Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Kita mempelajari Wahyu 3: 7-13, sidang jemaat yang keenam, yaitu SIDANG JEMAAT FILADELFIA(diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 08 Maret 2015).

Malam ini, kita mempelajari ayat 12-13 (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 01 Juni 2015).
Wahyu 3: 12-13
3: 12 Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokogurudi dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.
3: 13 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."

JANJI TUHANkepada sidang jemaat Filadelfia--sekarang kepada kita--yang sudah menang atas segala pencobaan yang melanda seluruh dunia, yaitu kita DIJADIKAN SOKOGURUatau tiang penopang di dalam bait Allah, di Yerusalem baru--kerajaan Sorga yang kekal--dan tidak akan keluar dari situ untuk selama-lamanya.

Kita sudah belajar proses menjadi tiang sampai masuk Yerusalem baru. Sudah ada 4 orang--Henokh, Musa, Elia dan TUHAN Yesus--yang sudah benar-benar terangkat ke Sorga dan nanti kita semua--gereja TUHAN--yang terakhir.

Sekarang kita mendengar tentang KEWASPADAANatau awasan. Sementara TUHAN menjanjikan kehidupan kita untuk menjadi tiang penopang di Yerusalem baru, tetapi ada tiang yang lainnya.

Kejadian 19: 26
19: 26. Tetapi isteri Lot, yang berjalan mengikutnya, menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam.

Ini awasan bagi kita. Isteri Lot menjadi tiang garam. Sementara ada tiang penopang, tetapi isteri Lot menjadi tiang garam.
Isteri Lot adalah gambaran kehidupan yang sudah selamat--sudah keluar dari Sodom Gomora--, tetapi tidak mencapai kesempurnaan--tidak mencapai pegunungan--, ia gagal di tengah jalan dan menjadi tiang garam.

Di dalam injil Lukas, hal ini dituliskan lagi untuk menjadi peringatan bagi kita di akhir zaman.
Lukas 17: 32
17: 32 Ingatlah akan isteri Lot!

Injil Lukas 17: 20-37 bicara tentang kedatangan Yesus kedua kali--bicara tentang akhir zaman--, di mana dunia kembali pada zaman Nuh dan Lot, yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan, tetapi kita juga diingatkan akan isteri Lot; tiang garam terjadi lagi.

Lukas 17: 26, 29-30
17: 26 Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia:
17: 29 Tetapi pada hari
Lotpergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua.
17: 30
Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya.

'Ingatlah akan isteri Lot!'= kita diingatkan sebab ada juga yang jadi tiang garam. Ini peringatan TUHAN bahwa keadaan dunia akhir zaman akan kembali pada zaman Nuh dan Lot--puncaknya dosa--, serta banyakanak TUHAN, pelayan TUHAN yang menjadi tiang garamseperti isteri Lot; sementara janji TUHAN adalah menjadikan kita sebagai tiang penopang, tetapi banyak yang menjadi tiang garam. Ini yang harus kita waspadai! Sudah selamat dan diberkati, tetapi gagal menuju kesempurnaan.

PENGERTIAN TIANG GARAM
Matius 5: 13
5: 13. "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.

Ayat13= sebenarnya kita adalah garam dunia yang akan menjadi tiang penopang, bukan tiang garam.

Tiang garam sama dengan garam yang tawar; kehidupan tanpa urapan roh kudus, artinya:

  1. Kehidupan yang tawar hati, sehingga putus asa, kecewa, dan meninggalkan TUHAN saat menghadapi masalah; baik masalah nikah--pertengkaran, perceraian--, pelayanan, dan sebagainya, termasuk menghadapi kesukaran di dunia--masalah ekonomi.

  2. Perkataanyang hambar atau tawar. Kalau hatinya tawar, maka perkataannya juga tawar, yaitu perkataan yang sia-sia; tidak menjadi berkat, malah menjadi sandungan bagi orang lain; melemahkan iman orang lain.

    Contoh: dusta, gosip yang tidak benar, fitnah, dan lain-lain. Hati-hati!Itu merupakan perkataan yang tawar dan melemahkan iman. Melemahkan iman, berarti tidak bisa menerima bahkan menolak firman pengajaran benar--kehilangan Firman pengajaran yang benar--, malah menerima pengajaran yang tidak benar. Ini yang celaka!

  3. Perbuatan-perbuatanyang hambar, sama dengan perbuatan-perbuatan busuk, yaitu perbuatan daging atau dosa.

    "Kalau garam sudah tawar--tidak asin lagi--, maka ikan akan busuk. Jika ikan diberi garam yang asin, akan tahan lama."

    Galatia 5: 19-21
    5: 19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
    5: 20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
    5: 21 kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia
    tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

    'Perbuatan daging'= perbuatan busuk.
    'Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu' = rasul Paulus sudah memperingatkan hal ini berulang kali.
    'bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah'= tidak bisa menjadi tiang penopang dalam kerajaan Sorga.

    Kalau melakukan perbuatan dosa, kita tidak akan bisa menjadi tiang penopang.

    Hati-hati dengan ketiga hal ini! Sekalipun tidak berbuat dosa, tetapi kalau menyetujuiperbuatan-perbuatan busuk, itu sama saja.

Akibatnyaadalah dibuang dan diinjak-injak orang (Matius 5: 13, '...Tidak ada lagi gunanya selain dibuangdan diinjakorang'), artinya: masuk dalam aniaya antikris selama 3,5 tahun. Jangankan menghadapi siksaan antikris, baru menghadapi masalah-masalah saja sudah kecewa, putus asa, bahkan meninggalkan TUHAN. Orang semacam ini--garam yang tawar--tidak mungkin bisa bertahan saat menghadapi antikris.

Saat antikris berkuasa di dunia, memang ada dua kemungkinan:

  1. hanya sedikit yang bertahan mengalami siksaan, sampai dipancung kepalanya, tetap menyembah Yesus dan tidak menyembah antikris, tetapi nanti akan dibangkitkan kembali. Kalau menjadi garam yang tawar, tidak mungkin masuk golongan ini.

  2. banyak yang tidak tahan terhadap siksaan dan ikut menyembah antikris--menerima cap 666--, sehingga menjadi sama dengan antikris. Secara tubuh ia tidak apa-apa--dapat melakukan jual beli seperti biasanya, bahkan dijamin oleh antikris--, tetapi saat Yesus datang kembali, ia akan dibinasakan bersama antikris untuk selama-lamanya.

Kita harus waspada, jangan sampai menjadi tiang garam; garam yang tawar; kehilangan urapan Roh Kudus.

Mengapa isteri Lot menjadi tiang garam?Sebab ia menoleh ke belakang(Kejadian 19: 26, '...menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam').

Tadi disebutkan “Ingatlah, isteri Lot”, berarti di akhir zaman, banyak orang yang menoleh ke belakang seperti isteri Lot. Sebab itu kita waspada,jangan menoleh ke belakang!

Pengertian menoleh ke belakang:

  1. Dalam Kejadian 19, TUHAN perintahkan kepada Lot untuk lari dan jangan menoleh ke belakang. Kalau menoleh kebelakang, berarti melawan perintah TUHAN atau tidak taat. Ini merupakan tabiat daging.

    Kejadian 19: 17
    19: 17 Sesudah kedua orang itu menuntun mereka sampai ke luar, berkatalah seorang: "Larilah, selamatkanlah nyawamu; janganlah menoleh ke belakang, dan janganlah berhenti di manapun juga di Lembah Yordan, larilah ke pegunungan, supaya engkau jangan mati lenyap."
    Tetapi isteri Lot menoleh ke belakang.
    Jadi pengertian pertama menoleh ke belakang: tabiat daging, yaitu tidak taat dengar-dengaran:


    • tidak tunduk kepada perintah TUHAN; tidak tunduk kepada Firman pengajaran yang benar atau komando yang benar.
    • melakukan komando yang salah atau melakukan ajaran yang salah; melakukan yang bukan perintah TUHAN.

      Contoh: Dalam Yohanes 21, perintah TUHAN adalah 'kamu, penjala ikan menjadi penjala manusia', tetapi begitu Yesus mati, murid-murid bingung. Lalu Petrus berkata 'aku hendak menjala ikan' dan semua murid lainnya mengikuti. Penjala manusia mau kembali menjadi penjala ikan, ini sama artinya dengan tidak taat.

      Jadi, kalau mengikuti atau melakukan perintah yang tidak benar, itu juga berarti tidak taat.

    Hari-hari ini, TUHAN mau menjadikan kita sebagai tiang penopang, tetapi malah menjadi tiang garam; TUHAN mau menjadikan kita sebagai penjala manusia, tetapi malah menjadi penjala ikan.
    Akibatnya: gagal total dan telanjang seperti Petrus.

    Sebab itu kita hati-hati! Jangan pernah bilang 'cuma sedikit saja.' Ingat!HANYA KARENA MENOLEH KE BELAKANG SAJA, SUDAH MENJADI TIANG GARAM.
    Sudah bisa keluar dari Sodom Gomora atau hujan api belerang--selamat dari masalah yang besar--, tetapi hanya karena menoleh ke belakang, maka menjadi tiang garam dan hancur semuanya. Jangan pernah sepelekan perintah TUHAN, sebab sangat fatal akibatnya!

    Sering kali hamba TUHAN terlalu berani kepada TUHAN, sehingga jemaat yang menanggung. Lebih baik dikatakan orang fanatik, biarkan saja, yang penting semuanya selamat.
    Jangan berani melawan TUHAN sedikitpun. Semoga kita menghargai TUHAN!

    Jadi, supaya menjadi tiang penopang--tidak menjadi tiang garam--, maka kita HARUS TAAT DENGAR-DENGARAN; tunduk pada Firman pengajaran yang benar atau tunduk pada komando yang benar apapun resikonya, sampai daging tidak bersuara lagi.

    Penundukkan atau ketaatan, yaitu:

    • dimulai dari dalam nikah rumah tangga(di sini yang diselamatkan adalah keluarga Lot):

      1. Isteritunduk kepada suami dalam segala hal (dalam kitab Efesus, Kolose). Contoh: Sarah tunduk pada Abraham dan menamai Abraham tuannya (1 Petrus 3: 6).

        Karena sudah tunduk, ibu Sarah yang sudah mandul--rahimnya tertutup--dan mati haid, bisa TUHAN buka pintu rahimnya.
        Jadi, kalau isteri tunduk, maka terjadi pembukaan pintu rahim; begitu punya anak, terjadi kebahagiaan. Artinya:ada jalan keluar dari segala masalah--tidak macet seperti tiang garam--, ada kebahagiaan dan kemanisan semanis madudalam rumah tangga.

      2. 1 Petrus 3: 7
        3: 7 Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.

        Suamimengasihi isteri seperti diri sendiri dan tidak berlaku kasar kepada isteri. Kalau suami tundukpada komando atau penagajaran yang benar--mengasihi isteri dan tidak berlaku kasar--, maka rumah tangga menjadi rumah doa(home sweet home). Betapa indahnya!

        Kalau rumah tangga menjadi rumah doa, maka ada kekuatan dari TUHAN, seperti singa Yehuda.

        Inilah teka-tekinya Simson, yaitu madu dan singa. Sudah tidak bisa apa-apa, kita hanya tinggal menyeru: Yesus, tolong. Ada kekuatan TUHAN untuk memelihara dan melindungi rumah tangga, bahkan menyatukan nikah rumah tangga.

        Isteri yang tunduk kepada suami itu semanis madu. Suami yang mengasihi isteri itu perkasa bagaikan singaYehuda. Dalam 1 Timotius, doa laki-laki merupakan doa yang kuat.

        Dalam Hakim-hakim 14: 12, kalau teka-teki Simson bisa dijawab, maka ia akan memberikan tiga puluh pakaian lenan dan tiga puluh pakaian kebesaran.
        Artinya: kalau ada madu dan singa--kekuatan dalam doa--, maka teka teki Simson terjawab, dan ini berarti memakai pakaian putih berkialu-kilauan(pakaian kemuliaan); nikah akan mencapai perjamuan kawin Anak Domba--nikah yang sempurna atau nikah yang rohani.

        Hari-hari ini yang penting adalah penundukan; kalau menolah ke belakang, nikah akan hancur--menyedihkan dan mengerikan.

      3. Anak-anaktaat dengar-dengaran kepada orang tua; itulah yang indah di hadapan TUHAN; ada keindahan.

      Betapa enaknya nikah rumah tangga; ada kebahagiaan, jalan keluar, kekuatan, kesatuan dan keindahan. Ini sudah lengkap dan kita tinggal menunggu kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali untuk masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba; masuk kesatuan nikah yang sempurna di awan-awan yang permai.

      Mari kita berjuang untuk nikah kita masing-masing. Kalau isteri tidak tunduk, suami kasarterhadap isteri, maka akan menjadi seperti isteri Lot yang menjadi tiang garam dan nikah menjadi tawar terus; benar-benar mengerikan.

    • Titus 3: 1
      3: 1. Ingatkanlah mereka supaya mereka tunduk pada pemerintahdan orang-orang yang berkuasa, taat dan siap untuk melakukan setiap pekerjaan yang baik.

      Yang kedua: kita Juga tunduk pada pemerintah. Ketentuan-ketentuan yang sudah dikeluarkan pemerintah harus kita taati. Contohnya, ketentuan tentang KTP, pajak, peraturan berlalu-lintas--memakai helm, SIM--harus kita taati. Kalau tidak tunduk, berarti menoleh ke belakang, menjadi tiang garam dan jangan berharap menjadi tiang penopang.

      Apa yang sudah ditentukan oleh pemerintah sebagai kewajiban kita, harus kita taati.

      Saya sudah pernah bercerita, ada hamba TUHAN yang bilang 'E-KTP ini bahaya, jangan, antikris sudah menyerang (ada nomor chipnya)'. Sampai satu daerah tidak ada yang mau buat E-KTP. Untunglah ada yang bertanya tentang ini, saya bilang 'ini ketentuan dari pemerintah.' Kalau antikris, itu kehidupan yang tidak taat, perkataan sia-sia, perbuatan busuk, haitnya tawar, kecewa, sampai meninggalkan TUHAN. Itulah antikris, sekalipun tidakpunya E-KTP.

      Kita tidak perlu mempelajari tanda yang jasmani. Yang penting adalah persiapan, supaya jangan menjadi garam yang tawar (tiang garam), tetapi menjadi tiang penopang. Tiang garam inilah yang akan dicap antikris. Kalau sudah menjadi tiang penopang (ada penundukan), antikris tidak bisa memberikan capnya kepada kita.

    • Ibrani 13: 17, 7
      13: 17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.
      13: 7 Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.

      'Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu' = gembala.
      Yang ketiga: kita juga tunduk dalam penggembalaan= tunduk pada suara gembala, itulah Firman penggembalaan. Kalau sudah tunduk pada firman penggembalaan--makan Firman penggembalaan--, maka doa penyahutandari seorang gembala juga kita dapatkan; ada tudung atau perlindungan.

      Kita mengalami tudung atau perlindungan secara langsung dari TUHAN, supaya mantap dalam keselamatan, bahkan meningkat sampai kesempurnaan.

    • Yang terakhir, kita tunduk kepada TUHAN yang tidak kelihatan= taat dengar-dengaran kepada Firman pengajaran benar. Kalau ada penundukan atau ketaatan, maka kita akan menjadi tiang penopang.

      Matius 7: 21, 24-25
      7: 21. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
      7: 24 "Setiap orang yang
      mendengar perkataan-Kuini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
      7: 25 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.


      'mendengar perkataan-Ku ini'= perkataan Yesus sendiri = firman pengajaran yang benar.
      'dan melakukannya'= taat dengar-dengaran.
      'tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu' = menjadi tiang penopang.

    Kalau sudah ada penundukan atau ketaatan--dalam nikah rumah tangga, pemerintah, penggembalaan, dan firman pengajaran yang benar--, maka kita bagaikan mendirikan rumah di atas batu dan tidak akan rubuh oleh pencobaan apapun. Ini sama dengan menjadi tiang penopang.

    Dalam ayat 21, orang yang taat dengar-dengaran sama dengan membuka pintu Sorga--menjadi tiang penopang didalam kerajaan Sorga.

    Jadi menoleh ke belakang itu merupakan tabiat daging, yaitu tidak taat dengar-dengaran; tidak tunduk.
    Ingatlah akan isteri Lot!”, ini merupakan ayat yang paling pendek, tetapi untuk mengingatkan kita, supaya jangan meremehkan perintah TUHAN atau firman TUHAN, karena akibatnya sangat fatal. Ikuti firman TUHAN atau tunduklah secara penuh dan jangan sampai daging bersuara.

    Kemarin ada kesaksian, suara daging kadang-kadang dalam bentuk sungkan. Jangan, seperti itu, nanti rugi dan akibatnya fatal sampai menjadi tiang garam.


  2. Pengertian kedua menoleh ke belakang: terikat pada Sodom dan Gomora.
    Terikat ini tidak terasa (tidak sadar), tapi satu waktu saat talinya sudah maksimal, maka pasti menoleh ke belakang.

    Hati-hati! Ikatan Sodom Gomora adalah ikatan yang halusdan sering kali tidak disadari oleh anak TUHAN, hamba TUHAN, pelayan TUHAN. Tetapi semakin jauh kita mengikuti atau melayani TUHAN, semakin kuat ikatan Sodom dan Gomora, sampai satu waktu kita pasti menoleh ke belakang dan langsung menjadi tiang garam. Habis!

    Sekian lama ikut TUHAN, mendadak jadi tiang garam dan sudah tidak ada waktu lagi; seperti isteri Lot. Inilah yang harus kita waspadai! Saat Petrus tenggelam, ia masih bisa ditolong; masih ada kesempatan untuk ditolong, tapi isteri Lot tidak bisa ditolong lagi. Inilah yang gawat dan mengerikan!

    Ada dua Ikatan Sodom dan Gomora yang berakar di hati:

    • Keinginan jahat(akar kejahatan).
      1 Timotius 6: 10
      6: 10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

      Akar kejahatan adalah cinta akan uang. Ini sama dengan penyembahan berhala (penyembahan kepada antikris).

      Praktik cinta akan uang:

      1. mencari uang dengan cara tidak halal (tidak sesuai dengan Firman). Hati-hati bagi yang masih bekerja di dunia, sebab ini jebakan dari Sodom dan Gomora.
      2. beribadah melayani TUHAN hanya untuk mencari perkara jasmani; rumah TUHAN menjadi tempat jual beli atau pasar.
      3. atau sebaliknya, tinggalkan ibadah pelayanan hanya untuk mendapatkan perkara jasmani.
      4. kikir dan serakah.
        Kikir adalah tidak bisa memberi untuk pekerjaan TUHAN dan untuk sesama yang membutuhkan.
        Serakah adalah merampas hak orang lain, terutama haknya TUHAN (persepuluhan dan persembahan khusus).

      Hati-hati! Inilah ikatan Sodom yang sering kali tidak disadari. Sedikit sekali orang yang merasa berdosa karena tidak memberikan persepuluhan. Bahkan hamba TUHAN di dalam pengajaranpun banyak yang tidak memberikan persepuluhan.

      Dulu pada tahun 2000, saya berkata kepada Bpk Pdt Pong, 'saya tadi mau usul, jangan cuma hak-hak terus, tetapi hamba Tuhan itu harus melakukan kewajiban terutama tentang perpuluhan'. Lalu beliau berkata: 'kamu seperti menempeleng pengurus dan semuanya'.

      Ini yang harus kita waspadai. Kalau ada pencuri, maka rumah TUHAN sudah menjadi sarang penyamun. Hati-hati juga terhadap milik sesama; jangan korupsi, hutang tidak bayar. Kalau pailit atau sampai tidak bisa bayar, selesaikanlah sebaik-baiknya. Kalau tidak diselesaikan, ini termasuk serakah--merampas milik orang lain.

      Persepuluhan merupakan salah satu cara TUHAN untuk melepaskan kita dari keinginan jahat, yaitu cinta akan uang; melepaskan kita dari ikatan Sodom Gomora yang sering kali tidak kita sadari. Persepuluhan bukan berarti TUHAN yang kekurangan uang, tetapi merupakan salah satu cara untuk menolong kita semuanya.

      Kejadian 14: 18-23
      14: 18 Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi.
      14: 19 Lalu ia memberkati Abram, katanya: "Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi,
      14: 20 dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu."
      Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya.
      14: 21. Berkatalah raja
      Sodomitu kepada Abram: "Berikanlah kepadaku orang-orang itu, dan ambillah untukmu harta benda itu."
      14: 22 Tetapi kata Abram kepada raja negeri Sodom itu: "Aku bersumpah demi TUHAN, Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi:
      14: 23
      Aku tidak akan mengambil apa-apa dari kepunyaanmu itu, sepotong benang atau tali kasutpun tidak, supaya engkau jangan dapat berkata: Aku telah membuat Abram menjadi kaya.

      = Abram mempersembahkan persepuluhan kepada TUHAN.
      Ayat 21= Abram ditawari harta benda oleh raja Sodom, tetapi Abram menolaknya.
      'Raja Salem' = Yesus Imam Besar.

      Abram sudah diberkati dan menang, lalu ia didatangi oleh dua orang, yaitu raja Salem dan raja Sodom. Persepuluhan adalah cara TUHAN untuk melepaskan ktia dari ikatan Sodom Gomora.

    • Keinginan najis(akar kenajisan) yang mengarah pada:

      1. dosa makan minum = merokok, mabuk, narkoba.
      2. dosa kawin mengawinkan= dosa percabulan dengan berbagai ragamnya, penyimpangan seks (homoseks, lesbian), dan nikah yang salah.

    Akar dosa ini benar-benar mengikat. Kita mohon pertolongan kepada TUHAN.

    Keinginan jahat dan najis masih bisa dijabarkan lagi.
    Markus 7: 21-23
    7: 21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan,
    7: 22 perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.
    7: 23 Semua
    hal-hal jahatini timbul dari dalam dan menajiskan orang."

    'pembunuhan' = kebencian.
    Ayat 23 = dari sekian banyak dosa, dikelompokkan menjadi dua, yaitu jahat dan najis.
    Tanda-tandanyaadalah kesombongan dan kebebalan. Sombong dan bebal ini menjadi satu. Bebal, artinya sudah tidak bisa ditegor dan dinasihati lagi. Ini sudah berbahaya!

    Kalau orang sudah tidak bisa dinasihati lagi lewat pemberitaan Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua--yang berisi tegoran dan nasehat--, ataupun secara pribadi, berarti ia sudah selamanya terikat di sana dan sampai menoleh ke belakang.
    Kalau ditegor malah marah, berarti dia sudah enjoydalam dosa-dosa dan terikat.

    Supaya menjadi tiang penopang, maka harus ada pedang. Cara untuk lepas dari akar kejahatan dan kenajisan adalah harus ada pedang, tidak ada yang lainnya.

    Ibrani 4: 12-13
    4: 12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hatikita.
    4: 13 Dan
    tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

    Ayat 12 = menusuk sampai ke dalam hati dan pikiran--gudangnya dosa, tempat bercokolnya dosa yang akan merambat kemana-mana. Akar dosa dalam hati inilah yang harus dipotong.

    'Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya' = tidak ada dosa yang tersembunyi. Akar-akar dosa akan dibuka dan dipotong semuanya.

    Supaya kita menjadi tiang penopang, maka kita harus MENGALAMI PENYUCIANoleh firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua, untuk menyucikan hati dan pikiran dari segala akar kejahatan dan kenajisan.

    Tadi, untuk menjadi tiang penopang kita harus diurapi oleh Roh Kudus, supaya bisa tunduk. Hanya orang yang diurapi Roh Kudus yang bisa tunduk. Kalau masih daging, tidak akan bisa taat, tetapi melawan terus.

    Kisah Para Rasul 20: 33, 35
    20: 33 Perak atau emas atau pakaian tidak pernah aku inginidari siapapun juga.
    20: 35 Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan:
    Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."

    Ayat 33 = keinginan jahat dan najis sudah disucikan.

    Kalau sudah disucikan oleh firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, hasilnyaadalahterlepas dari ikatan Sodom Gomora; yaitu lebih bahagia memberi dari pada menerima, sampai bisa memberikan seluruh hidup kita kepada TUHAN--tidak terikat lagi kepada Sodom dan Gomora--bagaikan mempelai wanita menyerahkan hidupnya kepada Mempelai Pria Sorga.

    Ini bukan berarti kita tidak boleh menerima pemberian dari seseorang. Tetapi harus lebih bahagia memberi daripada menerima.

  3. Pengertian ketiga menoleh kebelakang: karena pandangannya memang tertuju kepada Sodom Gomora= pandangannya tertuju kepada perkara-perkara dunia, yaitu perkara jasmani dan perkara daging.

    Kalau hamba TUHAN pandangannya tertuju kepada perkara dunia, nanti dianggap sebagai profesi. Menjadi hamba TUHAN bukan profesi, tapi tahbisan kepada TUHAN; bukan pandangan jasmani, tetapi pandangan ke Sorga.

    Matius 5: 8
    5: 8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.

    Supaya menjadi tiang penopang, maka PANDANGAN KITA HANYA TERTUJU KEPADA YESUSsebagai Imam Besar yang duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa.

    Bagaimana caranya dari pandangan daging--pandangan dunia--beralih kepada pandangan kepada TUHAN? Yaitu lewat penyucian hati(Matius 5: 8).

    Oleh sebab itu, kita harus mengalami penyucian oleh Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, tidak bisa tidak! Mulai dari hati disucikan, sehingga pandangan bisa tertuju kepada Yesus sebagai Imam Besar yang duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa.

    Pandangan tertuju kepada Yesus Imam Besar, praktiknya adalah banyak menyembah TUHAN.

    Yerikho artinya lembah; merosot ke bawah sampai maut. Lembah bunga (lembah Yerikho) yang harum hanya bisa ditandingi dengan naik ke gunung (doa penyembahan sampai mencium bau dupa).

    Supaya kita tidak memandang Sodom Gomora lagi, maka kita harus banyak menyembah TUHAN; memandang wajah Yesus yang bersinar-sinar bagaikan matahari terik (Matius 17). Waktu tiga murid diajak naik ke gunung, tiba-tiba wajah Yesus bersinar bagaikan matahari terik.

    Kita banyak menyembah TUHAN hari-hari ini dengan didorong oleh hati yang suci. Hati semakin disucikan, berarti semuanya juga disucikan; perbuatan dan perkataan juga disucikan, sehingga kita semakin gemar menyembah TUHAN.

    Penyembahan harus menjadi kegemaran, bukan paksaan.
    Kalau kita sekarang terpaksa menyembah TUHAN, nanti kita akan dipaksa untuk menyembah antikris; kalau tidak mau menyembah, kepala kita akan dipancung.

    Dari pada menerima pedang dari antikris, lebih baik sekarang kita menerima pedang Firman yang menyucikan hati sampai menyucikan seluruh hidup kita, supaya pandangan kita tertuju kepada TUHAN; gemar menyembah TUHAN. Kita tinggal pilih, terima pedang firman atau pedang antikris!

    Pedang firman menyucikan hati sampai leher ('taruhlah pisau di leher' dalam kitab Amsal), artinya kita disucikan sampai bisa menyembah TUHAN; leher menunjuk pada penyembahan.

    Mari kita gemar menyembah di rumah TUHAN, menyembah bersama di rumah masing-masing (suami, isteri dan anak), dan penyembahan secara pribadi. Ini saja pekerjaan kita, supaya tidak memandang Sodom dan Gomora--supaya tidak menoleh ke belakang.

    Mari kita memandang sinar matahari di wajah Yesus. Apapun kesusahan dan masalah kita, pandanglah wajah Tuhan Yesus sampai matahari disinarkan kepada kita. Teruslah menyembah TUHAN sampai sinar matahari kita rasakan. Sinar matahari adalah gambaran:

    • kasih setia TUHAN. Matahari itu setia, muncul dari pagi sampai terbenam dan tidak pernah terlambat dan tidak pernah berhenti.
    • kemurahan dan kebajikan TUHAN atas kehidupan kita. Orang jahat dan orang baik sama-sama menerima sinar matahari (Matius 5). Kalau tidak ada matahari, tidak akan ada kehidupan di dunia ini.

    Jangan putus asa menyembah TUHAN, sampai kita merasakan hangatnya matahari; kasih setia TUHAN, kemurahan dan kebajikan TUHAN kita rasakan. Kalau doa kita belum dijawaboleh TUHAN, teruslah menyembah TUHAN, dan satu waktu giliran kita yang terkena sinar matahari.

    Kegunaan matahari(kasih setia, kemurahan dan kebajikan TUHAN):

    • Kejadian 19: 23-24
      19: 23 Matahari telah terbit menyinari bumi, ketika Lot tiba di Zoar.
      19: 24. Kemudian TUHAN menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, berasal dari TUHAN, dari langit;


      Ayat 23 = Lot mau naik ke gunung, tetapi karena tidak kuat, dia ke kota Zoar dan di situlah ada matahari terbit.
      Ayat 24 = sedangkan di Sodom dan Gomora terjadi hujan api belerang.

      Kita tinggal pilih, mau matahari terbit atau hujan api belerang!Mau menyembah TUHAN atau terkena hukuman!

      Kegunaan sinar matahari yang pertama: untuk menghadapi Sodom Gomora, artinya

      1. kasih setia, kemurahan dan kebajikan TUHAN melindungikita dari celaka marabahaya, dosa-dosa, sampai puncaknya dosa, ajaran palsu, sampai penghukuman TUHAN atas dunia bahkan neraka.

        Dulu, Lot terkena sinar matahari, dan tidak terkena hukuman Sodom Gomora. Demikian juga kita (dalam arti yang rohani).

      2. kasih setia, kemurahan dan kebajikan TUHAN sanggup memeliharakita secara ajaib di tengah kemustahilan hidup di dunia.

        Semuanya mati, termasuk orang pandai dan hebat, hanya Lot dan anak-anaknya yang bisa hidup. Pemeliharaan TUHAN bukan dari kepandaian, kebodohan, kekayaan atau kemiskinan, tetapi dari matahari--kasih setia, kemurahan dan kebajikan TUHAN.

        Dalam cerita selanjutnya, Sodom dan Gomora akan menjadi Laut Mati yang tidak ada kehidupan sedikitpun. Tetapi TUHAN masih bisa memelihara Lot. Mungkin kehidupan kita bagaikan terkena api belerang, sudah seperti Laut Mati--bakteri saja tidak bisa hidup--, menghadapi jalan buntu, tetapi kalau mendapatkan matahari dari TUHAN, kita bisa hidup.

        Kesaksian saya, ketika saya tidak bisa makan, tidak bisa minum dan tidak punya uang, mau dapat dari mana? Saya juga bertekad tidak mau minta dan tidak mau hutang. Seharusnya rumusnya cuma mati, tetapi TUHAN bisa kirimkan seseorang. Dia minta maaf, karena dulu tidak penah bayar les, sekarang dia membayar. Awalnya mengomel dan mengamuk, lama-lama bisa menyembah TUHAN, 'biarpun saya digaji seratus kali lipat, saya tetap pilih TUHAN, biarpun TUHAN tidak memberikan apa-apa, saya tetap pilih TUHAN.' Saya terkena sinar matahari--kasih setia TUHAN--dan saya menjadi setia kepada TUHAN.


    • Bagi Yusuf yang sudah dipenjara dan dalam keadaan terbatas, tetapi kalau ada kasih setia TUHAN--ada sinar matahari yang menerobos--, maka dia menjadi berhasil.
      Kejadian 39: 21, 23
      39: 21 Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu.
      39: 23 Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada Yusuf, karena TUHAN menyertai dia dan
      apa yang dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil.

      Kegunaan sinara matahari yang kedua: kasih setia, kemurahan dan kebajikan TUHAN sanggup memberikan masa depan yang berhasil dan indah pada waktunya, sekalipun kita dalam keadaan terbatas(ijazah, modal terbatas). Kita hanya tinggal menunggu waktu TUHAN. Dari pada mengomel, banyaklah menyembah TUHAN.

    • Daud sudah jatuh dengan Batsyeba dalam lembah maut. Daud meniduri isteri orang dan membunuh suami orang. Tetapi, sinar matahari masih bisa menembusi lembah dan Daud masih bisa tertolong.

      Malam ini, kejatuhan dan kegagalan kita, masih bisa ditolong oleh TUHAN.

      Mazmur 51: 1-3
      51: 1. Untuk pemimpin biduan. Mazmur dari Daud,
      51-2 ketika nabi Natan datang kepadanya setelah ia menghampiri Batsyeba.
      51-3
      Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!

      Akhirnya TUHAN mengampuni Daud.

      Kegunaan sinar matahari yang ketiga: kasih setia, kemurahan dan kebajikan TUHAN sanggup mengangkat kita:

      1. dari kejatuhan-kejatuhan dosa; kita dipulihkan kembali,
      2. kegagalan-kegagalan; kita dibuat menjadi berhasil.

    • Kejadian 32: 24, 28-31
      32: 24. Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulatdengan dia sampai fajar menyingsing.
      32: 28 Lalu kata orang itu: "
      Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumulmelawan Allah dan manusia, dan engkau menang."
      32: 29 Bertanyalah Yakub: "Katakanlah juga namamu." Tetapi sahutnya: "Mengapa engkau menanyakan namaku?" Lalu diberkatinyalah Yakub di situ.

      32: 30 Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya: "Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku tertolong!"
      32: 31 Lalu tampaklah kepadanya
      matahari terbit, ketika ia telah melewati Pniel; dan Yakub pincang karena pangkal pahanya.

      'sampai fajar menyingsing' = bergumul sampai matahari terbit. 'Fajar menyingsing' juga menunjuk pada kedatangan Yesus kembali ke dua kali. Artinya, kita bergumul bukan hanya sampai mendapatkan sinar kasih setia, kemurahan, dan kebajikan TUHAN, tetapi kita terus bergumul sampai Yesus datang kembali kedua kali.

      Kegunaan sinar matahari yang keempat: kasih setia, kemurahan dan kebajikan TUHAN untuk menghadapi pergumulan-pergumulan.

      Esau ini dendam dan mau membunuh Yakub. Karena itulah Yakub bergumul untuk menghadapi Esau. Artinya:


      1. pergumulan untuk menghadapi ketakutan, kekuatiran, kesusahan dan sebagainya. Perasaan apa yang sedang kita bawa--takut, kuatir, susah, sedih, pedih, kekecewaan--, pandanglah wajah Yesus. Kalau ada sinar matahari, maka kita:

        1. menjadi damai sejahtera,
        2. tidak merasakan apa-apa lagi yang daging rasakan,
        3. kita hanya mengasihi TUHAN,
        4. semuanya menjadi enak dan ringan; ada kelegaan.

        Kalau sudah tidak bisa apa-apa lagi, pandanglah wajah Yesus dan serukan, 'Haleluya', sampai kita mengalami sinar damai sejahtera.

      2. pergumulan untuk keselamatan dan kesatuan nikah dan buah nikah, sampai mencapai nikah yang sempurna. Kita jangan jemu-jemu untuk berdoa, sampai secercah sinar matahari masuk.

      3. pergumulan untuk menghadapi masalah yang mustahil. Mustahil Yakub bisa mengalahkan Esau, tetapi secercah sinar matahari mampu menghapus segala kemustahilan.

      4. pergumulan untuk mendapatkan nama baru('kamu bukan lagi Yakub, tetapi Israel').
        Yakub artinya penipu. Israel artinya pemenang. Dari penipu diubahkan menjadi pemenang, itulah jujur(ya katakan: ya, tidak katakan: tidak). Kalau jujur dalam pengajaran yang benar, maka bisa jujur dalam segala hal. Kalau tidak jujur soal TUHAN, tidak akan bisa jujur soal yang lainnya; pasti ditambah, dikurang dan munafik.

        Kalau soal TUHAN saja berani tidak jujur, apalagi soal yang lain, pasti berani tidak jujur.

Jadi, tiang penopang adalah kehidupan yang taat(tunduk), lebih bahagia memberi daripada menerima(tidak kikir dan serakah), dan jujur. Kita bergumul sampai bisa jujur; kita mendapatkan nama baru!

Kalau mujizat rohani sudah terjadi, maka mujizat jasmani sudah terjadi. TUHAN akan menolong kita semuanya. Pada saat Yesus datang kembali kedua kali, 'Fajar menyingsing', kita akan diubahkan menjadi sama mulia seperti Dia, untuk layak terangkat di awan-awan yang permai, sampai masuk Yerusalem baru.

Dengan nama baru, kita akan masuk dalam Yerusalem baru dan kita menjadi tiang penopang selama-lamanya.

Mari, kita sungguh-sungguh pada malam hari ini. Tiang penopang itu tunduk, lebih bahagia memberi daripada menerima, dan memandang wajah Yesus sampai mengalami sinar mathari, sampai berani untuk jujur. Kalau itu sudah ada, pergumulan nikah rumah tangga menjadi selesai, ketakutan menjadi damai, mustahil menjadi tidak mustahil. Sampai kita diubahkan menjadi sempurna saat Yesus datang kembali. Kita bersama dengan Dia untuk selamanya.

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 23 November 2010 (Selasa Sore)
    ... yang bijaksana dan tidak bijaksana adalah sebagai berikut Matius - . Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya ia sama dengan orang yang bijaksana yang mendirikan rumahnya di atas batu. . Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir lalu angin melanda rumah itu tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan ...
  • Ibadah Raya Malang, 08 Desember 2019 (Minggu Pagi)
    ... Tuhan untuk layak menyambut kedatangan Tuhan kedua kali di awan-awan yang permai sampai masuk Firdaus sampai masuk Yerusalem Baru. Penghukuman yang akan datang yang akan melandai dunia yaitu tiga kali tujuh hukuman oleh Allah Tritunggal kiamat sampai neraka selamanya. Jika kita bisa mendengar firman nubuat itu merupakan suatu kemurahan Tuhan. ...
  • Ibadah Raya Malang, 31 Mei 2015 (Minggu Pagi)
    ... semua yang sudah kita capai di dunia ini tidak akan ada artinya sia-sia bahkan binasa selamanya. Berjaga-jaga tentang kedatangan Yesus kedua kali dikaitkan dengan dua hal Waktu kedatangan Yesus kedua kali adalah seperti pencuri oleh sebab itu kita harus berjaga-jaga. Menjaga pakaian putih supaya tidak dicemarkan tidak ternoda. Ada tiga ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 19 Juni 2010 (Sabtu Sore)
    ... kehendak firman Tuhan tanpa firman Allah. Efesus - Itulah sebabnya dikatakan Bangunlah hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu. Karena itu perhatikanlah dengan saksama bagaimana kamu hidup janganlah seperti orang bebal tetapi seperti orang arif dan pergunakanlah waktu yang ada karena hari-hari ...
  • Ibadah Doa Siang Surabaya, 25 Juni 2017 (Minggu Siang)
    ... di perkemahan itu demikian Tidak usah lagi ada orang laki-laki atau perempuan yang membuat sesuatu menjadi persembahan khusus bagi tempat kudus. Demikianlah rakyat itu dicegah membawa persembahan lagi. . Sebab bahan yang diperlukan mereka telah cukup untuk melakukan segala pekerjaan itu bahkan berlebih. Mulai Keluaran termasuk Keluaran merupakan pelaksanaan pembangunan Bait ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 02 Desember 2017 (Sabtu Sore)
    ... sebagainya. Itu yang benar. Kalau tidak mau dengar firman tapi melayani bersaksi berkhotbah itu bukan pintu gerbang sorga tetapi dunia. Pintu gerbang sorga tertutup. Bertobat--mezbah korban bakaran. Dulu binatang korban disembelih dan dibakar untuk pengampunan dosa. Sekarang tidak usah lagi karena semua korban binatang sudah digenapkan oleh kurban Kristus di ...
  • Ibadah Doa Malang, 26 April 2011 (Selasa Sore)
    ... karena penebusan dalam Kristus Yesus. Menyalahgunakan Firman Kasih Karunia kehidupan yang melayani tapi tidak taat. Kisah Rasul Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya. Melayani tapi tanpa kasih melayani ...
  • Ibadah Doa Penyembahan Malang, 12 Februari 2013 (Selasa Sore)
    ... jual-beli mengakibatkan buta rohani dan timpang rohani cacat cela tidak sempurna sehingga tertinggal saat Yesus datang kedua kali. Buta dan timpang adalah penyakit hati. Buta adalah hati yang keras tetap berkeras sekalipun salah tidak mau berubah. Malam ini kita membahas timpang rohani. I Raja-raja - Ahab mengirim orang ke seluruh Israel dan ...
  • Ibadah Doa Malang, 26 Mei 2009 (Selasa Sore)
    ... Ya Bapa ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat. Kisah Rasul - Stefanus kehidupan yang bisa mengasihi Tuhan dan bisa mengasihi sampai mendoakan musuh Tuhan janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka Stefanus bisa mendoakan orang lain setelah ia mengaku dosanya kepada Tuhan. Filipi setiap anak Tuhan yang bisa ...
  • Ibadah Doa Malang, 03 Oktober 2023 (Selasa Sore)
    ... firman penggembalaan. Yohanes Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya. Sehingga saat langit dan bumi lenyap kita sudah berada pada hidup kekal sebab Allah Tritunggal tinggal bersama orang yang taat dengar-dengaran. Yohanes - Jikalau kamu mengasihi Aku kamu akan menuruti segala ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.