah lahir. Keluaran dilempar ke sungai Nil artinya kehidupan Kristen yang sudah lahir baru tetapi bisa mati rohani ...
  • Ibadah Raya Malang, 07 Oktober 2018 (Minggu Pagi)
    ... sebagai korban pendamaian bagi kita semua Yesus harus mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita dan sekaligus mencurahkan kasih Allah kepada kita. Jadi kita bisa menerima kasih Allah lewat berdamai yaitu Oleh dorongan firman kita bisa menyadari dosa menyesali dosa dan mengaku dosa kepada Tuhan vertikal dan sesama horizonal ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja, 23 April 2011 (Sabtu Sore)
    ... dengan apa hati bisa menjadi suci Ibrani - Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapunl ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh sendi-sendi dan sumsum ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.