RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Doa Surabaya, 18 Maret 2015 (Rabu Sore)
Pembicara:
Pdp. Hardiyono
Terpuji
nama Tuhan, ucapan syukur kepada Tuhan untuk kesempatan yang Tuhan
berikan kepada kita malam hari... Ibadah Doa Surabaya, 09 Mei 2012 (Rabu Sore)
Matius
27 secara
keseluruhan menunjuk kepada 7
percikan darah diatas tabut perjanjian,
artinya sekarang yaitu sengsara yang dialami oleh... Ibadah Kunjungan di Medan II, 29 Januari 2020 (Rabu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 19:9 19:9. Lalu
ia berkata kepadaku:... Ibadah Raya Malang, 01 Mei 2011 (Minggu Pagi)
IBADAH PENYERAHAN ANAK Yesaya 49:14-16 49:14 Sion berkata: "TUHAN... Ibadah Doa Surabaya, 20 Juli 2016 (Rabu Sore)
Pembicara:
Pdt. Dadang Hadi Santoso
Selamat
malam, salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus
Kristus. Kiranya damai sejahtera,... Ibadah Raya Surabaya, 08 Desember 2019 (Minggu Siang)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih... Ibadah Raya Malang, 16 Februari 2014 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 1:9 1:9 Aku, Yohanes, saudara dan... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 16 April 2015 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 2:18-29 adalah tentang sidang jemaat... Ibadah Raya Malang, 18 September 2011 (Minggu Pagi)
Matius 26:26-29 26:26. Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap... Ibadah Doa Malang, 05 November 2013 (Selasa Sore)
Bersamaan dengan Ibadah Doa Puasa Session III.
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Keluaran... Ibadah Doa Malang, 06 Desember 2011 (Selasa Sore)
Matius 26:36-46 adalah tentang GETSEMANI. Di Getsemani, Yesus mengalami pemerasan daging/sengsara daging... Ibadah Doa Malam Session I Malang, 10 Mei 2011 (Selasa Malam)
Keluaran 14:21-22 14:21. Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman... Ibadah Raya Malang, 9 Oktober 2011 (Pagi)
Matius 26:26-29 adalah tentang MAKAN PERJAMUAN SUCI.
Matius... Ibadah Raya Malang, 08 Januari 2017 (Minggu Pagi)
IBADAH PENYERAHAN ANAK
Yesaya 49:15-16 49:15
Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak
menyayangi anak dari... Ibadah Doa Surabaya, 11 Januari 2012 (Rabu Sore)
Matius
26: 57-68
INI
TENTANG SAKSI DAN KESAKSIAN.
Ada
2 macam saksi dan kesaksian, yaitu:
Saksi
yang palsu/saksi dusta.
Saksi
yang benar.
Malam
ini kita masih...
TRANSKRIP LENGKAP
Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Kenaikan Tuhan Surabaya, 25 Mei 2017 (Kamis Siang)
Salam sejahtera dalam
kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang, selamat
mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan
bahagia dari TUHAN dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu
6: 5-6 6:5.
Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai
yang ketiga,
aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: "Mari!" Dan aku
melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda
hitam
dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di
tangannya. 6:6. Dan aku mendengar seperti ada suara di
tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum
sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan
minyak dan anggur itu."
Ini
adalah pembukaan METERAI
KETIGA--penghukuman
yang ketiga dari Allah Roh Kudus--atas dunia ini, yaitu kegerakan
kuda hitam,
yang menimbulkan KELAPARAN
secara dobel: secara jasmani dan terutama secara rohani--kelaparan
akan firman Allah--(diterangkan mulai dari Ibadah
Raya Surabaya, 14 Mei 2017).
Kelaparan
ini melanda dunia, tetapi juga melanda gereja TUHAN; gereja TUHAN
akan dilanda dengan kelaparan akan firman TUHAN.
Akibatnya:
-
Amos 8: 10
8:10.
Aku akan mengubah
perayaan-perayaanmu
menjadi perkabungan, dan segala nyanyianmu menjadi ratapan. Aku akan
mengenakan kain kabung pada setiap pinggang dan menjadikan gundul
setiap kepala. Aku akan membuatnya sebagai perkabungan karena
kematian anak tunggal, sehingga akhirnya menjadi seperti hari
yang pahit pedih."
Ini
menunjuk pada gereja TUHAN yang banyak memuji TUHAN dan menyanyi;
luar biasa nyanyiannya, tetapi sayang, tidak ada firman; tidak
menampilkan firman.
Akibat pertama: satu waktu nyanyian
dalam gereja TUHAN akan menjadi ratapan, kepedihan dan sengsara;
gereja TUHAN benar-benar dalam keadaan pahit getir, letih lesu dan
berbeban berat.
- Amos
8: 14
8:14.
mereka yang bersumpah demi Asima, dewi Samaria dan yang berkata:
Demi allahmu yang hidup, hai Dan! serta: Demi dewa kekasihmu yang
hidup, hai Bersyeba! mereka itu akan rebah
dan tidak akan bangkit-bangkit lagi."
Akibat
kedua: rebah
dan tidak bangkit-bangkit lagi,
artinya hidup dan enjoy
dalam dosa sqmpai puncaknyd dosa, yaitu dosa makan minum (merokok,
mabuk, narkoba), dan dosa kawin mengawinkan (dosa percabulan dengan
berbagai ragamnya).
Melayani, kelihatan luar biasa, tetapi
cabul, nikahnya salah--kawin campur, kawin cerai, kawin
mengawinkan--, merokok dan lain-lain. Sudah enjoy,
tidak dianggap salah, karena tidak ada firman. Ia tidak bisa bangkit
lagi karena sudah tidak ada firman, berarti binasa untuk selamanya.
Inilah akibat dari
kelaparan. Sekarang, di gereja TUHAN paling 'alergi' mendengar
firman; kalau menyanyi boleh lama-lama, tetapi kalau firman tidak
mau. Lama-lama akan sakit--seperti tubuh hanya makan satu sendok
nasi--, kemudian berbuat dosa sampai tinggal di dalam dosa; sudah
tibak bisa bangkit lagi--tidak bisa bertobat lagi, dan binasa
selamanya.
Jalan keluar untuk mennghadapi
kelaparan: kita harus punya SATU DINAR, bukan sejuta
dolar dan sebagainya. Wahyu 6: 6 6:6. Dan aku
mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu
berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga
cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan
minyak dan anggur itu."
Satu dinar adalah upah
bekerja di kebun anggur. Untuk membeli bahan makanan butuh satu
dinar, bukan sejuta dolar. Kebun anggur menunjuk pada kebun
mempelai; karena bagi orang Israel, harus ada air anggur kalau
menikah. Artinya:; nikah, penggembalaan dan
fellowship yang dibina oleh kabar mempelai.
Atau, kita harus aktif dalam kegerakan pembangunan tubuh
Kristus yang sempurna.
Tubuh Kristus mulai dari dalam
nikah--nikah yang dibina oleh kabar mempelai, ada air anggur di
dalamnya--, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan
kafir menjadi satu tubuh yang sempurna--mempelai wanita sorga. Yesus
adalah kepala, itulah Raja/Suami/Mempelai Pria; tubuh adalah
isteri/mempelai wanita. Harus punya satu dinar--akitf dalam
kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna--untuk menghadapi
kelaparan!
Sekarang kita memperingati kenaikan TUHAN. Ada
kaitan antara satu dinar di kebun anggur dengan kenaikan TUHAN ke
sorga. Tadi, kita menghadapi kelaparan, sekarang kita
menghadapi kenaikan TUHAN, dan juga kedatangan TUHAN--ini sama, ada
kaitannya.
Yohanes 14: 1-3 14:1. "Janganlah
gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga
kepada-Ku. 14:2. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika
tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku
pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. 14:3.
Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat
bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa
kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada,
kamupun berada.
'Aku pergi ke situ untuk menyediakan
tempat bagimu'= Yesus naik ke sorga bukan menganggur tetapi
berkeja untuk menyediakan tempat bagi kita, yaitu kerajaan
sorga yang kekal/Yerusalem baru. Ayat 3: 'Aku akan datang
kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku'= setelah itu Yesus akan
segera datang kembali kedua kali dalam kemuliaan sebagai kepala,
yaitu Raja, Suami, dan Mempelai Pria Sorga--bukan sebagai bayi
lagi--, untuk mengangkat gereja TUHAN yang sempurna, bukan
yang berdosa--kalau berdosa, akan ketinggalan. Kita menjadi tubuh
Kristus yang sempurna/mempelai wanita sorga. Kita terangkat ke
awan-awan yang permai, masuk perjamuan kawin Anak Domba (Wahyu 19:
9)--nikah rohani antara Kristus dengan kita--, kemudian masuk
kerajaan Seribu Tahun Damai--Firdaus yang akan datang (Wahyu 20)--dan
Yerusalem baru, kerjaan sorga yang kekal (Wahyu 21-22).
Inilah
makna kita memperingati kenaikan TUHAN, yaitu Dia naik untuk
menyediakan tempat bagi kita. Untuk apa? Dia akan datang kembali, dan
kalau kita sempurna, Dia akan mengangkat kita, dan membawa kita ke
tempat di mana Dia berada; kita tidak terpisah lagi selamanya. Untuk
bisa sempurna dan terangkat saat Yesus datang kembali, kita harus
masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna--kebun
anggur.
Jadi untuk menghadapi kelaparan kita harus masuk kebun
anggur--pembangunan tubuh Kristus. Layani nikah, penggembalaan, antar
penggembalaan, sampai tubuh yang sempurna! Sekarang, Yesus sudah
menyediakan tempat bagi kita, dan Dia akan datang kembali untuk
mengangkat kita ke tempat di mana Dia berada. Siapa yang diangkat
bersama dengan Yesus? Kehidupan yang sempurna. Oleh sebab itu, kita
harus aktif dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus--harus bekerja
di kebun anggur.
Kesmpulan: kita harus aktif
bekerja di kebun anggur--pelayanan pembangunan tubuh Kristus--untuk
dua hal:
- Yang
pertama: kita harus aktif dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus
untuk
mendapat upah satu dinar,
supaya bisa menghadapi kelaparan yang melanda dunia dan gereja TUHAN
sehingga kita tetap mengikut dan melayani TUHAN sampai TUHAN
datang--tidak rebah.
- Yang
kedua: kita harus aktif dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus
untuk menyambut kedatangan Yesus yang kedua kali di awan-awan, dan
mengalami
penyucian sampai sempurna
sehingga kita bisa mneyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan
yang permai. Kita masuk perjamaun kawin Anak Domba, kerajaan Seribu
Tahun Damai, sampai Yerusalem baru--di tempat di mana Yesus berada,
kitapun berada; kita bersama Dia selamanya, tidak terpisah lagi.
Memperingati
kenaikan TUHAN, untuk menghadapi kelaparan dan kedaatangan TUHAN,
sama, yaitu kita harus menyediakan tempat bagi TUHAN--tubuh adalah
tempatnya kepala--, artinya: masuk dalam pembangunan tubuh Kristus
yang sempurna. Yesus menyediakan tempat di sorga, kita juga
menyediakan tempat bagi Dia; kita aktif dalam pelayanan pembangunan
tubuh Kristus yang sempurna--harus bekerja di dalam kebun
anggur.
"Mohon maaf kalau dianggap sombong. Dulu ssaya
mengambil mata kuliah sampai 26 kredit, tetapi tetap ibadah. Biasanya
24 paling tinggi, tetapi waktu itu boleh 26. Kerja keras, silahkan,
tetapi jangan lupa bekerja di kebun anggur!"
Kita
harus aktif dalam pelayanan pembangunan tubuh kristus, mulai dari
dalam nikah. Jangan sampai karena kerja, nikah terbengkalai; karena
kuliah, tidak taat pada orang tua. Dalam penggembalaan, fellowship,
sampai Israel dan kafir jadi satu tubuh yang sempurna. Harus aktif,
tidak boleh tidak. Kalau tidak:
- Kita
tidak punya satu dinar, akibatnya: lapar;
- kita
tidak disucikan, akibatnya: kita akan tertinggal saat Yesus datang,
dan binasa selamanya.
Tidak ada artinya semua yang kita dapatkan
di dunia; habis semua; binasa. Ada tiga kali tujuh penghukuman
atas dunia ini, ditambah dengan kiamat, dan berakhir pada
neraka.
Apa gunanya kaya, gereja besar, tetapi harus masuk
tiga kali tujuh penghukuman, ditambah kiamat, sampai neraka
selamanya?
Marilah, dalam
kesempatan memperingati kenaikan TUHAN, kita berkobar-kobar untuk
menantikan kedatangan TUHAN. Kita harus aktif dalam pelayanan
pembangunan tubuh. Nikah, penggembalaan dan antar penggembalaan
dilayani, sampai tubuh Kristus yang sempurna.
"Kalau
bukan karena tubuh Kristus, tidak perlu persekutuan di Square
Ballroom, sementara kita mau membangun di Malang. Kalau di sini
diizinkan senin ganti jumat, tembok belakang ini harus dirobohkan
juga, perlu biaya juga. Jangan-jangan di sini dulu baru di Malang
yang dibangun. Tidak usah kuatir. Perlu biaya semua. Untuk apa ke
Square Ballroom? Untuk apa ke Medan? Tidak perlu. Tetapi ini untuk
tubuh Kristus--satu dinar; penyucian dan kesempurnaan--, harus
dilayani! Mari, kita aktif semua. Kalau yang jauh-jauh datang, tetapi
kita yang dekat tidak datang, bahaya."
Matius 20:
1-7 20:1. "Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti
seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar
mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya. 20:2. Setelah ia
sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah
sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke
kebun anggurnya. 20:3. Kira-kira pukul sembilan
pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain
menganggur di pasar. 20:4. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah
kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu.
Dan merekapun pergi. 20:5. Kira-kira pukul dua belas
dan pukul tiga petang ia keluar pula dan
melakukan sama seperti tadi. 20:6. Kira-kira pukul lima
petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula,
lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini
sepanjang hari? 20:7. Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada
orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke
kebun anggurku.
'upah sedinar'=
sejuta dolar tidak bisa, tetapi satu dinar saja; itulah upah bekerja
di kebun anggur.
"Kerja di perusahaan mana, gajinya
luar biasa, tetapi tidak laku. Yang laku untuk menghadapi kelaparan
dan kedatangan TUHAN adalah bekerja di kebun anggur dengan upah satu
dinar. Artinya: silahkan bekerja di dunia, tetapi jangan lupa bekerja
di kebun anggur. Kecuali saya, 100% harus bekerja di kebun
anggur."
Pagi-pagi benar sudah keluar, lalu jam
sembilan pagi, dua belas siang, tiga petang, dan lima petang. Inilah
usaha TUHAN, Dia tahu sehebat apapun manusia, kalau
tidak bekerja di kebun anggur; tidak dapat satu dinar, hidup itu akan
sia-sia--yang hebat saja bisa jadi sia-sia, apalagi yang tidak hebat.
TUHAN yang berusaha, supaya kita bisa bekerja dalam kebun
anggur--aktif dalam pembangunan tubuh Kristus.
Ada tiga
macam pekerja:
- Yang
pertama: pekerja yang datang pagi-pagi
benar
dengan ikatan
janji.
Ini adalah bangsa
Israel asli;
umat pilihan TUHAN, itu yang berhak mendapatkan janji TUHAN.
-
Yang kedua: pekerja yang
datang jam sembilan
pagi, dua belas dan tiga petang
adalah pekerja yang bekerja berdasarkan salib Kristus; kasih
TUHAN
kepada bangsa Israel.
Markus
15: 25, 33-34 15:25.
Hari jam sembilan
ketika Ia disalibkan. 15:33. Pada jam dua
belas,
kegelapan meliputi seluruh daerah itu dan berlangsung sampai jam
tiga. 15:34. Dan pada jam tiga
berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eloi, Eloi, lama
sabakhtani?", yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau
meninggalkan Aku?
Siapa
pekerja-pekerja itu? Bangsa
Israel yang hilang.
Bangsa Israel adalah dombanya TUHAN/umat TUHAN. Hanya bangsa
Israel/dombanya TUHAN yang hilang, yang dicari TUHAN lewat kayu
salib.
Matius
15: 24 15:24.
Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba
yang hilang dari umat Israel."
Ada
perempuan Kanaan--bangsa kafir--yang anaknya dirasuk setan berkata
kepada TUHAN: Tolonglah
aku, anakku kerasukan setan.
Tetapi TUHAN menjawab: Aku
diutus hanya kepada domba, sedangkan kamu anjing. Roti untuk
anak/domba tidak patut diberikan pada anjing.
Ini hanya untuk domba dari Israel; berdasarkan salib Kristus.
Yesus
mati di kayu salib dengan empat luka utama--dua di tangan dan dua di
kaki--untuk menebus dan menyelamatkan domba Israel yang hilang, dan
sekaligus menempatkan mereka untuk bekerja di kebun anggur.
- Yang
ketiga: pekerja yang datang jam lima
petang.
Ini adalah pekerja yang bekerja karena kemurahan
TUHAN
bagi bangsa
kafir.
Waktu
Yesus sudah mati dengan empat luka utama, dua penjahat di
sebelah-Nya belum mati. Yesus disalib menjelang hari Sabat. Pada
hari Sabat, tidak boleh ada mayat tergantung di kayu salib. Kalau
belum mati, kakinya dipatahkan supaya cepat mati. Dua penjahat belum
mati, lalu dipatahkan kakinya supaya cepat mati. Sampai pada Yesus,
Ia sudah mati dengan empat luka utama, sehingga kaki-Nya tidak
dipatahkan. Tetapi seorang prajurit menikam lambung-Nya dengan
tombak--luka kelima yang terbesar dan terdalam--, sehingga mengalir
keluar darah dan air.
Ini untuk menebus kita bangsa kafir;
bangsa anjing dan babi--kata-katanya seperti anjing yang menjilat
muntah, terus berdusta, bergosip dan sebagainya; babi dimandikan
kembali lagi ke kubangan, terus dalam dosa merokok, mabuk, narkoba,
dan percabulan. Itulah kita--anjing dan babi--, tetapi dengan adanya
luka kelima, bangsa kafir yang berbuat dosa sampai puncaknya
dosa--seperti anjing dan babi--bisa ditebus untuk diselamatkan, dan
sekaligus bisa bekerja di kebun anggur--menjadi imam dan
raja.
Kalau
tidak ada luka kelima, habislah kita,
tidak ada kerja di kebun anggur dan tidak dapat upah satu dinar.
Sungugh-sungguh, ini yang disebut dengna kemurahan TUHAN. Tadi,
Yesus sudah mati dengan empat luka utama, itu adalah kasih-Nya bagi
bangsa Israel. Sudah matipun, Dia masih ingat bangsa kafir; ini
adalah kemurahan-Nya bagi bangsa kafir, supaya bangsa kafir selamat
dan bisa bekerja di kebun anggur--menjadi imam dan raja.
Selamat
artinya dibenarkan. Orang berdosa itu seperti mobil yang rusak;
kalau berbuat dosa lagi, berarti menabrak lagi. Jadi perhatikan!
Kalau mau berbuat dosa, berkaca dulu: Jangan-jangan
nanti rusak lagi. Jangan sampai rusak lagi, itu sama seperti mobil
menabrak.
Kalau sudah dibenarkan/ditebus/diselamatkan--diperbaiki--,
tetapi
tidak dipakai,
untuk apa? Setan datang lagi. Dulu setan yang memakai dia--karena
mobilnya rusak-rusak, jaraknya dari WR Supratman ke Juanda--yaitu
merokok. Tetapi setelah diperbaiki, lalu tidak mau dipakai TUHAN,
setan datang lagi dan ia berbuat dosa lebih jauh lagi; dulu hanya
merokok, sekarang narkoba.
Harus dipakai TUHAN! Sudah
diselamatkan,
setelah itu harus
bekerja di kebun anggur,
supaya setan tidak bisa menjamah kita lagi.
Bangsa kafir
hanya bekerja satu jam; hanya sedikit waktu kita untuk bekerja.
Karena itu mari kita kerja keras, bukan malah menganggur.
"Saya
beritahu murid-murid Lempin-El saya, masih muda-muda. Saya bilang:
'Di mana kau melayani?': 'Di sini, om, ada om satu orang mau
dilayani, jaraknya empat jam.': 'Layani!' Kita bekerja hanya satu
jam, layani saja. 'Oh, empat jam, om': Empat jam itu saya ke Medan,
masak kalah? Akusudah setengah abad lebih, kamu baru dua puluh lima.
Ayo kerja!' Sekarang, semangat dia, cari tempat-tempat, ada satu
orang dilayani. Hanya satu jam kita bekerja. Saya percaya, kegerakan
ini sejak Pdt In Juwono, satu tahun berapa kali, Pdt Pong satu tahun
lebih banyak lagi. Sekarang satu bulan satu-dua kali. Ini adalah
kegerakan kilat, karena waktunya hanya satu jam."
Kita
berlomba dengan pembangunan Babel yang dibinasakan dalam satu jam
juga. Kalau tidak mau dipakai di kebun anggur--pembangunan tubuh
Kristus yang sempurna--, kita akan dipakai dalam pembangunan Babel
yang sempurna dalam kejahatan dan kenajisan; dalm satu jam
hancur.
Wahyu
18: 16 18:16.
mereka berkata: "Celaka, celaka, kota besar, yang berpakaian
lenan halus, dan kain ungu dan kain kirmizi, dan yang dihiasi dengan
emas, dan permata dan mutiara, sebab dalam
satu jam saja
kekayaan sebanyak itu sudah binasa."
Waspada!
Kalau tidak mau menggunakan kesempatan dan kemurahan TUHAN untuk
bekejra di kebun anggur dengan sebaik-baiknya, kita akan dipakai
dalam pembangunan Babel; gereja palsu yang hanya
menggembar-gemborkan kekayaan, tetapi tidak ada firman; tidak ada
penyucian; hanya hidup dalam dosa sampai kesempurnaan dalam kehahtan
dan kenajisan, yang akan dibinasakan dalam satu jam.
Pilih!
Satu jam di kebun anggur atau di Babel. Kalau di kebun anggur, akan
terangkat bersama TUHAN selamanya. Kalau di Babel, akan binasa
selamnyha. Tidak ada jalan tengah. Sebentar lagi harus memilih: mau
di kebun anggur atau di Babel! Tidak ada lainnya lagi.
Sungguh-sungguh hari-hari ini.
Kalau sudah bekerja,
ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam pelayanan di kebun
anggur--pembangunan tubuh Kristus--:
-
Matius 20:
11-12
20:11.
Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut
kepada tuan itu, 20:12. katanya: Mereka yang masuk terakhir ini
hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang
sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik
matahari.
Sudah
ditebus dan bekerja di kebun anggur, bagus, tetapi masih harus
memperhatikan tiga hal. Ikut TUHAN jangan digampang-gampangkan!
Banyak yang bilang: Itu
urusan nanti, yang penting kita naik sorga.
Jangan! Bukan urusan nanti, tetapi sekarang!
"Saya
dulu guru. Kalau bilang: Naik kelas, urusan nanti. Lalu
santai-santai, tidak akan naik kelas. Urusan sekarang. Kalau
nilainya delapan terus, tidak usah tunggu kenaikan, sudah pasti naik
kelas. Kalau nilainya tiga, dari sekarang sudah tidak naik. Masalah
sorga juga sekarang, bukan nanti. Kalau sekarang berbuat dosa terus,
jangan bilang nanti masuk sorga."
Di
sini, yang bekerja mulai dari pagi-pagi benar--bekerja dua belas
jam--bersungut-sungut, karena dia hitung sudah bekerja dua belas
jam.
"Makanya,
jangan hitung-hitung! Saya dulu begitu. Om Pong ke Belanda, saya
lagi membangun di Malang. Saya disuruh khotbah enam kali
menggantikan beliau. Saya dulu penghitung kolekte--isteri saya ini
dulu pacar saya, dia bilang: Sudah pesan sama bendahara: Kali ini
pak Wi kasih kolektenya untuk membangun. Saya sudah hitung-hitung,
enam kali ibadah, mau beli ini itu untuk bangunan. Ternyata tidak
dikasih, bendaharanya lupa mungkin. Sampai hari ini tidak dikasih.
Itu akibatnya kalau hitung-hitung. Tetapi setelah saya minta ampun,
ada orang--bukan jemaat Lemah Putro-Johor, dan bukan jemaat
Malang--, dia hanya lihat-lihat, lalu datang ke om Pong dan bawa
enam kali ibadah itu--cocok dengan pikiran saya--; dibungkus koran.
Karena itu jangan hitung-hitung! Kerja saja untuk dapat satu dinar,
itu sudah kemurahan TUHAN. Kalau dijadikan dolar, kita akan
bersungut-sungut: Aku sudah sekian tahun jadi hamba TUHAN, hanya
naik sepeda, dia yang baru, sudah naik mercy. Itu yang terjadi kalau
dinar dijadikan dolar. Dinar tetap dinar, itulah kemurahan
TUHAN."
Yang
pertama
harus diperhatikan: penyucian
karakter.
Biar
hebat pelayanannya, kalau karakternya jelek, tidak bisa dipakai
TUHAN. Karekter
yang disucikan adalah:
-
Karakter pertama:
bersungut-sungut
dan berbantah-bantah.
Ini menunjuk pada ketidakpuasan hati dan ketidaktaatan.
Orang
yang selalu bersungut dan berbantah, ia sama seperti bintang yang
gugur.
Filipi
2: 14-15 2:14.
Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak
bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, 2:15.
supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah
yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya
dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka
seperti
bintang-bintang di dunia,
Kalau
bersungut dan berbantah, bintangnya akan bertabrakan dan gugur.
Hati-hati terutama di dalam rumah tangga. Suami isteri sudah
melayani TUHAN, puji TUHAN, tetapi di rumah bertengkar; itu seperti
bintang bertabrakan dengan bintang, dan kedua-duanya akan habis.
Anak dengan orang tua juga. Hamba TUHAN juga, dipakai dalam
pembangunan tubuh dan sebagainya, tetapi bersungut dan berbantah,
sehingga hancur. Lebi baik diam saja. Mau diapakan saja, diam,
dari pada bersungut dan berbantah.
Kalau bersungut dan
berbantah, bintang pasti gugur, tidak bisa menyambut kedatangan
TUHAN kedua kali; tertinggal saat TUHAN datang kembali dan binasa
selamanya.
Biarlah setiap kita beribadah melayani TUHAN,
baik di rumah tangga atau penggembalaan, kita
selalu mengucap syukur kepada TUHAN
apapun yang sedang kita alami. Ini adlaah penyucian dari karakter
bersungut dan berbantah.
- Karakter
kedua: iri
hati.
Matius
20: 15 20:15.
Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku?
Atau iri
hatikah engkau,
karena
aku murah hati?
Orang
ini marah-marah, padahal dia sudah sepakat dengan upah satu dinar.
Kalau tuannya maumemberikan satu dinar kepada yang bekerja satu
jam, itu haknya dia. 'karena
aku murah hati'=
hanya karena kemurahan, bangsa kafir bisa bekerja di kebun anggur.
Yang lain bekerja dua belas jam dapat satu dinar, tetapi kita satu
jam saja dapat satu dinar. Karena itu kita harus sungguh-sungguh.
Kalau tidak ada kemurahan--luka kelima--habislah kita, sehebat
apapun kita.
Mengapa
iri hati?
-
Yang pertama: iri hati
karena
berkat jasmani;
dinar dijadikan dolar; kemurahan TUHAN diukur dengan uang dan
lain-lain. Jangan! Melayani TUHAN itu untuik mencari satu dinar;
untuk menembusi kelaparan dan menyambut kedatangan TUHAN, itu yang
penting. Kalau TUHAN memberi bonus berkat jasmani, silahkan, kalau
tidak, tidak masalah.
Yang
penting satu dinar ini yang kita pegang.
Kalau kelaparan terjadi, kita selamat. Mau punya dolar atau tidak,
nanti akan sama saja; zaman antikris semua akan diblokir. Punya
deposito dan tidak punya, sama-sama diblokir saat antikris
berkuasa. Hanya dinar ini yang bertahan. Dinar ini yang harus kita
pegang baik-baik dalam hidup kita! Jangan dilepaskan!
Kalau
semua diukur dengan berkat jasmani, itu yang membuat iri. Berkat
kemurahan TUHAN, keselamatan dan kesempurnaan, itu yang kita
kejar.
- Yang
kedua: iri hati soal
karunia.
Kakak-kakak Yusuf iri hati pada Yusuf yang punya jubah maha indah.
Masing-masing dipakai oleh TUHAN.
"Saya
sudah kasih contoh yang ekstrem. Coba kalau gereja ini tidak
dipel--di sini ada tim kebersihan, saya juga ikut kalau ada waktu,
senang, olahraga itu enak--; coba kalau tidak dibersihkan satu
tahun, lama-lama jemaat tidak datang lagi sekalipun khotbahnya
hebat. Tidak bisa!"
Semua
sama di hadapan TUHAN; karunia apapun sama di hadapan
TUHAN.
"Dari
ujung rambut sampai ujung kaki sama. Coba hina salah satu,
misalnya: jantung kecil, untuk apa kamu? Ini lho tangan, hebat.
Coba hina, lalu dia berhenti, habis juga."
Semua
pekerjaan TUHAN itu mulia.
Iri
hati ini sepihak.
Yusuf tidak tahu apa-apa, tetapi kakaknya iri. Iri hati ini
menimbulkan perselisihan secara sepihak. Yakub menyuruh Yusuf
mengunjungi kakak-kakaknya di Sikhem dengan membawa makanan,
tetapi kakak-kakaknya marah-marah. Aneh! Karena itu jangan ada iri
hati; iri hati itu hanya sepihak. Rugi sekali kalau iri hati, itu
seperti bertepuk sebelah tangan.
1
Korintus 3: 3-4 3:3.
Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada
iri
hati dan perselisihan
bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa
kamu hidup secara manusiawi? 3:4. Karena jika yang seorang
berkata: "Aku
dari golongan Paulus,"
dan yang lain berkata: "Aku
dari golongan Apolos,"
bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang
bukan rohani?
Iri
hati dan perselisihan--sama-sama sepihak--inilah yang menimbulkan
golongan-golongan--bukan
persekutuan, tetapi persekongkolan, yang hanya menyerang yang
benar; menyerang Yesus. Yesus diserang dari golongan-golongan;
golongan-golongan ini tadinya bermusuhan lalu berkumpul untuk
menyerang Yesus, artinya: menyerang yang benar dan memecah belah
tubuh Kristus.
Tidak usah iri dan berselisih, tetapi
serahkan saja pada TUHAN!
Inilah,
karakter harus disucikan. Karakter iri hati dan bersungut harus
disucikan, karena hal itu tidak menghargai kemurahan TUHAN;
kehilangan kemurahan TUHAN, berarti kehilangan segalanya. Kalau
TUHAN datang, ia akan ketinggalan; kalau kelaparan datang, ia akan
masuk dalam kelaparan.
- Yang
kedua
harus diperhatikan: upah,
yaitu satu
dinar.
Satu
dinar adalah kemurahan dan keadilan TUHAN, yang lebih dari apapun di
dunia; yang bekerja dua belas jam, sembilan jam, tiga jam, sampai
satu jam, sama-sama mendapatkan satu dinar.
Misalnya
jemaatnya ribuan atau satu dua orang, tetapi TUHAN katkaan: di
mana dua tiga orang berkumpul, Aku ada di sana.
Jadi upahnya sama: satu dinar, asalkan kita
bersungguh-sungguh.
"Ada
satu hamba TUHAN datang ke fellowship dan menangis: 'Saya merasa
terhina, saya dibilang tidak dipakai TUHAN karena jemaat hanya lima
belas orang, di desa lagi.' Yang menghina adalah hamba TUHAN di
kota, jemaatnya ribuan. Saya katakan: 'Tidak usah berkecil hati!
Jangan menangis om, bilang ke hamba TUHAN itu: Kalau boleh ditukar,
ganti sementara, om yang di desa satu minggu saja, sedangkan saya di
kota.' Coba di desa satu minggu, lihat air sungai saja (mandi di
sungai, sikat gigi di sungai), sudah lari duluan dia. Jangan
menghina! Sama-sama satu dinar. Belum tentu dia bertahan kalau lihat
air sungainya. Kami pernah ke pedalaman Kalimantan (dari
Palangkaraya, naik pesawat kecil lagi). Buka kamar mandi, airnya
seperti es teh. Belum bantalnya. Rasakan baunya. Semalam bertahan,
besok dijemur, beres. Sama, semua satu dinar. Jangan menghina satu
dengan yang lain!"
Satu
dinar berguna untuk:
- Menembusi
kelaparan yang akan datang
(Wahyu 6), terutama kelaparan akan firman TUHAN.
- Menantikan
kedatangan Yesus kedua kali
di awan-awan yang permai.
Pegang satu dinar ini
lebih dari apapun di dunia ini! Mari bekerja terus di kebun
anggur! Jangan berhenti! Yang belum melayani, mari bekerja di ladang
TUHAN!
"Saya
doakan terus, siapa tahu bisa diangkat TUHAN sebagai tim doa,
zangkoor, group koor, dana, doa."
Yang
sudah bekerja, jangan tinggalkan! Kalau meninggalkan, akan
kehilangan satu dinar, dan semua sia-sia.
- Yang
ketiga
harus diperhatikan: buah.
Ini yang penting untuk menantikan kedatangan TUHAN dan masuk
pesta nikah Anak Domba. Ingat pesta di Kana! Kalau makanannya
kurang, masih tidak apa-apa, tetapi kalau anggurnya yang kurang,
tidak boleh. Mutlak harus ada air anggur. Sebab itu kita
harus menghasilkan buah anggur. Kebun
anggur harus menghasilkan buah anggur yang manis.
Syarat
berbuah:
Yohaens
15: 1, 3-4 15:1.
"Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah
pengusahanya. 15:3. Kamu memang sudah bersih karena firman yang
telah Kukatakan kepadamu. 15:4. Tinggallah
di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau
ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak
berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
'tinggal'
=
melekat.
- Syarat
pertama untuk berbuah: ranting
harus melekat pada pokok anggur yang benar.
Artinya:
- Yang
pertama: kita harus
tergembala
pada firman pengajaran yang benar, bukan pada manusia.
Kalau
melekat pada manusia, nanti saat manusianya dipindah, kita sudah
lupa.
"Lempin-El
perhatikan! Jangan ikut orangnya! Kalau ikut orangnya, namanya
'nebeng' Kalau jemaatnya banyak, kita ikut. Coba jemaatnya
tiga orang, apa mau ikut? Tidak mau ikut. Tetapi setelah orangnya
pergi, lupa pada pengajaran. Jangan ikut orangnya, tetapi TUHANnya
(pokoknya)!"
Kita
tergembala pada firman pengajaran yang benar sehingga kita masuk
ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok. Firman penggembalaan
(tongkat gembala) membawa kita masuk ke kandang--ketekunan dalam
tiga macam ibadah pokok.
Kerajaan sorga yang dilihat Musa
ada tiga ruangan: halaman--percaya Yesus, bertobat, baptisan--,
ruangan suci--kepenuhan Roh Kudus--, ruangan maha
suci--kesempurnaan. Kita sudah selamat--halaman--, tetapi belum
sempurna. Berarti kita ada di ruangan suci--kandang
penggembalaan.
Kalau kita melekat pada pengajaran yang
benar--tongkat gembala--, maka tongkat itu menggiring kita masuk
ke kandang. Mulai dari gembalanya dulu berada di kandang, baru
domba-dombanya.
"Yang
sekarang terjadi, dombanya disuruh masuk, tetapi gembalanya ada di
Batu dan sebagainya. Tidak bisa! Mulai dari gembalanya dulu.
Kalau gembalanya berada di kandang, dombanya akan ikut semua."
Ada tiga macam alat di dalam ruangan suci, yang menunjuk
pada tiga macam ketekunan:
- Pelita
emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Alah Roh
Kudus di dalam karunia-karunia-Nya--ada kesaksian, nyanyian--;
domba diberi minum (menjadi segar, tidak dehidrasi di padang
gurun).
- Meja
roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan
perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman
pengajaran dan perjamuan suci; domba diberi makan, supaya tidak
lapar dan rebah, tetapi tetap kuat mengikut TUHAN--melayani
sampai TUHAN datang.
Sekarang banyak hamba TUHAN yang
pensiun karena lapar; tidak pernah makan. Kalau tidak lapar,
pasti kuat.
"Guru
dan gembala saya (Bpk Pdt In Juwono, Pdt Pong, Pdt Totaijs),
sampai usia tua, tidak pernah ganti, mereka tetap kuat sampai
garis akhir."
- Mezbah
dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa penyembahan; persekutuan
dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya; domba bernafas.
Biarpun
sudah makan dan minum, kalau tidak bernafas, akan mati juga.
Kasih itu kekal, berarti kita bernafas dalam
kekekalan--bernafas sampai hidup kekal selamanya.
Inilah
carang melakat pada pokok anggur yang benar.
-
Yang kedua: ranting
melekat pada pokok anggur yang benar artinya: kesetiaan
dalam jabatan pelayanan yang TUHAN percayakan kepada kita, sampai
garis akhir--sampai meninggal atau sampai TUHAN datang.
- Syarat
kedua untuk berbuah: dibersihkan.
Yohanes
15: 3 15:3.
Kamu memang sudah bersih
karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Kebun
anggur ini berbeda dengan kebun yang lain. Kalau dalam kebun
anggur, setiap hari dilihat--ada perhatian khusus. Kalau mau
berbuah harus diperhatikan dengan khusus. Artinya kita harus
disucikan.
Kita
disucikan dari dosanya pelayan TUHAN yaitu:
- Dosa
Yudas= mencuri milik TUHAN yaitu persepuluhan dan persembahan
khusus--kejahatan.
Kalau gembalanya mencuri, jemaat tidak ada harapan. Karena itu
doakan sungguh-sungguh!
"Sebelum
meninggal, Bpk Pdt Pong tegor saya soal dua hal: Pak Wi, kalau
masih ada Lempin-El, sungguh-sungguh ya! Kedua: Kamu ada Yayasan,
persepuluhannya? Saya jawab: Iya, Pa tetap persepuluhan. Beliau
menjawab: Pertahankan! . Soal Lempin-El dan persepuluhan inilah
yang dipesanka."
Kalau
tidak hati-hati soal persepuluhan, kasihan jemaatnya.
"Saya
bertanggung jawab di hadapan TUHAN. Sebaliknya saudara juga jangan
jadi pencuri seperti Yudas Iskariot."
Pakaian
harus disucikan!
- Dosa
Hofni dan Pinehas yaitu berzinah; berzinah lewat tontonan,
pikiran, perkataan--kenajisan.
Berhenti! Dari Handphone hati-hati! Itu memang menghalangi buah!
-
Dosa Kain yaitu iri,
dendam, gosip dan membenci.
Jangan ada kepahitan! Kalau ada
kepahitan, tidak akan berbuah; pelayanan rontok, nikah rontok,
pekerjaan rontok, sekolah rontok. Lebih baik kita disucikan.
Tadi, mencuri milik
TUHAN (keinginan akan uang) sama dengan kikir dan serakah. Kalau
pelayan TUHAN disucikan
dari kejahatan--bisa memberi--, kenajisan--bisa hidup suci--, dan
dosa Kain--bisa saling mengasihi--, langkah
hidup kita adalah langkah-langkah yang indah.
Roma
10: 15 10:15.
Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak
diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa
indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"
Kabar
baik= penginjilan; untuk yang belum percaya Yesus. Kabar
mempelai= penyucian. Yang sudah percaya Yesus, ditingkatkan,
bekerja di kebun anggur--kabar mempelai.
Mari langkah kita
yang pertama: tidak ada kikir-serakah, tetapi kita semua bisa
memberi: waktu, tenaga, uang dan sebagainya. Nomor satu saya
sebagai gembala harus memberi.
Langkah kedua; nikah yang
benar, kesucian kaum muda, dan langkah ketiga: tidak ada kepahitan
tetapi saling mengasihi.
Hasilnya: langkah-langah kita
adalah langkah yang indah (Roma 10: 15). Masa depan yang indah
TUHAN berikan kepada kita--langkah itu ke depan. Tidak usah
khawatir! TUHAN tidak pernah menipu. Yang jelek dan hancur Dia
tanggung, yang indah Dia berikan kepada kita--dalam perjamuan
suci--; karakter yang baik TUHAN berikan, upah satu dinar TUHAN
berikan dan Dia juga memberikan buah.
Kalau menjadi hamba
TUHAN, pelayan TUHAN yang tekun,
setia, ditambah suci,
sekalipun kita kecil seperti ranting, kita
bisa berbuah yang lebat.
Munhkin gaji kecil dan sebagainya, terserah! Tetapi kalau
ada kesucian, kesetiaan dan ketekunan, ranting yang kecil akan
dipercayakan buah yang lebat dan manis oleh TUHAN, dan 'Bapa-Kulah
pengusahanya',
artinya:
TUHAN yang memelihara kita; TUHAN yang membela kita; Dia yang
melakukan segala sesuatu bagi kita; ada buah-buah yang
manis.
Apakah pesta nikah diberi buah anggur? Yang disajikan
adalah air anggur--bukan buah anggur. Masih ada satu lagi, yaitu
harus diperas. Itulah ikut TUHAN, jangan digampang-gampangkan!
Jangan asal melayani! Mau masuk pintu kedutaan saja susah, apalagi
pintu sorga. Sungguh-sungguh! Sudah berbuah manis, masih harus
diperas.
- Syarat
ketiga: pemerasan.
Sudah berbuah, belum cukup, masih harus diperas. Diperas= sengsara
daging karena Yesus,
bukan karena berbuat dosa. Bentuknya macam-macam: berpuasa, doa
semalam, berpacu dengan waktu karena melayani, difitnah (tidak
salah disalahkan), digosipkan dan sebagainya.
"Misalnya:
pulang kuliah belum belajar, lalu melayani. Tidak apa-apa, inilah
sengsara karena Yesus. Atur waktu, waktu untuk tidur dikorbankan,
gunakan untuk belajar, nanti pulang gereja belajar lagi. Kalau
besok ujian, siang tidak usah tidur gunakan untuk belajar, pulang
gereja belajar lagi. Inilah pengorbanan; pemerasan supaya
menghasilkan air anggur yang manis."
Air
anggur yang manis ini mengalir;
artinya: kuasa Roh Kudus mengubahkan
hidup kita.
Yesus naik ke sorga, selain menyediakan
tempat, Dia juga mencurahkan Roh Kudus---Dia ingat kita yang masih
ada di bumi. Di balik salib---pemerasan--, ada Roh Kudus yang
dicurahkan untuk mengubahkan kita, supaya kita menampilkan air
anggur yang manis di mulut
kita;
bisa dicicipi.
Kidung
Agung 7: 9 7:9.
Kata-katamu
manis bagaikan anggur!"
Ya, anggur itu mengalir
kepada kekasihku dengan tak putus-putusnya, melimpah
ke bibir orang-orang yang sedang tidur!
Kenapa
diizinkan diperas padahal sudah baik, suci dan setia--tahu-tahu
mengalami yang tidak enak--? Itu adalah pemerasan, supaya Roh Kudus
dicurahkankan kepada kita sehingga kita mengalami keubahan mulai
dari mulut, bisa menghasilkan air anggur yang manis; perkataan yang
manis, yaitu perkataan
yang benar--tidak
dusta lagi--, perkataan
yang baik--jadi
berkat bagi orang lain--, bersaksi
dan menyembah
TUHAN;
menyeru nama Yesus.
Kalau anggur tidak diperas, tidak ada
air anggurnya. Mari, mulut ini harus kita jaga. Jangan dusta! Mau
bicara, pagari dengan kebenaran, kebaikan, bersaksi dan menyembah!
Jangan melemahkan orang lain! Kalau melemahkan, kita berhutang
darah.
'anggur
itu mengalir
kepada kekasihku dengan tak putus-putusnya'
= perkataan manis itu mengalir
pada orang lain yang butuh. Ada orang lain yang susah payah, letih
lesu, berbeban berat, pahit getir, alirkan kesaksian kita! "Ajak
ibadah persekutuan ke Square Ballroom! Siapa tahu anggur pahit jadi
anggur manis."
Inilah mengalir kepada sesama: suami, isteri, anak, orang tua,
tetangga, kakak, adik, teman sekantor, teman sekolah. Mari
bersaksi! Beri air anggur yang manis!
Kalau sudah bisa
mengalir, akan bisa memancar
ke atas (ke bibir orang yang sedang tidur).
Kemudian,
'melimpah
ke bibir orang-orang yang sedang tidur.'
Yang sedang tidur adalah Yesus. Yesus tidur di buritan kapal yang
ditimpa angin dan gelombang. Mungkin kapal kehidupan kita dilanda
angin gelombang--ekonomi, kesehatan, nikah-buah nikah, pelajaran di
sekolah, masa depan, kebusukan, kehancuran, dosa-dosa--, mari
berseru kepada Yesus! Awalnya murid-murid menggunakan kekuatan,
Yesus dibiarkan tidur. Akhirnya anggur manis mengalir: TUHAN
tolonglah, kami binasa!
TUHAN berkata: Diam
dan tenang!
Selesai.
Di tengah gelombang, jangan putus asa, kecewa,
tetapi berseru pada TUHAN: Yesus
tolong.
TUHAN berkata: Diam
,tenang;
teduh, semua masalah selesai, damai sejahtera, enak dan ringan
hidup itu.
Ada lagi, bukan kapal, tetapi orangnya yang mau
tenggelam. Petrus pelayan TUHAN yang hebat--bisa berjalan di air
yang bergelombang--, tetapi karena ia bimbang karena ajaran lain,
ia mulai tenggelam. Mungkin ada yang dimbang-ambingkan, serukan
nama Yesus dan Dia akan tolong.
Periksa
mulut!
Kalau mulut sembarangan, ombak dan gelombang akan datang. Kalau
mulut manis: Yesus
tolong,
semua akan teduh.
Saat hampir tenggelam, Petrus berseru pada
TUHAN; mengulurkan tangan kepada TUHAN dan Dia mengangkat Petrus.
Inilah kuasa
pengangkatan--bukan
hanya kuasa pertolongan, tetapi ada kuasa pengangkatan. Mungkin
jasmani rohani merosot; kesucian sudah merosot, pelayanan merosot
atau apa saja, angkat dua tangan! Dia akan mengulurkan tangan, dan
Dia akan mengangkat
dan memulihkan
semua yang merosot.
"Saya
juga paling takut kalau merosot/kering. Tetapi saya mau berseru
juga pada TUHAN."
Yunus
sudah di dasar lautpun, tetapi ia berseru pada TUHAN dan bisa
diangkat.
Inilah kuasa pengangkatan dan TUHAN pulihkan
semuanya. Mari, serahkan semua pada TUHAN! Bukan hanya diangkat di
dunia, tetapi kalau TUHAN datang kembali, kita akan disempurnakan,
kita diangkat di awan-awan sampai di sorga.
Dulu Dia yang
terangkat, nanti kita yang akan terangkat bersama Dia selamanya.
Yang
pahit dan getir, serahkan semua! Pulang dengan kemanisan dan
keindahan. Mungkin tidak indah hidup ini--seperti Yudas
Iskariot--, mungkin tidak manis--seperti Petrus yang tenggelam--,
mungkin seperti murid-murid yang diombang-ambingkan gelombang;
menghadapi kesulitan, kepahitan, kepedihan, kenajisan dan kejahatan,
mari berserulah pada TUHAN. Mungkin banyak yang mengalami
kemerosotan, kesulitan hari-hari ini, mari berseru pada TUHAN: Ini
saya TUHAN, saya tidak tahu masa depan saya. Saya serahkan pada
TUHAN.
TUHAN hanya mencari anggur yang manis, lewat
kata-kata yang manis; kata-kata mempelai. Kuasa pengangkatan TUHAN
mengangkat kita dari ketenggelaman, sampai di tempat di mana Yesus
berada, kitapun berada, tidak ada air mata lagi. Air anggur yang
manis dimulai dari mulut. Kalau rumah tangga mau manis, perkataan
harus manis; bukan kerjanya yang ditingkatkan, tetapi perkataan
manis. Hidup mau manis, harus ada perkataan yang manis.
Sumber
kemanisan dari hati. Biar kasih-Nya dicurahkan; kaum muda, sampai
engkau merasa manis hidupmu. Yakinlah, yang pahit dan getir sudah
diminum oleh Yesus, yang buruk sudah ditanggung oleh Dia, yang najis,
jahat, hancur dan merosot sudah ditanggung Dia. Kita pulang harus
dalam kemanisan. Serahkan semua pada Dia!
Kita memperingati
kenaikan TUHAN; naik itu artinya manis, indah, berhasil dan masalah
selesai. Betapa kita bangsa kafir harus bersyukur. Yang tadinya
tidak masuk hitungan TUHAN--baru masuk jam lima petang--, tetapi dia
mau memakai kita. Yang tadinya pahit getir--seperti anjing dan
babi--; tidak ada masa depan, tenggelam dan merosot semuanya, tetapi
Dia mau mengangkat kita; Dia mau menanggung semua
jangan ragu!
Petrus ragu, dia sudah bisa berjalan di atas air bergelombang, tetapi
karena dia ragu/bimbang terhadap pengajaran yang benar--pribadi
TUHAN--dan kuasa TUHAN, ia tenggelam. Mari kembali, jangan ragu!
Beriman sungguh-sungguh kepada Dia, serahkan sungguh-sungguh, kita
hanya berseru kepada Dia: Saya rindu pulang dalam kemanisan, saya
sudah capek dengan semua ini, saya serahkan kepada-Mu di kayu salib,
TUHAN. Aku mau pulang dalam keindahan dan kemanisan di hadapan
TUHAN. Uluran tangan TUHAN mempu menjadikan harum, indah, baik
dan berhasil semua, sampai sempurna seperti Dia, kita masuk Yerusalam
baru, dan tentu berbahagia jika bersama dengan seluruh keluarga
kita.
TUHAN memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|