RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Raya Malang, 06 Juni 2010 (Minggu Pagi)
Matius 25:1,13 25:1. "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis,... Ibadah Raya Surabaya, 07 Oktober 2012 (Minggu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai... Ibadah Doa Malang, 19 Februari 2013 (Selasa Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Matius 28:11-15 28:11 Ketika mereka di tengah jalan,... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 25 November 2013 (Senin Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai... Ibadah Doa Malam Surabaya, 22 Juni 2016 (Rabu Malam)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Persekutuan Tubuh Kristus di Kartika Graha III, 17 Juli 2013 (Rabu Sore)
Tema: Matius 25:6 25: 6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
Satu-satunya kabar... Ibadah Kaum Muda Malang, 04 April 2009 (Sabtu Sore)
Markus 13:3-37 adalah tentang 7 nubuatan di akhir jaman. Markus 13:7-8... Ibadah Doa Malang, 21 Februari 2017 (Selasa Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 5:1
5:1
Maka aku melihat... Ibadah Raya Malang, 11 Oktober 2009 (Minggu Pagi)
Matius 24:32-35 menunjuk pada NUBUAT TENTANG POHON ARA (bangsa Israel).
Pohon ara... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 09 Januari 2010 (Sabtu Sore)
Markus 14:1-2, peristiwa ini terjadi 2 hari sebelum Paskah. Dalam Perjanjian Lama, Paskah ditandai dengan... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 26 Januari 2012 (Kamis Sore)
Siaran Tunda Ibadah Persekutuan Tubuh Kristus di Medan
Wahyu 19:9 19:9... Ibadah Kaum Muda Remaja, 03 November 2012 (Sabtu Sore)
Bersamaan dengan Ibadah Pemberkatan Nikah.
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 2:25-31 2:25 Adalah... Ibadah Raya Surabaya, 04 Juni 2017 (Minggu Siang)
Bersamaan
dengan hari Pentakosta
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
siang, selamat mendengarkan firman TUHAN.... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 25 Juli 2017 (Selasa Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 6:5-6 6:5 Dan ketika Anak Domba... Ibadah Doa Malang, 14 November 2019 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 10:1-3 10:1 Dan aku melihat seorang malaikat...
TRANSKRIP LENGKAP
Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 Oktober 2019 (Jumat Sore)
Salam sejahtera dalam
kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman
TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa
dilimpahkan TUHAN di tengah kita sekalian.
Tema ibadah
persekutuan di Medan: Wahyu 19: 9 19:9. Lalu ia
berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka
yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya
lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan
dari Allah."
'Berbahagialah mereka yang diundang
ke perjamuan kawin Anak Domba'= perjamuan kawin Anak Domba--nikah
rohani antara Kristus dan sidang jemaat--adalah pertemuan antara
Yesus yang segera datang kembali kedua kali dalam kemuliaan sebagai
Kepala--Raja di atas segala raja--dan Suami--Mempelai Pria
Sorga--dengan sidang jemaat, kita semua yang sempurna/tubuh Kristus
yang sempurna--mempelai wanita sorga/isteri--di awan-awan yang
permai, sehingga kita mempelai wanita sorga bisa memandang
Yesus Mempelai Pria Sorga muka dengan muka; tidak ada
halangan lagi; tidak terpisah lagi dengan Dia. Sesudah itu kita masuk
kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan kerajaan
sorga yang kekal.
Jadi, mulai dari sekarang gereja Tuhan harus
memiliki pandangan rohani--pandangan mempelai--yang semakin
hari semakin jelas lewat penyucian yang semakin meningkat,
sampai puncaknya kita bisa memandang Dia muka dengan muka dalam
perjamuan kawin Anak domba di awan-awan yang permai.
Pandangan
rohani bisa kita pelajari dalam Matius 22: 41-44 22:41.
Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada
mereka, kata-Nya: 22:42. "Apakah pendapatmu tentang
Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata
mereka kepada-Nya: "Anak Daud." 22:43.
Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh
pimpinan Roh dapat menyebut Dia Tuannya, ketika ia berkata: 22:44.
Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku,
sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu. 22:45. Jadi
jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana
mungkin Ia anaknya pula?" 22:46. Tidak ada
seorangpun yang dapat menjawab-Nya, dan sejak hari itu tidak ada
seorangpun juga yang berani menanyakan sesuatu kepada-Nya.
Ada
dua kali pertanyaan Yesus kepada orang Farisi tentang Mesias:
- 'Anak
siapakah Mesias/Kristus?' Orang Farisi bisa
menjawab dengan benar karena memiliki pandangan daging, yaitu Mesias
dari keturunan Daud--dari silsilah secara manusia.
- Ayat 43-45:
'Mungkinkah Mesias/Kristus merupakan anak
Daud sekalipun Tuhan dari Daud?' Orang
Farisi tidak bisa menjawab karena tidak memiliki pandangan
rohani.
Kalau dari pandangan rohani, jawabannya adalah
natal--Tuhan lahir menjadi manusia yang merupakan keturunan Daud.
Jadi Yesus merupakan keturunan Daud, tetapi Yesus adalah Tuhan.
Orang Farisi--gambaran hamba/pelayan Tuhan--hanya
memiliki pandangan jasmani, yaitu hanya memandang Yesus sebagai anak
Daud--manusia biasa; anak raja di dunia yang kaya dan sebagainya--,
tetapi tidak bisa memandang Dia sebagai Tuhannya Daud yaitu Dia
sebagai Raja di atas segala raja dan Mempelai Pria Sorga yang duduk
di sebelah kanan takhta Allah Bapa, yang segera datang
kembali.
Banyak pandangan semacam ini yaitu memandang Yesus
secara jasmani. Praktiknya: beribadah melayani
Tuhan hanya untuk mencari perkara-perkara jasmani/duniawi; hanya puas
dengan perkara-perkara jasmani, dan mengesampingkan perkara
rohani, yaitu kebenaran, urapan, dan kesucian--yang penting dapat
uang/berkat jasmani, kedudukan, dan hiburan jasmani, tidak peduli
lagi benar atau tidak--, terutama tidak mau diisi firman
pengajaran yang benar--justru menolak firman pengajaran yang
benar.
Ini yang disebut dengan kristen sekam, yang
hanya akan dibakar untuk selama-lamanya. Lukas 5: 1, 3 5:1.
Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang
orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan
firman Allah. 5:3. Ia naik ke dalam salah satu
perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan
perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar
orang banyak dari atas perahu.
Kristen sekam hanya
melihat yang jasmani, tidak peduli kebenaran dan kesucian, bahkan
tidak mau diisi dengan firman pengajaran yang benar dan
keras.
'mengerumuni Dia hendak mendengarkan
firman Allah'= tujuan ibadah yang benar adalah
mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar--'Ia
duduk dan mengajar'--, sehingga kita diisi firman
sampai menjadi gandum yang matang--mempelai wanita yang siap untuk
menyambut kedatangan Tuhan; masuk lumbung Firdaus dan kerajaan sorga
yang kekal--, bukan hanya menjadi sekam. Kita sudah menerima
penginjilan--percaya dan bertobat--, sekarang lanjutkan pada
pengajaran, supaya kita menjadi gandum yang matang.
Pada akhir
zaman, menjelang kedatangan Yesus kedua kali pasti terjadi
pemisahan antara hamba/pelayan Tuhan seperti gandum dengan
hamba/pelayan Tuhan seperti sekam lewat penampian;
kegoncangan-kegoncangan di segala bidang.
"Presiden
saja mengatakan kalau dunia sedang menuju resesi. Kegoncangan akan
terjadi. Tuhan izinkan terjadi, supaya terjadi pemisahan. Kita harus
waspada hari-hari ini. Tujuan ibadah kita ini menentukan, yaitu untuk
mendengar firman; pandangan kita juga menentukan, yaitu pandangan
rohani. Tuhan tolong kita semua."
Kita semua
termasuk gereja Tuhan akan mengalami dua kali penampian:
- Matius
3: 12
3:12.
Alat penampi sudah di tangan-Nya.
Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan
gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya
dalam api yang tidak terpadamkan."
(terjemahan
lama) 3:12. Nyirunya ada di dalam tangan-Nya; maka Ia akan
membersihkan segenap tempat pengiriknya, lalu Ia mengumpulkan
gandumnya masuk ke dalam lumbung, tetapi sekamnya
akan habis dibakar-Nya dengan api yang tiada
dapat dipadamkan."
'di
tangan-Nya'= di tangan Yesus.
Yang
pertama: penampian oleh Yesus
sendiri. Mengapa? Untuk
menyucikan/memurnikan kita sampai tidak bercacat cela; sempurna
seperti Yesus--menjadi gandum yang matang dan siap untuk masuk ke
lumbung.
Bagaimana cara Tuhan menampi? Maleakhi
3: 1-3 3:1.
Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia
mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu
cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu
kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta
alam. 3:2. Siapakah
yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat
tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api
tukang pemurni logam dan
seperti sabun tukang penatu. 3:3.
Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan
dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan
orang Lewi, menyucikan
mereka seperti emas dan seperti perak,
supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang
benar kepada TUHAN.
'mentahirkan
orang Lewi'= mentahirkan imam-imam. Yesus
sebagai Imam Besar dan Gembala Agung menyucikan kita dengan dua
hal:
- Sabun tukang penatu.
Artinya:
firman pengajaran untuk menyucikan pakaian--bagian
luar--: solah
tingkah laku sehari-hari dan pakaian pelayanan. Bagaimana
caranya? Lewat firman pengajaran yang benar, yang
diulang-ulang--firman penggembalaan--,
yaitu firman yang Tuhan percayakan kepada seorang gembala. Firman
harus benar dan keras untuk membersihkan noda.
Matius
25: 26 25:26.
Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba
yang jahat dan malas, jadi kamu
sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur
dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
Noda
pada pakaian adalah:
- Noda malas, artinya
tidak setia. Sekarang, ini merupakan penyakit hamba/pelayan Tuhan;
banyak yang tidak setia dengan berbagai alasan. Hati-hati, sudah
sekian tahun melayani Tuhan tetapi di akhir-akhir tidak setia
lagi. Sungguh-sungguh!
- Noda jahat--kalau
malas pasti jahat--, artinya
- Perbuatan dosa sampai puncaknya dosa yaitu
dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
Kaum muda, hati-haiti,
Kalau tidak setia dalam ibadah pelayanan dan nikah rumah tangga,
pasti berbuat dosa dan puncaknya dosa.
-
Perkataan sia-sia--memukul lewat perkataan--: dusta,
fitnah, hujat dan lain-lain--hamba yang jahat memukul hamba
lainnya.
Ini harus disucikan sehingga kita menjadi hamba
Tuhan yang setia dan baik. Matius
25: 21 25:21.
Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali
perbuatanmu itu, hai hambaku yang
baik dan setia; engkau telah setia
dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab
dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan
tuanmu.
Hamba yang baik artinya
melakukan perbuatan benar, baik, dan suci, ditambah dengan
perkataan yang benar dan jujur--'Ia
mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti
perak';
perak
menunjuk pada lidah orang benar--, sampai tidak salah dalam
perkataan.
Amsal 10: 20a 10:20.
Lidah orang
benar seperti perak
pilihan
- Api tukang pemurni logam.
Artinya:
firman pengajaran yang benar dan keras, ditambah dengan nyala api
siksaan--percikan darah--untuk memurnikan bagian
dalam sampai kedalaman hati (batin) dari
karat-karat dosa yaitu keinginan, terutama keinginan
jahat--keinginan akan uang yang membuat
kikir dan serakah; sekarang melayani Tuhan dijadikan profesi, semua
dihitung dengan uang. Hati-hati!
Kikir= tidak bisa memberi
untuk pekerjaan Tuhan dan sesama yang membutuhkan. Serakah=
mencuri milik orang lain terutama milik Tuhan yaitu persepuluhan
dan persembahan khusus.
Ikatan terakhir dari gereja Tuhan
adalah keinginan akan uang--hukum kesepuluh pada hukum Taurat
adalah 'Jangan mengingini
rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya,
atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya
atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu'.
Dulu saat Israel mau keluar dari Mesir, mereka tawar menawar dengan
Firaun, sampai yang yang terakhir semua boleh keluar, tetapi
binatang tidak boleh dibawa, padahal binatang digunakan sebagai
korban kepada Tuhan.
Ini semua harus disucikan sampai lebih
bahagia memberi dari pada menerima--tidak
menuntut hak tetapi hanya melakukan kewajiban sampai suka
pengorbanan-pengorbanan--; berarti kita menjadi bagaikan emas
murni.
Kalau
kita sudah mengalami penyucian lahir batin--penyucian oleh sabun
tukang penatu dan api tukang pemurni logam--, akar segala dosa yaitu
keinginan akan uang akan dicabut, sehingga kita bisa hidup
suci sampai kedalaman hati (kemurnian)--bagaikan
perak dan emas murni--,
sampai sempurna seperti Yesus, tidak salah dalam perkataan--gandum
yang matang.
Inilah penampian oleh Yesus. Dia izinkan terjadi
kegoncangan, supaya kita mengalami penyucian lahir dan batin. Mari,
saat-saat menghadapi kegoncangan adalah saat-saat untuk mendengar
firman pengajaran, sehingga kita mengalami penyucian lahir dan
batin. Kita tampil seperti perak--perkataan benar dan jujur--, dan
emas--murni sampai dalam hati; lebih bahagia memberi dari pada
menerima sampai menyerahkan seluruh hidup kepada Tuhan.
- Lukas 22: 31-32
22:31.
Simon, Simon, lihat, Iblis
telah menuntut untuk menampi kamu
seperti gandum, 22:32.
tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya
imanmu jangan gugur.
Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah
saudara-saudaramu."
Yang kedua:
penampian oleh setan. Tujuannya
adalah menjatuhkan hamba Tuhan sehingga gugur
dari iman, berarti binasa selamanya--tanpa
iman.
Tadi Tuhan menampi bukan untuk menggugurkan iman tetapi
mematangkan gandum.
Ada dua macam
kejatuhan hamba/pelayan Tuhan:
- Jatuh
dalam dosa dan puncaknya dosa; berbuat dosa
sampai enjoy dalam
dosa dan puncaknya dosa (merokok, mabuk). Ini sama dengan gugur
dari iman; tidak ada kebenaran lagi.
Sekarang hamba/pelayan
Tuhan merokok, bebas, yang penting khotbahnya pintar; main musiknya
pintar sehingga orang senang--yang senang adalah orang yang
memiliki pandangan daging. Kalau orang yang berpandangan rohani
tidak akan senang karena tidak cocok.
Kita semua harus satu
kesatuan yaitu memiliki pandangan rohani. Jangan melayani hanya
supaya daging kelihatan hebat, tetapi supaya berkenan kepada
Tuhan. Tuhan tolong kita semua.
-
Jatuh ke dalam pencobaan--di
taman Getsemani Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Simon,
sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu
jam? Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh
ke dalam pencobaan."--,
artinya berbuat dosa saat menghadapi pencobaan; menyelesaikan
percobaan dengan berbuat dosa, yaitu kecewa, putus asa,
bersungut-sungut, mengambil jalan sendiri di luar firman--contoh:
kurang uang lalu korupsi--, melawan Tuhan, sampai menyangkal
Tuhan--meninggalkan pelayanan.
Saat Yesus ditangkap dan
dibawa ke rumah Imam Besar, Petrus mengikuti Yesus dari jauh--sama
dengan meninggalkan Tuhan--, dan akhirnya ia menyangkal Yesus tiga
kali. Ini yang dimaksud dengan jatuh dalam pencobaan; sama dengan
gugur dari iman.
Lukas 22: 32-34 22:32.
tetapi Aku
telah berdoa untuk
engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah
insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu." 22:33.
Jawab Petrus: "Tuhan, aku bersedia masuk
penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau!" 22:34.
Tetapi Yesus berkata: "Aku berkata
kepadamu, Petrus, hari ini ayam tidak akan berkokok, sebelum engkau
tiga kali menyangkal, bahwa engkau mengenal Aku."
Sikap
menghadapi penampian dari setan:
- Sikap Tuhan:
- 'Aku telah berdoa'=
Tuhan tampil sebagai Imam Besar dan Gembala Agung yang menaikkan
doa syafaat bagi domba-domba, supaya tidak
gugur tetapi tetap bertahan dalam Dia; tetap kuat
teguh hati.
-
Tuhan menyampaikan firman
penggembalaan yang diulang-ulang untuk
menguatkan iman kita semua; memberi kepastian iman sehingga kita
tidak gugur dari iman tetapi kuat teguh
hati.
Berdoa dan menyampaikan firman sama dengan
mengulurkan dua tangan kepada
kita. Ibrani
2: 17-18 2:17.
Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia
harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam
Besar yang
menaruh belas kasihan
dan yang setia
kepada Allah untuk mendamaikan
dosa seluruh bangsa. 2:18.
Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita
karena pencobaan, maka Ia dapat
menolong mereka yang dicobai.
Inilah
sikap dari pihak Tuhan yang duduk di sebelah kanan Allah Bapa.
Karena itu kita harus memandang Yesus sebagai Imam Besar, Raja, dan
Mempelai Pria Sorga, sehingga kita mengalami uluran
tangan-Nya. Kalau tidak, tidak akan ada uluran tangan-Nya; kita
hanya akan menjadi sekam untuk dibakar.
Cara Tuhan untuk
mengulurkan tangan yaitu Ia harus mati, bangkit, dan naik ke sorga.
Semua Dia lakukan untuk kita. Kalau Dia tidak mati dan bangkit, Ia
tidak akan bisa menjadi Imam Besar.
'setia'=
Imam Besar adalah setia, kalau kita tidak setia tidak mungkin
bertemu Imam Besar. Karena itu, tadi pakaian dihantam dengan noda
malas/tidak setia Hati-hati, tidak setia adalah sifat dari
pelacur--Babel--, sedangkan sifat mempelai adalah setia. Yesus
setia sampai mati, bangkit, dan naik ke sorga.
'menaruh
belas kasihan'= kalau tidak setia, akan
mulai mengancam orang, tetapi kalau setia justru berbelas kasihan
seperti Yesus. Itu bedanya. Seorang gembala yang setia akan
berbelas kasih terhadap jemaat dan orang lain, tetapi saat tidak
setia, ia akan mulai jahat--ingin akan uang dan mengancam orang
lain.
Uluran tangan Imam Besar yang
setia dan berbelas kasihan berguna untuk:
-
'mendamaikan dosa seluruh
bangsa'= mendamaikan
dosa-dosa kita; membenarkan dan menyucikan
kita.
Ini yang nomor satu harus diselesaikan. Karena itu kita
mendengar firman, nomor satu untuk menyelesaikan dosa, supaya kita
bisa hidup benar dan suci; kita tidak dihukum.
- 'Ia dapat
menolong mereka
yang dicobai'= dosa adalah masalah
terbesar dari manusia mulai di dunia sampai neraka, tetapi kalau
dosa diselesaikan, Tuhan akan mengulurkan tangan-Nya sehingga Ia
dapat menolong kita tepat pada
waktunya.
Ibrani
4: 14-16 4:14.
Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar
Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah,
baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. 4:15.
Sebab Imam Besar
yang kita punya, bukanlah imam besar yang
tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya
sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat
dosa. 4:16. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian
menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan
menemukan kasih karunia untuk mendapat
pertolongan kita pada
waktunya.
Yesus
dapat menolong kita, artinya tidak dapat dibatasi oleh apapun.
Inilah sikap dari Tuhan untuk menolong kita. Dia
harus datang ke dunia untuk menjangkau kita; Dia mati di kayu
salib, bangkit, dan naik ke sorga untuk mengulurkan tangan kepada
kita.
- Sikap kita:
- Kita harus mau diisi dengan firman
pengajaran yang keras, yang benar, yang
diulang-ulang--firman penggembalaan--, sehingga kita memiliki iman
yang teguh untuk mengalahkan setan--setan hanya dikalahkan dengan
iman yang kuat.
Mari, terima firman dan
dengar-dengaran!
Sadrakh, Mesakh, Abednego, dan Daniel
digoncang dengan ajaran dan penyembahan palsu, tetapi mereka
hadapi dengan iman; mereka tetap percaya Tuhan. Karena itu firman
harus diulang-ulang untuk memberikan kepastian iman.
- Banyak berdoa dan menyembah, sampai hancur
hati, seperti bayi yang
menangis--melembut; mengakui segala kekurangan dan kelemahan
kita.
Mendengar firman dan dengar-dengaran, ditambah dengan
banyak menyembah Tuhan--memandang Dia sebagai Imam Besar, Raja
segala raja, dan Mempelai Pria Sorga yang duduk di sebelah kanan
takhta Allah Bapa--sama dengan mengulurkan
dua tangan kepada Tuhan; kita menyambut
uluran tangan Tuhan, sehingga kita hidup dalam tangan Imam Besar,
Raja segala raja dan Gembala Agung.
Kalau hidup di dalam
tangan Tuhan, biarpun ditampi kita akan tetap bersama Dia, tetapi
kalau di luar tangan Tuhan, tidak ditampipun kita akan jatuh. Mari
banyak berdoa menyembah Tuhan sampai hancur hati--melihat Dia yang
begitu mulia dan kita yang begitu hina--, jangan menghakimi orang
lain.
Contoh dan hasilnya:
-
Yohanes 21: 17-19
21:17.
Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya:
"Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka
sedih hati Petrus
karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya:
"Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata
kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu,
bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya:
"Gembalakanlah domba-domba-Ku. 21:18.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika
engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau
berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah
menjadi tua, engkau akan mengulurkan
tanganmu dan
orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang
tidak kaukehendaki." 21:19. Dan
hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati
dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata
kepada Petrus: "Ikutlah Aku."
'untuk
ketiga kalinya'= firman yang diulang
merupakan perhatian dari Imam Besar. Jangan bosan! 'sedih'=
hancur hati karena Petrus ingat bahwa imannya rapuh sehingga ia
menyangkal Tuhan. 'engkau akan
mengulurkan tanganmu'=
berdoa.
Yang pertama: Petrus.
Pencobaan yang dihadapi Petrus adalah ia harus mengalami sengsara
bersama Yesus saat Yesus ditangkap untuk disalibkan--kalau dia
mengaku bahwa ia mengenal Yesus, ia bisa diseret juga. Hari-hari
ini kita juga diperhadapkan dengan penderitaan dan aniaya karena
Yesus.
Sengsara apa yang kita hadapi? Waktu, tenaga? Banyak
yang jatuh dengan alasan capek dan sebagainya. Bagaimana kalau
nanti menghadapi aniaya, karena siapa yang mau beribadah kepada
Tuhan harus menghadapi aniaya, itulah aniaya pra antikris. Karena
itu, sekarang kalau ada sengsara daging karena Yesus kita harus
kuat.
Petrus jatuh dalam pencobaan
dan menyangkal Tuhan, tetapi oleh dorongan
firman penggembalaan
ia mampu mengulurkan tangan kepada Tuhan, sehingga ia menjadi
sedih--hancur hati;
menyerahkan segala kekurangan dan kelemahannya--, sesudah itu kuat
teguh hati, ia tidak pernah menyangkal
Tuhan lagi tetapi rela berkorban nyawa untuk Tuhan.
Hasilnya:
Petrus ditinggikan--dipakai untuk memuliakan nama Tuhan--, dan
namanya tertulis di Yerusalem baru--Petrus menjadi salah satu batu
dasar di Yerusalem baru.
Kita seringkali menyangkal Tuhan
karena tidak mau sengsara daging, takut akan sesuatu di dunia,
atau kekuatiran, aniaya. Mungkin bukan menyangkal lewat perkataan,
tetapi dalam bentuk tidak setia.
"Aniaya
bisa terjadi dalam keluarga juga. Ada seorang jemaat yang diancam
keluarganya: Kalau kamu di pengajaran itu, kamu dicoret dari
penerima warisan. Tetapi dia berani, tidak ada masalah."
-
Yesaya 36: 12
36:12.
Tetapi juru minuman agung berkata: "Adakah
tuanku mengutus aku untuk mengucapkan perkataan-perkataan ini
hanya kepada tuanmu dan kepadamu saja? Bukankah juga kepada
orang-orang yang duduk di atas tembok, yang memakan
tahinya dan meminum air kencingnya
bersama-sama dengan kamu?"
'memakan
tahinya dan meminum air kencingnya'=
krisis; tidak ada yang dimakan lagi. Yesaya
37: 1, 6-7, 11-16, 36 37:1.
Segera sesudah raja Hizkia mendengar itu,
dikoyakkannyalah pakaiannya dan diselubunginyalah badannya dengan
kain kabung, lalu masuklah ia ke
rumah TUHAN. 37:6. berkatalah
Yesaya kepada mereka: "Beginilah kamu katakan kepada tuanmu:
Beginilah firman TUHAN:
Janganlah engkau takut terhadap perkataan yang kaudengar yang
telah diucapkan oleh budak-budak raja Asyur untuk menghujat
Aku. 37:7. Sesungguhnya, Aku akan menyuruh suatu roh masuk di
dalamnya, sehingga ia mendengar suatu kabar dan pulang ke
negerinya; Aku akan membuat dia mati rebah oleh pedang di
negerinya sendiri." 37:11. Sesungguhnya, engkau ini telah
mendengar tentang yang dilakukan raja-raja Asyur kepada segala
negeri, yakni bahwa mereka telah menumpasnya; masakan engkau ini
akan dilepaskan? 37:12. Sudahkah para allah dari bangsa-bangsa
yang telah dimusnahkan oleh nenek moyangku, dapat melepaskan
mereka, yakni Gozan, Haran, Rezef dan bani Eden yang di
Telasar? 37:13. Di manakah raja negeri Hamat dan Arpad raja
kota Sefarwaim, raja negeri Hena dan Iwa?" 37:14. Hizkia
menerima surat itu dari tangan para utusan, lalu membacanya;
kemudian pergilah ia ke rumah TUHAN dan membentangkan surat itu di
hadapan TUHAN. 37:15. Hizkia berdoa di hadapan TUHAN,
katanya: 37:16. "Ya TUHAN semesta alam, Allah Israel, yang
bertakhta di atas kerubim! Hanya Engkau sendirilah Allah segala
kerajaan di bumi; Engkaulah yang menjadikan langit dan
bumi. 37:36. Keluarlah Malaikat TUHAN, lalu dibunuh-Nyalah
seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur.
Keesokan harinya pagi-pagi tampaklah, semuanya
bangkai orang-orang
mati belaka!
'masuklah
ia ke rumah TUHAN'= sikap yang
benar. Yesaya 38: 1-3 38:1.
Pada hari-hari itu Hizkia
jatuh sakit dan hampir mati. Lalu
datanglah nabi Yesaya bin Amos dan berkata kepadanya: "Beginilah
firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab
engkau akan mati, tidak akan sembuh
lagi." 38:2.
Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah
dinding dan ia berdoa
kepada TUHAN. 38:3.
Ia berkata: "Ah TUHAN, ingatlah
kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan
dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di
mata-Mu." Kemudian menangislah
Hizkia dengan sangat.
Yang
kedua: raja Hizkia. Ia
menghadapi pencobaan habis-habisan--krisis
di segala bidang--, ditambah dengan penyakit yang tidak bisa
disembuhkan.
Apa yang dilakukan?
Datang ke rumah Tuhan untuk mendengar dan
dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar, ditambah dengan
menyembah dengan hancur hati.
Hasilnya:
Tuhan mengulurkan tangan-Nya, sehingga tentara besar jadi bangkai,
penyakit yang tidak bisa disembuhkan bisa disembuhkan--mustahil
jadi tidak mustahil.
Malam ini mungkin kita menghadapi
ancaman, aniaya, ketakutan, atau kekuatiran seperti Petrus, jangan
sampai tinggalkan Tuhan tetapi datang kepada Dia untuk mendengar
firman sampai bisa mengulurkan tangan, hancur hati, menyerahkan
semua kepada Tuhan. Hasilnya: Petrus ditinggikan sampai namanya
tertulis pada batu dasar di Yerusalem baru.
Mungkin
menghadapi krisis habis-habisan dan penyakit yang tidak bisa
disembuhkan seperti Hizkia, mari datang ke rumah Tuhan untuk
mendengar firman dan berdoa, apalagi ada perjamuan suci--Imam
Besar mendamaikan dosa kita lewat perjamuan suci. Serahkan semua
kepada Dia! Yakinlah!
- Markus 7: 25, 27-29
7:25.
Malah seorang
ibu, yang anaknya
perempuan kerasukan roh jahat,
segera mendengar
tentang Dia, lalu datang dan tersungkur
di depan kaki-Nya. 7:27. Lalu Yesus
berkata kepadanya: "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab
tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan
melemparkannya kepada anjing." 7:28.
Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing
yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan
anak-anak." 7:29. Maka kata Yesus kepada perempuan itu:
"Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu
sudah keluar dari anakmu."
Yang
ketiga: seorang ibu yang menghadapi
kehancuran nikah dan buah nikah.
Masalah
nikah dan buah nikah, dosa dan puncaknya dosa ditolong oleh
Tuhan. Kehidupan bangsa kafir hanya seperti anjing--perkataan
sia-sia--dan babi--perbuatan najis. Seharusnya anjing tidak
boleh masuk Yerusalem baru, tetapi lewat mendengar
firman dan tersungkur, apalagi ada
perjamuan suci, semua bisa dipulihkan oleh
Tuhan. Kita disucikan dan diubahkan sampai
berkenan kepada Tuhan.
Mari, lepas dari dosa. Mungkin
sulit, sudah jadi tabiat, malam ini masih ada kesempatan kalau
kita mau mendengar firman, dengar-dengaran, dan menangis seperti
bayi. Tuhan akan tolong kita semua.
Kita terus mendengar
firman dan berdoa, sampai kalau Tuhan datang kembali, kita akan
disucikan dan diubahkan sampai sempurna seperti Dia. Kita tidak
salah dalam perkataan, kita terangkat di awan-awan yang permai
dengan sorak sorai: Haleluya.
Kita bersama Dia selamanya. Kita melihat Dia muka dengan muka
sampai masuk Firdaus dan Yerusalem baru selamanya.
Masalah apa yang kita hadapi? Serahkan kepada
Tuhan! Banyak goncangan yang kita hadapi hari-hari ini dalam hal
apa saja: Petrus menghadapi ancaman, tantangan, rintangan, ketakutan,
kekuatiran, sengsara dan lain-lain; Hizkia menghadapi penyakit,
masalah ekonomi dan lain-lain; perempuan Kanaan menghadapi masalah
nikah dan buah nikah, tabiat dosa, sudah tidak bisa terlepas lagi,
sudah tidak mampu. Serahkan kepada Tuhan! Tuhan akan tolong, Dia
bebaskan kita malam ini. Tunjukkan semuanya di hadapan Tuhan apa
yang membuat kita kecewa dan lain-lain! Yang mustahil akan menjadi
tidak mustahil.
Jangan putus asa dan kecewa, jangan mengambil
jalan sendiri, tetapi hanya memandang Dia, mendengar firman-Nya,
menyerah sepenuh kepada Dia; kita menjadi seperti bayi yang hanya
menunjukkan kekurangan, ketidakmampuan, dan kelemahan kita. Mungkin
suami, isteri, anak, orang tua tidak tahu, tetapi Tuhan tahu. Dia
mampu melakukan apa saja sampai menyempurnakan kita.
Tuhan
memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|