Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 18:21
18:21 Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.

Matius 18:6
18:6 "Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.

Kota Babel = batu kilangan. Batu kilangan = dosa sandungan. Jadi, dosa Babel = dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan = dosa sandungan. Mereka adalah kehidupan yang menjadi sandungan, sehingga menyebabkan orang lain berbuat dosa (emosi, sakit hati, dsb.). Selain itu, dosa sandungan juga berarti kehidupan yang mudah tersandung dan berbuat dosa karena ulah orang lain. Waspada jika dosa sandungan terjadi di antara imam-imam/ pelayan-pelayan Tuhan. Kita harus saling mengaku dan saling mengampuni supaya tidak menjadi sandungan ataupun tersandung.

Akibat dosa sandungan adalah leher diikat dengan batu kilangan dan kehidupan itu akan dilemparkan ke dalam laut. Leher menunjuk pada hubungan paling dekat antara kepala (Tuhan) dengan tubuh (kita). Jika leher dikalungi batu kilangan, maka kita merasa tidak nyaman, kita merasa berat dalam ibadah dan pelayanan kepada Tuhan, tidak setia hingga meninggalkan ibadah dan pelayanan pada Tuhan. Kehidupan semacam itu tidak bisa menyembah Tuhan, sehingga mati rohani, merosot secara jasmani dan rohani, sampai kematian kedua di neraka (kebinasaan selamanya).

Dua macam dosa sandungan:
  1. Sandungan dari dalam, yaitu: mata, kaki, tangan yang menjadi sandungan, sehingga harus dicungkil/ dipotong/ disucikan oleh pedang firman.
  2. Sandungan dari luar.

ad. 2. Sandungan dari luar.
Yehezkiel 7:19-20
7:19 Perak mereka akan dicampakkan ke luar dan emas mereka akan dianggap cemar. Emas dan peraknya tidak akan dapat menyelamatkan mereka pada hari kemurkaan TUHAN. Mereka tidak akan kenyang karenanya dan perut mereka tidak akan terisi dengannya. Sebab hal itu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan mereka ke dalam kesalahan.
7:20 Mereka menghiasi dirinya dengan emas dan peraknya dan kepermaian perhiasan ini membawa mereka dalam kecongkakan. Dari emas dan perak itu mereka membuat patung-patungnya yang keji dan dewa-dewanya yang menjijikkan; oleh sebab itu Aku akan menjadikan emas dan peraknya cemar bagi mereka.

Kekayaan jasmani bisa menjadi sandungan, jika:
  1. Emas dan perak jasmani menjadi ikatan, artinya mengasihi/ cinta uang sehingga tidak bisa mengasihi Tuhan dan sesama.
    Prakteknya adalah gereja Tuhan menjadi kikir. Kikir = tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan (tidak mengasihi Tuhan), dan tidak bisa memberi kepada sesama yang membutuhkan (tidak mengasihi sesama). Kehidupan itu tanpa kasih sehingga tidak mengalami kepuasan, dan pasti cenderung bersungut-sungut. Contoh: Yudas Iskariot bersungut saat ada perempuan yang membawa minyak narwastu mahal untuk mengurapi kaki Yesus. Yudas Iskariot bersungut karena ia terikat akan kekayaan jasmani. Akhirnya, Yudas Iskariot tidak selamat (kehilangan keselamatan), perut hatinya yang busuk (berisi ikatan akan kekayaan jasmani) terburai keluar.

    2 Korintus 9:12
    9:12 Sebab pelayanan kasih yang berisi pemberian ini bukan hanya mencukupkan keperluan-keperluan orang-orang kudus, tetapi juga melimpahkan ucapan syukur kepada Allah.

    Jika kita terlepas dari ikatan emas dan perak jasmani, kita bisa memberi dengan kasih untuk mencukupkan keperluan orang-orang kudus dan orang-orang yang membutuhkan. Kita bisa melimpahkan ucapan syukur kepada Tuhan, baik ucapan syukur dari pemberi maupun dari penerima berkat.

    1 Timotius 6:18-19
    6:18 Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi
    6:19 dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya.

    Suka memberi/ membagi = perbuatan baik = harta yang menyelamatkan kita. Saat kita memberi kepada Tuhan dan sesama, saat itu kita sedang menabung harta di Sorga. Kita akan menerima keselamatan.

  2. Emas dan perak jasmani menyebabkan keangkuhan hidup = menjadikan angkuh (Yehezkiel 7:20a). Keangkuhan artinya berharap (mengandalkan) emas dan perak secara jasmani lebih dari Tuhan.

    Prakteknya adalah:
    • Kehidupan yang beribadah dan melayani Tuhan tetapi hanya untuk mencari emas dan perak jasmani. Ibadah yang benar adalah untuk bertemu dengan Tuhan, yaitu firman pengajaran yang benar. Orang yang rendah hati beribadah dan melayani Tuhan karena ia membutuhkan Tuhan.

    • Kehidupan yang tidak setia sampai meninggalkan ibadah dan pelayanan hanya untuk mencari perkara jasmani (kekayaan, kedudukan, dsb.). Memang kita harus belajar dan bekerja dengan keras, tetapi jangan sampai mengganggu ibadah dan pelayanan kita kepada Tuhan.

    Maleakhi 3:18
    3:18 Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.

    Maleakhi 4:1
    4:1 Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka.

    Kehidupan yang kelihatan beribadah dan melayani Tuhan tetapi sebenarnya hanya untuk mencari perkara jasmani, ataupun mereka yang tidak setia bahkan meninggalkan ibadah demi perkara jasmani, sama dengan jerami yang tidak berguna sama sekali. Mereka hanya menunggu untuk dibakar dan binasa selamanya.

  3. Emas dan perak jasmani menjadi berhala dalam kehidupan manusia (Yehezkiel 7:20b), sehingga manusia tidak lagi menyembah Tuhan, tetapi menyembah emas dan perak jasmani.

    Kolose 3:5
    3:5 Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,

    Praktek penyembahan berhala adalah serakah akan emas dan perak secara jasmani, artinya:
    • Merampas/ mencuri/ menipu kekayaan milik orang lain. Waspada jangan sampai ada pencurian ataupun penipuan soal warisan di antara saudara. Jika ada penipuan di antara saudara = makan darah dan daging = kehidupan itu menjadi sama seperti binatang buas. Kita harus adil. Jangan ada korupsi.

    • Merampas/ mencuri perpuluhan dan persembahan khusus yang seharusnya dikembalikan kepada Tuhan = kehidupan yang menyembah antikris.

    Keluaran 32:2,4
    32:2 Lalu berkatalah Harun kepada mereka: "Tanggalkanlah anting-anting emas yang ada pada telinga isterimu, anakmu laki-laki dan perempuan, dan bawalah semuanya kepadaku."
    32:4 Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat, dan dibuatnyalah dari padanya anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka: "Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!"

    Ada banyak pencobaan yang dialami bangsa Israel, namun terkait penyembahan berhala (anak lembu emas), yang tewas hingga 3000 orang. Saat Musa (gembala) sedang di atas gunung (mencari pembukaan rahasia firman) supaya jemaat bisa hidup sesuai kehendak Tuhan, bangsa Israel justru meminta nasihat dari hamba Tuhan lain (Harun). Demi menarik hati jemaat, Harun berdusta, menerima emas dari bangsa Israel dan membuat anak lembu emas. Harun berdusta karena apa yang disampaikannya tidak sesuai dengan firman pengajaran yang benar = ajaran palsu yang membawa pada penyembahan berhala.

    Akibat keserakahan adalah ada pemberhalaan di tengah sidang jemaat. Mereka tidak mau mendengar dan taat pada firman, mengabaikan teguran, didikan, dan nasihat gembala dengan firman yang benar. Mereka lebih memilih nasehat orang lain yang sesuai dengan keinginan daging mereka, termasuk mendengar gosip-gosip yang meninabobokkan dan yang diputarbalikkan, perkataan-perkataan dusta, dsb. Pada akhirnya mereka justru memusuhi gembala yang benar.

    Keluaran 32:18-19
    32:18 Tetapi jawab Musa: "Bukan bunyi nyanyian kemenangan, bukan bunyi nyanyian kekalahan -- bunyi orang menyanyi berbalas-balasan, itulah yang kudengar."
    32:19 Dan ketika ia dekat ke perkemahan itu dan melihat anak lembu dan melihat orang menari-nari, maka bangkitlah amarah Musa; dilemparkannyalah kedua loh itu dari tangannya dan dipecahkannya pada kaki gunung itu.

    Akibat pemberhalaan adalah jatuh dalam dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan. Mereka menyanyi dan menari untuk melampiaskan hawa nafsu daging. Mereka dipakai dalam pembangunan tubuh Babel, dan akan dibinasakan selamanya bersama Babel.

    Keluaran 32:28
    32:28 Bani Lewi melakukan seperti yang dikatakan Musa dan pada hari itu tewaslah kira-kira tiga ribu orang dari bangsa itu.

    Akibat selanjutnya adalah tiga ribu orang tewas. Angka tiga ribu menunjuk volume Ruangan Suci dan Ruangan Maha Suci pada Kemah Tabernakel (3000 hasta kubik). Artinya tidak bisa mencapai kesucian dan kesempurnaan, binasa selamanya.

    Kisah Para Rasul 3:1-6
    3:1 Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah.
    3:2 Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah.
    3:3 Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah.
    3:4 Mereka menatap dia dan Petrus berkata: "Lihatlah kepada kami."
    3:5 Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka.
    3:6 Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"

    Di dalam Perjanjian Baru, ada kehidupan yang mengutamakan kekayaan jasmani, digambarkan sebagai seorang yang lumpuh. Keadaan orang lumpuh tersebut menubuatkan keadaan gereja hujan akhir yang terikat oleh emas dan perak jasmani. Lumpuh = tersandung, jatuh, dan tidak bisa bangkit lagi. Akibatnya adalah gereja Tuhan tidak bisa masuk pintu gerbang Bait Allah, artinya:
    • Tidak mau, tidak setia (non-aktif), sampai tidak bisa beribadah dan melayani Tuhan, karena mereka hanya mencari perkara jasmani.
    • Tidak bisa masuk pintu gerbang indah = hidupnya tidak indah, penuh dengan letih lesu, susah payah, dan air mata.
    • Orang lumpuh tinggal di tilam = jatuh dalam dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan (dosa Babel).
    • Tidak bisa masuk pintu gerbang indah = tidak bisa masuk pintu gerbang Sorga (Kejadian 28:16-17) = binasa selamanya.

Supaya kita tidak tersandung oleh emas dan perak jasmani, maka kita harus memiliki emas dan perak rohani, artinya:
  1. Kita harus memiliki penebusan oleh darah Yesus, sehingga kita mengalami kelepasan dari dosa.
    1 Petrus 1:18-19
    1:18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
    1:19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

    1 Yohanes 1:7,9
    1:7 Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
    1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

    Proses untuk kita terlepas dari dosa:
    • Kita harus mengaku dosa oleh dorongan pedang firman yang menunjuk dosa, menyadarkan kita akan dosa, sehingga kita bisa menyesal. Jika kita mengaku dosa, maka darah Yesus aktif untuk mengampuni segala dosa kita sampai tidak ada bekasnya lagi.

    • Darah Yesus akan mencabut akar-akar dosa, sehingga tidak tumbuh lagi. Kita bisa mengalami kelepasan dari dosa dan hidup dalam kebenaran. Kita menjadi kehidupan yang mahal, semahal darah Yesus. Kita berharga di mata Tuhan. Setelah itu, jangan kita berbuat dosa/ perkara murahan lagi. Kita harus hidup dalam kebenaran.

    • Setelah kita hidup benar, kita harus tergembala dengan benar dan baik. Kita harus selalu berada dalam kandang penggembalaan, bertekun dalam 3 macam ibadah pokok. Di dalam kandang penggembalaan, kita tidak bisa disesatkan oleh ajaran palsu, sehingga kita bisa mantap dalam keselamatan dan kebenaran. Hasilnya adalah orang benar tidak akan pernah ditinggalkan Tuhan, bahkan sampai anak cucunya tidak pernah dibiarkan meminta-minta. Kita terpelihara sampai kehidupan kekal selamanya. "Takkan kekurangan aku" (Mazmur 23:1) artinya kita mantap, bertumbuh, sampai mencapai kesempurnaan.

  2. Kita harus menerima penyucian oleh pedang firman pengajaran yang benar.
    2 Timotius 2:20-26
    2:20 Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia.
    2:21 Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.
    2:22 Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.
    2:23 Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran,
    2:24 sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar
    2:25 dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran,
    2:26 dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya.

    Apa yang harus disucikan? Kita disucikan oleh pedang firman dari dua hal.
    • Kita disucikan dari nafsu orang muda (singa muda di kebun anggur).
      Hakim-hakim 14:5-6
      14:5 Lalu pergilah Simson beserta ayahnya dan ibunya ke Timna. Ketika mereka sampai ke kebun-kebun anggur di Timna, maka seekor singa muda mendatangi Simson dengan mengaum.
      14:6 Pada waktu itu berkuasalah Roh TUHAN atas dia, sehingga singa itu dicabiknya seperti orang mencabik anak kambing -- tanpa apa-apa di tangannya. Tetapi tidak diceriterakannya kepada ayahnya atau ibunya apa yang dilakukannya itu.

      Nafsu orang muda menunjuk pada keinginan mata yang mengarah pada dosa makan-minum (seperti mata Hawa diarahkan pada buah terlarang), keinginan daging yang mengarah pada dosa kawin-mengawinkan (termasuk perselingkuhan, kawin-campur, kawin-cerai, dsb.). Singa muda (kekuatan daging) juga menunjuk pada dosa iri hati, kebencian, dan dendam.

      Kalau kita sudah disucikan dari nafsu orang muda, maka kita hidup dalam Roh Kudus (singa dicabik oleh kuasa Roh Tuhan). Kita bisa memiliki keadilan, kesetiaan, kasih, damai, dan kemurnian (2 Timotius 2:22). Kalau kita mau adil, kita harus memihak/ menimbang sesuai dengan firman pengajaran yang benar. Hidup dalam kemurnian artinya suci dan murni sampai di dalam hati, bukan sok suci. Kita bisa berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar dan murni.

    • Kita disucikan dari dosa pertengkaran (2 Timotius 2:23-25). Kita harus saling berdamai agar tidak ada lagi pertengkaran. Yang merasa salah harus mengaku, yang merasa benar harus mengampuni, sehingga kita dibasuh oleh darah Yesus. Tidak ada lagi pertengkaran, tetapi hanya ada ketenangan/ damai sejahtera.

      Selanjutnya, kita harus sabar (2 Timotius 2:24), artinya sabar dalam penderitaan, juga sabar dalam menunggu waktu Tuhan, untuk bisa menuntun orang-orang yang suka melawan agar bisa kembali pada Tuhan (jalan kebenaran). Hamba Tuhan harus bisa melayani kehidupan yang tidak mau bahkan tidak bisa dilayani, yaitu dengan kesabaran. Sekalipun kita difitnah, kita menerima dengan sabar dan tidak mengomel.

      2 Timotius 2:21
      2:21 Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.

      Kalau kita sudah disucikan, maka kita memiliki emas dan perak rohani, sehingga kita bisa dipakai dalam pekerjaan yang mulia. Kita bisa dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.

  3. Kita menjadi kehidupan yang tahan uji (tahan goncangan) sampai menjadi milik Tuhan selamanya. Saat kita melayani Tuhan, pasti ada ujian, tantangan, rintangan, dan goncangan.
    Hagai 2:8
    2:8 Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam.

    Kita menjadi kepunyaan/ milik Tuhan artinya kita memiliki tabiat Yesus (tabiat Ilahi), yaitu:
    • Perak = lidah orang benar, lidah yang jujur. Jika 'ya' katakan 'ya', dan jika 'tidak' katakan 'tidak'. Jika pengajaran itu benar katakan 'benar', dan jika 'tidak' benar' kita harus menghindari.

      Amsal 10:20a
      10:20a Lidah orang benar seperti perak pilihan,

    • Emas = ketaatan, sama seperti Yesus yang taat sampai mati di kayu salib.

    Saat Yesus akan ditangkap di Taman Getsemani, Ia tetap jujur. Dalam kejujuran dan ketaatan, kita menerima kuasa nama Yesus. Kita bisa berseru dan berserah kepada Tuhan.

    Kisah Para Rasul 3:6-8
    3:6 Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"
    3:7 Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.
    3:8 Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah.

    Hasilnya adalah:
    • Ada kuasa kesembuhan, segala yang mustahil (ekonomi, penyakit tubuh, masa depan, dsb.) menjadi tidak mustahil.

    • Orang lumpuh bisa berjalan dan masuk pintu gerbang bait Allah, artinya kita bisa menerima masa depan yang berhasil dan indah.

    • Berjalan dan melompat masuk ke bait Allah = Roh Kudus menolong kita sehingga bisa bergemar dalam ibadah dan pelayanan kepada Tuhan. Kita selalu setia dan berkobar-kobar untuk beribadah dan melayani Tuhan. Tuhan juga memperhatikan, bergemar, dan bergumul bagi kita semua, untuk melakukan segala sesuatu yang sudah tidak bisa lagi kita pikirkan/ bayangkan.

      Yesaya 5:7
      5:7 Sebab kebun anggur TUHAN semesta alam ialah kaum Israel, dan orang Yehuda ialah tanam-tanaman kegemaran-Nya; dinanti-Nya keadilan, tetapi hanya ada kelaliman, dinanti-Nya kebenaran tetapi hanya ada keonaran.

    • Kuasa nama Yesus mampu menyucikan dan menyempurnakan kita, sampai sempurna seperti Dia. Kita menjadi mempelai wanitaNya, bersorak-sorai menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan permai, dan kita bisa masuk Yerusalem baru kekal selamanya.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Surabaya, 11 Januari 2017 (Rabu Sore)
    ... kemuliaan. 'dibenarkan dalam Roh' Yesus adalah manusia yang tidak berdosa. Yesus datang ke dunia sebagai manusia yang tidak berdosa tetapi harus mati di kayu salib. Itu sama dengan ANAK DOMBA yang tersembelih untuk menyelamatkan manusia berdosa. Ini adalah rahasia keselamatan. Sesudah itu Dia bangkit naik ke sorga dan dipermuliakan sampai duduk di ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 03 Maret 2014 (Senin Sore)
    ... sudah mendengar tentang pelayan Tuhan bagaikan nyala api biji mata Tuhan. Malam ini kita kaitkan dengan Daniel. Daniel . Sementara aku terus melihat takhta-takhta diletakkan lalu duduklah Yang Lanjut Usianya pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar Pelayan ...
  • Ibadah Doa Malang, 07 September 2010 (Selasa Sore)
    ... roh dusta dan ajaran-ajaran palsu. Daging ini mendorong hamba Tuhan dan anak-anak Tuhan untuk berdusta dan menyamaratakan semua pengajaran tidak peka terhadap ajaran-ajaran palsu . Daging ikan di laut. Ini menunjuk pada antikris dengan ikatan mamon ikatan akan uang yang mendorong hamba Tuhan dan anak-anak Tuhan menjadi kikir dan serakah penyembahan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 01 Agustus 2013 (Kamis Sore)
    ... kandang penggembalaan yang benar. Dalam Tabernakel kandang penggembalaan yang benar adalah Ruangan Suci. Gembala dan domba harus bertekun dalam macam ibadah pokok macam alat yaitu Pelita Emas ketekunan dalam Ibadah Raya. Meja Roti Sajian ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci. Medzbah Dupa Emas ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan. Makan makanan yang ...
  • Ibadah Paskah Malang, 27 Maret 2016 (Minggu Pagi)
    ... mendapatkan naungan Yesus sebagai Mempelai Pria Surga dalam persekutuan tubuh Kristus yang benar yang berdasarkan firman pengajaran yang benar. Persekutuan tubuh Kristus yang benar dimulai dengan nikah yang benar penggembalaan yang benar antar penggembalaan fellowship yang benar sampai Israel dan Kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna. Siapa yang mendapat ...
  • Ibadah Raya Malang, 22 November 2015 (Minggu Pagi)
    ... Akibatnya adalah dimuntahkan oleh Tuhan artinya tidak berguna jijik najis terpisah selamanya dengan Tuhan. Oleh sebab itu Tuhan menegur menasehati menghajar supaya kita membeli kekayaan Surga. Wahyu maka Aku menasihatkan engkau supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api agar engkau menjadi kaya dan juga pakaian putih ...
  • Ibadah Doa Malang, 31 Januari 2019 (Kamis Sore)
    ... kecewa putus asa tinggalkan Tuhan gampang berbuat dosa. Juga menjadi sandungan bagi orang lain sehingga orang lain berbuat dosa tidak mau datang kepada Tuhan. Matius Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 24 Februari 2014 (Senin Sore)
    ... pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar 'Yang Lanjut Usianya' pribadi Yesus sebagai Raja segala raja yang duduk di takhta Kerajaan Surga. Pengertian 'rambut putih' Amsal Rambut putih adalah mahkota yang indah yang didapat pada jalan kebenaran. ...
  • Ibadah Doa Malang, 30 November 2017 (Kamis Sore)
    ... lagi. Yang ada hanya kebencian sampai kebencian tanpa alasan sama dengan benar-benar sudah tidak ada lagi kasih. Dalam Yohanes - dituliskan tujuh kali kata membenci . Yohanes Tetapi firman yang ada tertulis dalam kitab Taurat mereka harus digenapi Mereka membenci Aku tanpa alasan. Tujuh kali dituliskan menunjuk pada kebencian yang sempurna. Sebenarnya ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 21 April 2013 (Minggu Sore)
    ... berdosa diselamatkan oleh Tuhan lewat percaya Yesus dan baptisan air. ay. 'ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu' kegerakan Roh Kudus hujan akhir Firman pengajaran kabar mempelai untuk membawa orang-orang yang sudah selamat masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna menjadi mempelai wanita Surga yang siap untuk menyambut ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.