Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Siaran tunda dari Ibadah Kunjungan di Pematang Siantar.

Tema: 25 dan 50

Secara umum, ulang tahun nikah ke-25 disebut ulang tahun nikah perak. Nikah perak ini ditandai pemberian /kado-kado yang mengarah pada perak jasmani. Tetapi sebagai hamba Tuhan, kita kaitkan dengan perak yang rohani.

1 Petrus 1:18-19
1:18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
1:19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

Bangsa Kafir adalah anjing dan babi, tetapi sudah ditebus oleh darah Yesus.

Rut 4:5-8
4:5 Tetapi kata Boas: "Pada waktu engkau membeli tanah itu dari tangan Naomi, engkau memperoleh Rut juga, perempuan Moab, isteri orang yang telah mati itu, untuk menegakkan nama orang itu di atas milik pusakanya."
4:6 Lalu berkatalah penebus itu: "Jika demikian, aku ini tidak dapat menebusnya, sebab aku akan merusakkan milik pusakaku sendiri. Aku mengharap engkau menebus apa yang seharusnya aku tebus, sebab aku tidak dapat menebusnya."
4:7 Beginilah kebiasaan dahulu di Israel dalam hal menebus dan menukar: setiap kali orang hendak menguatkan sesuatu perkara, maka yang seorang menanggalkan kasutnya sebelah dan memberikannya kepada yang lain. Demikianlah caranya orang mensahkan perkara di Israel.
4:8 Lalu penebus itu berkata kepada Boas: "Engkau saja yang membelinya." Dan ditanggalkannyalah kasutnya.

Malam ini, kita membahas penebusan dikaitkan dengan kasut.

Ada 3 kemungkinan tentang kasut penebusan, yaitu:
  1. [Rut 4:7-8] Menanggalkan sebelah kasut, artinya menolak penebusan oleh darah Yesus.
    Ulangan 25:8-9
    25:8 Kemudian para tua-tua kotanya haruslah memanggil orang itu dan berbicara dengan dia. Jika ia tetap berpendirian dengan mengatakan: Aku tidak suka mengambil dia sebagai isteri--
    25:9 maka haruslah isteri saudaranya itu datang kepadanya di hadapan para tua-tua, menanggalkan kasut orang itu dari kakinya, meludahi mukanya sambil menyatakan: Beginilah harus dilakukan kepada orang yang tidak mau membangun keturunan saudaranya.

    Jika menolak penebusan oleh darah Yesus, akibatnya adalah muka diludahi.
    Ludah menunjuk pada kotoran dosa.
    Muka diludahi artinya:
    • Kehidupan yang mempertahankan dosa, biasa berbuat dosa, sampai sengaja berbuat dosa, dan ini tidak terampunkan lagi.
    • Kehidupan yang dipermalukan.
    • Kehidupan yang tidak mengalami kemuliaan/ keubahan hidup sehingga tetap mempertahankan manusia darah daging yang akan ketinggalan saat Yesus datang kembali kedua kali.

    Matius 26:67
    26:67 Lalu mereka meludahi muka-Nya dan meninju-Nya; orang-orang lain memukul Dia,

    Sebenarnya muka kita tidak perlu diludahi, sebab Yesus sudah rela mukaNya diludahi.
    Artinya darah Yesus sanggup menghapus segala kotoran dan noda dosa, sanggup menyucikan dan mengubahkan kita sampai tidak bercacat cela seperti Yesus.

    1 Yohanes 2:28
    2:28. Maka sekarang, anak-anakku, tinggallah di dalam Kristus, supaya apabila Ia menyatakan diri-Nya, kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya.

    Kalau kita mau menerima penebusan Tuhan, mau disucikan dan diubahkan, maka kita tidak perlu malu saat kedatangan Tuhan kedua kali. Kita bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali dan dipermuliakan bersama Dia.

  2. Memakai dua kasut.
    Yohanes 1:26-27
    1:26 Yohanes menjawab mereka, katanya: "Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal,
    1:27 yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak."

    Yesus tidak mau mencopot kasutNya = Yesus memakai dua kasut, artinya Yesus siap untuk melakukan penebusan.

    Matius 11:11
    11:11 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya.

    Baptisan air adalah perkara besar yang menentukan nasib kita di kemudian hari, masuk Sorga atau tidak. Sebab itu, Yesus mengirimkan manusia paling besar yang pernah dilahirkan perempuan, itulah Yohanes Pembaptis.
    Yohanes Pembaptis pun tidak bisa membuka kasut Yesus, artinya penebusan oleh Yesus tidak bisa dihalangi oleh siapapun, bahkan setan pun tidak bisa menghalagi. Yesus tetap setia dan teguh untuk menebus kita dari dosa-dosa.

    Untuk apa Yesus menebus kita?
    • Untuk melepaskan kita dari dosa, sekaligus mengangkat kita menjadi imam dan raja.
      Setelah kita memiliki jabatan pelayanan dari Tuhan, ini harus kita pertahankan sampai garis akhir, yaitu sampai meninggal dunia atau sampai kedatangan Yesus kedua kali.
      Meninggalkan jabatan pelayanan = melepas kasut = kehilangan penebusan, kehilangan kemurahan dan anugerah Tuhan, dan ini berarti kebinasaan untuk selama-lamanya.

    • Untuk menebus kita sampai menjadi Mempelai Wanita, masuk Pesta Nikah Anak Domba, bertemu Yesus di awan-awan saat kedatanganNya kedua kali.
      Wahyu 19:9
      19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

  3. Menanggalkan dua kasut.
    Keluaran 3:2,4-5
    3:2 Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
    3:4 Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."
    3:5 Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."

    Musa menanggalkan/ mencopot dua kasut = mengalami penebusan.
    Saat itu, Musa berada di Midian yang menunjuk pada penggembalaan.
    Dalam penggembalaan kita mengalami penebusan sehingga menjadi seperti bayi yang baru lahir yang tidak memakai kasut, artinya tidak mengandalkan kekuatan/ kemampuan sendiri, tetapi hanya berharap belas kasihan Tuhan. Sistem penggembalaan adalah sistem yang paling ampuh untuk memangkas segala kesombongan/ kehebatan kita.

    Seumur hidup Musa, hanya berharap pada anugerah dan belas kasih Tuhan:
    1. Awal hidup Musa.
      Keluaran 2:6
      2:6 Ketika dibukanya, dilihatnya bayi itu, dan tampaklah anak itu menangis, sehingga belas kasihanlah ia kepadanya dan berkata: "Tentulah ini bayi orang Ibrani."

      Seharusnya Musa ini mati dan tidak ada harapan, tetapi dia hanya menangis dan akhirnya sampai ke tangan putri Firaun.
      Menangis = menyembah Tuhan, maka tangan belas kasihan Tuhan akan diulurkan untuk:
      • Memelihara dan melindungi kehidupan kita secara ajaib.
      • Menyelesaikan segala masalah sampai yang mustahil sekalipun.
      • Memberikan masa depan yang indah tepat pada waktuNya.

    2. Perjalanan hidup Musa.
      Keluaran 3:5
      3:5 Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."

      Dalam perjalanan hidupnya, Musa menanggalkan dua kasut, artinya mengalami penyucian lahir dan batin,dan Musa tampil seperti bayi yang hanya menangis. Musa dipakai untuk membebaskan Israel dari Mesir, artinya kita akan dipakai dalam kegerakan hujan akhir.Kalau tidak mau disucikan, mempertahankan kekuatan sendiri, maka justru akan menjadi pembunuh anak-anak Tuhan.

      Tuhan tidak memandang ijazah atau kekayaan, tetapi Tuhan memandang bayi-bayi yang mau dipakai Tuhan.

    3. Akhir hidup Musa.
      Bilangan 20:8,10-11
      20:8 "Ambillah tongkatmu itu dan engkau dan Harun, kakakmu, harus menyuruh umat itu berkumpul; katakanlah di depan mata mereka kepada bukit batu itu supaya diberi airnya; demikianlah engkau mengeluarkan air dari bukit batu itu bagi mereka dan memberi minum umat itu serta ternaknya."
      20:10 Ketika Musa dan Harun telah mengumpulkan jemaah itu di depan bukit batu itu, berkatalah ia kepada mereka: "Dengarlah kepadaku, hai orang-orang durhaka, apakah kami harus mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini?"
      20:11 Sesudah itu Musa mengangkat tangannya, lalu memukul bukit batu itu dengan tongkatnya dua kali, maka keluarlah banyak air, sehingga umat itu dan ternak mereka dapat minum.

      Akhir hidup Musa tidak menjadi bayi lagi, dia memukul bukit batu. Musa mengandalkan kekuatan dan emosinya sendiri, sehingga dia gagal total dan tidak masuk Kanaan.

      Tetapi puji syukur, Musa masih diberi kesempatan untuk menjadi bayi lagi. Musa bisa berada di atas gunung penyembahan.

      Matius 17:2-3
      17:2 Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.
      17:3 Maka nampak kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia.

      Doa penyembahan = menarik belas kasihan Tuhan untuk mengadakan mujizat-mujizat:
      • Mujizat jasmani adalah Musa menginjakkan kaki di Kanaan, yang mustahil menjadi tidak mustahil, yang gagal total diubah menjadi berhasil, yang hancur menjadi baik.
      • Mujizat rohani adalah keubahan hidup sedikit demi sedikit dari manusia daging menjadi manusia rohani, sampai suatu saat menjadi sama mulia seperti Yesus, menjadi mempelai wanita yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Siang Surabaya, 25 Juni 2017 (Minggu Siang)
    ... di perkemahan itu demikian Tidak usah lagi ada orang laki-laki atau perempuan yang membuat sesuatu menjadi persembahan khusus bagi tempat kudus. Demikianlah rakyat itu dicegah membawa persembahan lagi. . Sebab bahan yang diperlukan mereka telah cukup untuk melakukan segala pekerjaan itu bahkan berlebih. Mulai Keluaran termasuk Keluaran merupakan pelaksanaan pembangunan Bait ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 13 Desember 2023 (Rabu Sore)
    ... hal ini nanti ia bersusah hati. Namun demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu hanya satu langkah jaraknya antara aku dan maut. Kenyataan yang ada adalah kita hanya satu langkah jaraknya dengan maut. Padahal untuk masuk Yerusalem baru tidak boleh ada maut. Satu langkah sama dengan satu denyut jantung. Begitu dekat ...
  • Ibadah Raya Malang, 29 November 2015 (Minggu Pagi)
    ... hidup dalam suasana kutukan letih lesu beban berat susah payah air mata dan kepedihan. Di dalam dunia manusia termasuk hamba Tuhan pelayan Tuhan tetap berbuat dosa bahkan sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan-minum merokok mabuk narkoba dan dosa kawin-mengawinkan dosa seks dengan berbagai ragamnya penyimpangan seks kawin campur kawin cerai ...
  • Ibadah Persekutuan IV Tana Toraja, 13 Februari 2014 (Kamis Pagi)
    ... ajaib Tugas pertama bersaksi terutama tentang keubahan hidup dari gelap menjadi terang dari dosa menjadi benar dan suci menyinarkan terang Tuhan yang ajaib. Kita harus bersaksi tentang perbuatan besar dari gelap menjadi terang terlebih dahulu sebab ini hanya bisa dilakukan oleh Tuhan setan tidak bisa . Kalau menyaksikan sakit menjadi ...
  • Ibadah Raya Malang, 23 April 2017 (Minggu Pagi)
    ... sebagai singa dari suku Yehuda yaitu tunas Daud yang telah menang. Yesus sebagai Anak Domba yang telah disembelih. Yohanes Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata Lihatlah Anak domba Allah yang menghapus dosa dunia. Yesus sebagai Anak Domba yang telah disembelih sama dengan Yesus yang mati di kayu ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 29 November 2012 (Kamis Sore)
    ... dengan muka di awan-awan yang permai sampai masuk kerajaan Surga yang kekal. Praktek sehari-hari pengalaman kematian kebangkitan dan kemuliaan Pengalaman kematian dalam tabernakel menunjuk halaman tabernakel . Petrus - Sebab untuk itulah kamu dipanggil karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu supaya kamu mengikuti jejak-Nya. Ia ...
  • Ibadah Doa Malam Session I Malang, 08 September 2011 (Kamis Malam)
    ... kehidupan yang beribadah dan melayani Tuhan. Pakaian Imam Besar Harun diturunkan kepada anak-anaknya. Sekarang pakaian Yesus harus menjadi milik kita. Jadi orang yang dipakai oleh Tuhan harus memakai pakaian Yesus artinya harus bertingkah laku dan berwibawa seperti Yesus. Pakaian Imam Besar Harun dipakai selama hari. Angka adalah angka sempurna. Jadi Tuhan memberikan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 29 Mei 2016 (Minggu Sore)
    ... harus mendukung berpegang teguh dan taat dengar-dengaran kepada firman pengajaran yang benar. Pengajaran yang mana Ini dikaitkan dengan Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tahun. Kejadian . Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahun lagi setelah ia memperanakkan Metusalah dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. Angka kita ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 15 Mei 2010 (Sabtu Sore)
    ... mati di kayu salib diperas dagingnya sehingga menghasilkan minyak Roh El Kudus . Minyak Roh El Kudus ini dicurahkan kepada kita untuk menghadapi sengsara penderitaan yang akan datang. Jadi minyak Roh Kudus adalah hasil dari penyaliban Yesus di kayu salib. Jika kita menghargai salib korban Kristus kita akan menerima minyak urapan Roh Kudus. Praktik ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 18 Januari 2025 (Sabtu Sore)
    ... macam tuduhan Ayat - tentang membayar pajak pada kaisar. Ayat - tentang Yesus adalah Raja segala raja. Ayat tentang ajaran sesat. AD. Yesus dituduh bahwa Ia melarang rakyat membayar pajak kepada kaisar. Matius - . Ketika Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kapernaum datanglah pemungut bea Bait Allah kepada Petrus dan berkata ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.