Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Bersamaan dengan Pembukaan Lempin-El Kristus Ajaib Angkatan XXXIV.

Matius 26:57-68berjudul "SAKSI dan KESAKSIAN".

Gereja Tuhan (kehidupan Kristen) harus bersaksi = berada dalam terang kesaksian, sampai suatu waktu kita ditampilkan sebagai mempelai wanita Sorga (terang dunia).

Mempelai wanita Sorga diperlengkapi dengan bulan merah di bawah kaki, mahkota 12 bintang, serta selubung matahari.
Artinya adalah dari telapak kaki sampai ujung rambut harus memancarkan terang (tidak boleh ada yang disembunyikan), sampai benar-benar menjadi terang dunia yang sempurna sama seperti Yesus.

Kalau tidak mau menjadi kesaksian = mempertahankan kegelapan, suatu waktu pasti menyangkal Tuhan. Akibatnya adalah masuk dalam kegelapan yang paling gelap sampai dengan kebinasaan selamanya.

Ada 2 macam saksi dan kesaksian:
  1. Ayat 59-63a: Saksi palsu (saksi dusta).
  2. Ayat 63b-66: Saksi yang benar.

Pengertian saksi palsu:
  • Saksi palsu adalah anak Tuhan (hamba Tuhan) yang mendengar Firman Pengajaran benar, tetapi tidak mempraktekkannya, sehingga tidak mengalami penyucian dan keubahan hidup, tetap menjadi manusia daging.

  • Saksi palsu adalah anak Tuhan (hamba Tuhan) yang mendengar ajaran-ajaran palsu, tidak tegas untuk menolak ajaran palsu, bahkan mempertahankan ajaran-ajaran yang tidak benar (tidak sesuai dengan Alkitab).

  • Saksi palsu adalah anak Tuhan (hamba Tuhan) yang beribadah dan melayani Tuhan di Bait Allah, tetapi hanya untuk mendapatkan keuntungan jasmani.

    Bait Allah dijadikan pasar (tempat berdagang, dikuasai roh jual-beli).
    Wujudnya adalah asal ramai/banyak orang datang (tanpa urapan Roh Kudus, yang ada hanya 'urakan'), murahan (serba boleh, dosa-dosa diperbolehkan, tidak ada tahbisan yang benar).

Ad. 2. SAKSI YANG BENAR.

Matius 26:63b-66
26:63b Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: "Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak."
26:64 Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit."
26:65 Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: "Ia menghujat Allah. Untuk apa kita perlu saksi lagi? Sekarang telah kamu dengar hujat-Nya.
26:66 Bagaimana pendapat kamu?" Mereka menjawab dan berkata: "Ia harus dihukum mati!"

Yesus sebagai contoh saksi yang benar.
Yesus tetap mengaku bahwa Ia adalah Mesias, Anak Allah yang hidup, sekalipun menghadapi sengsara, siksaan, dan kematian.
Yesus tetap bersaksi tentang kebenaran, tidak menutup-nutupi demi sekedar menghindari sengsara daging.
Namun, di balik kesaksian yang benar, ada kemuliaan Tuhan, sekalipun harus menghadapi sengsara.

Demikian pula kita semua (anak Tuhan, hamba Tuhan) harus menjadi saksi yang benar.
Kita harus bersaksi tentang kebenaran, yaitu kebenaran dalam Firman, kebenaran dalam nikah, kebenaran dalam bersekolah, berlalu lintas, dsb., apapun resiko yang harus kita hadapi.
Di balik kesaksian yang benar, pasti ada kemuliaan Tuhan yang tidak bisa dikalahkan oleh apapun juga.

Kita juga harus bersaksi bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup.
Prakteknya:
  1. Bersaksi bahwa Yesus adalah Anak Allah yang hidup(menunjuk pada kebenaran dan kesucian) = Kita harus hidup dalam kebenaran dan kesucian.

  2. Bersaksi bahwa Yesus adalah Mesias(Mesias = Kristus = yang diurapi).
    Ada 3 jabatan yang diurapi:

    1. Jabatan raja: Yesus sebagai Raja.
      Matius 1:1
      1:1. Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.

      Kejadian 23:6
      23:6 "Dengarlah kepada kami, tuanku. Tuanku ini seorang raja agung di tengah-tengah kami; jadi kuburkanlah isterimu yang mati itu dalam kuburan kami yang terpilih, tidak akan ada seorangpun dari kami yang menolak menyediakan kuburannya bagimu untuk menguburkan isterimu yang mati itu."

      Yesus adalah Mesias = Yesus adalah Raja Agung.
      Letak keagungan Yesus adalah saat di atas kayu salib Ia berdoa kepada Bapa untuk mengampuni dosa-dosa mereka yang menyalibkan Dia.

      Bagi kita, praktek memiliki hati yang agung adalah:
      • Mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.
      • Mengaku dosa diri sendiri dan meninggalkannya (tidak berbuat dosa lagi), yakni mulai dari dosa dusta.

    2. Jabatan Imam Besar dan imam-imam: Yesus sebagai Imam Besar, berdasarkan peraturan Melkisedek.
      Ibrani 7:23-24
      7:23 Dan dalam jumlah yang besar mereka telah menjadi imam, karena mereka dicegah oleh maut untuk tetap menjabat imam.
      7:24 Tetapi, karena Ia tetap selama-lamanya, imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang lain.

      Ibrani 5:8-10
      5:8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taatdari apa yang telah diderita-Nya,
      5:9 dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya,
      5:10. dan Ia dipanggil menjadi Imam Besar oleh Allah, menurut peraturan Melkisedek.

      Yesus adalah Imam Besar yang setia dan taat.
      Bagi kita, praktek menjadi imam-imam yang diurapi adalah taat dan setia berkobar-kobar dalam tahbisan yang benar sampai garis akhir(tidak ada pensiun), bahkan sampai selama-lamanya.

      Kalau tidak taat dan tidak setia, manusia tidak bisa memecat, tetapi Tuhan sendiri yang akan mengalihkan jabatan pelayanan kita kepada orang lain. Contohnya adalah Yudas Iskariot.

      Pandai atau bodoh tidak penting dalam melayani Tuhan, sebab penentu keberhasilan pelayanan hamba Tuhan adalah setia dan taat.
      Kehidupan yang setia dan taat akan dipakai Tuhan sampai selama-lamanya.

    3. Jabatan nabi: Yesus sebagai pengantara antara Allah dan manusia.
      I Timotius 2:5-6
      2:5 Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,
      2:6 yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan.

      Yesus harus rela sengsara sampai mati di kayu salib untuk bisa menjadi pengantara antara manusia dengan Allah.

      Tugas seorang nabi adalah menyampaikan Firman Allah, menegor, menasihati, demi membawa sidang jemaat kembali kepada Allah.
      Sebagai nabi, Yesus menyampaikan Firman, dan resikonya adalah dicaci-maki, disiksa, dianggap saksi palsu, sampai mati disalibkan.

      Bagi kita, praktek bersaksi bahwa Yesus adalah nabi adalah kita harus rela sengsara untuk berdiri di antara Allah dan jemaat, antara jemaat dengan jemaat, demi menyampaikan Firman, menegor, menasihati, supaya terjadi pendamaian.

Yesus sebagai Anak Allah, Raja, hamba (Imam Besar), dan manusia (nabi) - dapat digambarkan sebagai empat titik yang terhubung membentuk salib.

Anak Allah
|
Raja ------------------- Hamba
|
|
Manusia

Jadi, bersaksi tentang Yesus sebagai Mesias, Anak Allah yang hidup = bersaksi tentang salib Kristus (korban Kristus).
Dan, ingat! Sekalipun sengsara, di balik salib ada kemuliaan Tuhan (Shekinah Glory).

Praktek bersaksi tentang salib Kristus (korban Kristus):
  1. Pegang teguh salib Kristus.
    Keluaran 14:5-7, 16
    14:5 Ketika diberitahukan kepada raja Mesir, bahwa bangsa itu telah lari, maka berubahlah hati Firaun dan pegawai-pegawainya terhadap bangsa itu, dan berkatalah mereka: "Apakah yang telah kita perbuat ini, bahwa kita membiarkan orang Israel pergi dari perbudakan kita?"
    14:6 Kemudian ia memasang keretanya dan membawa rakyatnya serta.
    14:7 Ia membawa enam ratus kereta yang terpilih, ya, segala kereta Mesir, masing-masing lengkap dengan perwiranya.
    14:16 Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.

    Pegang teguh salib Kristus = Musa mengangkat tongkat, yakni terutama saat menghadapi keadaan terjepit, masalah/pencobaan yang mustahil(ke depan, belakang, kanan dan kiri, semuanya tidak bisa).

    Kalau tongkat Musa (salib) dilepaskan, maka tongkat menjadi ular yang mengejar Musa.
    Artinya jika kita mencari jalan lain selain dari jalan Tuhan (Firman Tuhan), maka setan pasti mengejar-ngejar kita sampai kebinasaan.

    Keluaran 14:14
    14:14 TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja."

    Praktek memegang salib Tuhan adalah DIAM dan TENANG.

    Yesaya 30:15
    30:15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,

    • Diam = berdiam diri, mengoreksi diri.
      Jika ditemukan kesalahan, kita harus mengaku dosa dan meninggalkannya = bertobat.

    • Tenang = menguasai diri, jangan berharap orang lain, hanya berdoa dan menyembah Tuhan.

    Diam dan tenang bukan tindakan bodoh, justru kita sedang memberikan kesempatan kepada tangan Tuhan yang kuat untuk bekerja bagi kita.
    Kekuatan kita sendiri sangat terbatas!

    Hasilnya adalah:

    Keluaran 14:21
    14:21. Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.

    Tangan Tuhan = angin timur = kuasa Roh Kudus.

    • Tuhan menyelesaikan segala masalah kita, sampaipun yang sudah mustahil.
      Cara Tuhan tidak bisa dijangkau dengan pikiran manusia. Menghadapi Laut Kolsom, tangan Tuhan mampu membelah sehingga ada jalan di tanah kering.

    • Bangsa Israel bisa berjalan ke Kanaan.
      Artinya Tuhan mau memakai kehidupan yang diam dan tenang dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna (kegerakan Roh Kudus Hujan Akhir).


  2. Meninggikan salib Kristus.
    Bilangan 21:4-8
    21:4. Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan.
    21:5 Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak."
    21:6 Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati.
    21:7 Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata: "Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan TUHAN dan engkau; berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkan-Nya ular-ular ini dari pada kami." Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu.
    21:8 Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup."

    Yohanes 3:14
    3:14 Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan,

    Meninggikan dan memandang ular tedung = meninggikan dan memandang korban Kristus, terutama untuk menghadapi pengaruh padang gurun dunia, yakni:
    • Kesibukan dunia.
    • Kesulitan, kesusahan.
    • Marabahaya.
    • Kesukaan dunia, dosa-dosa sampai puncak dosa.

    Tujuan setan membuat suasana padang gurun adalah supaya anak Tuhan muak terhadap manna.

    Mazmur 78:23-25
    78:23 Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu langit,
    78:24 menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit;
    78:25 setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.

    Manna diturunkan secara rutin, terus-menerus, oleh Tuhan dari Sorga = Firman Penggembalaan.
    Manna = roti malaikat (dalam Wahyu, malaikat = gembala sidang).

    Manna = Firman Penggembalaan = pembukaan Firman yang dipercayakan Tuhan pada seorang gembala, untuk disampaikan dengan setia dan terus-menerus kepada sidang jemaat, menjadi makanan rohani yang menumbuhkan kerohanian jemaat sampai mencapai kesempurnaan.

    Begitu muak terhadap manna, maka kita sudah digigit ular dan racun ular sudah masuk.
    Racun ular = ajaran palsu, dosa-dosa.
    Akibatnya adalah kering sampai mati rohani, kebinasaan selamanya.

    I Petrus 4:1-2
    4:1. Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, --karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa--,
    4:2 supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.

    Meninggikan salib = BERPIKIRAN SALIB.
    (Bagian tubuh yang paling tinggi adalah kepala, tempat pikiran kita.)
    Prakteknya:
    • Berhenti melakukan dosa= berhenti melakukan perintah setan.
    • Melakukan perintah Tuhan= taat dengar-dengaran pada Firman Penggembalaan.

    I Petrus 1:22
    1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.

    Lewat ketaatan pada Firman, kita mengalami penyucian.
    Semakin kita disucikan, semakin dipakai Tuhan dan kita bisa saling mengasihi dengan tulus ikhlas.

    Yohanes 12:32
    12:32 dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku."

    Hasilnyaadalah banyak jiwa-jiwa dimenangkan, dan berkat Tuhan dicurahkan.

  3. Berjalan pada jalan salib.
    I Petrus 2:21-25
    2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
    2:22 Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
    2:23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
    2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
    2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

    Jalan salib = JALAN KEMATIAN dan KEBANGKITAN;

    • Jalan kematian: mati terhadap dosa, tidak ada dusta, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan (tetapi membalas kejahatan dengan kebaikan).

      Membalas kejahatan dengan kebaikan = Tuhan.
      Membalas kebaikan dengan kejahatan = setan!

    • Jalan kebangkitan: hidup untuk kebenaran.
      Katakan "tidak" terhadap apapun/siapapun yang tidak benar!

      Begitu kita menerapkan kebenaran, memang siksaan pasti datang. Namun, di balik salib pasti ada kemuliaan Tuhan.

    Jalan salib = jalan kematian dan kebangkitan = jalan PENGGEMBALAAN, kita menjadi seperti carang yang melekat pada satu pokok Firman Pengajaran benar.

    Hasilnyaadalah kita mengalami tuntunan tangan kemurahan dan kebaikan Tuhan (Mazmur 23:6), menuju tempat penggembalaan terakhir di Yerusalem Baru, di mana tidak ada lagi air mata.

    Wahyu 7:17
    7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

    Mazmur 136:1-2, 4
    136:1. Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
    136:2 Bersyukurlah kepada Allah segala allah! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
    136:4 Kepada Dia yang seorang diri melakukan keajaiban-keajaiban besar! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

    Tangan kemurahan dan kebaikan Tuhan menuntun kita dalam langkah-langkah mujizat.
    Terutama, mujizat yang terbesar adalah mujizat keubahan hidup, dari manusia daging menjadi manusia rohani yang layak masuk Yerusalem Baru.

    Wahyu 21:27
    21:27 Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu.

    Semakin kita dibaharui, air mata semakin dihapuskan.
    Mengiringi mujizat rohani, mujizat jasmani juga terjadi.

    Sampai di langkah terakhir, kita menjadi sempurna sama seperti Dia, kita masuk pesta kawin Anak Domba Allah, Kerajaan 1000 tahun damai (Firdaus di bumi), sampai Yerusalem Baru (Kerajaan Sorga yang kekal).

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 09 Juni 2009 (Selasa Sore)
    ... . Pohon ara di sini sudah berdaun tapi tidak berbuah. Ini menunjuk kehidupan yang melayani tapi tidak berbuah. Ini berarti tidak memuaskan Tuhan dan akibatnya hidupnya juga tidak puas kering rohani. Yang belum melayani harus ditingkatkan melayani tetapi yang sudah melayani juga harus sampai berbuah Praktek kering rohani adalah lidah kering. Praktek lidah ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 09 Juni 2024 (Minggu Siang)
    ... kepada-Ku maka Aku akan kembali kepadamu firman TUHAN semesta alam. Tetapi kamu berkata Dengan cara bagaimanakah kami harus kembali . Bolehkah manusia menipu Allah Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus . Kamu telah kena kutuk tetapi kamu ...
  • Ibadah Doa Malang, 18 November 2021 (Kamis Sore)
    ... yang menolak Injil yang kekal firman penginjilan dan firman pengajaran sehingga tidak takut akan Tuhan tidak memuliakan Tuhan dan tidak menyembah Tuhan tetapi menyembah ciptaan Tuhan. Ayat malaikat kedua memberitakan penghukuman bagi kehidupan yang mabuk dengan anggur hawa nafsu percabulan Babel yaitu dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan. Ayat - malaikat ketiga ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Malang Session I, 14 September 2010 (Selasa Malam)
    ... Itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun. . Di atas kandil dari emas murni haruslah tetap diaturnya lampu-lampu itu di hadapan TUHAN. Disni pelita bekerja dari petang sampai pagi bekerja ditengah kegelapan sepanjang hari . Artinya gereja Tuhan harus MENJADI SAKSI ditengah-tengah kegelapan dunia. Kita bersaksi tentang injil keselamatan untuk orang yang ...
  • Ibadah Doa Malang, 03 Juni 2021 (Kamis Sore)
    ... membunuh anak sulung setan yaitu Antikris. Jadi yang dapat mengalahkan Antikris adalah gereja Tuhan yang beribadah melayani Tuhan dalam ibadah pelayanan yang berkenan kepada Tuhan yaitu ibadah pelayanan yang menjadikan kita anak sulung Tuhan seperti Yesus. Ini sama dengan jemaat anak-anak sulung yang terdaftar di dalam kerajaan Sorga. Ibrani - . Tetapi kamu ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 21 Januari 2024 (Minggu Siang)
    ... mau tergembala Tidak mau masuk kandang penggembalaan--ruangan suci-- tidak mau tekun dalam kandang penggembalaan--tiga macam ibadah pokok-- berarti tidak masuk ruangan suci. Halaman Tabernakel menunjuk pada keselamatan--percaya Yesus bertobat baptisan air-- ruangan maha suci menunjuk pada kesempurnaan. Kita sudah selamat tetapi belum sempurna jadi kita harus berada di ruangan suci--tergembala. Mengapa tidak ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 07 Januari 2009 (Rabu Sore)
    ... adalah orang buta tapi yang mendapat belas kasihan Tuhan sehingga bisa melihat Tuhan menyembah Tuhan. Mungkin kita tidak bisa menyembah Tuhan tapi kalau ada belas kasihan Tuhan kita akan bisa menyembah Tuhan. Tanda penyembahan yang benar Yohanes - Yohanes yaitu didorong oleh kebenaran dan dalam urapan Roh Kudus didorong oleh Firman penyucian ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 20 Juni 2019 (Kamis Sore)
    ... Tidak ada yang benar seorangpun tidak. Tidak ada seorangpun yang berakal budi tidak ada seorangpun yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng mereka semua tidak berguna tidak ada yang berbuat baik seorangpun tidak. Kerongkongan mereka seperti kubur yang ternganga lidah mereka merayu-rayu bibir mereka mengandung bisa. Mulut mereka penuh dengan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 14 Januari 2024 (Minggu Siang)
    ... datang dan Yerusalem baru selamanya. BAGIAN Penakut dan tidak percaya artinya takut pada sesuatu di dunia--pekerjaan studi jodoh kedudukan-- sehingga bimbang pada firman pengajaran yang benar pribadi Tuhan. Kalau sudah bimbang pada pengajaran yang benar tidak akan takut pada Tuhan berarti melawan Tuhan firman pengajaran yang benar. Yakobus . Hendaklah ia ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 12 Oktober 2019 (Sabtu Sore)
    ... telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati bahkan sampai mati di kayu salib. . Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama Yesus merendahkan diri dan taat dengar-dengaran sampai mati di kayu salib sehingga Ia ditinggikan sampai ke takhta sorga. Dari sini kita bisa menarik ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.