Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Dari siaran tunda Ibadah Persekutuan Medan I (24 April 2012 Pagi)

Wahyu 19:9
19:9 Lalu ia berkata kepadaku: “Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba.” Katanya lagi kepadaku: “Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah.”

Perjamuan kawin Anak Domba = nikah yang rohani, atau nikah yang sempurna.
Oleh sebab itu, kita harus menjaga kebenaran dan kesucian nikah secara jasmani dari permulaan nikah, perjalanan nikah, sampai mencapai kesempurnaan nikah perjamuan kawin Anak Domba.

Perjamuan kawin Anak Domba adalah pertemuan antara Yesus yang datang kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja (Mempelai Pria Sorga) dengan sidang jemaat yang sempurna (mempelai wanita Sorga) di awan-awan yang permai.
Sesudah itu kita masuk Firdaus yang akan datang, kerajaan 1000 tahun damai [Wahyu 20]. Sesudah itu, kita masuk Yerusalem Baru, Kerajaan Sorga yang kekal [Wahyu 21-22].

Mengapa Tuhan mengundang kita untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba?
  1. Sebab Tuhan mau memberikan kebahagiaan Sorga kepada kita, mulai sekarang di dunia yang sudah dikutuk dan penuh air mata, sampai puncak kebahagiaan di awan-awan yang permai dalam perjamuan kawin Anak Domba, sampai kebahagiaan Sorga yang kekal di Yerusalem Baru.

  2. Sebab jika kita tidak masuk perjamuan kawin Anak Domba, atau ketinggalan di dunia saat kedatangan Yesus kedua kali, maka kita akan hancur dan binasa bersama dunia.

Syarat untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba:

  1. Kita harus menerima undangan dari Tuhan.
    Matius 25:6
    25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!

    Undangan dari Tuhan adalah lewat Kabar Mempelai, firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
    Ada 2 macam pemberitaan firman:
    • Kabar Baik = firman penginjilan, yaitu untuk membawa orang berdosa supaya percaya Yesus dan diselamatkan.
    • Kabar Mempelai = firman pengajaran yang benar, yaitu untuk mempersiapkan kita sampai sempurna seperti Yesus, menjadi mempelai wanita Sorga.

  2. Kita harus menjadi mempelai wanita Sorga, kehidupan yang sama mulia dengan Yesus.

Kidung Agung 2:14

2:14 Merpatiku di celah-celah batu, di persembunyian lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab merdu suaramu dan elok wajahmu!”

Mempelai Pria Sorga memanggil mempelai wanitaNya dengan sebutan "merpati".
Jadi, mempelai wanita Sorga sama dengan merpati, yaitu kehidupan yang selalu diurapi oleh Roh Kudus, dipenuhkan oleh Roh Kudus, dan meluap-luap di dalam Roh Kudus.


Langkah-langkah untuk menjadi mempelai wanita Tuhan atau merpati Tuhan:
  1. Harus memiliki hati merpati= hati mempelai.
    Matius 3:15-16
    3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah.” Dan Yohanespun menuruti-Nya.
    3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,

    Prosesnya:
    • Percaya, iman kepada Yesus lewat mendengar firman Kristus, firman yang diurapi Roh Kudus.
      Roma 10:17
      10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

      Seorang gembala/hamba Tuhan harus menyampaikan firman dengan mengandalkan urapan Roh Kudus, bukan dengan kepandaian, dll. Kalau mengandalkan urapan Roh Kudus, maka:
      • Pemberitaan firman menjadi tidak terbatas pada orang pandai atau bodoh, anak kecil atau orang tua, di desa atau di kota, dll.
      • Firman yang disampaikan bisa menjadi iman yang menyelamatkan dalam sidang jemaat.

      Demikian juga sidang jemaat harus mendengar firman bergantung pada Roh Kudus, sehingga menjadi tidak terbatas oleh apapun. Sidang jemaat bisa mengerti, percaya, dan yakin akan firman. Firman menjadi iman dalam hati yang menyelamatkan.

    • Bertobat, yaitu berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan.

    • Baptisan air
      Baptisan air bukan hanya simbol, tapi menentukan nasib kehidupan kita apakah memiliki hati merpati atau hati yang lain. Seperti pada jaman Nuh, ada banyak bahtera tetapi yang menyelamatkan hanya bahtera Nuh.

      Baptisan air yang benar adalah kita dibaptis seperti Yesus dibaptis, dan kita dibaptis menurut kehendak Allah.
      Baptisan air yang benar dikaitkan dengan Yesus keluar dari air dan langit terbuka.

      Roma 6:2,4
      6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
      6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

      Syarat baptisan air yang benaradalah bertobat, mati terhadap dosa.
      Pelaksanaan baptisan air yang benaradalah dikuburkan dalam air bersama Yesus, dan sesudah itu kita keluar dari air mendapatkan hidup baru. Hidup baru adalah hidup yang berkenan kepada Tuhan, yaitu hidup dalam kebenaran. Maka langit akan terbuka dan berkat Tuhan dicurahkan. Pintu Sorga akan terbuka bagi kita.

      Jika menolak baptisan air yang benar, atau dibaptis tidak sesuai dengan kehendak Allah, maka langit akan terbuka untuk menurunkan hukuman-hukuman sampai kebinasaan.

      Baptisan air adalah perkara yang serius!

    • Baptisan Roh Kudus.
      Roh Kudus bagaikan burung merpati turun ke atas Yesus. Sekarang, Roh Kudus bagaikan burung merpati memberikan hati yang baru, yaitu hati merpati, hati mempelai pada kita.
      Hati merpati adalah hati yang damai sejahtera, hati yang tulus ikhlas.

      1 Petrus 2:1-2
      2:1 Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.
      2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,

      Hati yang tulus ini prakteknya seperti bayi, yaitu:
      • Membuang segala kejahatan.
      • Tidak ada dusta.
      • Tidak munafik, di luar dan di dalam sama.
      • Tidak ada kedengkian.
      • Tidak ada fitnah, tidak menyalahkan yang benar, tidak membenarkan yang salah.

      Hati merpati ini hanya merindukan air susu yang murni dan rohani dari seorang ibu, yaitu firman pengajaran yang benar (murni) dan diurapi Roh Kudus (rohani). Yang paling murni adalah air susu ibu, yaitu firman penggembalaan.

      Kalau kita menikmati firman penggembalaan dan taat dengar-dengaran pada firman penggembalaan, maka kita berada dalam tangan Gembala Agung, Mempelai Pria Sorga.

      Yesaya 49:14-15
      49:14 Sion berkata: “TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku.”
      49:15 Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.

      Artinya Tuhan selalu mengingat kita bayi-bayi yang tidak berdaya, Tuhan selalu mempedulikan kita. Bayi yang berada dalam pelukan ibu akan menjadi tenang dan kenyang, artinya Tuhan memelihara kehidupan kita.

  2. Harus memiliki sayap merpati.
    Mazmur 55:7
    55:7 Pikirku: “Sekiranya aku diberi sayap seperti merpati, aku akan terbang dan mencari tempat yang tenang,

    Mazmur 68:14
    68:14 Maukah kamu berbaring di antara kandang-kandang? Sayap-sayap merpati bersalut dengan perak, bulu kepaknya dengan emas berkilau-kilauan.

    Sayap merpati sama dengan perak dan emas secara rohani.

    2 Timotius 2:20-25
    2:20 Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia.
    2:21 Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.
    2:22 Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.
    2:23 Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran,
    2:24 sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar
    2:25 dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran,

    Perak dan emas secara rohani adalah hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang mengalami penyucian oleh Kabar Mempelai, oleh firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua.

    Penyucian dari apa?
    • Dari nafsu orang muda.
      Nafsu orang muda secara khusus adalah nafsu untuk berpacaran. Tujuan berpacaran adalah untuk menikah, sehingga ini harus sesuai dengan panggilan Tuhan. Kalau tidak sesuai dengan panggilan Tuhan, itu berarti hawa nafsu untuk berpacaran, tandanya adalah tidak benar, sembunyi-sembunyi, muncul masalah-masalah dengan orang tua/gembala, dll.

      Nafsu orang muda juga adalah keinginan jahat dan najis.
      Keinginan jahat adalah keinginan akan uang yang membuat kita menjadi kikir dan serakah. Kikir adalah tidak bisa memberi. Serakah adalah merampas hak orang lain, terutama merampas hak Tuhan, yaitu perpuluhan dan persembahan khusus.
      Keinginan najis mengarah pada dosa makan-minum (merokok, mabuk, narkoba) dan dosa kawin-mengawinkan (nikah yang salah, seks bebas, penyimpangan seks).

      Kalau kita disucikan dari nafsu orang muda, maka kita akan memilki keadilan, kesetiaan, kasih, damai, dan hati yang murni [2 Timotius 2:22]. Kita akan dipakai oleh Tuhan.

    • [2 Timotius 2:24] Dari pertengkaran, perselisihan karena kebenaran diri sendiri.
      Kalau pertengkaran itu karena dosa atau kesalahan, lebih baik kita berdamai.
      Kalau pertengkaran itu karena pengajaran, jangan sampai bergunjing, lebih baik sama-sama melihat kembali ke Alkitab.
      Orang yang bertengkar berarti tidak punya sayap, dan tidak akan dipakai oleh Tuhan.

      Kalau disucikan dari pertengkaran, maka kita akan menjadi ramah, cakap mengajar, sabar, sampai lemah lembut [2 Timotius 2:24-25]. Kita bisa dipakai untuk membawa orang-orang berdosa datang kepada Tuhan dan diselamatkan. 


    Hamba Tuhan yang mengalami penyucian akan ditampilkan seperti emas dan perak, memiliki sayap merpati.

    Praktek memiliki sayap merpati adalah:

    • Perak, yaitu lidah benar, kalau "ya" katakan "ya", kalau "tidak" katakan "tidak.
      Amsal 10:20
      10:20 Lidah orang benar seperti perak pilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya.

    • Emas, yaitu taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara, apapun resikonya.

    Hagai 2:8-9
    2:8 Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam.
    2:9 Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam.

    Hasilnya adalah:

    • Kita dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang mulia. Kalau hamba Tuhan/pelayan Tuhan bagaikan perak dan emas, maka bangunan rumah Allah pasti akan menjadi megah dan mulia.
      Jangan sampai kita menjadi seperti rumput dan kayu, yaitu hanya mengutamakan kuantitas dan perkara-perkara jasmani.

    • Kita menjadi kehidupan yang tahan uji menghadapi badai apapun. Kita tetap setia dan berkobar melayani Tuhan sampai garis akhir, sampai Tuhan datang.
      Mazmur 55:7-9
      55:7 Pikirku: “Sekiranya aku diberi sayap seperti merpati, aku akan terbang dan mencari tempat yang tenang,
      55:8 bahkan aku akan lari jauh-jauh dan bermalam di padang gurun. Sela
      55:9 Aku akan segera mencari tempat perlindungan terhadap angin ribut dan badai.”

      Sementara kehidupan rumput dan kayu, kehidupan yang tidak mengalami penyucian, akan melepaskan pelayanan saat badai menerpa. Kehidupan semacam ini hanya untuk dibakar selamanya.

      Emas dan perak memang hanya sedikit, mungkin tidak kelihatan, tetapi akan ditentukan nanti saat ujian datang.

    • Kita menjadi milik Tuhan yang tidak bisa diganggu gugat oleh apapun juga. Kita selalu diingat dan diperhatikan oleh Tuhan.

  3. Harus memiliki suara merpati.
    Kidung Agung 2:14
    2:14 Merpatiku di celah-celah batu, di persembunyian lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab merdu suaramu dan elok wajahmu!”

    Suara merpati adalah suara penyembahan mempelai.

    2 Samuel 22:31-32
    22:31 Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; sabda TUHAN itu murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya.
    22:32 Sebab siapakah Allah selain dari TUHAN, dan siapakah gunung batu selain dari Allah kita?

    Merpati ini berada di celah-celah batu. Gunung batu menunjuk pada Alkitab, pengajaran yang murni, tidak boleh berubah sedikitpun. Celah batu adalah ayat-ayat, yaitu pembukaan rahasia firman Allah.
    Gunung batu juga menunjuk pada korban Kristus (gunung Joljuta).
    Jadi, dasar penyembahan yang benar adalah pengajaran yang benar dan korban Kristus.

    Wahyu 19:6-7
    19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: “Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
    19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

    Suara mempelai adalah "Haleluya". Inilah penyembahan yang benar.

    Suara merpati ini ada 2, yaitu:

    • [Kidung Agung 2:14] Suara merdu = pengalaman kebangkitan.
    • Suara lirih, mengerang, mengaduh = pengalaman kematian.
      Nahum 2:7
      2:7 Permaisuri dibawa ke luar dan ditelanjangi dan dayang-dayangnya mengerang, mengaduh seperti suara merpati sambil memukul-mukul dada.

    Ini yang disebut dengan nyanyian baru, yaitu nyanyian pergumulan. Setiap pribadi memiliki pergumulan yang berbeda.
    Banyak pergumulan kita, tetapi yang terpenting adalah bergumul untuk menjadi mempelai Tuhan, menjadi merpati Tuhan.

    Pagi ini, sambil berseru biar kita memandang wajah Tuhan. Tuhan mengingat dan memperhatikan kita, Tuhan sedang bergumul bersama kita. Di kayu salib Dia bergumul sendirian sampai meminum semua yang pahit getir dan berseru "Sudah selesai". Tuhan akan menyelesaikan segala pergumulan kita. Di kayu salib juga Tuhan menjadi buruk wajahnya sehingga tidak seperti manusia lagi, untuk menolong kehidupan kita yang sudah hancur. Seorang rasul pun bisa menjadi setan, kita harus serius dan berhati-hati.

    Zefanya 3:16-18a
    3:16 Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem: “Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lesu.
    3:17 TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai,
    3:18 seperti pada hari pertemuan raya.”

    Tuhan rela menjadi buruk untuk menyinarkan kasihNya kepada kita.
    Kegunaan kasih Tuhan dari wajahNya di kayu salib:
    • Supaya kita tidak lemah lesu dan putus asa, melainkan tetap kuat dan teguh hati, tetap berpegang teguh pada pengajaran yang benar, pelayanan yang benar, penyembahan yang benar.

    • Kemenangan atas segala masalah yang menimpa. Selama ada matahari, Tuhan masih bisa menolong kita.

    • Membaharui kita, mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani, mulai dari wajah berseri.
      Wajah berseri atau tidak tergantung pada panca indra.
      Kalau telinga hanya mendengar dan dengar-dengaran pada pengajaran yang benar, maka pasti wajah berseri. Kalau mendengar suara asing, maka pasti wajah menjadi muram.
      Kalau mulut hanya berkata benar, tidak ada dusta, hanya bersaksi dan menyembah Tuhan, maka pasti wajah berseri.

      Markus 7:37
      7:37 Mereka takjub dan tercengang dan berkata: “Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata.”

      Kalau telinga dan mulut baik, maka Tuhan di kayu salib sanggup menjadikan semua baik. Bahkan saat kedatangan Tuhan kedua kali, kita akan menjadi sempurna dan sama mulia seperti Dia. Dari empat penjuru bumi, kita akan berseru "Haleluya" dan masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba. 


Tuhan memberkati.


Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 28 Maret 2019 (Kamis Sore)
    ... sifat dari setan . Kebohongan dan kebencian inilah yang mengikat manusia sehingga tidak mengerti firman yang benar dan menolak firman yang benar. Akibatnya adalah kehilangan suasana pesta hidup dalam penderitaan masuk pesta pembantaian sampai binasa selamanya di neraka. Ibadah. Keluaran . Lalu kata mereka Allah orang Ibrani telah menemui kami ...
  • Ibadah Persekutuan Kartika Malang V, 02 Juli 2009 (Kamis Sore)
    ... penggembalaan. Kalau digabung sangkakala yang dasyat bunyinya adalah Firman pengajaran yang keras yang dipercayakan oleh Tuhan kepada SEORANG gembala untuk menyucikan dan mengubahkan sidang jemaat sampai jadi sama mulia dengan Tuhan Yesus. Inilah Firman pengajaran yang harus kita cari hari-hari ini. Kegunaan dari sangkakala yang dasyat bunyinya Bilangan - - dalam perjalanan Israel ...
  • Ibadah Raya Malang, 04 Desember 2011 (Minggu Pagi)
    ... berjaga dan berdoa Doa Permohonan Halaman Tabernakel. Matius . Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya Duduklah di sini sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa. Diwakili oleh murid yang duduk-duduk. Jumlah murid Yesus adalah Yudas Iskariot sudah pergi sedangkan murid lain ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 18 Februari 2013 (Senin Sore)
    ... batu-batu ini 'batu-batu' bangsa kafir yang keras hati. Artinya perkataannya seperti anjing menjilat muntah perkataan sia-sia fitnah dsb dan perbuatannya seperti babi yang dimandikan tetapi kembali ke kubangan jatuh bangun dalam dosa sampai puncaknya dosa . Proses untuk menjadi anak Abraham bangsa kafir harus menghasilkan buah pertobatan berhenti berbuat dosa kembali kepada ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 06 Agustus 2012 (Senin Sore)
    ... KITA SEMUA sudah diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya Juli . ay. 'terjadilah gempa bumi dan bukit-bukit batu terbelah' MUJIZAT KEDUA yaitu TERJADI KEGERAKAN ROHANI kegerakan PEMBANGUNAN TUBUH KRISTUS yang sempurna dan disusul dengan kegerakan DOA PENYEMBAHAN sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya Juli . ay. - 'kuburan-kuburan terbuka dan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 30 Juli 2009 (Kamis Sore)
    ... kebinasaan. Tetapi lewat tema dalam Wahyu ini Tuhan mau menawarkan kebahagiaan Sorga kebahagiaan sejati yang tidak dipengaruhi oleh perkara-perkara dunia. Bagaimana Tuhan memberikan kebahagiaan Sorga kepada kita Dalam Perjanjian Lama Tuhan memerintahkan Musa untuk naik ke Gunung Sinai untuk melihat Kerajaan Sorga. Di atas Gunung Sinai ini Musa menerima hal Dua ...
  • Ibadah Doa Malang, 20 Desember 2018 (Kamis Sore)
    ... Para imam tidak lagi bertanya Di manakah TUHAN Orang-orang yang melaksanakan hukum tidak mengenal Aku lagi dan para gembala mendurhaka terhadap Aku. Para nabi bernubuat demi Baal mereka mengikuti apa yang tidak berguna. Ada dua macam kedurhakaan dalam penggembalaan Kedurhakaan seorang gembala. Zakharia - Beginilah firman TUHAN Allahku kepadaku Gembalakanlah domba-domba ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 15 Oktober 2012 (Senin Sore)
    ... Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. . Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini sebab kuasa-kuasa langit akan goncang. ketakutan melanda semua bangsa didunia yang mengakibatkan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 13 Juni 2016 (Senin Sore)
    ... . Karena singa setan beredar-edar maka kita harus tergembala dengan benar dan baik. Tergembala dengan benar dan baik artinya Seperti carang melekat pada pokok anggur yang benar artinya harus ada pokoknya--kita tergembala kepada firman pengajaran yang benar. Selalu tekun dalam kandang pengggembalaan--ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok Ketekunan dalam ibadah raya ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 11 Februari 2018 (Minggu Siang)
    ... bilang saya tidak akan masuk gereja lagi. Tetapi setelah diselesaikan selesai sudah. Memang benar karena menggunakan akal tetapi tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Jangan menggunakan logika dalam pelayanan tetapi hati yang tulus. Praktik tidak tulus yang kedua Hawa mulai mengurangi dan menambah firman Allah Mengurangi kata bebas. Kejadian . Lalu sahut ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.