RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Doa Malang, 05 Oktober 2017 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus
Kristus.
Wahyu 6:7-8
6:7 Dan
ketika Anak Domba... Ibadah Doa Puasa Session II Malang, 01 Maret 2015 (Selasa Siang)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Keluaran 3 tentang seorang hamba Tuhan/... Ibadah Doa Puasa Session I Malang, 17 Mei 2011 (Selasa Pagi)
Keluaran 13 adalah persiapan baptisan air. Keluaran 14 pelaksanaan baptisan air. Keluaran 15:1-21 adalah hasil baptisan air.
Ibadah Kunjungan di Ciawi II, 16 Januari 2018 (Selasa Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Persekutan di Kartika Graha Malang I, 27 Juli 2011 (Rabu Sore)
Tema:
"Mempelai
datang, songsonglah Dia" Matius
25: 6 25:6.
Waktu tengah malam terdengarlah suara
orang berseru: Mempelai
datang! Songsonglah dia!
=
satu-satunya berita yang dibutuhkan... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 09 November 2015 (Senin Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Raya Malang, 03 Juni 2018 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus
Kristus.
Wahyu 7 terbagi menjadi dua bagian besar : [Wahyu... Ibadah Raya Malang, 11 Mei 2014 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 1:14 1:14 Kepala dan rambut-Nya putih... Ibadah Natal Kaum Muda Remaja, 10 Desember 2011 (Sabtu Sore)
Lukas 1:13-17 1:13 Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia,... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 15 Desember 2016 (Kamis Sore)
Siaran Tunda dari Ibadah Persekutuan di Batam
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu... Ibadah Doa Surabaya, 22 April 2009 (Rabu Sore)
Matius 24: 31
Imamat 25: 9-10
= sangkakala juga ditiup pada tahun Yobel= tahun pembebasan. Pada tahun... Ibadah Raya Surabaya, 09 Februari 2020 (Minggu Siang)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih... Ibadah Doa Malang, 14 April 2015 (Selasa Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 2:26-29 2:26 Dan... Ibadah Doa Malang, 06 Mei 2014 (Selasa Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 1:14
1:14
Kepala dan rambut-Nya putih... Ibadah Persekutuan Semarang I, 26 September 2013 (Kamis Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai...
TRANSKRIP LENGKAP
Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 14 Maret 2016 (Senin Sore)
Pembicara:
Pdm. Youpri Ardiantoro
Puji
TUHAN, salam sejahtera, selamat malam, selamat beribadah di dalam
kasih sayangnya TUHAN kita, Yesus Kristus. Kiranya bahagia, sukacita,
dan damai sejahtera dari TUHAN kita, Yesus Kristus, senantiasa
dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Markus
10: 46-52 10:46.
Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus
keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang
banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta,
bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan. 10:47.
Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia
berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" 10:48.
Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia
berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!" 10:49. Lalu Yesus
berhenti dan berkata: "Panggillah dia!" Mereka memanggil
orang buta itu dan berkata kepadanya: "Kuatkan hatimu,
berdirilah, Ia memanggil engkau." 10:50. Lalu ia menanggalkan
jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus. 10:51.
Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat
bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat
melihat!" 10:52. Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah,
imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga
melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus
dalam perjalanan-Nya.
Perjalanan
Yesus adalah perjalanan menuju Yerusalem (di pasal 11 Yesus sampai di
Yerusalem). Artinya:
- Matius
16: 21
16:21.
Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa
Ia
harus pergi ke Yerusalem
dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam
kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari
ketiga
Yang
pertama: perjalanan
kematian dan kebangkitan. Ini
yang harus kita ikuti.
Tadi, banyak orang berbondong-bondong
mengikuti Yesus, artinya kita harus mengikuti Yesus dalam
perjalanan-Nya, yaitu perjalanan kematian dan kebangkitan.
1
Petrus 2: 24 2:24.
Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib,
supaya kita, yang telah mati
terhadap dosa,
hidup
untuk kebenaran.
Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
Perjalanan/pengalaman
kematian= mati terhadap dosa. Bentuknya macam-macam: bisa dalam
bentuk kekurangan makan, waktu kelimpahan dan lain-lain, tetapi yang
terutama adalah mati terhadap dosa--saat-saat diijinkan kelaparan
tetapi tidak berbuat dosa atau dalam kelimpahan tetapi tidak
menggunakan kelimpahannya untuk berbuat dosa.
Perjalanan/pengalaman kebangkitan= hidup dalam kebenaran.
Benar dalam segala aspek hidup kita, mulai dari dalam nikah, ibadah
pelayanan, pekerjaan, sekolah, perjalanan dan lain-lain.
- Perjalanan
Yesus ke Yerusalem juga menunjukkan suatu nubuatan, yaitu perjalanan
Yesus menuju Yerusalem baru, artinya Yesus ditampilkan sebagai
mempelai
pria sorga.
Jadi,
pengalaman kematian dan kebangkitan tidak bisa dipisahkan dengan
kemuliaan di Yerusalem baru--menjadi mempelai wanita TUHAN yang
sempurna. Artinya; perjalanan menuju Yerusalem baru untuk menjadi
mempelai wanita TUHAN yang sempurna, harus melalui pengalaman
kematian dan kebangkitan. Memang pengalaman kematian dan
kebangkitan ini tidak enak bagi daging--sekalipun ada semuanya tetapi
daging tidak enak.
1
Petrus 2: 23 2:23
Ketika Ia dicaci maki,
Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika
Ia menderita, Ia tidak mengancam,
tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan
adil.
Contoh pengalaman kematian dan
kebangkitan: tidak salah apa-apa, dicaci maki dan dikata-katai dan
sebagainya. Tetapi kalau bisa menikmati pengalaman kematian dan
kebangkitan, maka kehidupan itu tidak akan membalas saat dicaci maki,
tidak mengancam saat menderita dan seterusnya.
Saat
mengalami pengalaman kematian dan kebangkitan--sengsara daging tanpa
dosa, ada 2
kemungkinan yang terjadi:
-
Mengikuti
sengsara daging tanpa dosa--bukan berbuat dosa--; mengikuti
pengalaman kematian dan kebangkitan.
Matius
16: 22-27 16:22.
Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya:
"Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali
takkan menimpa Engkau." 16:23. Maka Yesus berpaling dan
berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu
sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan
Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia." 16:24. Lalu
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap
orang yang mau mengikut Aku,
ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut
Aku. 16:25. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia
akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya
karena Aku, ia akan memperolehnya. 16:26. Apa gunanya seorang
memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang
dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? 16:27. Sebab Anak
Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi
malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang
menurut perbuatannya.
Bagi
daging, ini sukar. Tetapi bagaimana bisa mengikuti sengsara daging
tanpa dosa--rela menderita daging, bahkan sampai menikmati--?
-
Di
dalam Matius 16: 23: supaya kita mampu mengikut Yesus dalam
pengalaman kematian dan kebangkitan, kita harus memiliki
pikiran Allah--memikirkan
apa yang dipikirkan Allah. Kalau memakai pikiran manusia, kita
tidak akan kuat.
Filipi
2: 5-8 2:5.
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan
yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, 2:6. yang walaupun dalam
rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai
milik yang harus dipertahankan, 2:7. melainkan telah
mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba,
dan menjadi sama dengan manusia. 2:8. Dan dalam keadaan sebagai
manusia, Ia
telah merendahkan diri-Nya
dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Pikiran
Allah atau pikiran Yesus adalah Ia rela merendahkan diri--sekalipun
Ia punya sorga, Raja segala raja--dan datang ke dunia untuk
mengambil rupa seorang hamba--pelayan.
Kalau kita punya
pikiran Allah--Yesus sudah memberi teladan bagi kita--, maka kita
juga mampu bertahan saat mengalami pengalaman kematian dan
kebangkitan. Lebih dari merendahkan diri, Yesus juga taat sampai
mati di kayu salib.
Jadi, supaya kita bisa mengikuti
pengalaman kematian dan kebangkitan, maka kita harus memiliki
pikiran Allah, yaitu kita harus merendahkan
diri dan taat dengar-dengaran
sampai daging tidak bersuara.
-
Matius
16: 24
16:24.
Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang
mau mengikut Aku, ia
harus menyangkal dirinya,
memikul salibnya dan mengikut Aku.
Yang
kedua: kita harus menyangkal
diri;
tidak mengikuti apa yang menjadi kehendak sendiri, tetapi hanya
melakukan kehendak TUHAN. Contohnya: kehendak kita A, tetapi
firman B. Kalau menyangkal diri, tidak akan melakukan A, tetapi
melakukan B. Tanpa penyangkalan diri, tidak akan
mampu.
Kehidupan yang mengikuti pengalaman kematian dan
kebangkitan, bisa kuat kalau menyangkal diri.
-
Matius
16: 25
16:25.
Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan
nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan
nyawanya karena Aku,
ia akan memperolehnya.
Yang
ketiga: kita tidak boleh menghiraukan apapun sampai nyawa kita
sekalipun. Nyawa= sesuatu yang paling berharga. Artinya, apa
yang paling berharga tidak boleh dipertahankan. Serahkan
semua pada TUHAN,
supaya kita bisa mengikuti sengsara daging tanpa dosa.
Kalau
kita rela menyerahkan nyawa--dalam bentuk capek, sakit tetapi tetap
beribadah melayani TUHAN dan lain-lain--, hasilnya: kita memperoleh
nyawa. Apa yang kita berikan kepada TUHAN, tidak akan hilang,
tetapi TUHAN kembalikan. Kita sudah berikan nyawa dan Dia akan
kembalikan.
Seringkali ini menjadi pengalaman kita, kita
datang beribadah dengan merasa tidak kuat--capek, sakit--, tetapi
pulang ibadah, kita jadi kuat kembali.
-
Tidak
bisa mengikuti
perjalanan Yesus ke Yerusalem, artinya tidak mengikuti pengalaman
kematian dan kebangkitan Yesus.
Malam hari ini diterangkan
seperti Bartimeus. Mengapa tidak bisa mengikuti Yeuss dalam
perjalanan menuju Yerusalem? Sebab Bartimeus dalam keadaan buta.
Yesus berjalan menuju Yerusalem diikuti rombongan besar, tetapi
Bartimeus tidak bisa berbuat apa-apa--karena buta.
Pengertian
buta:
kehidupan yang hidup dalam kegelapan dosa, mulai dari hati yang
menyimpan dosa--hati yang gelap--, kalau dilanjutkan akan menjadi
perkataan dan perbuatan yang dosa/gelap.
Kalau kehidupan itu
mempertahankan dosa--hidup dalam dosa--, ia tidak bisa mengikuti
perjalanan TUHAN, bahkan tidak akan bisa sampai di Yerusalem
Baru--tidak bisa menjadi mempelai wanita TUHAN yang sempurna
Ada
2 macam dosa yang seringkali disimpan dalam hati dan
meningkat/memuncak pada perkataan dan perbuatan dosa:
-
dosa
kenajisan.
Matius
15: 11-19 15:11.
"Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang
menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang
menajiskan
orang." 15:12.
Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Engkau
tahu bahwa perkataan-Mu itu telah menjadi batu sandungan bagi
orang-orang Farisi?" 15:13. Jawab Yesus: "Setiap
tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di sorga akan dicabut
dengan akar-akarnya. 15:14. Biarkanlah mereka itu. Mereka orang
buta
yang menuntun orang buta. Jika orang buta menuntun orang buta,
pasti keduanya jatuh ke dalam lobang." 15:15. Lalu Petrus
berkata kepada-Nya: "Jelaskanlah perumpamaan itu kepada
kami." 15:16. Jawab Yesus: "Kamupun masih belum dapat
memahaminya? 15:17. Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu yang
masuk ke dalam mulut turun ke dalam perut lalu dibuang di
jamban? 15:18. Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari
hati dan itulah yang menajiskan orang. 15:19. Karena dari hati
timbul segala pikiran
jahat(1),
pembunuhan(2),
perzinahan(3),
percabulan(4),
pencurian(5),
sumpah
palsu(6)
dan hujat(7).
Inilah
dosa kenajisan yang masih berada di dalam hati, tetapi kalau terus
disimpan, akhirnya timbul dalam perbuatan dan perkataan yang najis.
Apa itu?
-
Mulai
dari pikiran jahat artinya
-
sering
berprasangka buruk. Ini salah satu bentuk dosa kenajisan di dalam
hati. Apalagi kalau anak berprasangka buruk pada orang tua,
berarti ia menyimpan dosa kenajisan dalam hati dan harus cepat
diselesaikan. Begitu juga antara suami-isteri.
-
Yakobus
2: 1-4
2:1.
Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus
Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan
dengan memandang muka. 2:2. Sebab, jika ada seorang masuk ke
dalam kumpulanmu dengan memakai cincin emas dan pakaian indah dan
datang juga seorang miskin ke situ dengan memakai pakaian
buruk, 2:3. dan kamu menghormati orang yang berpakaian indah
itu dan berkata kepadanya: "Silakan tuan duduk di tempat
yang baik ini!", sedang kepada orang yang miskin itu kamu
berkata: "Berdirilah di sana!" atau: "Duduklah di
lantai ini dekat tumpuan kakiku!", 2:4. bukankah kamu
telah membuat pembedaan di dalam hatimu dan bertindak sebagai
hakim dengan pikiran
yang jahat?
Pikiran
jahat adalah pikiran yang seringkali membeda-bedakan antara kaya
dan miskin, pintar dan tidak pintar dan sebagainya.
Kalau
di dalam hati sudah timbul pikiran jahat, tetapi tidak
diselesaikan, akan keluar lewat perkataan.
-
Pembunuhan.
Terdapat 2 macam pengertian pembunuhan:
-
Membenci
(di perjanjian baru), sampai membenci tanpa alasan. Kalau dulu
dalam perjanjian lama, memang membunuh secara jasmani.
Malam
ini, jangan ada kebencian-kebencian. Kalau ada kebencian dalam
hati, nanti akan timbul dalam perkataan--perkataan yang tidak
baik, yang tidak enak didengar--sampai satu waktu, membenci tanpa
alasan.
Awalnya ada alasannya, tetapi kalau
dipertahankan, akan benci tanpa alasan. Ini sama dengan
membunuh. Mungkin belum sempat dikatakan, tetapi sudah ada
dalam hati, satu kali waktu pasti muncul.
Kalau ada
dosa-dosa ini, tidak akan bisa mengikuti perjalanan TUHAN--masih
buta.
-
Marah
tanpa kasih Allah dan marah tanpa alasan (Matius 5).
Sebelum
kita marah, bertanya kepada diri sendiri: Haruskah saya marah?
Kalau memang bisa diselesaikan tanpa marah, lebih baik
jangan marah. Kalau marah, itu rugi. Kalau hamba TUHAN sudah
marah--apalagi sebelum ibadah--, ia tidak akan bisa menerangkan
firman TUHAN.
Kalau gembalanya saja sulit menerangkan
firman TUHAN, bagaimana sidang jemaatnya bisa menerima firman?
Lebih sulit lagi.
-
Perzinahan
dan percabulan (ini hampir sama). Perzinahan yaitu hubungan
suami-isteri yang bukan suami-isteri yang sah--bagi kehidupan yang
sudah menikah.
-
Percabulan
yaitu hubungan suami-isteri bagi kehidupan yang belum menikah.
Rasul Paulus di dalam suratnya mengatakan: Karena bahayanya
percabulan, masing-masing harus mengambil isteri.
Awalnya
dari memandang perempuan dan menginginkannya--dalam hati sudah
timbul keinginan. Kalau sudah ada keinginan, satu waktu akan
menjadi perkataan dan perbuatan najis.
-
Pencurian:
- mengambil
milik orang tanpa izin atau dengan cara tidak sah. Contohnya:
mengambil bunga atau sayuran milik tetangga tanpa izin.
-
Mengambil
milik TUHAN, yaitu tidak mengembalikan persepuluhan dan
persembahan khusus.
- Sumpah
palsu/dusta= juga dimulai dari dalam hati: benar dikatakan tidak
benar, tidak benar dikatakan benar untuk mencari keuntungan.
-
Hujat=
mencaci-maki, mencela, merendahkan, mengumpat, mengutuki. Memang
kata-kata hujat sering dalam hati, tetapi kalau disimpan, satu
waktu akan keluar.
Jika
anak TUHAN masih menyimpan dosa-dosa kenajisan dalam hati, ia
menjadi kehidupan yang buta. Seperti perumpamaan TUHAN: Kalau orang
buta menuntun orang buta, kedua-duanya akan jatuh dalam lubang,
itulah lubang yang tak terduga dalamnya--kebinasaan untuk
selamanya. Karena itu, doakan hamba TUHAN, gembala.
Seharusnya
gembala menuntun ke arah kota terang--untuk mengikuti perjalanan
Yesus--, tetapi kalau hamba TUHAN menyimpan dosa-dosa ini di dalam
hatinya, ia menjadi hamba TUHAN yang buta dan sidang jemaat
dituntun ke lubang.
Seringkali di podium ini digunakan
sebagai sarana pembunuhan--kebencian. Bahaya! Podium bukan sebagai
sarana meluapkan isi hati--kebencian, amarah--, tetapi untuk
menyatakan kasih Allah.
-
Dosa
kejahatan= cinta akan uang.
2
Korintus 4: 4 4:4.
yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya
telah dibutakan
oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil
tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Pikirannya
telah dibutakan oleh ilah zaman ini, yaitu mamon. Mammon menutupi
mata, sehingga mata menjadi buta. Kapan mamon menutupi mata
sampai buta?
-
Kalau
tidak jujur soal keuangan, baik keuangan milik TUHAN, suami-isteri
dan lain-lain. Kalau tidak ada kejujuran soal keuangan, itulah
yang menutupi mata--mata buta.
-
Suap
juga membutakan mata.
Keadaan
kehidupan yang buta--mempertahankan dosa:
-
Kalau
sudah buta, maka pasangannya adalah duduk di pinggir jalan, artinya
tidak
tergembala.
Artinya:
orang yang masih mempertahankan dosa, ia tidak akan pernah
tergembala dengan baik, sekalipun ia berada di dalam penggembalaan
yang benar. Ia hanya menyusup ke dalam seperti Yudas. Gembalanya
sudah sempurna, tetapi Yudas mempertahankan dosa, dan akhirnya ia
keluar, tidak bisa tergembala.
Matius
21: 18-19 21:18.
Pada pagi-pagi hari dalam perjalanan-Nya kembali ke kota, Yesus
merasa lapar. 21:19. Dekat
jalan Ia melihat pohon ara
lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu
selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu: "Engkau
tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!" Dan seketika itu juga
keringlah pohon ara itu.
Keadaan
tidak tergembala itu bagaikan pohon ara di pinggir jalan. Ini rawan
sekali, tidak ada penjaganya. Begitu tidak ada buahnya, TUHAN
langsung kutuk. Inilah bahayanya kalau tidak tergembala.
-
Selain
duduk di pinggir jalan, keadaan kehidupan yang buta yaitu
pekerjaannya mengemis, artinya meminta-minta; tidak
bisa memberi
kepada TUHAN--tidak bisa memberi waktu kepada TUHAN lewat doa
penyembahan, ibadah pelayanan--dan tidak bisa memberi kepada sesama
yang membutuhkan--dalam bentuk perhatian, kasih sayang dalam nikah
rumah tangga dan sebagainya.
Kalau
kehidupan itu buta, akibatnya:
-
Tidak
bisa mengikuti perjalanan Yesus ke Yerusalem; tidak bisa mengalami
pengalaman kematian dan kebangkitan.
Bagaimana mau mati
terhadap dosa kalau masih mempertahankan dosa? Tidak akan bisa
mengikuti perjalanan Yesus.
-
Tidak
bisa dipakai oleh TUHAN. Kegerakan menuju Yerusalem merupakan
kegerakan yang besar, tetapi jika dosa dipertahankan, maka
kehidupan itu tidak pernah dipakai oleh TUHAN.
-
Tidak
akan sampai ke Yerusalem baru.
Inilah
keadaan Bartimeus. Sementara ada Yesus, tetapi tidak bisa mengikuti
perjalanan Yesus--tidak bisa dipakai, bahkan tidak sampai ke
Yerusalem baru.
TUHAN
tidak rela kalau manusia ciptaan-Nya binasa. Sebab itu Yesus
lewat--perjalanan dari Yerikho menuju Yerusalem--, dan di situ ada
Bartimeus. Ini bukan suatu kebetulan, melainkan rencana TUHAN.
Jadi,
dari pihak TUHAN:
Yesus lewat, artinya
-
Penampilan
Yesus sebagai guru; penampilan Yesus dalam firman pengajaran yang
benar.
Guru sama dengan pengajar.
Markus
10: 51 10:51.
Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku
perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni,
supaya aku dapat melihat!"
'Rabuni'=
Guru.
Yohanes
20: 16 20:16.
Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata
kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!",
artinya Guru.
Ada
2 macam pemberitaan firman yang diteladankan oleh Yesus: Yesus
memberitakan injil--menginjil--, dan Yesus mengajarkan.
Matius
4: 23 4:23.
Yesuspun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar
dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan
Injil
Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di
antara bangsa itu.
Rasul
Paulus juga mengajarkan dua macam pemberitaan firman: injil
keselamatan dan cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus. Jadi, dua
macam pemberitaan firman, yaitu
-
penginjilan=
injil keselamatan= susu,
-
pengajaran=
cahaya injil tentang kemuliaan Kristus= makanan keras.
Jadi,
TUHAN tampil dalam firman pengajaran--bagaikan makanan keras.
Seringkali, makanan keras berisi tegoran, menyatakan apa yang salah
dan menasihati hidup kita. Yesus tampil dalam firman pengajaran
terjadi pada saat firman pengajaran disampaikan dalam sidang
jemaat. Firman pengajaran= tertulis dalam alkitab, ayat yang satu
menerangkan ayat yang lain dalam alkitab.
Sebenarnya, ini
semua untuk menolong kita. Dalam keadaan apapun juga, selama masih
ada pemberitaan firman pengajaran, berarti masih ada jalan
keluar--ada kesempatan untuk ditolong oleh TUHAN. Kalau firman tidak
diberitakan, berarti sudah tidak ada lagi jalan keluar--sekali dalam
masalah, tetap dalam masalah.
-
Yesus
lewat juga berarti Yesus mau mati dan bangkit untuk menolong kita
semua yang masih berada di dalam dosa--menolong Bartimeus yang buta.
Jadi,
TUHAN tidak main-main kalau mau menolong kita. Firman pengajaran Dia
berikan dan kurban Yesus juga diberikan. Dalam mengikuti perjalanan
Yesus menuju Yerusalem, justru Dia berada di depan untuk memberikan
teladan dan kita tinggal mengikuti saja.
Dari
pihak kita,
yaitu
-
kita
harus menerima firman pengajaran yang benar.
Praktiknya:
-
mendengar
dengan sungguh-sungguh,
-
mengerti,
-
yakin
dan percaya sampai firman menjadi iman di hati.
-
Firman
dipraktikkan.
Ini
adalah sikap yang benar. Yesus
sudah tampil sebagai rabuni (guru). Dari pihak kita, kita harus
seperti Bartimeus memanggil Yesus: 'Rabuni' ini berarti dia
menempatkan diri sebagai murid--kehidupan yang mau menerima firman
pengajaran yang benar, sampai menjadi iman dan dipraktikkan.
Mungkin
hari-hari ini kita sudah menerima firman pengajaraan yang benar,
tetapi bagaimana buktinya? Kalau lidah perkataan kita selalu
memberikan semangat baru.
Yesaya
50: 4 50:4.
Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah
seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi
semangat baru
kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam
pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.
Kalau
ada kehidupan yang letih lesu,
beban berat, lalu
mendengar
perkataan kehidupan yang menerima firman pengajaran yang benar--
perkataan yang memberi semangat kepada orang yang sudah letih
lesu--,
maka ia akan menjadi semangat kembali.
Tadinya
orang yang tidak mau beribadah, putus asa, kecewa, tetapi saat
mendengar perkataan kita, bisa kuat kembali--beribadah melayani
TUHAN kembali. Inilah murid--kehidupan yang sudah menerima firman
pengajaran.
Sekalipun sudah lama mendengarkan firman
pengajaran, tetapi kalau orang lain mendengar perkataan kita--yang
tadinya semangat berapi-api--, lalu menjadi tidak mau beribadah
melayani, berarti belum menjadi murid dan tidak penah mengalami
kesembuhan--tetap dalam keadaan buta.
Kalau
hati kita sudah diisi firman pengajaran,
sampai
keluar dari lidah mulut kita, maka kita mendapatkan yang kita
butuhkan. Yohanes
15: 7 15:7.
Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam
kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu
akan menerimanya.
Kalau
firman pengajaran ada dalam kehidupan kita, sampai keluar dari mulut
kita--perkataan yang memberikan semangat--, maka seperti TUHAN
berkata kepada Bartimeus yang buta: 'Apa yang kamu kehendaki,
supaya aku perbuat bagimu?' Ini sama dengan: 'Mintalah apa saja
yang kamu kehendaki' Bartimeus meminta: 'Rabuni, supaya aku
dapat melihat' dan masalah selesai.
-
Markus
10: 47-48
10:47.
Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah
ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" 10:48.
Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun
semakin keras ia berseru:
"Anak Daud, kasihanilah aku!"
Yang
kedua: ketekunan,
yaitu sesuatu yang dilakukan terus menerus.
Jadi, setelah
firman diberitakan, kita ada kerinduan untuk bisa
lepas dari dosa-dosa. Kalau terus mengulang dosa
yang sama,
berarti tidak punya kerinduan.
-
Markus
10: 49-50
10:49.
Lalu Yesus berhenti dan berkata: "Panggillah dia!" Mereka
memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: "Kuatkan
hatimu,
berdirilah, Ia memanggil engkau." 10:50.
Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi
mendapatkan Yesus.
Yang
ketiga: diperlukan kuat dan teguh hati untuk melepaskan dosa-dosa
dan melakukan kehendak TUHAN.
Sekalipun
mata belum melihat, tetapi dia mau segera datang kepada Yesus dan
saat ia datang, TUHAN bertanya kepadanya dan matanya bisa
melihat
kembali.
Kuat teguh hati, artinya:
-
kuat
teguh hati untuk mempraktikkan firman,
-
kuat
teguh hati untuk meninggalkan
dosa-dosa,
sekalipun ada keuntungan, kesempatan.
Jika
sudah kuat dan teguh hati, hasilnya:
mata bisa melihat. Kalau mata bisa melihat,
maka
kita bisa mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.
Markus
10: 52 10:52.
Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah
menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu
ia
mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.
Kalau
masih buta, tidak akan bisa mengikuti perjalanan TUHAN. Harus bisa
melihat terlebih dahulu. Bagaimana caranya bisa melihat? Yesus
sudah tampil dalam firman pengajaran yang benar. Tinggal sikap dari
kita, yaitu
kita harus punya kerinduan untuk terlepas dari dosa dan
kuat teguh hati--untuk
membuang dosa dan berpegang pada firman pengajaran yang
benar.
Markus
10: 50 'ia
segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus'
Istilah 'segera' inilah sikap yang benar. Seringkali
firman sudah disampaikan, tetapi masih
menunda-nunda
waktu. Tidak akan sembuh-sembuh--yang
buta tetap buta.
Sebab itu, Bartimeus segera
berdiri. Artinya: sudah
tidak ada kesempatan lainnya, tidak ada waktu sedetikpun untuk
menunda. Begitu
firman disampaikan, ia
langsung
bangkit.
Malam ini, kalau kita
mau
melepaskan dosa-dosa, sekaranglah waktunya. Segera
dan jangan
tunda-tunda! Kalau
mau melakukan kehendak TUHAN, harus segera.
Bartimeus
juga menangggalkan jubahnya
(Markus 10:50).
Kalau mau menanggalkan jubah yang lama dan mengenakan jubah yang
baru--jubah
pelayanan--,
segera lakukan, karena tidak ada waktu lagi.
Kalau dulu
Bartimeus bisa mengikuti perjalanan Yesus.
Demikian juga
kita.
Kalau kita sudah bebas dari dosa-dosa--mata melihat--, maka kita bisa
mengikuti perjalanan Yesus,
mulai
dalam:
-
perjalanan
kematian dan kebangkitan,
-
perjalanan
pemakaian TUHAN. Kita dipakai oleh TUHAN, baik dalam nikah rumah
tangga, lebih membesar lagi sampai pemakaian dalam pembangunan tubuh
Kristus yang sempurna--sampai ke Israel. Tidak ada yang mustahil
bagi TUHAN. Yang
penting
sekarang, epas
dari dosa-dosa.
-
perjalanan
Yesus yang terakhir adalah ke Yerusalem baru--kita menjadi mempelai
wanita yang sempurna.
TUHAN
memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|