RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 26 Januari 2009 (Senin Sore)
Pembicara: Pdp. DadangMarkus 2: 14 = Lewi adalah gambaran pelayan Tuhan, tapi ia duduk di rumah... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 11 Februari 2010 (Kamis Sore)
Matius 24:45-51, adalah tentang berjaga-jaga. Tahun ini adalah... Ibadah Paskah Malang, 16 April 2017 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 5:5-10 5:5
Lalu berkatalah seorang dari... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 23 Februari 2012 (Kamis Sore)
Siaran Tunda dari Ibadah Persekutuan Tubuh Kristus di Soroako (Ibadah I) Ibadah Persekutuan Tubuh Kristus di Palangkaraya, 22 September 2011 (Kamis Sore)
TEMA: Lukas 7:16b "Allah telah melawat umat-Nya."
Siapakah umat Allah yang sebenarnya?
Ibadah Raya Surabaya, 19 Februari 2012 (Minggu Sore)
Matius
26: 69-75 =
PETRUS
MENYANGKAL TUHAN.
=
3
kali Petrus menyangkal Yesus:
ay. 69-70= Petrus menyangkal Yesus sebagai
orang Galilea= menyangkal panggilan dan... Ibadah Kaum Muda Malang, 15 November 2008 (Sabtu Sore)
Markus 12: 13-44 dalam susunan Tabernakel menunjuk pada petinya Tabut
Perjanjian, yaitu Mempelai... Ibadah Raya Malang, 13 Januari 2019 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus
Kristus.
Wahyu 8:8-9
8:8 Lalu malaikat yang kedua... Ibadah Kaum Muda Remaja, 29 Januari 2011 (Sabtu Sore)
Markus 15 secara keseluruhan berbicara mengenai sengsara Yesus untuk menyelamatkan, memberkati, bahkan menyelamatkan... Ibadah Doa Surabaya, 22 September 2010 (Rabu Sore)
Matius
25: 16-30= sikap terhadap talenta. SIKAP
TUHAN TERHADAP TALENTA Matius
25: 19, 27 25:19.
Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 09 Februari 2017 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 5:1 5:1 Maka aku melihat di tangan... Ibadah Raya Surabaya, 13 September 2015 (Minggu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 04 Oktober 2010 (Senin Sore)
Tema
Ibadah di Sidikalang "hanya
satu langkah jaraknya antara aku dan maut"
1
Samuel 20: 3 20:3.
Tetapi Daud menjawab, katanya:... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 22 Agustus 2011 (Senin Sore)
Matius
26: 30-31 26:30.
Sesudah menyanyikan nyanyian pujian, pergilah Yesus dan
murid-murid-Nya ke
Bukit Zaitun. 26:31.
Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Malam... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 22 Agustus 2015 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 9:18-21 9:18
Pada suatu kali ketika Yesus...
TRANSKRIP LENGKAP
Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 14 Februari 2020 (Jumat Sore)
Salam sejahtera dalam
kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman
TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa
dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.
Tema ibadah
kunjungan di Jayapura: Wahyu 22: 20 22:20. Ia yang
memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya,
Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan
Yesus!
'Ya, Aku datang segera!'= ditulis
tiga kali dalam Wahyu 22 (ayat 7, 12, 20) . 22:7. "Sesungguhnya
Aku datang segera. Berbahagialah orang yang
menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!" 22:12.
"Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku
membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut
perbuatannya. 22:20. Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya
ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!"
Amin, datanglah, Tuhan
Yesus!
Dituliskan tiga kali artinya kesiapan
dari Allah Tritunggal yaitu Tuhan Yesus Kristus dalam pribadi Yesus
untuk segera datang kembali kedua kali di awan-awan yang permai dalam
kemuliaan sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga.
'Amin,
datanglah, Tuhan Yesus!'= kesiapan dari gereja Tuhan yang
sempurna--mempelai wanita sorga--untuk menyambut kedatangan Yesus
kedua kali di awan-awan yang permai, sehingga terjadi pertemuan di
udara antara Yesus Mempelai Pria Sorga dengan kita mempelai wanita
sorga, untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba (Wahyu 19: 9), kerajaan
Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang) (Wahyu 20), Yerusalem
baru (Wahyu 21-22).
Yesus sudah siap dan segera datang
kembali. Kita harus siap untuk menyambut kedatangan-Nya kembali kedua
kali. Apa persiapan kita? Tadi tiga kali disebutkan: 'Aku
datang segera'.
Ada tiga macam persiapan dari gereja
Tuhan untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan yang
permai:
- Wahyu
22: 7
22:7.
"Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang
menuruti
perkataan-perkataan nubuat kitab ini!"
Persiapan
pertama: kita harus memperhatikan
firman nubuat--'Aku
datang segera'
dikaitkan dengan firman.
Firman
nubuat adalah firman yang mengungkapkan segala sesuatu yang akan
terjadi tetapi pasti terjadi, terutama tentang:
- Kedatangan
Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja dan Mempelai Pria
Sorga di awan-awan yang permai.
- Penghukuman
atas dunia: tiga kali tujuh penghukuman, kiamat, dan neraka.
-
Dosa-dosa yang
tersembunyi dalam sidang jemaat untuk disucikan--supaya tidak
dihukum.
Firman nubuat sama
dengan kabar mempelai--firman pengajaran yang lebih tajam dari
pedang bermata dua--yang menyucikan kehidupan kita sampai sempurna
seperti Yesus dan menjadi mempelai wanita sorga. Ada kabar baik;
penginjilan--percaya Yesus, bertobat--, sekarang ditingkatkan
menjadi kabar mempelai.
Sikap
kita terhadap firman nubuat/kabar mempelai--sama
dengan kesiapan gereja Tuhan untuk menyambut kedatangan Yesus--:
berbahagia
saat kita mendengarkan firman nubuat;
firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua, sehingga
bisa mendengar dengan sungguh-sungguh, sampai mengerti,
percaya/yakin, dan mempraktikkannya.
Wahyu
1: 3 1:3.
Berbahagialah ia yang membacakan
dan mereka yang mendengarkan
kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti
apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah
dekat.
Wahyu
22: 7 22:7.
"Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang
menuruti
perkataan-perkataan nubuat kitab ini!"
Ayat
7 = hanya tinggal menuruti, tidak ada lagi mendengar dan
membaca.
Ukuran
kebahagiaan dalam ibadah
bukan saat menyanyi. Orang di alun-alun juga bahagia saat menyanyi.
Tetapi kalau bahagia
saat mendengar firman
sampai mengerti, menjadi iman di dalam hati, itu benar-benar
kebahagiaan sorga. Inilah persiapan kita yang sama dengan sikap
kita terhadap firman, terutama firman nubuat.
Kita harus
waspada, waktunya sudah dekat! Di dalam Wahyu 1: 3 dituliskan:
'membacakan,
mendengarkan, dan menuruti',
tetapi di dalam Wahyu 22: 7 hanya dituliskan 'menuruti',
artinya satu waktu tidak ada kesempatan lagi untuk membaca dan
mendengarkan kabar mempelai, berarti kabar
mempelai sudah harus menjadi praktik dalam hidup
sehari-hari--mendarah
daging dalam hidup kita.
"Salah
satu contoh: Pdt van Gessel saat dimasukkan penjara di Ngawi, beliau
bisa mengajarkan injil Matius tanpa alkitab--saat itu tidak boleh
bawa alkitab. Bukan karena hafal tetapi karena firman sudah menjadi
praktik; mendarah daging."
Jika
sudah mendengarkan firman dengan sungguh-sungguh--bahagia saat
mendengar firman--, sampai mengerti, percaya/yakin, menuruti/praktik
firman, kita akan mengalami
penyucian.
Apa yang disucikan? Terutama hati dan pikiran--pusat kehidupan
kita.
Ibrani
4: 12-13 4:12.
Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang
bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa
dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan
dan pikiran
hati kita. 4:13.
Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya,
sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang
kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
Kalau
hati dan pikiran disucikan, seluruh hidup akan disucikan. Matius
15: 19 15:19.
Karena dari
hati
timbul segala pikiran jahat(1),
pembunuhan(2),
perzinahan(3),
percabulan(4),
pencurian(5),
sumpah palsu(6)
dan hujat(7).
'pikiran
jahat'=
prasangka buruk. 'pembunuhan'
= kebencian. 'sumpah
palsu'
= dusta.
Hati
dan pikiran disucikan dari tujuh dosa, sehingga hati
kita diisi oleh Roh Kudus dengan tujuh manifestasinya,
sampai takut
akan Tuhan. Yesaya
11: 1-3
=> Raja damai yang akan datang--tentang Yesus. 11:1.
Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan
tumbuh dari pangkalnya akan berbuah. 11:2.
Roh TUHAN(1)
akan ada padanya, roh hikmat(2)
dan pengertian(3),
roh nasihat(4)
dan keperkasaan(5),
roh pengenalan(6)
dan takut akan TUHAN(7); 11:3.
ya, kesenangannya
ialah takut akan TUHAN.
Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau
menjatuhkan keputusan menurut kata orang.
Taruk=
tunas kecil tetapi bisa berbuah, karena ada Roh Kudus.
Takut
akan Tuhan artinya:
-
Amsal 8: 13
8:13.
Takut
akan TUHAN
ialah membenci
kejahatan;
aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat,
dan mulut
penuh tipu muslihat.
Yang
pertama: membenci
dosa sampai membenci dusta--hidup
suci. Mulai dari rumah tangga jangan berbuat dosa. Rumah tangga
adalah tempat untuk mengasihi.
- Pengkhotbah
12: 13
12:13.
Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah
akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya,
karena ini adalah kewajiban setiap orang.
'Akhir
kata dari segala yang didengar'
= firman yang terakhir.
Yang
kedua: berpegang
teguh pada pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran.
Kita
taat dengar-dengaran pada orang tua yang benar--halaman--,
gembala--ruangan suci--, dan Tuhan--ruangan maha suci.
Kalau sudah suci
dan taat
dengar-dengaran, maka tunggul--tunas kecil; tidak berguna, tidak
bisa apa-apa--bisa
bertunas, berbunga indah, sampai berbuah kesempurnaan,
itulah mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan
Tuhan kedua kali.
Inilah persiapan pertama; berkaitan dengan
firman nubuat. Firman penginjilan harus ditingkatkan kepada firman
pengajaran.
- Wahyu
22: 12
22:12.
"Sesungguhnya Aku
datang segera
dan Aku
membawa upah-Ku
untuk membalaskan kepada setiap orang menurut
perbuatannya.
Persiapan
kedua: 'Aku
datang segera'
dikaitkan dengan pelayanan
dalam urapan Roh Kudus.
Roma
12: 11 12:11.
Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah
rohmu menyala-nyala
dan layanilah Tuhan.
Roh
Kudus mendorong kita untuk selalu setia
berkobar-kobar
dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, sesuai dengan jabatan pelayanan
yang Tuhan percayakan kepada kita sampai garis akhir--sampai
meninggal dunia atau Yesus datang kembali kedua kali. Kalau
daging, hebat, tetapi lama-lama turun. Kalau melayani dengan Roh
Kudus akan terus meningkat sampai di awan-awan permai, tidak pernah
turun.
"Kita
ingat pendahulu-pendahulu kita, melayani naik terus (tidak pernah
turun). Inilah bukti dalam Roh Kudus."
Kalau
sudah tidak berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan, bahaya, karena
akan berkobar dalam perkara lain--'menyala-nyala
dalam berahi'.
Karena itu kita harus takut akan Tuhan--hidup suci dan taat
dengar-dengaran. Roma
1: 27 1:27.
Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar
dengan isteri mereka dan menyala-nyala
dalam berahi
mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan
kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka
menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan
mereka.
'sehingga
mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki'
= terjadi penyimpangan.
Hati-hati,
kalau ada suami yang mulai malas beribadah, nasihati. Demikian juga
terhadap istri dan anak-anak. Harus saling menasihati, kalau tidak,
sebentar lagi akan jatuh. Yohanes
4: 35-36 4:35.
Bukankah kamu mengatakan: Empat
bulan lagi
tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah
sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan
matang untuk dituai. 4:36. Sekarang juga penuai telah menerima
upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, sehingga
penabur dan penuai sama-sama bersukacita.
Ada
dua macam pelayanan di ladang Tuhan:
- Menabur=
kegerakan Roh Kudus hujan awal; kegerakan dalam firman
penginjilan/kabar baik/Injil keselamatan untuk menumbuhkan; sama
dengan menambah kuantitas anggota tubuh Kristus. Kuantitas juga
penting. Kalau jumlah tidak bertambah, tidak akan sempurna.
-
Menuai--dengan
sabit/pedang--= kegerakan Roh Kudus hujan akhir; kegerakan dalam
firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua/kabar
mempelai untuk menyucikan kita sampai sempurna; sama dengan
menambah kualitas tubuh Kristus sampai sempurna seperti
Yesus--berbuah matang--; mempelai wanita sorga yang siap untuk
menyambut kedatangan Yesus kedua kali; masuk ke lumbung kerajaan
sorga yang kekal.
Kita harus memberitakan
kabar baik mulai di rumah tangga--untuk jiwa-jiwa yang belum percaya
Yesus; jiwa baru--, setelah itu kita melayani dalam kabar mempelai.
Kapan
waktu menabur dan menuai; kapan kita harus aktif? Sekarang
ini. Mengapa?
Karena waktunya sudah singkat--tadi dituliskan: 'empat
bulan lagi'.
Empat bulan sama dengan 120 hari (4 kali 30 hari). 1 tahun sama
dengan 1 hari (di dalam Kitab Bilangan). 120 hari sama dengan 120
tahun yobel (1 tahun yobel = 50 tahun); 6000 tahun masehi (120 tahun
yobel kali 50). 6000 tahun adalah akhir zaman, yaitu sekarang ini.
Kalau kita lihat peta zaman: zaman Allah Bapa sudah
berlalu--2000 tahun--, zaman Anak Allah (zaman Abraham sampai
kedatangan Yesus pertama kali) juga sudah berlalu--2000 tahun. Zaman
Allah Roh Kudus (kedatangan Yesus pertama kali sampai kedatangan
Yesus kedua kali) juga 2000 tahun, sekarang sudah tahun 2020,
berarti ini adalah masa perpanjangan sabar Tuhan. Perpanjangan
sabar Tuhan yaitu Tuhan Yesus belum datang kembali dan kita masih
diberi perpanjangan umur. Karena itu sekarang
juga
kita harus bertobat (penyucian) dan melayani terutama untuk menabur
dan menuai. Jangan menunda-nunda waktu lagi! Kalau terus tidak
mau, satu waktu sudah tidak bisa lagi melayani.
"Nanti
yang paling dekat di Square Ballroom Surabaya, kalau terus tidak
mau, tidak mau, satu waktu tidak bisa lagi. Saya baru melayani juga
di Jayapura. Mungkin jauh, tidak ada ongkos ke sana bagi sidang
jemaat. Di Square Ballroom, sudah tidak ada alasan, kalau tidak ada
ongkos, bisa dicapai dengan kaki. Dulu saya melayani sekolah minggu,
saat pulangnya pernah jalan kaki (dari Lemah Putro ke daerah
kenjeran). Perginya saya naik sepeda motor, saat pulangnya jalan
kaki sambil menuntun sepeda motor (karena bensin habis, saya tidak
punya uang). Tidak apa-apa, karena masih bisa dicapai dengan jalan
kaki."
Menabur
dan menuai memang harus mencucurkan air mata--ada
pengorbanan. Mazmur
126: 5-6 126:5.
Orang-orang yang menabur
dengan mencucurkan air mata,
akan menuai dengan bersorak-sorai. 126:6. Orang yang berjalan
maju dengan menangis
sambil menabur benih,
pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa
berkas-berkasnya.
Jadi
untuk bisa bekerja di ladang Tuhan--menabur dan menuai--dibutuhkan
cucuran air mata. Artinya: sungguh-sungguh,
tanggung jawab--kalau
sampai tidak bisa melayani kita menangis--, dan ditandai
dengan pengorbanan.
Segala sesuatu harus dikorbankan untuk pembangunan tubuh Kristus
yang sempurna kecuali pengajaran yang benar. Yesus sebagai kepala
jangan dikorbankan. Kalau pengajaran yang benar dikorbankan berarti
tubuh tanpa kepala, sehingga serigala dan burung yang menjadi
kepala--roh jahat, najis, dan kepahitan yang menjadi
kepala.
Hati-hati, mulai dari nikah, jangan sampai menikah
tanpa pengajaran! Bahaya, nikah itu akan menuju Babel. Tuhan tolong
kita semua. Jangan mengorbankan pengajaran yang benar; jangan
mengorbankan perkara rohani untuk dapat yang jasmani seperti
Esau. Akibatnya: mencucurkan air mata untuk selama-lamanya.
Yang
benar adalah kita
harus mengorbankan yang jasmani untuk mendapatkan yang rohani.
Memang ada cucuran air mata, tetapi hasilnya:
-
Matius 6: 26
6:26.
Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak
menabur dan tidak menuai
dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi
makan oleh Bapamu
yang di sorga. Bukankah
kamu jauh melebihi burung-burung itu?
Hasil
pertama: Tuhan
sanggup memelihara kehidupan kita
mulai sekarang sampai zaman antikris.
- Yohanes
4: 36
4:36.
Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan
buah untuk hidup yang kekal, sehingga penabur
dan penuai
sama-sama
bersukacita.
Hasil
kedua: kita mengalami
sukacita sorga;
kita selalu mengucap syukur sampai hidup kekal selamanya.
Inilah persiapan kita:
yang pertama dikaitkan dengan firman pengajaran--takut akan Tuhan;
hidup suci dan taat, dan semuanya urusan Tuhan. Yang kedua:
dikaitkan dengan pelayanan. Mari menabur dan menuai.
-
Wahyu 22:
20-21
22:20.
Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya,
Aku datang segera!"
Amin, datanglah, Tuhan Yesus! 22:21. Kasih
karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian!
Amin.
Persiapan
ketiga: 'Aku
datang segera'
dikaitkan dengan kasih
karunia Tuhan. Artinya:
kita harus menerima kasih karunia Tuhan dan hidup di dalam kasih
karunia Tuhan.
1
Petrus 2: 19 2:19.
Sebab adalah kasih
karunia,
jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung
penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
Menerima
kasih karunia Tuhan artinya rela
menderita karena kehendak Tuhan;
rela menderita bersama Yesus; rela menderita tanpa dosa--memikul
salib. Tidak ada kemuliaan, kalau tidak ada salib. Contoh: malam
ini kita beribadah--semestinya pulang kerja, beristirahat--,
dikucilkan karena kebenaran, karena kebenaran diancam.
"Seorang
hamba Tuhan dilarang organisasinya untuk datang ke pengajaran. Dia
tidak mau. Dia akan didatangi polisi, saya suruh berdoa, saya suruh
hadapi dengan kasih, jangan sampai bertengkar. Ngeri sekali.
Padahal dia yang membangun sampai menjadi gereja yang besar. Ini
terjadi, justru yang benar yang disikat. Kita berdoa juga untuk
organisasi kita karena hak otonom mau diganti. Dulu om Pong
berpesan: Pertahankan hak otonom!"
Sebenarnya
kita tidak layak untuk menderita karena nama Yesus, apalagi masuk
sorga. Kisah
Rasul 5: 41 5:41.
Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira,
karena
mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama
Yesus.
Rasul-rasul
sebagai orang Israel asli merasa tidak layak untuk memikul salib,
apalagi kita sebagai bangsa kafir. Jadi kalau
kita bisa menderita karena nama Yesus--karena
kebenaran, tanpa dosa--, itu
adalah kasih karunia Yesus yang besar.
Tetapi jangan bangga juga. Kalau sudah bisa menikmati salib, kita
sudah lulus.
Untuk
apa salib?
Mengapa kita harus menderita karena Yesus?
- Supaya
kita mengalami keubahan.
2
Korintus 4: 16-17 4:16.
Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah
kami semakin merosot, namun manusia
batiniah kami dibaharui
dari sehari ke sehari. 4:17. Sebab penderitaan ringan yang
sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi
segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
Kita
dibaharui dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti
Yesus--mujizat terbesar. Awal pembaharuan adalah tidak
boleh ada dusta.
Efesus
4: 21-25 4:21.
Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima
pengajaran
di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus, 4:22.
yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu,
harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh
nafsunya yang menyesatkan, 4:23. supaya
kamu dibaharui
di dalam roh dan pikiranmu, 4:24. dan mengenakan manusia baru,
yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan
kekudusan yang sesungguhnya. 4:25. Karena itu buanglah
dusta
dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah
sesama anggota.
'menerima
pengajaran di dalam Dia'
= Kalau menerima pedang firman pasti menerima salib--pedang dan
salib tidak bisa dipisahkan.
Tidak berdusta= jujur; ya
katakan: ya, tidak katakan: tidak, benar katakan: benar, tidak
benar katakan: tidak benar. Kalau sudah jujur/tulus, maka:
- Kita
bisa berkata benar dan baik; bersaksi.
Inilah gunanya
salib. Jangan berkata yang jahat--perkataan yang menyakiti
istri, suami, anak, orang tua.
- Kita
jujur mengakui dosa dan segala kekurangan dan kelemahan kita.
-
Supaya kita banyak
menyembah Tuhan--menyerah
sepenuh kepada Tuhan.
Menyembah Tuhan artinya mata memandang
wajah Tuhan yang bersinar bagaikan matahari; mulut hanya berseru
kepada Dia, dan tangan diangkat kepada Dia. Ini adalah pandangan
rohani.
Kita akan merasakan sinar matahari dari wajah Yesus;
kemurahan dan kebajikan Tuhan--kasih karunia. Selama masih
memandang matahari berarti masih ada harapan. Kalau gagal, jangan
putus asa! Yang sudah berhasil jangan bangga. Biar mulut diubahkan
sampai bisa menyembah Tuhan. Kita akan mengalami kemurahan dan
kebajikan dari wajah Yesus.
Mari ada kaitan dengan firman;
kita bahagia saat mendengarkan firman. Biar kita disucikan sampai
takut akan Tuhan--benci dosa sampai dusta. Kemudian pelayanan
ditingkatkan, ditambah doa puasa, doa semalam suntuk. Terakhir,
harus pikul salib; menderita sampai bisa menyembah Tuhan; menyerah
sepenuh kepada Tuhan. Biar sinar dari wajah Yesus menyinari kita.
Hasilnya:
- Kejadian
19: 23-24
19:23.
Matahari
telah terbit menyinari bumi,
ketika
Lot tiba di Zoar.
19:24.
Kemudian TUHAN menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan
Gomora, berasal dari TUHAN, dari langit;
Ayat
24 = tidak ada sinar matahari, yang ada hanyalah hujan api
belerang--menjadi laut mati, bahkan bakteri tidak bisa
hidup.
Hasil pertama: secara jasmani: kemurahan dan
kebajikan Tuhan mampu untuk melindungi
dan memelihara kita
yang kecil tak berdaya di tengah kesulitan dan kemustahilan dunia,
sampai zaman antikris berkuasa di bumi, penghukuman Tuhan, kiamat,
neraka.
Mungkin kita tidak dianggap, tidak apa-apa, yang
penting ada matahari. Banyak menyembah Tuhan!
Secara
rohani: kemurahan dan kebajikan Tuhan memelihara kita sehingga
kita bisa
hidup damai sejahtera;
kita hidup benar dan suci. Semua menjadi enak dan ringan sekalipun
dunia tunggang balik.
-
Hasil kedua: kemurahan
dan kebajikan Tuhan sanggup menembusi lembah-lembah: lembah
kelam/lembah maut--Daud jatuh dengan Batsyeba; puncaknya dosa--,
artinya kita diangkat dari kejatuhan; kita
diampuni dan dipulihkan untuk hidup benar.
Dari gagal bisa menjadi berhasil dan indah; yang hancur jadi
baik; busuk jadi harum; mustahil jadi tidak mustahil; mati menjadi
hidup.
- Matius
13: 43
13:43.
Pada
waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari
dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia
mendengar!"
Hasil
ketiga: pada saat Yesus datang kembali, kita diubahkan
menjadi sempurna
seperti Dia--bercahaya seperti matahari--; mempelai wanita sorga
yang siap untuk menyambut kedatangan-Nya kembali di awan-awan yang
permai. Kita memandang Dia muka dengan muka, kita bersama Dia
selama-lamanya.
Wajah
yang mulia jadi buruk di kayu salib, karena Ia menyinarkan
kemuliaan-Nya kepada kita. Masih ada harapan dan pertolongan dari
Tuhan. Jangan ragu/bimbang; jangan mendengar suara Setan!
Kalau
kita merasa ditinggal seorang diri, tidak ada yang mau tahu,
kesempatan bagi kita, Yesus juga seorang diri di kayu salib. Kita
bisa memandang Dia sampai sinar matahari menyinari kita. Kita
berserah dan berseru kepada Dia. Kalau suami, istri, anak, orang
tua baik, jangan bergantung pada mereka, karena kita akan kecewa
tetapi tetap kita hanya bergantung pada Yesus. Serahkan semua kepada
Dia! Tidak ada yang mustahil selama matahari masih bersinar. Setiap
detak jantung kita hanya kemurahan dan kebajikan Tuhan, bukan yang
lain.
Apapun keadaan kita biar Tuhan yang memulihkan. Kita
pulang dengan berbahagia, sukacita, dan damai sejahtera. Semua sudah
ditanggung oleh Yesus di kayu salib. Serahkan semua kegoncangan,
kegagalan, kehancuran, kemustahilan dan sebagainya kepada Dia,
termasuk keberhasilan. Jangan bangga dengan sesuatu; jangan kecewa
dengan sesuatu. Masih ada matahari dari wajah Yesus.
Tuhan
memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|