Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita, Yesus Kristus.

Wahyu 15 berdasarkan susunan Tabernakel menunjuk pada peti dari Tabut Perjanjian. Wahyu 15 juga merupakan pengulangan dan peningkatan dari Wahyu 4 dan 5 tentang takhta Tuhan. Jika Tuhan mengulangi dan meningkatkan, artinya Tuhan sungguh-sungguh mau menempatkan kita di tahta Tuhan (Ruangan Maha Suci, daerah kesempurnaan).

Peti dari Tabut Perjanjian terbuat dari kayu penaga berwarna hitam, namun disalut dengan emas murni di bagian luar dan dalam = manusia daging yang berdosa, namun dibentuk sampai disempurnakan menjadi mempelai wanita Sorga, sehingga bisa ditempatkan di takhta Kerajaan Sorga.

Ada 3 langkah pembentukan dan penyempurnaan gereja Tuhan (manusia berdosa untuk menjadi mempelai Tuhan):
  1. Harus disalut dengan emas murni di bagian luar dan dalam. Emas murni menunjuk pada kuasa Roh Kudus.
    Keluaran 25:10-11
    25:10 "Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya.
    25:11 Haruslah engkau menyalutnya dengan emas murni; dari dalam dan dari luar engkau harus menyalutnya dan di atasnya harus kaubuat bingkai emas sekelilingnya.


    1 Petrus 3:3-4
    3:3 Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah,
    3:4 tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.


    Bagian "yang tersembunyi" artinya bagian yang tidak terlihat (sebelah dalam) harus disalut dengan roh lemah lembut dan tenteram/ pendiam.

    Yakobus 1:21,19
    1:21 Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
    1:19 Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;

    Lemah lembut artinya kemampuan untuk menerima firman pengajaran yang benar, keras, dan lebih tajam dari pedang bermata dua. Kita mendengar sungguh-sungguh, sampai mengerti, dan percaya/ yakin pada firman, sehingga firman menjadi iman yang berakar dalam hati. Kita memiliki iman yang teguh dan tahan uji menghadapi pencobaan, kemustahilan, ajaran palsu. Kita tetap percaya Tuhan, bahkan kita bisa menghasilkan buah keselamatan.

    Pendiam artinya banyak berdiam diri dan mengoreksi diri lewat ketajaman pedang firman. Jika ada dosa, kita belajar rendah hati pada Yesus, kita harus mengakui dosa yang sudah kita perbuat pada Tuhan dan sesama. Setelah diampuni, harus bertobat, jangan mengulangi dosa. Jika kita menerima pengakuan dosa, kita juga harus lemah lembut, belajar mengampuni dosa orang lain dan melupakannya. Jika kita disalahkan tetapi kita benar, kita berdiam diri dan tidak membela diri, kita menyerahkan semua pada Tuhan.

    Dengan demikian, kita bisa tenang, tenteram, dan damai sejahtera (kelegaan).

    Matius 11:28-30
    11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
    11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
    11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."

    Undangan Tuhan kepada manusia darah daging yang berdosa, manusia kayu dan rumput yang banyak kelemahan (rapuh, layu, kering, hancur), sehingga tidak ada kemampuan untuk menanggung beban-beban pencobaan yang berat. Saat dalam pencobaan berat, mereka letih lesu, beban berat, putus asa, bahkan kecewa dan meninggalkan Tuhan. Namun, Tuhan mengundang kehidupan yang lemah. Kita harus percaya dan belajar pada Yesus untuk disalut dengan roh rendah hati, lemah lembut, dan tenteram, sehingga kita mengalami kelegaan/ damai sejahtera. Semua bisa menjadi enak dan ringan dalam hidup kita, seperti kita berada di lautan yang teduh.

    1 Petrus 3:5-6
    3:5 Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,
    3:6 sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.


    Berdandan menunjuk penyalutan sebelah luar, yaitu tunduk, taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi. Contoh: Sara, manusia daging dengan kelemahan permanen, mandul dan mati haid, pintu rahimnya tertutup dan mustahil memiliki keturunan. Namun, Sara berdandan, artinya mengalami penyalutan sebelah luar, yaitu tunduk/ taat. Demikian pula, kita harus taat pada orang tua, suami dalam nikah, gembala, termasuk pemerintah. Hasilnya adalah pintu rahim Sara terbuka dan Ishak lahir untuk menghapus aib Sara. Kita mengalami pembukaan pintu-pintu yang tertutup di dunia, ada jalan keluar dari segala masalah yang sudah mustahil, ada masa depan yang indah, bahkan pintu Sorga terbuka bagi kita.

    Matius 7:21
    7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

    Pintu Sorga akan dibukakan bagi mereka yang taat dengar-dengaran dan melakukan kehendak Bapa.

  2. Diisi dengan 3 macam benda: buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang bertunas, dan dua loh batu.
    Ibrani 9:4
    9:4 Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian,

    Isi Peti Perjanjian adalah:
    1. Buli-buli emas berisi manna = firman Allah menjadi iman yang permanen dan sempurna.
      Tingkatan iman:
      • Pintu gerbang = percaya dan menerima Yesus sebagai satu-satunya Juru Selamat.
        Kita percaya Yesus lewat mendengar firman yang diurapi Roh Kudus (firman Kristus). Manusia daging cenderung menolak firman, sehingga kita membutuhkan Roh Kudus untuk bisa percaya Yesus.

        Roma 10:17
        10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

      • Meja Roti Sajian = ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah dalam firman pengajaran yang benar dan korban Kristus.

        Yohanes 15:3
        15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

        Kita dibersihkan lewat firman yang dikatakan/ dibukakan rahasianya oleh Roh Kudus, ayat menerangkan ayat dalam Alkitab, firman pengajaran benar yang lebih tajam dari pedang bermata dua, makanan keras.

        Yohanes 13:10-11
        13:10 Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."
        13:11 Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih."


        Kita disucikan dari dosa Yudas Iskariot, yaitu kaki yang paling kotor dari seorang rasul/ pelayan Tuhan, dosa yang paling melekat pada pelayan Tuhan.

        Yohanes 12:3-6
        12:3 Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.
        12:4 Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata:
        12:5 "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?"
        12:6 Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.


        Dosa Yudas Iskariot adalah pencuri dan pendusta.

        Wahyu 9:20-21
        9:20 Tetapi manusia lain, yang tidak mati oleh malapetaka itu, tidak juga bertobat dari perbuatan tangan mereka: mereka tidak berhenti menyembah roh-roh jahat dan berhala-berhala dari emas dan perak, dari tembaga, batu dan kayu yang tidak dapat melihat atau mendengar atau berjalan,
        9:21 dan mereka tidak bertobat dari pada pembunuhan, sihir, percabulan dan pencurian.

        Kalau kita sudah disucikan dari dosa Yudas Iskariot, maka kita diperlengkapi dengan:
        • Jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus (jubah maha indah), sehingga kita bisa dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Tidak hanya jubah indah, tetapi kita juga memiliki tapak kaki yang indah. Kita dipakai Tuhan untuk bersaksi tentang firman penginjilan (Kabar Baik) dan firman pengajaran yang benar (Kabar Mempelai).

          Efesus 4:11-12
          4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
          4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,


          Roma 10:15-16
          10:15 Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"
          10:16 Tetapi tidak semua orang telah menerima kabar baik itu. Yesaya sendiri berkata: "Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?"

        • Iman yang teguh, yang tahan uji dan menang menghadapi pencobaan.
          1 Petrus 1:6-7
          1:6 Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
          1:7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api -- sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.

      • Sampai kita memiliki iman yang sempurna, seperti buli-buli emas berisi manna.
        Iman yang sempurna = firman Allah yang sudah mendarah daging dan terukir di dalam hati, pikiran, mulut (perkataan benar dan baik, menjadi saksi Tuhan), dan tangan (perbuatan benar, baik, suci).

        Ibrani 10:16
        10:16 sebab setelah Ia berfirman: "Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka sesudah waktu itu," Ia berfirman pula: "Aku akan menaruh hukum-Ku di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka,

        Begitu kita mendengar firman, mengerti, percaya dan yakin pada firman, maka dosa sudah dihapuskan = kita diselamatkan.

        Ulangan 30:10-14
        30:10 apabila engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dengan berpegang pada perintah dan ketetapan-Nya, yang tertulis dalam kitab Taurat ini dan apabila engkau berbalik kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu."
        30:11 "Sebab perintah ini, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, tidaklah terlalu sukar bagimu dan tidak pula terlalu jauh.
        30:12 Tidak di langit tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan naik ke langit untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melakukannya?
        30:13 Juga tidak di seberang laut tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan menyeberang ke seberang laut untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melakukannya?
        30:14 Tetapi firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, untuk dilakukan.


        2 Korintus 3:2-6
        3:2 Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang.
        3:3 Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.
        3:4 Demikianlah besarnya keyakinan kami kepada Allah oleh Kristus.
        3:5 Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah.
        3:6 Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan.


        Semua bisa terjadi jika kita masuk dalam pelayanan perjanjian baru, jika kita menerima Roh/ kemurahan Tuhan yang menghidupkan, bukan oleh sistem Taurat.

    2. Tongkat Harun yang bertunas, berbunga, dan berbuah = pengharapan yang sempurna.
      Bilangan 16:1-12
      16:1 Korah bin Yizhar bin Kehat bin Lewi, beserta Datan dan Abiram, anak-anak Eliab, dan On bin Pelet, ketiganya orang Ruben, mengajak orang-orang
      16:2 untuk memberontak melawan Musa, beserta dua ratus lima puluh orang Israel, pemimpin-pemimpin umat itu, yaitu orang-orang yang dipilih oleh rapat, semuanya orang-orang yang kenamaan.
      16:3 Maka mereka berkumpul mengerumuni Musa dan Harun, serta berkata kepada keduanya: "Sekarang cukuplah itu! Segenap umat itu adalah orang-orang kudus, dan TUHAN ada di tengah-tengah mereka. Mengapakah kamu meninggi-ninggikan diri di atas jemaah TUHAN?"
      16:4 Ketika Musa mendengar hal itu, sujudlah ia.
      16:5 Dan ia berkata kepada Korah dan segenap kumpulannya: "Besok pagi TUHAN akan memberitahukan, siapa kepunyaan-Nya, dan siapa yang kudus, dan Ia akan memperbolehkan orang itu mendekat kepada-Nya; orang yang akan dipilih-Nya akan diperbolehkan-Nya mendekat kepada-Nya.
      16:6 Perbuatlah begini: ambillah perbaraan-perbaraan, hai Korah, dan kamu segenap kumpulannya,
      16:7 bubuhlah api ke dalamnya dan taruhlah ukupan di atasnya, di hadapan TUHAN pada esok hari, dan orang yang akan dipilih TUHAN, dialah yang kudus. Cukuplah itu, hai orang-orang Lewi!"
      16:8 Lalu berkatalah Musa kepada Korah: "Cobalah dengar, hai orang-orang Lewi!
      16:9 Belum cukupkah bagimu, bahwa kamu dipisahkan oleh Allah Israel dari umat Israel dan diperbolehkan mendekat kepada-Nya, supaya kamu melakukan pekerjaan pada Kemah Suci TUHAN dan bertugas bagi umat itu untuk melayani mereka,
      16:10 dan bahwa engkau diperbolehkan mendekat bersama-sama dengan semua saudaramu bani Lewi? Dan sekarang mau pula kamu menuntut pangkat imam lagi?
      16:11 Sebab itu, engkau ini dengan segenap kumpulanmu, kamu bersepakat melawan TUHAN. Karena siapakah Harun, sehingga kamu bersungut-sungut kepadanya?"
      16:12 Adapun Musa telah menyuruh orang untuk memanggil Datan dan Abiram, anak-anak Eliab, tetapi jawab mereka: "Kami tidak mau datang.


      Korah, Datan, Abiram, dan On tidak terima dengan pengangkatan Musa, karena mereka merasa keturunan Lewi dan Ruben (anak sulung), sehingga bersungut, bergosip, memfitnah, menjelek-jelekkan Musa dan Harun, bersepakat melawan hamba Tuhan yang benar, dipilih dan dipakai Tuhan. Untuk meniadakan persungutan mereka, Tuhan memberikan tanda tongkat Harun.

      Bilangan 17:1-8
      17:1 TUHAN berfirman kepada Musa:
      17:2 "Katakanlah kepada orang Israel dan suruhlah mereka memberikan kepadamu satu tongkat untuk setiap suku. Semua pemimpin mereka harus memberikannya, suku demi suku, seluruhnya dua belas tongkat. Lalu tuliskanlah nama setiap pemimpin pada tongkatnya.
      17:3 Pada tongkat Lewi harus kautuliskan nama Harun. Bagi setiap kepala suku harus ada satu tongkat.
      17:4 Kemudian haruslah kauletakkan semuanya itu di dalam Kemah Pertemuan di hadapan tabut hukum, tempat Aku biasa bertemu dengan kamu.
      17:5 Dan orang yang Kupilih, tongkat orang itulah akan bertunas; demikianlah Aku hendak meredakan sungut-sungut yang diucapkan mereka kepada kamu, sehingga tidak usah Kudengar lagi."
      17:6 Setelah Musa berbicara kepada orang Israel, maka semua pemimpin mereka memberikan kepadanya satu tongkat dari setiap pemimpin, menurut suku-suku mereka, dua belas tongkat, dan tongkat Harun ada di antara tongkat-tongkat itu.
      17:7 Musa meletakkan tongkat-tongkat itu di hadapan TUHAN dalam kemah hukum Allah.
      17:8 Ketika Musa keesokan harinya masuk ke dalam kemah hukum itu, maka tampaklah tongkat Harun dari keturunan Lewi telah bertunas, mengeluarkan kuntum, mengembangkan bunga dan berbuahkan buah badam.

      Tongkat menunjuk pada kayu yang kecil dan tidak ada akarnya lagi. Jika diletakkan begitu saja pasti akan kering, rapuh (mudah berbuat dosa), hancur (binasa), tidak ada harapan untuk tumbuh, tidak punya pengharapan. Namun, setelah diletakkan di hadapan Tuhan (kita setia dan berkobar-kobar dalam ibadah dan pelayanan sebagai pelayan Tuhan, kita diurapi Roh Kudus), maka Roh Kudus memberi pengharapan untuk bisa bertunas, berbunga, dan berbuah.

      Proses pengisian:
      • Bejana Pembasuhan = baptisan air yang benar, mereka yang sudah percaya Yesus dan bertobat harus dikubur dalam air bersama Yesus, sehingga bisa bangkit dan menerima hidup Sorgawi (hidup dalam kebenaran).
        Jika kita bisa hidup benar, maka sama dengan kita berkemenangan atas antikris dengan cap 666. Seperti dulu Israel menang atas Firaun dan bisa menyanyikan nyanyian Musa di tepi Laut Kolsom, kelak kita berkemenangan atas antikris dan menyanyikan nyanyian Anak Domba di tepi lautan kaca.

        Wahyu 15:2

        15:2 Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.

      • Pintu Kemah = kepenuhan Roh Kudus, sehingga kita bisa menguasai diri, menjadi tenang, dan berdoa.
        1 Petrus 4:7
        4:7 Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.

        Tenang = tidak lagi berharap pada orang lain, hanya percaya dan berharap Tuhan, sehingga kita bisa berdoa dan Tuhan akan menolong kita.

      • Pelita Emas = ketekunan dalam Ibadah Raya dan persekutuan yang benar. Kita mengalami persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam urapanNya hingga kepenuhan Roh Kudus. Kehidupan yang benar, dengan pengharapan baru untuk masuk Sorga, akan dipenuhi Roh Kudus.

        Pelita Emas terdiri dari 1 pokok dengan masing-masing 3 cabang ke kiri dan ke kanan.
        Bagian pokok (Yesus) terdiri dari 4 rangkaian kelopak-tombol-bunga (4 x 3 = 12).
        Tiap cabang terdiri dari 3 rangkaian kelopak-tombol-bunga (3 x 3, masing-masing pada 6 cabang = 3 x 3 x 6 = 54).
        Total keseluruhan: 12 + 54 = 66, menunjuk 66 buku dalam Alkitab, yaitu persekutuan yang benar berdasarkan Alkitab.

        Lewat persekutuan, kita diisi minyak sehingga pelita tetap menyala. Kita diisi Roh Kudus sehingga bisa menjadi saksi Tuhan, mulai dari dalam rumah tangga (bebas dari kegelapan gantang dan tempat tidur), sekitar kita (sekolah, tempat kerja, dsb.), sampai menjadi terang dunia.

      • Tongkat Harun yang bertunas, berbunga, dan berbuah.
        Bertunas = Roh Kudus mampu menghidupkan kita, secara jasmani menyehatkan/ menyembuhkan kita, secara rohani membawa kita hidup benar dan suci.
        Berbunga = karunia Roh Kudus, kita dipakai Tuhan dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus.
        Berbuah = sembilan buah Roh Kudus, kita kembali pada gambar Allah Tritunggal, yaitu gambar Allah Bapa (kasih, sukacita, damai sejahtera), gambar Allah Anak (kesabaran, kemurahan, kebaikan), dan gambar Allah Roh Kudus (kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri).

        Galatia 5:22-23
        5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
        5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.


        Kita memiliki pengharapan untuk sempurna seperti Yesus. Buktinya adalah jujur, terang-terangan. Kalau tidak jujur, pasti ada persungutan, bergosip, menghujat, menyalahkan orang lain, bahkan menyalahkan Tuhan, sehingga akibatnya turun ke bagian bumi paling dalam seperti Korah dan kawan-kawannya (tidak bisa naik ke Sorga).

        Pengkhotbah 7:29
        7:29 Lihatlah, hanya ini yang kudapati: bahwa Allah telah menjadikan manusia yang jujur, tetapi mereka mencari banyak dalih.

    3. Dua loh batu = kasih yang sempurna.
      Tingkatan kasih menurut Tabernakel:
      • Mezbah Korban Bakaran = percaya Yesus dan bertobat (kasih mula-mula).
        Kita mengaku dosa pada Tuhan dan sesama, kita mendapatkan pengampunan dosa, kemudian jangan mengulangi dosa lagi. Kalau kita meninggalkan dosa, maka kita dikasihi Tuhan. Kasih menutupi banyak sekali dosa, sampai tidak ada dosa lagi.

        Amsal 28:13
        28:13 Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.

        1 Petrus 4:8
        4:8 Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.

      • Mezbah Dupa Emas = ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.
        Jadi, proses pengisian Tabut Perjanjian dengan 3 macam benda terjadi lewat ketekunan dalam 3 macam Ibadah Pokok dalam penggembalaan. Lewat doa penyembahan, kita mendapat kasih matahari (kasih sempurna, Matius 17:1-2).

        Lukas 9:28-29,34
        9:28 Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.
        9:29 Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.
        9:34 Sementara ia berkata demikian, datanglah awan menaungi mereka. Dan ketika mereka masuk ke dalam awan itu, takutlah mereka.


        Doa penyembahan = proses perobekan daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya, sehingga kita mengalami keubahan menjadi manusia rohani. Salah satu tabiat daging yang harus diubahkan adalah ketakutan. Kita disinari oleh matahari kasih Tuhan sehingga takut diubahkan menjadi tidak ada ketakutan lagi, hanya ada takut akan Tuhan.

        1 Yohanes 4:18
        4:18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.

        Kita bisa mengasihi Tuhan lebih dari semua, kita taat dengar-dengaran apa pun resiko yang harus kita hadapi. Kita bisa mengasihi sesama seperti diri sendiri, bahkan mengasihi musuh. Kita hanya berbuat baik pada sesama, bahkan bisa membalas kejahatan dengan kebaikan.

        Markus 12:32-34
        12:32 Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.
        12:33 Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan."
        12:34 Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorang pun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.

        Kegunaan kasih yang sempurna:
        • Kasih sempurna memberikan hikmat dan kebijaksanaan dari Sorga.
          Wahyu 13:16-18
          13:16 Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,
          13:17 dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
          13:18 Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.


          Kita menerima perlindungan dan pemeliharaan dari Tuhan selama hidup di dunia yang sulit ini, bahkan saat Antikris berkuasa di bumi selama 3,5 tahun. Kita menang atas Antikris dengan cap 666. Kita disingkirkan ke padang gurun dan dipelihara langsung oleh Tuhan lewat firman dan perjamuan suci. Hikmat Sorga juga menentukan masa depan yang berhasil dan indah di tengah krisis dunia.

          Pengkhotbah 10:10
          10:10 Jika besi menjadi tumpul dan tidak diasah, maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat.

        • [Markus 12:34] Tidak jauh dari Kerajaan Allah = kita mengalami suasana Sorga, kebahagiaan/ sukacita Sorga, sekalipun di tengah penderitaan.
          Roma 8:35-36
          8:35 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
          8:36 Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."


          Kita bisa bertahan menghadapi penindasan, penganiayaan, kelaparan, kita tidak pernah mundur setapakpun. Kita bagaikan domba sembelihan, dan hanya satu langkah jarak antara kita dengan maut. Dengan kasih Allah, kita bisa tetap kuat, setia, dan berkobar-kobar dalam ibadah dan pelayanan pada Tuhan.

        • [Markus 12:34] Tidak ada pertanyaan lagi = kasih Allah membuat kita lebih dari pemenang.
          Roma 8:37
          8:37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.

          Kasih Tuhan menyelesaikan semua masalah kita, termasuk yang mustahil sekalipun. Kita lemah tetapi kita menang atas musuh yang lebih kuat oleh karena kasih Allah, sehingga tidak ada lagi air mata dan kita bahagia bersama Tuhan.

        • Kasih Allah menyatukan dan menyempurnakan kita.
          Kolose 3:14
          3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

          Saat Yesus datang kedua kali, kita diubahkan menjadi sempurna, kita disatukan dan bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali. Kita masuk Yerusalem Baru di mana tidak ada lagi setitik pun air mata.

  3. Ditutupi dengan Tutupan Pendamaian. (dibahas selanjutnya pada Ibadah Doa, 10 Februari 2022)


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 03 Desember 2019 (Selasa Sore)
    ... telah berfirman siapakah yang tidak bernubuat Suara singa mengaum firman nubuat adalah firman Allah yang mengungkapkan segala sesuatu yang belum terjadi tetapi pasti akan terjadi terutama tentang dua hal yaitu Tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja Mempelai Pria Sorga di awan-awan yang permai. Sekaligus tentang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 27 Februari 2014 (Kamis Sore)
    ... kehendak Tuhan sama dengan taat dengar-dengaran pada kehendak Tuhan sehingga kita bisa menantikan dan menyambut kedatangan Tuhan kedua kali di awan-awan yang permai sesudah itu kita masuk Firdaus kerajaan tahun damai sesudah itu kita masuk Kerajaan Surga yang kekal. Matius - Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku Tuhan Tuhan akan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 23 Mei 2016 (Senin Sore)
    ... bermata dua dan bisa menyucikan. Jadi setiap hamba TUHAN pelayan TUHAN harus menerima pedang firman untuk bisa disucikan supaya ibadah pelayanannya bersuasana takhta sorga. Syarat supaya bisa disucikan ranting harus melekat pada pokok anggur yang benar. Artinya kita harus tergembala pada satu firman pengajaran yang benar--pokok anggur yang benar pribadi Yesus. Yohanes . Setiap ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 April 2016 (Senin Sore)
    ... ke takhta Yerusalem baru--karena keras hati seperti nenek moyangnya di padang gurun. Praktik keras hati sampai bisa tersesat--kehilangan arah ke Yerusalem baru-- Matius - . Kemudian datanglah beberapa orang Farisi dan ahli Taurat dari Yerusalem kepada Yesus dan berkata . Mengapa murid-murid-Mu melanggar adat istiadat nenek moyang kita Mereka tidak membasuh ...
  • Ibadah Doa Malang, 18 Desember 2012 (Selasa Sore)
    ... kedurhakaan maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. Pada akhir zaman justru kasih menjadi dingin beku karena banyaknya kedurhakaan. Akibatnya adalah wajah menjadi muram seperti Kain perbuatannya membenci tanpa alasan membunuh dendam iri dll. Oleh sebab itu pada akhir zaman yang harus kita lakukan adalah mempertahankan dan meningkatkan kasih Allah dalam kehidupan ...
  • Ibadah Doa Malang, 28 Oktober 2021 (Kamis Sore)
    ... mata air. Malaikat pertama memberitakan dua hal Injil yang kekal untuk mempersiapkan kita masuk dalam kekekalan dimulai dari kebenaran kesucian sampai kesempurnaan untuk masuk kerajaan Sorga yang kekal diterangkan pada Ibadah Raya Malang Oktober sampai Ibadah Doa Malang Oktober . Penghukuman Allah bagi manusia yang menolak Injil yang kekal--'telah tiba ...
  • Ibadah Doa Malang, 06 Oktober 2015 (Selasa Sore)
    ... disalut emas murni menunjuk manusia yang sudah sempurna dan sudah terangkat ke Surga menjadi sokoguru di Surga yaitu Henokh Musa Elia dan Tuhan Yesus. Henokh dan Elia diangkat hidup-hidup ke Surga sedangkan Musa dan Tuhan Yesus mati lebih dulu kemudian bangkit dan diangkat ke Surga. Korintus - Saudara-saudara inilah yang ...
  • Ibadah Raya Malang, 14 Maret 2010 (Minggu Pagi)
    ... rapuh seperti tongkat yang mati dan akan hancur binasa bersama dunia untuk selama-lamanya. Kita mutlak membutuhkan Roh Kudus. Proses untuk menerima Roh Kudus Dari pihak Tuhan. Yohanes dari pihak Tuhan Yesus harus pergi mati di kayu salib bangkit pada hari ketiga dan naik ke Sorga untuk bisa mencurahkan Roh Kudus bagi kita. Jadi ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 03 November 2011 (Kamis Sore)
    ... kandang penggembalaan. Masuk kandang menjadi domba-domba yang tergembala dengan baik carang melekat pada pokok anggur yang benar. Maka hidup kita akan menjadi baik dan tertata rapi. Dalam penggembalaan Tuhan memberikan kebahagiaan Sorga yang tidak bisa dipengaruhi oleh apapun di dunia. Tetapi kenyataan yang ada adalah gembala dibunuh sehingga domba-domba tercerai-berai Matius ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 02 November 2019 (Sabtu Sore)
    ... dan malam sama dengan TAHBISAN YANG BERPESTA. Karena itu beribadah melayani Tuhan tidak boleh terpaksa dipaksa cemberut kesedihan dan lain-lain tetapi harus bersuasana pesta kebahagiaan sorga. Suasana pesta dalam ibadah pelayanan justru harus dilipat gandakan semakin bertambah-tambah sampai mencapai puncaknya yaitu perjamuan kawin Anak Domba di awan-awan yang permai pada saat Yesus ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.