Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 19:1-5 adalah nyanyian atas jatuhnya Babel.

Wahyu 19:1-2
19:1. Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan besar orang banyak di sorga, katanya: "Haleluya! Keselamatandan kemuliaandan kekuasaanadalah pada Allah kita,
19:2 sebab benar dan adil segala penghakiman-Nya, karena Ialah yang telah menghakimi pelacur besar itu, yang merusakkan bumi dengan percabulannya; dan Ialah yang telah membalaskan darah hamba-hamba-Nya atas pelacur itu."

Suara nyaring dari himpunan besar orang banyak di Sorga dengan perkataan "Haleluya" dikaitkan dengan 3 hal, yaitu: keselamatan, kemuliaan, dan kuasa Tuhan.

Ada dua macam kuasa Tuhan:
A. Kuasa Tuhan adalah untuk menghakimi Babel yang telah merusakkan bumi dengan percabulannya (ayat 2a).
Percabulan Babel menunjuk pada roh jahat dan roh najis.

Wahyu 18:2
18:2 Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,

Prakteknya adalah:
  1. Kejadian 6:5,1-2
    6:5 Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
    6:1 Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan,
    6:2 maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.


    Roh jahat dan najis menguasai hati manusia, termasuk anak-anak Tuhan, sehingga hati manusia menjadi cenderung jahat dan najis. Jika hati jahat dan najis, maka pandangan mereka pasti hanya pandangan daging. Pandangan daging menyebabkan manusia masuk dalam nikah yang salah. Manusia hanya melihat perkara jasmani/ daging, tanpa pertimbangan rohani, bahkan mengorbankan yang rohani demi mendapat yang jasmani. Kesatuan nikah menjadi rusak (kawin-campur), kesucian nikah menjadi rusak (kawin-cerai), sampai kemuliaan nikah menjadi rusak (kawin-mengawinkan).

    1 Korintus 5:1
    5:1 Memang orang mendengar, bahwa ada percabulan di antara kamu, dan percabulan yang begitu rupa, seperti yang tidak terdapat sekalipun di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, yaitu bahwa ada orang yang hidup dengan isteri ayahnya.

    Jemaat Korintus menunjuk pada jemaat dari bangsa Kafir. Akibat perkembangan Babel, nikah manusia menjadi rusak sehingga ada orang yang hidup dengan isteri ayahnya. Bahkan, dosa Babel menguasai orang-orang kaya, orang-orang hebat dan terkenal. Contoh: Herodes dikuasai oleh Babel, sehingga ia mengambil isteri saudaranya (kawin-cerai, kawin-mengawinkan).

    Wahyu 17:2
    17:2 Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya."

    Babel benar-benar merusak dan menghancurkan nikah manusia, termasuk hamba-hamba Tuhan, supaya mereka tidak bisa masuk perjamuan kawin Anak Domba Allah dan binasa selamanya. Mereka pasti ketinggalan saat Yesus datang kedua kali.

  2. 1 Samuel 2:22
    2:22 Eli telah sangat tua. Apabila didengarnya segala sesuatu yang dilakukan anak-anaknya terhadap semua orang Israel dan bahwa mereka itu tidur dengan perempuan-perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan,

    Percabulan menguasai pelayan-pelayan Tuhan, contoh: Hofni dan Pinehas. Sebagai sesama pelayan Tuhan, kita bergaul bersama untuk melayani pembangunan tubuh Kristus dalam kesucian, bukan untuk dipakai Babel. Karena nikah pelayan Tuhan dirusak (terjadi perselingkuhan, dsb.), maka ibadah dan pelayanannya juga rusak.

    1 Samuel 4:21
    4:21 Ia menamai anak itu Ikabod, katanya: "Telah lenyap kemuliaan dari Israel" -- karena tabut Allah sudah dirampas dan karena mertuanya dan suaminya.

    Akibatnya adalah Ikabod, tidak ada kemuliaan Tuhan, tidak ada pengampunan dosa, sehingga hamba dan pelayan Tuhan dipermalukan. Akibat selanjutnya adalah tidak ada Tabut Perjanjian, artinya sidang jemaat tidak bisa menjadi sempurna sebagai mempelai wanita Yesus. Tabut Perjanjian terdiri dari tutup dan peti. Tutupan pendamaian, kerub 1, dan kerub 2 menunjuk Yesus, Allah Bapa, dan Allah Roh Kudus, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Peti menunjuk pada sidang jemaat, yaitu kayu penaga/ manusia daging yang disalut dengan emas/ tabiat Illahi.

    Jadi, Babel dengan percabulannya merusak nikah dan tahbisan pelayan-pelayan Tuhan, bahkan seluruh manusia di dunia ini, sehingga mereka binasa selamanya di neraka. Oleh sebab itu, Tuhan menghakimi dan menghukum Babel. Babel dibinasakan dalam satu jam saja.

    Wahyu 18:19
    18:19 Dan mereka menghamburkan debu ke atas kepala mereka dan berseru, sambil menangis dan meratap, katanya: "Celaka, celaka, kota besar, yang olehnya semua orang, yang mempunyai kapal di laut, telah menjadi kaya oleh barangnya yang mahal, sebab dalam satu jam saja ia sudah binasa.

B. Kuasa Tuhan untuk membalaskan darah hamba-hamba Tuhan yang telah ditumpahkan/ dibunuh oleh Babel (ayat 2b).
Wahyu 6:9-11
6:9 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki.
6:10 Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: "Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?"
6:11 Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka.


Hamba-hamba Tuhan, yang darahnya telah ditumpahkan, terus berseru untuk pembalasan (seruan darah). Seruan darah adalah doa/ seruan dari hati nurani yang terus-menerus berdoa dengan tidak jemu-jemu, sampai Tuhan menggenapi permohonan doanya. Tuhan menjawab doa mereka dan menghukum Babel (ayat 11). Waktu pembalasan adalah saat jumlah orang yang mati sahid digenapi di zaman antikris. Mereka yang sudah menerima firman dan memiliki kesaksian Yesus, namun doa penyembahannya tidak mencapai ukuran, akan dipenggal di zaman antikris dan termasuk sebagai mereka yang mati sahid.

Kisah Para Rasul 12:1-3
12:1 Kira-kira pada waktu itu raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat.
12:2 Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang.
12:3 Ketika ia melihat, bahwa hal itu menyenangkan hati orang Yahudi, ia melanjutkan perbuatannya itu dan menyuruh menahan Petrus. Waktu itu hari raya Roti Tidak Beragi.

Pembunuhan menunjuk pada kebencian ('burung yang najis dan yang dibenci', Wahyu 18:2). Perempuan Babel akan merayu, dan jika tidak bisa, ia pasti membenci dan membunuh. Jangan coba-coba atau main-main dengan Babel. Babel dengan kebencian tanpa alasan menyebabkan pembunuhan Yakobus dan Yohanes Pembaptis, serta penahanan Petrus.
  • Herodes membunuh Yakobus (Yakobus menunjuk pada iman karena Yakobus menulis surat tentang iman).
    Berdasarkan Tabernakel, iman ditunjukkan oleh Meja Roti Sajian (ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci). Firman pengajaran benar dan perjamuan suci akan menjadi iman yang teguh di dalam hati kita, sehingga kita tidak goyah.

    Herodes membunuh Yakobus artinya menolak ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Saat hamba Tuhan menyampaikan firman dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, lalu kita menolak, sama saja dengan memunuh Yakobus.

  • Herodes menahan Petrus (Petrus menunjuk pada kesucian/ pengharapan).
    Berdasarkan Tabernakel, Roh Kudus yang memberi pengharapan ditunjukkan oleh Pelita Emas dan tongkat Harun dalam Tabut Perjanjian. Jika kita tekun dalam ibadah raya, maka Roh Kudus memberi pengharapan kepada kita untuk bisa hidup benar dan suci.

    Herodes menahan Petrus artinya menolak ketekunan dalam ibadah raya. Jangan kita menolak ibadah dengan alasan apapun. Jika kita menolak ibadah, sama saja dengan kita sedang dikuasai Herodes.

  • Herodes membunuh Yohanes Pembaptis (Matius 14, Yohanes Pembaptis menunjuk tentang kasih).
    Berdasarkan Tabernakel, kasih ditunjukkan oleh Mezbah Dupa Emas (ketekunan dalam ibadah doa penyembahan). Lewat doa penyembahan, kita mengalami perobekan daging sehingga bisa mengasihi Tuhan lebih dari semua, juga mengasihi sesama bahkan mengasihi musuh. Kita bisa membalas kejahatan dengan kebaikan. Kalau kita belum bisa berbuat baik, setidaknya jangan berbuat jahat.

    Herodes membunuh Yohanes Pembaptis = merusak Mezbah Dupa Emas = menolak untuk menyembah Tuhan.
Babel menguasai Herodes dan membunuh hamba-hamba Tuhan sehingga menolak penggembalaan yang benar dan baik, terutama penggembalaan yang dibina oleh firman pengajaran benar. Menolak penggembalaan sama saja dengan merusak kebun anggur Tuhan.

Kidung Agung 2:15
2:15 Tangkaplah bagi kami rubah-rubah itu, rubah-rubah yang kecil, yang merusak kebun-kebun anggur, kebun-kebun anggur kami yang sedang berbunga!

Babel menggunakan rubah-rubah kecil untuk merusak kebun anggur yang sedang berbunga, yaitu nikah yang indah dan manis. Dalam sekejap saja, jika rubah kecil datang, maka nikah bisa hancur. Kebun anggur yang sedang berbunga juga menunjuk pada penggembalaan yang sedang berkembang menjadi indah dan manis. Pengertian rubah-rubah kecil:
  1. Matius 20:11-12
    20:11 Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu,
    20:12 katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari.

    Rubah yang kecil = lidah yang kecil dan suka bersungut-sungut karena menuntut upah jasmani dalam ibadah dan pelayanan.
    Akibatnya adalah justru kehilangan satu dinar. Satu dinar adalah kemurahan dan kebaikan Tuhan untuk kita bisa menembusi kelaparan yang akan melanda dunia.

    Wahyu 6:5-6
    6:5 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: "Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya.
    6:6 Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu."

    Saat ini banyak pekerjaan pelayanan dijadikan profesi untuk mendapatkan upah jasmani. Akibatnya, mulai terjadi iri hati satu dengan yang lain. Mereka bersungut karena menuntut berkat jasmani, karena iri pada orang lain yang diberkati Tuhan (padahal ia sendiri juga sudah diberkati Tuhan).

  2. Yakobus 5:8-9
    5:8 Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat!
    5:9 Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu.

    Rubah kecil = lidah kecil yang selalu bersungut-sungut karena menghakimi/ menyalahkan orang lain.
    Yang paling baik adalah menggunakan lidah untuk menghakimi diri sendiri. Ada dua hal yang boleh dihakimi, yaitu diri sendiri dan firman pengajaran benar (artinya selektif dalam menerima firman).

    Matius 7:5-6
    7:5 Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
    7:6 "Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu."

    Mutiara dan barang yang kudus menunjuk pada firman pengajaran benar. Kita boleh menghakimi firman pengajaran, artinya kita harus selektif dalam menerima/ mendengar dan memberitakan/ menyampaikan firman pengajaran yang benar.

  3. Bilangan 13:27-28; 14:1-2
    13:27 Mereka menceritakan kepadanya: "Kami sudah masuk ke negeri, ke mana kausuruh kami, dan memang negeri itu berlimpah-limpah susu dan madunya, dan inilah hasilnya.
    13:28 Hanya, bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu dan sangat besar, juga keturunan Enak telah kami lihat di sana.
    14:1 Lalu segenap umat itu mengeluarkan suara nyaring dan bangsa itu menangis pada malam itu.
    14:2 Bersungut-sungutlah semua orang Israel kepada Musa dan Harun; dan segenap umat itu berkata kepada mereka: "Ah, sekiranya kami mati di tanah Mesir, atau di padang gurun ini!

    Rubah kecil = lidah kecil yang bersungut-sungut dalam menghadapi pencobaan, karena lebih membesarkan pencobaan dari pada janji Tuhan. Akibatnya adalah mati binasa di padang gurun.

    Bilangan 14:29
    14:29 Di padang gurun ini bangkai-bangkaimu akan berhantaran, yakni semua orang di antara kamu yang dicatat, semua tanpa terkecuali yang berumur dua puluh tahun ke atas, karena kamu telah bersungut-sungut kepada-Ku.

Kita harus waspada karena rubah kecil mengincar nikah dan penggembalaan yang indah. Kalau ada rubah, maka bintang (pelayan Tuhan) bisa menjadi binatang. Begitu kita bersungut, bunga rontok dan mulai terjadi penderitaan. Yang terdahulu bisa menjadi yang terkemudian. Binatang = manusia darah daging yang mendurhaka/ memberontak kepada Tuhan. Akibatnya adalah hidup dalam kengerian, sampai dihukum dan binasa bersama Babel di neraka selamanya.

Yesaya 66:24
66:24 Mereka akan keluar dan akan memandangi bangkai orang-orang yang telah memberontak kepada-Ku. Di situ ulat-ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam, maka semuanya akan menjadi kengerian bagi segala yang hidup.

Namun, sekalipun manusia sudah menjadi sama seperti binatang, Tuhan masih mau menolong. Bagaimana cara Tuhan menolong?

Matius 24:27-28
24:27 Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.
24:28 Di mana ada bangkai, di situ burung nazar berkerumun."


Yesus, Anak Allah, rela menjadi bangkai, supaya kita yang sudah menjadi bangkai bisa menjadi burung nazar yang makan bangkai (korban Kristus). Yesus rela mati di kayu salib dan menanggung segala pendurhakaan kita. Burung nazar = orang yang menantikan kedatangan Yesus yang kedua kali.

Yesaya 40:30-31
40:30 Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,
40:31 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.


Ketika kita bisa makan bangkai, maka kita bisa menjadi burung nazar yang kuat dan teguh hati untuk menanti kedatangan Yesus kedua kali.
  • Kita tetap setia dan berkobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
  • Kita tidak kecewa ataupun putus asa, tidak pernah meninggalkan Tuhan apa pun yang terjadi. Kita mengakui segala kekurangan dan kelemahan kita pada Tuhan. Kita tidak layak (banyak dosa dan kekurangan) dan tidak mampu, hanya bergantung pada belas kasih Tuhan.

    Lukas 18:1-3,7-8
    18:1 Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu.
    18:2 Kata-Nya: "Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun.
    18:3 Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku.
    18:7 Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?
    18:8 Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"


    Setelah mengaku pada Tuhan, kita bisa menaikkan seruan darah, yaitu seruan dari hati yang dinaikkan pada Tuhan terus-menerus (tidak jemu-jemu) sampai Tuhan menggenapi seruan kita. Tanda darah dihasilkan dari sengsara daging karena Yesus, contoh: doa puasa, doa semalam suntuk, doa pagi, doa satu jam, dsb.

Hasilnya adalah:
  1. Tuhan membenarkan = Tuhan mengampuni segala dosa kita, sehingga kita bisa hidup dalam kebenaran. Kalau dosa diselesaikan, maka segala masalah yang mustahil pasti juga diselesaikan oleh Tuhan.

  2. Zakharia 2:6-8
    2:6 Ayo, ayo, larilah dari Tanah Utara, demikianlah firman TUHAN; sebab ke arah keempat mata angin Aku telah menyerakkan kamu, demikianlah firman TUHAN.
    2:7 Ayo, luputkanlah dirimu ke Sion, hai, penduduk Babel!
    2:8 Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, yang dalam kemuliaan-Nya telah mengutus aku, mengenai bangsa-bangsa yang telah menjarah kamu -- sebab siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mata-Nya --:

    Tuhan sanggup untuk melepaskan kita dari Babel (dosa sampai puncak dosa). Kita bisa hidup dalam kesucian dan menjadi biji mata Tuhan sendiri. Kita dilindungi dan dipelihara Tuhan di tengah kesulitan dan krisis di dunia, bahkan di zaman antikris. Secara rohani, kita dilindungi dari dosa dan ajaran-ajaran palsu, sehingga kita bisa tetap mengikut dan melayani Tuhan sampai garis akhir. Kelak jika Yesus datang kedua kali, kita bisa diubahkan menjadi sempurna seperti Tuhan. Kita siap sedia menyambut Tuhan datang kedua kali di awan-awan permai. Kita bisa masuk Yerusalem baru kekal selamanya.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 08 Januari 2016 (Jumat Sore)
    ... Minyak untuk melumas mata. Kita mengalami minyak urapan Roh Kudus sehingga mata terbuka untuk bisa melihat pribadi Tuhan dan melihat ladang Tuhan. Ladang menunjuk tempat bekerja tempat pelayanan. Korintus Karena kami adalah kawan sekerja Allah kamu adalah ladang Allah bangunan Allah. Ladang Allah juga sama dengan bangunan Allah. Melihat ladang ...
  • Ibadah Doa Malang, 23 September 2014 (Selasa Sore)
    ... juga memegang kunci kerajaan Surga dan memberikannya kepada kita. Matius - Dan Akupun berkata kepadamu Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja, 03 September 2011 (Sabtu Sore)
    ... ini. Musa hidup dan matinya sesuai dengan firman Tuhan artinya Musa bergaul dengan Anak Allah di dalam firman. Bagi kita sekarang ini bergaul dengan Anak Allah di dalam firman yaitu di dalam ketekunan di dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci Meja Roti Sajian . Hidup seperti Elia. II Raja-raja Sedang mereka berjalan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 18 Juni 2022 (Sabtu Sore)
    ... baginya . Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud hamba-Nya itu Yang pertama Tuhan melawat bangsa Israel lewat menumbuhkan tanduk keselamatan. Matius . Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka. Tanduk keselamatan adalah Yesus ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 01 Juni 2013 (Sabtu Sore)
    ... banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorangpun dari mereka yang ditahirkan selain dari pada Naaman orang Siria itu. Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. Mereka bangun lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung tempat kota itu terletak untuk ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 22 Mei 2018 (Selasa Sore)
    ... segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan. Memberi dimulai dengan mengembalikan perpuluhan dan persembahan khusus milik Tuhan. Baru kita bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan untuk sesama yang membutuhkan. Maka Tuhan akan melimpahkan kasih karunia Untuk memelihara hidup kita secara berkecukupan bahkan berkelimpahan mulai dari dunia yang sulit sampai ...
  • Ibadah Raya Malang, 01 Desember 2019 (Minggu Pagi)
    ... Mengungkapkan segala sesuatu yang belum terjadi tetapi pasti akan terjadi terutama tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga di awan-awan yang permai. Sekaligus akan terjadi penghukuman di dunia yaitu lewat tiga kali hukuman oleh Allah Tritunggal. Mengungkapkan dosa-dosa sampai puncaknya dosa yang ...
  • Ibadah Raya Malang, 16 Juni 2019 (Minggu Pagi)
    ... jahat dan berhala-berhala dari emas dan perak dari tembaga batu dan kayu yang tidak dapat melihat atau mendengar atau berjalan dan mereka tidak bertobat dari pada pembunuhan sihir percabulan dan pencurian. Hukuman anak Allah yang keenam atas manusia adalah sepertiga umat manusia di bumi akan mati karena peperangan yang besar. ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 15 Mei 2011 (Minggu Sore)
    ... hari ke- . Imamat - . Kemudian kamu harus menghitung mulai dari hari sesudah sabat itu yaitu waktu kamu membawa berkas persembahan unjukan harus ada genap tujuh minggu . sampai pada hari sesudah sabat yang ketujuh kamu harus hitung lima puluh hari lalu kamu harus mempersembahkan korban sajian yang baru kepada ...
  • Ibadah Raya Malang, 29 Maret 2015 (Minggu Pagi)
    ... hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala. Tetapi kepada kamu yaitu orang-orang lain di Tiatira yang tidak mengikuti ajaran itu dan yang tidak menyelidiki apa yang mereka sebut seluk-beluk Iblis kepada kamu Aku berkata Aku tidak mau menanggungkan beban lain kepadamu. Di Tiatira ada macam ajaran palsu Ajaran Izebel yaitu ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.