Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Pembicara: Bpk. Antanusa

Lukas 2:1-7 menunjukkan situasi menjelang kelahiran Yesus. Dalam ayat 1-3, ada perintah untuk sensus semua orang di seluruh dunia, sehingga semua orang harus kembali ke daerahnya masing-masing. Juga termasuk Yusuf dan Maria kembali ke daerah asalnya. Maria dalam keadaan hamil tua dan saat-saat mau melahirkan. Karena tidak ada penginapan, maka Maria melahirkan di kandang.

Jadi, situasi menjelang Yesus lahir adalah:
  • Orang-orang hilir mudik dan sangat kacau. 
  • Orang-orang menjadi egois, terutama orang Betlehem.
    Orang Betlehem tidak memberikan tempat bagi Yesus yang akan dilahirkan. Artinya sekarang adalah tidak mengasihi sesama (horizontal) yang membutuhkan, juga tidak mengasihi Tuhan/ menolak Tuhan (vertikal). Jadi orang Betlehem ini tanpa kasih, tanpa dua loh batu.
Jadi, menjelang kedatangan Yesus pertama kali ke dunia ditandai dengan keadaan manusia yang kacau dan egois/ tanpa kasih.

Matius 24:12
24:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.

Demikian juga menjelang kedatangan Yesus kedua kali di akhir jaman, akan ditandai dengan keadaan manusia yang mementingkan diri sendiri (egois) dan kasih menjadi dingin. Ini disebabkan karena kedurhakaan.

Kedurhakaan ini terjadi dalam:
  1. Nikah, sehingga nikah menjadi kacau-balau.
  2. Ibadah pelayanan, sehingga tidak setia melayani Tuhan bahkan meninggalkan Tuhan.
  3. Pribadi sendiri, sehingga menyangkal Tuhan lewat perbuatan, perkataan, bahkan angan-angan pikiran.


Apa yang harus kita perbuat supaya tidak ada lagi kedurhakaan?
Kita harus memelihara dan mempertahankan kasih, supaya kasih itu tidak menjadi semakin dingin.

Bagaimana cara mempertahankan kasih?

  1. Membenci kejahatan/ dosa.
    Mazmur 97:10a
    97:10 Hai orang-orang yang mengasihi TUHAN, bencilah kejahatan!

    Amsal 6:16-19
    6:16 Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati-Nya:
    6:17 (1) mata sombong, (2) lidah dusta, (3) tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah,
    6:18 (4) hati yang membuat rencana-rencana yang jahat, (5) kaki yang segera lari menuju kejahatan,
    6:19 (6) seorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan dan (7) yang menimbulkan pertengkaran saudara.

    Ada tujuh perkara kejahatan/ dosa yang dibenci Tuhan:
    1. Mata sombong, yaitu mata yang hanya tertuju pada perkara jasmani.
    2. Lidah dusta, yaitu perkataan yang berubah-ubah, tidak bisa dipertanggungjawabkan.
    3. Perbuatan yang selalu merugikan orang lain, menyakiti orang lain, bahkan menyalahkan orang lain.
    4. Hati yang membuat rencana jahat.
    5. Kaki yang segera lari menuju pada kejahatan, perjalanan hidupnya senantiasa ditandai dengan hal-hal yang tidak benar.
    6. Saksi dusta, yaitu bersaksi tentang hal-hal yang tidak benar, yang sesungguhnya tidak terjadi, hanya untuk menutupi kelemahan. 
    7. Menyebabkan pertengkaran/ perselisihan.


  2. Menurut segala perintah Tuhan, yaitu taat dengar-dengaran pada kehendak Tuhan/ firman Tuhan.
    Yohanes 14:15
    14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

    Seringkali kita tidak mau melakukan kehendak Tuhan karena keras hati.

    Roma 10:17
    10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

    Proses mempraktekkan firman Tuhan dalam hidup kita:
    1. Mulai dari mendengar firman Kristus, yaitu firman dalam urapan Roh Kudus. Kalau kita bisa mempraktekkan firman, maka firman itu akan berkuasa dan bekerja untuk mengubahkan hidup kita.
      Kita harus mendengar firman dengan suatu kebutuhan, sehingga kita bisa menghargai firman dan mendengar firman dengan sungguh-sungguh.

    2. Menanggapi firman secara positif, sehingga kita bisa mengerti firman, percaya dan yakin pada firman.

    3. Mempraktekkan firman dalam setiap langkah hidup kita, yaitu menuruti firman dan melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan apapun resikonya. 


Di mana kita bisa memelihara dan mempertahankan kasih?

  1. Di dalam rumah.
    Keluaran 9:18-19
    9:18 Sesungguhnya besok kira-kira waktu ini Aku akan menurunkan hujan es yang sangat dahsyat, seperti yang belum pernah terjadi di Mesir sejak Mesir dijadikan sampai sekarang ini.
    9:19 Oleh sebab itu, ternakmu dan segala yang kaupunyai di padang, suruhlah dibawa ke tempat yang aman; semua orang dan segala hewan, yang ada di padang dan tidak pulang berkumpul ke rumah, akan ditimpa oleh hujan es itu, sehingga mati."

    Rumah ini menunjuk pada nikah rumah tangga.
    Artinya kita harus memperhatikan nikah rumah tangga kita, apakah didasarkan atas kasih Allah?

    Tanda nikah yang didasarkan oleh kasih Kristus:
    • Istri tunduk kepada suami dalam segala hal, tidak ada pengecualian. Sekalipun istri punya kedudukan lebih tinggi dari suami, istri punya gaji lebih tinggi dari suami, di dalam nikah istri harus tunduk pada suami.

      Efesus 5:22-24
      5:22 Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,
      5:23 karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
      5:24 Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.

      Kalau istri tunduk pada suami, itu sama dengan menempatkan suami sebagai kepala, dan Tuhan yang akan menjadi Kepala atas rumah tangga.

    • Suami mengasihi istri seperti diri sendiri. Maka suami akan menjadi sumber aliran kesucian dalam rumah tangga, sampai nikah bisa masuk Pesta Nikah Anak Domba saat kedatangan Tuhan kedua kali.

      Efesus 5:25-27
      5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
      5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
      5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

    • Anak-anak taat dan hormat pada orang tua jasmani, orang tua rohani, sampai orang tua Sorgawi.

      Efesus 6:1-3
      6:1 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.
      6:2 Hormatilah ayahmu dan ibumu  —  ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini:
      6:3 supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.

  2. Di tanah Gosyen.
    Keluaran 9:25-26
    9:25 Hujan es itu menimpa binasa segala sesuatu yang ada di padang, di seluruh tanah Mesir, dari manusia sampai binatang; juga segala tumbuh-tumbuhan di padang ditimpa binasa oleh hujan itu dan segala pohon di padang ditumbangkannya.
    9:26 Hanya di tanah Gosyen, tempat kediaman orang Israel, tidak ada turun hujan es.

    Tanah Gosyen = kandang penggembalaan.
    Artinya kalau kita mau memelihara dan mempertahankan kasih, maka kita harus menjadi kehidupan yang tergembala dengan benar.

    Kehidupan yang tergembala dengan benar:
    • Berada dalam kandang penggembalaan, setia dan tekun dalam 3 macam ibadah pokok.
    • Mendengar dan dengar-dengaran hanya kepada suara Gembala, bisa makan dan menikmati firman penggembalaan yang benar, tidak mendengar suara asing.

  3. Di dalam hati kita.
    Roma 5:5
    5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

    Matius 11:28-30
    11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
    11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
    11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."

    Hati yang bisa memelihara dan mempertahankan kasih adalah:
    • Hati yang lemah lembut, yaitu hati yang bisa menerima firman pengajaran sekeras apapun, hati yang bisa menerima kekurangan orang lain.
    • Hati yang rendah, yaitu hati yang bisa mengaku dosa apapun juga kepada Tuhan dan sesama, hati yang bisa menganggap orang lain lebih tinggi.


Pada 3 tempat ini, Tuhan menunjukkan bahwa di situ kita bisa memelihara dan mempertahankan kasih supaya kasih tidak menjadi dingin.
Hati lembut dan rendah akan menjadi tempat aliran roh dan kasih Allah. Kalau ada roh dan kasih Allah dalam hati kita, maka kita akan merasakan perhentian dan damai sejahtera, sehingga segala sesuatu menjadi enak dan ringan.
Saat hati tidak damai, kita harus periksa 3 tempat tadi. Kita harus memeriksa nikah, penggembalaan, dan hati kita sendiri.

Kalau hati damai sejahtera, maka kita tidak akan putus asa, tidak kecewa, tidak bersungut-sungut, melainkan hanya mengucap syukur kepada Tuhan, hanya percaya dan berharap Tuhan. Ini sama dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan, maka Tuhan juga akan mengulurkan tangan kepada kita.

Wahyu 7:17
7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

Tuntunan tangan Tuhan akan kita rasakan sejak kita berada di bumi, sampai kita masuk Yerusalem Baru di mana tidak ada lagi air mata.

Tuhan memberkati.


Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 14 Oktober 2012 (Minggu Sore)
    ... salju. 'putih seperti salju' kebenaran. Kisah Rasul - . Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti bahwa Allah telah membuat Yesus yang kamu salibkan itu menjadi Tuhan dan Kristus. . Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain Apakah yang harus ...
  • Ibadah Doa Malang, 17 September 2013 (Selasa Sore)
    ... dengan Yesus di tahta Surga Yaitu kehidupan yang mengikut dan melayani Tuhan sampai garis akhir yaitu sampai meninggal dunia atau sampai kedatangan Yesus kedua kali. Atau kehidupan yang ditahbiskan oleh Tuhan. Jadi kehidupan yang melayani Tuhan mengalami penyertaan Tuhan. Tahbisan pelayanan tidak bisa dipisahkan dengan penyertaan Tuhan. Supaya bisa ditahbiskan dipakai ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 27 Februari 2010 (Sabtu Sore)
    ... diisi firman dan Roh Kudus maka akan diisi dosa kejahatan dan kenajisan. Akhirnya Yudas menjual Yesus menyalibkan Yesus mengkhianati Yesus. Kisah Rasul - . Akibatnya adalah Yudas membeli tanah kuburan. Artinya secara jasmani adalah tidak mendapat apa-apa gagal total hidupnya. Tinggalkan pelayanan dan jabatannya diambil oleh orang lain. Jabatan itu adalah seperti jubah maha indah Yusuf. ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 11 Februari 2015 (Rabu Sore)
    ... di SARDIS. Wahyu - . Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis Inilah firman Dia yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu Aku tahu segala pekerjaanmu engkau dikatakan hidup padahal engkau mati . Bangunlah dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati sebab tidak satupun dari pekerjaanmu ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 03 Maret 2018 (Sabtu Sore)
    ... keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang Yang ketiga masuk baptisan air sama dengan melarikan diri dari murka Allah yang akan datang yaitu tiga kali tujuh penghukuman Allah Tritunggal atas dunia kiamat--semua musnah-- dan hukuman neraka. Inilah alasan mengapa ...
  • Ibadah Kenaikan Tuhan Malang, 05 Mei 2016 (Kamis Sore)
    ... untuk menyediakan tempat bagi kita di Surga. Sesudah itu Yesus akan segera datang kembali kedua kali untuk mengangkat kita ke Surga. Sehingga di tempat di mana Yesus berada di situ kita berada. Kita duduk bersanding dengan Yesus di tahta Surga selama-lamanya. Tugas kita sekarang adalah Kita harus tekun menanti kedatangan ...
  • Ibadah Doa Malang, 19 September 2024 (Kamis Sore)
    ... roti tipis yang tidak beragi yang diolesi dengan minyak dari tepung gandum yang terbaik haruslah kaubuat semuanya itu. Kautaruhlah semuanya dalam sebuah bakul dan kaupersembahkanlah semuanya dalam bakul itu demikian juga lembu jantan dan kedua domba jantan itu. Tahbisan yang benar ditandai macam korban roti makanan Roti tidak beragi yang ...
  • Ibadah Doa Puasa Malang Session I, 12 Oktober 2010 (Selasa Pagi)
    ... mempelai dalam terang Tabernakel yang diihamkan Tuhan pada alm. Pdt. van Gessels sesuai yang dilihat oleh Musa di Gunung Sinai. Angka adalah angka perobekan daging. Untuk bisa mengerti meyakini sampai mempraktekkan pengajaran mempelai dalam terang Tabernakel maka kita harus mengalami perobekan penyaliban daging. hari tidak makan dan tidak minum artinya Tidak ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 18 Juni 2016 (Sabtu Sore)
    ... seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya. Doa yang benar didorong oleh kasih Allah sehingga kita bisa berdoa bagi orang yang memusuhi menganiaya kita. Matius - Kamu telah mendengar firman Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Malang Session II, 16 November 2010 (Selasa Tengah Malam)
    ... sudah tahu bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi. Kalau tidak setia maka pasti akan malas dan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.