Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Rekaman Ibadah Pendalaman Alkitab di Medan.

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Kidung Agung 2:3
2:3 --Seperti pohon apel di antara pohon-pohon di hutan, demikianlah kekasihku di antara teruna-teruna. Di bawah naungannya aku ingin duduk, buahnya manis bagi langit-langitku.

Pohon apel memiliki banyak cabang dan rindang, bunganya harum, buahnya manis. Ini menunjuk pada pribadi Yesus dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria Sorga, sebagai tempat naungan kita di tengah padang gurun dunia yang tandus.
Pohon apel di antara pohon-pohon hutan, yaitu segala sesuatu di dunia selain Yesus (uang, manusia, dll) yang hanya menimbulkan hawa nafsu daging dan keinginan daging. Sehingga kita tidak bisa mengasihi Tuhan, bahkan jatuh bangun dalam dosa sampai puncaknya dosa.

Jadi, kita dihadapkan pada dua pilihan, pohon apel (pribadi Yesus) atau pohon hutan (segala sesuatu di luar Yesus).

Sayang sekali, Yudas Iskariot memilih pohon hutan.
Kisah Rasul 1:17-18
1:17 Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini."
1:18 --Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.


Yudas Iskariot jatuh tertelungkup memeluk bumi. Artinya mengasihi dunia dengan isinya, tidak mengasihi Tuhan, membelakangi Tuhan.

Yeremia 2:27
2:27 yang berkata kepada sepotong kayu: Engkaulah bapaku! dan kepada batu: Engkaulah yang melahirkan aku! Sungguh, mereka membelakangi Aku dan tidak menghadapkan mukanya kepada-Ku, tetapi pada waktu mereka ditimpa malapetaka mereka berkata: Bangkitlah menyelamatkan kami!

1 Yohanes 2:15-17
2:15 Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
2:16 Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
2:17 Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

Praktek memeluk bumi/ mengasihi dunia:
  1. Mengikuti keinginan mata/ pandangan daging, sehingga mengorbankan perkara rohani untuk mendapatkan perkara jasmani. Sehingga jatuh dalam dosa makan-minum (merokok, mabuk, narkoba).
  2. Mengikuti keinginan/ hawa nafsu daging, tanpa urapan Roh Kudus. Sehingga jatuh dalam dosa kawin-mengawinkan (dosa percabulan dengan aneka ragamnya, penyimpangan, sampai nikah yang salah).
  3. Keangkuhan hidup = mengandalkan sesuatu di dunia lebih dari Tuhan, bergantung pada sesuatu di dunia. Sehingga tidak bergantung pada Tuhan, menjadi tidak taat dengar-dengaran.

Yudas Iskariot adalah hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang tidak mengasihi Tuhan, tetapi mengasihi dunia. Sehingga jatuh dalam keinginan mata, keinginan daging, dan keangkuhan hidup. Bahayanya, ini semua disembunyikan dan dikemas secara rohani, ditutup-tutupi dengan perkara rohani. Yudas pura-pura memperhatikan orang miskin, pura-pura mencium Yesus. Tetapi suatu waktu pasti semua kebusukan akan dinyatakan oleh Tuhan. Semua dosa akan dinyatakan oleh Tuhan, tetapi sudah tidak ada pengampunan lagi.

Hamba Tuhan/ pelayan Tuhan/ sidang jemaat yang juga hanya memiliki pandangan jasmani, pasti juga akan terkecoh oleh penampilan hamba Tuhan seperti Yudas Iskariot.

Oleh sebab itu, kita mohon dalam setiap ibadah supaya Tuhan memberikan pedang firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, untuk menyatakan dosa-dosa yang tersembunyi. Sehingga kita bisa menyadari dosa, menyesali dosa, mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Kita bisa hidup benar, suci, sampai sempurna saat kedatangan Tuhan kedua kali.

Kisah Rasul 22:25
22:25 Tetapi ketika Paulus ditelentangkan untuk disesah, berkatalah ia kepada perwira yang bertugas: "Bolehkah kamu menyesah seorang warganegara Rum, apalagi tanpa diadili?"

Rasul Paulus telentang dan menghadap ke langit. Ini sama dengan membelakangi dunia dan selalu memandang Yesus yang duduk di sebelah kanan takhta Allah. Sekalipun Rasul Paulus harus menghadapi salib dan penderitaan di dunia.

Praktek telentang memandang Yesus:
  1. Mau mengalami pengalaman kematian dan kebangkitan bersama Yesus.
    Kolose 2:20
    2:20 Apabila kamu telah mati bersama-sama dengan Kristus dan bebas dari roh-roh dunia, mengapakah kamu menaklukkan dirimu pada rupa-rupa peraturan, seolah-olah kamu masih hidup di dunia:

    Kolose 3:1
    3:1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.

    Ini dimulai dari baptisan air. Baptisan air yang benar adalah kehidupan yang sudah mati terhadap dosa harus dikuburkan dalam air bersama Yesus. Sehingga kita bangkit bersama Yesus dalam hidup baru, yaitu hidup dalam kebenaran. Kita berani hidup benar sekalipun bertentangan dengan dunia (membelakangi dunia).

  2. Taat dengar-dengaran kepada Tuhan, apa pun resiko yang kita hadapi.
    1 Yohanes 2:17
    2:17 Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

  3. Bertekun dalam doa penyembahan.
    Ini dimulai dengan bertekun dalam tiga macam ibadah pokok, yang memuncak pada ketekunan dalam doa penyembahan.
    • Pelita Emas, ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam urapan dan karunia Roh Kudus.
    • Meja Roti Sajian, ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah dalam firman pengajaran yang benar dan korban Kristus.
    • Mezbah Dupa Emas, ketekunan dalam Ibadah Doa, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya.
      Firman dan Roh Kudus yang mendorong kita untuk menyembah Tuhan.

    Kisah Rasul 1:14
    1:14 Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.

    Kisah Rasul 2:1-4
    2:1 Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
    2:2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
    2:3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
    2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.

    Jika kita tekun dalam doa penyembahan, maka kita bisa mengasihi Tuhan lebih dari semua dan mengasihi sesama seperti diri sendiri, bahkan bisa mengasihi musuh.
    Jika kita tekun dalam doa penyembahan, maka Roh Kudus akan dicurahkan. Sehingga kita mengalami urapan Roh Kudus, kepenuhan Roh Kudus, bahkan meluap-luap dalam Roh Kudus.

    Kegunaan Roh Kudus:
    • Menyucikan kita bangsa Kafir dari tabiat anjing dan babi, sehingga kita bisa menjadi persembahan berbau harum di hadapan Tuhan.
      Roma 15:16
      15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

    • Membaharui kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
      Titus 3:5
      3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,

      Telinga menjadi baik, yaitu hanya mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar.
      Mulut menjadi baik, yaitu hanya berkata benar dan baik, bersaksi tentang Kabar Baik (kepada orang yang belum percaya Yesus supaya diselamatkan) dan Kabar Mempelai (kepada orang yang sudah diselamatkan supaya bisa disucikan sampai disempurnakan).

      Markus 7:34,37
      7:34 Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: "Efata!", artinya: Terbukalah!
      7:37 Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata."

      Jika telinga dan mulut baik, maka semua menjadi baik, semua terbuka jalan, semua selesai. Ada masa depan berhasil dan indah. Jika Tuhan datang kedua kali, ada pintu Sorga yang terbuka. Kita bisa duduk bersanding dengan Tuhan di takhta Sorga selamanya.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Natal Malang, 24 Desember 2015 (Kamis Sore)
    ... adalah bagaikan kapal di tengah lautan yang menuju pelabuhan damai sejahtera Yerusalem Baru Kerajaan Surga yang kekal. Kita pasti menghadapi angin dan gelombang atau badai maut di tengah lautan yang datangnya sekonyong-konyong. Bentuk badai maut adalah Ajaran palsu ajaran sesat yang membinasakan ajaran setan-setan. Dosa-dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan-minum ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Malang Session I, 10 Juni 2010 (Kamis Malam)
    ... Korban domba jantan pertama korban penyerahan diri sepenuh. Jika dosa sudah diperdamaikan akan dengan mudah menyerahkan diri sepenuh kepada Tuhan. Praktiknya adalah tunduk taat dengar-dengaran. Korban domba jantan kedua korban tahbisan. Korban domba jantan pertama korban penyerahan diri sepenuh. Kegunaan korban ini adalah untuk menghasilkan bau harum di hadapan Tuhan. Keluaran - Kemudian ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 24 April 2021 (Sabtu Sore)
    ... a a. Sebab dapatkah disebut pujian jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa Yang pertama pukulan hajaran yaitu penderitaan karena berbuat dosa dan puncaknya dosa. Ibrani - . Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak Hai anakku janganlah anggap enteng didikan Tuhan dan janganlah ...
  • Ibadah Raya Malang, 01 September 2013 (Minggu Pagi)
    ... mendapatkan nama yang berkuasa untuk mengalahkan setan tritunggal. Yesus dimuliakan sampai ke tempat yang tertinggi dan duduk di tahta Surga. Jadi syarat menang bersama Yesus adalah kita harus taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi. Sebagai contoh dalam Alkitab adalah Abraham taat dengar-dengaran mempersembahkan Ishak anaknya yang tunggal. Abraham tidak ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 13 November 2014 (Kamis Sore)
    ... keluar dari kemah akibatnya kehilangan keperawanan sama dengan kehilangan pengajaran yang benar kehilangan kesucian. Membenci sesama sampai kebencian tanpa alasan. Yohanes Tetapi barangsiapa membenci saudaranya ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi karena kegelapan itu telah membutakan matanya. Contohnya kakak-kakak ...
  • Ibadah Raya Malang, 29 November 2009 (Minggu Pagi)
    ... MARTA Gambaran kehidupan yang sibuk sekali melayani namun tidak mendengar dan tidak dengar-dengaran pada Firman Pengajaran yang benar tidak mau mendengar Firman yang penting melayani tanpa arah menuju Yesus sebagai Kepala Firman adalah komando dalam pelayanan kita. Kalau kita melayani tanpa Firman Tuhan tidak menjadi Kepala dalam pelayanan justru diri ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 04 Februari 2016 (Kamis Sore)
    ... karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Waspada ada musuh utama yang mengincar harta Surga Ngengat merusak pakaian putih. Karat merusak logam Pencuri mencuri minyak urapan. ad. . Pencuri mencuri minyak urapan. Praktek pencuri ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 22 Juni 2018 (Jumat Sore)
    ... kita bisa hidup dalam kebenaran dan saling mengasihi. Kalau ada dusta tidak mungkin benar. Hidup benar dan saling mengasihi itulah yang disebut dengan anak-anak Allah. Yohanes . Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis setiap orang yang tidak berbuat kebenaran tidak berasal dari Allah demikian juga barangsiapa yang tidak mengasihi saudaranya. 'setiap ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 20 Juni 2013 (Kamis Sore)
    ... bagaikan bulu yang putih metah dan mata-Nya bagaikan nyala api. Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik. Syarat melihat wajah Yesus adalah harus mendengar dan melihat bunyi sangkakala yaitu firman penggembalaan. Yehezkiel - ...
  • Ibadah Doa Malang, 27 Februari 2020 (Kamis Sore)
    ... lagi laknat dan sebagainya. Apa yang dibaharui Pembaharuan dalam tahbisan. Hamba pelayan Tuhan harus dibaharui supaya tidak ada lagi kutukan. Ada tiga macam pembaharuan tahbisan atau pembaharuan dari hamba pelayan Tuhan Yeremia a a. Terkutuklah orang yang melaksanakan pekerjaan TUHAN dengan lalaiHamba pelayan Tuhan yang lalai tidak setia sama dengan terkutuk. Pembaharuan tahbisan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.