Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 1:14
1:14 Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api.

Penampilan pribadi Yesus dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja, tandanya:
  1. Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah.
  2. Mata-Nya bagaikan nyala api.

ad. 2. MataNya bagaikan nyala api.
Mazmur 11:4
11:4. TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus; TUHAN, takhta-Nya di sorga; mata-Nya mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.

Mengamat-amati adalah suatu penyucian dan perhatian.
Jadi, Yesus sebagai Raja segala raja dengan mataNya bagaikan nyala api sedang memperhatikan dan menyucikan kehidupan anak Tuhan/ pelayan Tuhan dengan nyala api firman, Roh Kudus, dan kasih, supaya kita juga tampil seperti nyala api.

Ibrani 1:7
1:7 Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: "Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api."

Pelayan Tuhan bagaikan nyala api adalah pelayan Tuhan yang suci, setia, dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Setia dan berkobar-kobar artinya tidak bisa dihalangi oleh apa pun juga.

Daniel 7:9
7:9. Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;

Tahta Tuhan sama dengan nyala api.
Jadi, pelayan Tuhan yang suci, setia, dan berkobar-kobar sama dengan tahta Tuhan.

Yesaya 6:1
6:1. Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.

Ada 2 macam tahta:
  1. Tahta manusia (raja Uzia).
    Tahta manusia adalah kesombongan, keras hati, tinggi hati. Hati menjadi raja, sehingga manusia hanya mengikuti keinginan hati dan hawa nafsu daging, emosi dan ambisi daging. Akibatnya adalah hidupnya menjadi gelap dan membabi-buta.

    Prakteknya:
    1. Salah dalam tahbisan, salah dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
      2 Tawarikh 26:16-18
      26:16. Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan.
      26:17 Tetapi imam Azarya mengikutinya dari belakang bersama-sama delapan puluh imam TUHAN, orang-orang yang tegas;
      26:18 mereka berdiri di depan raja Uzia dan berkata kepadanya: "Hai, Uzia, engkau tidak berhak membakar ukupan kepada TUHAN, hanyalah imam-imam keturunan Harun yang telah dikuduskan yang berhak membakar ukupan! Keluarlah dari tempat kudus ini, karena engkau telah berubah setia! Engkau tidak akan memperoleh kehormatan dari TUHAN Allah karena hal ini."


      Artinya adalah beribadah melayani tetapi tidak sesuai dengan jabatan pelayanan, beribadah melayani tetapi tidak sesuai dengan firman pengajaran yang benar.
      Akibatnya adalah:
      • Merusak, menghancurkan, menceraiberaikan tubuh Kristus.
      • Tuhan akan tegas dan berterus terang untuk mengusir hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang beribadah melayani tetapi tidak sesuai firman. Diusir dari dunia berarti menuju neraka.
        Matius 7:21-23
        7:21. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
        7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
        7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"


      Kita bersyukur lewat firman pengajaran yang benar, Tuhan tegas dan berterus terang untuk menegur kehidupan kita, supaya kita tidak diusir.
      Sikap kita adalah harus tegas dan berterus terang untuk menjaga tahbisan yang benar, supaya kita tidak diusir tetapi kembali ke Firdaus.

    2. Menolak firman pengajaran yang benar, tegas, dan terus terang menunjuk dosa-dosa kita.
      2 Tawarikh 26:19,23
      26:19 Tetapi Uzia, dengan bokor ukupan di tangannya untuk dibakar menjadi marah. Sementara amarahnya meluap terhadap para imam, timbullah penyakit kusta pada dahinya di hadapan para imam di rumah TUHAN, dekat mezbah pembakaran ukupan.
      26:23 Kemudian Uzia mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di samping nenek moyangnya di ladang dekat pekuburan raja-raja, karena ia berpenyakit kusta, kata orang. Maka Yotam, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.

      Firman pengajaran yang benar adalah untuk menunjukkan kesalahan kita dengan terus terang di dalam nikah, ibadah pelayanan, penggembalaan, persekutuan, sehingga kita bisa mengaku dosa, bertobat, dan kembali pada kebenaran firman.

      Jika menolak firman, akibatnya adalah sakit kusta, arti rohaninya adalah kebenaran diri sendiri. Kebenaran diri sendiri adalah menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain, bahkan menyalahkan Tuhan.
      Kusta juga menunjuk pada dosa kenajisan. Ini bisa lewat pakaian/ mode yang menonjolkan daging. Juga termasuk dosa makan-minum (merokok, mabuk, narkoba) dan dosa kawin-mengawinkan (dosa seks dengan aneka ragamnya).

      Akhirnya, raja Uzia tidak dihormati, hidupnya dipermalukan, dan tidak bisa dipermuliakan bersama Yesus, tidak bisa sempurna dan tidak bisa menyambut kedatangan Tuhan kedua kali.

    Jika tahta manusia dipertahankan, maka tidak ada tahta Tuhan, yang ada adalah tahta setan.
    Tetapi kalau tahta manusia dihancurkan, maka tahta Tuhan akan nyata dalam kehidupan kita.

    Yesaya 57:15
    57:15 Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.

    Tahta manusia dihancurkan artinya kita hancur hati, remuk hati, menyadari dan menyesali dosa-dosa, baik secara pribadi maupun dalam rumah tangga. Kita mengaku dosa pada Tuhan (vertikal) dan sesama (horizontal). Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
    Jika kita sudah remuk hati, maka tahta Tuhan bisa kita rasakan dalam kehidupan kita.

  2. Tahta Tuhan.
    Yesaya 6:1
    6:1. Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.

    Tahta Tuhan menampilkan ujung jubah Tuhan memenuhi Bait Suci.

    Markus 5:25-29
    5:25 Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan.
    5:26 Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk.
    5:27 Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya.
    5:28 Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."
    5:29 Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.


    Wanita adalah gambaran gereja Tuhan. Keadaan gereja Tuhan di akhir jaman adalah di luar tahta Tuhan, seperti perempuan pendarahan 12 tahun, artinya:
    1. Busuk dan bau, sama dengan terikat oleh dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan. Kalau sudah dikuasai dosa, maka akan masuk dalam pembangunan Babel.
    2. Perpecahan/ cerai-berai di dalam tubuh Kristus, mulai dari dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan.
    3. Dalam penderitaan, kesusahan, air mata, ketakutan, stres, letih lesu, beban berat, mustahil, keadaan yang makin memburuk. Ini adalah gejala tidak ada tahta Tuhan.

    Banyak usaha yang dilakukan gereja Tuhan untuk menanggulangi keadaan ini, tetapi sayang secara jasmani, yaitu menggunakan pengetahuan, kepandaian, pakar-pakar. Tetapi keadaannya justru makin buruk dan habis-habisan.
    Sehebat apa pun manusia, jika di luar tahta Tuhan, hanya akan makin buruk, hancur, dan menuju kebinasaan. Jika ini terjadi pada kehidupan kita, jangan putus asa dan kecewa, sebab masih ada kesempatan untuk menjamah ujung jubah Tuhan.

    Pengertian ujung jubah Tuhan:
    1. Firman yang ditulisi nama Raja/ Mempelai = Kabar Mempelai.
      Wahyu 19:13,16,6,7
      19:13 Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: "Firman Allah."
      19:16 Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: "Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan."
      19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
      19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

      2 Korintus 4:3-4
      4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
      4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

      Yaitu firman yang memberitakan tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga. Kabar Mempelai ini untuk menyucikan dan mengubahkan kita sampai sempurna dan tak bercacat cela untuk siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali.

      Jangan menolak Kabar Mempelai. Kalau menolak Kabar Mempelai (ujung jubah Tuhan), maka pasti akan busuk, hancur, dan binasa.
      Biar kita merendahkan diri untuk menerima Kabar Mempelai dengan suatu kebutuhan, sampai kita bisa berpegang teguh dan taat dengar-dengaran pada Kabar Mempelai. Maka kita akan mengalami mujizat, yaitu disucikan dari dosa-dosa sampai puncaknya dosa, sehingga kita bisa berbau harum.

    2. Jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus.
      Yohanes 19:23-24
      19:23 Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu bagian--dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja.
      19:24 Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain: "Janganlah kita membaginya menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatnya." Demikianlah hendaknya supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: "Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka dan mereka membuang undi atas jubah-Ku." Hal itu telah dilakukan prajurit-prajurit itu.


      Efesus 4:11-12
      4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
      4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

      Jubah Yesus diundi, artinya tidak semua orang mendapat. Hanya orang yang suci yang akan diberi jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Mengapa Tuhan memberi jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus?
      • Supaya tidak telanjang, tidak dipermalukan, tetapi hidup kita rapi dan indah di hadapan Tuhan. Juga supaya kita menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna (jubah hanya satu tenunan).
      • Supaya tidak masuk pembangunan tubuh Babel, mempelai wanita setan yang akan dibinasakan.
      Sikap kita adalah berusaha sungguh-sungguh untuk tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, apa pun rintangan halangan, apa pun resikonya. Kalau melepaskan jubah, akibatnya adalah busuk, hancur, dan binasa.

    3. Giring-giring emas, yaitu penyembahan dengan urapan Roh Kudus, penyembahan dengan hancur hati.
      Keluaran 28:33
      28:33 Pada ujung gamis itu haruslah kaubuat buah delima dari kain ungu tua, kain ungu muda dan kain kirmizi, pada sekeliling ujung gamis itu, dan di antaranya berselang-seling giring-giring emas,

      Kita tersungkur di depan kaki Tuhan, mengaku hanya tanah liat, tidak layak, tidak mampu, tidak bisa apa-apa, tidak berharap siapa-siapa. Kita hanya berharap sepenuh pada belas kasih Tuhan Sang Raja. Maka Sang Raja akan mengulurkan tangan belas kasih dan anugerahNya, sehingga terjadi mujizat:
      • Kuasa kesembuhan dari penyakit jasmani (sakit secara tubuh, ekonomi, nikah, studi). Bahkan mujizat dari yang mustahil menjadi tidak mustahil. Lazarus yang mati 4 hari bisa dibangkitkan karena Maria tersungkur di kaki Tuhan.
      • Kuasa perlindungan dan pemeliharaan jasmani dan rohani, sampai jaman antikris berkuasa di bumi.
      • Kuasa untuk menjadikan hidup kita berhasil dan indah pada waktuNya. Sampai kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia saat kedatanganNya kedua kali.
      Sehebat apa pun manusia, jika di luar tahta Tuhan, hanya akan makin buruk, hancur, dan menuju kebinasaan. Tetapi seburuk apa pun keadaan kita saat ini, jika mau menjamah ujung jubah Tuhan, maka Tuhan sanggup memulihkan kehidupan kita.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 30 Januari 2019 (Rabu Sore)
    ... Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah 'penghakiman' penghukuman. Kita seringkali sombong Kasihan orang dunia nanti dihukum. Di sini jelas penghakiman dimulai dari rumah Allah itulah hamba pelayan anak Tuhan. Ini yang harus dicamkan. Bagaimana supaya ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 03 November 2022 (Kamis Sore)
    ... kepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat masuk pintu gerbang. Roma Jadi iman timbul dari pendengaran dan pendengaran oleh firman Kristus. Ini lewat mendengar firman dalam urapan Roh Kudus sampai mengerti percaya yakin pada firman firman menjadi iman dalam hati hati bisa terharu. Saat hati percaya mulut bisa mengaku dosa. Bertobat mezbah korban bakaran berhenti berbuat ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 08 Desember 2017 (Jumat Sore)
    ... permai. Praktik kehidupan yang memiliki iman yang sempurna--buli-buli emas berisi manna-- Korintus - gt terkena pada buli-buli emas berisi manna. . --sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya bukan karena melihat-- . tetapi hati kami tabah dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan. 'hidup karena percaya' ...
  • Ibadah Raya Malang, 06 Oktober 2013 (Minggu Pagi)
    ... dari pedang bermata dua yang mampu menyucikan dan memotong dosa-dosa. Firman itu juga yang akan mengubahkan kita sedikit demi sedikit untuk menjadi manusia rohani seperti Yesus. Keubahan hidup dimulai dari mulut panca indra yang tidak berkata dusta. Jika ya katakan ya jika tidak katakan tidak . Kehidupan yang dewasa rohani ...
  • Ibadah Doa Puasa Malang Session II, 12 Oktober 2010 (Selasa Siang)
    ... kedua loh itu dari tangannya dan dipecahkannya pada kaki gunung itu. Dua loh batu yang mula-mula ini dipecahkan oleh Musa. Ini menunjuk pada pribadi Yesus wujud kasih Allah yang disalibkan untuk melepaskan kita dari hukuman Allahmenghancurkan kuasa dosa dan kutukan dosamemberi kesempatan terbentuknya dua loh batu yang baru yang sama dengan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 24 November 2008 (Senin Sore)
    ... kayu salib korban Kristus. Burung nazar mengerumuni bangkai artinya gereja Tuhan harus selalu menghargai dan bersekutu dengan korban Kristus perjamuan suci . Korintus - kemungkinan dalam menggunakan perjamuan suci makan minum perjamuan suci dengan tidak layak. Akibatnya menjadi lemah atau sakit rohaninya bahkan sampai pada kebinasaan. menolak perjamuan suci karena ...
  • Ibadah Raya Malang, 30 September 2018 (Minggu Pagi)
    ... kita bisa mengikut Yesus beribadah melayani Tuhan sampai garis akhir yaitu sampai meninggal dunia atau sampai Tuhan Yesus datang kedua kali. Praktek sehari-hari pengalaman salib bersama Yesus Sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan bertobat mati terhadap dosa. Petrus - Sebab untuk itulah kamu dipanggil karena Kristuspun ...
  • Ibadah Raya Malang, 21 Oktober 2018 (Minggu Pagi)
    ... baru bisa bekerja untuk Tuhan. Dan ini berlaku untuk semua bangsa di dunia bangsa Kafir dan bangsa Israel asli . Ada macam Sabat perhentian Sabat kecil perhentian dalam Roh Kudus kepenuhan Roh Kudus urapan Roh Kudus. Matius - Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat Aku akan memberi kelegaan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 20 Februari 2013 (Rabu Sore)
    ... air. Baptisan air itu menyelamatkan bukan sekedar tata cara di Gereja. Baptisan air adalah perintah Tuhan amanat agung Tuhan yang mempunyai kekuatan hukum di surga dan di bumi sehingga tidak bisa dibatalkan diganggu gugat oleh apapun. Masuk baptisan air melakukan perintah Tuhan SELAMAT. Menolak baptisan air menolak perintah Tuhan berbuat dosa. Ini berarti ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 30 September 2013 (Senin Sore)
    ... itu aku melihat Sesungguhnya sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala katanya Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini. . Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah sebuah takhta terdiri di sorga dan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.