Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah kita sekalian.

Wahyu 6: 12-17
6:12. Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyatdan matahari menjadi hitambagaikan karung rambut dan bulan menjadi merahseluruhnya bagaikan darah.
6:13. Dan
bintang-bintang di langit berjatuhanke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang.
6:14.Maka menyusutlahlangit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.
6:15.Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung.
6:16.Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu."
6:17.Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?

Ini adalah pembukaan METERAI yang KEENAM; penghukuman yang keenam dari Allah Roh Kudus atas dunia (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 24 September 2017), sehingga terjadi gempa bumi yang dahsyat, sehingga matahari menjadi hitam, bulan menjadi merah, bintang gugur, gunung bergeser, pulau bergeser, dan lain-lain, yang membuat banyak orang meninggal dunia.

Terlebih lagi gempa bumi secara rohani.
Gempa bumi yang dahsyat secara rohani adalah dunia dengan segala pengaruhnya: kesibukan, kesukaan, kesusahan, kesulitan, kejahatan, kenajisan, kebencian dan lain-lain, yang mengakibatkan:

  1. Ayat 12-13: kegelapan--matahari menjadi hitam, bulan menjadi merah, dan bintang berjatuhan (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 24 September 2017) sampai Ibadah Doa Surabaya, 27 Oktober 2017).

  2. Ayat 14: kegoncangan--gunung-gunung dan pulau-pulau tergeser (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 29 Oktober 2017).
  3. Ayat 15-17: ketakutan.

Gempa bumi secara jasmani hanya membunuh tubuh, tetapi gempa bumi secara rohani membunuh sampai membawa pada kebinasaan di neraka selamanya. Gempa bumi secara rohani ini yang harus kita jaga.

AD. 2 KEGONCANGAN
Menghadapi kegoncangan yaitu:

  1. Yohanes 15: 18-25=> dunia membenci Yesus dan murid-murid-Nya.
    15:18."Jikalau dunia membenci(1)kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci(2)Aku dari pada kamu.
    15:19.Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci(3)kamu.
    15:20.Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu.
    15:21.Tetapi semuanya itu akan mereka lakukan terhadap kamu karena nama-Ku, sebab mereka tidak mengenal Dia, yang telah mengutus Aku.
    15:22.Sekiranya Aku tidak datang dan tidak berkata-kata kepada mereka, mereka tentu tidak berdosa. Tetapi sekarang mereka tidak mempunyai dalih bagi dosa mereka!
    15:23.Barangsiapa membenci(4)Aku, ia membenci(5)juga Bapa-Ku.
    15:24.Sekiranya Aku tidak melakukan pekerjaan di tengah-tengah mereka seperti yang tidak pernah dilakukan orang lain, mereka tentu tidak berdosa. Tetapi sekarang walaupun mereka telah melihat semuanya itu, namun mereka membenci(6)baik Aku maupun Bapa-Ku.
    15:25.Tetapi firman yang ada tertulis dalam kitab Taurat mereka harus digenapi: Mereka membenci Aku tanpa alasan(7).

    Yang pertama: ada tujuh kali kebencian; sampai kebencian tanpa alasan, yang membuat kasih bergeser. Tidak ada lagi kasih.

  2. Yohanes 16: 33
    16:33.Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."

    Yang kedua: kesukaran di dunia sampai penganiayaan. Ini juga membuat kasih bergeser.

  3. 2 Timotius 4: 10
    4:10.karena Demas telah mencintai duniaini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke Tesalonika. Kreskes telah pergi ke Galatia dan Titus ke Dalmatia.

    Demas adalah seorang hamba Tuhan.

    Yang ketiga: kesukaan, kekayaan, dan kedudukan di dunia, yang membuat Demas meninggalkan pelayanan--bergeser dari kasih.

Jadi gempa bumi yang dahsyat secara rohani adalah pengaruh dunia: kebencian tanpa alasan, kesukaran, penganiayaan, kesukaan dan kekayaan dunia yang membuat hamba/pelayan Tuhan BERGESER DARI KASIH ALLAH--tanpa kasih Allah--sehingga semua sia-sia dan binasa.
Banyak yang bergeser dari kasih Allah; terpisah dari Tuhan--meninggalkan pelayanan dan lain-lain.

Bagaimana supaya tidak bergeser dari kasih Allah?
Keluaran 25: 10-11=> tabut perjanjian
25:10."Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya.
25:11.Haruslah engkau menyalutnya dengan emas murni; dari dalam dan dari luar engkau harus menyalutnya dan di atasnya harus kaubuat bingkai emas sekelilingnya.

Supaya tidak bergeser, yang harus dijaga adalah tutup pendamaian tidak boleh bergeser dari petinya. Jangankan lepas, bergeserpun tidak boleh.
Oleh sebab itu harus ada BINGKAI EMAS di sekeliling petinya, bukan pada tutupnya. Kalau bingkai emas pada tutup, tidak ada gunanya. Tetapi kalau pada petinya, setelah ditutup, tutup tidak bisa bergerak lagi karena ada bingkainya.

Tabut perjanjian terdiri dari dua bagian:

  1. Tutup pendamaian= terbuat dari emas murni--emas murni menunjuk pada tabiat ilahi--:

    1. Kerub I: Allah Bapa= Tuhan.
    2. Tutup dengan tujuh percikan darah: Anak Allah= Yesus.
    3. Kerub II: Allah Roh Kudus= Kristus.

    Jadi, tutup pendamaian adalah Tuhan Yesus Kristus dalam kemuliaan sebagai Raja dan Mempelai Pria sorga--ada shekinah glory.

  2. Tabutnya= dari kayu penaga yang disalut dengan emas murni pada bagian luar dan dalam, sehingga tidak kelihatan lagi kayunya.
    Kayu penaga= kita semua.
    Kayu penaga disalut emas artinya: manusia berdosa yang disalut/disucikan dan diubahkan oleh firman Allah, Roh Kudus dan kasih Allah sehingga menjadi sempurna seperti Yesus--tidak kelihatan lagi kayunya, itulah sidang jemaat yang sempurna/mempelai wanita sorga.

Dulu, supaya tutup tidak bergeesr dari peti harus ada bingkai emas.
Sekarang, supaya kita mempelai wanita sorga tidak bergeser/terlepas/terpisah selamanya dari Mempelai Pria Sorga kita harus memiliki bingkai emas secara rohani.

Pada peristiwa Uza, tabut perjanjian dinaikkan ke pedati, lalu lembunya tergelincir, dan tabutnya hampir jatuh. Uza takut kalau tutupnya lepas sehingga ia memegang tabut itu. Akibatnya, ia mati. Tidak usah dipegang karena sudah ada bingkai emasnya; sudah kuat. Manusia tidak bisa campur tangan dalam hubungan kita dengan Tuhan; hubungan mempelai. Begitu juga dengan kabar mempelai, tidak bisa ada campur tangan manusia dengan kepandaian, kekayaan dan lain-lain yang mau merubah-ubah, dia akan mati rohaninya. Biarkan saja, asal ada bingkai emas, sudah cukup, tidak usah dibantu siapapun. Kita semua kalau tidak mau bergeser sedikitpun dari kasih Yesus, harus ada bingkai emas, itu saja.

Pengertian bingkai emas secara rohani:

  1. Mazmur 25: 14
    25:14.TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.

    'bergaul karib'= lekat; tidak bergeser.

    Pengertian pertamabingkai emas secara roahni: takut akan Tuhan. Ini yang penting. Tidak perlu bantuan orang lain dan lain-lain.

    "Lempin-El Kristus Ajaib, nanti merintis dan lain-lain tidak perlu takut. Yang penting takut akan Tuhan, tidak perlu bantuan orang lain."

    Praktiktakut akan Tuhan:

    • Setiadalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Ini bingkai emas.
      Yosua 24: 14
      24:14.Oleh sebab itu, takutlah akan TUHANdan beribadahlahkepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada TUHAN.

      Tidak usah bantuan orang, seperti tadi Uza, mau memegang tabut perjanjian, dia malah mati; ada orang yang hanya melihat, tujuh puluh orang mati juga. Jangan sembarangan dengan tabut perjanjian!Jangan dicampuri dengan pandangan-pandangan manusia, apalagi perbuatan tangan manusia, benar-benar akan mati. Sekarang artinya mati rohani/kering.

      Kalau hamba Tuhan mau mencampur-campur dengan logika, kepandaian dan lain-lain, rohaninya akan mati. Tuhan tolong. Biarlah! Yang penting setia dan tulus (tanpa pamrih) dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.

      Banyak halangan, kita berjuang, tunjukkan kalau kita punya bingkai emas, yaitu kita tetap setia dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.

    • Amsal 8: 13
      8:13. Takut akan TUHANialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.

      Praktik kedua: membenci dosa sampai dusta= hidup benar. Jangan bergeser dari kebenaran!

    Kalau digabung, bingkai emas adalah hamba/pelayan Tuhan yang beribadah melayani Tuhan dengan setia dan benar.

    Kalau sudah ada bingkai emas, pasti ada hasilnya:

    • Dipakai dalam kegerakan kuda putih; kegerakan Roh Kudus hujan akhir; kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
      Wahyu 19: 11
      19:11.Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil.

      Di dalam nikah kita dipakai. Kalau suami dan isteri setia dan benar, akan dipakai dalam nikah. Dalam penggembalaan dipakai, antar penggembalaan, sampai nanti Israel dan kafir menjadi satu tubuh yang sempurna. Yang penting adalah setia dan benar. Kita erat dengan pribadi Tuhan; tidak bisa terlepas. Perjuangkan! Tidak sia-sia.

    • Mazmur 33: 18-19
      33:18. Sesungguhnya, mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya,
      33:19. untuk melepaskan jiwa mereka dari pada maut dan
      memeliharahidup mereka pada masa kelaparan.

      Hasil kedua: mata Tuhan tertuju pada orang yang takut akan Dia; menjadi pusat perhatian Tuhan.
      Artinya:

      1. Hubungan yang erat dengan Tuhan; tidak terpisahkan.
      2. Tuhan memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul untuk orang yang takut akan Dia.
        Karena itu tidak perlu tangan manusia, pandangan manusia atau perhatian manusia. Tidak perlu!

        Asalkan kita beribadah melayani dengan setia dan benar, mata Tuhan yang tertuju pada kita, sudah cukup.

        Tuhan memperhatikan, mempedulikan dan bergumul untuk kita supaya:

        1. Kita sekeluarga selamat; bebas dari maut. Nuh yang menerima kasih karunia, tetapi sekeluarga selamat. Tanggung jawab yang menerima kasih karuniauntuk bersaksi, mendoakan keluarganya.
          Karena itu jangan terus bertengkar dalam rumah tangga, tetapi bersaksi dan berdoa. Kalau ada satu yang tidak benar, jangan dilawan, tetapi didoakan. Ini tugas kita. Kalau dilawan, akan pecah.

        2. 'memelihara hidup mereka pada masa kelaparan'= Tuhan memeliharapada masa kelaparan jasmani; memelihara kita di tengah kesulitan dunia, sampai zaman antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun.

        3. Mazmur 25: 14: 'perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka'= ada pembukaan firman/makanan rohani; kita dipelihara, bebas dari kelaparan rohani; selalu diberikan pembukaan firman.
          Kita ada dalam kepuasan rohani, selalu mengucap syukur dan rohani kita bertumbuh ke arah kesempurnaan.

          "Makanan rohani ini yang penting. Didoakan! Kalau tidak ada makanan rohani, kita semua akan mati. Kita berdoa. Kalau takut akan Tuhan, gembala akan diberi pembukaan firman, saudara bisa mengerti, bisa menikmati sampai kenyang rohaninya (puas), sehingga bisa mengucap syukur."

          Kalau tidak kenyang/puas, bahaya, karena akan mencari kepuasan di dunia, sampai jatuh dalam dosa dan puncaknya dosa yang membawa pada kebinasaan.
          Setiap ibadah, kita makan firman. Mohon pada Tuhan untuk takut akan Dia dan makan firman dengan sungguh-sungguh sampai puas; hanya mengucap syukur pada Tuhan.

      Inilah bingkai emas yaitu takut akan Tuhan. Begitu kita punya bingkai emas: takut akan Tuhan--beribadah melayani dengan setia dan benar--, mata Tuhan akan tertuju pada kita. Dia memperhatikan, mempedulikan dan bergumul untuk kita; ada hubungan yang erat, supaya kita sekeluarga selamat dan terpelihara secara jasmani dan rohani mulai sekarang sampai zaman antikris. Tugas kita hanya setia dan benar.

    Kalau lapar rohani, bahaya, ia akan mulai bersungut, bergosip dan lain-lain. Itu sudah kering. Kalau dibiarkan, ia akan mencari kepuasan di dunia, sampai jatuh dalam dosa-dosa dan puncaknya dosa (dosa makan minum dan kawin mengawinkan), binasa untuk selamanya.

  2. Amsal 3: 32
    3:32.karena orang yang sesat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi dengan orang jujur Ia bergaul erat.

    'bergaul erat'= tidak bisa lepas.

    Pengertian keduabingkai emas secara rohani: kejujuran, yaitu:

    • Jujur soal pengajaran. Kejujuran dimulai dari sini.
      Titus 2: 7
      2:7.dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,

      Jujur sama dengan menghormati Tuhan, dan tidak bisa disuap, terutama soal pengajaran yang benar/pribadi Tiuhan; ya katakan: ya, tidak katakan: benar, benar katakan: benar, dan praktikkan, dukung dan saksikan, tidak benar katakan: tidak benar, dan hindari, bukan musuhi.

      Banyak kali kita sungkan, hormat pada manusia lebih dari pada Tuhan. Imam Eli lebih menghormati anaknya dari pada Tuhan. Celaka! Akibatnya kedua-duanya hancur: anaknya hancur, imam Eli juga hancur.
      Begitu juga kita, hanya karena sungkan pada seseorang lalu kita bilang: tidak apa-apa,sekalipun tidak benar. Akhirnya kedua-duanya akan hancur. Sungguh-sungguh! Bukan berarti di sini yang benar, tetapi kembali pada alkitab, itu yang benar. Tuhan tolong kita semua.

      Ini ukuran pertama. Kalau soal Tuhan saja tidak jujur, yang lain tidak mungkin jujur.
      Kalau sudah bilang: tidak benar, tetapi...; benar, namun....itu sudah bergeser!

    • Jujur soal nikah.
      Ibrani 13: 4

      13:4.Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinandan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.

      'penuh hormat'= jujur.
      Kalau sudah jujur soal Tuhan, baru bisa jujur soal nikah dan keuangan. Ini ukuran kejujuran.

      Kaum muda, jaga mulai dari permulaan nikah, perjalanan nikah sampai akhir nikah, yaitu:

      1. Kebenaran nikah= sesuai dengan alkitab. Hormat pada nikah sama dengan hormat pada Tuhan, karena Dialah pencipta nikah.
        Akhir nikah adalah perjamuan kawin Anak Domba atau pembantaian. Tinggal pilih, sebab itu mulai sekarang harus jujur soal nikah!

      2. Kesucian nikah; dijaga oleh kekuatan firman pengajaran yang benar; tidak ada perselingkuhan, perzinahan dan lain-lain.
      3. Kesatuan nikah; dijaga oleh firman pengajaran yang benar--firman menunjukkan dosa-dosa kita sehingga kita bisa saling mengaku dan mengampuni--datang pada salib--, sehingga darah Yesus menghapus dosa kita, dan rumus nikah berlaku: 1 + 1= 1 (di antara suami isteri hanya ada salib). Kita diperdamaikan oleh darah Yesus dan kita menjadi satu.

        Jangan ambil jalan sendiri!Namanya nikah, dua orang jadi satu, tentu banyak gesekan. Kalau tidak satu pengajaran, berat; yang sudah satu pengajaran saja masih berat. Jangan usir pasangan kita kalau tidak cocok, mulai dari masa pacaran!

        Karena itu tujuan pacaran adalah menikah, jangan hanya untuk coba-coba! Jadi, pastikan! Doa pada Tuhan, minta restu orang tua kalau sudah pasti. Kalau sering putus, itu cikal bakalnya kawin cerai. Kita harus sungguh-sungguh.

        "Bukan saya mengajari untuk pacaran semua. Perjodohan itu urusan Tuhan. Saya tidak bisa bicara apa-apa, saya hanya doakan, tetapi sungguh-sungguh dijaga kejujuran dalam nikah mulai dari awal, perjalanan sampai akhir."

      Kalau kebenaran, kesucian dan kesatuan nikah sudah dijaga, kita akan mencapai perjamuan kawin Anak Domba--nikah yang sempurna.

    • Jujur soal keuangan.
      Ibrani 13: 5

      13:5.Janganlah kamu menjadi hamba uangdan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."

      Di dalam setiap berkat yang kita terima, di dalamnya ada tiga bagian:

      1. Milik Tuhan: persepuluhan dan persembahan khusus. Kembalikan milik Tuhan!
      2. Milik sesama yang membutuhkan; kita bisa memberi sedekah. Kalau tidak memberi untuk sesama, akan dituntut oleh Tuhan.
      3. Kepercayaan Tuhan untuk kita nikmati dan memuliakan nama Tuhan, bukan sembarangan.

    Kalau bisa jujur soal pengajaran, nikah dan keuangan, kita pasti jujur dalam segala hal dan hubungan kita dengan Tuhan menjadi erat--Tuhan tidak membiarkan dan meninggalkan kita. Inilah perhatian Tuhan.
    Ibrani 13: 5-6
    13:5.Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
    13:6. Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: "Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut.
    Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?"

    Jujur sama dengan menjadi rumah doa.
    Tuhan tidak membiarkan dan meninggalkan kita= Tuhan selalu memperhatikan, mempedulikan dan bergumul bagi kita untuk menyelesaikan masalah kita, memberi jalan keluar dari segala masalah, dan membahagiakan kita.

    Amsal 15: 8
    15:8.Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.

    'Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?'= kalau kita menjadi rumah doa, apa yang bisa dilakukan manusia? Jangankan manusia, setanpun tidak bisa menjamah kita, sehingga kita mengalami damai sejahtera; semua enak dan ringan. Tidak usah takut kalau sudah menjadi rumah doa!

    Tadi, kita mengalami kebahagiaan sorga di tengah dunia yang pahit getir. Sekarang kita mengalami damai sejahtera, semua enak dan ringan di tengah kesulitan dunia.

    Mari, tutup dengan peti jangan bergeser! Jaga bingkai emas: takut akan Tuhan--setia dan benar; Dia yang memperhatikan dan bergumul untuk kita--, kemudian jujur--Dia juga memperhatikan kita. Pegang teguh! Karena itu tidak perlu dilihat, dijamah atau ditolong manusia. Tuhan yang bertanggung jawab atas kehidupan yang memiliki bingkai emas.

  3. Pengertian ketigabingkai emas secara rohani: kasih mempelai--hubungan kasih. Ini adalah puncaknya.
    Dari manakasih mempelai? Dari salib Kristus; Dia harus mati di kayu salib untuk memberikan kasih-Nya yang sempurna kepada kita.

    Dari pihak kita, bagaimanamenerima kasih mempelai? Lewat doa penyembahan/penyaliban daging. Kita harus banyak menyembah Tuhan; mengalami proses penyaliban daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya. Semakin daging dirobek, kita semakin merasakan kasih mempelai.

    Karena itu saat menghadapi kebencian dan sebagainya--mungkin orang lain berkata-kata tidak baik soal kita--, biarlah kita banyak berlutut menyembah. Seharusnya kita tidak mampu mengampuni dia, tetapi bawa di bawah kaki Tuhan; kasih Allah semakin besar; sinar matahari semakin menghangatkan kita. Semakin banyak perobekan daging yang kita alami, semakin besar kasih Allah yang kita alami. Itu keadilan Tuhan. Jangan takut! Apapun yang kita hadapi, banyak berlutut. Semestinya daging marah, jangan marah; daging mau membalas, jangan balas; daging mau membenci juga, jangan benci. Robek semua, diganti dengan kasih Allah!

    "Kalau orang dalam yang berbuat tidak baik, itu lebih menyakitkan, tetapi mari tanggulangi lewat banyak berlutut supaya kasih Allah dicurahkan pada kita, dari pada saling menyakiti; tidak ada kasih;gelap semua. Tuhan tolong kita. Salibkan semua, dan kita akan mengalami kasih mempelai."

    Roma 8: 31-37
    8:31.Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?
    8:32. Ia, yang
    tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?
    8:33. Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka?
    8:34. Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi
    Pembelabagi kita?
    8:35.
    Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus?Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
    8:36. Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai
    domba-domba sembelihan."
    8:37. Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.

    'tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri'= Anak-Nya saja diberikan, itulah kasih mempelai. Kalau Anak-Nya saja diberikan, apalagi yang lainnya, pasti diberikan.
    'Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus?'= tidak bergeser dari kasih mempelai.

    Kita membutuhkan kasih mempelai--kasih sekuat maut dari kayu salib--karena posisi kita hanya seperti domba sembelihan, sehebat apapun kita di dunia; tidak berdaya, tidak bisa apa-apa; hanya satu langkah jaraknya dengan maut. Kita mutllakmembutuhkan kasih mempelai. Banyak menyembah Tuhan hari-hari ini.

    Kita sudah setia dan benar dalam ibadah, baik, Tuhan sudah memandang kita. Kemudian kita sudah jujur, Dia juga memperhatikan kita. Sekarang, ditambah lagi dengan banyak menyembah. Kalau malas atau capek menyembah, ingat Yesus yang sudah mati di kayu salib untuk memberikan kasih mempelai. Kita sekarang hanya menyembah untuk bisa menerima kasih mempelai. 

    Apa yang sedang menjadi kesedihan, sakit hati, semuanya dirobek sampai kita tidak merasakan apa-apa lagi yang daging rasakan. Di situlah kasih mempelai diberikan pada kita. Kita mutlak membutuhkan kasih Allah; kita harus mengasihi Tuhan lebih dari semua, seperti Yohanes bersandar di dada Yesus--tutup dengan peti tidak bergeser--; kita berada dalam pelukan tangan kasih mempelai--terutama lewat ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan, kesempatan kita untuk bersandar di dada Yesus.

    Yohanes 13: 23
    13:23.Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya.

    Injil Yohanes 13 ini tentang perjamuan malam--sekarang ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci--; itulah kesempatan untuk bersandar di dada Yesus.
    Yohanes 21: 20-23
    21:20.Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesusdan yang berkata: "Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?"
    21:21. Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?"
    21:22. Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia
    tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku."
    21:23. Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan: "Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu."

    (terjemahan lama)
    21:20. Maka berpalinglah Petrus, lalu melihat murid yang dikasihi oleh Yesus itu mengikut, maka ialah yang tatkala perjamuan malam
    bersandar di dada Yesussambil berkata, "Ya Tuhan, siapakah yang menyerahkan Tuhan?"

    Kita memang domba sembelihan, tetapi kalau kita mengasihi Tuhan lebih dari semua--menerima kasih mempelai--, kita akan berada di dalam pelukan tangan kasih mempelai.
    Kasih mempelai inilah yang menentukan hidup mati kita; hidup mati kita ada di dalam tangan Tuhan.

    Serahkan semua pada Tuhan! Masa depan, hidup dan mati kita, semuanya urusan Tuhan.
    Urusan kita adalah menjadi bingkai emas: beribadah dengan setia dan benar, jujur, dan banyak menyembah Tuhan--merobek daging dengan segala hawa nafsunya, yang membuat kita tidak taat dan lain-lain, supaya kasih Allah dicurahkan. Sekalipun kita hanya seperti domba sembelihan, tetapi kalau kita menerima kasih mempelai, posisi kita sama seperti Yohanes bersandar di dada Yesus; kita dipeluk oleh tangan kasih mempelai, Dia yang menentukan hidup mati kita.

    Kita berobat ke dokter, silahkan, kuliah untuk masa depan, silahkan, tetapi ingat! Yang menentukan adalah tangan kasih mempelai. Kita hanya bisa berusaha, tetapi selanjutnya Tuhan yang menentukan. Seperti Ester, dia berpuasa dan sebagainya, tetapi kalau raja tidak mengulurkan tongkat emas, mati juga dia. Tuhan izinkan kita berusaha, tetapi lebih dari itu, bingkai emas. Perhatikan usaha yang rohani! Usaha secara jasmani, silahkan, tetapi lebih ke arah usaha yang rohani. Bertekad untuk takut akan Tuhan--setia dan benar dalam ibadah pelayanan--, jujur, dan banyak menyembah Tuhan--kita bersandar di dada Yesus--!

    Hasilnya:

    • Roma 8: 32
      8:32.Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kitabersama-sama dengan Dia?

      Hasil pertama: tangan kasih mempelai sanggup memeliharakita lewat kurban Kristus.

      Roma 8: 34
      8:34.Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembelabagi kita?

      Tangan kasih mempelai juga sanggup membela dan melindungikita sampai tengah malam; sampai kegelapan paling gelap pada zaman antikris. Ini sama seperti Rut mendapat naungan sayap--seperti sayap dua kerub menudungi tabut perjanjian. Seperti itu perhatian Tuhan, pandangan-Nya tertuju pada tutup pendamaian --Yesus--, tetapi juga pada tabutnya--kita semua. Dia yang memperhatikan, mempedulikan dan bergumul bagi kita; sama dengan Dia memeluk kita hari-hari ini.

      Rut 3: 8-9
      3:8.Pada waktu tengah malamdengan terkejut terjagalah orang itu, lalu meraba-raba ke sekelilingnya, dan ternyata ada seorang perempuan berbaring di sebelah kakinya.
      3:9.Bertanyalah ia: "Siapakah engkau ini?" Jawabnya: "Aku Rut, hambamu: kembangkanlah kiranya sayapmu melindungi hambamu ini, sebab engkaulah seorang kaum yang wajib menebus kami."

      'tengah malam'= paling gelap; masa antikris.
      Boas= mempelai pria.
      Rut= mempelai wanita.

    • Roma 8: 37
      8:37.Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.

      Hasil kedua: tangan kasih Tuhan membuat kita lebih dari pemenang. Artinya: kita tidak berdaya tetapi menang atas musuh yang lebih hebat dan kuat, karena tangan kasih mempelai berperang ganti kita. Tidak usah takut! Kalau terlalu sukar/mustahil, serahkan pada Tuhan, yang penting kita tidak bergeser dari kasih mempelai--tutup tidak bergeser dari petinya.

      Contoh: Daud melawan Goliat, Israel menghadapi laut Kolsom.
      Keluaran 14: 14
      14:14.TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja."

      Tuhan menyelesaikan semuanya tepat pada waktunya. Biarlah kita serahkan hidup kita dalam tangan Tuhan. Tugas kita hanya menjadi bingkai emas; kita menyerah sepenuh pada Tuhan, mengasihi Dia lebih dari semua, dan biar tangan kasih-Nya yang berperang ganti kita; semua pintu di dunia terbuka.

    • Roma 8: 35
      8:35.Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus?Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?

      Hasil ketiga: kuat teguh hati. Tidak bergeser sedikitpun dari kasih Tuhan--seperti Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Kita tidak kecewa, putus asa dan tinggalkan Tuhan, tetapi berjuang untuk tidak bergeser dari kasih mempelai, dan Ia akan berjuang untuk kita

      1 Tawarikh 19: 13
      19:13.Kuatkanlah hatimudan marilah kita menguatkan hati untuk bangsa kita dan untuk kota-kota Allah kita. TUHAN kiranya melakukan yang baik di mata-Nya."

      Tuhan berjuang sampai semua menjadi baik, berhasil dan indah pada waktunya, bahkan sempurna.

      1 Tesalonika 3: 13
      3:13.Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya.

      Tuhan berjuang sampai kita sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai, masuk perjamuan kawin Anak Domba, tabut perjanjian benar-benar sudah menjadi kenyataan--pertemuan Mempelai Pria Sorga dengan mempelai wanita di awan-awan yang permai; tidak berpisah lagi selamanya. Kemudian kita masuk Firdaus (kerajaan Seribu Tahun Damai), sampai masuk Yerusalem baru selamanya; kita duduk bersanding dengan Dia.
      Sekarang duduk bersandar, nanti duduk bersanding dengan Yesus di takhta sorga selamanya.

Tugas kita hanya menyediakan bingkai emas. Gempa yang dahsyat hanya bisa ditolong kalau kita punya bingkai emas:

  1. Setia dan benar dalam ibadah, Tuhan sudah memakai, memelihara dan menyelamatkan kita.
  2. Jujur, Tuhan tidak meninggalkan kita, tetapi Dia berjuang untuk kita; kita menjadi rumah doa, ada kemanisan, damai sejahtera, semua enak dan ringan.
  3. Terakhir: kasih mempelai, kita bersandar di dada Tuhan. Serahkan semua pada Dia! Hidup mati kita ada di dalam tangan Tuhan. Dia yang memperhatikan, mempedulikan, bergumul dan berjuang untuk kita. Semua menjadi baik, berhasil dan indah, bahkan sempurna seperti Dia, untuk layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai.

Kita boleh berusaha dan lain-lain, tetapi Tuhan yang menentukan. Jangan putus asa, kecewa, bangga atau sombong, serahkan semua pada Dia! Kaum muda, hidup kita ada di dalam tangan kasih mempelai. Mungkin orang lain tidak perhatikan kita, tetapi Tuhan memperhatikan kita. Jangan ragu-ragu! Yang mustahil, hancur, tidak baik, yang busuk, serahkan pada Dia! Dia bergumul untuk kita. Dia tidak melepaskan kita semua. Jangan bergantung pada yang lain, tetapi hanya pada kasih mempelai!

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Persekutuan di Swiss, 29 Juni 2011 (Rabu Sore)
    ... Sebab semua manusia di dunia ini sudah berbuat dosa dan tidak ada kekuatan atau pribadi manapun yang bisa menyelesaikan dosa. Setelah Adam dan Hawa jatuh dalam dosa dan dibuang ke dunia manusia bukan menjadi baik tetapi justru bertambah-tambah dalam dosa. Di dunia ini tidak ada kekuatan apapun kepandaian kedudukan kekayaan yang bisa ...
  • Ibadah Paskah Persekutuan II di Hotel Tunjungan Surabaya, 09 Mei 2015 (Sabtu Pagi)
    ... hanya untuk menjelaskan di tengah-tengah tidak laki-laki tidak perempuan. Lalu mengatakan 'tidak apa-apa sama saja'. Coba menikah maka justru membuat sengsara seumur hidup. Begitu juga dalam penggembalaan. Kalau mengatakan 'oh . . . sama saja' justru akan membuat sengsara seperti kaki ditaruh di kepala sengsara. Fellowship semacam ini juga. Kalau berkata 'sama saja' ...
  • Ibadah Doa Malang, 22 Juli 2021 (Kamis Sore)
    ... dengan antikris untuk dibinasakan selamanya. Jika dalam pengikutan kepada Tuhan mata kita hanya tertuju pada perkara mujizat jasmani maka kita akan terpengaruh dengan tanda dahsyat dari antikris sampai terpengaruh oleh api kedurhakaan. Durhaka sama dengan kasih menjadi dingin. Semakin durhaka kasih akan semakin dingin sampai tanpa kasih sehingga disesatkan oleh nabi palsu ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 01 Juli 2013 (Senin Sore)
    ... . Jadi pelayanan di bumi harus sesuai dengan pola kerajaan surga tabernakel supaya kita bisa mencapai tahta kerajaan surga. Untuk itu jangan sampai kita asal melayani Kemarin kita sudah membahas Petrus Yakobus Yohanes Andreas yang memiliki karunia-karunia khusus. Sudah dibahas dalam Ibadah Raya Surabaya Juni . Salah satunya adalah seperti ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 05 September 2010 (Minggu Sore)
    ... dan malas ini akan masuk dalam kegelapan. Apa yang terang sedikit demi sedikit akan menjadi gelap sampai masuk dalam kegelapan yang paling gelap. Didunia ini masa depannya akan bertambah gelap sampai nanti masuk dalam api neraka. Sebab itu kita harus sungguh-sungguh dalam ibadah pelayanan Sebab Tuhan melihat KESETIAAN kita dalam ibadah pelayanan. Matius ...
  • Ibadah Raya Malang, 08 Oktober 2023 (Minggu Pagi)
    ... bahteranya di mana hanya sedikit yaitu delapan orang yang diselamatkan oleh air bah itu. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya yaitu baptisan -- maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah -- oleh kebangkitan Yesus Kristus Mulai dari baptisan air yang benar orang ...
  • Ibadah Kaum Muda Malang, 04 Juli 2009 (Sabtu Sore)
    ... dengan Tuhan dan sesama. Kolose kenyataannya manusia banyak memiliki permusuhan dengan Tuhan dan sesama sebab mempertahankan hati dan pikiran dosa perbuatan dan perkataan dosa. Kolose jalan keluar supaya bisa hidup damai sejahtera adalah selalu hidup berdamai dengan Tuhan dan sesama. Proses berdamai Yohanes - mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Tetapi dalam ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 12 Januari 2015 (Senin Sore)
    ... mereka akan diremukkan seperti tembikar tukang periuk--sama seperti yang Kuterima dari Bapa-Ku-- . dan kepadanya akan Kukaruniakan bintang timur. Kalau sudah ada kelebihan dan pengajaran yang benar maka sidang jemaat Tiatira mengalami kemenangan bersama Tuhan yaitu bisa melakukan pekerjaan Tuhan sampai kesudahannya bisa melakukan pekerjaan Tuhan sampai garis akhir sampai meninggal ...
  • Ibadah Raya Malang, 22 Desember 2013 (Minggu Pagi)
    ... Ada kali pemecahan roti Lima roti dan dua ikan untuk memberi makan orang laki-laki. Markus - Tetapi Ia berkata kepada mereka Berapa banyak roti yang ada padamu Cobalah periksa Sesudah memeriksanya mereka berkata Lima roti dan dua ikan. Lalu Ia menyuruh orang-orang itu supaya semua duduk berkelompok-kelompok di atas rumput hijau. ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 07 September 2013 (Sabtu Sore)
    ... dicabik-cabik mempertontonkan daging ini juga termasuk kusta atau dosa kenajisan. Tidak tahu mengucap syukur kepada Tuhan. Lukas - lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria. Lalu Yesus berkata Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir Di manakah yang sembilan orang itu Tidak ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.