RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Kaum Muda Malang, 07 Maret 2009 (Sabtu Sore)
Markus 13 dalam susunan Tabernakel terkena pada dua loh batu, yaitu hukum Taurat... Ibadah Doa Malang, 26 November 2019 (Selasa Sore)
Rekaman Ibadah Doa.
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Jika
diutus Tuhan, berarti... Ibadah Kunjungan Jakarta V, 19 November 2015 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya
TUHAN kita Yesus kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman
TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Raya Surabaya, 09 Juli 2017 (Minggu Siang)
Salam sejahtera dalam
kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang, selamat
mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 18 Oktober 2012 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Matius 27 secara keseluruhan menunjuk pada 7... Ibadah Doa Malang, 19 Januari 2010 (Selasa Sore)
Matius 24:45-47 Berjaga-jaga dikaitkan dengan kedatangan Yesus kedua kali yang tidak terduga waktunya, yakni... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 11 Agustus 2016 (Kamis Sore)
Dari
Rekaman Ibadah Pendalaman Alkitab di Medan
Salam
sejahtera dalam kasih sayang Tuhan Yesus Kristus.
Kidung
Agung 2: 3
2:3.
--Seperti... Ibadah Doa Malang, 01 Maret 2018 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya
Tuhan kita Yesus Kristus.
Kita masih membahas dalam Wahyu 7:1, mengenai... Ibadah Doa Semalam Suntuk Malang Session I, 14 September 2010 (Selasa Malam)
Kita mempelajari tentang PELITA EMAS Keluaran 25:
37 25:37. Haruslah kaubuat pada kandil itu tujuh lampu dan
lampu-lampu itu... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 29 Oktober 2015 (Kamis Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 19:9
19:9 Lalu ia berkata kepadaku:... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 18 Oktober 2017 (Rabu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 11 April 2013 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Matius 28:16-20 tentang perintah untuk memberitakan injil,
sama... Ibadah Doa Surabaya, 13 Maret 2013 (Rabu Sore)
disertai
puasa dan penumpangan tangan calon imam-imam
Matius
28
dalam
susunan tabernakel ini menunjuk kepada SHEKINAH
GLORY/SINAR
KEMULIAAN.
Dibalik salib/kematian, pasti ada sinar... Ibadah Doa Surabaya, 09 Mei 2012 (Rabu Sore)
Matius
27 secara
keseluruhan menunjuk kepada 7
percikan darah diatas tabut perjanjian,
artinya sekarang yaitu sengsara yang dialami oleh... Ibadah Doa Puasa Malang Session I, 07 April 2009 (Selasa Pagi)
Keluaran 17-18 dalam Tabernakel menunjuk pada Pelita Emas. Pengertian umum Pelita Emas adalah...
TRANSKRIP LENGKAP
Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Paskah Persekutuan III di Square Ballroom Surabaya, 01 Juni 2017 (Kamis Malam)
Salam sejahtera dalam
kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat
mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan
bahagia dari TUHAN dilimpahkan di tengah-tengah kita
sekalian..
Tema: angka Sepuluh; sekaligus
memperingati ulang tahun penggembalaan GPT Kristus Kasih di WR
Supratman 4 Surabaya.
Pada ibadah pertama, angka sepuluh
dikaitkan dengan anak domba yang disembelih. Tanggal sepuluh anak
domba ditangkap dan tanggal empat belas disembelih. Ini menunjuk pada
kurban Kristus supaya kita manusia yang sudah mati dan busuk dalam
dosa tidak sampai berulat, tetapi semua ditanggung oleh Yesus di kayu
salib sehingga kita benar-benar menjadi kehidupan yang berharga dan
harum di hadapan Tuhan, bahkan sempurna seperti Dia.
Tadi
pagi, tema ini dikaitkan dengan dua loh batu. Musa menerima dua loh
batu dan Tabernakel. Ini menunjuk pada kabar mempelai dalam terang
Tabernakel; firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata
dua. Ini yang Tuhan wariskan kepada kita semua.
GPT Kristus
Kasih WR Supratman 4 siap menerima, yang pertama: darah Kristus/salib
Kristus sebagai kekuatan kita, yang kedua: kabar mempelai yang juga
kekuatan kita.
Malam ini, angka sepuluh dikaitkan dengan
KESUSAHAN SELAMA SEPULUH HARI. Wahyu 2: 10 2:10.
Jangan takut terhadap apa yang harus
engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang
dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan
beroleh kesusahan selama
sepuluh hari. Hendaklah
engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota
kehidupan.
Tuhan sudah disalib tetapi kita juga
harus memikul salib. Kekuatan kita adalah salib dan firman
pengajaran--sudah Tuhan berikan--, sekarang kita harus menanggung
salib itu.
Kesusahan selama sepuluh hari sama dengan PERCIKAN
DARAH. Kita harus memikul salib bersama dengan
Tuhan.
Pengertian kesusahan selama sepuluh hari/percikan
darah:
-
Daniel 1: 8, 11-12,
15-17
1:8.
Daniel
berketetapan untuk tidak
menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa
diminum raja;
dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah
menajiskan dirinya. 1:11.
Kemudian
berkatalah Daniel kepada penjenang yang telah diangkat oleh pemimpin
pegawai istana untuk mengawasi Daniel, Hananya, Misael dan
Azarya: 1:12.
"Adakanlah
percobaan dengan hamba-hambamu ini selama
sepuluh hari
dan biarlah kami diberikan sayur untuk dimakan dan air untuk
diminum; 1:15.
Setelah
lewat sepuluh hari, ternyata perawakan
mereka lebih baik
dan mereka
kelihatan lebih gemuk
dari pada semua orang muda yang telah makan dari santapan
raja. 1:16.
Kemudian
penjenang itu selalu mengambil makanan mereka dan anggur yang harus
mereka minum, lalu memberikan sayur kepada mereka. 1:17.
Kepada
keempat orang muda itu Allah
memberikan pengetahuan dan kepandaian
tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang Daniel juga
mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan
mimpi.
"Tidak
usah takut menghadapi percikan darah! Sidang jemaat WR Supratman 4
Surabaya juga harus menerima percikan darah. Ini sidang jemaat
istimewa, karena jemaatnya datang dari jauh-jauh tempatnya: dari
Pamekasan, Tuban dan lain-lain; harus menempuh perjalanan selama
empat jam dan lain-lain. Ini benar-benar percikan darah/salib. Tidak
usah takut, karena percikan darah itu berada di ruangan maha suci.
Kalau kita bisa mengalami percikan darah berarti kita ditingkatkan
dalam ruangan maha suci/kesempurnaan bersama Yesus. Justru kalau ada
salib kita naik kelas. Tadi Tuhan sudah menanggung dosa di atas kayu
salib, sekarang kita juga harus memikul salib--naik kelas ke ruangan
maha suci; mendekati kesempurnaan."
Pengertian
pertama
kesusahan selama sepuluh hari:
Daniel berketetapan untuk tidak makan santapan raja--makanan dan
minuman raja--, artinya:
- Yang
pertama: sengsara
daging--penyaliban daging--untuk terlepas dari KEINGINAN/HAWA NAFSU
DAGING
sehingga bisa hidup suci; tidak jatuh dalam dosa. Kalau makan
makanan raja dan minuman raja, bisa mabuk dan lain-lain.
Hidup
suci=
tidak jatuh dalam dosa dan puncaknya dosa (dosa makan
minum--merokok, mabuk, narkoba--dan kawin mengawinkan--dosa
percabulan, penyimpangan: laki-laki dengan laki-laki, perempuan
dengan perempuan, nikah yang salah: kawin campur, kawin cerai,
perselingkuhan, sampai kawin mengawinkan/seks bebas). Hati-hati,
banyak kejatuhan di sana! Tuhan tolong.
"Semua
sudah direstui oleh gereja: kawin campur, kawin cerai. Laki-laki
dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan banyak yang sudah
merestui dan memberkati. Tinggal kawin mengawinkan yang belum.
Kalau ini sudah direstui di dalam gereja, itu sudah terakhir.
Memang diakui, tetapi belum dibawa ke gereja; kalau yang lain sudah
dibawa ke gereja. Hati-hati!"
- Yang
kedua: tidak
disesatkan oleh ajaran-ajaran sesat dan tidak jatuh dalam
penyembahan palsu (penyembahan kepada antikris)--soal
makanan rohani. Hati-hati juga soal makanan rohani. Raja menyuruh
Daniel menyembah dia; ini adalah ajaran palsu yang mendorong pada
penyembahan palsu.
Kalau
bertahan dalam sengsara daging, hasilnya:
- Hasil
pertama: 'ternyata
perawakan
mereka lebih baik dan mereka kelihatan lebih gemuk',
artinya:
- Mengalami
pemeliharaan
Tuhan
yang berlimpah sehingga selalu mengucap syukur.
Jaga kesucian,
di situ ada pemeliharaan Tuhan yang berlimpah. Kaum muda,
perhatikan!
- Masa
depan yang baik.
- Solah
tingkah laku yang baik,
yang berkenan pada Tuhan dan sesama.
Ini
hasil pertama. Kalau mau mengalami salib/percikan darah/sengsara
daging untuk menyalibkan keinginan atau hawa nafsu daging soal
makanan jasmani dan rohani, dan soal nikah--hidup suci--, Tuhanlah
yang menjamin.
Dia yang membuat semua menjadi lebih baik: kita dipelihara, ada
masa depan yang lebih baik, sampai solah tingkah laku yang berkenan
pada Tuhan dan sesama--menyenangkan hati Tuhan dan Tuhan menyenangkan
kita juga.
- Hasil
kedua: 'Allah
memberikan pengetahuan dan kepandaian'=
mendapatkan
hikmat dari Tuhan,
bukan hikmat dunia.
Kalau hikmat sorga kita dapatkan, hikmat
dunia juga akan kita dapatkan.
"Pelajar-pelajar,
selain belajar, jaga kesucian! Hikmat sorga akan didapatkan,
apalagi hanya fisika, matematika--hikmat dunia--gampang sekali.
Tadi malam, hikmat sorga membuat yang busuk dan hancur bisa
diurapi, harum dan masuk sorga. Apalagi hanya fisika, matematika,
kimia, bisa Tuhan berikan."
Kegunaan
hikmat sorga:
-
Daniel 12: 3
12:3.
Dan
orang-orang bijaksana
akan bercahaya
seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun
banyak orang
kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk
selama-lamanya.
Kegunaan
hikmat sorga yang pertama: menjadikan
kita bintang-bintang bercahaya selamanya.
Kita tetap menjadi bintang dan tidak gugur. Kita dipakai Tuhan
untuk memuliakan Tuhan; menjadi saksi Tuhan; membawa jiwa-jiwa
kepada Tuhan--'menuntun
banyak orang
kepada kebenaran'--;
dan untuk menjadi terang di dalam rumah tangga, di depan semua
orang--lebih besar lagi--, sampai menjadi terang dunia (Wahyu 12:
1).
Inilah kalau punya hikmat sorga, yaitu bukan gelap,
tetapi menjadi terang. Bukan menyusahkan orang tua, suami, isteri,
anak, tetapi menjadi terang di dalam rumah tangga.
Di
dalam hikmat sorga tidak ada kegelapan sedikitpun. Manusia gelap
bisa menjadi terang dunia; itulah hikmat sorga. Apalagi hanya
pelajaran di dunia, gampang; hikmat sorga Tuhan berikan kepada
kita.
Wahyu
12: 1 12:1.
Maka
tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan
berselubungkan matahari,
dengan bulan
di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang
di atas kepalanya.
Matahari,
bulan dan bintang menjadi milik gereja Tuhan; jadi terang dunia.
Kalau sudah menjadi terang dunia, dia masih dikejar oleh
naga--antikris--; seperti Daniel dimasukkan ke gua singa. Tidak
masalah. Yang penting sudah menjadi terang, tidak ada masalah.
-
Wahyu 13:
16-18
13:16.
Dan
ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar,
kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan
kanannya atau pada dahinya, 13:17.
dan
tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada
mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau
bilangan namanya. 13:18.
Yang
penting di sini ialah hikmat:
barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan
binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia,
dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
'Yang
penting di sini ialah hikmat'=
hikmat sorga, kalau hikmat dunia tidak bisa mengatasi
antikris.
Kegunaan hikmat sorga yang kedua: melepaskan
kita dari antikris--seperti
Daniel dilepaskan dari singa yang lapar. Orang yang memfitnah
Daniel dimasukkan ke gua singa, tetapi belum sampai di dasar,
mereka sudah habis.
Melepaskan kita dari antikris artinya:
tidak dianiaya dan dipancung oleh antikris; tidak dicap
666--tidak menyembah antikris.
Bagaimana
mengatasi antikris?
Dengan dua sayap burung nasar yang besar. Wahyu
12: 14 12:14.
Kepada
perempuan itu diberikan
kedua sayap dari burung nasar yang besar,
supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia
dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa
dan setengah masa.
Hikmat
Tuhan memberikan dua sayap burung nasar yang besar kepada gereja
Tuhan yang menjadi terang dunia, untuk disingkirkan ke padang
gurun, jauh dari mata antirkis yang berkuasa di bumi selama tiga
setengah tahun. Kita dipelihara secara langsung oleh Tuhan lewat
firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci; nanti setiap hari
kita perjamuan suci. Sekarang latihan di ibadah pendalaman alkitab
dan perjamuan suci. Dalam Tabernakel ditunjukkan dengan alat meja
roti sajian: ada roti--menunjuk pada firman dan roti perjamuan
suci--, dan ada korban curahan--darah.
Ibadah
pendalaman alkitab adalah latihan untuk menyingkir. Kalau
antikris berkuasa di bumi, semua milik orang kristen akan
diblokir--gaji, ijazah, perusahaan, deposito tidak berlaku
lagi--kecuali mau menyembah antikris. Di situlah terjadi banyak
penyangkalan; banyak yang tidak tahan lalu menyembah antikris.
Sudah diblokir, masih disiksa, sampai dipancung. Mana kuat?
Apalagi kalau sekarang kita beribadah untuk mencari perkara
jasmani, saat itu akan jadi kehidupan yang paling tidak kuat
melawan antikris.
Mari
kejar salib, berani memikul salib, supaya kita mendapat dua sayap
burung nasar--hikmat Tuhan. Kita menjadi bintang--terang dunia--dan
mendapatkan dua sayap burung nasar yang besar; kita diterbangkan ke
padang gurun, kita dipelihara secara langsung oleh Tuhan selama tiga
setengah tahun.
Inilah pengertian pertama dari kesusahan
selama sepuluh hari; memikul salib/percikan darah bersama Tuhan.
Daniel sudah mengalami, untuk melawan keinginan/hawa nafsu daging.
Herodes tidak bisa. Ia ditegor oleh Yohanes Pembaptis: Tidak
halal engkau mengambil isteri saudaramu!,
tetapi ia marah.
Tetapi Daniel lain, ia tidak mau menajiskan
diri dengan makanan raja; dia mau sengsara daging untuk merobek hawa
nafsu daging, untuk terlepas dari keinginan/hawa nafsu daging.
Sungguh-sungguh ia lebih baik/lebih gemuk--hidup suci itu lebih
baik/lebih gemuk. Ia mengalami pemeliharaan Tuhan, ada masa depan
yang baik, menyenangkan Tuhan, orang tua, gembala dan sesama, dan
dia juga disenangkan oleh Tuhan. Kemudian mendapat hikmat Tuhan;
jadi bintang bercahaya, bukan bintang yang gugur, sampai menjadi
terang dunia--Tuhan berikan dua sayap burung nasar yang besar.
-
Kejadian 24: 54-59,
62-63, 67
24:54.
Sesudah
itu makan dan minumlah mereka, ia dan orang-orang yang bersama-sama
dengan dia, dan mereka bermalam di situ. Paginya sesudah mereka
bangun, berkatalah hamba itu: "Lepaslah aku pulang kepada
tuanku." 24:55.
Tetapi
saudara Ribka berkata, serta ibunya juga: "Biarkanlah
anak gadis itu tinggal pada kami
barang sepuluh
hari lagi,
kemudian bolehlah engkau pergi." 24:56.
Tetapi
jawabnya kepada mereka: "Janganlah tahan aku, sedang TUHAN
telah membuat perjalananku berhasil; lepaslah aku, supaya aku pulang
kepada tuanku." 24:57.
Kata
mereka: "Baiklah kita panggil anak gadis itu dan menanyakan
kepadanya sendiri." 24:58.
Lalu
mereka memanggil Ribka dan berkata kepadanya: "Maukah engkau
pergi beserta orang ini?" Jawabnya: "Mau."
24:59.
Maka
Ribka, saudara mereka itu, dan inang pengasuhnya beserta hamba
Abraham dan orang-orangnya dibiarkan mereka pergi. 24:62.
Adapun
Ishak telah datang dari arah sumur
Lahai-Roi;
ia tinggal di Tanah Negeb. 24:63.
Menjelang
senja Ishak sedang keluar untuk berjalan-jalan di padang. Ia
melayangkan pandangnya, maka dilihatnyalah ada unta-unta
datang. 24:67.
Lalu
Ishak membawa Ribka ke dalam kemah Sara, ibunya, dan mengambil dia
menjadi isterinya. Ishak mencintainya dan demikian ia dihiburkan
setelah ibunya meninggal.
Di
sini Ribka dipinang untuk Ishak.
Pengertian
kedua kesusahan selama sepuluh hari:
Ribka tidak mau tinggal sepuluh hari lagi bersama keluarganya.
Keluarganya memberi kesempatan, tetapi ia tidak mau tinggal. Ribka
mau cepat pergi untuk bertemu Ishak di sumur Lahai-Roi.
Sumur
adalah tempat makan dan minum domba-domba; sumur ini di
padang/penggembalaan, tetapi sumur juga merupakan tempat pertemuan
mempelai--akhirnya Ishak dan Ribka menikah.
Ribka tidak mau
tinggal sepuluh hari di keluarganya, artinya: sengsara
daging untuk terlepas dari KEPENTINGAN DIRI SENDIRI/KEEGOISAN
sehingga bisa
masuk kandang penggembalaan yang dibina oleh kabar mempelai.
Banyak
kesibukan dan kepentingan kita, tetapi apa berani seperti Ribka yang
tinggalkan semua untuk berada dalam kandang penggembalaan yang
dibina oleh kabar mempelai? Harus berani korbankan kepentingan
daging/kepentingan diri sendiri. Bukan tidak boleh kerja atau
kuliah, mari yang keras, tetapi jangan lupa untuk berada di kandang
penggembalaan.
Ini adalah percikan darah/sengsara daging
karena Yesus. Mari, tinggalkan keegoisan: kepentingan daging,
keluarga, pekerjaan dan diri sendiri, dan utamakan
penggembalaan dan Tuhan!
Mari,
semua paduan suara, pemain musik dan seluruh imam-imam, kita harus
ada di kandang penggembalaan. Seorang imam tidak boleh keluar dari
kandang. Kalau keluar, ia akan kehilangan urapan, melanggar
kekudusan dan mati (Imamat 21: 12).
"Tadi
saudara Moses dari Uganda bertanya--waktu itu kaum muda sedang
latihan--: 'Bagaimana
om bisa mengoleksi kaum muda itu?'--dia
menggunakan istilah 'mengoleksi'. Saya bilang: 'Tidak ada caranya,
saya hanya menyampaikan firman.' Saya tidak mau suruh-suruh
melayani. Saya hanya mengikuti guru dan gembala saya. Hanya lewat
mimbar, sampaikan firman, supaya mereka bisa bertobat, dibaptis air,
masuk penggembalaan. Kalau sudah di kandang, dia bisa disucikan dan
bisa menjadi imam. Hanya itu caranya, tidak ada cara lain. Mereka
sibuk semua, sekolah di SMU sekarang jam tujuh berangkat jam empat
petang baru pulang, jam lima seperempat petang ibadah, besok ada
ulangan atau tugas. Kalau bukan pekerjaan firman, tidak mungkin mau
masuk di kandang penggembalaan."
Masuk
di kandang penggembalaan hari-hari ini! Lepaskan kepentingan diri
sendiri! Bukan berarti harus berhenti kuliah. Tidak! Tetap kuliah,
tetapi berkorban.
"Misalnya
besok ada ulangan, siang biasanya tidur, jangan tidur, tetapi
belajar. Kemudian masuk ibadah, pulang ibadah, belajar lagi. Berdoa pada
Tuhan. Tuhan tolong."
Ribka
merobek kepentingan diri sendiri dan bisa masuk penggembalaan. Dulu
Musa naik ke gunung Sinai dan melihat kerajaan sorga, lalu Tuhan
perintahkan Musa membuat kerajaan sorga di bumi, supaya di bumi sama
seperti di sorga; apa yang kita lakukan di bumi sama seperti di
sorga: ibadah pelayanan dan penyembahan di bumi sama seperti di
sorga. Itu maksudnya Tuhan dengan Tabernakel.
"Saya
sangat bersyukur bisa dididik dalam pengajaran Tabernakel dan
mempelai. Tadi kita sudah mendengar waktu pembukaan Lembaga
Pendidikan Elkitab angkatan XXXIX, bagaimana Lempin-El ini bisa
berlanjut, semua hanya kemurahan Tuhan. Saya tadi belum cerita,
hamba-hamba Tuhan mengatakan: Lempin-El harus ada, supaya kalau
mereka ditanya lulusan mana, mereka bisa menjawab. Pesan terakhir
dari om Pong kepada saya hanya dua: soal persepuluhan dan Lempin-El.
Beliau mengatakan: 'Kalau Lempin-El masih ada, Pak Wi
sungguh-sungguh! Sini, saya tumpangi tangan, kamu adalah guru dan
gembala.'--pelimpahan. Saya tidak menyangka juga kalau Malang yang
ditunjuk. Banyak hamba Tuhan alumni Lempin-El yang datang waktu itu,
saya katakan: 'Silahkan, runding sendiri.' Tetapi setelah saya yang
ditunjuk, saya seperti orang stres, tiap hari di kotak surat: Mana
yang kirim murid ini? Tidak ada. Bagaimana mau membuka? Ternyata
Tuhan kirim, sampai hari ini. Doakan! Saya hanya menyerah kepada
Tuhan. Tuhan tolong. Waktu itu kelasnya belum ada, sekarang
sudah diberkati Tuhan. Tanah di belakang sudah bisa dibeli karena
doa-doa bapak/ibu sekalian, kita tinggal membangun. Tetapi dulu
pakai plastik saja, tidak ada masalah."
Musa
melihat sorga lalu membuat Tabernakel--kerajaan sorga di bumi.
"Tujuan
Lempin-El hanya satu yaitu menyebarkan kabar mempelai dalam terang
Tabernakel. Ini saja, ke manapun kita diutus."
Tabernakel
terdiri dari tiga ruangan:
- Halaman=
keselamatan: percaya--pintu gerbang--, bertobat--mezbah korban
bakaran--, baptisan air--kolam pembasuhan--, dan baptisan Roh
Kudus--pintu kemah.
- Ruangan
suci.
- Ruangan
maha suci= kesempurnaan.
Kita
sudah selamat; yang belum, mari, jangan ragu untuk percaya Yesus,
bertobat dan baptis air--lahir baru dari air dan Roh--, sudah
selamat (hidup dalam kebenaran). Kita belum sempurna. Jadi posisi
kita ada di ruangan suci--sekarang
menunjuk pada kandang
penggembalaan.
Dulu di dalam ruangan suci ada tiga macam alat yang harus
dibuat--sudah hancur--, sekarang dalam pengertian rohani:
- Pelita
emas= ketekunan dalam ibadah raya termasuk fellowship;
persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam karunia-karunia-Nya;
domba diberi minum supaya tidak dehidrasi tetapi selalu segar. Di padang gurun dunia
ini perlu minum, tetapi kalau minum saja, tidak makan, akan mati
juga.
"Bukan
cuma saudara yang bahagia. Saya bahagia kalau ada ibadah
persekutuan semacam ini, karena karunia ditambahkan. Dulu setelah
lulus Lempin-El angkatan XVIII, saya membantu Pdt. Pong (alm.), saya
yang mempersiapkan gedungnya, juga bersih-bersih, dan membawa
tasnya kalau om Donald tidak ikut. Akhirnya disuruh
pembukaan--ditambahkan--, khotbah ibadah kaum muda,
dan sampai sekarang. Karunia sebagai gembala ditambahkan."
- Meja
roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan
perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman
pengajaran yang benar dan kurban Kristus; domba diberi makan
supaya kuat, tidak jatuh, rebah dan tinggalkan pelayanan.
Di
atas meja roti sajian ada dua belas roti yang disusun menjadi dua
susun masing-masing enam buah--66; menunjuk pada 66 kitab dalam
alkitab, itulah pengajaran yang benar. Roti juga menunjuk pada
tubuh Kristus (dalam surat Korintus). Di mana darahnya? Di meja
roti sajian ada korban curahan dari anggur--satu-satunya alat yang
ada korban curahan dari anggur--, yang menunjuk pada darah
Yesus.
"Jadi,
ayat, gambar dan penjelasan harus sama. Tidak bisa kalau gambarnya
lain tetapi penjelasannya sama. Itu bayi namanya, ada penggaris dan
penghapus dibilang: sama. Kalau orang bisa berpikir akan berkata:
bedalah, kalau gambarnya beda, artinya juga beda; tidak mungkin
sama. Semoga kita tidak dibodohi atau ditipu. Tetapi pakai hikmat
sorga, baca ayat! Bukan berarti di sini yang paling benar, tetapi
baca ayat di dalam alkitab! Alkitab kita sama."
Kalau
tidak makan tetapi disuruh kerja, akan cepat pingsan. Ini
alasannya. Mengapa penginjil-penginjil yang dipakai Tuhan,
tahu-tahu menghilang, padahal seharusnya lebih hebat lagi? Karena
tidak makan. Coba suruh kerja terus--hebat, kuat--, jangan diberi
makan, malah tidak mau minum juga. Kalau sudah tidak tugas, tidak
mau datang ibadah. Lebih celaka kalau pemain musik dan lain-lain
hanya datang saat tugas, kalau tidak tugas, tidak datang. Gawat!
Sudah tugaspun, datang, saat firman diberitakan, malah keluar.
Gawat! Dia sebenarnya mati; hanya bersuasana seperti di alun-alun
tetapi mati, bukan suasana sorga; sudah tidak ada urapan dan
kekuatan dari sorga.
Seorang
imam harus makan dan minum, supaya kuat sampai Tuhan datang.
- Mezbah
dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa; persekutuan dengan Allah
Bapa di dalam kasih-Nya; domba bernafas dengan kasih Allah; bernafas dengan takut akan Tuhan; bernafas
dengan urapan Roh Kudus/kasih Allah.
Di dunia ini selain ada
oksigen, nitrogen dan lain-lain--itu hikmat dunia--, ada juga roh
jahat dan najis--ini yang tidak diketahui oleh profesor di dunia.
Ini yang bisa ditelusuri dalam alkitab. Ini kelebihan hikmat sorga
dari hikmat dunia.
Bernafas dengan takut akan Tuhan=
menyembah Tuhan. Kasih Allah membuat kita bisa hidup kekal;
semua yang kita lakukan kekal.
Inilah
kandang penggembalaan; ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok, di
dalamnya ada Allah Tritunggal. Tuhan bertanya pada Petrus tiga
kali:
Adakah engkau mengasihi Aku?: Gembalakanlah domba-domba-Ku!
Tuhan bertanya tiga kali karena Petrus terdiri dari tubuh, jiwa dan
roh, dan Allah juga Tritunggal. Petrus menyangkal Tuhan tiga kali;
tubuh, jiwa dan rohnya menyangkal Allah Tritunggal. Tetapi kalau
kita tergembala dalam kandang penggembalaan, tubuh,
jiwa dan roh kita akan melekat pada Allah Tritunggal--ada
persekutuan--,
seperti ranting
melekat
pada pokok anggur yang benar
(pribadi Yesus/pengajaran yang benar).
Melekat
pada pokok angur yang benar
artinya:
- Yang
pertama: kita dibersihkkan; mengalami penyucian
secara intensif dari
dosa-dosa pelayan Tuhan
yaitu:
- Dosa
Yudas Iskariot: pencuri,
terutama mencuri milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan
khusus. Kalau hamba Tuhan mencuri lalu berkhotbah, bagaimana?
Ini
yang harus disucikan lebih dulu! Uang atau persepuluhan adalah
masalah terkecil, kalau tidak mau disucikan, apalagi yang
lain.
"Saya
tidak takut menyampaikan kalau dari Tuhan, tidak ada masalah. Para
gembala, perhatikan! Kita disucikan dari dua sisi--firman yang
lebih tajam dari pedang bermata dua. Yang
pertama:
saat kita menerima
kepercayaan dari Tuhan;
hanya dipercaya untuk menerima karena persepuluhan adalah milik
Tuhan. Seringkali kita biarkan diserobot orang lain dengan alasan
supaya bagus, tetapi kita tidak dpercaya lagi. Akibatnya: tidak
ada makanan. Satu waktu saya dites. Dipanggil seseorang yang
mempunyai wewenang di satu gereja yang sangat besar, lalu dia
sampaikan: 'Sekarang kita persepuluhan mau dipegang tua-tua.' Saya
langsung jawab: 'Jangan! Jangan sekali-kali seperti itu! Habis
nanti, tidak ada makanan! Percayalah!' Saya sampai berkata begitu:
'Minta tolong, Om, jangan, jangan seperti itu.'
Yang
kedua:
saat mengembalikan
juga disucikan. Kalau gembala tidak mengembalikan persepuluhan, ia
adalah seorang pencuri, dan itu artinya tidak ada pembukaan
firman.
Jadi sama, kalau tidak dipercaya persepuluhan atau
mencuri persepuluhan, tidak akan ada pembukaan firman; tidak ada
urapan. Lebih celaka lagi, mendidik orang menjadi pencuri juga.
Saya lebih dulu yang diperiksa. Sungguh-sungguh!"
Sidang
jemaat juga, kalau mencuri milik Tuhan, tidak akan ada makanan;
tidak bisa mengerti firman; tidak dipercaya juga untuk menerima
makanan rohani. Kalau rohaninya sakit/mati, jasmani juga akan
kering.
- Dosa
Kain dan kakak-kakak Yusuf= dosa kepahitan;
kebencian tanpa alasan, iri hati, dendam.
- Dosa
Hofni dan Pinehas= dosa kenajisan.
Hati-hati,
ini semua pelayan Tuhan, sebab itu imam-imam harus digembalakan,
supaya benar-benar disucikan--ranting melekat pada pokok anggur
yang benar.
- Yang
kedua: kalau sudah disucikan dari dosa-dosa kejahatan, kenajisan
dan kepahitan, melekat juga berarti setia.
Orang suci pasti
setia.
Kalau tidak suci--(maaf) seperti pelacur--, tidak akan
setia.
Urusan
kita sebagai ranting yang kecil
adalah tergembala; berada di kandang penggembalaan; tekun dalam tiga
macam ibadah sehingga kita hidup
suci dan setia kepada Tuhan.
Hasilnya, cepat atau lambat kita pasti berbuah
lebat dan manis--ada
kebahagiaan sorga sekalipun di tengah penderitaan. Itu kelebihan
yang dari sorga. Kalau di dunia, pengertian bahagia adalah semuanya
enak, tetapi kebahagiaan sorga kita berbahagia sekalipun di tengah
penderitaan dunia ini.
Mari, sungguh-sungguh tekuni tiga
macam ibadah baik sebagai gembala maupun domba-domba.
Kalau
sudah berbuah, injil Yohanes 15: 1 menuliskan: 'Bapa-Kulah
pengusahanya'.
Urusan kita hanya melekat/tergembala--seperti Ribka yang tidak mau
tinggal bersama keluarganya selama sepuluh hari lagi.
"Saya
bilang pada murid-murid, kalau sudah jadi gembala, jangan bilang ada
kepentingan keluarga lalu pergi ke sana, ada kepentingan apa, kesana. Itu berarti meninggalkan jemaat terus. Jangan! Mohon maaflah,
karena memang tugas kita sebagai gembala. sungguh-sungguh harus
mendahulukan Tuhan. Ribka mendahulukan Tuhan, dia mau tergembala,
suci, setia, dan berbuah manis; ada kebahagiaan sorga di tengah
penderitaan dunia."
Yohanes
15: 1 15:1.
"Akulah
pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah
pengusahanya.
'Bapa-Kulah
pengusahanya',
artinya:
- Ranting
itu kecil, tetapi kalau melekat pada pokok anggur--suci, setia dan
tergembala sungguh-sungguh--, maka Bapa
di sorga yang mengusahakan semuanya;
kita hanya melekat; Ia yang berusaha untuk memenuhi segala
kebutuhan kita--kalau ranting kurang makan, bukan rantingnya yang
ke bawah, tetapi pokoknya ini yang mencari.
Kita
hanya melekat saja.
Kenapa harus sulit? Kenapa kita yang mau usaha sana sini, beredar
sana sini, dan pokoknya yang diam? Biarlah Bapa yang berusaha, kita
hanya melekat. Apa kekuatan kita sebagai ranting? Sehebat apapun
manusia di dunia, ia tetap hanya ranting, tidak ada apa-apanya.
Karena itu ranting harus melekat pada pokok anggur yang benar. Ia
yang memenuhi segala kebutuhan kita.
- Yang
kedua: Bapa menyelesaikan
masalah
kita.
- Yang
ketiga: Bapa menyempurnakan
kita;
kita menjadi buah manis sampai menjadi buah mempelai. Luar biasa!
Tuhan tolong kita malam ini.
Mari,
jangan takut menghadapi percikan darah--angka sepuluh--, kita ada di
ruangan maha suci; dekat dengan kesempurnaan. Kemarin, mau busuk
dan lain-lain, sudah ditanggung Tuhan. Tadi pagi, kabar mempelai
menolong kita.
Sekarang kita harus memikul salib--percikan
darah. Ini berarti rohani kita ditingkatkan. Kemarin enak-enak
karena semua yang busuk dipikul Tuhan, kemudian dapat pedang.
Sekarang, mari meningkat: pikul salib Tuhan/percikan darah. Di situ
ada hikmat dari Tuhan--Daniel gemuk--, ada buah
manis--kebahagiaan--dan 'Bapa-Kulah
pengusahanya'.
-
Lukas 17:
11-17
17:11.
Dalam
perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan
Galilea. 17:12.
Ketika
Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh
orang kusta
menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh 17:13.
dan
berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah kami!" 17:14.
Lalu Ia memandang mereka dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah
dirimu kepada imam-imam." Dan sementara mereka di tengah jalan
mereka menjadi tahir. 17:15. Seorang
dari mereka,
ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali
sambil memuliakan Allah
dengan suara nyaring, 17:16. lalu tersungkur
di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang
itu adalah seorang Samaria. 17:17.
Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya
telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?
Orang
Samaria= bangsa kafir. Yang sakit kusta ini sembilan orang Israel
dan satu dari bangsa kafir.
Pengertian
ketiga
kesusahan selama sepuluh hari:
sepuluh
orang kusta.
Secara jasmani, penyakit kusta artinya: penderitaan lahir
dan batin--orang kusta tidak boleh dekat-dekat, karena itu memanggil
Yesus dari jauh; diasingkan, tidak boleh masuk di rumahnya. Secara
rohani: putih--kebenaran--tetapi kusta, artnya: kebenaran
diri sendiri.
Tadi,
hati-hati dengan keinginan daging yang menjerumuskan--Daniel. Lalu
kepentingan daging--Ribka.
"Kadang-kadang
kalau mau ibadah: Tunggulah, papa capek. Isteri menjawab: Ya sudah,
saya tidak pergi, saya pijat dulu. Inilah kepentingan-kepentingan
diri/keegoisan."
Buang
semua, sampai kita bisa tergembala.
Terakhir, kebenaran
sendiri,
yaitu
- Menutupi
dosa dengan cara menyalahkan orang lain.
Suami sudah ketahuan berselingkuhpun, masih menyalahkan isteri,
bukan mengaku.
Tadi pagi kita sudah mendengar Adam dan Hawa
menyalahkan Tuhan/pengajaran benar dan setan. Kalau sudah
menyalahkan setan, akan berbuat dosa terus, tidak bisa bertobat
lagi. Kalau sudah
menyalahkan setan, akan berbuat dosa terus, tidak bisa bertobat
lagi.
"Kalau
gembala paling gampang, dari podium tinggal bilang:
pemberontak-pemberontak. Beres, sudah menang dia. Padahal belum
tentu, bisa juga gembalanya yang salah."
- Tidak
bisa mengucap syukur--sepuluh
orang yang disembuhkan tetapi yang mengucap syukur hanya satu
orang--,
tetapi bersungut, berbantah--firman dijadikan perbantahan,
diskusi--, bergosip dan lain-lain.
"Mari,
lulusan Lempin-El 'Kristus Ajaib', saya mohon maaf kalau dianggap
sombong. Saya sudah ikut ibadah di mana-mana waktu remaja muda,
mendengar hamba Tuhan berkhotbah, sampai anak kecil berkhotbah saya
dengar, tetapi ketika saya satu kali mendengar kabar mempelai saya
langsung tersentak, ayatnya sama tetapi kok bisa artinya begitu,
dan tidak bisa dibantah. Waktu itu saya kejar. Saya menempuh jarak
jauh, waktu itu bisnya empat jam, kurang enak, tahun delapan
puluhan. Ada juga kesaksian dari Jerman, beliau pengurus
persekutuan orang kristen di Eropa. Kalau natal mengundang hamba
Tuhan dari mana saja. Tetapi hanya karena majalah manna, ia
berhenti total, dia mendengar lewat siaran jarak jauh. Ini
kesaksian, bukan saya menyanjung. Firman ini yang benar. Bukan
Widjaja, tetapi kabar mempelainya. Alkitab yang benar. Jangan
bilang: hanya Widjaja yang benar! Salah! Alkitab yang benar--kabar
mempelai yang diwahyukan Tuhan kepada opa van Gessel, dilanjutkan
oleh om Yo dan om Pong--, jangan dibalik! Itu yang benar karena
sesuai dengan yang dilihat Musa di atas gunung Sinai. Mari
sungguh-sungguh hari-hari ini. Lempin-El kita bersyukur, saya
sangat bersyukur bisa dididik di Lempin-El 'Kristus Ajaib'. Baru
pengalaman di Lempin-El saja: tidak ada jemaat, tidak ada kerja,
hanya dengar firman tetapi bisa makan terus. Kalau bukan karena
pengajaran mau dapat di mana? Bersyukur. Saya tidak malu pada
murid-murid, bukan sombong, tetapi karena dulu saya juga
mendapatkan dengan cuma-cuma. Kalau mau cari yang lain, bodoh,
karena sudah pengalaman--saya dulu dididik selama tujuh bulan."
Satu orang yang mengucap
syukur sampai tersungkur di kaki Yesus adalah bangsa kafir.
Jadi,
pengertian angka sepuluh di sini adalah sengsara daging untuk
terlepas
dari KEBENARAN SENDIRI, sampai bisa tersungkur di bawah kaki Tuhan;
hanya mengaku sebagai tanah liat. Ini bangsa
kafir
yang mau sengsara daging sampai tersungkur di kaki Tuhan. Tinggal
kita mau atau tidak.
Lalu
bagaimana nasibnya bangsa Israel?
Sembilan orang kusta tidak kembali, tetapi ada satu orang yang
tersungkur juga yaitu Ayub. Ayub juga ada kebenaran sendiri sampai
diizinkan menderita habis-habisan, sampai ia tersungkur; mengaku
hanya tanah liat. Ia paling hebat jasmani dan rohani--kaya dan
lain-lain--, tetapi ada kebenaran sendiri sampai menyalahkan
Tuhan.
Jangan
sampai menyalahkan Tuhan/pengajaran yang benar!
Bahaya! Nasibnya seperti Ayub yang habis-habisan. Biar hebat, akan
habis, apalagi kalau hanya ranting. Yang kaya dan hebat, habis,
apalagi kalau ranting, benar-benar habis.
Ayub
32: 1-2 32:1.
Maka
ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub, karena
ia menganggap
dirinya benar. 32:2.
Lalu
marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah
terhadap Ayub, karena ia menganggap
dirinya lebih benar dari pada Allah,
'Menganggap
lebih
benar'=
sudah berbuat dosa tetapi tidak mau mengaku, malah menyalahkan orang
lain. Kalau dia memang tidak bersalah, dia bukan menganggap
dirinya benar, tetapi memang sesungguhnya ia benar. Jangan salah!
Tetapi kalau orang melakukan dosa, lalu tidak mau mengaku dosa malah
menyalahkan orang lain, itulah kebenaran sendiri; kalau menyalahkan
Tuhan/pengajaran yang benar, itulah orang yang merasa lebih benar
dari Tuhan dan orang lain. Ayub hebat secara jasmani dan
rohani, tetapi sayang ada kebenaran sendiri. Karena itu Tuhan
izinkan ia mengalami ujian habis-habisan--penderitaan daging--,
sampai ia bisa tersungkur di kaki Tuhan.
Ayub
42: 5-6 42:5.
Hanya
dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang
mataku sendiri memandang Engkau. 42:6.
Oleh
sebab itu aku
mencabut perkataanku
dan dengan menyesal aku
duduk dalam debu dan abu."
'aku
mencabut perkataanku'=
kebenaran diri sendiri itu dari mulut. Tuhan heran, sepuluh yang
sembuh, tetapi hanya satu yang mulutnya baik, mengucap syukur; yang
lain mulutnya tetap bergosip. Mungkin tidak bergosip lewat mulut
tetapi lewat media sosial. Apa yang didapatkan? Rugi sekali! Tidak
usah ikut-ikut, yang penting Tuhan yang tahu. Kalau kita memang
seperti Ayub--benar sendiri--, kita akan hancur. Tetapi kalau tidak,
orang yang memfitnah yang akan hancur. Tenang saja. Kenapa harus
takut?
Kalau kita memang ada kebenaran sendiri, minta ampun,
kalau tidak, biar kita kuat dan hebat, akan habis. Sebaliknya, kalau
memang benar, sungguh-sungguh dari Tuhan, diam saja. Orang yang
memfitnah, yang sebentar lagi akan hancur. Kebenaran
tidak mungkin bisa dikalahkan oleh apapun.
"Pdt.
Pong selalu katakan pada saya: Tenang, kebenaran tidak bisa
dikalahkan dengan politik/persekongkolan; kebenaran tetap akan
ditegakkan oleh Tuhan. Ada satu berita, beliau panggil saya: 'Pak Wi
saya dengar kamu begini, benar?': 'Tidak': 'Diam ya. Kebenaran tidak
bisa dikalahkan oleh apapun.' Saya salah, pada awal-awal om Pong
meninggal, saya diserang, saya marah karena saya tidak merasa
bersalah. Akhirnya dibalik semua, sekarang harus menanggung, tetapi
diam; masih diberi kesempatan untuk Tuhan tolong."
Ayub
mengalami ujian habis-habisan, untunglah ia akhirnya duduk di debu
dan abu dan ia mencabut perkataannya. Orang
kebenaran sendiri banyak salah dalam perkataan.
Hati-hati hari-hari ini!
"Banyak
telpon dan lain-lain untuk menanggapi sesuatu dan lain-lain, itu
sudah mengarah pada kusta. Jangan! Diam saja!"
Ayub
duduk di debu, tersungkur, mengaku tanah liat sampai tidak ada lagi
yang dibanggakan. Jangankah hartanya, tubuhnyapun sampai habis;
tidak ada kebanggaan. Itulah merendahkan diri, mengaku
tanah liat sampai tidak ada yang dibanggakan lagi, tidak ada lagi
yang diharapkan di dunia.
Dia merasa tidak layak, tidak mampu, tidak bisa apa-apa, tetapi
hanya
memandang pada Tuhan.
Tanah liat memang rendah--diinjak-injak--, tetapi tanah liat
ada di tangan Tuhan--waktu penciptaan, tanah liat diambil Tuhan dan
Ia menciptakan manusia. Kalau kita sebagai tanah liat, kita ada di
dalam tangan Tuhan Sang Pencipta.
Untuk
apa kita ada di tangan Tuhan?
Untuk dibentuk menjadi manusia yang sama dengan Tuhan dan dihembusi
dengan Roh Kudus. Kejadian
2; 7 2:7.
ketika
itulah TUHAN Allah membentuk
manusia
itu dari debu tanah dan menghembuskan
nafas hidup
ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang
hidup.
Kalau
malam ini ada tanda-tanda kita merasa sebagai tanah liat yang tidak
layak--banyak salah--, tidak bisa apa-apa sekalipun punya ijazah,
tidak berharga apa-apa, tidak ada yang dibanggakan dan diharapkan
lagi di dunia tetapi hanya berharap Tuhan saja, kita akan diambil
dan dijadikan
sebagai manusia baru
oleh Tuhan, dan dihembusi
oleh Roh Kudus.
Dulu hanya dihembusi, ternyata belum cukup, buktinya manusia banyak
berbuat dosa mulai kitab Kejadian 3, Kejadian 6 lebih parah.
Oleh
sebab itu Tuhan baharui lagi pencurahan Roh Kudusnya, bukan hanya
dihembusi, tetapi ditiupkan
dengan keras,
karena Tuhan tahu dosa itu lebih dahsyat dan memuncak; dosa yang
ditiupkan oleh setan begitu memuncak, harus dilawan dengan Roh Kudus
yang ditiupkan dengan keras.
Kisah
Rasul 2: 1-4 2:1.
Ketika
tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu
tempat. 2:2. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi
seperti tiupan angin keras
yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; 2:3. dan
tampaklah kepada mereka lidah-lidah
seperti nyala api
yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. 2:4. Maka
penuhlah
mereka dengan Roh Kudus,
lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti
yang diberikan oleh Roh itu
kepada mereka untuk mengatakannya.
Di
loteng Yerusalem, Roh Kudus bukan hanya dihembuskan untuk mengatasi
dosa yang ditiupkan oleh setan, tetapi Roh Kudus juga merupakan
tiupan angin keras untuk memenuhi setiap kehidupan kita semua (waktu
itu bangsa Israel, tetapi di Kisah Rasul 10, untuk bangsa kafir
juga)--Roh Kudus bagaikan lidah-lidah nyala api.
Tanah liat
ini butuh Roh Kudus. Tanpa
Roh Kudus,
kita akan habis; yang ada hanya keinginan sendiri, hawa nafsu
sendiri--seperti Herodes--, hanya ada kepentingan sendiri--tidak mau
tergembala--dan hanya ada kebenaran sendiri--menyalahkan orang,
Tuhan dan setan.
Mari, Roh Kudus dicurahkan; ditiupkan dengan
keras di tengah-tengah kita bagaikan lidah-lidah nyala api.
Salah
satu tanda
kepenuhan Roh Kudus adalah berbahasa Roh seperti yang diberikan oleh
Roh itu kepadanya untuk mengatakan, bukan diajarkan manusia. Kalau
diajarkan manusia, itu palsu. Roh Kudus mulai dari perut
hati--perut hati dibersihkan--dan naik ke lidah. Ikuti saja apa yang
diajarkan oleh Roh Kudus.
Biar kita hanya tanah liat, tetapi
kalau ditiupi dengan Roh Kudus, dahsyat hasilnya. Kegunaan
Roh Kudus:
-
Roma 5: 5
5:5.
Dan
pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih
Allah telah dicurahkan
di dalam hati kita oleh
Roh Kudus
yang telah dikaruniakan kepada kita.
Kegunaan
yang pertama; Roh Kudus mengaruniakan
kasih Allah
sehingga kita kuat teguh hati, artinya:
- Tidak
kecewa, putus asa, bangga dan tinggalkan Tuhan, tetapi tetap setia
berkobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sampai garis
akhir--setia sampai mati; sampai meninggal atau sampai Tuhan
datang; sampai mendapatkan mahkota.
Jangan mundur sedikitpun!
Jangan bangga akan sesuatu! Jangan kecewa dan tinggalkan Tuhan
sampai garis akhir!
- Kita
tetap percaya dan berharap Tuhan.
- Tetap
menyembah Tuhan.
Apapun
yang kita alami malam ini, kita serukan pada Tuhan: Saya
hanya debu tanah liat, tidak bisa apa-apa, biar tangan Roh Kudus
yang bekerja.
-
2 Raja-raja 6:
15-17
6:15.
Ketika
pelayan abdi Allah bangun pagi-pagi dan pergi ke luar, maka
tampaklah suatu tentara dengan kuda dan kereta ada di sekeliling
kota itu. Lalu berkatalah bujangnya itu kepadanya: "Celaka
tuanku! Apakah yang akan kita perbuat?" 6:16. Jawabnya:
"Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari
pada yang menyertai mereka." 6:17. Lalu berdoalah Elisa:
"Ya TUHAN: Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat."
Maka TUHAN membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah
gunung
itu penuh dengan kuda dan kereta berapi
sekeliling Elisa.
Kegunaan
yang kedua: Roh Kudus bagaikan nyala api memagari
kita
semua.
Jangan takut apapun yang kita hadapi di dunia! Ada
pagar dari Roh Kudus; perlindungan dari celaka marabahaya, dosa,
antikris dan hukuman Allah sehingga kita hidup aman tenteram, enak
dan ringan, damai sejahtera.
Musuh-musuh yang besar
dikalahkan, artinya Roh Kudus memberi
kemenangan atas musuh=
menyelesaikan masalah. Tuhan tolong kita semua.
-
2 Raja-raja 2:
11
2:11.
Sedang
mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah
kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah
Elia ke sorga dalam angin badai.
Kegunaan
yang ketiga: Roh Kudus mengangkat
kita ke sorga,
artinya:
- Tuhan
semakin memakai kita.
Jadi bukti
kita terangkat ke sorga adalah kita dipakai dalam pelayanan
pembangunan tubuh Kristus.
Naik ke sorga bukan urusan nanti, tetapi sekarang. Roh Kudus
memberikan karunia-karunia Roh Kudus--kemampuan ajaib yang lebih
dari apapun--supaya kita bisa dipakai dalam pelayanan pembangunan
tubuh Kristus sesuai dengan jabatan pelayanan yang Tuhan
percayakan kepada kita. Tuhan memberikan jabatan dan Roh Kudus
memberikan karunia.
"Mungkin
mustahil jadi gembala, khotbah terus. Apalagi hanya Lempin-El yang
dididik tujuh bulan. Kami sudah jadi hamba Tuhan sudah berapa
tahun? Saya saja angkatan XVIII sudah dua puluh tahun jadi
gembala. Kalau hanya tujuh bulan belajar, mana bisa? Inilah
karunia Roh Kudus."
Mari,
jangan lalai! Begitu lalai, akan turun semuanya; termasuk gembala
kalau lalai berdoa, lalai menyampaikan firman. Kalau semangat,
sungguh-sungguh naik semua.
"Saya
bersyukur, firman Tuhan tutup buka tahun adalah suasana takhta
sorga--naik. Saya bilang jemaat: Mari kita naik. Ini janji Tuhan.
Nikmati! Semua naik. Jangan ada yang merosot! Pelayanan naik,
semua naik."
- Kemudian,
yang gagal diangkat menjadi
berhasil dan indah
pada waktunya. Makin dekat sorga, bukan makin susah, tetapi makin
berhasil dan indah. Itu bukti diangkat ke sorga, bukan sombong.
- Dan
kita semakin
diubahkan
dari manusia daging menjadi manusia rohani; makin
taat.
Ketika Yesus taat sampai mati di kayu salib, Dia ditinggikan oleh
Tuhan sampai di sebelah kanan takhta Allah Bapa.
Semakin
diubahkan, kita semakin taat.
Ini naik. Mari taati firman. Kaum muda, taati firman dan orang
tua! Tidak mungkin turun, tetapi akan makin naik. Yang tidak
boleh, jangan lakukan. Yang harus, lakukan. Taat saja!
Di
ayat selanjutnya Elisa ambil gulungan jubah dan dipukulkan ke
sungai Yordan, mujizat jasmani terjadi: dari tidak ada menjadi
ada; mustahil jadi tidak mustahil.
Sampai satu waktu kalau
Tuhan datang kembali, kita benar-benar diubahkan dalam sekejap
mata--mujizat terakhir--, jadi sempurna seperti Dia. Kita
terangkat di awan-awan yang permai, bersama Dia selamanya, sampai
di takhta sorga.
Mari,
kita harus mengalami sengsara. Kemarin Tuhan yang sengsara untuk
menanggung kebusukan kita. Tadi pagi, Tuhan memberikan pedang tajam
kepada kita (kabar mempelai; firman yang lebih tajam dari pedang
bermata dua). Sekarang Tuhan berikan salib. Mari pikul salib, tetapi
Roh Kudus menolong kita, ada kemuliaan di tengah kita.
Semua
dikejar oleh Tuhan sampai tersungkur, tidak ada lagi kebanggaan.
Mulut hanya berkata: Saya yang salah, saya tidak mampu, tidak ada
yang bisa menolong kecuali Tuhan. Mulut hanya menyeru: Haleluya,
Yesus. Biar Roh Kudus menolong kita malam ini. Roh Kudus
menguatkan, memagari dan mengangkat kita--mengadakan mujizat di
tengah kita.
Kuat teguh hati! Roh Kudus pasti memagari dan
mengangkat kita. Biar Roh Kudus memenuhi kita semua.
Tuhan
memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|